Sunday, March 31, 2013

Benci Vs Mengampuni | Hare Vs Forgiveness

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 36-37 

Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya oleh karena ia adalah anak kesayangan Israel. Dan karena benci yang ada di hati saudara-saudaranya, mereka tidak dapat berbicara  kepada Yusuf dengan rasa damai. Hal ini dapat menjadi semacam alat pengukur atau untuk menguji apakah kita sudah benar-benar mengampuni orang yang sudah menyakiti kita, yang kita benci.  Bila kita berkata bahwa kita telah mengampuni tetapi jika kita masih tidak dapat berbicara dengan damai kepada orang itu, maka kita belumlah benar-benar mengampuni. Sebab bila kita sudah benar-benar melepaskan  pengampunan,  maka kasih dan damai Tuhan akan ada di hati kita bagi orang itu. Jadi marilah kita periksa, apakah benar kita telah mengampuni atau kita sebenarnya masih benci. Bila kita ternyata masih ada rasa benci,  biarlah kita minta Roh Kudus untuk menguatkan kita dan membimbing agar kita dapat melepaskan pengampunan. 

English

Bible Reading: Genesis 36-37

Joseph was hated by his brothers because he was Israel's favourite child. And because of this hate in their hearts they could not speak peaceably with Joseph. This can be used as some kind of a measurement or a test of whether or not we really have forgiven those who have hurt us, those whom we hate. If we say that we have forgiven them but cannot speak peaceably with them, then we have not truly forgiven them. For if we have release forgiveness,  then the love and peace of God will be in our hearts for that person. So let us check whether or not we have really forgive or atill hate. If we still has hate,  yhen let us ask the Holy Spirit to strengthen us and guide so that we can release forgiveness.

Saturday, March 30, 2013

Kuasa Roh Kudus | The Power Of Holy Spirit

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 10

Tuhan Yesus mengirimkan kedua belas murid-Nya untuk menyembuhkan orang sakit, untuk mengusir setan, untuk mengabarkan bahwa kerajaaan Tuhan sudah dekat. Tuhan Yesus juga memeringati mereka bahwa karena tuhan mereka akan ditangkap dan diadili sebab iblis tidak senang akan pekerjaan Tuhan. Tetapi kita tidak perlu takut dan khawatir, sebab Roh Kudus yang akan menaruhkan kata-kata untuk menjawab. Inilah janji yang Tuhan berikan kepada kita bila kita pergi melakukan perintah-Nya untuk memberitakan Injil, untuk pergi dan melakukan mujizat dan mencari yang hilang bagi nama Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian, tetapi Roh Kudus akan memimpin, memberikan hikmat dan kata-kata yang tepat. Jadi, kita tidak perlu takut atau khawatir dalam melakukan perintah Tuhan, sebab Tuhan selalu menjaga dan membela umat-Nya yang mengasihi-Nya. Roh Kudus lah yang memberikan kuasa dalam atas iman kita dalam melakukan perintah Tuhan dan Roh Kuduslah yang juga memberikan hikmat. Jadi biarlah kita bersandar kepada Roh Kudus senantiasa.

English

Bible Reading: Matthew 10

The Lord Jesua sent His twelve disciples to heal the sick, to cast out demons and to preach that the kingdom of God is near. The Lord Jesus also reminded them that because of Him, they will be captured and be brought to the councils to be trialed because the devil does not like the work of the Lord. But we do not nees to be afraid or anxious bevause the Holy Spirit will put worss in our mouths to answer. This is the promise of the Lord if we go to do His commands to preacj the Gospel, to go and perform miracles and seek the lost for the lord. The Lord surely will never leave us alone,  but the Holy Spirit will lead, give wisdom and the right words. So we do not need to be afraid or worried when we do the commands of God for He will defend His people who loves Him. The Holy Spirit will give power over our faith in doing the commands of God and wisdom. So let us always rely in the Holy Spirit. 

Friday, March 29, 2013

Mendidik Anak-Anak | Disciplining Children

Indo   

Pembacaan Alkitab: Kejadian 34-35 

Tuhan memanggil Yakub untuk pergi ke Betel untuk membuat mezbah bagi Tuhan di situ. Dan Yakub berkata kepada seluruh isi rumahnya agar mereka menjauhkan dewa-dewa asing,  tahirkan diri dan tukar pakaian mereka. Dari sini kita melihat pertama kalinya Israel menjauhkan dewa-dewa asing dan mentahirkan diri. Pada jaman Abraham dan Ishak tidak ada yang seperti itu dan dapat kita lihat bahwa anak-anak Yakub ataupun isi rumahnya tidak mengikuti jejak ayahnya untuk menyembah Tuhan. Dari sini biarlah kita belajar agar kita mendidik anak-anak kita untuk mengikuti Tuhan dan bukan yang lainnya. Sebagai pemimpin kita juga dapat belajar untuk memastikan mereka yang kita pimpin dididik dan diajarkan yang benar. Bila kita menangani terlalu banyak orang, maka biarlah kita saling berbagi dengan pemimpin yang lainnya. Sebab Yakub hanyalah seorang diri sedangkan anak-anaknya, seluruh isi rumahnya banyak sekali sehingga ia mungkin tidak dapat mendidik semuanya dengan apa yang ia pelajari dari Abraham dan Ishak. Jadi, biarlah kita mendidik anak-anak kita baik secara darah daging dan iman agar mereka tetap berada di jalan yang benar bersama Tuhan.  

English 

Bible Reading: Genesis 34-35 

The Lord called Jacob to go to Bethel to build an altar for the Lord. Then Jacob told his household to get rid of all idols, to purify themselves and to change clothes. This is the first time Israel get rid of idols and purify themselves. ln the tImes of Abraham and lsaac this never happened and we can see that the sons of Jacob and his whole household do not follow the footsteps of Jacob to worship the Lord. We can learn from them, so that we would teach and discipline our children to follow the Lord and nothing else.As leaders we can also learn to make sure that those whom we lead are taught of what is true and righteous. If we handle too many people, let us share with other leaders. Because Jacob was alone and the people in his household is many maybe he could not teach and discipline all with what he learnt from Abraham and Isaac. So, let us teach and discipline our cgildren whether it is by flesh or by faith, so that they may keep on walking in the righteous path with the Lord.

Perselisihan Vs Pengampunan | Feud Vs Forgiveness

Indo

 

Pembacaan Alkitab: Kejadian 32-33

 

Yakub diperintahkan oleh Tuhan untuk pulang ke tanah Kanaan dan ia turut kepada Tuhan. Walaupun ia tahu Tuhan akan menjaga, tetapi sebagai manusia ia masih takut untuk pulang karena kakaknya Esau. Karena ia telah mencuri hak kesulungan dan berkat sulung dari Esau, Yakub takut bila bertemu dengan Esau, bahwa Esau akan membunuh dia dan keluarganya. Dalam keadaan seperti ini, Yakub berdoa kepada Tuhan dan setelahnya ia merencanakan bagaimana ia akan menemui Esau.  Yakub mengatur sedemikian rupa agar yang menemui Esau lebih dahulu adalah para pekerjanya dan kambing domba sebagai persembahan bagi Esau. Dan ketika mereka bertemu, Esau tidak mempermasalahkan hal-hal yang dulu, tetapi ia hanya senang dapat melepas rindu dengan adiknya. Dari sini kita dapat belajar bahwa bila ada perselisishan antar keluarga, dengan adanya Tuhan yang menjaga, dan dalam waktu-Nya yang tepat, maka hal-hal yang dulu sudah dilupakan dan yang terpenting adalah untuk adanya pendamaian. Jadi, biarlah kita melepas pengampunan bagi siapapun yang pernah menyakiti atau bersalah kepada kita. Biarlah kita juga minta ampun dan berdamai dengan siapapun yang pernah kita sakiti. Tentunya dengan hikmat dari Tuhan dan juga dalam waktu-Nya yang sempurna.

 

 

English

 

Bible Reading: Genesis 32-33

 

Jacob was commanded by the Lord to go back to the land of Canaan and he obeyed the Lord. Even though he knows the Lord will protect him, as human being, he still is afraid of going back because of his brother Esau.

  Because he has stole the birth right and blessing of the firstborn from Esau, Jacob is afraid that if he sees Esau, he will kill him and his family. In this situation, Jacob prayed to the Lord and afterwards he planned in such a way that Esau would meet his workers and his flock as offering to Esau first. And when they meet, Esau didn't care about all the things in the past, but he is lad that he can meet his brother again after so long. We can learn that if there are any feud between family, by having the Lord who takes care of us and in His appointed time, then all the things of the past has been forgotten and what is important as to have reconciliation. So, let us release forgiveness to whoever has hurt or wronged us. Let us also ask for forgiveness to those whom we have hurt. And of course with the wisdom from God and in His perfect time.

Wednesday, March 27, 2013

Anugrah Vs Khawatir & Takut | Grace Vs Worries & Fear

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 31

Tuhan benar-benar menjaga Yakub dan keluarganya. Tuhan memberikan hikmat kepada Yakub agar ia bertambah banyak hartanya ketika Laban mengganti-ganti upahnya. Tuhan juga yang menunjukkan diri kepada Laban agar ia tidak mengatai Yakub. Dengan adanya penjagaan dan anugrah dari Tuhan, sebenarnya Yakub tidak perlu khawatir akan apapun juga, asalkan ia hidup benar di hadapan Tuhan. Begitu juga seharusnya dengan kehidupan kita. Bila kita mengikuti jalan kebenaran Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita, bila kita hidup di dalam kebenaran dan anugrah Tuhan, maka sebenarnya tidak ada yang perlu kita khawatirkan atau takuti. Sebab segala sesuatu yang kita khawatirkan atau takuti tidak akan terjadi karena penjagaan Tuhan dan anugrah-Nya atas kita. Dan bila sepertinya hal buruk menimpa kita, maka dengan iman kita tahu bahwa Tuhan mengijinkannya terjadi untuk melatih iman kita, untuk membentuk karakter kita dan karena Firman-Nya berkata bahwa Ia bekerja untuk kebaikan umat-Nya yang mengasihi-Nya. Oleh karena itu, biarlah kita belajar untuk menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Bila kita khawatir akan karir kita, serahkan kepada Tuhan. Bila kita khawatir akan masa depan dan memiliki keluarga, serahkan kepada Tuhan dan waktu-Nya. Bila kita takut karena banyak berita dan isu yang buruk di sana sini, biarlah kita serahkan apa yang kita takuti kepada Tuhan. Ingatlah bahwa kita memiliki Tuhan pencipta langit dan bumi di pihak kita. Jadi, janganlah kita khawatir atau takut, tetapi hiduplah di dalam anugrah-Nya dan kebenaran-Nya.


English

Bible Reading: Genesis 31

The Lord really took care of Jacob and his family. The Lord gave wisdom to Jacob so that his wealth would increase when Laban kept on changing his pay. The Lord also showed Himself to Laban when he went after Jacob and the Lord told Laban to not say anything bad or good to Jacob. By having the protection and grace from the Lord, Jacob really had nothing to worry, as long as he lives righteously before the Lord. That's how our lives should be too. If we follow the path of righteousness of the Lord in all aspects of our lives, if we live in truth and grace of God, then truly there is nothing for us to worry or fear about. For everything that we worry and fear about will not happen in the end because of the protection and grace of God over us. If it seems that bad things has fallen upon us, then by faith we know that the Lord allows it to train our faith, to shape our character and because His Words says that He works for the good of those who loves Him. Therefore, let us learn to give surrender everything to the Lord. If we worry of our career, let us surrender it to the Lord. If we worry of our future and of having a family, surrender it to the Lord and His time. If we are afraid because of all the bad news and issues all around, let us surrender what we are afraid of to the Lord. Remember that we have a God, the creator of heaven and earth on our side. So, do not be anxious or afraid, but live in His grace and righteousness.

Tuesday, March 26, 2013

Tuaian Memang Banyak | The Harvest Is Plentiful

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 9

Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan yang hilang, yang berdosa, yang hancur. Ia melihat bahwa begitu banyak orang yang memerlukan Tuhan, yang belum mengenal Tuhan dan yang masih hilang, oleh sebab itu Ia berkata bahwa tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Dan oleh karena itulah Tuhan Yesus melayani selama 3 tahun lebih dengan luar biasa, dengan tanpa henti dan terus melayani dari kota ke kota. Bila kita lihat sekitar kita, banyak orang yang hancur, pahit dan luka haitnya. Banyak juga orang yang tidak mengenal tujuan hidup mereka, yang sakit dan sebagainya. Jadi, memang banyak sekali tuaian dan pekerjanya memang sedikit. Oleh karena itu, biarlah kita belajar seperti Yesus yang memakai waktu-Nya di dunia ini dengan semaksimal mungkin bagi Tuhan dan untuk membawa orang-orang kepada Tuhan. Jadi, biarlah kita jangan buang-buang waktu, tetapi biarlah kita pakai waktu kita bagi kemuliaan Tuhan dan biarlah kita pakai kehidupan kita untuk bersaksi, untuk memberitakan Injil dan untuk mendidik murid-murid Kristus. Agar seluruh umat manusia mengenal siapa Tuhan Yesus Kristus itu.


English

Bible Reading: Matthew 9

The Lord Jesus came to this earth to save the lost, those who sinned, who are broken. He saw that there are so many people who needs the Lord, who does not know the Lord and who are still lost, that is why He said that the harvest is truly plentiful but the workers are few. And because of this the Lord Jesus served for more than 3 years without rest and keeps on serving form city to city. If we look around us, there are many people whose hearts are broken, bitter and hurt. There are also many who does not know their purpose, who are sick and many more. So, the harvest truly is plentiful and the workers are few. Therefore, let us learn to be like Jesus who used His time on earth to the maximum for the Lord and to bring people to the Lord. So, let us not waste time, but let us use our time for the glory of the Lord and let our lives be used as witnesses, to preach the Gospel and to make disciples of Christ. So that all mankind may know who the Lord Jesus Christ is.

Monday, March 25, 2013

Berkat Abraham, Ishak & Yakub | Blessings Of Abraham, Isaac & Jacob

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 30

Sama seperti kakek dan ayahnya, Abraham dan Ishak, tempat di mana Yakub bekerja dan apapun yang dikerjakan tangannya berhasil dan menjadi berkat bagi mereka yang di sekitarnya. Dan inilah berkat yang Tuhan berikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan keturunannya, bahwa mereka akan diberkati dan akan menjadi berkat segala bangsa. Dan kita sebagai orang percaya, mendapatkan bagian dari berkat yang Tuhan janjikan bagi Abraham Ishak dan Yakub ini. Dengan iman, kita yang bukan orang Yahudi, menjadi bagian dari bangsa mereka di dalam roh, dan ini termasuk segala janji dan perintah yang Tuhan berikan kepada Israel. Oleh sebab itu, ke manapun kita pergi, di manapun kita bekerja dan apapun yang kita kerjakan, seharusnya berbuah, berhasil dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Sebab dari sinilah orang-orang dapat melihat kemuliaan, kebaikan dan kuasa Tuhan yang nyata. Sama seperti orang-orang di sekitar Abraham, Ishak dan Yakub melihat bahwa Tuhanlah yang berkuasa yang memberkati mereka. Jadi, biarlah kita hidup taat dan setia kepada Tuhan, tidak bermain-main dan mencoreng nama Tuhan, tetapi biarlah tindak laku kita, perkataan kita, pekerjaan tangan kita dan pembawaan diri kita memancarkan Tuhan dan kemuliaan-Nya. Agar bangsa-bangsa mau datang dan mengenal Tuhan Yesus Kristus melalui kehidupan kita.


English

Bible Reading: Genesis 30

It is just like with his grandfather and father, Abraham and Isaac, that where ever Jacob works and whatever he does are successful and brings blessings to those around him. And this is the blessings that the Lord had given to Abraham, Isaac and Jacob and their descendants, that they will be blessed and become a blessing to all nations. As believers, we also take part in this blessing that the Lord promised Abraham, Isaac and Jacob. By faith we who are not Jews becomes a part of their nation in spirit, and this also includes all promises and commands that the Lord gave to Israel. Therefore, where ever we go, where ever we work and whatever we do, it should be fruitful, successful and a blessing to those around us. For this is how others may see the glory, goodness and power of the Lord. It is the same as with the people around Abraham, Isaac and Jacob who saw that the Lord God Almighty is the one who blessed them. So, let us live in obedience and faithfulness to the Lord, not playing around and not bringing shame to the name of the Lord, but let our actions, our words, the works of our hands and the way we bring ourselves reflect the Lord and His glory. So that nations will want to come and know the Lord Jesus Christ through our lives.

Sunday, March 24, 2013

Nama Kita | Our Names

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 29

Setiap nama yang diberikan kepada anak-anak itu memiliki arti dan dapat kita lihat bahwa Lea memberi nama Lewi dan Yehuda kepada dua dari anak-anaknya dengan arti yang memberikan mereka jalan hidupnya dan untuk keturunan mereka. Lewi berarti erat atau intim dan Yehuda berarti mengucap syukur atau memuji Tuhan. Dan kita tahu dari sejarah Israel bahwa suku Lewi dikhususkan bagi Tuhan, sebagai suku yang dekat dengan Tuhan, menjadi pengantara antara Tuhan dan umat-Nya. Juga Yehuda adalah suku yang diberkati Tuhan dan yang di mana Yesus lahir. Oleh karena itu, nama kita sangatlah penting, sebab itu memiliki arti. Terlebih lagi sebab orang-orang memanggil kita dengan nama kita, yakni memperkatakan arti nama itu kepada kita. Bila arti nama kita seperti Yehuda, yang berarti mengucap syukur atau memuji Tuhan, maka secara alam roh ketika orang memanggil nama kita, mereka memperkatakan "mengucap syukur" atau "memuji Tuhan" kepada kita dan kata-kata itu memiliki kuasa dan akan mempengaruhi hidup kita. Jadi, janganlah kita menganggap remeh nama kita atau ketika kita memberi nama kepada anak-anak kita. Jangan juga kita sembarangan mengata-ngatai orang dengan nama yang tidak benar, biarlah kita jaga mulut kita. Biarlah kita juga meminta hikmat dan bimbingan Tuhan akan nama apa yang patut diberikan kepada anak-anak kita, sehingga sesuai dengan rencana yang Tuhan telah ada.


English

Bible Reading: Genesis 29

Every name that is given to children have meaning and we can see here that Leah gave the name Levi and Judah to two of her sons with meaning that will set their path in their lives and their descendants. Levi means attached to and Judah means to praise or give thanks. We also know from the history of Israel that the tribe of Levi is separated for the Lord, as a tribe who is close to God, to become the mediator between God and His people. While Judah is the tribe that was blessed by the Lord and where Jesus was born in. Therefore our names are important, for it has meanings. Moreover, it is important because people calls us by our name, that is saying the meaning of our names. If our name has a meaning like Judah, which is to praise or give thanks, then in the spiritual realm, when people call us by our name, they are saying, "give thanks" or "give praise" to us and those words have power and will affect our lives. So, do not take our names lightly or do not take lightly when you name our children. Let us also do not give nicknames to others with rude or useless nicknames, let us guard our mouth. Let us also ask for wisdom and the guidance from God of what name we should give to our children so that it would fit and support the plan that the Lord have.

Saturday, March 23, 2013

Janji Kita | Our Promise

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 27-28

Di sini kita dapat lihat lagi bahwa Tuhan juga memberikan janji Abraham kepada Yakub, yang telah diberkati oleh Ishak. Dan Tuhan menemui Yakub seperti Tuhan menemui Abraham dan Ishak dan janji Tuhan tetap untuk selamanya bagi keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Bukan hanya Tuhan itu setia kepada kita, tetapi Tuhan juga menanti-nantikan akan janji kita kepada Tuhan. Setelah Tuhan menunjukkan diri-Nya kepada Yakub, Yakub berjanji bahwa bila ia dapat kembali dengan selamat ke rumah bapanya di tanah Kanaan, maka tempat di mana Tuhan menunjukkan diri-Nya akan menjadi rumah Tuhan dan  sepersepuluh dari berkat yang Tuhan beri akan dikembalikan kepada Tuhan. Dan melalui janji Yakub inilah, sejarah Israel yang kita ketahui terjadi dan janji ini terpenuhi. Melalui Israel, Tuhan membiarkan mereka membangun rumah Tuhan dan sepersepuluh dari berkat Tuhan mereka kembalikan kepada Tuhan, yakni untuk para Lewi sebab mereka dikhususkan bagi Tuhan. Jadi, Tuhan juga memperhatikan kerinduan hati kita dan janji kita kepada Tuhan. Dan bila kita sungguh-sungguh dan bila itu berkenan di hadapan-Nya, tentunya itu akan terjadi pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, biarlah kita setia kepada janji kita kepada Tuhan dan bila kita setia kepada-Nya Ia tentu akan menjadikannya juga.


English

Bible Reading: Genesis 27-28

Here we can see again that the Lord also gave the promise to Abraham, to Jacob who has been blessed by Isaac. And the Lord visited Jacob as He did to Abraham and Isaac and the promise of God stays forever for the descendants of Abraham, Isaac and Jacob. Not only that the Lord is faithful to us, but the Lord also waited for our promise to Him. After the Lord visited Jacob, Jacob promised the Lord that if he is able to come back safely to his father's house in Canaan, then the place where the Lord visited him will be the house of the Lord and a tenth of what the Lord gave to him will be given back to the Lord. And through this promise of Jacob, the history of Israel that we know happened and this promise is fulfilled. Through Israel, the Lord allowed them to build he house of the Lord and a tenth of the blessings that God gave them, they give it back to the Lord, that is for the Levites for they are separated for the Lord. So, the Lord also take notice of our heart's desire and our promise to the Lord. And if we are earnest and if it is pleasing to the Lord, it will surely happen in the right time. Therefore, let us be faithful to our promise to the Lord and if we are faithful to Him, surely He will make it to pass.

Friday, March 22, 2013

Otoritas & Iman | Authority & Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 8

Kita dapat melihat banyak orang sakit yang disembuhkan Yesus, orang kerasukan setan juga dipulihkan dan setannya diusir keluar dari tubuh mereka. Tuhan juga menghardik badai dan badai itu reda. Dari semua ini kita dapat melihat bahwa Yesus hidup penuh dengan mujizat. Kunci dari mujizat yang terjadi adalah iman dan otoritas. Tuhan Yesus percaya dan memiliki iman bahwa orang-orang ini akan sembuh dan dilepaskan dan apa yang keluar dari mulut-Nya ada kuasa dan akan terjadi. Selain dari iman, Tuhan Yesus juga memiliki otoritas dan memakai otoritas itu bersama dengan iman. Tuhan tahu kuasa dan otoritas yang Ia miliki, Ia mengenal akan posisi-Nya dan bila seseorang memiliki posisi, ia juga memiliki otoritas tertentu dan apa yang dikatakannya, bawahannya akan melakukannya. Misalnya, seorang lutenan memiliki otoritas atas para tentaranya, dan seorang jendral memiliki otoritas atas lutenan-lutenan. Dan bila kita tidak mengetahui posisi dan otoritas yang kita miliki, maka kita tidak akan dapat melakukan bagian kita yang seharusnya. Begitu juga dengan kehidupan kita bersama Tuhan. Di hadapan Tuhan kita adalah anak, hamba, sahabat, murid, dan sebagainya. Dan kita perlu untuk menunjukkan hormat kepada Tuhan karena Ia memang memiliki otoritas atas kita. Tetapi kita sebagai anak Tuhan, juga memiliki otoritas atas ciptaan-Nya, atas bumi, atas setan, atas sakit penyakit dan sebagainya. Bila kita tidak mengetahui posisi kita dan otoritas yang kita miliki ini, maka kita akan selalu menganggap bahwa bila kita sakit, ya sakit saja, tunggu sembuh dan tidak ada kuasa di dalam kehidupan kita. Tetapi bila kita tahu akan posisi dan otoritas yang Tuhan berikan kepada kita, beserta dengan iman yang teguh kepada Tuhan, maka bila kita sakit, kita memiliki otoritas untuk mengusir sakit itu. Kecuali bila Tuhan sendiri yang memang mengijinkan sakit itu ada untuk tujuan-Nya, atau bila itu salah kita sendiri karena kita tidak menjaga kesehatan kita. Jadi, bila kita inign melihat mujizat di dalam kehidupan kita, biarlah kita tahu, mengenal dan menghidupi kebenaran Tuhan, posisi kita dan hidup dengan iman yang teguh beserta otoritas yang Tuhan berikan kepada kita.


English

Bible Reading: Matthew 8

We can see many of the sick were healed by Jesus, those who are demon-possessed are restored and the demons are cast out from their bodies. The Lord also rebuked the storm and it went still. From all these we can see that Jesus lived a life full of miracles. the key to miracles are faith and authority. The Lord Jesus believed and have faith that these people will be healed and set free and what comes out of his mouth has power and will happen. Other than faith, the Lord Jesus also has authority and use that authority along with faith. The Lord knows the power and authority that He has, He knows His position and if someone has a position he also has certain authority and what he says, those below him will do it. For example, a lieutenant has authority over his cadets and a general has authority over the lieutenants. And if we do not know our position and authority that we have, then we would not be able to do our part. The same with our life with the Lord. Before God, we are His children, servants, friends, disciples and many more. And we need to show honour and respect to the Lord for He has authority over us. But as children of God we also have authority over His creations, over the earth, over demons, over sicknesses and others. If we do not know our position and authority that we have, then we will always think that when we are sick, we just have to wait until it heals itself and there is no power in us. But if we know our position and authority that the Lord gave to us, along with a firm faith in the Lord, then when we are sick, we have authority to heal that sicknesses. Unless if the Lord Himself allow that sickness for a purpose or when it is our own fault for not taking care of our own body. So, if we want to see miracles in our lives, let us realise, know and live the truth of God, our position and live with a firm faith along with the authority that the Lord gave to us.

Thursday, March 21, 2013

Tuhan Mencukupi | The Lord Provides

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejasian 25-26

Setelah Abraham meninggal, Tuhan meneguhkan janji-Nya yang diberikan kepada Abraham dan keturunannya, kepada Ishak juga. Tuhan bukan hanya berbicara sekali, tetapi dua kali kepada Ishak untuk meneguhkan juanji-Nya. Dan dari sini kita dapat melihat kesetiaan Tuhan yang tidak pernah habis-habisnya. Dan juga kita dapat melihat cara Tuhan bekerja. Ia tidak asal menganggap bahwa seorang anak akan meneruskan tanggung jawab ayahnya, tetapi Tuhan memberikan peneguhan dan panggilan sendiri kepada Ishak anak Abraham. Inilah Tuhan kita yang bertanggung jawab. Terlebih dari itu, Tuhan menjaga Ishak seperti Tuhan menjaga Abraham dan memberkatinya dengan apapun yang dikerjakannya seperti Tuhan memberkati Abraham. Tuhan kita itu Tuhan yang sama dulu, sekarang dan selamanya. Tuhan yang menjaga, memanggil dan memberkati Abraham dan Ishak juga menjaga, memanggil dan memberkati kita semua yang percaya dan mengasihi Tuhan. Oleh karena itu, hal apakah yang perlu kita takuti? Hal apakah yang perlu kita khawatirkan? Asalkan kita taat dan setia kepada Tuhan dan memilih untuk hidup sesuai dengan kebenaran-Nya, maka Tuhan yang setia akan menjaga umat-Nya yang mengasihi-Nya. Oleh karena itu, janganlah biarkan ketidak-stabilan dunia, masa depan, masalah keuangan, keluarga dan banyak hal lagi membuat kita khawatir dan takut, tetapi biarlah kita beriman kepada Tuhan dan dengan yakin percaya bahwa Tuhan mencukupi dan menjaga umat-Nya.


English

Bible Reading: Genesis 25-26

After Abraham died, the Lord confirmed His promised that He gave to Abraham and his descendents, to Isaac too. The Lord did not only spoke once, but twice He confirmed His promise to Isaac. And from here we can see the faithfulness of the Lord that never ends. And we can also see how the Lord works. He did not assume that a son will continue the responsibility of his father, but the Lord gave confirmation and calling to Isaac himself. This is our Lord who is responsible and accountable. Moreover, the Lord takes care of Isaac just as He took care of Abraham and blessed him with whatever things that he does just as the Lord blessed Abraham. Our Lord is the same yesterday, today and forever. The Lord who protects, calls and blessed Abraham and Isaac also protects, calls and blessed us all, who believed and love the Lord. Therefore, what are we afraid of? what things shall we be worried of? As long as we obey and faithful to the Lord and choose to live according to His truth, the Lord who is faithful will takes care of His people who loves Him. Therefore, do not let the instability of the world, the future, financial issues, family and many other things makes us worry and afraid, but let us have faith to the Lord and with assurance believe that the Lord provides and protects His people.

Wednesday, March 20, 2013

Firman Tuhan Dalam Kehidupan | Word Of God In Life

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 7

Orang banyak yang mendengar akan ajaran Yesus semuanya takjub karena cara Ia mengajar berbeda dengan para ahli Taurat. Apa yang Yesus ajarkan bukanlah sekedar hanya menjalani perintah Tuhan dalam Taurat, tetapi bagaimana menghidupi kehidupan kita sehari-hari dengan memenuhi kebenaran Tuhan. Tuhan Yesus ajarkan bahwa kita tidak patut menghakimi orang lain, sebab kita juga akan dihakimi dengan penghakiman yang kita pakai, dan banyak hal lagi yang Tuhan ajarkan. Intinya, Tuhan mengajarkan kehidupan, cara kita berjalan di sebagai manusia tetapi tetap bisa hidup benar sesuai dengan Firman Tuhan. Perbedaan antara ajaran Yesus dan para ahli Taurat hanya satu, yakni kehidupan. Bagi ahli Taurat, hukum Taurat adalah perintah mutlak yang harus diikuti dengan segala cara dan yang memberitahukan apa yang tidak dapat dilakukan. Tetapi bagi Yesus, hukum Taurat adalah kehidupan, pedoman hidup yang memberikan bimbingan untuk dapat hidup. Sebab Tuhan Yesus sendiri adalah Firman Tuhan dan yang Ia ingini adalah hubungan yang erat, yang intim antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, bila kita menganggap dan memperlakukan Firman Tuhan sebagai kehidupan yang patut kita teladani, maka kita akan mulai melihat Firman Tuhan dari sudut pandang yang berbeda. Tidak lagi Firman Tuhan menjadi beban dan larangan untuk ini dan itu, tetapi Firman Tuhan menjadi pedoman hidup yang memberikan kita hikmat akan pilihan-pilihan yang dapat kita ambil untuk tetap hidup benar di hadapan Tuhan. Dan bila sudut pandang dan cara berpikir kita berubah, maka seluruh kehidupan kita dan sikap kita terhadap Firman Tuhan akan berubah juga. Jadi, biarlah kita tidak menganggap Firman Tuhan sebagai buku larangan atau hanya perintah saja, seperti ahli Taurat, tetapi biarlah kita menganggap dan melihat Firman Tuhan sebagai kehdiupan yang patut kita teladani, sebagai panduan hidup yang memberikan petunjuk dan arahan dan bukan larangan.


English

Bible Reading: Matthew 7

The crowd who listened to the teaching of Jesus were all amazed because the way He teaches is different to the scribes. What Jesus teach were not just to do the commandment of God, but it is how we can live our daily lives fulfilling the righteousness of God. The Lord Jesus teaches that we should not judge others for with the same judgment we will be judged too and many other teachings. The main point is that the Lord teaches life, how we walk as human but still be able to live righteous and in accordance to the Word of God. The difference between the teaching of Jesus and the scribes is only one, that is life. To the scribes, the Word of God is absolute law that must be abide with at all cost and what tells us not to do. But to Jesus, the Word of God is life, guidance of life that gives direction to live. For the Lord Jesus Himself is the Word of God and what He wants is an intimate relationship between God and men. Therefore, if we consider and treat the Word of God as life that we should take example from, then we will see the Word of God from a different perspective. The Word of God no longer becomes a burden or list of things we cannot do, but the Word of God becomes our guide to life that gives us wisdom of the choices we can take to keep on living a righteous life before the Lord. And if our perspective and our mind set changed, then our whole life and attitude towards the Word of God also change. So, let us not consider the Word of God as list of things we cannot do, or just law, like the scribes, but let us consider and see the Word of God as a life that we should take example from, as a guide to life that gives us direction.

Tuesday, March 19, 2013

Tuhan Yang Luar Biasa | An Amazing God

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 23-24

Ketika Sara meninggal, Abraham perlu mencarikan tempat untuk menguburkan Sara. Dan kebiasaan orang pada jaman itu adalah untuk menguburkan di tanah milik mereka, di tanah nenek moyang mereka. Tetapi Abraham mencari tempat di mana ia tinggal saat itu, yakni di tanah Kanaan. Pada saat itu Abraham masih orang asing tinggal di tanah Kanaan, tetapi dengan ia membeli sebidang tanah, Abraham dengan tidak sadar bernubuat melalui perbuatannya itu. Sebab Tuhan akan memberikan tanah Kanaan bagi Abraham dan keturunannya dan oleh karena tempat penguburan Sara dan nantinya Abraham ada di tanah Kanaan, maka keturunan Abraham akan dapat berkata bahwa tanah nenek moyangnya berada di tanah Kanaan dan mereka dapat berkata bahwa tanah itu adalah tanah milik mereka. Hal-hal seperti ini mungkin kita tidak sadari, tetapi Tuhan ijinkan terjadi atau Tuhan yang memerintahkan kita untuk melakukannya untuk hal-hal yang akan datang. Inilah luar biasanya Tuhan, Ia merencanakan segalanya dengan rapi dan kadang kita baru akan sadar akan mengapa hal-hal tertentu terjadi bila sudah terlihat buahnya. Oleh karena itu, biarlah kita terus taat dan setia kepada Tuhan, melakukan kehendak-Nya walaupun kita belum mengerti mengapa, sebab apa yang difirmankan-Nya tidak pernah sia-sia dan selalu ada maksud. Terpujilah Tuhan Allah yang sungguh luar biasa.


English

Bible Reading: Genesis 23-24

When Sara died, Abraham need to find a place to bury Sara. And the tradition at that time is to bury in their own land, the land of their ancestors. But Abraham was looking at a land where he stayed at that time, that is the land of Canaan. At that time Abraham still was a foreigner in the land of Canaan, but by buying a piece of land, Abraham without him realising it is doing an prophetic act. For the Lord will give the land of Canaan to Abraham and his descendants and because the place of burial of Sara and later Abraham, in the land of Canaan, then his descendants can say that the land of their ancestors is in the land of Canaan and they can say that that land is theirs. We might not realise these things, but the Lord allows it to happen or commanded us to do it for the future. This is how amazing our Lord is, He plans everything so neatly and sometimes we will only realise of why certain things was done when we see the results. Therefore, let us keep on being obedient and faithful to the Lord, doing His will, even though we do not understand why, for what He says will never go in vain and has purpose. Blessed be the Lord, truly an amazing God.

Monday, March 18, 2013

Percaya 100% Kepada Tuhan | Believing 100% in God

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 22

Kita telah melihat perjalanan iman Abraham dari awal sampai kepada pasal ini yang di mana imannya kembali diuji oleh Tuhan. Dan kali ini kita dapat melihat perbedaan yang drastis di banding yang sebelumnya. Di sini Abraham dapat berkata-kata dalam iman dengan kepercayaan penuh bahwa ia akan kembali dengan anaknya dan bahwa Tuhan yang akan menyediakan domba untuk korban bakaran. Dan ini terjadi setelah Ishak lahir, setelah janji Tuhan kepada Abraham mulai terpenuhi. Sebelum Ishak lahir, Abraham melihat kuasa Tuhan, penjagaan Tuhan tetapi ia belum melihat hal yang mustahil menjadi mungkin. Tetapi setelah Ishak lahir, maka ia telah mengalami apa yang mustahil menjadi mungkin dan itu membuat Abraham yakin dengan pasti bahwa Tuhan selalu setia terhadap perkataan-Nya. Sehingga walaupun Ishak harus dikorbankan, Tuhan yang akan memberikan gantinya, sebab Tuhan sendiri yang berkata bahwa melalui Ishaklah janji Tuhan akan terus berjalan dan ditepati. Yang dapat kita pelajari dari Abraham di sini adalah bahwa kita tidak perlu menunggu sampai suatu hal yang besar yang terjadi di kehidupan kita untuk kita dapat percaya dengan yakin 100% bahwa Tuhan yang akan menjaga, menyediakan dan setia akan janji-Nya. Melalui kehidupan yang kita miliki sekarang saja dan keselamatan yang kita miliki dalam Tuhan, itu adalah anugrah Tuhan dan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan tentunya Tuhan akan menjaga dan selalu setia kepada perkataan-Nya. Oleh karena itu, biarlah kita memiliki iman bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada kita, asalkan kita hidup taat dan setia kepada Tuhan. Takutlah akan Tuhan, janganlah kita takut akan dunia atau takut kehilangan sehingga kita tidak melihat dan tidak mengalami kuasa Tuhan nyata di dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: Genesis 22

We have seen the journey of faith of Abraham from the beginning and to this chapter, where his faith is again being tested by the Lord. And this time we can see a drastic difference compared to previous ones. Here Abraham is able to say in faith and firm belief that he will come back with his son and that the Lord will provide the lamb for offering. And this happens after Isaac was born, after the promise of God to Abraham starts to show its fulfillment. Before Isaac was born, Abraham have seen the power and care of God but he has not seen the impossible become possible. But after Isaac was born, then he has experienced the impossible becomes possible and this makes Abraham believe for sure that the Lord is always faithful to His words. Such that even though Isaac is to be sacrificed, the Lord will give him back, for the Lord Himself said that through Isaac that the promise of God will be carried on. What we can learn from Abraham here is that we do not have to wait for something big to happen in our lives for us to believe and be sure 100% that the Lord will care, provide and faithful to His promise. Through our lives that we have now and that salvation that we have in the Lord, those are the grace of God and the impossible become possible, and of course the Lord will care and always be faithful to His Words. Therefore, let us have faith that the Lord will fulfill His promise to us, as long as we live in obedience and faithfulness to the Lord. Fear the Lord and do not fear the world or afraid of losing things or people that we do not see and do not experience the power of God manifested in our lives.

Sunday, March 17, 2013

Panggilan Tuhan | The Lord's Call

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 20-21

Kita dapat melihat bahwa Abraham yang dikatakan sebagai bapa iman merasakan takut kehilangan dan bisa di katakan tidak memiliki iman bahwa Tuhan akan menjaganya. Abraham takut dibunuh karena istrinya mau direbut orang sehingga ia mengatakan hanya sebagian dari kebenaran, yakni bahwa ia saudara Abraham. Walaupun Abraham tidak berbohong, tetapi ia tidak menunjukkan iman kepada Tuhan akan hal ini.  Satu hal yang Abraham tidak lakukan di sini adalah mencari Tuhan untuk meminta petunjuk. Tetapi Tuhan setia dan Ia menjaga Abraham dan istrinya sehingga Tuhan turun tangan dan mencegah Abimelekh untuk meniduri Sara. Dan dari kejadian yang sepertinya tidak baik, Tuhan memberikan berkat bagi Abraham dan juga menunjukkan kuasa-Nya kepada Abimelekh. Jadi, setiap hal yang dilalui Abraham terus melatih imannya dan Tuhan selalu menjaga walaupun kadang ia tdak memiliki iman dan semua ini karena janji yang telah Tuhan berikan kepada Abraham ketika Tuhan memanggil Abraham. Jadi, bila kita berjalan mengikuti panggilan Tuhan seperti Abraham, walauppun kadang kita tidak tahu ke mana kita berjalan, kadang iman kita lemah dan kita terus menghadapi tantangan demi tantangan, janganlah kita putus asa. Tetapi ketahuilah bahwa jika Tuhan yang memanggil, maka Ia yang akan menjaga, memimpin, melatih dan memperlengkapi sampai kita mencapai akhirnya. Jadi, janganlah takut untuk mengambil langkah iman untuk mengikuti panggilan Tuhan.


English

Bible Reading: Genesis 20-21

We can see that Abraham, who is said as father of faith felt fear of losing something and can be said that he did not have faith that the Lord will take care of him. Abraham was afraid to be killed because of his wife, that he only said a part of the truth that she is his sister. Even though Abraham did not lie, but he did not show faith to the Lord in this matter. One thing that Abraham did not do was to seek God and to ask for guidance. But the Lord is faithful and He took care of Abraham and his wife that the Lord Himself intervenes and prevents Abimelech to sleep with his wife. And from an event that seems bad, the Lord gave blessings to Abraham and also showed His power to Abimelech. So, every thing that Abraham went through, all are to train his faith and the Lord always look after even though sometimes he does not have the faith and all this are because of the promise of God to Abraham when the Lord called Abraham. So, if we are walking towards the calling of God as Abraham did, even through at times we do not know where we walk, sometimes our faith is weak and we keep on facing challenges again and again, do not give up. But know that if the Lord calls, then He will take care, lead, train and equip us until we reach the end. So, do not be afraid to takt that step of faith to follow God's calling.

Saturday, March 16, 2013

Kondisi Hati | Heart's Condition

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 6

Di dalam pasal ini Tuhan Yesus mengajarkan suatu hal yang sangat penting. Walaupun banyak sekali yang Tuhan ajarkan, tetapi semuanya itu menyangkut akan satu hal, yakni kondisi hati kita bersama Tuhan. Ada yang hanya ingin mencari nama di antara orang banyak dengan memakai nama Tuhan. Ada yang sombong sehingga apapun yang dilakukannya selalu ingin dilihat dan dipuji orang. Semua itu adalah kondisi hati yang munafik, yakni hati yang tahu akan kebenaran, tetapi tidak melakukannya dan hanya memasang suatu topeng atau sandiwara di hadapan orang banyak. Sedangkan di saat ia sendiri, kebenaran Tuhan tidak ada di dalam bibirnya ataupun hatinya. Ada juga yang khawatir akan kecukupannya di dunia, dan ada juga yang berlaku seakan-akan Tuhan tidak tahu atau tidak mengenal akan kebutuhan kita dan tidak mengasihi kita. Ini adalah kondisi hati yang tidak beriman kepada Tuhan. Dan dari semuanya itu Tuhan mengajarkan agar kita memiliki kondisi hati yang benar, yakni yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya melebihi yang lainnya. Sebab bila kita mengejar apa yang sementara di dunia ini, maka kita akan ketinggalan akan kehidupan yang kekal bersama Tuhan. Tetapi bila ktia mengejar yang kekal, yang benar dengan hati yang sungguh dan dengan taat dan setia melakukannya, maka iman kita akan bertumbuh dan kita akan melihat kuasa Tuhan nyata di dalam kehidupan kita. Jadi, milikilah kondisi hati yang benar di hadapan Tuhan.


English

Bible Reading: Matthew 6

In this chapter the Lord Jesus teaches one important thing. Even though there are a lot that He teaches, but all of them connects to one thing, that is our heart's condition with God. There are those who only seek fame in the crowd by using the name of the Lord. There are those who are prideful that whatever he does always want to be seen and be praised by men. All of these are the condition of our heart that is considered a hypocrite, that is a heart that knows the truth, but do not do it and only putting on a facade and an act in the crowd. While when he is alone, the truth of God is not in his lips or hearts. There are also those who are worried of their needs on earth, and also those who acts as if the Lord does not know our needs or does not love us. This is the heart's condition of not having faith in the Lord. From all of these, the Lord teaches so that we would have the right heart's condition, that is one which seeks first the kingdom of God and its righteousness above all others. For if we chase after what is temporary in this world, then we will miss out on what is eternal with God. But if we chase after the eternal, the righteous with a dedicated heart and with obedience and faithfulness in doing it, then our faith will grow and we will see the power of God manifested in our lives. SO, have the right heart's condition before the Lord.


Friday, March 15, 2013

Isteri Lot | Lot's Wife

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 19

Ketika Tuhan ingin menghancurkan Sodom dan Gomora, Tuhan menyelamatkan Lot dan keluarganya dari kehancuran itu dan memerintahkkan mereka untuk lari dan tidak menoleh ke belakang. Tetapi isteri Lot menoleh ke belakang dan ia menadji tiang garam. Apa yang isteri Lot lakukan dapat melambangkan dua hal di dalam kehdiupan kita. Hal yang pertama adalah agar kita melepaskan segala dosa dan kenikmatan dunia yang mengikat kita. Sebab seseorang akan menoleh ke belakang bila ia masih terikat dan masih belum rela melepaskan dosa atau apapun itu. Kita mungkin menemukan bahwa terkadang kita masih terikat akan hal-hal duniawi, akan dosa yang masih belum mau kita tinggalkan sebab kita masih suka menikmati dosa itu. Dan dari contoh isteri Lot, Tuhan ingin agar kita melepaskannya agar kita dapat berlalri kepada Tuhan. Yang kedua adalah bahwa bila kita berlari menuju Tuhan dan berhenti untuk menoleh ke belakang, maka hal-hal dunia akan dapat mengejar kita dan menghalangi kita untuk berlari kepada Tuhan/ Seperti seorang yang berlomba lari, ia tidak akan pernah menoleh ke belakang, sebab itu akan memperlambat larinya dan juga akan membuyarkan fokus pelari itu kepada tujuannya. Hal yang sama perlu kita perhatikan di dalam kehdiupan kita. Janganlah kita menoleh ke belakang, kepada kehidupan kita yang lama, kepada kenikmatan yang lama sehingga fokus kita, tujuan kita jadi terganggu. Tetapi biarlah mata kita selalu terarah kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, biarlah kita belajar dari isteri Lot, lepaskanlah segala dosa dan kejahatan dunia yang bertentangan dengan Tuhan dan janganlah kita melihat kepada kehidupan lama kita sehingga fokus kita akan Tuhan terbuyarkan.


English

Bible Reading: Genesis 19

When the Lord wants to destroy Sodom and Gomorrah, the Lord saved Lot and his family from being destroyed and told them to run and do not look back. But Lot's wife looked back and became a pillar of salt. What Lot's wife did can represents two things in our lives. The first thing is that we ought to let go of all sin and the desires of the world that binds us. For a person will look back if he is still bound and are not willing to let go of sin or what ever it is. We may find that at times we are still in bondage, bound by the worldly desires, of sins that we are not willing to give up yet because we still love it. And from the example of Lot's wife, the Lord wants us let go so that we can run towards the Lord. The second thing is that if we run towards God and stop to look back, then the worldly things will chase us and hinder us to run towards God. Just as a runner in a race, he would not look back, for it will slow down his pace and also will disperse and distract his focus on his goal. The same thing we need to be aware of in our lives. Do not look back to our old lives, to the desires of the flesh that our focus and goals are hindered. But let our eyes always focus on the Lord Jesus Christ. So, let us learn from Lot's wife, let go of every sin and wickedness that go against the Lord and do not look back to our old lives that our focus on the Lord is distracted.

Thursday, March 14, 2013

Iman Yang Menjangkau Luas | Faith That Reaches Out

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 18

Kita semua tahu akan cerita tentang bagaimana Abraham bernegosiasi dengan Tuhan akan rencana penghancuran kota Sodom dan Gomora. Dan kita dapat melihat akan bagaimana Tuhan menganggap Abraham sebagai teman sehingga Tuhan memberitahukan kepada Abraham rencana-Nya dan oleh karena itulah Abraham juga memberanikan diri untuk bernegosiasi dengan Tuhan. Tetapi yang dapat kita lihat lagi di sini adalah bahwa pada saat itu Abraham masih dilatih oleh Tuhan dalam iman. Memang secara iman untuk mendapatkan anak, Abraham sudah di latih selama 24 tahun dan Tuhan memberikan kepastian kepadanya bahwa tahun depan ia akan mendapatkan seorang anak dari Sara. Tetapi dalam hal Sodom dan Gomora, iman Abraham sangatlah kecil. Abraham mulai dengan 50 orang dan terus turun sampai dengan 10 orang. Ini berarti bahwa Abraham hanya memiliki iman bahwa di Sodom dan Gomora tidak akan ada sebanyak 50 orang benar. Pada akhirnya sebenarnya Abraham hanya ingin menyelamatkan Lot dan iman Abraham hanya sekedar menjangkau Lot dan keluarganya saja. Terkadang kita juga berada di situasi yang sama, yakni iman kita hanya sekedar mencapai keluarga kita saja. Kita mungkin merasa bahwa untuk membawa keluarga kita kepada Tuhan saja susah, bagaimana kita dapat membawa orang lain kepada Tuhan? Tetapi justru kita tidak boleh membatasi Tuhan dan biarlah kita belajar untuk memiliki iman yang tidak berhenti hanya kepada keluarga kita saja. Biarlah kita memiliki iman yang menjangkau bangsa-bangsa. Abraham adalah bapa iman, seorang yang dapat kita teladani soal iman, tetapi iapun tidak langsung memiliki iman yang besar, tetapi imannya terus bertumbuh tahun demi tahun ketika ia dengan setia menunggu janji Tuhan. Jadi, biarlah kita juga terus latih iman kita untuk terus bertumbuh dan menjangkau bangsa-bangsa.


English

Bible Reading: Genesis 18

We all know about the story of how Abraham negotiate with the Lord about the plan to destroy Sodom and Gomorrah. And we can see how the Lord take Abraham as a friend that He told Abraham of His plan and because of that Abraham also took the courage to negotiate with the Lord. But what we can also see here is that at that time Abraham is still being trained by God in faith. It is true that in terms of faith to get a son, Abraham has been trained for 24 years and the Lord gave an assurance that next year he will received a child from Sarah. But with respect to Sodom and Gomorrah, the faith of Abraham is small. Abraham started wtih 50 people and kept going down to 10 people. This means that Abraham only have faith that in Sodom and Gomorrah there won't be as much righteous men as 50 people. In the end, Abraham only had faith to save Lot and his faith is only reaches out as far as his own family. Sometimes we also are in the same situation, that our faith only reaches out to our family. We may feel that just bringing Christ to our family is hard, how can we bring others to the Lord? But we should not limit God and let us learn to have faith that reaches out not just to our family. Let us have faith that reaches out to the nations. Abraham is the father of faith, a role model that we can learn from in terms of faith, but he also started small and did not have that big faith immediately, but his faith grew over time when he waited faithfully for the promise of God. SO let us also keep on practicing our faith to keep on growing to reaches out to nations.

Wednesday, March 13, 2013

Siapakah Kita? | Who Are We?

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 16-17

Tuhan sekali lagi menunjukkan diri-Nya kepada Abram dan meneguhkan janji-Nya kepada Abram. Tetapi bukan hanya itu saja, Tuhan juga memberikan nama baru bagi Abram, yakni Abraham. yang berarti bapa segala bangsa dan Sarai di ganti menjadi Sara. Bila kita perhatikan sejak pertama kali Tuhan berbicara kepada Abraham akan janji-Nya dan yang kedua kali, telah berlangsung 24 tahun. Dapat kita pelajari dari kehidupan Abraham ini bahwa ia menunggu akan janji Tuhan, walaupun ada saat di mana imannya goyah karena ia setuju dengan istrinya Sarai bahwa mungkin melalui Hagar, hambanya, ia akan memiliki anak. Abraham saja ada saat di mana imannya tidak kuat, jadi janganlah kita putus asa bila iman kita terkadang lemah, tetapi biarlah kita terus dengan setia menunggu Tuhan. Satu hal lagi yang penting di sini adalah bahwa Tuhan memberikan nama baru kepada Abraham yang mengubah seluruh kehidupannya. Sejak ia mengganti nama Sara mengandung dan melahirkan anak bagi Abraham, dan harta mereka makin melimpah. Nama yang Tuhan berikan mengandung arti dan memberikan tujuan yang jelas akan siapa Abraham itu di mata Tuhan. Begitu juga kita perlu mencari tahu siapa kita di dalam Tuhan. Tujuan apakah yang Tuhan telah rencanakan bagi kita masing-masing. Janganlah kita hidup di dunia ini sekedar asal hidup saja, tetapi kita perlu memiliki tujuan yang pasti, visi yang jelas dan mengenal siapa kita sebenarnya di mata Tuhan. Jadi, biarlah kita bertanya kepada Tuhan, minta kepada Roh Kudus untuk membukakan pewahyuan agar kita mengenal siapa kita di dalam Tuhan. Lalu kita juga perlu untuk percaya, beriman dan menghidupi apa yang Tuhan telah bukakan kepada kita. Jangan lagi kita menunggu dan bersantai-santai saja, tetapi kejarlah tujuan dan visi yang dari Tuhan.


English

Bible Reading: Genesis 16-17

The Lord showed Himself again to Abram and confirm His promises to Abram. But it did not stop there, the Lord also gave Abram a new name, Abraham which means, the father of nations and Sarai was changed to Sarah. If we notice, since the first time the Lord showed Himself and the second time 24 years has passed. We can learn from the life of Abraham that he waited on the promise of God, even though there are times when his faith wavers because he agrees with his wife Sarai that maybe through Hagar he will have a son. Abraham also had a time where his faith was weak, so do not lose heart if our faith sometimes is weak, but let us keep on waiting on God faithfully. One more thing that is important here is that the Lord gave Abraham a new name that changed his whole life. Ever since he change his name, Sarah was pregnant, and their wealth keeps on adding. The name that the Lord gave has meaning and gives a clear purpose of who Abraham is before God. So should we seek and find who we are before God. What kind of purpose does the Lord have for us individually. Do not live in this world with a mindset of just living, but we need to have a sure direction, clear vision and know who we are before God. So, let us ask the Lord, ask the Holy Spirit to open up revelation so that we would know who we are before God. Then we also need to believe, have faith and live according to what the Lord has revealed for us. Do not wait any longer or just be relaxed, but chase after that purpose and vision from God.

Tuesday, March 12, 2013

Tubuh, Jiwa & Roh | Body, Soul & Spirit

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 5

Tuhan Yesus mengajarkan hukum Taurat kepada orang banyak dengan cara yang berbeda. Bila orang Farisi dan ahli hukum Taurat mengajarkan dengan hanya membaca dan melakukan apa yang tertulis tanpa mengerti, Tuhan Yesus memberikan pengertian dan bukan hanya sekedar mengikuti dengan mata tertutup. Apa yang Tuhan Yesus ajarkan mencakupi tubuh, jiwa dan roh, sedangkan apa yang ahli Taurat dan orang Farisi ajarkan dan lakukan hanya apa yang bersangkutan dengan hal yang jasmani. Misalnya, Tuhan Yesus ajarkan bahwa bukan hanya berzinah dalam perbuatan, tetapi bila seseorang melihat perempuan dan mengingininya, maka ia sudah berzinah. Hal ini menyangkut jasmani kita, di mana kita melihat dan memilih untuk terus melihat. Hal ini juga menyangkut jiwa kita, di mana kita berpikir untuk mengingini perempuan itu. Dan hal ini juga menyangkut masalah roh sebab di dalam hati kita, tempat di mana hati nurani kita berada, kita telah berzinah. Jadi, biarlah kita belajar seperti apa yang Yesus telah ajarkan. Ketika kita membaca Firman Tuhan, ketika kita merenungkan, percaya dan melakukannya, kita tidak hanya melihat dan melakukan secara jasmani saja. Tetapi seluruh kehidupan kita, yakni tubuh, jiwa dan roh kita juga perlu sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan ketiga-tiganya adalah satu dan oleh karena itu, bila kita ingin dengan seluruh kehidupan kita mengikuti Tuhan, menyenangkan Tuhan, maka seluruh tubuh, jiwa dan roh kita juga patut sesuai dengan Firman Tuhan.


English

Bible Reading: Matthew 5

The Lord Jesus taught the Law to the crowd with a different method. If the Pharisees and the teachers of the Law teaches only by reading and do what is written without understanding it, the Lord Jesus gave an understanding and not only to follow blindly. What the Lord Jesus taught covers the body, soul and spirit, while what the teachers of the Law and the Pharisees teaches only what is related to the physical. For example, the Lord Jesus teaches that adultery is not only in action, but if someones sees a woman and wants her, he has sinned. This involves our physical body, where we see and choose to keep on watching. This also involves the soul, where we have in our mind that we want her, want to lie with her. And this also involves the spirit, because in our hearts, where our conscience are, we have sinned. So, let us learn as what Jesus has taught us. When we read the Word of God, when we meditate, believe and do it, we do not just see and do in terms of physical alone. But all of our lives, that is, body, soul and spirit, needs to be in accordance with the Word of God. For we consists of body, soul and spirit and all three are one and therefore if we want to follow the Lord, please the Lord with our whole being, then our whole body, soul and spirit also need to be in accordance with the Word of God,

Monday, March 11, 2013

Jauhi Kejahatan | Stay Away From Wickedness

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 13-15

Lot memiliki pilihan untuk tinggal di mana, ketika memang harta Lot dan Abram makin banyak dan tanah yang mereka tinggali sudah tidak cukup bagi mereka. Memang betul bahwa Lot melihat tanah yang baik, yang subur dan memilihnya utnuk ditinggali. Tetapi tanah itu luas dan ia dapat memilih untuk tinggal jauh dari kota Sodom yang adalah kota yang jahat yang berdosa kepada Tuhan. Tetapi Lot tidak melakukan hal itu, ia memilih untuk tinggal di dekat kota Sodom. Biarlah kita belajar untuk tidak seperti Lot. Kita memiliki pilihan di dunia ini untuk mengikuti yang jahat atau yang baik, untuk tinggal dekat segala yang jahat dan cobaan atau untuk tinggal jauh dari cobaan dan yang jahat. Tetapi sayangnya banyak dari ktia masih suka akan godaan dan tidak menjauh darinya. Oleh karena itu, biarlah kita mulai memilih untuk menjauhkan diri dari dosa, dari kejahatan agar kita tidak ikut terseret atau tergoda untuk menjadi jahat dan menjauh dari Tuhan.


English

Bible Reading: Genesis 13-15

Lot had a choice of where to live, when Lot and Abram's wealth grew so much that the land they lived in is not enough for them. It's true that Lord saw a good land and chose there to stay. But that land is not small and he could choose to stay far away from Sodom which is a wicked city. But Lot did not do that, he chose to stay near Sodom. Let us learn not to be like Lot. We have choices in this world to follow the wicked or the good, to choose to stay near the wicked and temptations or to stay away from wickedness and temptations. Unfortunately many of us still like temptations and do not stay away from them. Therefore, let us start choosing to stay away from sin, from, wickedness so that we would not be dragged or tempted to do wicked things and go away from God.

Sunday, March 10, 2013

Lawanlah Iblis | Resist The Devil

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 4

Kita sudah banyak mendengar khotbah akan pencobaan Yesus di padang gurun. Kita tahu bahwa kita perlu untuk diperlengkapi dengan Firman Tuhan, tetapi bukan hanya itu saja, Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kepada kita dan memberikan contoh bagaimana kita dapat tunduk kepada Tuhan dan melawan iblis. Seperti ada tertulis di dalam Yakobus 4:7 yang berbunyi, "Karena itu tundukalh kepada Allah dan lawanlah iblis maka ia akan lari daripadamu". Inilah yang perlu kita pelajari dan lakukan ketika kita dicobai, diserang atau ditipu oleh iblis. Tuhan Yesus memberikan contoh yang jelas, yakni bahwa Ia kembali kepada Tuhan dan tidak sembarangan menganggap benar apa yang iblis katakan. Oleh karena itu biarlah kita selalu kembali kepada Tuhan, meminta kekuatan dan juga memegang kebenaran-Nya, tunduk kepada Firman Tuhan dan lawanlah Iblis yang terus menggangu dengan cara cobaan, godaan dan sebagainya.


English

Bible Reading: Matthew 4

We have heard a lot of sermons on the passage about Jesus being tempted. We all know that we have to be equipped with the Word of God, but that is not all. The Lord Jesus Himself teaches us and gave us example of how we can submit to God and resis the devil. Just like it is written in James 4:7 that said, "Therefore, submit to Godl resist the devil and he will flee from you". This is what we have to learn and do when we are tempted, attacked or deceived by the devil. The Lord Jesus gave a solid example, that He comes back to the Lord and do not just believe or think that what the devil said was true. Therefore, let us always come back to the Lord, asking for strength and also holding on His truth, submitting to the Word of God and resist the devil who keeps on attacking us by tempting or testing or other means.

Saturday, March 9, 2013

Kesatuan Yang Kuat | A Strong Unity

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 10-12

Setelah air bah, seluruh umat manusia binasa dan hanya tinggal Nuh beserta keluarganya dan dari merekalah lahir bangsa-bangsa. Yang lebih luar biasa adalah bahwa kita semua awalnya memiliki hanya satu bahasa dan karena kesombongan umat manusia yang ingin mencapai ke langit dan membuat nama bagi diri mereka, maka Tuhan memberikan kepada mereka bahasa masing-masing sehingga mereka tidak mengerti satu dan yang lain. Dikatakan bahwa Tuhan memuji kesatuan mereka dan ketekunan mereka untuk membuat menara yang tinggi itu, sebab Tuhan berkata bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan ada yang tidak terlaksana. Sesungguhnya bila kita belajar untuk sama-samas bersatu, dalam satu tujuan, maka kita sebagai Tubuh Kristus akan dapat melakukan hal-hal yang Tuhan telah rencanakan dan perintahkan bagi kita. Hanya sayangnya masih banyak kesombongan di antara umat manusia sehingga banyak orang dan gereja yang sepertinya berkompetisi, padahal tujuan kita semua hanya satu, yakni melakukan perintah Tuhan untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan, membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, lalu untuk kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, kekuatan dan jiwa kita serta mengaisih sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bila seluruh umat Tuhan dapat melihat bahwa kita semua memiliki tujuan yang sama, dan sama-sama berlari menuju tujuan itu, maka seluruh umat Tuhan akan bersatu. Oleh karena itu, biarlah kita mulai dari diri kita sendiri, agar kita tidak sombong karena apa yang telah kita lakukan atau yang gereja kita lakukan, tetapi biarlah kita tetap fokus kepada kehendak Tuhan dan menyenangkan Tuhan, agar kita menjadi satu dalam Kristus.


English

Bible Reading: Genesis 10-12

After the great flood, all mankind were persihed and only the family of Noah who was alive and from them spring forth nations. What's more amazing is that we all started with only 1 language and because of the pride of men who wants to reach the heavens and to make a name for themselves, then the Lord gave them different languages so that they do not understand each other. It is said that the Lord praised their unity and their dedication, because the Lord said that nothing that they proposed to do will be withheld from them. Truly, if we learn to unite ourselves as one in one purpose, then we ars Body of Christ will be able to do things that the Lord has planned and commanded us. Unfortunately there are still many pride in the midst of mankind that lots of people and churches have a competitive mindset, while our purpose is the same, that is to do the Commandment of God to make every nation disciples of God and to baptise them in the name of the Father, Son and Holy Spirit, then to love the LOrd with all of our hearts, minds, strengths and soul also to love our neighbours as ourselves. If all of the people of God can see that we have the same purpose, and are running towards the same goal, then the people of God will unite. Therefore, let us start from ourselves so that we would not boasts of what we have done or what our church has done, but let us keep on focusing on the will of God and to please the Lord, sot hat we would become one in Christ.

Friday, March 8, 2013

Mana Buah Kita? | Where Are Our Fruits?

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 3

Firman Tuhan berkata agar kita hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan kita. Lebih lagi Firman Tuhan mengingatkan bahwa kita tidak dapat menganggap bahwa karena kita keturunan Abraham, maka kita dapat berleha-leha. Sebab kita tidak dapat hidup dariiman orang lain. Dan kita adalah anak-anak Abraham melalui iman ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita. Kemudian Firman Tuhan juga ingatkan bahwa kapak sudah tersedia bagi mereka yang tidak menghasilkan buah. Biarlah kita ambil Firman Tuhan ini sebagai peringatan, himbauan dan juga didikan bagi kita agar kita tidak hanya sekedar sekali bertobat dan hidup biasa-biasa saja. Bila kita menanam apel, maka kita akan memanen apel, oleh karena itu bila kita bertobat, maka kita mencabut dan membuang segala akar yang jahat dari kehidupan kita dan menanam benih yang baik dan sempurna, yakni Firman Tuhan dan kebenaran Tuhan. Dan bila tidak ada perubahan di dalam kehidupan kita, maka kita belum mencabut akar yang jahat dan belum menanam benih Firman Tuhan. Dan sebuah tumbuhan itu terus bertumbuh dan tidak pernah berhenti menghasilkan daun yang baru, dan buah pada musimnya. Oleh karena itu kita juga sama. Semakin kita mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, maka semakin banyak buah yang dapat kita hasilkan. Jadi, biarlah kita bertanya kepada diri kita sendiri, manakah buah-buah pertobatan kita? Apakah kita sekarang masih berbuah, ataukah hanya dulu saja ketika kita baru-baru bertobat? Ingatlah, kapak sudah tersedia, jadi, hidupilah pertobatan kita dengan sungguh-sungguh dan hasilkanlah buah yang sepatutnya.


English

Bible Reading: Matthew 3

The Word of God said that we need to bear fruits of our repentance. Moreover the Word of God reminds us that we cannot think that because Abraham is our father, that we can just relax. For we cannot live on another man's faith. And we are children of Abraham in faith when we receive the Lord Jesus Christ as our Lord and Saviour. Then the Word of God also reminds us that the axe is ready for them who does not bear fruits. Let us take this Word of God as a reminder, encouragement and also as a discipline for us so that we do not just repent once and then live normally. If we plant apples, we will reap apples, therefore if we repent, then we are taking out the evil roots from our lives and we are planting the good and perfect seed, that is the Word of God and truth of God. And if there is no change in our lives, then we have not yet taken out the roots of wickedness and have not plant the seed of the Word of God. And a plant keeps on growing and never stop producing new leaves and fruits at its season. Therefore we are also the same. The more we know the Lord and His truth, the more fruits we will produce. So, let us asks ourselves, where are our fruits of repentance? Do we still bear fruits, or was it just in the beginning when we repented? Remember, the axe is ready, so live our repentance wholeheartedly and bear fruits as we should.

Thursday, March 7, 2013

Janji Tuhan | The Lord's Promise

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 7-9

Betapa luar biasanya Tuhan kita itu dan betapa setianya Tuhan atas janji-janji-Nya. Setelah air bah surut, dan setelah Nuh mempersembahkan korban bakaran, Tuhan berjanji kepada Nuh dan segala keturunannya bahwa tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi seperti yang telah terjadi. Dan setiap kali Tuhan melihat busur yang Tuhan taruh di awan-awan, maka Tuhan akan mengingat janji-Nya. Betapa bersyukurnya kita bahwa setiap kali kita melihat busur Tuhan di awan-awan, yakni pelangi, kita dapat mengingat akan kesetiaan Tuhan dan janji-Nya bahwa tidak akan ada lagi air bah. Dan kita dapat hidup dengan kepastian dan harapan akan janji Tuhan atas hidup kita. Sebab janji Tuhan tidak hanya sekedar pelangi saja, tetapi ada banyak sekali janji yang Tuhan berikan kepada umat-Nya setelah Nuh. Oleh karena itu, janganlah kita putus asa, ataupun menyerah, tetapi berharaplah kepada Tuhan bahwa Ia selalu melakukan dan berikan yang terbaik bagi kita yang mengasihi Dia.


English

Bible Reading: Genesis 7-9

How amazing our Lord is and how faithful He is over His promises. After the great flood subsides, and after Noah offered burnt offering the Lord promised to Noah and his descendents that there will be no more great flood such as this to destroy the earth. And every time the Lord sees His rainbow that He puts on the clouds, then the Lord will remember of His promise. How grateful we should be that every time we see a rainbow, we can remember of the Lord's faithfulness and His promise that there will be no more great flood. And we can live with assurance and hope of the promise of God over our lives. For the promise of God is not only just this, but there are many promises that the Lord gave to His people after Noah. Therefore, do not give up or lise heart, but hope in the Lord that He always do and give the best for those who loves Him.

Wednesday, March 6, 2013

Firman-Nya Pasti | His Word Is Sure

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 2

Sejak kelahiran Yesus ke dunia, ketika Ia masih bayipun banyak kejadian yang terjadi untuk menggenapi apa yang Tuhan telah Firmankan sejak dahulu kala. Dari nubuatan akan kelahiran Yesus, sampai kepada perkataan-perkataan Tuhan yang hanya sepatah dua kata, itupun terjadi sesuai seperti yang Tuhan katakan. Dan tentunya hal ini tidak disadari oleh orang-orang sampai setelah Yesus mati, bangkit dan naik ke Surga. Sebab kitab Matius ditulis setelah semuanya itu terjadi. Dan seringkali kita mendengar suara Tuhan, atau mendapatkan suatu janji dari Tuhan melalui Firman-Nya dan Roh Kudus yang membukakan pewahyuan bagi kita, tetapi kita tidak sadar atau mungkin lupa akan apa yang Tuhan telah katakan kepada kita. Tetapi setelah semuanya itu terjadi seperti yang Tuhan Firmankan, maka kita baru melihat bahwa apa yang Tuhan katakan tidak pernah gagal dan selalu terjadi. Biarlah melalui contoh kehidupan Yesus yang menggenapi banyak janji Tuhan, kita berpegang teguh kepada janji Tuhan agar kita tidak menyerah dan putus asa, tetapi tetap setia menunggu sampai waktu Tuhan tiba. Sebab apa yang telah Ia Firmankan pasti terjadi dan tidak dengan sia-sia.


English

Bible Reading: Matthew 2

Since the birth of Jesus to the earth, when He was even a baby there are many events that happened to fulfill what the Lord has said in the past. From the prophecies of the birth of Jesus to the small things that the Lord said, it all happened according to what He said. And of course this was not realised until Jesus died, rose from the dead and ascended to Heaven. For this book of Matthew was written after all that happened. And many times we hear the Word of God, or received a promise from the Lord through His Words and the Holy Spirit who gives revelation to us, but we do not realise or maybe forgot of what the Lord said to us. But after all that was promised happened, then we can see that what the Lord said never fails and always happen. Let it be that htrough the example of the life of Jesus that fulfills a lot of promises of God, we learn to hold firm to the promise of God so that we would not give up or lose heart, but we will wait faithfully until the time of God arrives. For what He has said will happen and will not be in vain.

Tuesday, March 5, 2013

Dosa Sudah Mengintip Di Depan Pintu | Sin Is Crouching At Your Door

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 4-6

Ketika Kain marah dan cemburu akan adiknya Habel, Tuhan memeringati Kain dengan perkataan ini, "Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu, ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Namun sayangnya Kain tidak mengikuti Firman Tuhan dan ia membiarkan panas hatinya menguasai dia sehingga ia membuka pintu bagi dosa dan akhirnya membunuh adiknya sendiri. Seringkali bila kita sedang mengalami kejadian-kejadian yang membuat ktia marah, panas hati, kesal, cemburu dan sebagainya, dosa sudah mengintip di depan pintu kita. Dosa hanya menunggu waktu saja sampai kita menyerah dan membukakan pintu untuk dosa masuk. Tetapi bila kita berada di situasi seperti itu, ingatlah akan firman Tuhan ini, bahwa kita harus berkuasa atasnya, yakni agar kita memiliki p[enguasaan diri dan tidak berserah kepada amarah, cemburu, kesal atau dosa. Tetapi biarlah kita datang kepada Tuhan dan biarlah kasih, damai, sukacita, kesabaran, dan penguasaan diri dari Tuhan datang dan memenuhi hati kita agar kita tidak berdosa tetapi mengampuni.


English

Bible Reading: Genesis 4-6

When Cain was angry and jealous of his brother Abel, the Lord reminded Cain with these words, "But if you do not do what is right, sin is crouching at your door, it desires to have you but you must rule over it." Unfortunately Cain did not follow the heed from the Lord and he let his anger and jealousy took over that he opened the door for sin to enter and in the end killed his own brother. Many times if we are facing incidents that makes us angry, heated, frustrated, jealous and many others, sin is crouching at our door. Sin is just waiting until we give up and open the door for sin to come in. But if we are in these kind of situations, remember of the Word of God that we have to rule over it, that is for us to have self-control and not give in to anger, jealousy, frustration or sin. But let us come to the Lord and let love, peace, joy, patience and self control from the Lord come and fill our hearts so that we would not sin but forgive.

Monday, March 4, 2013

Pengorbanan Yusuf | Sacrifice Of Joseph

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 1

Tuhan memerintahkan malaikat untuk menemui Yusuf dalam mimpinya dan menjelaskan mengapa tunangannya, Maria, mengandung. Walaupun Tuhan mejelaskannya, pilihan dan keputusan tetaplah di tangan Yusuf dan Yusuf memilih untuk taat kepada Tuhan dan ingin ikut serta di dalam rencana Tuhan. Dan bukan hanya begitu saja, Yusuf juga tidak bersetubuh dengan Maria sampai Yesus lahir dan ini menunjukkan kesetiaan dan kerelaan Yusuf untuk berkorban bagi kemuliaan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita ingin ikut serta dalam rencana Tuhan? Apakah kita berani berkorban bagi Tuhan? Yusuf berani menanggung malu karena pasti banyak gosip dan pertanyaan-pertanyaan di sekitar mereka, apakah kita juga berani menanggung malu bagi Tuhan? Ataukah harga diri kita jauh lebih penting dibanding dengan Tuhan? Biarlah kita belajar dari Yusuf, seorang yang tidak banyak disebut di Alkitab, tetapi seorang yang berkorban sangat banyak bagi Tuhan. Biarlah kita belajar untuk mendengarkan dan mengikuti rencana Tuhan dengan setia walaupun kita harus berkorban. Sebab Tuhan sepatutnya menjadi yang utama di hidup kita dan bukan diri kita sendiri. Jadi, biarlah setiap harinya kita belajar untuk hidup bagi Tuhan seperti Yusuf yang memilih untuk mengikuit rencana Tuhan.


English

Bible Reading: Matthew 1

The Lord commanded an angel to meet Joseph in his dreams and explained why his wife to be is with child. Even though the Lord has explained it, the choice and decision still lies in the hands of Joseph and Joseph chose to obey the Lord and want to take part in the plan of the Lord. And that is not all, Joseph also did not had any sexual relationship with his wife until she gave birth to Jesus and this shows Joseph's faithfulness and willingness to sacrifice for the glory of the Lord. What about us? Do we want to take part in the plan of God? Are we willing to sacrifice for the Lord? Joseph dared to take the shame given by others as there sure to be gossips and questions around them, and are we also willing to take the shame from others for the Lord? Or is our pride far more important than the Lord? Let us learn from Joseph, a person who is not mentioned much in the Bible, but a person who has sacrificed a lot for the Lord. Let us learn to listen and follow the plan of God faithfully even though we have to sacrifice. For the Lord should become number one priority in our lives and not ourselves. So, let us learn every day to live for the Lord as Joseph chose to follow the plan of God.

Sunday, March 3, 2013

Otoritas Dari Tuhan | Authority From God

Indo

Pembacaan Alkitab: Kejadian 1-3

Firman Tuhan itu sangatlah berkuasa dan penuh dengan otoritas. Ketika Tuhan membentuk bumi dan segala isinya, Ia hanya berfirman dan semuanya itu jadi. Bila kita bayangkan akan apa yang terjadi, ketika Ia berfirman, semua atom-atom yang ada di dunia ini berkumpul dan menjadi apa yang Tuhan firmankan. Ketika Tuhan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tunas, maka tunas itu tumbuh dari bumi. Semua yang diperintahkan Tuhan itu terjadi dan semuanya menurut akan Firman-Nya.Maka dari itu semua hal yang ada di bumi turut kepada Firman Tuhan dan otoritas dari Tuhan. Dan Tuhan membuat kita, manusia seperti gambaran Allah, serupa dengan-Nya dan Ia juga menghembuskan nafas kehidupan kepada kita dan Ia juga memberikan kepada kita kuasa dan otoritas atas bumi ini. Jadi, sebenarnya di dalam perkataan kita ada kuasa atas bumi ini. Hanya saja sayangnya sejak dunia dicemari dengan dosa yang makin merajalela, kita lupa dan tidak percaya akan kuasa dan otoritas yang Tuhan berikan kepada kita. Tetapi sekarang bila kita telah menerima Tuhan Yesus Krsitus, bila kita juga hidup sesuai dengan Firman-Nya, biarlah kita mulai praktekkan iman kita dan otoritas Tuhan yang diberikan kepada kita. Janganlah lagi kita ditekan oleh situasi, keadaan dan kecemaran dunia, tetapi biarlah kita berkata-kata dengan iman melawan segala situasi, keadaan dan kecemaran dunia. Dan tentunya perbuatan kita perlu sesuai dengan perkataan kita. Terlebih lagi, janganlah kita pakai mulut kita untuk mengutuk dan menjatuhkan, tetapi biarlah kita pakai mulut kita untuk membangun dan memberkati seperti Tuhan memakai Firman-Nya untuk membentuk dan membangun segala hal yang baik.


English

Bible Reading: Genesis 1-3

The Word of God is very powerful and full of authority. When the Lord created the earth and its fullness, He only has to speak and it happens. If we imagine what happened, when He speaks, all atoms that is in the world gather together to make what the Lord commanded. When the Lord commanded the earth to spring forth plants, plants sprang up from the earth. All that is commanded by the Lord happened and eveyrthing is according to His Word. That is why all things on earth obeys the Word of the Lord and the authority of God. And the Lord created us according to God's image, and He also breathe the breath of life unto us and He also gave us the power and authority over this earth. So, in our words there is authority over this earth. Unfortunately since the world is corrupted by sin that keeps on spreading, we forgot and do not believe in the power and authority that the Lord gave to us. But now that we have received the Lord Jesus Christ, if we also have lived according to His Word, let us start to practice our faith and the authority that the Lord gave to us. Let us no longer be oppressed by the situation, circumstances and the corruption of the world, but let us speak with faith against all those situations, circumstances and corruption of the world. And of course our actions need to match our words too. Moreover, do not use our mouths to curse and create downfall, but let us use our mouths to build and bless like the Lord used His Word to create and build all good things.

Saturday, March 2, 2013

Kedatangan Tuhan Yesus Kristus | THe Coming Of The Lord Jesus Christ

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 22

Kedatangan Tuhan Yesus Kristus sudah dekat, oleh karena itu Tuhan tidak meminta Yohanes untuk memeteraikan apa yang telah diperlihatkan-Nya kepada Yohanes. Dikatakan juga bahwa bila ada yang berbuat jahat, biarlah mereka terus berbuat jahat, barangsiapa cemar, biarlah ia terus cemar, barangsiapa benar, biarlah terus ia berbuat kebenaran, barang siapa kudus, biarlha ia terus menguduskan dirinya. Hal ini dikatakan bukannya Tuhan tidak mau melihat semua manusia bertobat, tetapi seperti yang telah difirman-Nya, Tuhan tidak suka akan mereka yang suam-suam kuku, yang ditengah-tengah. Sebab hanya ada dua pilihan di dunia ini, bila kita tidak memilih Tuhan, maka kita memilih iblis dan dosa. Maka itu hal ini dikatakan agar kita memilih jalan mana yang kita ingin lalui dan bila kita memilih Tuhan, maka janganlah kita lagi bermain-main dengan dosa, tetapi biarlah kita terus maju dan makin hari makin hidup kudus dan berbuat kebenaran. Oleh karena itu, biarlah kita jangan lagi bermain-main dan menganggap enteng waktu yang ada sekarang ini, sebab kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang dan maka dari itu kita perlu selalu waspada dan siap-siap. Agar ketika Ia datang kita dapat mengambil bagian dari kerajaan-Nya dan memerintah bersama dengan-Nya seperti yang telah Ia janjikan dan bukakan.


English

Bible Reading: Revelation 22

The coming of the Lord Jesus Christ is near and that is why the Lord asked John not to seal what was revealed to him. It is also said that he who is unjust, let him be unjust still, he who is filthy let him be filthy still, he who is righteous let him be righteous still, hie who is holy let him be holy still. This is said not because the Lord does not want to see mankind repents, but as His Word says before, the Lord does not like lukewarm people, those who are in the middle. For there are only two choices in this world, if we do not choose the Lord, then we are choosing satan and sin. Therefore it is said, so that we would choose which way we want to go and if choose the Lord, then do not play around with sin anymore, but let us keep on moving forward and living daily in righteousness and holiness. Therefore, let us no longer play around or take light of the time right now, for we do not know when the Lord will come and that is why we need to always be alert and ready. So that when He comes, we can take part in His kingdom and rule with Hims as He promised and revealed.

Friday, March 1, 2013

Sikap Kita Kepada Tuhan | Our Attitudes Toward The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Maleakhi 1-4

Tuhan menegur umat-Nya sebab mereka tidak menghormati dan tidak takut akan Tuhan yang adalah bapa dan tuan mereka. Dengan hal yang sama kita juga diingatkan dan ditegur bahwa apakah kita sudah memberikan hormat yang seharusnya kepada Tuhan kita? Bila kita memanggil Ia sebagai Bapa, sudahkah kita hormati Tuhan sebagai Bapa kita? Adakah kita melakukan kehendak dan perintah-Nya seperti seorang anak menghormati bapanya dengan mematuhi dan tunduk kepada bapanya? Sudahkah kita mengasihi dan menghargai Tuhan sebagai Bapa yang mengasihi dan menyediakan segalanya bagi kita? Bila kita memanggil Ia sebagai Tuhan, yang adalah juga Tuan, sudahkah kita menunjukkan rasa takut akan Tuhan? Adakah kita menghormati Tuhan seperti kita menghormati bos kita di dunia? Ataukah kita memberontak kepada Tuhan? Bila kita memanggi Dia sebagai teman kita, apakah kita benar-benar mengasihi, bersikap jujur dan bercerita akan kehidupan kita kepadanya sebagai seorang pendengar? Apakah kita juga mendengarkan curahan hati Tuhan ataukah kita hanya sekedar ingin mencurahkan kekesalan kita dan berhenti di situ saja? Bila kita memanggil Dia sebagai Penasihat, adakah kita benar-benar mencari nasihat dan petunjuk dari Tuhan, ataukah kita lebih sering hanya meminta ijin dan doa restu akan apa yang kita ingin lakukan? Jadi, sudahkah kita memperlakukan Tuhan seperti yang seharusnya? Sudahkah kita memberikan hormat yang layak kepada Tuhan kita? Biarlah kita periksa kehidupan kita sehari-hari agar kita tidak hanya mau enaknya saja dan hanya mau berkat-Nya saja, tetapi biarlah kita memperlakukan Tuhan seperti yang seharusnya. Ingatlah, Dialah Tuhan segala tuhan, Raja segala raja dan Ia layak menerima segala hormat, pujian, kemuliaan dan sembah.


English

Bible Reading: Malachi 1-4

The Lord rebuked His people because they did not honour and have the fear of the Lord who is their father and lord. With the same thing we are being reminded and rebuked, have we given God the honor that He deserves? If we call Him Father, have we honour Him as our Father? Have we done His Will and commands as a child honours his father by obeying and submitting to his father? Have we loved and appreciated the Lord as a Father who have loved and provided everything for us? If we call Him as Lord, have we shown fear of the Lord? Have we honour the Lord as we honour our boss on earth? Or do we rebel against the Lord? If we call Him as our friend, have we really loved, be honest and tell of our stories to him as a listener? Have we also listen to the pour out of His heart or do we just want to pour out our distress and stops there? If we call Him our Counselor, have we really seek His advice and guidance or do we tend to just come to ask for permission or approval of what we're set to do? So, have we treat God as we should? Have we given Him the honour that He deserves? Let us check our lives every day so that we would not just want the result or just His blessings, but let us treat the Lord as He deserves. remember that He is Lord of all lords, King of all kings and He deserves to receive all honour, praise, glory and worship.