Wednesday, July 2, 2014

Melayani Karena Kasih Bukan Keharusan | Minister Because Of Love And Not A Duty

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 13

Paulus mengajarkan bahwa tanpa kasih, pelayanan kita adalah kosong. Sebagai orang percaya, terutama bila kita sudah lama bergereja, kita dapat melayani jemaat Tuhan hanya karena kita merasa itu sudah keharusan dan bukan karena kita mengasihi mereka. Dan hal ini yang Paulus tegur kepada jemaat di Korintus. Sebab mereka melayani dengan baik, tetapi tidak saling mengasihi dan akhirnya perpecahan terjadi. Biarlah teguran Paulus ini juga menegur kita dan membuat kita memeriksa hati dan hidup kita. Apakah kita melayani karena sudah seharusnya? Apakah kita mengasihi mereka yang kita layani? Ataukah kita hanya bertoleransi kepada mereka hanya di gereja dan tidak benar-benar mengasihi? Apakah kita seperti Yesus yang mengasihi tanpa kondisi ataukah kita seperti banyak orang Farisi yang hanya perduli akan tata cara tetapi tidak mengasihi? Yesus melayani dengan kasih dan karena kasih Ia melayani kita dan kita seharusnya melayani karena kasih dan bukan karena keharusan atau dibutuhkan pelayan di gereja. Sebab Tuhan memgasihi umat-Nya dan bila kita mengasihi Tuhan maka kita juga perlu belajar untuk mengasihi umat-Nya.


English

Bible Reading: 1Corinthians 13

Paul teaches that without love, our ministry is empty. As believers, especially if we have gone to church for a long time, we can minister to the people because we feel it is how it should be and not because we love the people. And this is what Paul rebuked the people in Corinth for. Because they minister well, but they did not have love for one another such that disunity occurs. Let this rebuke of Paul's also rebukes us amd makes us introspect on our hearts and lives. Do we minister because that's how it should be? Do we love those whom we minister? Do we tolerate them only at church and do not really love them? Are we like Jesus who loves unconditionally or are we like most of the Pharisees who only care about systems and have no love? Jesus ministersnwith love and because of love He ministers to us and we should be ministering because of love and not because that's how it should be or because the church needs more ministers. Because the Lord loves His people and if we love the Lord we need to learn to love His people as well.

Tuesday, July 1, 2014

Mengikuti Rencana Tuhan | Folowing God's Plan

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 137-139

Tuhan mengetahui segalamya. Ia tahu akan segala yang ada di pikiran kita, tahu akan apa yang ada di hati kita dan tahu apa yang akan kita lakukan. Ia juga yang telah membentuk kita dan tahu siapa jati diri kita yang sebenarnya, yang Ia telah bentuk dan ciptakan. Tetapi Ia tetap tidak memaksa kita untuk mengikuti kehendak-Nya, hal itu tetap menjadi pilihan kita. Walau demikian, Tuhan tetap terus mengasihi dan memberikan nasihat serta himbauan agar kita tidak ketinggalan akan apa yang Ia telah rencanakan. Hal ini menunjukkam betapa besarnya kasih Tuhan dan kemurahan-Nya. Jadi, biarlah kita pikirkan apa yang kita akan rasakan bila kita di posisi Tuhan, bahwa kita telah membuat sesuatu untuk suatu tujuan dan maksud tetapi malah dipakai untuk hal lain, bukankah kita akan frustrasi, sedih dan ingin agar semuanya sesuai dengan apa yang kita telah rancangkan? Lebih lagi Tuhan yang telah membentuk kita sedemikian rupa. Jadi biarlah kita tidak mengambil untung kemurahan-Nya, tetapi biarlah kita hargai dan cari tahu bagian kita yang telah Ia rancangkan agar kita menjadi seperti apa yang Ia telah rancangkan sejak awalnya.

 

English

Bible Reading: Psalms 137-139

The Lord knows all. He knows what is in our minds, our hearts and things we are about to do. He also has created us and knows who we really are as He has planned. But He does not forces His will for us and that remains as our own choices. Even so, He still loves us and keeps on giving us advice and encouragement to follow His plans so that we would not miss out. This shows how much God loves us amd how much His mercy is upon us. Think about how we would feel if we are in His position, that we have created something for a certain purpose but was used for something else instead, wouldn't we be sad, frustrated amd want things to be as they should be? The Lord would feel more since He has created us so detailed. So, let us not take granted of His kimdmess, but let us appreciate amd find out what He has planned for us so that we may be like what He has planned

Monday, June 30, 2014

Kita Semua Adalah Satu Tubuh Kristus | We Are All One Body Of Christ

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 12

Kita mungkin sudah sering mendengar khotbah akan pasal ini di mana kita memiliki bagian masing-masing dan bekerja sama sebagai satu tubuh Kristus. Tetapi mungkin yang lebih sering dibagikan adalah dalam konteks gereja. Sedangkan yang Tuhan maksudkan melebihi dari hanya konteks gereja. Dalam gereja kita semua memiliki keahlian masing-masing untuk membangun, mendidik dan melayani jemaat serta dalam melangkah keluar untuk menjangkau jiwa-jiwa. Yamg sering kita lupakan adalah bahwa setiap gereja adalah satu bagian dari satu tubuh Kristus sedunia dan oleh karena itu setiap gereja berbeda-beda dalam apa yang mereka lakukan, dalam cara mereka menjangkau jiwa dan dalam orang-orang yang mereka jangkau. Ada yang menjangkau orang yang lebih berada, ada yang menjangkau orang miskin, yatim piatu, janda, ada juga yang menjangkau pelacur, mereka yang terikat akan obat-obatan dan sebagainya. Dan tidak ada dari gereja-gereja ini yang lebih bagus atau lebih jelek, kita semua memiliki bagian kita masing-masing dalam menjangkau dunia melalui kasih Tuhan dengan cara yang berbeda-beda, tetapi satu Tuhan dan satu Roh. Dan salah satu yang juga sering dilupakan adalah mereka yang bukan terdaftar sebagai gereja, tetapi perusahaan-perusahaan yang dibangun dari dasar Firman Tuhan untuk meraih jiwa-jiwa dalam cara yang tidak dilakukan oleh gereja, walau banyak gereja yang menyumbang, seperti membangun perkembangan komunitas, pendidikan di daerah terpencil, membantu bemcana alam, membantu gelandangan dan sebagainya. Mereka juga adalah bagian dari tubuh Kristus yang menjangkau jiwa-jiwa dengan cara yang berbeda dengan gereja-gereja. Jadi, janganlah kita memasukkan pengertian akan tubuh Kristus hanya di dalam kotak kecil yang kita tahu sebagai gereja kita,  tetapi biarlah tembok-tembok itu diruntuhkan dan biarlah kita mulai melihat bahwa tubuh Kristus jauh lebih besar dari hanya satu gereja, atau gereja-gereja, tetapi setiap orang yang percaya adalah bagian dari tubuh Kristus dan apa yang Tuhan taruh dalam hidup mereka untuk dilakukan adalah berbeda-beda tetapi datang dari satu Tuhan dan Roh yang sama, yakni Tuhan Yesus Kristus. Jadi, marilah kita buang segala sudut pandang yang sempit dan menghakimi, dan biarlah kita bekerja sama sebagai satu tubub Kristus untuk mempersiapkan jiwa-jiwa menyambut kedatangan-Nya.

 

English

Bible Reading: 1Corinthians 12

We maybhave heard this chapter being preached many times. But maybe most of the times it is in the context of a church. But what God intended reaches out to more than just a church. In a church we all have our own abilities to edify, teach and serve the people as well as stepping out to reach the lost. What we tend to forget is that each church are a part of the body of Christ in the whole world and each church is differrnt in the way they reach out to the lost, the things that they do and who they reach out to. There are churches that reaches out to thoae who are more well off, some to those who are poor, orphaned, widowed and some to those who are prostitutes, drug addicts and so on. And there is no church that is better or worse in what they do, but each church has its own portion in the body of Christ in reaching out to the world through God's love with its own way, but with one Lord and one Spirit. Another one that we tend to forget is those who are not registered as a church but companies that are founded based on the Word of God and reaches out to the world in a way that some churches has not, even though they support with some financial support, such as comunity development, education in remote areas, helping with the natural disasters, taking care of the homeless and so on. They are also part of the body of Christ who reaches out to the world in a different way the church does. So do not put the understanding of the body of Christ in a box that we know as our church, but let these walls be broken down and let us start to see that the body of Christ is more than just one church or churches amd it also encompasses every believer as a portion of the body of Christ and that what Godnhas placed in their hearts are different but came from the same God and same Spirit, the Lord Jesus Christ. So let us throw away all of our narrow and judgemental perspective and start to work together as one body of Christ to prepare the world for His coming.

Sunday, June 29, 2014

Memuji & Mengucap Syukur | Giving Praise & Thanks

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 134-136

Mazmur-mazmur ini mengajak Israel untuk memuji Tuhan dan mengucap syukur kepada Tuhan atas segala yang Tuhan telah lakukan bagi mereka. Dan sangatlah baik bagi kita bila kita juga memulai suatu kebiasaan yang baik untuk selalu memuji Tuhan dan mengucap syukur dalam segala hal. Dari hal yang kecil dan hal yang besar. Bila kita mulai memiliki sikap yang selalu bersyukur dan memuji, maka kita akan mulai melihat bahwa kehidupan kita banyak sekali mengalami anug'rah, perlindungan dan kebaikan Tuhan. Sehingga apapun tantangan yang kita alami, kita masih dapat beriman kepada Tuhan dan tidak hilang harapan karena kita melihat dan tahu bahwa Tuhan perduli. Jadi, biarlah kita selalu memuji dan mengucap syukur dalam segala hal.
 

English

Bible Reading: Psalms 134-136

These psalms encouraged the Israelites to praise and give thanks to the Lord, of what He has done in their lives. And it is good for us to start a new habit of giving praise and.give thanks to the Lord in everything. From the small things to the big things. If we start to have that persective and attitude of always giving praise and thanks to God, then we will start to see how our lives are full of His grace, protection and goodness. Such that whatever challenges we face, we can still have faith in the Lord and do not lose hope because we have seen and know that the Lord cares. So, let us always give praise and give thanks in everything.

Saturday, June 28, 2014

Bergaul Dengan Tuhan | A Friendship With God

Indo

 

Pembacaan Alkitab: Mazmur 132-133

 

Tuhan berjanji kepada Daud dan orang Israel meminta kepada Tuhan untuk menjaga Israel karena janji-Nya kepada Daud. Untuk orang Israel berharap kepada Tuhan dan juga mengingatkan Tuhan untuk mengingat akan Israel karena Daud, berarti Daud hidupnya begitu setia kepada Tuhan sehingga orang Israel tahu bahwa Tuhan mengasihi Daud. Dan dikatakan pula di dalam Alkitab bahwa Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan. Tetapi bukan hanya kepada Daud saja Tuhan berjanji. Tuhan juga berjanji kepada Abraham, Yakub, Musa dan beberapa orang lagi yang tertulis di dalam Alkitab. Orang-orang ini adalah orang-orang yang bergaul dengan Tuhan. Dan sekarang karena kita dapat datang kepada Tuhan kapanpun dan di manapun, biarlah kita juga menjadi orang yang bergaul dengan Tuhan. Bukan hanya meluangkan waktu untuk persekutuan dengan orang percaya dan diajar akan kebenaran Tuhan, tetapi juga meluangkan waktu pribadi dengan Tuhan untuk mendengarkan isi hati-Nya dan juga mengikut-sertakan Tuhan dalam segala sesuatu. Bila kita bergaul, kita sama-sama melakukan hal-hal dan selalu bercerita,  melakukan ini dan itu bersama-sama dan juga perlu waktu di mana hanya berbincang-bincang dan bukan hanya melakukan ini dan itu bersama-sama. Jadi biarlah kita ada keseimbangan antara bersekutu dengan orang percaya, diajar akan kebemaran, membaca Firman Tuhan sendiri, meluangkan waktu pribadi dengan Tuhan dan juga mengikut-sertakan Tuhan seperti Ia ada di sisi kita setiap saat sebagai teman baik kita. Biarlah kita bergaul dengan Tuhan seperti anak-anak-Nya yang tertulis dalam Alkitab.

 

English

 

Bible Reading: Psalms 132-133

 

The Lord made a promise to David and the Israelites asked the Lord to take care of them because of His promise to David. For the Israelites to hope in the Lord and asked the Lord to remember the Israelites because of David, his life must have been very faithful to the Lord such that the Lord loves David. It is even said that David was a man after God's heart. But the Lord did not just make promises to David. He made promises to Abraham, Jacob, Moses and others as well. These people are people who have a relationship with God,  a friendship with God. And now that we can come to God anytime anywhere, let us also be someone who have a friendship with God. It is not just spending time for felowship with other believers, to be taught of the Word of God, but also spending personal.time with God to hear His heart as well as involving Him in everything that we do. If we have a friendship, we will do things together, tell stories, do this and that together and also need time to just pour out each other's heart. So let us have a balance of fellowship with other believers,  to be taught the Word of God, to read the Word of God ourselves, spending private time with God as well as involving God in everything that we do as if He is there by our side every moment as our best friend. Let us have relationship with the Lord,  a friendship just as His children in the Bible did.

Friday, June 27, 2014

Apakah Semua Telah Menjadi Rutinitas Saja? | Has Everything Became Just A Routine?

Indo

 

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 11

 

Terkadang sebagai orang percaya kita terlalu sering melakukan hal-hal di gereja hanya sebagai rutinitas dan kadang kita juga jadi lupa akan makna dari apa yang kita lakukan. Paulus menegur jemaat di Korintus karena mereka demikian. Banyak dari mereka yang tidak menghormati dan mengerti makna dari pemecahan roti dan minum anggur yang dilakukan untuk memeringati akan pengorbanan Yesus bagi manusia. Dan karenanya banyak dari mereka yang lemah dan sakit, bukan karena terkena kutuk karena tidak mengerti. Tetapi karena tidak mengerti atau sudah menjadi biasa saja, mereka tidak lagi melakukannya dengan iman. Dan karena mereka tidak melakukannya dengan iman, maka apa yang mereka lakukan hanyalah makan dan minum biasa dan bukan mengimani bahwa dalam Tuhan kita mengambil bagian dari kuasa-Nya dan kita sembuh oleh darah-Nya dan telah dibebaskan. Pemecahan roti dan minum anggur berguna untuk mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus dan apa yang kita telah terima dari pada-Nya, tetapi seringkali itu hanya menjadi suatu ritual saja. Dan ini hanya salah satu contoh. Lihatlah sendiri ke dalam hidup kita. Apakah kita mulai hanya melakukan hal-hal bagi Tuhan hanya karena rutinitas dan kupa akan maknanya? Bila iya, marilah kita bertobat. Biarlah kita kembali untuk melakukan segala sesuatu dengan iman dan mengiyakan Firman Tuhan. Agar hidup kita tidak hanya begitu saja, biasa saja, tetapi kita hidup mengimani apa yang Firman Tuhan katakan dan hidup dengan kuasa Tuhan.

 

English

 

Bible Reading: 1Corinthians 11

 

Often, as believers we tend to do things at church just as a routine amd hence we tend to forget the meaning and reasons behind it. Paul rebuked the congregation in Corinth because they did that. Many of them dishonoured and did not understand the meaning of breaking the bread and drinking from the cup that is done to remind us of the sacrifice of Jesus for us. And as a result tlmanybof them were weak and sick, not because they are cursed due to them dishonouring, but because they did not understand or it became a routine, they did not do it with faith. And because they did not do it in faith, what they did was just eating and drinking and not claiming the power of God, the healing and the freedom in Jesus by faith. The breaking of bread and drinking from the cup reminds us of the sacrifice of Jesus and what we have received from Him, but many times it is just a ritual. And thia is just one example. Look at our own lives. Have we staryed to do things for God just as a routine and forgot about the meaning? If yes, let us repent. Let us go back to doing things with faith, confirming the Word of God. So that our lives are mot just so-so, but we live by having faith in what the Word of God said and live with the power of God.

Thursday, June 26, 2014

Mengerti Pengorbanan Tuhan | Understanding God's Sacrifice

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 130-131

Dikatakan di sini bahwa jika Tuhan mengingat dosa kita, siapa yang akan sanggup berdiri dan bertahan. Hal ini sangatlah benar dan sering kali kita lupa karena Tuhan mengampuni dan penuh dengan anug'rah. Dan dengan begitu kita lupa bahwa Tuhan adalah Allah yang tidak dapat tinggal bersama-sama dengan dosa.  Dengan begitu kita juga seringkali mengambil untung akan kemurahan hati, anug'rah dan pengampunan Tuhan. Maka dari itu, bila Tuhan tidak ada pengampunan dan bila Tuhan mengingat dosa kita, apakah kita dapat tinggal di hadapan Tuhan, apakah kita berani menunjukkan muka di hadapan Tuhan? Tentunya kita tidak akan berani sebab kita takut akan penghukuman yang ada dan karena kita takut karena kita telah mengkhianati dan menyakiti Tuhan yang Maha Kuasa. Jadi, biarlah kita benar-benar mengerti pengorbanan Tuhan bagi kita dengan tidak mengingat dosa kita, dengan selalu mengampuni kita walaupun seringkali kita dengan sengaja melanggar perintah Tuhan. Sebab bila kita yang ada di posisi Tuhan, apakah kita sanggup berkorban seperti Tuhan? Dikhianati begitu rupa tetapi tetap mengampuni dan bahkan mengorbankan nyawa-Nya bagi kita dan kita tetap saja mengkhianati dan menyakiti Tuhan dengan berdosa. Jadi, biarlah kita hidup takut akan Tuhan, biarlah kita mengerti pengorbanan Tuhan dan hidup di dalam harapan dalam-Nya, bukan mengambil untung kebaikan-Nya.
 

English

Bible Reading: Psalms 130-131

It is said here that if God counts our sins, then who could stand? This is so true and we always forget this because of His forgiveness and grace. And we tend to forget that the Lord cannot stay with sin. And we tend to take granted of His mercy, grace and forgiveness. Therefore, if there is no forgiveness, if the Lord counts our sins, can we stay with the Lord, are we able to face the Lord? Of course we would not dare, because we are afraid of the punishment and afraid because we have crossed and hurt the Almighty God. So, let us really understand the sacrifice the Lord has made for us by not remembering our sins, by always forgiving us even though many times we intentionally crossed and hurt God through disobedience. For if we are in God's position, are we able to sacrifice so much? Betrayed a yet still forgives, and even sacrificed His own life for us and yet we still crossed and hurt Him by sinning. So let us live with the fear of God, let us understand His sacrifice for us and live in hope rather than taking advantage of His goodness.

Wednesday, June 25, 2014

Jadi Teladan Dalam Hidup Takut Akan Tuhan | An Example To Live With The Fear Of God

Indo

 

Pembacaan Alkitab: Mazmur 128-129

 

Seorang yamg takut akan Tuhan bukan hanya untuk dirinya sendiri saja, tetapi juga untuk keluarganya,  untuk istrinya, untuk anak-anaknya. Bila kita hidup takut akan Tuhan, maka kita menjadi teladan dan co ntoh bagi keluarga kita. Kita juga patut memimpin keluarga kita untuk juga hidup takut akan Tuhan. Dengan begitu setiap orang di keluarga kita akan hidup bersama Tuhan, hidup mengikuti kebenaran Tuhan dan memenuhi bagiannya masing-masing di dalam rencana Tuhan dan juga di dalam keluarga. Inilah salah satu bukti bahwa Tuhan perduli akan keluarga kita dan akan menjaga keluarga kita. Tetapi ini juga salah satu bukti bahwa sebagai kepala keluarga, para suami dan ayah memiliki tanggung jawab untuk membawa keluarga mereka ke dalam hidup yang takut akan Tuhan. Dan ini tidak berhenti kepada keluarga kita saja, tetapi orang lain di sekitar kitapun akan melihat kesaksian hidup kita dan mereka akan dapat melihat perbedaannya kehidupan bersama Tuhan dan tidak bersama Tuhan. Jadi, biarlah kita hidup takut akan Tuhan, bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk menjadi teladan bagi orang-orang.

 

 

English

 

Bible Reading: Psalms 128-129

 

Someone who fears the Lord is not just for h8mself, but also for the whole family, for the wife and kids. If we live with the fear of the Lord, then we became an example for our family. We also need to lead our family tonlive with the fear of the Lord. That way every member of our family will live with God, live according to the righteousness of God and fulfilling their own portion in the plan of God and as well as in the family. This is one proof that God cares for our family. This is also one proof that as the head of the family, the fathers and husbands has the responsibility to bring their families to live with the fear of God. And this does not stop there, it also goes out to the people around us so that they can see our life testimonies amd they can see the difference of living with God and without. So, let us live with the fear of God, not just for ourselves but also to be example for others.

Tuesday, June 24, 2014

Tanpa Tuhan, Sia-Sialah | It Is In Vain Without The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 126-127

Raja Salomo mengerti bahwa yang membangun rumah adalah Tuhan dan bukan manusia dan dari sana matanya terbuka dan ia mengerti bahwa kalau bukan Tuhan yang menganug'rahkan atau kehendaki, maka sia-sialah manusia melakukan segala sesuatu. Dan dari pewahyuan yang Salomo dapatkan ini ia juga berkata bahwa tanpa Tuhan segalanya sia-sia. Salomo mengerti bahwa yang memberikan kepadanya kedamaian dalam jamannya adalah Tuhan, yang membuat ia kaya dan dihormati bangsa-bangsa serta raja-raja adalah Tuhan dan bukan manusia. Dan Salomo mengajarkannya kepada rakyatnya dan kepada kits kebenaran ini. Jadi, biarlah kita hidupi kebenaran ini. Tanpa Tuhan sia-sialah apa yang kita lakukan. Walaupun Tuhan menghendaki yang baik bagi kita, tetapi bila kita tidak bersandar kepada Tuhan, bila kita tidak berjalan sesuai dengan apa yang Ia rencanakan, maka sia-sialah semua itu. Sebab apa yamg baik di mata manusia belum tentu apa yang baik di mata Tuhan. Maka itu Tuhan berkata di dalam Yesaya 55:8-9 bahwa rancangan-Nya dan pikiran-Nya jauh lebih tinggj dari rancangan atau pikiran kita. Jadi, biarlah kita lakukan segala sesuatu bagi Tuhan,  untuk Tuhan dan sesuai dengan anugr'ah dan kehendak-Nya, yakni sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab Tuhanlah sumber segalanya.

 

English

Bible Reading: Psalms 126-127

King Solomon understood that the one who built the house is the Lord and not men and a rrvelation came to him that he understood that if it was not because grace and will of God, then what men doea are in vain. From this revelation that Solomon received, he also said that without the Lord everything is in vain. Solomon understood that the one who gave him peace in his reign was the Lord, the one who made him to be honoured amongst nations and kings was the Lord and not men. Ao Solomon taught this to his people and to us. So let us live in this truth. Without the Lord, all we do are in vain. Evwm though the Lord's will is good for us, but if we do not rely on the Lord and if we are not walking according to what He planned, then all will be in vain. Because what is good in the eyes of men are not necessarily good in the eyes of the Lord. That is why the Lord said in Isaiah 55:8-9 that His plans and ways are higher than ours. So, let us do everything for God, to God and in accordance to His grace and will, that is the Word od God. For the Lord is the source of everything

Sunday, June 22, 2014

Percaya Kepada Tuhan | Trust In God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 124-125

Daud mengerti bahwa semua yang ia alami untuk dapat menang dan luput dari musuh adalah karena kekuatan, anug'rah dan perlindungan dari Tuhan. Daud bahkan menggambarkannya seperti gunung-gunung yang mengelilingi kita dan bahkan kitapun seperti gunung yang kokoh bila kita percaya kepada Tuhan. Kuncinya adalah percaya kepada Tuhan dalam segala hal. Kita mungkin percaya kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan itu penuh kuasa. Tetapi seringkali ketika kita menghadapi suatu tantangan ada suatu hal yang perlu ditangani, kita lebih percaya akan kekuatan kita dan kekuatan manusia dibanding kekuatan Tuhan. Sebab seringkali respon kita yang pertama bukan mencari Tuhan untuk mencari hikmat dan jalan keluar dari Tuhan, tetapi kita memutar otak kita dan banyak bertanya sana sini untuk mencari jalan keluarnya. Dan ketika kita tidak menemukan jalan keluar yang bagus, maka baru kita berseru kepada Tuhan. Hal ini tidak salah, tetapi hanya urutannya terbalik karena di bawah alam sadar kita, kita leibh percaya akan pengalaman manusia dibandingkan dengan kekuatan Tuhan. Bila kita percaya kepada Tuhan, percaya akan kekuatan-Nya dengan segenap hati kita, maka secara tidak sadar kita akan selalu mencari Tuhan lebih dahulu untuk meminta hikmat dan pimpinan-Nya. Dan ketika kita mencari jalan keluar, kita tidak mengandalkan kekuatan kita, tetapi kita dengan iman dan harapan tahu bahwa Tuhan yang akan mengatur segalanya sehingga kita akan menemukan jalan keluar yang Tuhan telah siapkan. Baik itu dari ide yang muncul dengan tiba-tiba karena Roh Kudus, atau Tuhan memakai situasi atau orang-orang di sekitar kita, selama perjalanan kita melewati tantangan itu, kita memiliki kepercayaan dan iman bahwa Tuhan yang memimpin dan kita akan ada damai serta harapan. Sedangkan bila kita mengandalkan kekuatan manusia lebih dahulu, maka yang kita alami adalah frustasi dan stress sampai kita tidak dapat lagi baru kita mencari harapan dari Tuhan. Jadi, biarlah kita mulai terus ingatkan jiwa dan pikiran kita untuk percaya kepada Tuhan, untuk selalu mencari Tuhan lebih dahulu dan bukan mengandalkan manusia. Maka kita akan mengalami apa yang Daud alami, kita akan melihat perlindungan Tuhan yang luar biasa atas hidup kita.


English

Bible Reading: Psalms 124-125

David understood what what he experienced where he was able to win or escape from his enemies are because of the strength, grace and protection of the Lord. David illustrated it as if there are mountains all around surrounding us and even we are like a mountain that is firm if we believe in God. The key here is to trust in the Lord in everything. We may believe in the Lord, believe that He is full of power. But many times when we face a challenge of something that we need to handle, we trust more in our own strength and the strength of men rather than the strength of God. Because many times our first response is not to seek the Lord, to seek His wisdom and way out, but we tend to search our minds out trying to think of a way out and asking for answers here and there. And when we do not find a way out, then we would cry out to the Lord. This is not wrong per se, but the order is the other way around, because subconsciousy we trust the experience of men more than the strength of God. IF we believe and trust in the Lord and His strength with our whole heart, then subconsiously we will always seek the Lord first to ask for wisdom and His guidance. And when we seek a way out, we do not rely on our own strength, but with faith and hope we know that the Lord will make things fall in its places, such that we would find the way out that the Lord has prepared for us. Whether it is an idea that just came because of the Holy Spirit, or the Lord is using the things and people around us, throughout the journey of seeking answers, we have trust and faith that the Lord is leading us and we will have peace and hope. Meanwhile, if we rely on the strength of men first, then what we will experience are frustration and stress until we cannot handle it anymore, then we seek hope in the Lord. So, let us  remind our minds and soul to trust in the Lord, to always seek the Lord first and not to rely on men. Then we will experience what David experienced, we will see the protection of the Lord so amazingly over us.

Saturday, June 21, 2014

Hidup Sebagai Peserta Dalam Pertandingan | Living As An Athlete In Championship

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 9

Paulus berkata-kata tentang bagaimana ia bertindak dalam pelayanannya untuk memberitakan Injil. Dan dalam apa yang dikatakannya, ia menyamakannya dengan pertandingan dan bagaimana seorang peserta akan menguasai dirinya dalam segala hal untuk dapat memenangkan pertandingan itu. BIla kita lihat olahragawan dunia, mereka hidup dalam suatu standar yang berbeda dengan rakyat jelata. Apa yang mereka makan dan minum sangatlah di jaga untuk menjaga kesehatan dan untuk menambahkan tenaga serta pertumbuhan badan agar lebih kuat dan berstamina. Apa yang mereka lakukan sehari-harinya adalah banyak latihan untuk memperkuat bagian-bagian tubuh yang dipergunakan dalam pertandingan dan juga berlatih dalam strategi dan sebagainya. Seorang olahragawan tidak akan membuang-buang waktu, tetapi akan mendorong dirinya untuk berlatih keras agar mereka dapat menang dalam pertandingan. Mereka juga memerlukan keseimbangan antara latihan dan juga istirahat agar tubuh mereka tetap prima. Mereka dibimbing, mereka diajari, didukung oleh orang-orang di sekitar mereka. Mereka juga sangat fokus kepada gol mereka. Dan untuk mereka dapat melakukan ini semua, mereka memerlukan disiplin, penguasaan diri, ketekunan dan ketaatan juga kepada pemimpin mereka. Inilah yang perlu kita juga lakukan secara rohani, kita perlu ada disiplin, penguasaan diri, ketekunan dan ketaatan dalam pertumbuhan kehidupan rohani kita. Jadi, biarlah kita jangan hanya menjadi penonton, tetapi seperti Paulus, biarlah kita menjadi peserta dalam pertandingan dan biarlah kita ubah kehidupan kita, agar kita mulai mempersiapkan hidup kita agar kita memberitakan Injil, agar kita mendapatkan mahkota kemuliaan pada akhirnya nanti.


English

Bible Reading: 1Corinthians 9

Paul is talking about how he acts in his ministry to preach the Gospel. And in what he said, he is illustrating it as a race, where the athlete will need self control over everything to win that race. If we look at the world's athlete, they live in a different standard than commoners. What they eat and drink is very controlled to take care of their health and to add energy as well as the growth of their bodies for  stronger bodies and more stamina. What they do everyday is a lot of practice and training to strengthen the body parts being used for the race and also in strategies and similar. An athlete would not waste time, but will push himself to practice hard so that they can win in a race. They also would need balance of rest and practice so that their body would stay at their prime. They are guided, taught, supported by the people around them. They are also very focused on their goals. And for them to do all these, they would need discipline, self control, perseverance and obedience to their coach. This is what we also need spiritually, we need to have discipline, self control, perseverance and obedience in our spiritual growth. So, let us not just be spectators, but let us be like Paul, let us be an athlete in the race and let us change our lifestyle so that we would start preparing ourselves to share the Gospel, so that we would receive that crown of glory in the end.

Friday, June 20, 2014

Memandang Kepada Tuhan | Lift Our Eyes To The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 122-123

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memandang kepada Tuhan, bukan hanya sekedar memandang, tetapi seperti seorang hamba yang memandang kepada tuannya, yakni untuk meminta pelepasan, penuh dengan harapan dan memohon belas kasihan. Memandang Tuhan bukan hanya sekedar kita melihat sekilas saja, tetapi memandang memiliki arti agar kita meluangkan waktu dan melihat dengan seksama. Jadi, kita tidak akan dapat memandang Tuhan hanya dengan sekedar berdoa yang hanya menyebutkan daftar hal-hal yang kita perlukan. Kita hanya dapat memandang Tuhan bila kita meluangkan waktu untuk menyembah, memuji, mendengarkan dan merenungkan Firman Tuhan. Memandang juga seperti kita memandang pemandangan yang Tuhan ciptakan, kita tentunya akan meluangkan waktu untuk benar-benar menikmati pemandangan itu, yang menyegarkan kita. Jadi, kita juga perlu tinggal lebih lama lagi dalam hadirat Tuhan, lebih lama lagi meluangkan waktu dengan Tuhan agar kita menikmati keseluruhannya Tuhan. Jadi, biarlah kita meluangkan waktu lebih lagi dengan Tuhan, dan bukan hanya untuk menyebutkan daftar doa kita, tetapi untuk menjalin hubungan dengan Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 122-123

The Word of God teaches us to lift our eyes to the Lord, not just to do a glimpse, but as a servant looking to the masters to ask for deliverance, full of hope and asking for mercy. Lifting our eyes tot he Lord is not just catching a glimpse, but it is looking to the Lord in essence we spend time and look with intent. So, we cannot look to the Lord just by praying for our list of things alone. We can only look to the Lord if we spend time to worship, praise, listen and meditate on the Word of God. Looking is also as if we are enjoying the scenery of God's creation, we would surely spend time to really enjoy and let them sink in to refresh us. So we also need to dwell longer in the presence of God, longer spending time with the Lord so that we would enjoy His whole being. So, let us spend more time with the Lord and not just to list out things we need, but to build a relationship with the Lord.

Thursday, June 19, 2014

Tuhan Selalu Menjaga | The Lord Protects

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 120-121

Tuhan benar-benar adalah penjaga kita. Untuk seseorang berkata demikian dan dapat berkata-kata seperti yang tertulis dalam mazmur-mazmur ini, terlihat bahwa Tuhan benar-benar menolong pemazmur ini dan menunjukkan kasih setia-Nya dan penjagaan-Nya yang tidak pernah lalai. Dan ini memberikan kita harapan dan pegangan hidup agar dalam kehidupan kitapun, kita dapat memegang kebenaran ini. Agar dalam kesesakan kita, kita dapat tetap bersandar kepada Tuhan, menerima pertolongan Tuhan, melepaskan segala kesesakan kita kepada Tuhan dan menunggu pembelaan Tuhan daripada kesal dan mencari pembalasan sendiri. Dengan begitu kita juga dilatih karakternya agar kita makin seperti Tuhan, yakni ketika kita ditampar pipi kanan kita, kita dapat memberikan pipi kiri kita dan tidak dipenuhi dengan kebencian, amarah atau iri hati, tetapi kita selalu penuh dengan iman, kasih dan harapan.


English

Bible Reading: Psalms 120-121

The Lord really is our protector. For someone to say what it is written in these psalms, it can be seen that the Lord really helped this psalmist and showed His loving kindness and protection is always there.  And this gives us hope and something to hold on to so that in our lives, we would hold on to this truth. So that in our own distress and weariness we can rely on the Lord, receiving His help, letting go of all distress to the Lord and wait for the Lord to defend us rather than being frustrated and looking for revenge. That way we are also being trained in our character to be more like the Lord, where when we are struck in our right cheek, we can give our left cheek and we would not be filled with hatred, anger or jealousy, but we will always be full of faith, love and hope.

Wednesday, June 18, 2014

Hidup Menjadi Teladan | Setting An Example

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 8

Paulus mengajarkan bagaimana kita harus lebih sensitif kepada hati nurani orang-orang yang ada di sekitar kita. Sebab bila kita memiliki "pengetahuan" yang lebih dari pada saudara kita, maka apa yang kita lakukan tentunya akan dianggap sebagai benar dan boleh. Dan bila orang disekitar kita itu lebih lemah imannya dan hati nuraninya, maka kita mungkin telah menjadi batu sandungan bagi mereka. Kita harus ingat bahwa kita bukan lagi milik kita sendiri. Hal ini bukan hanya agar kita hiudp benar di hadapan Tuhan, tetapi kita juga  menjadi teladan bagi saudara-saudari kita seiman. Sama seperti contoh yang Paulus katakan, makanan itu tidak salah apabila kita makan atau tidak makan, sebab segala sesuatu telah dikuduskan oleh Tuhan. Tetapi bagi orang yang tidak tahu akan kebenaran ini, maka bila kita makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, maka kita menjadi batu sandungan bagi mereka, karena kita memberikan contoh bahwa berhala itu boleh, atau kita menjadi batu sandungan karena mereka bisa jadi tidak percaya kepada kita dan jadi memiliki kesan yang buruk akan semua orang percaya. Jadi, bila kita bertindak, berkata-kata, biarlah kita jadi teladan dan selalu mencoba untuk membangun orang-orang di sekitar kita. Sebab itulah yang Yesus juga lakukan, menjadi teladan dan membangun orang-orang di sekitar-Nya.


English

Bible Reading: 1Corinthians 8

Paul teaches how we need to be more sensitive to the conscience of other others around us. Because if we have more "knowledge" than our brethren, then what we do will be taken as something that is right and allowed to do. And if the people around us have less faith and weaker conscience, then we may have been a stumbling block for them. We have to remember that we no longer belong to ourselves. This is not just living righteously before the Lord, but we need to be an example for our brethren in faith as well. Just as the example Paul gave, eating food or not eating food is not a problem because all things are sanctified by the Lord. But for those who does not know this truth, if we eat something that has been offered to idols, then we have become a stumbling block for them, because we gave them the example that idols are alright, or we became a stumbling block because they may not trust us and have bad impression on all believers. So, in our actions and words, let us be an example and always try to encourage and edify the people around us. Because this is what Jesus also did, setting an example and edifying the people around Him.

Tuesday, June 17, 2014

Pentingnya Firman Tuhan | The Importance Of The Word Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 119

Mazmur ini mengungkapkan banyak sekali contoh-contoh dan juga keadaan-keadaan di mana Firman Tuhan itu sangat penting untuk kita pegang. Dalam kehidupan kita, ketika kita mengalami masalah, tantangan, mengalami godaan untuk berbuat dosa, menghadapi situasi yang menekan kita, dan sebagainya, FIrman Tuhan menjadi pegangan yang kuat, yang memberikan harapan kepada Tuhan. Jadi, biarlah kita benar-benar baca dan renungkan Firman Tuhan setiap harinya, sehingga kita tahu, mengenal dan sehinnga Firman Tuhan tinggal di dalam kita, agar hidup kita dipimpin oleh Firman Tuhan. Agar ketika kita menghadapi apapun, kita jadi ingat akan Firman Tuhan dan berjalan sesuai dengan Firman Tuhan. Biarlah kita hidup dengan bersandar kepada Firman Tuhan sebagai standar hidup kita Biarkanlah hidup kita berputar sekitar Firman Tuhan, yakni Firman Tuhan menjadi sumber dan fondasi kehidupan kita.


English

Bible Reading: Psalms 119

This psalms expreses a lot of examples and situations where the Word if God is very important for us to hold on to. In our lives, when we face troubles, challenges, temptations to sin, situations that pressures us and so on, the Word of God becomes a strong foundation that we hold on to, that gives us hope to the Lord. So, let us really read and meditate upon the Word of God everyday, such that we know, understand and so that the Word of God lives in us, and we are led by the Word of God. So that whatever we face, we will remember the Word of God and walk according to the Word of God. Let us rely on the Word of God as our standards in life. Let our lives revolves around the Word of God, meaning that the Word of God became the source and foundation of our lives.

Monday, June 16, 2014

Jelas Antara Firman Tuhan & Nasihat | Clear Distincition Between The Word Of God& Adivces

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 7

Dari apa yang Paulus katakan kita dapat melihat bahwa jemaat di Korintus ada banyak pertanyaan soal pernikahan, hubungan, suami dan istri. Dan kita lihat bahwa Paulus sangat jelas menasihati jemaat di Korintus akan apa yang dipikirnya baik dan jelas membedakan bila memang itu adalah perintah Tuhan. Dan inilah yang perlu kita pelajari dari Paulus. Yakni, apa yang Firman Tuhan katakan, kita harus bagikan dan ajarkan kepada orang-orang yang bertanya atau yang kita pimpin. Tetapi kita juga harus dengan jelas memisahkan antara perintah Tuhan dan nasihat yang menurut kita baik untuk dilakukan, seperti Paulus. Dengan begitu jemaat tidak menjadi salah dengan menganggap bahwa nasihat kita itu adalah perintah Tuhan. Dan sebagai pemimpin di manapun kita memimpin, sangatlah mudah untuk kita mengikutsertakan ambisi dan visi kita sendiri ketika kita mengajarkan Firman Tuhan dan oleh karena itu biarlah kita belajar dari Paulus dan meminta hkmat dari Tuhan agar kita selalu jelas antara mengajarkan Firman Tuhan dan memberikan nasihat yang menurut kita baik.


English

Bible Reading: 1Corinthians 7

From what Paul said here, we can see that the congregation in Corinth had a lot of questions regarding marriage, relationships, husband and wives. And we see that Paul is very clear in advising the congregation in Corinth of what he thinks is good and clearly distinguish if it is the command of God. And this is what we need to learn from Paul. That is, what the Word of God said, we need to pass on and teach to those who asks of us or those whom we lead. But we also need to distinctively clarify between the Word of God and our own advices that we think are good to do, like Paul did. That way, the congregation would not take it wrongly and would not assume that our advices as the Word of God. And as leaders, whereever we lead, it is very easy to incorporate our own vision and ambition when we teach the Word of God and that is why we need to learn from Paul and ask wisdom from God so that we are always clear in teaching the Word of God and in giving advices that we think are good.

Sunday, June 15, 2014

Hidup Mengalami Tuhan | Experiencing God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 116-118

Bila kita baca mazmur-mazmur ini, tidakkah kita juga mau mengalami hal yang sama? mungkin bukan masalah yang sama, tetapi kuasa Tuhan, mengalami kekuatan Tuhan yang menolong kita. Hal ini tidaklah mustahil, sebab Tuhan kita itu sama dari dulu sekarang dan selamanya dan bila dulu Tuhan dapat mendengarkan doa dan menolong umat-Nya, maka sekarangpun Ia dapat melakukan yang sama. Bahkan sekarang lebih lagi, sebab Roh-Nya telah dicurahkan bagi setiap orang yang mengingini-Nya. Jadi, apa yang menghalangi kita untuk mengalami apa yang tertulis di dalam Firman Tuhan? Pertama, seringkali kita hanya menganggap sebagai cerita di masa lalu sehingga kita tidak benar-benar beriman bahwa Tuhan mendengar dan menolong kita. Jadi, kita perlu memiliki iman, kita perlu hidup dalam iman kepada Firman Tuhan, kepada janji-janji Tuhan. Kita juga perlu untuk mengucap syukur, bahkan atas hal-hal yang belum terjadi, tetapi yang akan terjadi karena iman kita kepada Tuhan. Bila kita lihat akan mazmur-mazmur ini, dikatakan bahwa mereka berseru kepada Tuhan, mereka bersandar kepada Tuhan dan berlindung kepada Tuhan daripada kepada manusia. Yakni mereka sadar bahwa Tuhanlah sumber segalanya dan Tuhanlah yang kuasa, sedangkan manusia hanyalah manusia. Jadi, bila kita ingin mengalami apa yang tertulis dalam Firman Tuhan, biarlah kita hidup, berjalan dan melhat dengan iman, bersyukur kepada Tuhan dengan iman dan bersandar serta berlindung kepada Tuhan dan bukan kepada manusia, termasuk diri kita sendiri. Hal ini berarti kita perlu rela melepaskan harga diri kita di hadapan Tuhan dan mengaku bahwa kita lemah tanpa Tuhan, bahwa kita tidak sanggup tanpa Tuhan. Sebab seringkali yang menahan iman kita adalah harga diri dan kesombongan kita, yang malu bila terlhat lemah, malu dan takut akan apa kata orang nantinya. Ingatlah bahwa di hadapan Tuhan, kita semua sama berharganya, jadi bila dibandingkan, tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah dan semua sama, jadi tidak perlu membanding-bandingkan harga diri antara sesama manusia. Biarlah kita fokus hanya kepada Tuhan dan perduli hanya apa kata Firman Tuhan daripada kata orang. Jadi, hidup dengan iman, buang kesombongan dan jangan biarkan harga diri menahan kita beriman dan berserah penuh kepada Tuhan. Maka kita akan mengalami Firman Tuhan yang kita imani.


English

Bible Reading: Psalms 116-118

If we read these psalms, do we not want to experience the same? Maybe not the same suffering, but the power of God, the strength of God that helps us. This is not impossible, because our Lord is the same yesterday, today and forever and if the Lord can hear prayers and help His people in the past, He can do the same now. In fact, He can do even more, because His Spirit has been poured out for those who asks of Him. So, what hinders us from experiencing what is written in the Word of God? Firstly, many times we only think of it as stories, as the past, such that we do not really have faith that the Lord hears and helps us. So, we need to have faith, we need to live in faith to the Word of God, to the promises of God. We also need to give thanks, for the unseen things, but will happen because our faith to God. If we look at these psalms, it is said that they cried out to God, relied on God and take shelter in God rather than men. Meaning that they realise that the Lord is everything and that He is powerful, while men are only men. So, if we want to experience what is written in the Word of God, let us live, walk and see with faith, giving thanks to the Lord by faith and relied as well as take shelter in the Lord and not in men, including ourselves. This means that we need to be willing to let go of our pride before the Lord, admitting that we are weak without God, that we cannot do it without God. Because many times what hinders our faith is our pride and arrogance, that makes us feel ashamed if we are seen weak and afraid of what others may say. Remember that before the Lord we are all the same, we are all precious and no pride is needed because no one is higher and no one is lower, so there is no need to compare each other with our pride. Let us focus only on God and care only what the Word of God says rather than what people say. So, live in faith, throw away all arrogance and pride and do not let pride hinders us from having faith and fully surrendering to God. Then, we will experience the Word of God that we have faith in.

Saturday, June 14, 2014

Tubuh Kita Adalah Bait Allah | Our Body Is The Temple Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 6

Tuhan telah menebus hidup kita dengan nyawa-Nya dan dengan darah-Nya kita telah dibeli dan menjadi milik-Nya. Oleh karena itulah tubuh kita adalah bait Alah, sebab Tuhan tinggal di dalam kita. Tetapi bagaimana Tuhan dapat tetap tinggal di dalam kita bila kitanya masih mengisi tubuh kita dengan dosa, dan terutama dosa percabulan. Firman Tuhan katakan agar kita lari dari percabulan. Bila kita mengerti bahwa tubuh kita itu tempat Tuhan tinggal,dan bila kita ingin Tuhan selalu ada di dalam kita dan memimpin kita, maka kita perlu membereskan hidup kita. Buanglah segala yang tidak benar dan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Dan bila ada godaan dan bila kita mau memasukkan hal-hal yang tidak benar, Tuhan akan menegur dan mengingatkan kita melalui Roh Kudus-Nya sebelum kita memasukkannya ke dalam hidup kita. Dan bila Roh Kudus mengingatkan dan menegur, biarlah kita dengarkan. Ingatlah bahwa Tuhan itu kudus dan tidak akan dapat tinggal di tempat yang sama dengan hal-hal yang tidak kudus. Jadi, biarlah kita jaga kehidupan kita sebab tubuh kita adalah bait Allah.


English

Bible Reading: 1Corinthians 6

The Lord has redeemed our lives with His life and by His bloodwe have been bought and became His. That is why our body is the temple of God for the Lord abides in us. But how can the Lord stay in us if we are still filling our lives with sins and especially sexual immorality. The word of God told us to flee from sexual immorality. If we understand that our body is where God stays, and if we want the Lord to stay in us amd lead us, then we need to clean our lives. Get rid of all the things that are unrighteous and not in accordance with the Word of God. And if there are temptations and if we want to let it in to our lives, the Lord will surely rebuke and remind us through His Holy Spirit before let them in to our lives. And if the Holy Spirit reminds us, losten. Remember that the Lord is holy and cannot stay in the same place as unholy things. So, let us take care of our lives because our body is the temple of God.

Friday, June 13, 2014

Tuhanlah Allah | The Lord Is God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 113-115

Tuhan telah melakukan begitu banyak mujizat di tengah-tengah Israel, dari ketika mereka di Mesir, di padang gurun bahkan sampai kepada mereka dapat menduduki tanah perjanjian. Dan banyak kejadian yang di mana bangsa-bangsa lain menantang Allah Israel dan terbukti bahwa memang Tuhan, Allah Israellah yang berkuasa dan bahwa dewa-dewa mereka hanyalah emas dan perak, mereka memiliki telinga, mulut, tangan dan sebagainya, tetapi tidak ada gunanya. Oleh karena itulah pemazmur ini dapat berkata dan menghimbau Israel untuk memuji dan percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah tempat perlindungan kita dan perisai kita. Seperti pada waktu Elia menantang 400 nabi Baal, di sana terbukti dengan nyata bahwa Tuhanlah yang kuasa dan satu-satunya Allah. Jadi, janganlah kita ragu, janganlah kita tertipu oleh iblis dan menjadi ragu akan Tuhan kita. Tetapi biarlah kita tetap percaya kepada Tuhan dalam segala hal, melalui segala macam perkara. Tetaplah setia dan bersandar kepada Tuhan, dan kita akan menyaksikan kuasa-Nya di dalam hidup kita. Sehingga kitapun dapat berkata Tuhanlah keselamatan kita, Tuhanlah perisai dan perlindungan kita, pujilah Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 113-115

The Lord has done so many miracles in the midst of Israel, from when they were in Egypt, in the desert and even until they occupied the promised land. And there are many incidents where other nations challenged the God of Israel and it was proven that the Lord, God of Israel is poweful and that their gods were only gold and silver, they have ears, mouths, hands and so on, but has no use. That is why the psalmist can say and encourage Israel to praise and believe in the Lord, because the Lord is our shelter and shield. Just like when Elijah challenged 400 of prophets of Baal and there it was proven that the Lord is powerful and the only God. So, do not doubt and do not be deceived by the devil such that we doubt the Lord our God. But let us keep on believing in the Lord in all things, through thick and thin. Keep on being faithful and rely on the Lord and we will witness His power in our lives. So that we can say, the Lord is our salvation, the Lord is our shield and shelter, praise be to the Lord.

Thursday, June 12, 2014

Hidup Sebagai Orang Percaya | Living As A Believer

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 5

Paulus dengan jelas mengajar dan menasihati kita agar kita jangan bergaul dengan orang yang berdosa. Tetapi bukan orang berdosa pada umumnya, tetapi orang yang mengenal kebenaran tetapi masih saja memilih untuk hidup berdosa. Paulus bukan berkata soal orang yang jatuh dalam dosa, tetapi soal orang-orang percaya yang walaupun sudah diajar, tetapi hidupnya masih saja dalam kehidupan lamanya, yang masih memilih untuk hidup dalam percabulan dan sebagainya. Orang-orang yang Paulus maksudkan di sini adalah orang-orang percaya yang tahu bahwa sesuatu adalah dosa, tetapi dengan sengaja masih melakukannya karena mengikuti hawa nafsu dan tidak ada buah-buah pertobatan dalam kehidupannya. Ini berbeda dengan orang-orang yang ada perubahan walaupun lebih lambat. Orang-orang yang Paulus katakan lebih menuju kepada orang percaya yang sombong dan yang menganggap dirinya benar, walaupun kehidupannya tidak benar. Biarlah kita periksa kehidupan kita, agar kita tidak menjadi seperti orang-orang yang Paulus katakan di sini. Biarlah kita bertobat dengan sungguh-sungguh dan tinggalkan kehidupan lama kita. Biarlah kita berakar kuat di dalam Firman Tuhan dan kebenaran-Nya serta melakukannya agar kita terus bertumbuh di dalam Tuhan. Biarlah kita selalu bertobat bila Tuhan tunjukkan hal-hal yang perlu kita buang dalam kehidupan kita. Biarlah kita selalu menjaga dan pastikan setiap hari bahwa kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang Paulus katakan. Hiduplah untuk Tuhan!


English

Bible Reading: 1Corinthians 5

Paul has clearly taught us and advises us to not be friends with the sinners. However, Paul is not talking about sinners in common, but he is talking about believers who still choose to live in sin. Paul is not talking about someone who fell into sin, but believers who has been taught but still lives in his/her old lives, who still chooses adultery and so on. The people whom Paul refers to are believers who knows it is sin, but still chose to do them because they follow their lusts and that there are no fruits of repentance in their lives. This is different than believers who have changes in their lives but slower. The people whom Paul refers to are more to believers who are arrogant and think of themselves righteous while their lives are not. Let us introspect ourselves so that we would not be these people whom Paul speak of. Let us repent whole-heartedly and leave our old lives behind. Let us be strongly rooted in the Word of God and His righteousness as well as actioning it so that we keep on growing in the Lord. Let us always repent whenever the Lord reveals things that we must let go in our lives. Let us always take care and make sure everyday that we do not become these beleivers that Paul speak of. Live for God!

Wednesday, June 11, 2014

Takut Akan Tuhan | Fear Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 110-112

Melalui mazmur-mazmur ini kita dapat melihat bahwa kunci dari hidup yang penuh dengan puji-pujian adalah takut akan Tuhan yang mendatangkan hikmat dari Tuhan dan juga yang suka akan Firman-Nya, yakni kita tidak dapat hidup tanpa Firman Tuhan di hidup kita.  Seringkali sebagai orang percaya yang selalu diingatkan dan mendengar khotbah tentang kebaikan, keselamatan dan anug'rah Tuhan, kita menjadi lupa untuk menghormati dan memiliki rasa takut akan Tuhan. Rasa takut ini bukan rasa takut yang membuat kita tidak berani maju ke dalam hadirat-Nya, tetapi takut disertai dengan hormat bahwa kita menghadap seorang Raja, Hakim segala hakim, Tuhan, Allah pencipta semesta alam. Misalnya, bila pastor kita datang dan berkata bahwa ia ingin berbincang-bincang dengan kita, kita pasti ada merasa sedikit takut, sebab mungkin kita telah melakukan sesuatu yang salah atau kehidupan kita tidak benar dan sebagainya, padahal pastor kita mungkin hanya ingin berbicara saja. Nah, rasa takut yang serupa seperti ini, dan dikali lipatkan berkali-kali, inilah rasa takut akan Tuhan. Dan dengan rasa takut akan Tuhan ini, kita akan menjadi lebih waspada terhadap dosa yang biasanya kita lakukan tanpa berpikir dua kali. Dengan adanya rasa takut akan Tuhan ini, hidup kita tidak akan menjadi sembarangan saja.  Dan kita akan lebih mau membaca dan merenungkan Firman Tuhan, sebab kita tidak ingin berjalan di jalan yang salah, tetapi ingin berjalan sesuai dengan jalan kebenaran Tuhan. Jadi, janganlah kita hanya berfokus kepada anug'rah dan kebaikan Tuhan, tetapi biarlah kita juga ingat untuk memiliki rasa takut akan Tuhan, sebab memang Tuhan adalah Allah yang patut dihormati, ditakuti dan dikagumi.


English

Bible Reading: Psalms 110-112

Through these psalms we can see that the keys of living a life full of praises are fear of God which will give us wisdom from God and also loving the Word of God, meaning that we cannot live without the Word of God in our lives. Many times as believers who are always reminded and hear preaching about the goodness, salvation and grace of God, we forget to honour and have the fear of God. This fear of God is not fear that makes us afraid to come to His presence, but it is the highest honour and reverence that we have in coming to the presence of a King, Judge above all judge, Lod, God the creator of the whole universe. For example, if our pastor comes to us and said that he wants to talk to us, we would feel at least a little bit of fear, because maybe we have done something wrong, or our lives are not in accordance to the truth and so on, while in fact our pastor really just wanted to chat. This is the kind of fear that we are talking about and multiply it many times, this is the fear of God. With the fear of God, we will be more alert to sins that we use to do without thinking twice. WIht the fear of God we would not live our lives as we please. And we would want to read and meditate the Word of God more, because we do not want to walk in the wrong path, but we would want to walk in accordance to the righteous path of God. So, do not just focus on the grace and goodness of God, but let us also remember to have the fear of God, because our Lord is a God who deserves to be revered, feared and honoured.

Tuesday, June 10, 2014

Jangan Sombong | Do Not Be Arrogant

Indo

Pembacaan Alkittab: 1Korintus 4

Paulus menegur jemaat di Korintus agar mereka tidak menjadi sombong seperti tidak ada yang mengajari mereka, di mana sepertinya mereka tidak mendapatkannya, tetapi dari diri mereka sendiri. Paulus memakai contoh kehidupannya dan para rasul untuk mengingatkan mereka, bahwa para rasul saja tidak menjadi sombong, sedangkan mereka yang selalu di antara orang banyak, melakukan mujizat, memberitakan tentang Yesus.  Paulus mengingatkan agar mereka tidak lupa akan ajaran Kristus dan agar mereka ingat bahwa semua diberikan kepada mereka dan bukan karena kekuatan mereka sendiri. Biarlah teguran ini bagi kita juga. Janganlah kita menjadi sombong, sebab apa yang kita miliki, apa yang kita dapat lakukan dan mengerti adalah pemberian dari Tuhan secara langsung atau tidak langsung melalui orang-orang di sekitar kita. Jadi, buanglah segala kesombongan yang merasa bahwa kita sendiri yang meraihnya dan bahwa dengan kekuatan kita, kita dapat. Tetapi biarlah kita diingatkan bahwa semuanya adalah pemberian.


English

Bible Reading: 1Corinthians 4

Paul rebuked the people in Corinth so that they would not be arrogant as if no one teaches them, whereit seems as if they did not receive it but came from themselves. Paul uses his life examples and the apostles' to remind them, that even the apostles did not become arrogant, while they are actually always in the midst of the crowd, doing miracles and preaching about Jesus. Paul reminded them so that they do not forget the teaching of Christ and so that they remember that all were given to them and not because of their own strength. Let this rebuke be for us too. Do not let ourselves become arrogant, because what we have, what we can do and understand are gifts from the Lord directly and indirectly through others around us. So, throw away all arrogance that makes us feel we reached it by our own strength. But let us be reminded that all is a gift.

Monday, June 9, 2014

Melaksanakan Iman | Taking Action In Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 107-109

Bersyukurlah kepada Tuhan oleh karena kebaikan-Nya. Tuhan memuaskan dahaga dan laparnya jiwa kita dengan kebaikan-Nya. Ketika kita memberontak terhadap-Nya, yakni ketika kita menjauh dari jalan Tuhan, dan ketika kita berseru meminta tolong kepada-Nya, Tuhan mendengarkan dan melepaskan belenggu-belenggu kita dan menuntun kita. Tuhan tidak hanya menolong kita, tetapi Tuhan juga melepaskan segala hal yang mengikat kita. Hanya saja seringkali kita masih belum melihat dengan mata iman kita bahwa kita telah bebas, bahwa kita tidak lagi dibelenggu atau diikat oleh dosa, sehingga kita masih hidup di bahwa dosa. Biarlah FIrman ini mengingatkan kita bahwa kita tidak lagi dibelenggu oleh dosa, oleh iblis, tetapi kita telah bebas darinya dan Tuhan sendiri yang telah membebaskan kita. Percayalah kepada kemenangan yang Tuhan telah menangkan bagi kita. Lihatlah dengan mata iman bahwa kita telah bebas dan janganlah mau ditipu oleh iblis dengan menganggap bahwa kita masih terikat sehingga kita tidak dapat maju dan terus menerus berbuat dosa yang sama. Tetapi peganglah janji Tuhan, terimalah kemenangan Tuhan dan proklamasikan kemenangan Tuhan atas dosa dan kutuk dosa di dalam hidup kita setiap harinya. Katakanlah kepada diri kita sendiri dan dengan suara kita katakan untuk menyatakannya kepada Tuhan dan kepada iblis bahwa, "Aku telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus Kristus dari segala macam dosa dan kutuk dosa. Aku tidak lagi hidup sebagai hamba dosa, tetapi aku hidup sebagai hamba kebenaran, anak Allah yang Maha Tinggi." Dan biarlah kita selalu diingatkan akan hal ini agar ketika iblis mencobai kita, kita dapat berdiri teguh dalam iman sehingga kita tidak lagi kembali kepada dosa yang lama. Lihatlah dengan mata iman, perkatakanlah dengan kata-kata iman dan berjalanlah dengan iman.


English

Bible Reading: Psalms 107-109

Give thanks to the Lord for His goodness. The Lord satisfies our thirst and hunger with His goodness. When we rebel against Him, that is when we stray away from the path of God, and when we cry out for help, the Lord hears and delivers us from the chains that bounds us and leads us. The Lord did not just helps us, but the Lord also took off all shackles that bounds us. It's just that many times we do not see with our eyes of faith that we are free, that we are no longer bound or shackled by sins, such that we still lives in sin. Let this Word reminds us that we are no longer bound by sin, by the devil, but that we are free from them because the Liord Himself sets us free. Believe in the victory that the Lord has won for us. Look through the eyes of faith that we are free and do not be deceived by the devil by thinking that we are still bound such that we cannot move forward and keep on repeating the same sins over and over. But hold on to the promises of God, receive the victory of God and proclaim the victory of God over sin, curses of sin in our lives, every day. Say to ourselves and with a voice we say it to declare it to the Lord and to the devil that, "I am set free by the Lord Jesus Christ from all sins and curses of sin. I am no longer slaves of sin but am slave of righteousness, child of the Most High God." And let us always be reminded of this so that when the devil tempts us, we can stand firm in faith such that we would no longer go back to the same sin. Look through the eyes of faith, say it with words of faith and walk with faith.

Sunday, June 8, 2014

Bersikap Dewasa Dalam Tuhan | Being Mature In God

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 3

Paulus berkata bahwa ketika jemaat di Korintus masih baru mengenal Tuhan dan baru dididik, mereka masih diberikan susu sebagai makanan, yakni makanan rohani yang tidak keras. Tetapi setelahnya, mereka juga masih belum dewasa dan masih harus diberi susu dan bukan makanan keras, sebab walaupun mereka telah dididik, mereka masih seperti manusia duniawi yang mempermasalahkan masalah duniawi yang tidak penting bagi pertumbuhan rohani dan yang hanya akan membuat perpecahan. Biarlah teguran Paulus ini juga menjadi teguran bagi kita agar kita melihat ke dalam kehidupan kita. Sudah berapa lamakah kita menjadi orang percaya dan apakah kita masih mempermasalahkan hal-hal duniawi seperti adanya iri hati dan perselisihan di antara orang percaya? Padahal kita semua adalah sama dan memiliki tujuan dan dasar yang sama, yakni Tuhan Yesus Kristus. Kita semua adalah sama, percaya kepada Tuhan, ladangnya Tuhan, Tuhan yang menumbuhkan kita, bangunan Tuhan dan kita adalah bait Allah yang kudus sebab Roh Tuhan ada di dalam kita. Jadi, janganlah kita menjadi terpecah-pecah hanya karena perbedaan pendapat, tetapi biarlah kita kembali ke dasarnya dan menghargai perbedaan orang-orang di sekitar kita, sebab yang terpenting adalah kita semua adalah sama, kita adalah satu dalam Kristus, kita memiliki dasar yang sama, yakni Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang dimaksudkan oleh Paulus dengan bersikap dewasa, sebab orang yang sudah dewasa akan dapat mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama menuju tujuan yang sama.


English

Bible Reading: 1Corinthians 3

Paul said that when the congregation in Corinth just knew the Lord and was only started to be taught, they were still given milk as food, meaning, spiritual food that is not too strong. But afterwards, they too was still not mature and still have to be given milk and not hard food, because even though they were taught, they were still like the worldly men who are still troubled and make a big fuss about unnecessary things that are not important for spiritual growtn and only creates disunity. Let this rebuke of Paul also be a rebuke for us so that we would look at ourselves. How long have we been a believer and do we still make a big fuss about the worldly things that makes us have jealousy and dispute amongst the believers? While, in fact, we all have the same goal and foundation, the Lord Jesus Christ. We all are the same, believe in the LOrd, His field, He makes us grow, His building and we are the holy temple of God because the Holy Spirit is in us. So, do not let us be scattered just because difference of opinion, but let us go back to basic and honour the differences we have around us, because what is important is that we are all the same, we are one in Christ, we all have the same foundation, the Lord Jesus Christ. This is what Paul meant by acting mature, because mature people would set aside any differences to work towards the same goal.

Saturday, June 7, 2014

Sikap Kita Dalam Menghadapi Tantangan | Our Attitude In Facing Challenges

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 105-106

Kedua mazmur ini menceritakan akan bagaimana Tuhan memimpin umat-Nya kepada tanah Perjanjian dan bagaimana Tuhan memiliki rencana dari awalnya untuk selalu menjaga mereka walaupun mereka tidak tahu dan tidak sadar pada saat itu. Dan di sini terlihat bahwa pemazmur ini merenungkan apa yang Tuhan telah lakukan bagi nenek moyangnya dimasa lampau dan ia bersyukur kepada Tuhan akan hal itu dan ingin mengumandangkannya sebab Tuhan itu Allah. Dan lebih dari itu, sepertinya pemazmur ini juga menrenungkan yang masa lampau karena ia juga melihat bagaimana bangsanya, pada saat ia menggubah mazmur ini, membutuhkan pertolongan Tuhan dan kuasa tangan Tuhan seperti yang sudah-sudah. Seringkali bila kita dalam masalah, kita memiliki dua pilihan, untuk kita bersandar akan kekuatan kita sendiri atau bersandar kepada Tuhan. Dalam kita bersandar kepada Tuhan, kita juga memiliki dua pilihan dalam sikap kita, yakni kita mengingat dan bersyukur akan kebaikan-Nya yang lampau dan dengan iman meminta akan kuasa-Nya bekerja sekarang, atau kita menggerutu dan meminta Tuhan menolong kita dengan sikap sepertinya Tuhan itu babu kita. Biarlah kita meminta dengan iman dan biarlah iman itu datang dari pengalaman kita di masa lampau bersama dengan Tuhan, atau melalui pengalaman orang lain yang kita saksikan atau dengar. Janganlah kita menggerutu dan menganggap Tuhan seperti babu yang harus lakukan hal-hal sesuai dengan keinginan kita, tetapi biarlah kita sadar bahwa kita adalah ciptaan-Nya dan Tuhan yang empunya kuasa atas kita, bukan kita atas Tuhan. Jadi, biarlah kita selalu mengingat akan kebaikan dan kuasa tangan Tuhan, agar iman kita makin terus di latih dan agar ketika kita menghadapi masalah atau tantangan, kita tidak menggerutu dan menyalahkan Tuhan, tetapi kita justru makin beriman kepada Tuhan dan bersyukur karena setelahnya iman kita akan makin bertumbuh dalam Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 105-106

Both of these psalms tells of how the Lord led His people to the promised land and how the Lord had planned from the beginning to always take care of them even though they might not know it yet at that time. And it seems here that the psalmist was thinking about what the Lord has done in the past for his ancestors and he gave thanks to the Lord of those things and want to declare it because the Lord is God. And more than that, it seems that the psalmist also thought about the past because he saw his nations, at that time, needs the help of the Lord and the power of God as before. Many times, when we face troubles or challenges we have two options, to rely on the Lord or our own strengths. In relying on God we have these two options of how our attitude will be, that is, to remember and give thanks of His goodness in the past and by faith asking the Lord for His power to also work now, or we grumble and demand the Lord to help us as if the Lord is our slave. Let us ask wiht faith and let that faith comes from our experience in the past with God, or by other's testimony that we have witness or heard of. Do not grumble and think our Lord as our slave who needs to do what we want, but let us realise that we are His creation and the Lord has power over us and not the other way around. So, let us always remember of His goodness and power, so that our faith will always be trained such that when we face troubles or challenges, we do not grumble and blame God, but we would have more faith to the Lord and give thanks because afterwards, our faith will grow in the Lord.

Friday, June 6, 2014

Roh Tuhan | Spirit Of God

Indo

Bible Reading: 1Korintus 2

Kita memiliki roh dan Tuhan adalah Roh dan dikatakan bahwa kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah. Dan kita tahu bahwa setelah Yesus diangkat, Roh Kudus dicurahkan dengan limpah kepada semua orang yang memintanya kepada Tuhan. Paulus mengajarkan bahwa dengan adanya Roh Kudus di dalam kita, kita jadi tahu akan apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan yang terutama adalah bahwa dengan adanya Roh Kudus dalam hidup kita, memimpin kehidupan kita, kita menjadi tahu apa yang ada di dalam Allah, menjadi tahu akan isi hati-Nya. Sebab siapa yang tahu apa yang ada di dalam diri Allah selain daripada Roh Allah sendiri. Dan melalui Roh Kuduslah kita menerima hikmat Allah, hikmat yang tersembunyi dan rahasia. Dan dengan begitu kita akan mengalami Firman-Nya, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia , semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia". Jadi, marilah kita dipimpin oleh Roh Kudus setiap harinya.


English

Bible Reading: 1Corinthians 2

We have spirit and the Lord is Spirit and it is said that we did not receive the spirit of this world, but spirit that comes from the Lord. And we know that after Jesus ascended, Holy Spirit was poured out for all who asks of the Lord.  Paul teaches that with the Holy Spirit in us, we know what God has given to us. And what's important is that with the Holy Spirit in us, leading our lives, we know what is in the heart of God. Because who knows what is in the heart of God other than the Spirit of God Himself. And through the Holy Spirit in us, we receive the wisdom of God, the hidden wisdom of God. And that way we will experience His Word, "What no eye has seen, what no ear has heard, and what no human mind has conceived – the things God has prepared for those who love Him". So, let us be led by the Holy Spirit every day. 

Thursday, June 5, 2014

Tuhan Adalah Segalanya Bagi Kita | The Lord Is Everything To Us

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 103-104

Dari cara Daud memuji Tuhan dan menguraikan pengalamannya bersama dengan Tuhan, kita dapat melihat bahwa Tuhan adalah Allah yang adil, baik, penuh dengan kasih setia, menjaga, menyayangi kita, memperlakukan kita sebagai anak, tidak memperhitungkan kesalahan kita, mengampuni kita, memberikan kita kepuasan, yang menyembuhkan kita dan masih banyak lagi. Bila disimpulkan, Tuhan adalah segalanya bagi Daud dan seharusnya Tuhan juga adalah segalanya bagi kita.  Sebab Tuhan yang memenuhi hidup kita, Ia yang melengkapi hidup kita. Ia seperti seorang Bapa yang mengasihi kita, Ia seperti teman kita, segala yang kita perlukan ada didalam-Nya dan diberikan-Nya pada kita. Ia membiarkan kita memilih jalan kita sendiri agar kita belajar, tetapi Ia tidak pernah meninggalkan kita. Ia menyembuhkan kita ketika kita sakit. Ia yang mencurahkan kasih setia-Nya kepada kita senantiasa dan tidak pernah menghakimi kita. Ia bahkan selalu terbuka untuk kita datang kepada-Nya dengan mengakui kesalahan, kelemahan dan dosa kita sehingga Ia dapat mengambilnya dan membuangnya, agar kita tidak terbebani oleh dosa atua kesalahan kita. Ia yang memberikan hidup dan segala hal yang ada di sekitar kita agar kita puas. Jadi, bila Daud dapat menganggap Tuhan sebaagi segalanya baginya, maka kita juga seharusnya menganggap Tuhan sebagai segalanya bagi kita. Tanpa Tuhan kita belum lengkap dan sempurna, tetapi dengan Tuhan kita akan menjadi penuh. Maka dari itu, alamilah Tuhan, janganlah kita menjauh dari Tuhan atau menganggap bahwa Tuhan kita itu Tuhan yang jauh, tetapi jalinlah hubungan dengan-Nya setiap hari dengan memuji, menyembah, membaca Firman-Nya merenungkan-Nya, berdoa dalam perkataan dan dalam roh dan selalu penuh dengan Tuhan dalam pikiran, tindakan dan perkataan kita.


English

Bible Reading: Psalms 103-104

From the way David praised the LOrd and describes his experiences with the Lord, we can see that the Lord is a God who is just, good, full of loving kindness, takes care, loves us, treats us as His children, do not count our iniquities, forgives us, gives us satisfaction, heals us and many more. If we can sum it up, the Lord is everything to David and that is how it should be for us too. Because the Lord fills us up, He makes us whole, He is like a Father who loves us, He is our friend, all that we need is in Him and give by Him. He lets us choose our own paths sot hat we learn, but He never leaves nor forsakes us. He heals us when we are sick. He pours out His loving kindness to us continually and never judge us. He is always open for us to come to Him to admit and confess our faults, iniquities and sins so that He can take it and throw it away, such that we are no longer burdened by them. He gave life and all that is around us so that we may be satisfied. So, if David can consider God as everything for him, then we should also consider the Lord as everything to us too. Without the LOrd we are not whole and perfect, but with the Lord we becomes whole. Therefore, experience the Lord, do not turn away from God or think that the Lord is a God who is far away, but build that relationship with Him every day by praises, worships, reading His Word, meditate on it, praying in words and in spirit and always be filled with the Lord in our minds, actions and words.

Wednesday, June 4, 2014

Satu Dalam Kristus | One In Christ

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Korintus 1

Tuhan Yesus memanggil kita di dalam kelemahan kita, dengan segala kekurangan kita dan kehancuran kita dan Yesus tidak mempermasalahkan semua hal itu karena Ia yang akan memulihkan, menguatkan, mencukupkan dan memberikan hikmat. Setap dari kita, memiliki kelemahan, kekurangan dan keburukan masing-masing dan oleh karena itu kita semua sama di mata Tuhan, tidak ada yang lebih tinggi. Tetapi setiap dari kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi orang yang penuh dengan hikmat, bukan untuk kemuliaan kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Dan oleh karena itu juga, Paulus mengingatkan bahwa kita semua adalah murid Yesus dan tidak ada yang terpecah-pecah menjadi golongan Paulus atau Apolos atau Kefas. Kita semua adalah satu di dalam Kristus dan sepatutnya sama-sama fokus kepada Tuhan dan bukan kepada perbedaan yang ada di antara kita. Walau kita semua beda-beda, memiliki kelebihan, kekurangan dan dan masa lalu yang berbeda, tetapi kita semua sama-sama memiliki Yesus, sama-sama dipulihkan, dibenarkan, dipimpin dan diberikan hikmat oleh Tuhan Yesus. Jadi, biarlah kita pinggirkan perbedaan kita antara satu dan yang lain, antara gereja-gereja, antara suku bangsa dan antara negara. Biarlah kita selalu fokus kepada Tuhan dan hidup menurut teladan Tuhan Yesus dan bukan menurut peraturan atau adat istiadat yand diciptakan oleh manusia, yang selalu akhirnya memecahkan orang-orang percaya.


English

Bible Reading: 1Corinthians 1

The Lord Jesus calls us all in our weaknesses, with all that we lack of and our brokenness and Jesus does not count all these because He is the one who restores, strengthen and gives wisdom. Every one of us has our own weaknesses, things that we lack of and bad things and that is why we are all the same before the Lord, no one is higher. But every one us are called by the Lord to be someone who is full of wisdom, not for our own glory,but for the Lord. And that is also why Paul reminds us that we are all disciples of Jesus and no one is separated into groups or followers of Paul, Apolos or Cephas. We are all one in Christ and we should all focus on the Lord and not on the differences we have between us. Even though we are all different, have our own strengths, weaknesses and pasts, but we all have Jesus, we all are restored, made righteous, led and given wisdom from the Lord Jesus. So, let us put aside all our difference between one another, between churches, between nations and countries. Let us focus on the Lord and live in accordance to His example and not to rules or tradition created by men, which always ends up in disunity of believers.

Tuesday, June 3, 2014

Berserah Penuh | Total Surrender

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 100-102

Untuk kita dapat bersandar kepada Tuhan secara keseluruhan, maka kita perlu untuk melihat, tahu, sadar dan mengakui keberadaan kita dan keberadaan Tuhan. Dikatakan dalam mazmur-mazmur ini bahwa hidup kita seperti bayang-bayang, seperti rumput yang layu. Hal ini menggambarkan bagaimana hidup kita itu sangat tidak ada jaminannya, selalu berubah-ubah dan hanya sebentar saja. Dan dikatakan bahwa Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya dan bahwa nama-Nya tetap dan bahwa Ia tetap sama dan tidak berubah. Bila kita terbuka matanya, sadar dan mengakui bahwa keberadaan kita itu hanya sementara, tidak ada jaminan yang pasti di dunia ini, selalu berubah-ubah dan kita tidak sanggup menghadapi badai, maka kita mengakui bahwa kita ini memang lemah dan tidak ada apa-apanya. Dan bila kita juga menyadari dan mengakui bahwa Tuhan selalu tetap, tidak berubah, ada dari dahulu, sekarang sampai selamanya dan bahwa nama-Nya besar, maka kita mengakui bahwa Tuhan memang besar, bahwa Tuhan memang penuh kuasa. Dengan menyadari dan mengakui keberadaan kita dan keberadaan Tuhan, maka kita akan dapat benar-benar berserah kepada Tuhan secara keseluruhan, sebab kita tahu bahwa kita lemah dan tidak sanggup tanpa adanya kuasa, hadirat dan anug'rah Tuhan yang mengikuti kita dan menguatkan kita. Dan karena itu, kita akan dapat berserah kepada Tuhan sepenuh hati kita, sebab kita tidak lagi sombong dan menganggap kita bisa dengan kekuatan kita sendiri, dan kita tidak lagi memungkiri kekuasaan dan kekuatan Tuhan yang besar dan kekal.
Jadi, biarlah kita belajar untuk benar-benar bersandar kepada Tuhan secara keseluruhan.


English

BIble Reading: Psalms 100-102

FOr us to be able to rely on the Lord fully, we need to see, know, realise and confess our existence and position and the Lord's. It is said in these psalms that our lives is like a shadow, like grass that wither aways. This illustrates how our lives has no guarantee, always changing and only for a little while. And it is said that the Lord abide forever and His name last for all generations and that He stays the same and does not change. If we open our eyes, realise and admit that our exitstence is temporary, no guarantee, always changing and we cannot face the storm, then we admit that we are weak and has nothing. And if we alo realise and admit that the Lord is always the same, does not change from the past, now and for eternity, that His name is great, then we admit that the Lord is great and that He is full of power. By realising and admitting our existence and postion as well as the Lord's , then we can really surrender to the Lord fully, because we know that we are weak and cannot live without the power, presence and grace of God that follow and strengthen us. And because of that, we can have total surrender to the Lord with our whole heart, because we are no longer proudful and think that we can handle it with our own strength, and we are no longer in denial of the Lord's power and might which are great and eternal. So, let us learn to have total surrender to the Lord.

Monday, June 2, 2014

Pemuridan | Discipleship

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 16

Bila kita lihat akan salam yang Paulus berikan dalam suratnya kepada jemaat di Roma, ada banyak orang yang disebut oleh Paulus. Orang-orang ini adalah orang-orang yang melayani bersama Paulus ketika ia ada di Roma. Orang-orang yang mendukung dan mengenal hati Paulus untuk jemaat dan yang memiliki hati untuk melayani bagi kemuliaan Tuhan. Dan dapat kita lihat bahwa Paulus memiliki banyak orang yang bekerja sama dengannya ketika ia di Roma, yakni banyak pengikutnya dan yang menjadi muridnya agar mereka dapat memimpin jemaat ketika Paulus meninggalkan Roma. Inilah kerasulan yang dilakukan oleh Paulus, ia pergi ke kota-kota, memberitakan tentang Yesus, memuridkan orang-orang yang benar-benar haus akan kebenaran agar mereka dapat memuridkan orang banyak yang juga percaya kepada Tuhan. Dan inilah yang perlu ita juga lakukan, yakni meneruskan perputaran pemuridan, seperti dari Yesus kepada kedua-belas rasul, lalu kedua-belas para rasul kepada Paulus dan beberapa orang lain, kemudian Paulus kepada para pemimpin di kota-kota yang ia kunjungi dan para pemimpin itu juga memuridkan jemaat dan sebagainya. Bila kita hanya datang ke gereja tetapi tidak dimuridkan, maka mintalah agar kita dimuridkan, sebab itulah perintah Tuhan Yesus sebelum Ia diangkat ke Surga, yakni untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus Kristus dan membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus dan mendidik mereka dalam kebenaran Tuhan. Jadi, janganlah kita berhenti hanya menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi biarlah kita menjadi murid Tuhan dan teruskan perputaran itu dan menjadikan orang lain sebagai murid dan sebagainya. Dengan begitu kita melakukan dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan.


English

Bible Reading: Romans 16

If we look at the greetings Paul gave in his letter to the congregation in ROme, there are a lot of people whom Paul mentioned. These are the people who ministered with Paul when he was in Rome. These are the people who supports and knows the heart of Paul for the people and has the heart to minister for the glory of God. And we can see that Paul has a lot of people who works with him when he was in Rome, meaning he has a lot of followers and disciples so that they can lead the believers when Paul left Rome. This is the apostleship that Paul did, he went from city to city, preaching about Jesus, taking in disciples who really thirst for the truth so that they too can disciple the multitude who also believes in Jesus. And this is what we need to do as well, to citunie the cycle of discipleship, just as from Jesus to his twelve disciples, then the twelve disciples to Paul and others, then Paul to leaders in the cities he went to and the leaders disciple the believers in their cities and so on. If we only come to church but do not want to be discipled, then askf ro us to be discipled, becasue that is the command from the Lord Jesus before He ascended to Heaven, that is to go to the nations and make disciples of God and baptise them in the name of the Father, Son and Holy Spirit and to teach them the truth of God. So, do not stop only being a believer, but let us be the disciples of God and continue this cycle of discipleship and make others disciples too. That way, we are doing and living in accordance to the Word of God.

Sunday, June 1, 2014

Terpujilah Tuhan | Blessed Be The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 98-99

Tuhan itu maha besar, maha kuasa, Raja yang kudus, adil dan benar. Tuhan itu begitu hebat sehingga ketika diungkapkan dalam gubahan lagu, seluruh bumi bersorak bagi nama Tuhan, seluruh bumi hormat dan takut akan Tuhan, bukan hanya manusia, tetapi seluruh ciptaan-Nya. Dan bila memang kita perhatikan, mana ada ciptaan manusia yang dapat menyamai ciptaan Tuhan, dari rumitnya, tetapi dapat tetap rapih tersusun dan rapih berjalan. Hanya dengan mempelajari itu saja kita dapat melihat bahwa tidak akan ada yang dapat menyamainya dan itu menyerukan kebesaran Tuhan. Biarlah kita mulai membuka mata kita kepada ciptaan Tuhan dan mulailah melihat betapa luar biasanya Tuhan kita itu. Dan setelah kita sadar, biarlah kita ikut serta dalam memuliakan Tuhan, membesarkan nama Tuhan, mengagungkan nama Tuhan. Sebab memang Tuhan layak menerima segala pujian, penyembahan, hormat dan kemuliaan. Terpujilah Tuhan, Raja yang kudus, adil dan benar!


English

Bible Reading: Psalms 98-99

The Lord is great, almighty, holy, righteous and just King. The Lord is so great that when it is expressed in a song, all the earth shouts for the Lord's name, all the earth honours and fears the Lord, not only mankind, but all of His creations. And if we look deeper, there is no man-made things that can compare to the creation of God, from the complexitiy of it, but still able to funciton in an orderly manner. Just by studying it we can see that there is nothing that can compare and that shouts the greatness of God. Let us start to open our eyes to the creations of God and start to see how amazing our God is. And then, let us come along and glorify the Lord, make His name known, lift up the name of God. Because the Lord deserves all the praise, worship, honour and glory. Blessed be the Lord, the holy, righteous and just King!

Saturday, May 31, 2014

Ceritakan Tentang Tuhan | Tell Stories Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 96-97

Mazmur ini menceritakan akan kemuliaan, kebesaran dan kuasa tangan Tuhan di antara umat-Nya. Dan kita juga diajak untuk sama-sama menceritakan kemuliaan Tuhan kepada bangsa-bangsa. Sama seperti apa yang Paulus katakan, yakni bahwa untuk orang dapat percaya kepada Tuhan, mereka perlu untuk mendengar akan Tuhan lebh dahulu. Oleh karena itu, biarlah kita ceritakan kemuliaan Tuhan, ceritakan kebaikan-Nya, kuasa tangan-Nya, damai, sukacita dan kasih yang dicurahkan-Nya, dan apapun yang kita alami bersama Tuhan, kepada orang-orang. Agar mereka melihat betapa luar biasanya Tuhan kita. Sebab Tuhan adalah Raja, dan siapa yang tidak memegahkan Raja yang adil, benar dan perduli akan rakyatnya? Sudahkah kita ceritakan tentang Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita? Mulailah lakukan Firman Tuhan dan berhenti membuat alasan. Ceritakanlah tentang Tuhan!


English

Bible Reading: Psalms 96-97

These psalms talks about the glory, greatness and the power of God amongst His people. And we are also being asked to join to tell stories of God's glory to nations. It is the same as what Paul said, that for one to believe in God, one would need to hear of God first. Therefore, let us tell of God's glory, tell of His goodness, the works of His hands, peace, joy and love that He pours out and anything that we experience with God, to others. So that they would see how amazing our Lors is. Because the Lord is King and who does not glorify a righteous and just King who cares for His people? Have we told others about the Lord? Start doing the Word of God and stop making excuses. Tell stories of God!

Friday, May 30, 2014

Jangan Mengeraskan Hati | Do Not Harden Our Hearts

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 94-95

Ada nasihat yang diberikan kepada bangsa Israel melalui mazmur ini, tetapi nasihat itu bukan hanya untuk orang Israel saja. Nasihat itu juga berlaku bagi kita. Dikatakan agar kita jangan mengeraskan hati kita terhadap Tuhan walaupun kita telah melihat banyak pekerjaan tangan Tuhan. Hal ini tidak hanya untuk mereka yang belum percaya kepada Tuhan, atau bagi mereka yang mundur dari Tuhan, tetapi ini juga berlaku bagi kita yang saat ini percaya kepada Tuhan. Sebab ini bukan hanya membicarakan soal mengeraskan hati untuk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi ini juga membicarakan bagaimana seringkali kita mengeraskan hati kita untuk menerima dan melihat kuasa tangan Tuhan bekerja di kehidupan kita. Misalnya, Firman Tuhan berkata bahwa Ia adalah Allah yang menyembuhkan, Allah yang mencukupi, Allah yang berperang bagi kita dan sebagainya. Walaupun kita tahu akan apa yang Tuhan dapat lakukan di dalam kehidupan kita, tetapi seringkali kita mengeraskan hati kita kepada kuasa Tuhan sehingga kita hanya bersandar dan percaya kepada kekuatan kita sendiri saja. Jadi, biarlah kita jangan mengeraskan hati kepada Tuhan, sebab Tuhan mendengar, Tuhan melihat dan Tuhan berkata bahwa apa yang keluar dari mulut-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia. Oleh karena itu, janji-janji-Nya, bila kita percaya dan membuka hati kepadanya, maka kita akan melihat kuasa tangan-Nya bekerja dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: Psalms 94-95

There is an advice given to the Israelites through this psalms, but it does not only apply to the Israelites. This advice also applies to us. It is said that we should not harden our hearts to the Lord even though we have seen many miracles. This is not only for those who have not yet believed in God, or those who are back-slidden, but this also applies to us as believers. Because this is not just talking about hardening our hearts to believe that Jesus is Lord, but it also talks about how, many times we hardened our hearts to receive and see the power of God to work in our lives. For example, the Word of God says that He is God the heler, God who provides, God who fights for us and so on. Even though we may know of these things which the Lord can do in our lives, many times we hardened our hearts to the power of God such that we only rely and believe in our own strength. So, do not harden our hearts to the Lord, because the Lord hears, the Lord sees, and He said that the words that comes out of His mouth will not come back empty. Therefore, if we open ourselves to believe in His promises, we will see the power of God at work in our lives.

Thursday, May 29, 2014

Membangun Orang Lain | Edifying Others

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 15

Paulus mengajarkan agar kita saling menguatkan dan agar kita tidak mencari kesenangan sendiri tetapi kesenangan orang lain, yang membangun orang itu. Paulus mengajarkan apa yang Yesus telah lakukan kepada kita, agar kita juga dapat mengikuti jejak Yesus. Yesus tidak datang untuk dilayani dan untuk mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi Yesus datang untuk melayani, untuk melakukan segala hal yang membangun orang-orang disekitarnya. Hal itu termasuk mendoakan orang, mengajar kebenaran Tuhan, menjelaskan akan ajaran-ajaran yang dibagikan dan sebagainya. Begitu juga kita di dalam komunitas kita, perlu untuk memiliki tujuan melayani untuk membangun orang lain. Bila kita hanya melayani untuk menyenangkan hati orang, maka kita belum tentu membangun mereka dalam pertumbuhan mereka bersama Tuhan dalam kehidupan mereka. Tetapi bila kita membangun hubungan dengan mereka, dapat mendengarkan keluh kesah mereka, memberikan nasihat atau hanya memberikan bahu untuk menopang, bila kita datang mengunjungi mereka dan menjadi teman mereka yang mereka perlukan, menasihati, menegur, menghibur pada waktunya, maka itu akan membangun orang-orang di sekitar kita. Jadi biarlah kita mulai melihat keluar, meihat kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan, dan biarlah kita mulai memberkati orang lain dan bukan hanya ingin diberkati dan menerima saja. Ikutilah jejak Yesus!


English

Bible Reading: Romans 15

Paul teaches so that we would edify and build each other up, for us not to seek our own pleasure, but for others, to build them up. Paul teaches what Jesus has done for us, so that we would follow in Jesus' footsteps. Jesus did not come to be served or to seek His own pleasure, but Jesus came to serve, to do what is necessary to build others around Him. This meant praying for people, teaching the truth of God and explaning His teachings and so on. So should we in our community, we need to have the purpose of serving to build others. If we only serve to please people, we do not necessarily build them up in their relationship with God. But if we build a relationship with them, able to hear their grumbling, giving advices or just giving a shoulder to cry on, if we come visit them and be the friend they needed who advises, rebukes, comforts at the right time, then we will build others around us. So, let us start loking outwards, look to others around us who are in need, and let us start blessing others and not only want to be blessed ourselves. Follow the footstep of Jesus.

Wednesday, May 28, 2014

Bagaimana Kita Dapat Memuji Tuhan Setiap Saat? | How Can We Praise God Every Moment?

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 92-93

Adalah baik untuk kita menyanyikan pujian dan menaikkan syukur bagi Tuhan pagi dan malam, untuk memberitakan kasih setia-Nya dan kesetiaan-Nya dan segala yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Hal ini sangatlah penting bagi kita untuk dapat dilakukan, sebab tidak semua orang menaikkan syukur dan pujian bagi Tuhan setiap pagi dan malam dan juga sepanjang harinya. Sebab bagi kita untuk dapat mengucap syukur atau memuji seseorang, maka secara pikiran, kita perlu untuk melihat, menyadari dan mengakui bahwa memang kita telah diuntungkan atau diberikan sesuatu, sehingga kita baru dapat berterima kasih atau memuji orang. Misalnya, bila ada yang memberikan kita makanan, maka kita akan berterima kasih. Atau bila kita adalah orang tua yang membutuhkan tempat duduk dalam angkutan umum, jika ada yang memberi kita tempat duduk mereka maka kita akan berterima kasih dan memuji orang itu karena kebaikan dan kemurahannya, tetapi bila tidak ada, maka kita akan hanya menggerutu dan lama-lama menjadi pahit. Jadi sudah tertanam dalam kehidupan kita ini bahwa bila kita tidak melihat, menyadari atau mengakui ada yang memberikan sesuatu, menunjukkan kebaikan atau suatu hal yang luar biasa kepada kita, maka kita tidak akan ada responnya. Jadi, untuk kita dapat meresponi Tuhan dengan ucapan syukur, puji-pujian pagi, siang dan malam, maka kita perlu selalu terbuka akan hadirat Tuhan dan akan apa yang Tuhan lakukan di dalam kehidupan kita.  Kita perlu untuk selalu mendekat kepada Tuhan baru kita dapat melihat kebaikan, kemurahan, kesetiaan dan kehebatan-Nya pada pagi, siang, malam hari dan setiap saat. Misalnya, bila kita selalu terbuka dan mendekat kepada Tuhan, kita akan sadar tiap harinya bahwa kita masih hidup karena anug'rah Tuhan, bahwa tubuh kita masih sehat dan berfungsi karena Tuhan, bahwa ciptaan Tuhan di sekitar kita bila diperhatikan sangatlah luar biasa dan tidak ada buatan tangan manusia yang serumit tetapi rapi berfungsi seperti itu dan sebagainya. Tetapi bila kita tidak terbuka, dan tidak dekat dengan Tuhan untuk dapat melihat dan menyadari akan semua turut campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita, maka kita hanya akan menggerutu dan tidak puas. Jadi, adalah baik bagi kita untuk menaikkan ucapan syukur dan puji-pujian bagi Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Psalms 92-93

It is good for us to sing praises and thanksgiving to the Lord in the morning and night, to tell of His lovingkindness and faithfulness and all that He has done in us. This is very important for us to do, because not everyone lifts up thanksgiving or praises to the Lord every morning and night and all day long. Because for us to be able to give thanks or praise someone, humanly, we need to see, realise and acknowledge that we have been given somehting, such that we would give thanks or praise that person. For example, if someone gives us food, then we would give thanks. Or if we are an elderly needing a seat in the public transport, if someone gives us his/her seat, then we would say thanks and praise his/her goodness, but if no one gives his/her seat to us, then we would only grumble and in the end we might becoem bitter. So, it is programmed inside us that id we do not see, realise or acknowledge that someone gave something to us, or shwo kindness or something amazing, then we would have no response. So for us to be able to respond to God with praises and thanksgiving morning, day and night, then we need to always be alert and aware of the presence of God and what He has done in our lives. We need to always be near to God then we can see His goodness, mercy, faithfulness and greatness, in the morning, day, night and every moment. For example, if we are always aware and near to God, we will realise that we can still live everyday because of God's grace, that our body is still healthy and functioning because of God, that His creations around us if we notice, are amazing and there is no man-made thing that can be as complex and yet functioning in a structured way and so on. But if we are not alert and aware, and not close to God to be able to see and realise all the works of the hands of God in our lives, then we will only grumble and be unsatisfied. So, it is good for us to give praises and thanksgiving to the Lord everyday.