Monday, April 30, 2012

Pertumbuhan Karena Kesengsaraan | Growth Due To Suffering

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 5

Paulus mengajarkan bahwa kesengsaraan itu baik bagi kita, sebab melalui kesengsaraan timbul ketekunan, dari ketekunan timbul tahan uji dari tahan uji timbul pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih karunia Tuhan. Jadi apa yang dimaksudkan oleh Paulus ini, dengan berkata bahwa kesengsaraan itu dapat pada akhirnya menimbulkan pengharapan? Ketika kita menghadapi sengsara, tentunya kita menjadi leibh sering mencari Tuhan untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Dan inilah ketekunan yang Paulus katakan, yakni ketekunan untuk mencari Tuhan, membaca, mendengarkan, merenungkan dan mengimani Firman-Nya. Dari ketekunan yang kita miliki karena kesengsaraan kita, iman dan pengertian kita akan Firman Tuhan dan janji-janji-Nya akan makin bertambah dan di saat iman kita makin kuat, maka kita akan makin tahan uji. Makin kuat iman kita, maka kita akan makin kuat berdiri teguh di dalam Tuhan dan Firman-Nya di dalam keadaan dan kesulitan yang makin bertambah. Dari kita makin dapat berdiri kuat dan teguh di dalam Tuhan, maka kita akan makin dapat melihat pengharapan yang ada di dalam Tuhan dan karena kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah mengecewakan, maka pengharapan itu kekal. Dan inilah bagaimana kita bertumbuh di dalam kehidupan kita. Jadi, benar apa yang Paulus katakan dan biarlah kita bertumbuh oleh karena kesengsaraan yang kita hadapi dan bukannya malah kita menyerah begitu saja.


English

Bible Reading: Romans 5

Paul teaches that sufferings are good for us, because through sufferings it produces perseverance, from perseverance it produces character and then hope, and hope does not disappoint because the love of God has been poured out. So what does Paul meant by saying that sufferings can produce hope in the end? When we face sufferings, we of course will seek the Lord more often to ask for help and protection. And this is the perseverance that Paul mentioned, that is the perseverance to keep on seeking the Lord, reading, listening, meditating and having faith in His Word. And from this perseverance, our faith and understanding of the Word of God and His promises increases and when our faith are getting stronger, we build character and are able to go through trials. The stronger the faith that we have, then we will be able to stand firm in the Lord and His Word in the times of trouble that are increasing. And the stronger we are in standing firm in God, then we will be able to see hope that is in the Lord and we know that the Lord does not disappoint, then that hope is eternal. And this is how we grow in our lives. So what Paul said is true and let us grow because of the sufferings we have instead of giving up.

Sunday, April 29, 2012

Tuhan, Kemenangan Kita | The Lord, Our Victory

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 60-62

Daud telah mengalami banyak kemenangan di dalam peperangan dan kemenangan yang ia alami datang dari Tuhan dan karena pimpinan Tuhan. Daud tahu bahwa ia tidak akan sanggup dan tidak akan dapat memenangkan peperangan tanpa Tuhan yang memimpin dan memenangkannya bagi dia. Oleh sebab itu Daud tahu bahwa hanya daripada Tuhanlah kemenangan dan hanya karena Tuhan yang gagah perkasa, ia dapat menikmati kemenangan. Mungkin di dalam kehidupan kita, kita pernah mengalami di mana kuasa dan kuat Tuhan nyata atas kelemahan kita. Misalnya, kita tahu bahwa kita lemah di dalam pelajaran matematika dan kita bersandar kepada Tuhan untuk kemenangan atas ujian matematika dan ketika kita mendapat nilai yang baik, maka kita tahu bahwa bukan karena kekuatan kita, tetapi karena Tuhan yang menyertai dan yang telah memenangkannya bagi kita. Untuk kelemahan kita, sangatlah mudah untuk kita berserah kepada Tuhan, untuk kita berkata kepada Tuhan bahwa kita tidak sanggup dan tidak dapat tanpa Tuhan yang memimpin. Tetapi hal ini sebenarnya juga berlaku untuk keahlian kita atau dalam hal-hal yang kita memang bisa lakukan dan bahkan salah satu kepintaran kita. Sebab jika kita merasa bisa, maka kita akan merasa bahwa kita tidak perlu Tuhan. Tetapi sebenarnya kepintaran dan talenta kita itu datang dari Tuhan dan untuk kita dapat benar-benar mencapai kemampuan yang maksimal, kita tetap perlu untuk bersandar kepada Tuhan. Sebab bila Tuhan tidak berikan kemampuan itu kepada kita, maka kita sebenarnya tidak dapat melakukannya. Misalnya, bila kita mampu bermain alat musik dengan luar biasa, maka sangat mudah bagi kita untuk menganggap enteng dan mudah untuk main lagu apapun. Tetapi kita tidak sadar bahwa kemampuan itu datang dari Tuhan dan bila Tuhan ambil kemampuan itu daripada kita, maka kita baru akan sadar. Oleh karena itu, biarlah kita belajar dair Daud yang selalu sadar bahwa segala sesuatu datang dari Tuhan dan Tuhan yang memampukan dan memimpin. Kelemahan kita akan ditutupi oleh kekuatan Tuhan dan kekuatan serta kemampuan kitapun ada karena pemberian Tuhan atas hidup kita. Oleh karena itu, sebenarnya, Tuhan adalah kemenangan kita dalam segala hal, sebab ketika kita tidak sanggup, Tuhan memampukan dan ketika kita sanggup, kemampuan itu juga datang dari Tuhan. Terpujilah Tuhan, kemenangan kita!


English

Bible Reading: Psalm 60-62

David has experienced many victories in battles and the victories that he experienced comes from the Lord and because of the Lord. David knows that he is not able and will not be able to win any battle without the Lord who leads and wins it for him. Therefore avid knows that victories comes only from the Lord and only because of His might, he can enjoy those victories. Maybe in our lives we have experienced where the might and power of the Lord is real upon our weaknesses. For example, if we know that we are weak in math and we relied on the Lord for victory over a math exam and when we receive a good mark, we know that it is not by our own strength, but because of the Lord who was with us and wins it for us. For our weaknesses, it is easier for us to surrender and rely on the Lord, for us to say that we are not able and cannot do it without the Lord leading. In truth, this also applies to our abilities and to things which we can do and part of our talents. Because if we feel that we can, then we feel that we do not need the Lord. But in fact, those abilities and talents comes from the Lord and for us to really reach the maximum potential, we still need to rely on the Lord. Because if the Lord did not give those abilities and talents to us, then in fact, we can't do them. For example, if we are able to play a music instrument with ease, then it is easy for us to take light of playing any song. But if we do not realise that the talent comes from the Lord, and if the Lord takes those abilities, then and only then we would realise. Therefore, let us learn from David who realises that everything comes from the Lord who enables and leads. Our weaknesses are covered by the Lord's strengths and our strengths and talents are there because the Lord gave it to us. Therefore, in fact, the Lord is our victory in all things, for when we are not able, the Lord enables us, and when we are able, that ability comes from the Lord. Blessed be the Lord, our victory!

Saturday, April 28, 2012

Berdasarkan Iman | Based on Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 4

Dari pada awalnya, di jaman Abraham, oleh karena iman kepada Tuhan, Abraham menerima janji-janji Allah dan itu berlaku bagi kita semua oleh karena iman. Jadi, iman adalah dasar dari kepercayaan kita kepada Tuhan, sama seperti Abraham, Daud dan anak-anak Tuhan lainnya yang di Alkitab. Sebab ketika Tuhan berfirman kepada mereka, mereka belum melihat hal itu terjadi, dan bahkan terlihat mustahil. Seperti Abraham, ketika Tuhan berkata bahwa ia akan menjadi bapa segala bangsa, Abraham sudah lanut umurnya dan Sara istrinya juga sudah tidak dapat mengandung lagi secara manusiawi. Tetapi justru di dalam ketidak-mustahilan itu, Abraham percaya dan beriman kepada Tuhan yang memberikan janji itu. Dan sekarang kita melihat bahwa olehkarena iman, Abraham telah menjadi bapa segala bangsa, sebab karena iman kita semua telah masuk sebagai anak-anak rohani Abraham. Jadi, apakah yang menjadi dasar kepercayaan ktia kepada Tuhan? Apakah hanya karena Tuhan telah berbuat baik kepada kita? Apakah hanya karena kita melihat mujizat di saat kita memerlukannya? Ya memang betul bahwa semua itu menjadi suatu titik balik di dalam kehidupan kita untuk percaya kepada Tuhan, tetapi yang menjadi dasar kita percaya bukanlah hanya karena apa yang Tuhan lakukan, tetapi karena siapa Tuhan itu dan oleh karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri. Sebab bila percaya kita berdasarkan perbuatan yang kita lihat, bagaimana jika memang kita tidak melihat mujijat, atau sedang melewati lembahkekelaman? Bukankah kita akan menjadi tidak percaya lagi? Tetapi bila percaya kita berdasarkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus sendiri, kita akan tetap teguh apapun yang terjadi, sebab kita percaya karena siapa Tuhan itu, bukan hanya karena perbuatan baik-Nya. Jadi, biarlah percaya kita berdasarkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Romans 4

From the beginning, in the times of Abraham, because of faith to the Lord, Abraham received the promises and it still is valid for all of us because of faith. So, faith is the foundation of our belief in the Lord, just like Abraham, David and other children of God in the Bible. Because when the Lord spoke to them, they have not seen it happen and it even looked impossible. Just like Abraham when the Lord told him that he will be father of many nations, Abraham was old and Sara also could not conceive physically anymore. But in that impossible moment, Abraham believed and had faith in the Lord who gave that promise. And now we can see that because of faith, Abraham had become father of many nations, for because of faith, we all have entered as Abraham's spiritual children. So what is the foundation of our belief in the Lord? Is it only because the Lord had been good to us? Is it only because we have seen a miracle when we need it? Yes, it's true that all of that has become a turning point in our lives to believe in the Lord, but what becomes our foundation of our belief is not only because what the Lord had done, but who the Lord is and because of faith to the Lord Jesus Christ Himself. For if our belief are based only on the things we have seen, what if we do not see another miracle, or are going through the valley of death? Wouldn't we stop believing in the Lord? But if our belief is based on faith to the Lord Jesus Christ Himself, we will be firm no matter what happen, for we believe because of who the Lord is and not only because of His goodness. So, let our belief be based on faith to the Lord Jesus Christ.

Friday, April 27, 2012

Alami Sendiri | Experience It Yourself

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 57-59

Ketika Daud diburu oleh musuh, oleh orang-orang yang ingin membunuh dan memusnahkannya, Daud berteriak minta tolong kepada Tuhan dan bersandar hanya kepada-Nya. Dan Daud mengalami pertolongan dan perlindungan dari Tuhan. Ia merasakan kasih setia Tuhan dan ia percaya kepada Tuhan, Allah yang kuasa, yang lebih tinggi dari segala yang ada di bumi dan seluruh alam semesta ini. Bagaimana dengan kita? Mungkin kita tidak diburu oleh musuh yang ingin membunuh kita, tetapi ada banyak hal yang mungkin mengejar dan menuntut serta mungkin ingin menghancurkan kita. Mungkin itu di dalam pekerjaan kita, di dalam bisnis, di dalam pelajaran, tetangga atau komunitas sekitar rumah kita dan sebagainya. Siapakah yang kita cari untuk pertolongan? Kepada siapa atau apakah kita bersandar? Daud telah membuktikan dan merasakan sendiri bahwa ketika ia bersandar dan berseru minta tolong kepada Tuhan, ia mendapatkan kekuatan, pertolongan dan perlindungan Tuhan. Biarlah kita percaya, bersandar dan berseru kepada Tuhan Yesus Kristus dan buktikan sendiri sehingga kitapun dapat merasakan sendiri apa yang Daud alami dan bukan hanya sekedar cerita orang lain saja. Sehingga kitapun dapat menceritakan kepada orang lain agar merekapun dapat percaya, bersandar, berseru kepada Tuhan dan mengalami kuasa Tuhan juga.


English

Bible Reading: Psalm 57-59

When David was chased by his enemies, by people who wants to kill and destroy him, David cried out unto the Lord and relied only on Him. And David experienced the help and protection from the Lord. He felt the loving kindness of the Lord, he believed in the Lord, mighty God, who is higher than anything on this earth or this universe. How about us? Maybe we are no chased by enemies who wants to kill us, but there are a lot of things that may be chasing us and maybe trying to destroy us. It may be in our workplace, in doing business, in our studies, our neighbours or community around our house and etc. Who do we seek for help? To whom or what do we rely on? David has proven and experienced it himself that when he relied and cried out to the Lord for help, he received strength, help and protection from the Lord. Let us believe, rely and cry out tot he Lord Jesus Christ and prove it ourselves so that we may experience it ourselves what David experienced and not just knowing stories of others. So that we ourselves may tell our stories to others so that they too may believe, rely and cry out to the Lord and experience it themselves.

Thursday, April 26, 2012

Kehidupan Manusia | Human's Life

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 3

Paulus dengan teliti menjelaskan bahwa manusia tidak ada yang benar. Semuanya telah berdosa terhadap Allah. Ditambah lagi akan lingkungan yang juga tidak benar dan pengajaran yang tidak benar, maka Paulus dapat menjelaskan akan bobroknya kehidupan manusia. Dan jika ada begitu banyak hal yang tidak benar dan tidak baik di dalam manusia, bukankah ketika kita menerima keselamatan oleh karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita masih memiliki kebiasaan yang sama? Hal yang secara langsung berubah adalah bahwa semua dosa ktia dihapuskan oleh Tuhan dan dilupakannya dan setiap harinya melalui Firman-Nya, pikiran dan hati kita diperbaharui. Tetapi sifat dan kebiasaan buruk kita masih ada, sebab bila semua itu secara langsung Tuhan ubah, menjadi baik, bukankah itu sama saja dengan kita seperti robot yang diprogram ulang? Justru Tuhan ingin agar kita terus mencari Tuhan, membaca, merenungkan dan melakukan Firman-Nya, dan berdoa kepada-Nya agar pikiran kita dan hati kita diperbaharui setiap hari. Sehingga makin hari, kita makin mengenal apa yang sesuai dengan Firman Tuhan dan apa yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Jadi, janganlah kita anggap bahwa sifat, karakter dan kebiasaan kita akan berubah 100% menjadi baik secara otomatis ketika kita menerima Tuhan Yesus Kristus. Tetapi dengan menerima Tuhan Yesus Kristus dan Firman-Nya, kita menjadi lebih sadar akan yang baik dan tidak baik, benar dan tidak benar, sehingga kita dapat memilih untuk melakukan yang baik dan benar. Dan tidak semua orang selalu memilih yang baik dan benar, dan tidak semua orang mengisi kehidupan mereka dengan Firman Tuhan yang mengajarkan kita akan apa yang baik dan benar dan yang memperbaharui pikiran dan hati kita.

Oleh karena itu, marilah kita terus isi kehidupan kita dengan Firman Tuhan agar kita makin dibaharui dalam pikiran dan hati kita. Dan biarlah kita bersandar kepada Tuhan dan Roh Kudus-Nya agar kita selalu diingatkan akan Firman Tuhan dan memilih apa yang baik dan benar. Dengan mengetahui hal ini, biarlah kita tidak menuntut semua orang yang percaya kepada Tuhan untuk dapat 100% jadi orang yang baik dan benar, tetapi apa yang mereka masih kurang, kita dapat membangun, menasihati, menegur dengan kasih dan apa yang kita masih kurang, kita dapat belajar dari mereka juga. Dengan begitu kita sebagai sesama orang percaya tidak saling menghakimi, tetapi justru saling membangun satu dan yang lain sebagai satu tubuh Kristus.


English

Bible Reading: Romans 3

Paul explains with care of how there is no men who are righteous. All have sinned before the Lord. In addition, there is also the surroundings and teachings which as not right, that's why Paul is able to explain of how ruined man's life is. And if there are so many things that is not righteous and not good in a man, do we not still have all the bad habits, when we receive salvation in the Lord Jesus Christ by faith? The immediate thing that changed was that all of our sins are wiped away by the Lord and are forgotten and every day through His Words, our hearts and minds are renewed. But our bad habits and attitudes still exist, because if all that were to be immediately changed into what is good, wouldn't we be the same as a robot that is re-programmed? The Lord wants us to keep on seeking Him, reading, meditating and doing the Word of God and praying to Him so that our minds and hearts are reneewd everyday. So that each day, we know more of what is according to the Word of God and what is not. So, do not think that our attitudes, characters and bad habits are 100% changed into godo automatically when we receive Jesus Christ. But by receiving the Lord Jesus Christ and His Words, we realise on what is good and not good, on what is right and not right, so that we may be able to choose and do what is good and right. And not everyone chooses what is right and good all the time and not everyone fills their lives with the Word of God which teaches us on what is good and right and which also renews our minds and hearts.

Therefore, let us keep on filling our lives with the Word of God so that we are renewed more and more in our minds and hearts. And let us rely on the Lord and His Holy Spirit so that we would always be reminded of the Word of God and to choose what is right and good. By knowing this, let us not demand every believer to be able to become 100% a good and righteous person, but what they still lack, we can encourage, advise, rebuke with love and what we still lack, we can learn from them too. This way, we as believers do not judge one another, but we are edifying and building each other up as one body of Christ.

Wednesday, April 25, 2012

Perkataan Orang Sukses | The Words of A Successful Man

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 54-56

Di dunia ini ada banyak orang yang berpengalaman dan mengalami kesuksesan dalam apa yang mereka lakukan. Dan banyak dari kita yang rela membayar mahal untuk dapat mendengarkan kunci dari kesuksesan mereka agar kitapun dapat belajar dan aplikasikannya ke dalam hidup kita. Dan karena kita telah melihat akan kesuksesan mereka, maka kita percaya akan apa yang mereka katakan sebagai kunci dari kesuksesan mereka. Hal itu tidak salah, tetapi ada yang jauh lebih baik daripada mencari kesuksesan dari manusia, dan itu adalah dari Firman Tuhan. Di dalam Alkitab, ada banyak contoh dari anak-anak Tuhan yang sukses dan mereka telah menuliskan kunci-kunci dari kesuksesannya mereka itu di dalam Alkitab. Misalnya, Daud, Abraham, Daniel, Paulus dan sebagainya. Dari pasal-pasal ini kita dapat melihat akan salah satu kunci kesuksesan Daud ketika ia mengalami keadaan yang terhimpit. Kuncinya adalah agar kita berserah kepada Tuhan, menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan dan percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan yang akan turun tangan dan memelihara kehidupan kita. Daud menjalani hal ini di saat-saat di mana ia sedang berada di masa yang sulit, dikejar mush, posisinya sebagai raja ingin direbut, dan di mana nyawanya terancam. Dan karena ia berserah kepada Tuhan, menyerahkan kuatirnya dan percaya kepada Tuhan, ia menyaksikan dan mengalami kuasa tangan Tuhan yang memelihara dan melepaskannya dari semua itu.

Sekarang, bagaimana dengan kita? Bila kita berani bayar mahal untuk mendengarkan orang-orang yang sukses, apakah kita mau mendengarkan apa yang Daud katakan dan melakukannya? Mari kita dengarkan dengan seksama dan laksanakan di dalam kehidupan kita. Berserahlah kepada Tuhan, percayalah dan serahkanlah kuatir kita kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan memelihara kita.


English

Bible Reading: Psalm 54-56

In this world, there are a lot of people who are experienced and have many successes in what they do. And many of us are willing to pay a large amount to be able to hear the keys of success so that we may learn and apply it in our lives. And because we have seen their success, we believed on what they said as the keys to success. This is not wrong, but there are way better thing than to seek success from men and it is the Word of God. In the Bible, there are many examples of the children of God who are successful and they have written the keys to success in the Bible. For example, David, Abraham, Daniel, Paul and others. And in this chapters we can see one of the keys to success of David when he is in a pinch. The Key is to surrender to the Lord, casting our care to the Lord and trust in the Lord. and the Lord will intervene and He will sustain us. David walked on this when he was in a pinch, chased by his enemies, when his position as king were stolen and when his life was in danger. And because he surrendered to the Lord, casting his care tot he Lord and trust in the Lord, he witnessed and experienced the power of the hands of God who sustains and delivers him from all that.

Now, what about us? If we dare to pay a large sum of money to hear success stories of others, are we willing to listen to what David has said and to do it? Let us listen carefully and apply it in our lives. Surrender to the Lord, trust and cast our care to the Lord and the Lord will sustains us.

Tuesday, April 24, 2012

Menghakimi Orang | Judging Others

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 2

Paulus mengatakan suatu kalimat yang sangat benar dan berlaku untuk kita semua dan untuk segala bangsa, umur dan suku. Paulus berkata bahwa bila kita menghakimi orang lain, kita juga sedang menghakimi diri sendiri, dan ini adalah hal yang yang sangat benar. Sebab sebagai manusia, kita memiliki kecondongan untuk mengalihkan perhatian kepada kesalahan orang lain daripada kesalahan diri kita sendiri. Bila ada orang lain yang juga melakukan kesalahan yang sama atau serupa dengan kita, maka lebih mudah untuk kita menuding dan menghakimi orang itu daripada kita harus jujur, terbuka dan mengakui kesalahan kita. Paulus mengerti akan sifat manusia sehingga ia menuliskan hal ini agar kita sadar akan kebiasaan kita dan agar kita berhenti menghakimi orang lain.

Jadi, biarlah Firman ini mengingatkan kita agar jika kita ingin menghakimi orang lain, biarlah kita berhenti dan periksa diri sendiri kita lebih dahulu. Dan marilah kita bukan menghakimi, tetapi justru menasihati dan menegur dengan kasih. Sebab menghakimi itu untuk menjatuhkan sedangkan menasihati dan menegur dengan kasih itu untuk membangun. Maka dari itu, gantilah sifat kita yang suka menghakimi dengan sifat yang suka menasihati dan menegur dengan kasih.


ENglish

Bible Reading: Romans 2

Paul said one sentence which is so true and valid for all of us and for all nation, age and tribe. Paul said that if we judge others, we are also judging ourselves, and this is true. As human, we tend to switch attention unto the fault of others insted of our own. If there is another person who has done similar faults to us, then it is easier to just point and judge that person instead of us beign honest, open and admitting our fault. Paul understands this attitude of men such that he wrote this truth so that we realise of our habits and so that we would stop judging others.

So let this Word reminds us so that when we want to judge others, let us stop and check ourselves first. And let us not judge, but give advice and rebuke in love. Because judging are discouraging while giving advice and rebuking in love are encouraging. Therefore change this attitude of ours which likes to judge others with the attitude which likes to give advice and rebuke in love.

Monday, April 23, 2012

Pertobatan Daud | David's Repentance

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 51-53

Kita dapat melihat betapa hancurnya hati Daud ketika ia ditegur dan sadar akan dosa yang telah diperbuatnya. Daud benar-benar menyesal akan perbuatannya dan dari lubuk hatinya yang paling dalam ia benar-benar bertobat dan bukan hanya sekedar menyesal akan perbuatannya. Inilah pertobatan yang sesungguhnya yang perlu kita pelajari dan ikuti. Ketika Daud bertobat, ia pertama-tama sadar akan dosanya, ia bergumul untuk tidak melakukannya dan ia mengaku di hadapan Allah akan dosanya. Dan setelahnya ia benar-benar meminta kepada Tuhan untuk memulihkan hidupnya dan juga dengan sangat meminta agar Tuhan tidak membuang dirinya dari hadapan Tuhan ataupun juga mengambil Roh-Nya daripadanya.. Dari permintaan Daud ini dan dari doanya, kita dapat melihat bahwa Daud sangat mengerti akan pentingnya kehadiran Tuhan dan Roh Tuhan di dalam hidupnya, yang memimpin dan menuntunnya. Sikap hati inilah yang perlu kita pelajari dari Daud, hati yang benar-benar bertobat dan hancur ketika Tuhan tegur atau ketika sadar bahwa telah berdosa terhadap Tuhan.

Seringkali saat kita ditegur, kita marah dan tidak mau mengaku dosa kita, dan ini karena kita masih ada kesombongan, harga diri yang tinggi dan tidak mau dipermalukan. Seringkali juga ketika kita sadar bahwa kita telah berdosa, kita hanya sekedar menyesal, tetapi tidak benar-benar bertobat, dan tidak benar-benar mengerti apa yang telah kita lakukan. Dan memang di dunia ini kita diajarkan untuk menaruh hidup kita menjadi nomor satu dan agar kita memiliki harga diri yang tinggi, agar kita tidak merusak nama baik keluarga kita dan sebagainya. Tetapi di hadapan Tuhan semua itu adalah hampa, sebab hal-hal itu semuanya seperti tembok yang menutupi hati kita untuk dapat benar-benar menerima Firman Tuhan dan benar-benar bertobat. Bila kita lihat Daud, yang adalah seorang raja, ia tidak malu untuk menari seperti orang gila di hadapan Tuhan, dan ia juga tidak malu untuk benar-benar merendahkan dirinya di hadapan Tuhan walaupun seluruh isi kerajaannya melihat perbuatannya itu. Bila Daud, yang seorang raja rela merendahkan diri dan hatinya dan benar-benar bertobat, apalagi kita yang bukanlah seorang raja?. Lebih lagi, bila Tuhan Yesus yang adalah Allah, rela merendahkan dirinya, hatinya dan seluruh kedaulatan-Nya dan turun ke dunia sebagai manusia dan bahkan mati untuk kita, apalagi kita yang hanya ciptaan-Nya? Bila kita tidak mau merendahkan diri dan hati dan benar-benar bertobat, bukankah itu secara tidak langsung kita merasa bahwa diri kita lebih hebat dari Tuhan?

Oleh karena itu, biarlah kita buang semua tembok, topeng yang menghalangi hati dan hidup kita untuk benar-benar bertobat dan hidup bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kita memiliki kerendahan hati dan berani merendahkan diri di hadapan Tuhan. Biarlah hati kita benar-benar remuk dan hancur ketika kita sadar akan hal-hal yang selama ini kita salah, berdosa atau belum sesuai dengan Firman-Nya. Sebab Tuhan melihat hati dan bukan hanya perkataan belaka.


English

Bible Reading: Psalm 51-53

We can see how heart-broken David was when he was rebuked and realise the sin he has done. David really regretted what he has done and from the bottom of his heart, he really repented and not only regret his doings. This is the true repentance that we need to learn from and follow. When David repented, he first realise of his sin, he struggle to not do it again and he confessed his sins before the Lord. And afterwards he really asked the Lord to restore his life and also to really ask the Lord to not throw away his life and not to take away His Spirit from him. From David's request and prayer, we can see that David understands the importance of the presence of the Lord and His Spirit in his life, who guides and leads him. This kind of heart attitude is what we need to learn from David, a heart that really repents and broken when the Lord rebukes or when he realised that he has sinned against the Lord.

Many times, when we are rebuked, we are angry and do not want to confess and admit our sines and this is because we still have boastfulness, a big pride and do not want to be put to shame. Many times, when we realise that we have sinned, we only regretted what we did and did not really repent and do not really understand what we have done. And this is what the world teaches us, to put ourselves as number one and to have a big pride and not to put to disgrace the family's name and etc. But before the Lord, all these things are empty, because all of that is like a wall that closes our hearts to really able to receive the Word of God and to really repent. If we look at David who was a king, he was not ashamed to dance like crazy before he Lord, and he was not ashamed to really lower himself before the Lord even though the whole kingdom can see what he is doing. If David, a king, willing to lower himself down, humble himself and really repent, what about us who are not a king? Moreover, if the Lord Jesus who is God, willing to lower Himself down to earth as human and even died for us, what about us who are only His creations? If we do not want to lower ourselves down and to humble ourselves and really repent, wouldn't that mean that we feel that we are greater than God?

Therefore, let us throw away all the walls, masks that hinders our hearts and lives to really repent and live with the Lord Jesus Christ. Let us have humility and willing to lower ourselves down before the Lord. Let our hearts really are broken when we realise of the wrongdoings we have done, sin or things that are not yet according to the Word of God. Because the Lord sees the heart and not only our words.

Sunday, April 22, 2012

Firman Allah Adalah Kekuatan | The Word Of God Is Power

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 1

Paulus menuliskan surat pembuka kepada orang-orang di Roma dengan Firman yang sangat keras. Dan hal ini juga berlalku untuk kita dan dapat kita pelajari dan terapkan di dalam kehidupan kita. Dalam surat Paulus ini kita dapat belajar bahwa Firman Tuhan adalah kekuatan Allah untuk keselamatan, yang penuh dengan kebenaran Allah dan yang bermula dari iman dan menuju kepada iman. Tetapi mereka yang menolak kebenaran Allah dalam hidup mereka, mereka yang tahu akan Tuhan tetapi memilih untuk menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja  dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya dan mereka yang tidak merasa perlu mengakui Allah dalam hidup maka mereka bertolak dari Tuhan dan masuk ke dalam hidup yang penuh dengan dosa-dosa. Paulus memberikan dengan jelas dan banyak contoh akan hal-hal keji, mesum dan jahat yang akan memasuki kita bila kita menolak Tuhan. Sebab bila bukan Tuhan yang memegang kontrol kehidupan kita, maka iblislah yang pegang kontrol kehidupan kita. Jadi, hal-hal yang Paulus katakan, seperti homoseksualitas, yakni persetubuhan dengan sesama jenis, keserakahan, kejahatan, kebusukan, dengki, perselisihan, pembunuhan, tipu muslihat, kefasikan, memfitnah, kurang ajar, congkak dan sebagainya, ini semua dikarena oleh penolakan kita akan kebenaran Tuhan untuk masuk ke dalam hidup kita. Dan hanya satu yang dapat menyembuhkan dan melepaskan kita dari hal-hal ini, yaitu untuk kembali kepada kebenaran Tuhan, percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus dan kepada Firman-Nya. Sebab seperti yang telah kita lihat, Firman Tuhan adalah kekuatan Allah untuk keselamatan, jadi dengan kita mengisi hidup kita dengan Firman Tuhan, mengakuinya dan hanya menyembah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan dipulihkan oleh Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita bertobat dari penolakan kita kepada Firman Tuhan, baik itu dalam hal-hal yang kecil maupun dalam setiap harinya. Dan biarlah kita berdoa bagi mereka yang telah mengenal Firman Tuhan tetapi memilih untuk menolaknya di dalam kehidupan mereka, agar mereka dapat kembali kepada iman pada Tuhan Yesus Kristus dan kebenaran-Nya.


English

Bible Reading: Romans 1

Paul writes an opening letter to the Romans with a strong Word. And this also applies to all of us and can be learned and applied in our lives. In Paul's letter, we can learn that the Word of God is power of God to salvation, which is full of the righteousness of God and it is revealed from faith to faith. But they who rejects the righteousness of God in their lives, they who knew the Lord but chose to exchange that righteousness with deceit and worship and served the creatures rather than the Creator Himself and they who felt that they do not need to acknowledge God in their lives that they turn away from the Lord and enter a life full of sins. Paul gave a very clear and many examples of the wicked, evil and lustful things that enters our lives if we rejects the Lord. For if it is not the Lord who controls our lives, it is satan who controls is. So, the things that Paul said, such as homosexuality, that is lustful action between the same sex, greed, wickedness, covetousness, maliciousness, envy, strife, murder, deceit, haters of God, disobedient to parents, boasters and many more, all of these are because of our rejections of the righteousness of the Lord to enter our lives. And only one that can heal and deliver us from all these things, that is to go back to the righteousness of God, believe and have faith in the Lord Jesus Christ and to His Word. Because just as we have seen, the Word of God is power of God to salvation, so by filling our lives with the Word of Giod, acknowledging it and only worshiping to the Lord Jesus Christ, then we will be restored by the Lord. Therefore, let us repent from our rejections to the Word of God in small things or in our daily lives. And let us pray for those who knows the Word of God but chose to reject it in their lives so that they would come back to the faith to the Lord Jesus Christ and His righteousness.

Saturday, April 21, 2012

Pengorbanan Kita | Our Offering

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 49-50

Tuhan melihat jauh lebih dalam dari pada apa yang manusia lihat. Manusia melihat perihal yang di luar, yang kelihatan oleh mata jasmani, seperti perbuatan dan perkataan. Tuhan melihat semua itu, dan Ia juga melihat ke dalam hati kita. Dan Tuhan berkata bahwa apa yang kita lakukan, seperti mengorbankan korban sembelihan, atau pada jaman kita sekarang, persembahan kita, atau seberapa banyak dana atau upaya yang kita korbankan untuk Tuhan, yang Tuhan tegur. Tetapi hati dan sikap kitalah yang Tuhan ingin tegur. Tuhan berkata bahwa jika kita menaikkan ucapan syukur sebagai korban, membayar nazar atau janji kita kepada Tuhan, maka jika kita berseru pada waktu kesesakan, Tuhan akan melepaskan kita dan kita akan memuliakan Tuhan. Inilah yang Tuhan cari dari hidup kita, yakni hati yang penuh dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang tulus dan bukan hanya sekedar perbuatan. Sayangnya, banyak dari kita yang masih melakukan hal-hal di gereja ataupun di antara orang-orang hanya agar kita dihargai oleh orang karena perbuatan-perbuatan kita. Banyak dari kita yang masih berbuat untuk mencari kemuliaan bagi diri kita sendiri dan untuk ketenaran nama sendiri dan bukan untuk benar-benar mengucap syukur kepada Tuhan karena pengorbanan-Nya di kayu salib atau karena kasih-Nya kepada kita. Oleh karena itu, marilah kita periksa kehidupan kita, hati kita dan motivasi kita dalam kita menjaani hidup ini. Apakah kita melakukan hal-hal yang kita lakukan karena kita ingin dihargai dan dielu-elukan, ataukah kita nelakukannya karena luapan dari hati yang penuh dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus? Marilah kita bertobat dan meminta Roh Kudus untuk selalu memimpin dan mengingatkan kita agar kita tidak lagi fokus untuk diri sendiri, tetapi untuk Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Psalm 49-50

The Lord sees through deeper than what men see. Men see what is on the outside, what can be seen by the physical eyes, such as deeds and words said. The Lord sees all that, and He also sees our hearts. And the Lord said that what we do, such as offering sacrifices or as we call it nowadays, our offering or how much money and effort we have sacrificed for God that the Lord rebukes. But our hearts and attitudes are the ones that the Lord wants to rebuke. The Lord said that if we lift up thanksgiving as our offerings, pay our vows to the Lord, then when we cry out to God in times of trouble, the Lord will deliver us and we will glorify the Lord. This is what the Lord seeks in our lives, that is a heart full of thanksgiving to the Lord, that is pure and not just the deeds that we do. Unfortunately, there are many of us who does things at church or in the midst of our friends only so that we may be honoured by them. Many of us still does things for our own glory and fame and not to really give thanks tot he Lord because of His sacrifice on the cross or of His love towards us. Therefore, let us check our lives, hearts and motivations in living this life. Do we do it for our own honour and fame, or do we do it because it is the expression of our thankful heart to the Lord Jesus Christ? Let us repent and ask the Holy Spirit to always lead and remind us so that we would no longer focus on ourselves, but for the Lord Jesus Christ.

Friday, April 20, 2012

Firman Nyata Dalam Hidup | The Word Is Real In Life

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 28

Paulus benar-benar mengalami kuasa Tuhan di dalam kehidupannya. Bukan hanya ia menyembuhkan orang melalui kuasa Roh Kudus, tetapi juga, penjagaan Tuhan benar-benar nyata atas hidup Paulus. Ketika kapal diombang-ambingkan oleh badai, Tuhan menjaga dan sekarang ketika ia digigit oleh ular yang memang berbisa, ia tidak mati bahkan bengkakpun tidak. Jadi benarlah Firman Tuhan yang berkata, "Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31). Bila kita hidup seperti Paulus, yang hidup melakukan Firman Tuhan, memberitakan Firman Tuhan dan memberikan seluruh hidupnya bagi Tuhan, maka Tuhan yang akan menjaga hidup kita seperti yang telah kita lihat dan baca dari kehidupan Paulus, rasul-rasul lainnya dan juga bangsa Israel di jaman dulu. Marilah kita mulai benar-benar hidup oleh Firman Tuhan dan berdasarkan iman serta memiliki hubungan yang erat dengan Roh Kudus, sehingga kita hidup mengalami Firman Tuhan dan kuasa-Nya dan bukan hanya sekedar tahu akan Firman saja.


English

Bible Reading: Acts 28

Paul really experienced the power of the Lord in his life. Not only he healed people through the power of the Holy Spirit, but also, the protection of the Lord is really apparent in Paul's life. When the ship was hit by the storm, the Lord protects and now when he was bitten by a venomous snake, he did not die and not even a swelling was found. So the Word of God that says, "If God is for us, who can be against us?" (Romans 8:31) is true. If we live like Paul, who lived by doing the Word of God, sharing of the Word of God and giving his whole life for the Lord, then the Lord will take care of our lives just like what we've seen and read from the lives of Paul, the apostles, and also the Israelites in the past.  Let us start to really live the Word of God can in faith also having an intimate relationship with the Holy Spirit, so that we live experiencing the Word of God and His power and not only just knowing the Word alone.

Thursday, April 19, 2012

Tuhan Raja Kita | The Lord Our King

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 46-48

Kita sering menyanyikan bahwa Tuhan adlalah Raja. Tetapi sudahkah kita memperlakukan Tuhan sebagai Raja atas hidup kita? Misalnya, seorang raja patut dipuji ke manapun ia pergi dan selalu disambut dengan meriah dan penuh sukacita oleh rakyatnya. Bila raja memberikan titah, maka sebagai rakyat atau bawahannya yang setia, kita akan melakukannya tanpa menggerutu, tanpa berlambat-lambat, tetapi dengan segera kita akan melakukannya. Apapun yang dimiliki oleh rakyatnya juga adalah milik raja dan bila raja meminta, maka rakyat perlu taat untuk memberikan. Dan masih ada banyak hal lainnya. Tetapi mari sekarang kita lihat kehidupan kita sebagai rakyat dari Raja semesta alam, Tuhan Yesus Krstus. Periksalah hati dan kehidupan kita. Adakah kita selalu menyambut Tuhan, datang kepada Tuhan dengan pujian dan penyembahan yang meriah sebagaimana layaknya Tuhan menerimanya? Sudahkah kita dengan segera melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita melalui Firman-Nya? Ataukah kita selalu berlambat-lambat dan menunda-nunda apa yang Tuhan perintahkan? Apakah ktia rela memberikan seluruh milik kita serta hidup kita untuk Tuhan? Bagaimana dengan sikap kita, ketika kita menghadap kepada Raja segala raja?

Marilah kita benar-benar memeriksa hati dan kehidupan kita, sehingga kita benar-benar mengerti akan apa yang kita katakan atau nyanyikan ketika kita berkata bahwa Tuhan adalah Raja kita. Agar kita tidak asal bicara, dan menjadi orang yang munafik, tetapi biarlah kita benar-benar menghidupi apa yang kita katakan dan percayai. Terpujilah Tuhan Raja kita!


English

Bible Reading: Psalm 46-48

We often sings that the Lord is our King. But have we treat the Lord as King over our lives? For example, a king deserves to be praised where ever he goes and he is always welcomed with joy by his people. If the king gives a command, then as his faithful people, we will do it without grumbling, without delaying and we will do it immediately. Whatever that the people has, it belongs to the king and if the king asks for it, then the people need to obey and give it. And there are many more. But let us now look at our lives as the people of the King of the universe, the Lord Jesus Christ. Check our hearts and lives. Have we always welcomed the Lord, come to the Lord with praise and worship that the Lord deserves? Have we done immediately, what the Lord commanded to us through His Word? Or do we always delay and be slow on what the Lord commanded? Are we willing to give all of our possession and our lives to the Lord? What about our attitude when we face the King of kings?

Let us really check our hearts and lives, so that we really understand what we meant when we say or sings that the Lord is our King. So that we do not just talk and become a hypocrite, but may we really live what we say and believe. Blessed be the Lord our King!

Wednesday, April 18, 2012

Berkata-kata Kepada Kehidupan Kita | Speaking Words Into Our Lives

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 43-46

Beberapa kali pemazmur berkata kepada jiwanya untuk tidak tertekan, untuk bangkit dan berharap kepada Tuhan. kita tahu bahwa ada kuasa di dalam perkataan yang keluar dari mulut kita dan dengan pemazmur mengatakan kata-kata yang membangun kepada jiwanya sendiri, itu memberikan kekuatan kepada jiwanya. Lebih lagi, hal ini juga adalah tindakan iman dalam Tuhan di saat susah. Karena, seringkali, di saat susah, kita condong untuk menggerutu, komplain, jadi lemah, mudah marah dan sebagainya. Dan ini biasanya mempengaruhi kehidupan kita dalam keluarga, pekerjaan, gereja, komunitas dan juga hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita. Tetapi bila kita belajar dari pemazmur, kita tidak perlu menunggu untuk hamba Tuhan yang besar untuk memberikan kepada kita kata-kata yang membangung atau mendoakan kita, walaupun memang baik agar kita dapat mencari bantuan secepatnya bila dibutuhkan. Tetapi kita dapat berkata-kata kepada jiwa kit auntuk bangkit, kita dapat memberi makan jiwa kita dnenga Firman Tuhan yang membangun, menguatkan dan memberikan hidup dan iman. Dan ktia harus melakukannya secara tekun dengan iman setiap hari. Dengan begitu, kita tidak terjerumus ke dalam situasi kita, dan emosi, tetapi ktia berjalan dalam iman dalam melalui segala hal. Maa dari itu, biarlah kita mulau berkata-kata akan kata-kata berkat, yang membangun, dan penuh iman kepada jiwa kita, kehidupan kita dan juga segala aspek hidup kita, agar hidup kita dipenuhi dengan Firman Tuhan dan mengalami kuasa-Nya melalui Firman-Nya.


English

Bible Reading: Psalm 43-46

A few times has the psalmist says to his soul, why so downcast, put your hope in God. We know that there is power in the words that comes out of our mouth. and by the psalmist saying words of encouragement to his own soul, it gives strengths to his own soul. Furthermore it is also an act of faith on God in times of troubles. Because many times, during times of troubles, we tend to grumble, complains, get discouraged, grumpy, easily angered and many more. And this usually affects our lives in the family, at work, at church, in our community and it also affect our relationships with others around us. But if we learn from the psalmist, we do not have to wait for a great preacher to preach to us or pray for us, though it would be great if we can seek help as needed as soon as possible. But we can command our soul to rise up, we can feed our soul with Word of God, which is encouraging, strengthens and gives life and faith. And we have to do it persistently with faith everyday. That way, we are not succumbing to our circumstances, and emotion, but we are walking in faith through all things. Therefore, let us start to speak words of blessings, encouragements and faith to our soul, lives and also to every single aspect of our lives, so that our lives will be filled with the Word of God and experiencing His power through His Words.

Tuesday, April 17, 2012

Menjadi Berkat Di Mana Kita Ditempatkan | Being A Blessing Whereever We Are Placed

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 27

Paulus benar-benar menjadi berkat kemanapun ia pergi dan walaupun ia ada sebagai tahanan yang ingin diadili. Sebab, oleh karena adanya Paulus di dalam kapal yang sedang menghadapi ombak dan angin badai, semua orang yang ada di kapal dapat selamat nyawanya. Semua ini dikarenakan Paulus yang belum saatnya mati dan Paulus yang dalam rencana Tuhan harus sampai ke Italia untuk menghadap Kaisar. Dan karena Paulus seorang diri, orang yang percaya di antara orang yang tidak percaya, Tuhan mneyelamatkan semua orang yang ada di kapal itu. Hal yang sama dapat kita alami di dalam kehidupan kita. Kapal itu berbicara akan tempat di mana Tuhan tempatkan kita. Mungkin itu di perusahaan di mana kita bekerja sekarang, atau keluarga, atau komunitas dan lingkungan kita. Dan di sekitar kita ada banyak orang-orang yang belum percaya dan karena kita sama-sama di dalam perusahaan yang sama, atau dalam keluarga yang sama, atau dalam komunitas dan lingkungan yang sama, maka badai yang kita alami, merekapun mengalaminya. Dan oleh iman dan percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus, kita akan muncul berbeda, tidak takut dan dapat memberikan pengharapan kepada orang-orang yang ada di kapal kita. Melalui kehidupan kita, Tuhan Yesus dapat diberitakan dan jiwa-jiwa dapat diselamatkan. Jadi, di manapun Tuhan tempatkan kita, janganlah kita menggerutu, tetapi biarlah kita tetap taat dan setia kepada Tuhan, melakukan kehendak-Nya dan menghidupi Firman-Nya. Agar, bila tiba saatnya, kita dapat menjadi terang, garam dan membawa harapan Tuhan Yesus Kristus kepada orang-orang di mana kita ditempatkan. Semua agar nama Tuhan makin dimuliakan di kehidupan kita.Karena itu percayalah bahwa Tuhan menaruh kita di mana kita berada bukan karena kebetulan atau tidak sengaja, tetapi Tuhan memiliki tujuan.


English

Bible Reading: Acts 27

Paul really became a blessing whereever he went even though he was there as a prisoner to be trialed. For, because of Paul in that ship which are facing a storm,everyone who is in that boat can be saved. This is all because of Paul whose time to die has not yet come and in God's plan, Paul has to arrive at Italy to see Caesar. And because of Paul a lone believer in the midst of non-believers, the Lord saved everyone who are on the boat. The same thing we can experience in our lives. THe boat talks about where the Lord ha placed us. It may bethe company where we are working right now, or family or community and neighbourhood. And around us, there are alot of non-believers and because we are on the same company, or family, or community and neighbourhood, we experience the same storm. And because of our faith and believe in the Lord Jesus Christ, we will come out difference, no fear and can give hope to those on the same boat as us. Through our lives, the Lord Jesus can be preached and souls may be saved. So, whereever the Lord has placed us, do not grumble, but let us keep on being obedient and faithful to the Lord, doing His will and living in His Word. So that, when the time comes, we can be light, salt and bringing hope of the Lord Jesus Christ to the people where we are placed. All so that the name of the Lord may be glorified in our lives. Therefore, believe that the Lord plaed us where we re not because of a coincidence, but the Lord has a purpose.

Monday, April 16, 2012

Hidup Dari Firman Tuhan | Living By The Word Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 40-42

Biarlah ketika kita membaca Firman Tuhan ini, itu juga menjadi doa dan deklarasi kita kepada Tuhan. Yakni bahwa kita rindu akan Tuhan seperti rusa merindukan sungai yang berair. Dan agar dalam keadaan apapun dan dalam tantangan apapun yang kita hadapi, kita dapat bekata kepada jiwa kita untuk bangkit dan bersandar kepada Tuhan. Biarlah kita mulai belajar untuk hidup dalam iman dan bukan karena kita telah melihatnya dahulu. Bila Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan adalah penolong kita, maka walaupun kita belum melihat pertolongan-Nya, walaupun kita masih dalam keadaan yang susah dan tertekan, biarlah kita percaya dan beriman kepada Firman Tuhan bahwa Tuhan adalah penolong kita. Dengan begitu, kita dapat membangun jiwa kita yang sedang turun atau lemah karena keadaan di sekitar kita. Dengan mengatakan Firman Tuhan, dengan percaya dan iman kepada Firman Tuhan, jiwa kita dapat bangkit. Oleh karena itu, marilah kita beri makan jiwa kita akan Firman Tuhan setiap harinya, sehingga apapun yang kita hadapi, kita tetap rindu akan Tuhan dan dengan setia menantikan Tuhan. Jadi, biarlah kita hidup terus merindukan Tuhan dan oleh iman.


English

Bible Reading: Psalm 40-42

Let it be when we read the Word of God, it also become our prayer and declaration to the Lord. That is we are longing for the Lord as the deer for the river. And so that in any situation and in any challenge that we face, we can say to our soul to rise up and rely on the Lord. Let us start to learn to live in faith and not because we have seen it first. If the Word of God says that the Lord is our helper, then evne though we have not seen His help yet, even though we are still in a difficult and oppressing situation, let us believe and have faith on the Word of God that the Lord is, our helper. That way, we can rise our soul which may be down or weak because of the situations surrounding us. By saying the Word of God, by believing and having faith in the Word of God, our soaul may rise up. Therefore, let us feed our soul with the Word of God everyday, so that whatever we face, we still long for the Lord and faithfully waits for the Lord. So, let us live continuously longing for the Lord and by faith.

Sunday, April 15, 2012

Membagikan Kesaksian Hidup | Sharing Life Testimony

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 26

Paulus menceritakan kesaksian hidupnya di hadapa orang banyak dan di hadapan tokoh-tokoh penting sepert Raja Agripa dan Festus. Ia menceritakan bagaimana hidupnya yang lama, yang memiliki persepsi dan pengertian yang salah dan juga perbuatan-perbuatannya yang salah, diceritakannya. Lallu ia menceritakan pengalaman ia bertemu dengan Tuhan, dijamah oleh Tuhan sehingga ia bertobat dan mengikuti Tuhan dan akhirnya ia menceritakan bagaimana ia setelahnya memberitakan Injil kepada orang banyak. Dan inilah kesaksian daripada Paulus yang diceritakannya agar orang-orang dapat percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Bile kita lihat kehdupan kita, maka kitapun dapat bersaksi dengan cara yang sama, yakni, dimulai dengan kehidupan kita yang dahulu, kejelekkan kita, kelemahan kita, lalu bagaimana kita ditemukan Tuhan, dijamah oleh Tuhan dan dapat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Lalu bagaimana pengenalan akan Tuhan itu mengubah kehidupan kita dari yang buruk menjadi baik. Dan inilah kesaksian hidup kita bagi Tuhan. Dan juga, seperti Paulus yang berani memberi kesaksian di tengah orang-orang banyak dan orang yang berpengaruh, biarlah kita juga memiliki keberanian untuk bersaksi kepada siapapun juga. Sehingga pada akhirnya nama Tuhan dimuliakan dan jiwa-jiwa dapat diselamatkan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Acts 26

Paul testified about his life before the crowd and in front of important figures like King Agrippa and Festus. He told how his old life was like, who had the wrong perception and understanding and also the wrong doings. Then he told the experience of how he encountered the Lord that he repented and followed the Lord and finally he testified of how afterwards, he preached about the Gospel to many people. This is the life testimony of Paul that was told so many people would believe that Jesus Christ is Lord. If we look at our lives, then we too can testify in the same way, starting from our old lives, our bad charaters, wrongdoings, then how we were found by the Lord, touched and can believe in the Lord Jesus Christ. Then onto how the encounter with the Lord changes our lives from bad to good. And this is our life testimony for the Lord. And also, like Paul who dares to testify before the crowd and influential men, let us also have the courage and boldness to testify to anyone. So in the end, the name of the Lord is glorified and souls may be saved by faith to the Lord Jesus Christ.

Saturday, April 14, 2012

Ketika Sakit | When We Are Sick

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 38-39

Ketika Daud sakit, ia merasa sangat lemah, merasa bahwa tubuhnya sudah tidak kuat lagi dan ia berseru kepada Tuhan. Ia juga merasa tersingkirkan dari teman-teman dan keluarga karena penyakitnya ini, sehingga sepertinya ia seorang diri. Dan di saat semuanya terlihat buruk, tidak ada teman dan keluarga yang mendukung, hanya satu tempat penghiburan dan pertolongan bagi Daud, yakni kepada Tuhan. Bila kita terus bersandar kepada Tuhan, melakukan yang baik, mengaku dosa-dosa kita, maka Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Tuhan tidak akan jauh daripada kita dan Ia akan menolong kita. Oleh karena itu, bila kita sedang merasa kesusahan atau sakit yang parah, janganlah kita hilang harapan atau putus asa, tetapi biarlah kita bersandar kepada Tuhan, meminta pertolongan Tuhan dan ingatlah bahwa Tuhan sayang dan perduli. Bila kita memiliki keluarga atau teman yang sedang melalui masa-masa susah atau sakit berat, biarlah kita tidak tinggalkan mereka, tetapi biarlah kita kuatkan mereka dengan doa, Firman Tuhan dan tunjukkan bahwa kita perduli. Sebab apapun hasil akhirnya, bila kita bersandar kepada Tuhan, kita tahu bahwa kita berada di dalam tangan Tuhan dan Tuhan yang menjaga.


English

Bible Reading: Psalm 38-39

When David was sick, he felt weak, felt that his body has no strength and he cried out to the Lord. He also felt left out from his families and friends because of his sickness, that it's as if he is alone. And whn things are looking bad, with no friends or families who supports, there is only one comfort and help for David, that is the Lord. If we keep on relying on the Lord, doing what is good, confessing our sins, then the Lord will not leave us. The Lord is not far from us and He will help us. Therefore, when we are in difficult times or in great sickness, do not lose hope or give up, but let us rely on the Lord, asking for the help of the Lord and remember that the Lord loves and cares. If we have families and friends who are going through difficult times or in great sickness, let us not leave them alone, but let us strengthen them with prayer, Word of God and show that we do care. For whatever the end result will be, if we rely on the Lord, we know that we are in God's hands and He will takes care of us.

Friday, April 13, 2012

Kehidupan Orang Benar | Life Of A Rghteous Man

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 37

Kita dapat belajar dari Daud bagaimana kita dapat hidup sebagai orang benar di hadapan Tuhan. Kunci-kuncinya adalah untuk kita percaya kepada Tuhan dan lakukan yang baik, setia di dalam tindakan kita, menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, menanti-nantikan Tuhan, menjauhi yang jahat, mulutnya mengucapkan hikmat, lidahnya mengucapkan hukum, menaruh taurat Tuhan di dalam hati, mengikuti jalan Tuhan, tulus, jujur dan suka damai. Inilah ciri-ciri orang benar di hadapan Tuhan dan semakin kita mengenal Tuhan dan makin cinta akan Firman dan taurat-Nya, maka kita akan makin melihat kuasa tangan-Nya yang akan menopang dan menjaga. Bila kita ingin lebih lagi mengalami Tuhan di dalam kehidupan kita, biarlah kita belajar untuk hidup sebagai orang benar seperti Daud.


English

Bible Reading: Psalm 37

We can learn from David how we can live as a righteous man before the Lord. The keys are for us to believe in the Lord, do what is good, faithful in all our actions, surrender our lives to the Lord, wait on the Lord, depart from evil, our mouth has wisdom, tongue speaks of the law, putting the law of God in our hearts, following the path of God, pure, honest and loves peace. These are the characteristics of righteous man before the Lord and the more we know the Lord, and loving the Word of God more, then we will see the power of His hands which will uphold and protect us. If we want to experience the Lord even more in our lives, let us learn to live as a righteous man like David.

Thursday, April 12, 2012

Tunduk Kepada Hukum & Tidak Kompromi | Submit To The Law & Do Not Compromise

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 25

Ketika Paulus di sidang, Paulus tidak ditemukan bersalah atau melanggar hukum, tetapi tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya hanyalah karena masalah agama dan perbedaan pendapat dan kepercayaan. Oleh karena itu, orang-orang Yahudi tidak dapat membuat Paulus di hukum mati. Tetapi malahan ini menjadi kesempatan untuk Paulus dapat bersaksi kepada Tuhan di hadapan banyak orang yang berpengaruh. Dari sini kita dapat melihat bahwa Paulus menjunjung tinggi moral dan ia tidak melakukan apa yang melanggar hukum manusia ataupun hukum Tuhan. Paulus dapat dikatakan sebagai teladan yang patut kita ikuti. Yakni agar kita dapat tetap hidup tunduk kepada hukum yang ada di atas kita, tetapi juga dengan tidak kompromi dengan Firman dan kebenaran Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk tunduk kepada kepemimpinan dan hukum yang ada, hidup di dalam Firman dan kebenaran TUhan dan juga hidup penuh dengan moral dan menjadi contoh bagi orang-orang lain. Agar nama Tuhan tetap dimuliakan di dalam kehidupan kita, apapun situasi dan kondisi kita.


English

Bible Reading: Acts 25

When Paul was in court, the was found to be not guilty or disobeying the law, but his accusations were all only different religious beliefs. Therefore, the Jews cannot put Paul into  death sentence. But this became an opportunity for Paul to testify before influential men. From here we can see that Paul uplifted moral life and he did not do anything that is against the law of men or the law of God. Paul can be said as an example for us to follow. That is so that we would still live submitting to th law above us, but also with no compromising to the Word and truth of God. Therefore, let us learn to submit under the leadership and law that exists, live in the Word and truth of God and also live with morals and become an example for others. So that the name of the Lord still be florified in our lives in whatever situation and condition.

Wednesday, April 11, 2012

Kasih Setia Tuhan | Loving-Kindness Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 35-36

Kita dapat melihat bahwa banyak dari manusia yang hidupnya jahat di mata Tuhan. Banyak orang yang berlaku seperti orang fasik yang Daud katakan. Yakni, orang-orang yang penuh dengan perkataan-perkataan yang tidak benar, bohong, tipu daya, yang merancangkan kejahatan, tidak menolak yang jahat dan semuanya itu hanya fokus kepada diri sendiri saja, untuk menyenangkan dan memuaskan hati sendiri. Kita mungkin masih ada sifat-sifat yang masih perlu kita buang, dan kita sendiripun bila bertemu dengan orang yang seperti orang fasik, kita akan menjadi kesal dan mungkin membenci mereka. Tetapi Tuhan tidaklah demikian, kasih setia Tuhan melebihi apa yang dapat kita bayangkan. Mau seberapa jahatnya kehidupan manusia, bila kita bertobat dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan mengampuni kita. Sebab Tuhan tidak membenci atau tidak suka akan manusia, tetapi ia tidak suka akan dosa. Oleh sebab itu, biarlah kita belajar dari Tuhan kita yang penuh dengan kasih setia dan kemurahan hati, sehingga kitapun dapat merangkul dan mengasihi sesama kita seperti Tuhan mengasihi kita. Dengan begitu kasih Tuhan terpancarkan melalui mereka yang mengasihi Tuhan. Jadi, biarlah kita bertobat bila kita masih ada perbuatan dan dosa seperti orang fasik dan biarlah kita belajar dari Tuhan Yesus Kristus sendiri dalam hal kasih dan karakter.


English

Bible Reading: Psalm 35-36

We can see that many lives a wicked lives before the Lord. Many people did like wicked person as David described. That is, people who are full of words that are not true, lies, deceit, who devises evil, does not reject evil and all of that are focuses on himsellf, to please and satisfies ones heart. Maybe we still have those wicked characters and attitudes that we still need to get rid of and we oursleves, if we meet a person who is like that, we will become angry and might hate them. But the Lord is not like that at all, the loving-kindness of the Lord extends beyond what we can imagine. No matter how evil the lives of men are, if we truly repent with our whole heart, the the Lord will forgive us. Because the Lord do not hate men, but He does not like sons. Therefore, let us learn from the Lord who is full of loving--kindness and mercy, so that we ourselves can embrace and love one another like the Lord loves us. That way the love of God is reflected through those who loves the Lord. So, let us repent if we still have actions like the wicked or sins, and let us learn from the Lord Jesus Christ Himself in regards to love and character.

Tuesday, April 10, 2012

Seluruh Kebenaran | The Whole Truth

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 24

Feliks mengenal kebenaran Tuhan, tetapi ketika Paulus memberitahukan kepadanya kebenaran Kristus yang lebih jelas lagi dan akan penghakiman, kebenaran dan penguasaan diri, Feliks menjadi takut dan meminta Paulus untuk berhenti. Walaupun Feliks terus menerus untuk memanggil Paulus untuk berbicara kepadanya, Feliks bukan untuk mendengarkan Firman, tetapi untuk menantikan suap dari Paulus. Seringkali kita bertindak seperti Feliks yang hanya ingin mendengar apa yang baik bagi diri kita. Sedangkan bila Firman itu makin keras, kebenaran itu membuat kita perlu untuk membuang apa yang kita sukai, kita berhenti mendengarkan Firman. Oleh karena itu, bila kita masih memilih-milih kebenaran mana yang perlu kita dengar, dan tidak mau mendengarkan seluruh kebenaran Firman Tuhan, maka biarlah kita bertobat di hadapan Tuhan. Periksalah hati kita dan biarlah kita membuka kehidupan dan hati kita kepada seluruh kebenaran Tuhan, baik itu enak ataupun tidak enak bagi daging kita. Tetapi karena itu adalah kebenaran Tuhan, biarlah itu yang kita pegang dan lakukan.


English

Bible Reading: Acts 24

Felix knows the truth of the Lord, but when Paul tells of more truth of Christ and of judgement, truth and self-control, Felix became afraid and asked Paul to stop. Even though Felix keeps on talking to Paul, he was not listening to the truth, but he was waiting for Paul to bribe him. Many times we act like Felix did, who only listens to what is good for us. While, if the Word becomes sharper, if the truth makes us to get rid of what we like, we stop listening to the Word of God. Therefore, if we ares till choosing which truth to hear and do not want to hear the whole truth of the Word of God, let us repent before the Lord. Check our hearts and let us open our lives and hearts to the whole truth of the Word of God, may it be nice or not nice to our flesh. But because it is the truth of God, let us hold on to it and do it.

Monday, April 9, 2012

Hidup Orang Benar | Life Of A Righteous Man

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 33-34

Kita dapat belajar banyak dari mazmur Daud yang memang mencerminkan kehidupan Daud. Terutama, kita dapat belajar akan bagaimana hidup berkenan di hadapan Tuhan. Daud ajarkan bahwa kita sebagai orang benar patut hidup takut akan Tuhan, agar kita menjaga lidah kita dan perkataan kita dari yang jahat dan dari tipu daya. Daud juga ajarkan agar kita jauhi kejahatan, lakukan yang baik dan cari perdamaian. Secara hati dan sikap kita, Daud ajarkan kepada kita bahwa mereka yang patah hati dan remuk jiwanya, Tuhan perhatikan. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan dekat dan perhatikan kita yang tahu bahwa kita memiliki kelemahan, banyak kekurangan, penuh dengan dosa, sadar dan akui bahwa kita benar-benar perlu Tuhan di dalam kehidupan kita. Bila kita sadar, akui dan jujur di hadapan Tuhan dan memiliki hati yang patah dan jiwa yang remuk, maka kita memang tidak sanggup dan hanya bergantung kepada Tuhan. Oleh karena itu Tuhan akan dekat dan memperhatikan kita. Maka dari itu, biarlah kita miliki kerendahan hati, hati yang patah dan jiwa yang remuk serta takut akan Tuhan. Sehingga kita hidup bukan mengandalkan kekuatan kita, tetapi dengan iman, mengandalkan Tuhan Yesus Kristus, Firman-Nya dan Roh Kudus-Nya. Sebab Daudpun berkata bahwa jalan orang benar tidaklah mudah, tetapi Tuhan yang akan melepaskannya dan melindungi. Terpujilah Tuhan Allah yang perduli akan orang benar yang mencari-Nya.


English

Bible Reading: Psalm 33-34

We can learn a lot from the psalm of David which also reflects David's life. Especially, we can learn on how to live a life that is after God's heart. David taught us that as righteous man, we need to live fearing the Lord, so that we would take care of our tongue and our words from wickedness and deceit. David also taught us to stay away from evil, to do good and to seek peace. In terms of our hearts and attitudes, David taught us that those who are broken hearted and have a contrite spirit, the Lord cares. THis is teaching us that the Lord is close and saves us who know that we have weaknesses, full of sin, realise and confess that we really need the Lord in our lives. IF we realise, confess and be honest before the Lord and have a broken heart and a contrite spirit, then we really are not able and only rely on the Lord. Therefore, the Lord is near and cares for us. So, let us have humility, a broken heart and contrite spirit and fear of the Lord. Such that we live no longer reliance on our own strength but with faith, relying on the Lord Jesus Christ, His Words and His Holy Spirit. Because David said that the path of a righteous man will not be easy, but the Lord will deliver and protect. Praise be to the Lord God who cares for righteous man who seeks Him.

Sunday, April 8, 2012

Mengaku Dosa | Confessing Sin

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 31-32

Daud memberikan kepada kita suatu ajaran hidup yang sangat penting. Daud ajarkan agar kita tidak berdiam diri dan hanya mengeluh, tetapi ia ajarkan agar kita mengaku akan dosa-dosa dan pelanggaran kita di hadapan Tuhan. Sebab bila kita hanya berdiam diri, tidak mengaku akan dosa-dosa kita, maka kita tidak mengalami pengampunan Tuhan dan juga kita condong untuk hanya mengeluh. Dan bila kita mengeluh terus-menerus, maka tulang-tulang kita akan menjadi lesu dan itu membuat kita menjadi sakit-sakitan. Tetapi bila kita mengaku di hadapan Tuhan akan dosa dan pelanggaran kita, maka Tuhan yang telah mati untuk kita, akan mengampuni dan darah-Nya yang tercurah akan menghapus dosa itu. Sebab Tuhan tidak memperhitungkannya dan Tuhan bahkan ingin agar kita lepas dari ikatan dosa dan dapat hidup di dalam anugrah dan hadirat-Nya.

Mungkin kita tdak sadar akan dosa apa yang telah kita lakukan, atau pelanggaran apa yang telah kita perbuat. Atau mungkin kita tahu, tetapi kita memilih untuk mengeluh dna menyalahkan hal-hal atau orang lain sehingga kita tidak mau mengakui bahwa memang kita yang salah atau telah berdosa di hadapan Tuhan. Bila kita sering melakukan hal ini, biarlah kita belajar dari Daud dan berhenti mengeluh, menyalahkan orang lain atau hal lain dan mulailah jujur di hadapan Tuhan, mengakui segala pelanggaran dan dosa kita. Dengan begitu kita akan mnengalami kasih setia Tuhan dan bukan sakit-sakitan. Biarlah kita ingat akan Firman Tuhan dan ajaran Daud ini ketika kita mulai mengeluh oleh karena akibat dosa atau pelanggaran kita sendiri.

Terpujilah Tuhan yang selalu mengampuni kita yang dengan sungguh-sungugh bertobat dan mengaku dosa dan pelanggaran!


English

Bible Reading: Psalm 31-32

David gave us an important life's teaching. David taught us to not stay silent and only groan and complains all day, but he taught us to confess of our sins and transgressions before the Lord. Because if we only stay silent and do not confess of our sins, then we do not experience the Lord's forgiveness and we tend to only groan and complains. and if we keep on complaining, then our bones will grow old and it will make us sick. But if we confess before the Lord of our sins and transgressions, then the Lord, who died for us, will forgive and His blood that was poured will washed away that sin. Because the Lord do not imputes it and He wantsso that we are free from the bondage of sins and can live in His grace and presence.

Maybe we don't realise of what sin or transgressions we made. Or maybe we know but chose to groan and complain and blame others such that we do not want to confess that we were wrong and have sinned before the Lord. If we do this often, then, let us learn from David and stop complaining and groaning, or blaming others and start being honest before the Lord, confessing all transgressions and sins. That way, we will experience the love and mercy of the Lord and not sicknesses. Let us remember of the Word of God and the teaching of David when we start to groan and complain because of our own sins or transgressions.

Blessed be the Lord who always forgives us who earnestly repent and confesses our sins and transgressions!

Saturday, April 7, 2012

Kisah Hidup | A Life Story

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 23

Melalui kehidupan Paulus kita melihat akan bagaimana Tuhan menjaga dan melepaskan nyawa anak-anak-Nya dari maut. Paulus hanyalah satu dari banyak kisah hidup yang anak-anak Tuhan yang mengikuti Firman Tuhan. Jadi, janganlah kita takut dalam melakukan Firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Tetapi, biarlah kisah hidup kita juga dapat menjadi kesaksian akan kebesaran Tuhan.

English

Bible Reading: Acts 23

Through the lives of Paul we can see how the Lord takes care of His children and deliver them from death. Paul is only one of the many life story of God's children who follows the Word of God. So, don't be afraid in executing the Word of God in our lives. But let our life story be a testimony for the greatness of God.
Sent via BlackBerry® from Vodafone

Friday, April 6, 2012

Kemuliaan Bagi Tuhan | Glory Unto The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 29-30

Tuhan senantiasa bekerja di dalam hidup kita. Namun seringkali, kita tidak sadar bahwa Tuhanlah yang bekerja di belakang layar. Sukacita, kekuatan, kepintaran, hikmat dan sebagainya kita dapatkan dari Tuhan dan Tuhan memimpin umat yang mengasihi-Nya. Oleh karena itu, bukankah Tuhan layak untuk menerima segala pujian, penyembahan, kemuliaan dan hormat? Marilah kita naikkan pujian, ucapan sykur, kemuliaan dan hormat yang selayaknya bagi Tuhan di setiap aspek kehidupan kita. Sebab Tuhan ada di mana-mana dan Ia yang menuntun domba-domba-Nya. Kemuliaan Bagi Tuhan Yesus Kristus !


English

Bible Reading: Psalm 29-30

The Lord is always working in our lives. However, we often do not realise that the lord is working behind the scene. Joy, strength, intelligence, wisdom and etc we receive from the Lord and the Lord leads those who loves Him. Therefore, does not the Lord deserve to receive all praise, worship, glory and honour? Let us lift up our praise, thanksgiving, glory and honour that the Lord deserves in every aspect of our lives. Because the Lord is everywhere and He leads His sheeps. Glory Unto The Lord Jesus Christ!
Sent via BlackBerry® from Vodafone

Thursday, April 5, 2012

Tuhan Telah Atur. | The Lord Has Planned It

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 22

Paulus adalah seorang yang lahir sebagai orang Romawi, tetapi juga adalah seorang Yahudi. Dan semuanya ini telah Tuhan atur sebelum ioa lahir agar ia dapat melakukan kehendak Tuhan dalam membagikan dan menjadi saksi bagi nama Tuhan kepada bangsa-bangsa lain. Hal yang sama juga Tuhan lakukan kepada setiap dari kita. Kebangsaan kita, budaya kita, di mana kita dilahirkan, dibesarkan sudah Tuhan atur sedemikian rupa sehingga kita dapat memenuhi kehendak Tuhan. Walaupun mungkin kita sama seperti Paulus yang pada awalnya masih belum mengerti rencana Tuhan sehingga ia menganiaya umat Tuhan, kesempatan akan datang untuk kita dapat mengenal Tuhan dan kehendak-Nya. Yang terpenting adalah bagaimana kita meresponi Tuhan ketika saat itu tiba. Mari kita terima Tuhan dan kehendak-Nya dengan penuh ucapan syukur dan biarlah kita juga belajar seperti Paulus untuk melakukan kehendak Tuhan.


English

Bible Reading: Acts 22

Paul is a man who was born as a Roman but is also a Jew. And all these has been planned by the Lord even before he was born so that he may do His Will in sharing and being a witness for the name of the Lord to other nations. The same thing is also done by the Lord for everyone of us. Our nationality, culture, where we were born, grew up, the lord has it all planned such that we may fulfill His Will. Even hough we may be like Paul who at the beginning has not understood the Lord's Will that he actually persecuted His people, opportunity will come for us to be able to know the Lord and His Will. What's important is how we respond to the Lord when that opportunity comes. Let us receive the Lord and His Will with thanksgiving and let us also learn to be like Paul To do the Will of God.

Wednesday, April 4, 2012

Berlindung Pada Tuhan | Seeking Protection From The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 26-28

Di dalam kehidupan ini, setiap daripada kita mencari tempat di mana kita dapat merasa aman and tenteram, tempat di mana kita dapat berlindung. Ada yang mencari uang, kekayaan, kehormatan, ketenaran, posisi sebagai tempat perlindungan mereka. Tetapi semuanya itu tidak ada yang kekal. Daud menemukan tempat perlindungan yang kekal dan itu adalah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam situasi dan kondisi apapun, bila kita berpaling kepada Tuhan dan mencari wajah-Nya serta perlindungan daripada-Nya, maka Ia akan melindungi kita dan membentengi kita. Ia membawa kita, menaungi dan menyembunyikan kita sehingga kita merasa aman dan tentram. Dan semua itu di dapat dari hubungan kita dengan Tuhan dan dalam kita menghidupi Firman-Nya yang hidup. Oleh karena itu, marilah kita behenti berlindung kepada manusia atau harta atau ha-hal duniawi yang tidak kekal. Tetapi biarlah kita berlindung kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah yang kekal, kota benteng dan tempat perlindungan kita.


English

Bible Reading: Psalm 26-28

In this life, every one of us are searching for a place where we can feel secure and at peace, a place where we can hide and take cover. Some look unto money, wealth, honour, fame, position and many others as their hiding place. But none of those are eternal. David found an eternal hiding place and it is in the Lord Jesus Christ. In any situation and condition, if we come to the Lord and seek His face and his protection, He will protect us. He will take us, cover us and hide us so that we are secure and at peace. And all that can be achieved through our relationship with the Lord and in us living in His Words. Therefore, let us stop taking cover from men, wealth or earthly things which are not eternal. But let us seek protection and hide in the Lord Jesus Christ, the eternal God, our fortress and hiding place.

Tuesday, April 3, 2012

Takut & Khawatir? | Afraid & Anxious?

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 23-25

Bila kita memiliki Tuhan, apakah yang kurang dari itu? Bukankah Tuhan itu adalah Allah alam semesta, yang memiliki segalanya dan yang dapat melakukan apa saja? Bila kita memiliki Tuhan yang begitu besar dan kuasa, apakah yang masih kita takuti dan khawatirkan? Secara manusia, hal-hal yang kita takutkan atau khawatirkan adalah hal-hal seperti kebutuhan sehari-hari, sandang, pangan, papan, masa depan kita, anak-anak kita dan sebagainya. Bila kita pikirkan, maka semenjak kita lahir dan dapat berpikir sendiri, pikiran kita mulai terpenuhi dengan rasa takut dan khawatir dan ini berlangsung sampai kepada akhir hidup kita. Ketika kita masih kecil, kita takut dan khawatir akan apakah kita sudah melakukan hal-hal yang menyenangkan orang tua kita atau kita khawatir akan bagaimana kita tidak kena marah atau hukuman atau bahkan bagaimana berbohong tanpa ketahuan orang tua kita. Makin kita dewasa, kita mulai memikirkan sekolah kita, universitas mana, jurusan apa. Lalu kita memikirkan dan khawatir akan pekerjaan, bisnis, memulai keluarga. Setelah kita memulai keluarga, maka kita khawatir akan anak-anak kita, cara mendidik mereka, mencukupi kebutuhan rumah, khawatir akan bagaimana nantinya anak-anak bertumbuh. Setelah tua kita memikirkan akan siapa yang akan mengurusi kita, atau apa kabarnya anak-anak dan cucu-cucu kita dan sebagainya. Jadi, bila kita lihat kehidupan ini, sangatlah penuh dengan hal-hal yang membuat kita takut dan khawatir. Tetapi di dalam Tuhan, tidak ada ketakutan karena ada kasih Tuhan dan tidak perlu kita khawatir, sebab Tuhan yang akan mencukupkan dan memampukan kita. Segala kekhawatiran yang kita ada, serahkanlah itu kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah Gembala kita, Penyedia kita. Hanya, biarlah kita hidup takut akan Tuhan, yakni bukan takut karena hukuman, tetapi takut karena menghormati dan menghargai. Dan Tuhanlah yang akan memimpin kita dan seluruh keluarga kita.


English

Bible Reading: Psalm 23-25

If we have the Lord, what else do we need? Is the Lord not the God of all the universe, who have everything and can do anything? If we have the Lord who is so great and powerful, what else is there that we need to fear and be anxious about? As human, things that we fear and anxious about are things such as daily needs, clothes, food, and places to live, our future, our kids and etc. If we think about it, since we were born and can think for ourselves, our minds starts to be filled with fear and anxiety and this continues on until the end of our lives. When we were small, we are afraid and anxous about whether or not we have done things that pleases our parents or we are worried on how we can avoid punishment or even how we can lie without being found out by our parents. As we grow, we start to think of our studies, universities, what course to take. Then we think about jobs, business, and starting a family. After we start a family, we start to worry about our kids, how to raise them and teach them, how to fulfill the needs of the household, worried about how our kids will grow up. After we are old we worry of who will take care of us, of how our kids and grandkids are doing and etc. So, if we look at this life, it is full of things which will make us afraid and anxious. But in the Lord, there is no fear because there is the love of the Lord and we do not need to worry because the Lord will supply and enable us. All anxiety that we have, give it to the Lord, because the Lord is our Shepherd, Our Provider. Only, let us live with the fear of the Lord, not fear because of punishment, but out of honour and respect. And the Lord will lead us and our whole family.

Monday, April 2, 2012

Apakah Kita Rela Mati? | Are We Willing To Die?

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 21

Paulus rela berkorban untuk Tuhan dan untuk memberitakan Injil Keselamatan. Ia rela dipenjara, disiksa atau dianiaya untuk Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana dengan kita? Apakah kita rela untuk disiksa bagi nama Tuhan Yesus Kristus? Apakah kita rela untuk dipenjara, mengalami aniaya, dicaci maki dan sebagainya, untuk memberitakan Injil Kristus? Kita mungkin berkata bahwa kita siap dan kita rela, tetapi berapa banyak dari kita yang selalu menggerutu dan mengeluh bila suatu hal tidak berjalan sesuai rencana atau jika suatu hal yang buruk terjadi? Bagaimana bila kita sampai disiksa untuk Kristus, bukankah kita tidak akan tahan dan tidak rela? Paulus tidaklah demikian. Ia berkata bahwa ia rela dipenjara dan ketika hal itu terjadi, kita lihat bagaimana Paulus tidak berontak. Oleh sebab itu, marilah ktia belajar seperti Paulus yang benar-benar rela mengalami penderitaan bagi nama Tuhan Yesus Kristus dan untuk memberitakan Injil. Untuk kita dapat memiliki keteguhan dan keyakinan yang sama, perlu kita ingat bahwa Tuhan Yesus sudah lebih dahulu dianiaya, disiksa, ditangkap, dipenjara, dicaci maki, dihina, dan bahkan mati untuk kita terlebih dahulu. Jadi, bila Tuhan pencipta seluruh alam semesta rela memberikan nyawa-Nya untuk kita, masakah kita tidak rela memberikan hidup kita untuk Tuhan? Tentunya Paulus juga diperlengkapi dengan Firman Tuhan, iman, kasih Kristus dan Roh Kudus yang memimpin. Jadi, biarlah kita ingat akan siapa Tuhan dan apa yang Ia telah lakukan untuk kita, serta perlengkapilah hidup kita dengan Firman Tuhan yang menumbuhkan iman, dengan kasih Kristus bagi semua orang dan dengan kuasa Roh Kudus. Maka bila kita berkata bahwa kita rela mati untuk Tuhan, kita benar-benar rela mati untuk Tuhan dan untuk memberitakan Injil.


English

Bible Reading: Acts 21

Paul is willing to suffer for the Lord and to preach the Gospel. He is willing to be put in prison, tortured or persecuted for the Lord Jesus Christ. What about us? Are we willing to suffer for the name of the Lord Jesus Christ? Are we willing to be put into prison, be persecuted, mocked etc, to preach the Gospel of Christ? We may say that we are ready and are willing, but how many of us always grumble and complaints when something does not go the way we plan or when something bad happens? What about idf we are persecuted for Christ, would we not be able to handle it and be not willing? Paul was not like that. He said that he is willing to be put in prison and when it happened, Paul did not rebel. Therefore, let us learn to be like Paul who is really willing to go through sufferings for the name of the Lord Jesus Christ and to preach the Gospel. FOr us to have that determination and commitment, we need to remember that the Lord Jesus Christ has first been persecuted, tortured, captured, put in prison, mocked, made fun of and even died for us. So, if the Lord, make of the universe is willing to give His life for us, are we not willing to give our lives for the Lord? Of course Paul was also equipped with the Word of God, faith, love of Christ and the Holy Spirit who leads. So, let us remember who the Lord is and what He has done for us and equip ourselves with the Word of God which adds faith, with the love of Christ for all mankind and with the power of the Holy Spirit. So when we say that we are willing to die for the Lord, we really are willing to die for the Lord and for the Gospel.

Sunday, April 1, 2012

Masa-Masa Kelam | Times Of Darkness

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 21-22

Terkadang kita merasa bahwa Tuhan itu tidak mendengarkan doa atau seruan kita. Terkadang kita mungkin merasa bahwa Tuhan tidak peduli akan kesengsaraan kita. Terkadang juga kita dapat merasa bahwa Tuhan jauh daripada kita dan kita tidak ada ketenangan dan kedamaian yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Hal ini bukan hanya kita saja yang mengalami, tetapi Daud dan bahkan Yesuspun mengalami masa di mana sepertinya Tuhan itu jauh dan tidak menjawab. Mazmur ini menunjukkan bahwa Daud pernah melewati masa-masa ini. Yesus sendiripun, ketika Ia mau ditangkap dan sampai pada akhir dari hidupnya di kayu salib, sebelum Ia bangkit kembali, Ia merasa sepertinya sangat berat dan tidak ada damai dan ketenangan.

Seperti yang dilalui oleh Daud, Yesus dan banyak orang percaya, ada kalanya di mana kita memang sedang melalui lembah-lembah kekelaman. Tetapi sebenarnya di saat-saat seperti itu, iman kita diuji. Apakah benar kita percaya akan Firman Tuhan yang berkata bahwa di dalam Tuhan ada damai dan sukacita? Apakah benar kita percaya kepada Firman Tuhan dan bukan hanya karena berkat-Nya? Apakah benar kita memiliki iman? Sebab iman bukan karena kita merasakan dahulu apa yang baik, tetapi iman itu percaya dan berharap akan apa yang akan terjadi, akan Firman Tuhan yang mutlak. Bila Firman Tuhan berkata bahwa Ia adalah kasih, maka Tuhan adalah kasih. Mau bagaimanapun situasi atau kondisi kita, Tuhan tetap kasih dan walaupun kita tidak merasakannya, atau merasa Tuhan tidak peduli, kita tetap percaya dan beriman bahwa Tuhan adalah kasih.

Oleh sebab itu, bila kita sedang melewati- hari-hari di mana kita merasa Tuhan jauh, atau tidak mendengar, justru di saat itulah iman dan pengharapan kita kepada Firman Tuhan dan Tuhan sendiri, diuji. Dan Tuhan yang akan pada akhirnya menunjukkan kasih karunia-Nya untuk melegakan, melepaskan dan menolong kita. Maka itu, biarlah kita isi kehidupan kita dengan Firman Tuhan dan iman yang berdasarkan Firman Tuhan yang mutlak dan bukan karena berkat atau kebaikan.


English

Bible Reading: Psalm 21-22

Sometimes we feel as if the Lord do not hear our prayers or cries. Sometimes we might feel that the Lord do not care of our sufferings. Sometimes we may also feel that the Lord is far away and we have no peace which is in the Lord Jesus Christ. This do not only happen to us, but David and even Jesus Himself experience these times where it seems as if the Lord is far away and do not answer. This psalm shows that David had gone through these times. Jesus Himself, when He was about to be captured until the end of His life on the cross, before He rose again, He felt heavy and no peace.

Just as what David, Jesus and many believers go through, there are times when we are going through the valleys of death. But in fact, these times are where our faith is tested. Do we really believe in the Word of God which says that in the Lord there is peace and joy? Do we really believe in the Word of God and not only because of His blessings? Do we really have faith? Because faith is not something that we have because we have experienced what is good first, but faith is believing and hoping on what will happen, on the absolute truth of the Word of God. If the Word of God says that He is love, then the Lord is love. No matter the condition or situation we're in, the Lord is love and even though we don't feel it or feel as if the Lord do not care, we still believe and have faith that the Lord is love.

Therefore, if we are going through days where we feel that the Lord is far away, or do not hear, this is in fact a time where our faith and hope to the Word of God and the Lord Himself is tested. And the Lord will, in the end, show His love and mercy to relieve, deliver and help us. So, let us fill our lives with the Word of God and faith that is based on the absolute truth of the Word of God and not because of blessings or goodness.