Tuesday, May 31, 2011

Menjadi Teladan

Pembacaan Alkitab: Imamat 16

Melalui kitab Imamat ini kita tahu bahwa untuk menghadap Tuhan dan cara untuk Israel dihapus dosanya adalah melalui korban penghapus dosa dan dengan demikian mereka menjadi kudus dan boleh masuk ke dalam Kemah Pertemuan. Sekarang, Tuhan memberkan suatu peraturan yang lebih jelas lagi akan imam yang melakukan persembahan korban itu. Tuhan ingin agar imam itu mempersembahkan korban penghapus dosa untuk dirinya sendiri dan keluarganya lalu untuk bangsa Israel. Tuhan ingin agar semua israel menjadi kudus dan Tuhan ingin agar mereka melihat teladan yang dilakukan oleh para imam, yaitu bahwa mereka juga melakukan persembahan korban penghapus dosa untuk menguduskan dirinya di hadapan Tuhan, sebelum dapat menghadap Tuhan di dalam tempat kudus di belakang tabir.

Walaupun kita tidak lagi perlu melakukan pengorbanan korban penghapus dosa, karena Tuhan Yesus Kristus telah mati untuk kita dan darah-Nya yang Kekal telah menghapus dosa-dosa kita sekali dan untuk selamanya, makna dari mengapa Tuhan meminta para imam lakukan hal ini tetap berlaku untuk kita. Tuhan ingin agar imam yang melayani dan keluarganya menjadi contoh dan teladan bagi bangsa Israel. Tuhan juga ingin agar sebelum mereka melayani dan menghadap Tuhan di tempat kudus di belakang tabir, mereka perlu untuk melakukan penghapusan dosa dan menguduskan diri, lalu bangsa Israel. Begitu juga Tuhan ingin kita lakukan hal yang sama sebagai pemimpin atau sebagai para pelayan yang melayani di rumah Tuhan. Tuhan ingin agar kita selalu hidup kudus, hidup benar di hadapan-Nya sebagai contoh dan teladan bagi mereka yang kita pimpin atau kita layani. Tuhan juga ingin agar kita berdoa dan meminta pengampunan dan bertobat bagi diri kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita pimpin. Sebab itulah tugas para pemimpin, yaitu menjadi perantara antara Tuhan dan yang dipimpin mereka, sehingga yang dipimpin menjadi pemimpin juga suatu saat. Dan juga bagaimana pemimpin dapat memimpin dengan benar di dalam kebenaran Tuhan bila ia sendiri dan keluarganya tidak benar dan kudus di hadapan Tuhan? Terlebih lagi, setiap dari kita adalah pemimpin atau akan menjadi pemimpin, baik itu di dalam pelayanan, di dalam gereja, di dalam rumah tangga, di dalam sekolah maupun di dalam bisnis. Jadi hal ini berlaku untuk kita semua.

Oleh karena itu, marilah kita perhatikan kehidupan kita agar sesuai dengan Firman dan kebenaran Tuhan. Biarlah kehidupan kita menjadi contoh dan teladan bagi orang-orang. Marilah kita berdoa dan bertobat bagi diri kita, keluarga kita dan mereka yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dipimpin.

No comments:

Post a Comment