Thursday, January 31, 2013

Orang Banyak Berjubah Putih | Multitude Wearing White Robe

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 7

Yohanes melihat bahwa ada banyak orang yang memakai jubah putih di hadapan takhta Tuhan dan di hadapan Anak Domba, yakni Tuhan Yesus Kristus. Di katakan bahwa mereka yang memakai jubah putih ini adalah mereka yang keluar dari kesusahan besar dan yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Ini melambangkan semua umat manusia yang percaya, mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat mereka dan yang tetap setia kepada Tuhan sampai pada akhirnya apapun yang terjadi. Itulah sebabnya dikatakan bahwa ada suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa. Bila kita ingin diri kita, keluarga, saudara dan teman-teman kita ada bersama dengan kita sebagai orang banyak yang memakai jubah putih, biarlah kita tetap setia kepada Tuhan sampai pada akhirnya dan biarlah kita juga terus berdoa dan membagikan pengalaman kita bersama Kristus kepada keluarga, saudara dan teman-teman kita. Janganlah lagi kita hanya berdiam diri.


English

Bible Reading: Revelation 7

John saw that there are a multitude wearing white robes before the throne of God and before the Lamb of God, who is the Lord Jesus Christ. It is said that those who are wearing the white robes are those who come out of great tribulation and washed their robes and made them white in the blood of the Lamb. This represents all mankind who believed, confessed that Lord Jesus Christ is their Lord and Saviour and who stayed faithful until the end no matter what happens. That is why it is said that there is a multitude which no one could number from all nations, tribes people and tongues. If we want ourselves, our families, brethren and friends to be with us as part of the multitude wearing white robes, then let us stay faithful to the Lord until the end, and let us also keep on praying and sharing our experience with God to our families, brethren and friends. Do not be idle any longer.

Wednesday, January 30, 2013

Ajaran Tuhan | Teachings Of The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Amos 4-6

Tuhan banyak mengajarkan kepada Israel agar Israel mau berbalik kepada Tuhan dan Tuhan berkata agar mereka memiliki hidup mereka patut mencari Tuhan dan bukan hal-hal yang di dunia yang membuat mereka merasa aman sementara, Tuhan juga berkata bahwa mencari yang baik dan bukan yang jahat agar Tuhan menyertai mereka dan agar mereka benci yang jahat, cinta yang baik dan tegakkan keadilan agar Tuhan mengasihani mereka. Semua hal ini telah kita ketahui sebab orang tua kita juga mengajarkan hal yang sama, yakni agar kita selalu melakukan yang baik dan bukan yang jahat. Jadi, bila kita perhatikan, sebenarnya banyak sekali ajaran yang Tuhan berikan kepada umat-Nya yang telah dunia dengar dan ajarkan turun temurun tanpa mereka sadari bahwa itu adalah hikmat Tuhan yang telah diajarkan kepada dunia. Dan masih banyak ajaran Tuhan yang belum kita ketahui atau yang bertolak belakang dari apa yang dunia ajarkan. Jadi, biarlah kita terus membaca Firman Tuhan, merenungkannya agar kita makin mengenal mana ajaran Tuhan dan mana yang bukan dan biar kita buang dari kehidupan kita ajaran yang bertolak belakang dengan ajaran Tuhan dan biar kita terus melakukan dan menambah ajaran-ajaran Tuhan di dalam hidup kita. Agar kita mendapatkan hidup dan mencari Tuhan sepanjang hidup kita. Dan biarlah kita juga ajarkan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita sehingga ajaran Tuhan diturunkan dari generasi ke generasi.


English

Bible Reading: Amos 4-6

The Lord has taught many things to the Israel so that they would go back to the Lord and the Lord said that if they want to have life they should seek the Lord and not things of the world that might make them feel secure temporarily, the Lord also said taht they should seek what is good and not evil so that the Lord will be with them and that they should hate evil, love good and establish justice so that God will be gracious to them. All these we have known because our parents have taught us the same, that is for us to do good and not evil. So, if we notice, there are many teachings of the Lord that He gave to His people that the world has heard and passed down to generations without them realising that it is the wisdom of God. And there are many of the teaching of the Lord that we haven't known yet or that is opposite of what the world is teaching. So, let us continue to read the Word of God, meditate on it so that we would know more of which ones are teaching of the Lord and which are not and let us throw away all that teachings that is opposite of what the Lord is teaching and let us continue to do and add more of God's teaching in our lives. So that we would have life and seek the Lord our whole lives. And let us also pass this on to our children and grandchildren so that the teachings of the Lord are passed down from generation to generation.

Tuesday, January 29, 2013

Selalu Siap & Waspada | Always Ready & Alert

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 6

Tuhan membukakan kepada Yohanes akan akhir jaman. Dari ke-enam meterai yang dibuka, kita dapat melihat tanda-tanda akhir jaman yang juga telah dikatakan oleh Yesus ketika Ia masih di bumi di dalam kitab Matius 24. Tanda-tanda ini termasuk, tidak adanya damai sejahtera di bumi sehingga orang saling membunuh,yakni bahwa kasih di dunia semakin dingin. Hal in juga termasuk akan perekonomian yang memburuk, kelaparan dan sampar. Tuhan membiarkan pewahyuan-pewahyuan ini tertulis agar kita sebagai umat-Nya selalu siap, selalu waspada dan tidak lalai, bermalas-malasan atau tertidur. Tuhan ingin agar kita menghidupi setiap hari seperti kita menghadapi hari Tuhan. Hal ini berarti kita perlu untuk hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, tidak lagi menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sia-sia, menggunakan waktu, tenaga dan talenta yang Tuhan berikan untuk mendekat kepada-Nya dan memuliakan nama-Nya agar suku dan bangsa mengenal Tuhan Yesus Kristus dan mengalami kasih anugrah-Nya. Jadi, biarlah kita selalu siap, waspada dan tidak tertidur. Sadarilah bahwa kita hidup di akhir jaman sehingga kita tidak lagi bermain-main dan terus menjadi bayi atau anak kecil, tetapi kita mau tumbuh dewasa agar kita dapat mengambil bagian sebagai ahli waris kerajaan Allah.


English

Bible Reading: Revelation 6

The Lord reveals to John of the end times. From the six seals that was open we can see the signs of the end times which was also what Jesus said when He was still on earth in Matthew 24. This signs include, no peace on earth that people kill each other, that  the love has grown cold in the world. This also includes downgrading economy, hunger and death. The Lord allows these revelations to be written so that we as His people would always be ready, be alert, not lagging behind, not lazing around or be asleep. The Lord wants us to live everyday as if we are facing the day of the Lord. This means we need to be serious before the Lord, no more wasting time for useless things, using our time, effort and talents that the Lord gave to come close to Him and to glorify His name so that tribes and nations would come to know the Lord Jesus Christ and experience His grace. So, let us always be ready, be alert and not asleep. Realise that we live in the end times that we no longer want to play around and always be a baby or a kid, but we want to grow mature so that we may take part as heir of the kingdom of God.

Monday, January 28, 2013

Tuhan Tidak Bertindak Tanpa Sebab | The Lord Does Not Do Things Without Reasons

Indo

Pembacaan Alkitab: Amos 1-3

Tuhan tidak pernah berbuat tanpa sebab. Bila Ia menghukum, maka ada alasannya mengapa Ia menurunkan hukuman. Bila Ia mengijinkan suatu bangsa atau kota dijajah atau bahkan dipunahkan, maka ada alasan dan tujuan Ia mengijinkan hal itu terjadi. Dari setiap perkara yang kita telah lihat di sejarah Israel kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah melakukan atau membiakan suatu hal terjadi tanpa sebab. Dan di dalam kitab Amos ini kita dapat melihat sebab-sebab mengapa bangsa-bangsa mengalami kehancuran. Semuanya karena kejahatan, kebejatan, keegoisan yang mereka perbuat dan hati yang tidak mau bertobat. Tuhan juga memberkati bukan tanpa sebab. Berkat mengikuti kita sebagai bonus dari hubungan yang kita miliki bersama Tuhan, dan bukan hal yang kita seharusnya cari. Tetapi satu hal yang Tuhan selalu curahkan adalah kasih, kesetiaan, anugrah dan belas kasihan terhadap umat-Nya. Janganlah kita kecewa atau marah karena menghadapi masalah, sebab Tuhan tidak melakukan sesuatu atau tidak membiarkan sesuatu terjadi tanpa sebab. Jadi, biarlah kita periksa dahulu kehidupan kita bila ada sesuatu yang terjadi, mungkin memang kita ada berbuat salah dihadapan Tuhan, atau mungkin juga ada suatu alasan lain mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi. Tetapi yang pasti, bila kita mencari-Nya, menjalin hubungan yang erat dengan-Nya, maka kasih, kesetiaan, anugrah dan belas kasihan Tuhan akan selalu ada bersama kita dan berkat-Nya akan mengikuti kita sebagai bonus tambahan.


English

Bible Reading: Amos 1-3

The Lord never does things without reasons. If He punishes, then there are reasons why He did it. If He allows a nation or a city to be overtaken or destroyed, then there are reasons and purpose in why He let it happen. From every thing that we have seen in the history of Israel, we know that the Lord never does things or allow things to happen without reasons. And in this book of Amos, we can see reasons why nations experience destruction. All because of their wicked deeds, evil doings, selfishness and hearts that do not want to repent. The Lord also blesses with reasons. Blessings follows us as a bonus from our relationship with the Lord and not things that we should seek for. But one thing that the Lord always pours out is love, faithfulness, grace and mercy towards His people. Do not be disappointed or angry because we face challenges, for the Lord never does things or allow things to happen without a reason. So, let us introspect ourselves first if something happened, maybe there is some wrong doings that we have done, or maybe there are other reasons why the Lord allowed it to happen. But what's certain is that if we seek Him, build relationship with Him, then love, faithfulness, grace and mercy of the Lord will always be with us and His blessings will follow as a bonus.

Sunday, January 27, 2013

Raja-Raja & Imam-Imam | Kings & Priests

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 5

Di katakan dalam Firman Tuhan di sini bahwa Anak Domba, yakni Yesus Kristus, telah memang dan Ia telah membeli kita semua bagi Allah dari tiap-tiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Dan Tuhan Yesus Kristus telah menebus kita bukan untuk menjadi orang biasa-biasa saja, tetapi untuk menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah yang memerintah sebagai raja di bumi. Tuhan menebus setiap dari pada kita bukan hanya untuk menyelamatkan dan memberikan kepada kita kehdupan yang kekal. Tetapi Tuhan memiliki rencana yang baik bagi setiap dari kita agar kita dapat memerintah bersama-Nya di bumi ini. Tuhan menjadikan kita raja-raja dan imam-imam agar ada yang menjadi pemimpin di dalam setiap bidang pekerjaan yang ada di bumi ini dan juga ada yang menjadi pemimpin di dalam setiap pelayanan di rumah Tuhan bagi Tuhan dan untuk memimpin bangsa-bangsa dalam mencari dan menyembah Tuhan. Jadi, janganlah kita menganggap bahwa kita kecil dan tidak dapat memiliki tempat di dunia ini. Tuhan telah menebus kita dan Roh-Nya ada di dalam dan bersama kita. Bila demikian, mengapakah kita mau tertipu oleh iblis dengan menganggap bahwa kita tidak dapat berbuat apa-apa? Ingatlah akan janji-janji Tuhan dan bahwa Ia menebus kita untuk menjadi raja-raja dan imam-imam untuk memimpin bangsa-bangsa di bumi ini kepada Tuhan dan dalam kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Jadi, biarlah kita mulai hidup dengan tujuan yang pasti di dalam Tuhan, carilah bagian kita dan lakukanlah itu untuk kemuliaan Tuhan dan jangan biarkah pengorbanan Anak Domba sia-sia.


English

Bible Reading: Revelation 5

It is said in the Word of God here that the Lamb, which is Jesus Christ, has won and He has bought us all for God from every tribe, tongue, people and nation. And the Lord Jesus Christ has redeemed us not just to become normal, but to be kings and priests for God to reign on the earth. The Lord redeemed each and everyone one of us not just to save us and give us eternal life. But the Lord has good plans for each and everyone of us so that we may reign with Him on this earth. The Lord made us kings and priests so that we may be leaders in every field of work there is on the earth and also to become leaders in every ministry in the house of God, for the Lord and to lead nations in seeking and worshiping the Lord. So, do not think that we are small and does not have a place on earth. The Lord has redeemed us and His Spirit is in and with us. If so, why do we want to be deceived by the devil in thinking that we cannot do anything? Remember of the promises of God that He has redeemed us to become kings and priests to lead nations on this earth to the Lord and in a life that is pleasing to the Lord. So, let us start living a life with a sure vision in the Lord, seek our part and do it for the glory of God and do not let the sacrifice of the Lamb go in vain.

Saturday, January 26, 2013

Janji Kelimpahan | Promise Of Abundance


Indo

Pembacaan Alkitab: Yoel 1-3

Tuhan memanggil umat-Nya untuk bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka yang jahat. Bisa dikatakan bahwa Tuhan juga memanggil kita untuk bertobat dari kehdiupan kita yang masih tidak setia, yang masih kompromi, yang masih tidak berjalan dengan iman dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Tuhan ingin agar kita dapat mengalami kelimpahan yang Ia telah janjikan, dan Ia akan mencurahkan Roh-Nya kepada kita semua, muda, tua, tuan, hamba, lelaki dan perempuan. Ia menjanjikan hujan pada awal musim, hujan pada akhir musim, kelimpahan yang begitu luar biasa sehingga umat-Nya tidak lagi mendapat malu. Oleh karena itu, bila kita ingin mengalami Roh Tuhan yang begitu luar biasa dicurahkan di atas kita, bila kita ingin mengalami kelimpahan janji Tuhan yang luar biasa itu, biarlah kita benar-benar bertobat dan membuang segala hal yang masih tidak berkenan di mata Tuhan.


English

Bible Reading: Joel 1-3

The Lord is calling His people to repent from all their wicked deeds. It can be said that the Lord is also calling us to repent from our lives that are still unfaithful, compromising, that did not walk with faith and other things that is still no according to the Word of God. The Lord wants us to experience the abundance that He has promised and He will pour out His Spirit to us all, young, old, master, servants, men, women. He promised rain in the beginning and at the end of the seasons, abundance that is so amazing that His people would no longer be put to shame. Therefore, if we want to experience the Spirit of the Lord being poured out upon us, if we want to experience the abundance of the promise of the Lord, let us really repent and throw away all that is still not pleasing to the Lord's eyes.

Friday, January 25, 2013

Pewahyuan Dari Tuhan | Revelation From God

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 4

Bila kita bayangkan apa yang Tuhan tunjukkan kepada Yohanes di sini, kita dapat bayangkan betapa luar biasanya untuk berada di hadapan kemuliaan Tuhan. Ketika keempat makhluk menyembah Tuhan dengan berkata kudus, kudus, kuduslah Tuhan, dan kemudian kedua-puluh empat tua-tua melemparkan mahkotanya di hadapan tahta dan menyembah Tuhan, pasti itu suatu pengalaman yang luar biasa. Bukan hanya di tahta itu saja dan bukan hanya untuk Yohanes yang menyaksikan hal-hal itu. Dan pewayhuan-pewahyuan serta penglihatan-penglihatan ini Tuhan masih terus menunjukkannya kepada umat-Nya. Kepada beberapa hal-hal yang berbeda-beda. Tetapi Tuhan masih memberikan penglihatan dan pewahyuan kepada umat-Nya. Dan seperti apa yang Yohanes saksikan, Tuhan membukakan hal-hal yang masih tersembunyi dan hal ini dibukakan agar dibagikan kepada jemaat Tuhan. Kita juga dapat mengalami hal yang sama, yakni mendapatkan pewahyuan dan penglihatan bila memang itu bagian kita dan saatnya tiba. Tetapi ingatlah bahwa pewahyuan dan penglihatan yang Tuhan berikan ada yang bersifat pribadi seperti kepada Saulus yang kemudian menjadi Paulus, atau yang bersifat jemuk, yakni untuk para jemaat seperti apa yang Yohanes saksikan. Yang terpenting adalah bahwa kita tidak mencari penglihatan atau pewahyuan dari manusia, tetapi mencari Tuhan dan bila penglihatan dan pewahyuan itu dibukakan oleh Tuhan, maka janganlah kita tinggal diam, tetapi bergeraklah sesuai dengan apa yang Tuhan bukakan kepada kita. Jadi, biarlah kita terus giat, tekun dalam menghidupi kehidupan kita ini bersama dengan Tuhan dengan setia sampai pada akhirnya.


English

Bible Reading: Revelation 4

If we imagine what the Lord showed to John here, we can imagine how amazing it was to be before the glory of the Lord. When the four living creature worships the Lord by saying holy, holy, holy is the Lord, and then the twenty-four elders fall down before Him and worship Him, it must have been an amazing experience. Not just on that throne, but also for John who witnessed it. And the Lord still reveals revelations and visions to His people. To some different things are revealed. But the Lord still gives visions and revelations to His people. And as what John witnessed, the Lord reveal things which are still hidden and this is revealed to be shared to the people of God. We too are able to experience the same, that is to receive revelations and visions if it is our part and when the time is ripe. But remember that revelations and visions that the Lord gave may be personal like what happened to Saul who was later named Paul or that may be for His people like what John witnessed. What's important is that we do not seek visions or revelations from men, but seek the Lord and if the visions and revelations are given by the Lord, then do not be idle, but move according to what the Lord revealed to us. So. let us keep on being diligent, persevering in living our lives with the Lord in faithfulness until the end.

Thursday, January 24, 2013

Kasih, Anug'rah & Belas Kasihan Tuhan | Love, Grace & Mercy Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Hosea 12-14

Sekali lagi Tuhan menyampaikan isi hatinya melalui nabi-nabinya. Dari Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea dan banyak lagi nabi-nabi yang telah diutus-Nya untuk menegur Israel dan membuat mereka bertobat. Ia telah berjanji sejak awalnya kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak dan Yakub untuk menjaga, memberikan kelimpahan, tanah perjanjian yang akan mereka tinggali asalkan mereka hidup sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Tetapi sayangnya makin lama bukannya makin baik dan bertobat, banyak dari Israel yang makin lama makin memberontak terhadap Tuhan. Tetapi walaupun demikian Tuhan tetap mengingatkan mereka dan memberikan kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Inilah kasih anug'rah dan belas kasihan Tuhan kita. Bila kita telah mengalami kasih, anug'rah dan belas kasihan Tuhan, biarlah kita juga selalu bersikap setia kepada-Nya dan juga berlaku penuh kasih dan belas kasihan terhadap orang lain. Sebab Tuhan tidak memilih kasih hanya mengasihi beberapa orang saja, tetapi kita yang mau menerima kasih-Nya akan menjadi contoh bagi orang-orang lain yang belum mau agar merekapun melihat kasih dan belas kasihan Tuhan melalui kehidupan kita dan juga mau mengalami kasih, anug'rah dan belas kasihan Tuhan. Jadi, biarlah kita hdup setia, di dalam kasih dan belas kasihan dan bagikanlah itu kepada orang-orang di sekitar kita agar merekapun dapat berbalik kepada Tuhan dan hidup di dalam kasih, anug'rah dan belas kasihan Tuhan.


English

Bible Reading: Hosea 12-14

Once more the Lord poured out His heart through His prophets. From Isaiah, Jeremiah, Ezekiel, Daniel Hosea and many more prophets whom He has sent to rebuke Israel so that they would repent. He has promised since the beginning to tehri forefathers, Abraham, Isaac and Jacob to take care, to supply in abundance, promised land for them to inherit as long as they lived according to His commandments. Unfortunately they did not become better but many Israelites became more rebellious to the Lord. Even so, the Lord still reminded them and gave them chances to repent and come back to the Lord. This is the grace and mercy of our Lord. If we have experience the love, grace and mercy of the Lord, let us also always be faithful to Him and also act in love and mercy towards others. For the Lord does not perform favouritism by only loving some people, but us who wants to receive His love will become examples for others who have not yet experience so that they would see the love and mercy of the Lord through our lives and would also want to experience the love, grace and mercy of God. So, let us live faithfully and in love and mercy and share it to others around us so that they too may come back to the Lord and live in the love, grace and mercy of God.

Wednesday, January 23, 2013

Hidup Sungguh-Sungguh | Living A Devoted Life


Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 3

Dari apa yang Tuhan sampaikan kepada jemaat di Laodikia, kita dapat belajar bahwa Tuhan tidak ingin kita main-main dengan Tuhan. Ia ingin agar kita tidak suam-suam kuku, yakni tidak panas atau tidak dingin. Hal ini menyangkut kehidupan kita yang biasa-biasa saja mengenal Tuhan, yang tidak berapi-api mencari Tuhan tetapi juga bukan seperti orang yang tidak percaya yang tidak peduli. Melainkan kita berada di tengah-tengah yang kita pikir justru seimbang dan baik. Padahal Tuhan tidak suka akan orang-orang yang suam-suam kuku. Sama seperti nasihat yang mungkin kita pernah dengar yang berkata bahwa bila kita ingin melakukan sesuatu, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan sampai selesai. Begitu jugalah dengan kehidupan kita bersama Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan bukanlah seperti mainan yang bila kita sudah bosan maka kita dapat membuangnya dan ganti dengan yang baru. Tetapi kehidupan dengan Tuhan adalah suatu anugrah dan pemberian yang perlu kita jaga dan jalani dengan sungguh-sungguh. Bila kita dapat bekerja atau melatih diri dalam olah raga, atau juga membangun bisnis sampai selesai dan sukses, mengapa kita tidak dapat terus menjalin hubungan dan kehidupan bersama dengan Tuhan sampai selesai dan sukses? Jadi, biarlah kita sadar dan tidak lagi tertipu oleh pikiran yang menganggap bahwa biasa-biasa saja dengan hubungan kita bersama Tuhan itu baik dan seimbang. Tuhan sendir yang menegur agar kita tidak suam-suam kuku, tetapi Ia ingin agar kita berapi-api, panas, sungguh-sungguh terhadap-Nya. Sebab bila tidak, maka Ia akan memuntahkan kita. Kita dapat hidup berapi-api kepada Tuhan dan tetap memiliki hidup yang seimbang di dalam Tuhan. Jadi, hiduplah berapi-api dan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Revelation 3

From what the Lord said to the church in Laodecia, we can learn that the Lord does not wants us to play around with the Lord. He wants us not to be lukewarm, that is not hot or cold. This is talking about our lives that is just so-so in knowing the Lord, one that does not go on fire for the Lord and also not like those who does not believe who does not care. But we are in the middle where we think is balance and good. But the Lord do not like those who are lukewarm. Similar to advice that we may have heard which says that if we want to do something, do it wholeheartedly and until completion. The same applies to our lives with the Lord. Our relationship with the Lord is not like a toy where if we are bored with it we can throw it and get new ones. But our lives with the Lord is a grace and a gift that we should cherish and walk in wholeheartedly. If we can work or train ourselves in sports, or also building up business until it is done and successful, why can't we keep on building relationship with the Lord until it is complete and successful? So, let us realise and no longer be deceived by the thoughts that considers living a lukewarm life which is not on fire for God is good and balanced. The Lord Himself rebukes us so that we would not be lukewarm, but He wants us to be on fire, hot and devoted to Him. For if not, He will vomit us out of His mouth. We can live on fire for God and still have a balanced life in the Lord. So, live on fire for God and devoted to the Lord Jesus Christ.

Hidup Sungguh-Sungguh | Living A Devoted Life

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 3

Dari apa yang Tuhan sampaikan kepada jemaat di Laodikia, kita dapat belajar bahwa Tuhan tidak ingin kita main-main dengan Tuhan. Ia ingin agar kita tidak suam-suam kuku, yakni tidak panas atau tidak dingin. Hal ini menyangkut kehidupan kita yang biasa-biasa saja mengenal Tuhan, yang tidak berapi-api mencari Tuhan tetapi juga bukan seperti orang yang tidak percaya yang tidak peduli. Melainkan kita berada di tengah-tengah yang kita pikir justru seimbang dan baik. Padahal Tuhan tidak suka akan orang-orang yang suam-suam kuku. Sama seperti nasihat yang mungkin kita pernah dengar yang berkata bahwa bila kita ingin melakukan sesuatu, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan sampai selesai. Begitu jugalah dengan kehidupan kita bersama Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan bukanlah seperti mainan yang bila kita sudah bosan maka kita dapat membuangnya dan ganti dengan yang baru. Tetapi kehidupan dengan Tuhan adalah suatu anugrah dan pemberian yang perlu kita jaga dan jalani dengan sungguh-sungguh. Bila kita dapat bekerja atau melatih diri dalam olah raga, atau juga membangun bisnis sampai selesai dan sukses, mengapa kita tidak dapat terus menjalin hubungan dan kehidupan bersama dengan Tuhan sampai selesai dan sukses? Jadi, biarlah kita sadar dan tidak lagi tertipu oleh pikiran yang menganggap bahwa biasa-biasa saja dengan hubungan kita bersama Tuhan itu baik dan seimbang. Tuhan sendir yang menegur agar kita tidak suam-suam kuku, tetapi Ia ingin agar kita berapi-api, panas, sungguh-sungguh terhadap-Nya. Sebab bila tidak, maka Ia akan memuntahkan kita. Kita dapat hidup berapi-api kepada Tuhan dan tetap memiliki hidup yang seimbang di dalam Tuhan. Jadi, hiduplah berapi-api dan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Revelation 3

From what the Lord said to the church in Laodecia, we can learn that the Lord does not wants us to play around with the Lord. He wants us not to be lukewarm, that is not hot or cold. This is talking about our lives that is just so-so in knowing the Lord, one that does not go on fire for the Lord and also not like those who does not believe who does not care. But we are in the middle where we think is balance and good. But the Lord do not like those who are lukewarm. Similar to advice that we may have heard which says that if we want to do something, do it wholeheartedly and until completion. The same applies to our lives with the Lord. Our relationship with the Lord is not like a toy where if we are bored with it we can throw it and get new ones. But our lives with the Lord is a grace and a gift that we should cherish and walk in wholeheartedly. If we can work or train ourselves in sports, or also building up business until it is done and successful, why can't we keep on building relationship with the Lord until it is complete and successful? So, let us realise and no longer be deceived by the thoughts that considers living a lukewarm life which is not on fire for God is good and balanced. The Lord Himself rebukes us so that we would not be lukewarm, but He wants us to be on fire, hot and devoted to Him. For if not, He will vomit us out of His mouth. We can live on fire for God and still have a balanced life in the Lord. So, live on fire for God and devoted to the Lord Jesus Christ.

Tuesday, January 22, 2013

Berbakti Kepada Allah Bapa | Devoted To God The Father

Indo

Pembacaan Alkitab: Hosea 9-11

Kita dapat melihat apa yang umat Tuhan telah lakukan sehingga membangkitkan amarah Tuhan, ketidak-setiaan mereka, kenajisan yang mereka perbuat. Kita juga dapat melihat kasih Tuhan yang selalu ada sehingga Ia tidak rela memusnahkan mereka yang telah berbuat jahat di hadapan Tuhan. Dan bagaimana Tuhan menyampaikannya melalui Hosea, itu seperti seorang Bapa yang merindukan anak-anak-Nya untuk dapat hidup mengikuti jejak-Nya yang baik. Sayangnya anak-anak-Nya tidak berbakti dan tidak mau turut kepada Bapanya. Bagaimana dengan hubungan kita dengan Tuhan secara pribadi? Apakah kita seperti umat Tuhan di jaman dulu yang tidak berbakti kepada Bapa di Sorga? Ataukah kita menjadi anak yang taat, berbakti dan turut kepada Allah Bapa? Biarlah kita periksa dan ubah kehidupan kita agar kita menjadi anak yang berbakti kepada Allah Bapa di Sorga.


English

Bible Reading: Hosea 9-11

We can see what the people of the Lord did that made the Lord angry, their unfaithfulness and wickedness. We can also see the love of God that is always there such that He does not have the heart to destroy those who have done wickedly before Him. And how the Lord portrays it through Hosea is like a Father who longs for His children to be able to follow His footsteps that is good. Unfortunately His children do not devote themselves to their Father and do not want to follow their Father. How about our relationship with the Lord personally? Are we like the people of God in the past where they did not devote themselves to the Father in Heaven? Or are we obedient children, devoted and want to follow God the Father? Let us check our lives and change our lifestyle so that we may be children who are devoted to their Father in Heaven.

Monday, January 21, 2013

Pelajaran Dari Jemaat Tuhan | Lesson From The Churches of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 2

Baiklah kita membaca dan merenungkan dengan seksama apa yang Tuhan sampaikan kepada jemaat di Efesus, Smirna, Pergamus dan Tiatira. Lalu biarlah kita periksa kehidupan kita dari segala hal yang Tuhan sampaikan. Hal-hal yang baik yang mereka lakukan, yang patut kita ikuti, perlu kita jalani. Dan hal-hal yang Tuhan cela karena tidak berkenan di hadapan Tuhan biarlah kita buang dari kehidupan kita. Dan inilah hal-hal yang Tuhan senang dari para jemaat ini:
- Bekerja keras, berjerih payah, bertekun dan bersabar untuk Tuhan
- Tidak kompromi dengan mereka yang mengaku rasul tetapi sebenarnya bukan
- Tidak menyangkal iman kita kepada Tuhan walaupun dianiaya
- Kasih dan iman yang melebihi generasi sebelumnya

Dan inilah hal-hal yang Tuhan cela dan patut kita buang dari kehidupan kita:
- Meninggalkan kasih mula-mula
- Mengikuti ajaran Bileam yang kompromi dengan berhala dan perzinahan
- Membiarkan orang masuk dan menyesatkan jemaat

Marilah kita ikuti teladan baik yang para jemaat ini lakukan dan belajar dari kelemahan mereka. Dan biarlah kita juga terus berdoa meminta kepada Roh Kudus untuk bukakan hal-hal yang masih perlu kita buang dari kehidupan kita agar kita dapat terus hidup berkenan di hadapan Tuhan.


English

Bible Reading: Revelation 2

Let us read and meditate carefully what the Lord said to the churches in Ephesus, Smyrna, Pergamos and Thyatira. Then let us check our lives from all the things that the Lord said. The good things that they did, we should follow and do. And the things the Lord rebuked because it is not pleasing in His eyes, we should throw away from our lives. And these are the things that the Lord loves from the churches:
- Working hard, persevering and patient in the Lord
- Not compromising with them who are false apostles
- Do not deny our faith to the Lord even though persecuted
- Having love and faith that is more than the previous generation

And these are the things that the Lord are not pleased with and we should throw away:
- Leaving the first love to God
- Following Bileam's path in compromising about idols and adultery
- Letting false prophets to come in and let the people astray

Let us follow the good examples that the churches did and learn from their weaknesses. And let us also keep on praying and asking the Holy Spirit to reveal the things we still need to get rid of in our lives so that we may keep on living a pleasing life before the Lord.

Sunday, January 20, 2013

Berhenti Menipu Diri Sendiri | Stop Deceiving Ourselves

Indo

Pembacaan Alkitab: Hosea 5-8

Tuhan menegur umat-Nya dengan keras dan berkata bahwa kasih setia mereka seperti kabut pagi dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Hal ini dikarenakan umat-Nya yang selalu berbuat jahat di mata Tuhan dan kembali mencari Tuhan hanya karena mereka menemui jalan buntu, lalu setelah mereka dilepaskan Tuhan, mereka kembali lagi kepada jalan mereka yang dahulu, yang jahat, yang tidak berkenan di mata Tuhan. Ini adalah pertobatan yang pura-pura dan bukan pertobatan yang sungguh-sungguh. Sebab pertobatan yang sungguh-sungguh itu mengakui dosa dan kesalahan kita, meminta pengampunan Tuhan, berbalik dari jalan yang jahat, kembali kepada Tuhan dan tidak akan mengulanginya lagi. Sedangkan pertobatan yang pura-pura hanyalah pertobatan yang kita lakukan di saat kepepet atau tidak ada lagi jalan keluar, sehingga kita bertobat mencari Tuhan hanya agar kita terlepas dari masalah dan musibah dan bukan karena kita benar-benar mau mencari Tuhan. Sayangnya banyak sekali orang percaya di jaman kinipun seperti umat Tuhan di jaman Perjanjian Lama. Banyak dari kita yang juga hanya bertobat bila kepepet dan hanya untuk lepas dari masalah. Banyak dari kita yang tidak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan menganggap Tuhan hanya seperti jin yang mengabulkan permintaan. Oleh karena itu Tuhan menegur bahwa kasih setia kita, umat-Nya seperti kabut pagi dan embun yang hilang pagi-pagi benar. Marilah kita benar-benar bertobat di hadapan Tuhan. Marilah kita benar-benar mengikuti-Nya dan mencari wajah-Nya. Sebab Tuhan telah memberitahukan kepada kita apa yang Ia kehendaki, yakni bahwa Ia lebih menyukai kasih setia daripada korban sembelihan dan menyukai pengenalan akan Allah lebih daripada korban-korban bakaran. Jadi berhentilah menipu diri kita sendiri dengan menganggap bahwa bila kita banyak melakukan hal baik dan pelayanan maka kita berbuat yang Tuhan kehendaki. Sebab Tuhan menegur kita bahwa lebih dari semua yang telah kita lakukan itu, Tuhan ingin agar kita mengasihi Dia dengan setia dan mencari-Nya agar kita mengenal siapa Tuhan kita itu.


English

Bible Reading: Hosea 5-8

The Lord rebuked His people harshly and said that their faithfulness is like a morning cloud and like the early dew it goes away. This is because His people always does wicked deeds before the Lord and comes back to seek the Lord only because they met a dead end, then after the Lord delivered them, they came back to their old ways, old wicked ways, that is unpleasing to the Lord. This is a false repentance and not a true repentance. For a true repentance is admitting, confessing our sin and iniquities, asking for forgiveness form the Lord, turn away from our old ways, come back to the Lord and never to repeat that offense again. While false repentance is repentance that we do only when we are cornered or no way out, that we repent and sought God only so that we would be delivered from our problems and not really because we want to seek the Lord. Unfortunately many believers in this era are like the people of God in the Old Testament. Many of us who only repents if we are cornered and only to get away from problems. Many of us do not seek the Lord earnestly and consider the Lord as genie who only grants wishes. That is why the Lord rebuked us His people that our faithfulness is like a morning cloud and like the early dew it goes away. Let us really repent before the Lord. Let us really follow Him and seek His face. For the Lord has told us what He wants, that is, He desire mercy and not sacrifice and the knowledge of God more than burnt offerings. So, stop deceiving ourselves by thinking that if we do a lot of good deeds and ministries, then we are doing that the Lord wants. For the Lord has rebuked us that more than all of that, the Lord wants us to love Him with faithfulness and to seek Him so that we would know who our Lord is.

Saturday, January 19, 2013

Pewahyuan Tuhan | Revelation Of The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Wahyu 1

Tuhan membukakan pewahyuan kepada Yohanes di pulau Patmos dan pewahyuan ini untuk dituliskan dan dibagikan kepada ketujuh jemaat. Di sini Tuhan menyatakan bahwa Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup untuk selama-lamanya yang memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Tuhan Yesus Kristuslah yang tahu akan segalanya dan yang membukakan kepada kita semua apa yang perlu kita ketahui pada waktunya. Tetapi pada akhirnya tetap saja pilihan jatuh ke tangan kita untuk mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan dengan iman atau kita hanya akan menganggap nubuatan dan pewahyuan Tuhan sebagai angin lalu. Sebab sampai pada akhirnya Tuhan tetap sama dan Ia akan terus membukakan rahasia-rahasia Surgawi kepada umat-Nya di saat-saat yang tepat. Dan bila kita tidak sejalan dengan-Nya dan bila kita tidak mau mengikuti-Nya maka kita akan ketinggalan. Oleh sebab itu, biarlah kita ikuti Tuhan dengan segenap hati kita. Bila Tuhan bukakan suatu pewahyuan kepada kita, janganlah kita menunda-nunda, tetapi biarlah kita lakukan dengan segera apa yang Tuhan bukakan kepada kita. Bila perlu dibagikan, biarlah kita bagikan seperti yang Tuhan inginkan. Jadi, percaya dengan iman akan pewahyuan Tuhan dan lakukan dengan segera tanpa menunda-nunda.


English

Bible Reading: Revelation 1

The Lord opened up revelation to John in Patmos and this revelation is to be written and shared to the 7 churches. Here the Lord revealed that He is the Beginning and the End, who has died and lived forever, who hods the key to of Hades and death. The Lord Jesus Christ is the one who knows all things and the one who reveals to us what we need to know in His own time. But in the end the choice still falls into our hands whether we receive and follow it with faith and steadfastly or do we take it as wind that passes by. For until the end, the Lord will still be the same and He will keep on revealing the secrets of heaves to His people in the right time. And if we are not in the same path as Him, and if we do not want to follow Him, then we will be left behind. Therefore, let us follow the Lord with all our hearts. If the Lord opened up a revelation to us, do not delay it, but let us immediately do what the Lord revealed to us. If it needs to be shared, share it as the Lord wanted. So, believe by faith of the revelation of the Lord and do them immediately without delay.

Friday, January 18, 2013

Mengenali Tuhan | Knowing The Lord

Indo

Pembacaan A;kitab: Hosea 1-4

Bila kita cocokan apa yang Tuhan sampaikan kepada Israel melalui Hosea dengan kejadian yang telah kita baca dalam sejarah kerajaan Israel, maka kita tahu bahwa semuanya itu benar dan telah terjadi. Dan semua yang Tuhan sampaikan kepada Israel dan Yehuda adalah kerinduan hati-Nya agar mereka berhenti menyembah berhala, berhenti mengikuti yang jahat dan kembali kepada Tuhan. Tuhan berkata bahwa umat-Nya binasa karena mereka tidak mengenal Tuhan. Dan ini karena mereka menolak untuk mengenal Tuhan dan bukan karena Tuhan yang tidak dapat dikenal. Oleh karena itu, biarlah kita jangan sampai seperti orang Israel yang terus menerus berbuat jahat di hadapan Tuhan, yang bersundal terhadap allah lain sehingga kita tidak menghiraukan Tuhan yang memberikan segalanya bagi kita. Tetapi biarlah kita datang ke hadapan Tuhan, dengan hati yang hancur dan jiwa yang remuk seperti Daud datang ke hadapan-Nya. Biarlah kita mau mengenal Tuhan dan segala jalan-Nya agar kita tetap berada di dalam kasih-Nya. Sebab apa yang Tuhan katakan pasti akan terjadi dan kita tahu bahwa waktu sudah dekat, jadi janganlah kita buang-buagn waktu lagi, tetapi kenalilah Allah kita, Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Hosea 1-4

If we compare what the Lord said about Israel through Hosea with the history that we have read in the history of kingdom of Israel, then we know that all of it are true and has happened. And all that the Lord said to Israel and Judah are His heart's desire so that they would stop worshiping idols., stop following the wicked and come back to the Lord. The Lord said that His people are perish because they do not know Him. And this is because they reject to know the Lord and not because the Lord cannot be known. Therefore, let us not be like the Israel who kept on doing evil before the Lord, who gives themselves to idols that we ignore the Lord who gave us all. But let us come before the Lord, with a broken heart and a contrite spirit as David did. Let us be willing to know the Lord and all His ways so that we would stay in His love. For what the Lord said will come true and we know that the time is near, so do not waste time anymore, but know our God, the Lord Jesus Christ.

Thursday, January 17, 2013

Peringatan Yudas | Jude's Warning

Indo

Pembacaan Alkitab: Yudas 1

Yudas memeringati kita agar kita jangan sampai seperti orang-orang yang menyangkal Yesus Kristus. Terutama dalam jalan mereka yang seperti Kain, Bileam dan Korah. Bila kita lihat kembali kepada kehidupan tiga orang ini, maka kita akan melihat beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kesalahan dan jalan yang mereka pilih. Kain memilih untuk membunuh adiknya sendiri karena iri hati kepada adiknya. Bileam pergi untuk mengutuki umat Tuhan hanya karena uang dan Korah memberontak terhadap Musa pemimpinnya karena ia tidak mau tunduk kepada pemimpin yang Tuhan pilih dan karena ia sendiri mau meninggikan dirinya sendiri. Ketiga hal ini adalah hal yang paling banyak menyerang umat manusia tanpa kita sadari. Dengan mudah kita dapat menjadi iri kepada saudara atau sesama kita sehingga di dalam pikiran kita, kita telah membenci orang itu. Dan Yesus berkata bila di dalam hati dan pikiran, kita membenci seseorang itu sama seperti membunuh. Dengan mudah juga kita dapat melakukan apapun demi uang agar kehidupan kita nyaman dan berkelimpahan. Dengan mudah juga kita menganggap rendah orang lain atau tidak mau tunduk kepada pemimpin sebab kita merasa diri kita jauh lebih hebat. Biarlah kita berhati-hati dengan sikap hati, pikiran dan tindakan kita agar kita tidak mengikuti jalan Kain, Bileam atau Korah. Tetapi barlah kita mengikuti jalan Tuhan Yesus Kristus, yang penuh dengan kasih, pengorbanan, kerendahan hati dan iman kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Jude 1

Jude warns us so that we would not be like the people who rejects Jesus Christ. Especially in their ways whose like Cain, Bileam and Korah. If we look back to their lives, then we will see a few things that we can learn from their wrongdoings and wrong path. Cain chose to kill his brother because of jealousy. Bileam went to curse the people of God because of money and Korah rebelled against Moses his leader because he does not want to submit to the leader the Lord has chosen and because he himself want to be lifted high. These three things are commonly attacking humans without us realising it. It is easy for us to be jealous of our brethren or friend such that in our minds we came to hate them. And Jesus said that if we hate in our minds and hearts then it is the same as murder. It is also easy for us to do anything for money so that our lives would be comfortable and in excess. It is also easy for us to look down on others or do not want to submit to leaders because we think of ourselves as better. Let us be careful with our hearts, attitudes and actions so that we would not follow the path of Cain, Bileam or Korah. But let us follow the path of the Lord Jesus Christ who is full of love, sacrifice, humility and faith in the Lord.

Wednesday, January 16, 2013

Jangan Berdiam Diri | Do Not Be Idle

Indo

Pembacaan Alkitab: Daniel 11-12

Tuhan membukakan sedikit dari akan apa yang akan terjadi di akhir zaman. Dan dikatakan bahwa pada akhirnya, akan ada yang terluput dan mendapatkan kehidupan kekal, yakni mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab. Tuhan juga mengatakan bahwa di akhir zaman, banyak orang akan disucikan dan dimurnikan tetapi orang fasik akan berlaku fasik. Dan hal ini sama seperti apa yang Yesus bagikan ketika Ia ada di bumi, yakni bahwa orang benar akan terus disucikan dan orang yang jahat akan berlaku makin jahat. Dan bila kita melihat kehidupan di dunia ini, maka tanda-tanda akhir zaman sudah sangat jelas. Oleh karena itu, biarlah kita masing-masing tetap berjalan di jalan yang benar agar nama kita tetap tertulis di dalam Kitab kehidupan. Tetapi jangan berhenti di sana, biarlah kita juga dengan giat, tekun dan gencar mendoakan dan membawa orang-orang kepada kehidupan kekal itu juga. Janganlah lagi kita berdiam diri, atau hanya memikirkan diri kita sendiri saja, tetapi biarlah kita mulai melakukan amanat agung dan perintah agung yang Tuhan berikan yakni untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, kekuatan, pikiran, mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri dan untuk pergi, menjadikan semua bangsa murid Tuhan dan membaptis mereka di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Janganlah kita berdiam diir lagi, waktu sudah dekat!


English

Bible Reading: Daniel 11-12

The Lord revealed a little bit of what will happen in the end time. And it is said that in the end time, there will be some who will receive eternal life, that is those whose name is written in the book. The Lord also said that in the end time, many will be purified and refined but the wicked shall do wickedly. And this is the same as what Jesus shared when He was on earth, that the righteous will be refined and the wicked will become more wicked. And if we look at the world, then the signs of the end time is clear. Therefore, let each one of us keep on walking in the righteous path so that our name will be written in the book. But do not stop there, let us also be diligent, persevere and keep on pressing on to pray and bring people to that eternal life too. Do not be idle any longer, or just think about ourselves, but let us do the great commandment and the great commission that the Lord gave to us, that is to love the Lord with all our hearts, strength and minds, loving our neighbours as ourselves and to go, and make all nation disciples of Christ and to baptise them in the name of the Father, Son and Holy Spirit. Do not be idle any longer, time is near!

Tuesday, January 15, 2013

Menghidupi Kehidupan Yang Berdoa | Living a Life Of Praying

Indo

Pembacaan Alkitab: Daniel 8-10

Daniel adalah salah satu orang yang rajin berdoa kepada Tuhan. Kita telah baca di pasal-pasal sebelumnya bahwa setiap hari ia berdoa kepada Tuhan tiga kali dan ia melakukannya sambil menghadap kepada Yerusalem. Alasan mengapa ia menghadap kepada Yerusalem, itu karena ketika Salomo membangun Bait Suci, ia berdoa kepada Tuhan agar Tuhan mendengarkan doa umat-Nya yang datang kepada-Nya di Bait Suci dan seruan umat-Nya yang terbuang bila mereka menghadap kepada Bait Suci. Oleh sebab itu Daniel berdoa menghadap kepada Bait Suci, yakni kepada Tuhan. Tetapi bukan hanya kerajinannya yang dapat kita teladani, Daniel juga salah satu dari beberapa orang yang berdoa bagi bangsanya dan terutama doa pengampunan bagi dosanya sendiri dan dosa bangsanya. Sebab bila tidak ada yang mendoakan maka tidak akan ada yang terjadi, tetapi karena ada yang mendoakan, maka pekerjaan tangan Tuhan akan terjadi. Jadi, biarlah kita belajar dari Daniel untuk memiliki hati yang berdoa, yang cinta doa setap saat. Agar dalam apapun yang kita hadapi, kita selalu mencari Tuhan, mencari hikmat-Nya, pertolongan-Nya dan kuasa tangan-Nya. Biar juga kita belajar untuk bersyafaat bagi orang-orang, bagi keluarga kita, teman-teman kita, bangsa dan negara kita dan bagi kota dan negara di mana kita tinggal. Ingatlah bahwa kitapun dapat mengalami kasih Tuhan dan mengenal Tuhan Yesus Kristus karena ada yang mendoakan kita. Jadi, bila kita mau melihat kleluarga, teman-teman, bangsa dan negara kita dijamah Tuhan, dipulihkan dan mengenal Tuhan, maka kita perlu tekun dan rajin berdoa seperti Daniel. Dan ini jugalah kunci kesuksesan Daniel di dalam pekerjaannya di istana raja. Jaid, berdoalah senantiasa!


English

Bible Reading: Daniel 8-10

Daniel is one of a few who are diligent in praying to the Lord. We have read in the previous chapters that he prayed three times a day to the Lord and he did it while facing to Jerusalem. The reason why he faced Jerusalem was because then Solomon built the Temple of God, he asked the Lord to listen to the prayer of His people in this Temple and the cries of His people in exile towards the Temple of God. That is why Daniel prayed while facing to the Temple of God, which represents the Lord Himself. But his diligence is not the only thing that we can learn, Daniel is also one of a few who also prays for his nations and especially forgiveness prayer of the sins of himself ans his people. For if no one prays, then nothing will happen, but because someone has prayed, the Lord's action will be seen. So, let us learn from Daniel to have the heart to pray, to love praying. So that in anything that we face, we always seek the Lord, seek His wisdom, His help and the power of His hands. Let us also learn to intercede for people, our families, friends, nations and countries and the city and country where we live. Remember that we can experience the love of God and know the Lord Jesus Christ because there is someone who prays for us. So, if we want to see our families, friends, nations and countries be touched and restored by the Lord and come to know the Lord, then we need to be diligent and persevere in praying like Daniel. And this is also the key to Daniel's success in working in the king's palace. So, pray continuously!

Monday, January 14, 2013

Hidup Dalam Kasih | Living In Love

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Yohanes 1

Yohanes kembali menekankan akan adanya antikristus, mereka yang menolak Tuhan Yesus Kristus dan memperingatkan kita agar kita hidup tetap di dalam jalan Tuhan. Dan inilah tandanya bahwa kita hidup dalam kasih Tuhan, yakni kita hidup menurut perintah-perintah Tuhan dan perintah itu adalah bahwa kita harus hidup di dalam kasih. Sebab bila dunia membalas kejahatan dengan kejahatan, membalas mata dengan mata dan sebagainya, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk membalas dengan kasih. Dan dengan beginilah kita dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Tuhan. Dan dunia akan melihat perbedaan antara mereka yang mengalami kasih Tuhan dan mereka yang belum mengalaminya dan ini dapat menjadi kesaksian untuk membawa jiwa-jiwa mengenal dan mengalami kasih Tuhan. Oleh karena itu, biarlah segala yang kita lakukan, dilakukan dengan kasih. Biarlah kita mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri. Dan biarlah kasih Tuhan yang berdasarkan dengan iman meluap dari hati kita dan keluar untuk mengasihi orang-orang di sekitar kita. Seperti apa yang Paulus katakan di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, tidak perduli seberapa hebatnya kita, bila kita tidak memiliki kasih, maka percumalah semuanya. Jadi, biarlah kita terus belajar untuk memiliki kasih di dalam segala hal dan segaka sesuatu yang kita lakukan. Bukan untuk diri kita, tetapi agar Tuhan dimuliakan dan agar kita menjadi duta besar kerajaan Tuhan yang layak.


English

Bible Reading: 2John 1

John emphasised again of the existence of antichrist, those who rejects the Lord Jesus Christ and remind us to keep on walking in the Lord. And this is the sign that we are living in the love of God, that we live according to His commandments and His commandment is so that we live in love. For if the world pays back evil with evil, eye for an eye and etc, the Lord Jesus taught us to pay back with love. And this way we will be able to shine forth the love and glory of God. And the word will see the difference between those who has experience the love of God and those who haven't and this can become a testimony to bring souls to know and experience the love of God. Therefore, let everything that we do is based on love. Let us love one another as we love ourselves. And let the love of God which is based on faith overflows in our hearts and flows out to the people around us. Just as Paul said in his letter to the church at Corinth, it does not matter how great we are, if we do not have love, then all is empty. So, let us keep on learning to have love in all things that we do. Not for ourselves, but so that the Lord be glorified and so that we can become worthy ambassador of God's kingdom.

Sunday, January 13, 2013

Menghidupi Panggilan Kita | Living Our Calling

Indo

Pembacaan Alkitab: Daniel 5-7

Dalam sejarah Raja Belsyazar, anak Raja Nebukadnezaar, Tuhan menegurnya sebab ia memakai perkakas kudus Bait Allah untuk pesta pora, untuk minum anggur dan untuk memuji dewa-dewa mereka. Dan oleh karena hal ini Tuhan marah dan memberikan teguran kepada Raja Belsyazar. Dalam hal ini Tuhan tidak senang karena barang-barang kudus yang dikhususkan untuk Rumah Tuhan dipakai dengan sembarangan untuk dewa-dewa lain dan juga untuk pesta pora. Hal ini sangat menganggap remeh barang-barang kudus milik Tuhan ini dan juga menunjukkan kecongkakan bahwa ia lebih berkuasa daripada Tuhan. Pada jaman sekarang mungkin tidak ada lagi perkakas kudus yang dikhususkan untuk rumah Tuhan seperti di jaman dahulu. Tetapi sayangnya sikap yang menganggap remeh perkakas kudus untuk rumah Tuhan tetap merajalela di dunia dan bahkan di dalam kehidupan orang-orang percaya. Sebab setiap daripada kita adalah ciptaan Tuhan yang dikhususkan untuk suatu panggilan yang kudus. Tetapi banyak dari kita yang memakai kehidupan kita untuk pesta pora, untuk bermain-main, untuk menyembah dewa-dewa lain, benda-benda lain dan kepuasan dunia. Dan hanya sedikit yang memakai kehidupannya seperti yang seharusnya, yang Tuhan sudah rencanakan dari awal, yakni untuk tujuan-tujuan yang mulia dan kudus. Misalnya, banyak dari kita yang dipanggil untuk dapat menjadi pengusaha yang sukses yang memuliakan Tuhan dengan memiliki integritas, kejujuran dan yang berjalan dengan karakter Tuhan. Tetapi banyak yang tetap berjalan dengan cara dunia yang penuh dengan kecurangan. Atau juga, banyak dari kita yang dipanggil untuk memuliakan Tuhan dengan talenta-talenta yang diberikan-Nya, tetapi seringkali kita memakai talenta-talenta itu untuk memuliakan diri kita sendiri, untuk mencari nama bagi diri kita sendiri, atau orang lain. Banyak dari kehidupan orang percaya yang tidak seperti yang seharusnya, yang Tuhan telah rencanakan sejak mulanya dan hal ini menyedihkan dan sama seperti perkakas=perkakas kudus yang dpakai dengan sembarangan oleh Raja Belsyazar. Oleh karena itu, biarlah kita introspeksi diri kita dan mulai  buang segala hal yang tidak baik dari kehidupan kita, mulailah kejar dan lakukan apa yang Tuhan telah taruh di dalam kehidupan kita. Carilah dan ikutilah panggilan yang Tuhan telah siapkan bagi kita dan jangan lagi kita mencemarkan kehidupan kita dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Agar jangan sampai murka Tuhan atas Raja Belsyazar juga turun atas kita oleh karena kecongkakan dan kebebalan hati kita.


English

Bible Reading: Daniel 5-7

In the history of King Belshazzar, son of King Nebuchadnezzar, the Lord rebuked him because he used the holy vessels of the Temple of God and used it for partying, to drink wine and for worshiping idols. And because of this the Lord was angry and rebuked King Belshazzar. In this the Lord was not happy that the holy vessels that was set apart for the House of God was used recklessly for idols and for partying. This is considered as taking the holy vessels lightly and also shows pride that he is more powerful than God. In this era, maybe there are no holy vessels that was set apart for the house of God as in the past. But unfortunately the attitude and character that take the holy vessels lightly still roams on this earth and even in the lives of believers. For every one of us is God's creation who are set apart for holy calling. But many of us used our lives to party, play around, to worship idols, things and pleasures of the world. And only a few that lives their lives as they were meant to, as planned by the Lord from the beginning, for a holy and glorious purpose. For example, many are called to be successful businessman who glorifies the Lord by having integrity, honesty, and who walks with the character of God. But many still walks in the ways of the world that is full of cheat and corruption. Or, many of us are called to glorify the Lord with our talents that He has given to us, but many times we use those talents to glorify ourselves, to get name for ourselves or others. Many of the lives of believers are not like what they are meant to be, as the Lord has planned from the beginning and this is saddening and the same as the holy vessels which are used for unholy things by King Belshazzar. Therefore, let us introspect ourselves and start to throw away all that is not good in our lives, start pursuing and doing what the Lord has put in our lives. Seek and follow the calling He has prepared for us and stop defiling our lives by doing things that we are not suppose to. So that the wrath of God upon Belshazzar do not fall upon us too because the boastfulness and stubbornness of our hearts.

Saturday, January 12, 2013

Hidup Oleh Iman | Live By Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 5

Yohanes mengajarkan bahwa sebagai anak-anak Allah, kasih itu adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan kita telah belajar dari pasal-pasal sebelumnya bahwa kasih itu berdasarkan iman dan juga tidak ada ketakutan di dalam kasih. Dan Yohanes mengajarkan bahwa sebagai anak-anak Allah kita telah menang dan telah mengalahkan dunia dengan iman kita. Sebab Tuhan Yesus Kristuslah yang telah menang atas maut dan menang atas dunia dan dengan iman kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan kuasa-Nya. Dengan begitu kita menjadi anak-anak Allah yang telah menang atas maut dan dunia dan kitapun mendapat bagian dari kemenangan itu. Dan terlebih lagi Yohanes mengajarkan kepada kita bahwa memang Allah kita berbeda sebab kita tahu dan percaya dengan iman bahwa apapun yang kita doakan Ia akan kabulkan asalkan kita meminta kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan di sinilah iman kita terus dilatih, sebab untuk mengenal kebenaran dan kehendak-Nya, kita perlu untuk percaya dan beriman kepada Firman-Firman-Nya yang tertulis dan akan pewahyuan yang Roh Kudus bukakan kepada kita. Tanpa iman, maka apa yang kita baca, atau pewahyuan apapun yang Roh Kudus bukakan bagi kita, itu tidak akan kita percayai dan tidak akan ada kuasanya. Jadi, biarlah kita terus belajar untuk hidup dalam iman senantiasa. Tetapi juga mulai bertindak di dalam iman, dalam kita membaca, merenungkan Firman dan menjalin hubungan yang erat dengan Roh Kudus agar kita dapat mendoakan apa yang dikehendaki-Nya. Dengan begitu, kita akan melihat kuasa-Nya dan kemenangan-kemenangan terjadi di dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: 1John 5

John taught that as children of God, love is proof that we are children of God. And we have learned in the previous chapters that love is based on faith and in love there is no fear. And John also taught us that as children of God we have won and have defeated the world with our faith. Because the Lord Jesus Christ has won over death and the world and by our faith we believe in the Lord Jesus Christ and His power. That way, we have become the children of God who has won over death and the world and we also take part of this victory. And even more, John also taught us that our God is different because we know and believe by faith that whatever we ask for in prayer He will answer as long as we ask of Him according to His will. And this is where our faith is being trained, because to know the truth and His will, we need to believe and have faith to the Word of God that is written and to the revelation that the Holy Spirit revealed to us. Without faith, then what we read or revelations that the Holy Spirit revealed to us, we will not believe it and there will be no power. So, let us keep on learning to live in faith always. But also to start to act in faith, when we read and meditate the Word of God, and in forming intimate relationship with the Holy Spirit so that we can pray for things which He desires. That way, we will see His power and victories happening in our lives.

Friday, January 11, 2013

Kesaksian Nebukadnezar | Testimony of Nebuchadnezzar

Indo

Pembacaan Alkitab: Daniel 3-4

Raja Nebukadnezar sendiri bersaksi akan kebesaran Tuhan akan apa yang ia alami dengan Tuhan. Ia bersaksi bahwa ia telah diperingati oleh Tuhan melalui mimpi dan juga akan arti dari mimpi itu melalui Daniel hamba Tuhan. Tetapi, ketika kesuksesan dan kebesaran itu mencapai kepada puncaknya seperti yang diperingati lewat mimpi itu, Raja Nebukadnezar tidak ingat akan peringatan yang Tuhan berikan dan hanya dengan sepatah kata yang ia ucapkan dalam membanggakan kebesaran dari kerajaan yang ia pimpin, maka terjadilah segala nubuatan yang Tuhan berikan melalui mimpi kepada Nebukadnezar. Ia direndahkan seperti binatang selama tujuh tahun dan setelah genap, ia akhirnya sadar bahwa Tuhanlah yang empunya segala hal di bumi dan Tuhanlah yang memiliki kebebasan untuk memberikanny kepada siapapun juga yang Ia kehendaki. Bila kita dapat belajar dari kesaksian orang-orang yang kita dengar di gereja, di komsel, ataupun juga melalui internet, biarlah kita juga belajar dari kesaksian Nebukadnezar. Biarlah kesaksian ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki, itu datang dan anugrah dari Tuhan dan jangan sampai kita mengambil kemuliaan Tuhan dengan mengatakan sepatah kata yang membanggakan diri kita sendiri akan apa yang kita miliki. Baik itu bisnis kita yang berjalan dengan baik, baik itu kepintaran kita, talenta kita, anak-anak kita, buatan tangan kita dan sebagainya. Janganlah ada sedikitpun tanda-tanda kecongkakan ada di dalam hati dan pikiran kita. Belajarlah dari kesalahan Raja Nebukadnezar dan muliakanlah Tuhan dalam segala hal dan segala aspek kehidupan kita. Terpujilah Tuhan Allah yang mulia dan berkuasa!


English

Bible Reading: Daniel 3-4

King Nebuchadnezzar himself gave a testimony about the greatness of the Lord on what he experience with the Lord. He testified that he was warned by the Lord through a dream and of the meaning of that dream through Daniel the servant of God. But, when success and fame reached its peak as forewarned through the dream, King Nebuchadnezzar did not remember of the warning the Lord gave and only by a few words that he said in boasting of the greatness of his kingdom, then all what was prophesied through that dream came true. He was brought low like animal for seven years long and when it was time, he finally realised that the Lord is the one who owns everything on earth and the Lord has the freedom to give it to anyone that He wants. IF we can learn from testimonies of others that we hear at church, small groups or even through the internet, let us also learn from the testimony of Nebuchadnezzar. Let this testimony remind us that everything that we have, comes and is a gift from God and do not let ourselves take God's glory by saying just a few words that boasts of ourselves and what we have. May it be our business that is running well, may it our intelligence, our talents, our children, our hand creation and many more. Do not let there be even a hint of pride or boastfulness in our hearts or minds. Let from the mistake of King Nebuchadnezzar and glorify the Lord in all things and in all aspect of our lives. Blessed be the Lord the glorious and powerful God!

Thursday, January 10, 2013

Kasih Allah Yang Sempurna | The Perfect Love Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 4

Firman Tuhan banyak mengajarkan kepada kita akan karakter Tuhan, Allah kita, agar kita dapat menjadi makin seperti Tuhan Yesus Kristus. Dan di dalam pasal ini kita belajar bahwa Allah adalah kasih dan kasih Allah itu sempurna. Bila kita mengenal kasih dan memiliki kasih, maka kita mengenal Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam kita. Tetapi tidaklah mudah untuk kita memiliki kasih Tuhan di dalam kehidupan kita ini, terutama karena kedegilan hati kita, kehidupan dunia yang penuh dengan dosa dan kecemaran dunia yang merajalela dan yang menjadi makanan kita sehari-hari. Tetapi tidak berarti hal ini mustahil, sebab bersama dengan Tuhan, hal apa yang mustahil? Untuk kita dapat mengenal dan memiliki kasih, kita perlu tahu akan kasih dan mengalaminya. Firman Tuhan berkata bahwa kasih itu adalah bahwa Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita  dan bukan kita yang mengasihi Allah. Dan karena kasih yang kita terima dan alami ini, begitu juga kita patut mengasihi. Dan kasih yang kita terima dan alami dari Tuhan itu berdasarkan dengan iman sebab kita tidak pernah melihat Tuhan dan dengan demikian juga kita mengasihi sesama kita dengan iman. Dikatakan pula bahwa kasih Tuhan itu sempurna dan di dalam kasih yang sempurna ini tidak ada ketakutan, sebab kita dengan yakin percaya bahwa kita memiliki kehidupan kekal dan tidak akan takut pada hari penghakiman. Ada dua hal yang dapat kita pelajari akan kasih ini, yakni bahwa kasih berdasarkan iman dan di dalam kasih tidak ada ketakutan. Tetapi bagaimana kita tahu dalam kehidupan kita sehari-harinya?

Yang pertama: Kasih berdasarkan iman. Tuhan mengasihi kita lebih dahulu tanpa menunggu kita bertobat atau mau mengikuti Tuhan dahulu dan ini menunjukkan bahwa Tuhan mengasihi kita sebab Ia tidak melihat kehidupan kita yang sekarang, tetapi Ia melihat kehidupan kita yang pada awalnya Ia telah ciptakan, yang sempurna bersama dengan Dia. Sebab bila kita yang lebih dahulu mengasihi Tuhan lalu baru Tuhan mengasihi kita, maka kasih Tuhan tidaklah tanpa kondisi, tetapi penuh dengan kondisi. Sedangkan kasih yang penuh dengan kondisi adalah kasih yang kita, sebagai manusia, lebih condong untuk miliki. Dan kita dapat merasakan betapa luar biasanya kasih Tuhan itu, sebab kasih-Nya bukan berdasarkan akan apa yang kita buat atau lakukan, tetapi memang Ia mengasihi kita. Dan dengan kasih yang seperti inilah kita perlu hidup dan mengasihi sesama kita. Yakni kita tidak lagi melihat kesalahan orang dan membenci mereka, tetapi kita mengasihi mereka karena kita melihat dan percaya dengan iman bahwa mereka juga adalah orang-orang yang sempurna, baik bersama Tuhan. Jadi, bukan lagi kasih yang penuh dengan kondisi, yang terbatas akan apa yang kita lihat, yang kita rasakan, yang kita dengar, tetapi kasih berdasarkan iman bahwa mereka semua adalah ciptaan Tuhan yang sempurna dan kita melihat mereka pada akhirnya ketika kita hidup bersama Tuhan dan bukan sekarang saat mereka masih di dunia. Dan bila semua orang percaya memiliki kasih Allah ini, yakni kasih yang berdasarkan dengan iman, maka gereja akan bersatu dan dunia akan goncang melihat kasih yang begitu luar biasa dan kemuliaan Tuhan akan terpancarkan di seluruh dunia.

Yang kedua: Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Secara praktikal dalam kehidupan kita sehari-hari, kita perlu percaya bahwa kita memiliki kehidupan kekal. Yakni, kita perlu percaya dengan yakin bahwa kita kehidupan kita akan berkecukupan, tidak akan kekurangan di dalam masalah pekerjaan, uang, makanan, pakaian dan tempat tinggal. Terutama karena kita tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara selagi kita menunggu Tuhan datang untuk kedua kalinya. Tetapi seringkali kita masih hidup seakan-akan hidup di dunia ini adalah segalanya, sehingga kita selalu khawatir akan bagaimana bila kita tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga, atau bagaimana bila kita tidak mendapat pekerjaan yang baik, atau bila kita tidak memiliki rumah, atau tidak cukup sehingga tidak dapat makan dan sebagainya. Memang, kehidupan di dunia ini memang dirundung oleh kesuraman dan tekanan bahwa kita harus sukses dan memiliki banyak uang agar dapat hidup dengan enak. Dan kita condong menajdi lupa bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, tidaklah kekal. Yang perlu kita benar-benar perhatikan adalah kehidupan kita bersama dengan Tuhan. Dan bila kita memiliki kasih Tuhan di dalam kehidupan kita, maka kita tidak akan lagi takut, sebab kita tahu Tuhan yang kuasa akan mencukupi segala kebutuhan kita di dunia ini. Asalkan kita hidup di dalam perlindungan-Nya, bersandar kepada-Nya dan sesuai dengan Firman-Firman-Nya.

Oleh sebab itu, biarlah kita mulai rubah cara kita mengerti kasih, sebab kasih yang sesungguhnya berdasarkan dengan iman dan berasal dari Allah dan bukan kasih manusia yang terbatasi dengan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. Maka dari itu dikatakan bahwa kasih Tuhan jauh melebihi tingginya langit, lebih dalam dari lautan, lebih lebar dari bumi dan bahkan lebih lebar dari seluruh angkasa, sebab kasih itu sempurna. Dan setelah kita mendapatkan pengertian baru akan kasih, baru kita dapat mempraktekannya di dalam kehidupan kita sehari-harinya dengan mengasihi keluarga kita, sesama kita, teman sekerja kita, dan seluruh umat manusia seperti Tuhan mengasihi kita. Dan biarlah kasih Tuhan itu memberikan kita keyakinan agar tidak ada lagi ketakutan di dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: 1John 4

The Word of God has taught a lot to us about the character of the Lord, our God, so that we may become more and more like the Lord Jesus Christ. And in this chapter we learn that the Lord is love and the love of God is perfect. If we know that love and have that love, then we know the Lord and the Lord is in us. But it is not easy to have the love of God in our lives, especially because of our hardened hearts, life of the world which is full of sin and corruption of the world which spreads and that becomes our food every day. But this does not mean that it is impossible, for with God what is impossible? For us to know and have love, we need to know of that love and experience it first. The Word of God says that love is that the Lord has loved us first and not that we have first loved God. And because of this love that we receive and experience, we should also love others the same. And the love that we receive and experience from the Lord is based on faith because we have never seen God and so we should love others with faith. It is also said that the love of God is perfect and in this perfect love, there is no fear, for we believe strongly that we have an eternal life and do not afraid of the judgment day. There are two things that we can learn from love, that love is based on faith and that in love there is no fear. But how do we know in our daily lives?

Firstly: Love is based on faith. The Lord loved us first without waiting for us to repent or want to follow the Lord first and this shows that the Lord loved us not because He saw our current lives, but He saw our lives in the beginning where He has created us perfect with Him. For if we first loved Him and then the Lord loves us, then the love of God is not unconditional, but it is based on condition. But love that is full of condition is our love, the love that we as human tend to have. And we can feel how amazing the love of God is because His love is not based on what we do, but He just loves us. And with this kind of love we need to live and love others. That is, we no longer look at the faults of men and hate them, but we love them because we see and believe by faith that they too are perfect and good with God. So, no longer love that is based on conditions, that is limited on what we see, feel and hear, but it is love that is based on faith that they all are creation of God who is perfect and we see them at the end when we live together with the Lord and not while they are here on earth. And if everyone has this love of God, that is the love that is based on faith, then churches will become one and the world will be shaken because they see such an amazing love and the glory of God will shine throughout the earth.

Secondly: In love there is no fear. Practically, in our lives we need to believe that we have an eternal life. That s, we need to believe for sure that our lives will be enough, will not lack in terms of work, finance, food, clothes and home. Especially because we know that life on earth is just temporary while we wait for the Lord to come for the second time. But many times we still live as if the life in this world is everything, that we tend to always worry of what if we cannot sufficiently support the needs of our families, or what if we cannot get the best job, or if we do not have a house, or lacking that we cannot eat and many more. Life on this earth is surrounded by corruption and pressure that we have to be success and have lots of money so that we may live comfortably. And we tend to forget that life on this earth is just temporary and not eternal. What we really need to look after is our live with God. And if we have the love of God in our lives, we will no longer be afraid, because we know that the Lord is powerful and is able to fulfill every need that we have on this earth. As long as we dwell in His protection, rely on Him and according to His Words.

Therefore, let us start to change our mindset about love, for real love is based on faith and from God and not from men which is limited by what we see, hear and feel. That is why it is said that the love of God is far higher than the heavens, deeper than the seas and wider than the earth or even the universe, for love is perfect. And after we have new understanding of love, then we can practice it in our every day lives by loving our families, friends, colleagues, and all mankind just as the Lord loves us. And let that love of God gives us the assurance and belief that there is no more fear in our lives.

Wednesday, January 9, 2013

Menjadi Yang Terbaik | Becoming The Best

Indo

Pembacaan Alkitab: Daniel 1-2

Kita semua tahu akan cerita Daniel dan bagaimana ia tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan hanya memakan sayur-sayuran dan akhirnya terlihat jauh lebih kuat daripada yang lain dan setelah diuji, jauh lebih pintar dan bijak dari pada orang-orang di istana. Kita juga tahu bagaimana Tuhan memberikan kepada Daniel dan 3 temannya akan pengetahuan, kepandaian, hikmat dan bagi Daniel juga pengertian akan mimpi-mimpi. Tetapi yang kita kadang kurang perhatikan adalah keadaan mereka sebelum mereka dipilih untuk  dapat masuk ke dalam istana dan bekerja untuk Raja Babel. Dikatakan bahwa orang-orang yang dipilih adalah orang-orang muda yang tidak ada suatu cela, berperawakan baik, memahami berbagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian akan ilmu, yakni mereka yang cakap untuk bekerja di istana raja. Dapat kita lihat bahwa Daniel dan 3 temannya bukan dipilih karena mereka tidak memiliki apa-apa, tetapi karena memang mereka sudah memiliki bekal sebagai orang yang cakap untuk bekerja di istana. Dan pasti Daniel dan 3 temannya juga bekerja keras untuk menambah pengetahuan, menjaga kehidupan mereka agar tidak ada cela, agar sikap dan perawakan mereka baik. Sebab kita tahu walaupun Tuhan dapat menganugrahkan kepandaian, hikmat dan pengertian akan mimpi, bila kita sendiri tidak berbuat apa-apa dan tidak bertindak di dalam iman, maka apa yang Tuhan berikan akan menjadi sia-sia. Jadi, selain dari sikap Daniel yang berani berdiri di dalam kebenaran dengan tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja, Daniel dan teman-temannya juga adalah orang-orang yang bekerja keras agar kehidupan mereka selalu sesuai dengan kebenaran Tuhan, mencari pengetahuan dan hikmat, mengikuti sikap dan perawakan yang baik dan menjaga kehidupan mereka. Oleh sebab itu, biarlah kita juga ikuti teladan mereka ini. Biarlah kita tidak hanya menunggu untuk Tuhan berikan hikmat baru kita berjalan, tetapi biarlah kita bekerja keras, mengejar Tuhan, hikmat, pengetahuan, sikap dan kehidupan yang baik dan yang benar. Dan sembari kita bekerja kita juga terus mengisi kehidupan kita dengan Firman Tuhan dan bersandar kepada Roh Kudus. Dengan begitu kita akan melihat kuasa dan hikmat Tuhan bekerja di dalam kehidupan kita lebih lagi. Jadi, untuk kita dapat menjadi yang terbaik seperti Daniel dan teman-temannya, kita perlu untuk bekerja keras, menjaga kehidupan kita dan juga bersandar kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Daniel 1-2

We all know of the story of Daniel and how he did not defile himself with the king's meal and only ate vegetables and in the end was found to be stronger than the others and after being tested, was found to be wiser and smarter than all the people in the kingdom. We also know how the Lord gave Daniel and his 3 friends knowledge, intelligence, wisdom and to Daniel also the understanding of interpretation of dreams. But what we often do not take notice is their condition before being chosen to be able to enter the kingdom and to work for the King of Babylon. It is said that the people chosen are young men whom there is no blemish, good-looking, gifted in all wisdom, possessing knowledge and quick to understand, who had the ability to serve int he king's palace. We can see that Daniel and his 3 friends were not chosen because they did not have anything, but because they have the ability to serve in the king's palace. And for sure, Daniel and his 3 friends must work hard to be able to have knowledge, to guard their lives so that they are found to have no blemish, so that they are found good looking and have good attitude. For we know that even though the Lord is able to give us wisdom, intelligence and understanding of dreams, if we ourselves do nothing and do not act in faith, then what the Lord gave us will be in vain. So, other than the attitude of Daniel who have the courage to stand firm in the truth by not defiling himself with the king's meal, Daniel and his friends are also people who work hard so that their lives are always according to the Word of God, seeking knowledge and wisdom, following the good attitude and guarding their lives. Therefore, let us also follow this example. Let us not only wait for the Lord to give wisdom and then we walk, but let us work hard, chasing after GOd, wisdom, knowledge and a life that is righteous and good. And while we do that, we also need to keep on filling our lives with the Word of God and to rely on the Holy Spirit. That way we will see the power and wisdom of God at work in our lives even more. So, for us to be the best and excel like Daniel and his friends, we need to work hard, guarding our lives and also rely on the Lord.

Tuesday, January 8, 2013

Anak-Anak Allah | God's Children

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 3

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Tetapi bila kita tidak berbuat kebenaran, bila kita melanggar hukum Allah, dan berbuat dosa, maka kita bukanlah anak-anak Allah dan kita adalah anak-anak Iblis. Hal ini mungkin terdengar keras, tetapi inilah kenyataan dan kebenaran Firman Tuhan. Untuk kita dapat tetap menjadi anak-anak Allah, kita perlu untuk hidup dalam kebenaran dan kesucian. Tuhan Yesus Kristus yang telah datang, mati dan bangkit untuk kita telah menghapus dosa kita, menebus hidup kita dan telah meyucikan kita. Dan bila kita tinggal di dalam Dia, maka kita tidak akan berbuat dosa. Tetapi apa yang dimaksudkan dengan tinggal di dalam Tuhan? Bila kita tinggal di dalam Tuhan, maka kita perlu untuk mengenal dan melihat kepada Tuhan lebih dahulu. Bila kita tahu prinsip-prinsip, kebenaran, karakter, sikap, isi hati dan kerinduan Tuhan maka kita akan mengenal Tuhan. Dan untuk kita mengenal Tuhan, kita perlu untuk memiliki persekutuan yang erat dengan-Nya setiap hari, membaca dan merenungkan Firman-Nya dan dipimpin oleh Roh Kudus. Dan untuk kita tinggal di dalam Dia, ini berarti kita memilih untuk bersikap, berkata-kata, bertindak seperti apa yang Tuhan inginkan, seperti Tuhan Yesus Kristus. Sebab kita selalu menghadapi pilihan-pilihan setiap harinya dan kita memiliki kuasa untuk memilih yang benar, yang kudus, yang berkenan di hadapan Tuhan dan yang sesuai dengan karakter Tuhan. Misalnya, kita dapat memilih untuk marah dan memaki-maki atau untuk bersabar, berdiam diri dan introspeksi diri kita. Atau kita dapat memilih untuk berkata-kata yang baik dengan kasih atau kita malahan dengan sengaja berkata-kata dengan menyinggung. Dan maish banyak lagi contoh sehari-hari kita. Jadi, bila kita mau tetap dipanggil sebagai anak-anak Allah, biarlah kita hidup dan tinggal di dalam Tuhan, biarlah kita sesuaikan kehidupan kita dengan karakter, kebenaran, kasih dan teladan Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: 1John 3

The Word of God teaches us that we are children of God. But if we do not do righetousness, if we disobey the law of God and sin, then we are not God's children and we are of the devil. This may sound harsh, but this is the truth of the Word of God. FOr us to be able to stay as children of God, we need to live in the righteousness and holiness. The Lord Jesus Christ came, died and rose again for us and He has wiped away our sins, has redeemed our lives and has sanctify us. And if we live in Him, then we will not sin anymore. But what does it mean to live in the Lord? IF we live in the Lord, then we need to know and look unto Him first. If we know the principles, righteousness, characters, attitudes, heart's desire and content of the Lord, then we know the Lord. And for us to know the Lord, we need to have intimate relationship with the Lord every day, reading and meditating the Word of God and lead by the Holy Spirit. And for us to live in Him, this means we choose to act, speak and have attitude as what the Lord wants, as the Lord Jesus Christ. For we always face choices every day and we have the power to choose what is right, holy, pleasing to God and in accordance to God's character. For example, we can choose to get angry and shout at people or to be patient, stay quiet and introspect ourselves. We can choose to speak with love and kindness or to speak with the intention of mocking others. And there are many other examples of our everyday lives. So if we want to stay as God's children, let us live and abide in the Lord, let us live a lifestyle that is in accordance to the character, righteousness, love and example of the Lord Jesus Christ.

Monday, January 7, 2013

Sungai Yang Mengalir | A Flowing River

Indo

Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 47-48

Tuhan menyiapkan sungai yang mengalir dari Bait Suci. Dan sungai ini memberikan kehidupan kepada sekitarnya kemanapun sungai itu mengalir. Ikan-ikan dapat hidup, tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon dapat berbuah dan tidak pernah layu dan yang buahnya tidak pernah habis. Sungai ini dapat juga melambangkan urapan dan kuasa Roh Kudus yang mengalir dari kehidupan kita, yakni Bait Suci. Bila kita hidup mencari Tuhan, memiliki kuasa dan urapan Roh Kudus di dalam hidup kita, maka apapun yang kita kerjakan dengan iman dan di dalam Tuhan, pasti akan berbuah dan akan menjadi berkat di manapun kita berada. Dan inilah yang Tuhan inginkan dari kehidupan kita. Bukan hanya agar kita hidup kudus dan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi kita perlu untuk bertumbuh, berbuah dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita seperti Yesus yang membawa pengaruh yang baik dan benar bagi orang-orang di sekitarnya. Jadi, biarlah kita berhenti memikirkan hanya diri kita sendiri dan dengan begitu kita masih egois, tetapi biarlah kita mulai menyalurkan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar kita agar itu menjadi berkat. Dan biarlah kita selalu memiliki persekutuan dengan Roh Kudus dan kuasa dan urapan-Nya akan mengalir seperti sungai yang selalu baru setiap saat.


English

Bible Reading: Ezekiel 47-48

The Lord prepared a river that flows from the Temple. And this river gives life to those around it where ever it flows. Fishes can live, plants and trees can bear fruits and their leaves never wilt and their fruits never ends. This river may represents the anointing and power of Holy Spirit that flows from our lives, that is the Temple. If we seek the Lord, have the power and anointing of the Holy Spirit in our lives, then whatever we do with faith in the Lord, it will bear fruits and will become a blessing where ever we are. And this is what the Lord wants from our lives. Not only that we live a holy life and only for ourselves, but we need to grow, bear fruits and be a blessing to the people around us, like Jesus who brought good and righteous impact to those around Him. SO, let us stop thinking of only ourselves and making us still selfish, but let us start to pass on what the Lord has given to us to those around us so that it may become a blessing. And let us always have the relationship with the Holy Spirit and His power and anointing will flow like a river that is always new every moment.

Sunday, January 6, 2013

AntiKristus | Antichrist

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 2

Firman Tuhan membukakan kebenaran kepada kita semua. Dan Firman Tuhanlah yang perlu kita pegang teguh di dalam kehidupan kita sehari-harinya. Sebab antikristus datang bukan dari orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus, tetapi justru dari orang yang tahu akan Firman Tuhan. Firman Tuhan bukakan bahwa antikristus adalah mereka yang juga termasuk sebagai orang percaya, tetapi mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus. Dan siapapun yang menyangkal Anak, yakni Yesus, ia juga menyangkal Bapa dan ia tidak memiliki Bapa. Biarlah kita tetap teguh percaya kepada Tuhan dan tidak menyangkal Yesus agar kita tidak menjadi antikristus, tetapi agar kita tetap mendapatkan kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan. Seperti biasa, Firman Tuhan tidak membukakan sesuatu dengan setengah-setengah, tetapi Firman Tuhan juga bukakan kepada kita akan bagaimana kita tidak menjadi antikristus. Agar kita tidak menjadi antikristus, kita perlu membiarkan apa yang kita telah dengar dari mulanya akan kebenaran Tuhan untuk tinggal di dalam hidup kita dan bila Firman dan kebenaran-Nya tinggal di dalam kita maka kita juga tinggal di dalam Anak dan Bapa. Dan bila Firman-Nya di dalam kita dan kita di dalam Tuhan, maka sebenarnya kita hidup memiliki hati yang sama dengan Tuhan, memiliki prinsip yang sama dengan Tuhan, pemikiran yang sama pula dan semuanya itu berdasarkan akan Firman Tuhan. Jadi, biarlah kita hidup terus diperbaharui di dalam hati, pikiran dan prinsip-prinsip serta tindakan kita agar sesuai dengan Firman-Nya dan menjadi serupa seperti Yesus. Dengan begitu kita akan hidup terus bersama Tuhan dan tidak menjadi antikristus yang hanya tahu dan memiliki pengetahuan akan Tuhan, tetapi mereka tidak mengenal Yesus secara pribadi sehingga mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus.


English

Bible Reading: 1John 2

The Word of God reveals the truth to us all. And the Word of God is what we need to hold on firmly in our lives daily. For antichrist do not come from those who did not the Lord Jesus Christ, but they come from those who knows the Word of God. The Word of God reveals that antichrist are those who are considered as part of the believers, but they reject and deny Jesus as Christ. And who ever denies the Son, who is Jesus, also denies the Father and he does not have the Father in him. Let us keep on believing firmly to the Lord and not to deny Jesus so that we would not be an antichrist, but for us to receive the eternal life that the Lord promised. As usual, the Word of God do not just reveal things halfway, but the Word of God also reveals on how we can avoid being an antichrist. For us not to become an antichrist, we need to let what we hear from the beginning of the truth of God to live in us and if the Word of God and His truth lives in us, then we also lives in the Son and the Father. And if Hsi Word is in us and us in the Lord then we are living with a heart that is the same as the Lord, same principle with the Lord and the same mindset too and all of that comes from the Word of God. So, let us keep on living and being renewed in our hearts, minds and principles along with our actions so that it is in accordance to the Word of God and we become more like Jesus. That way, we will keep on living with the Lord and do not become an antichrist who only knows about the Lord, but they do not know Jesus personally that they deny that Jesus is Christ.

Saturday, January 5, 2013

Pemeliharaan Tuhan | God's Providence

Indo

Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 45-46

Bila kita lihat akan korban-korban yang raja dan Israel perlu persembahkan kepada Tuhan, sungguh sangatlah banyak korban-korban itu. Dan tidaklah murah untuk dapat memberikan korban-korban yang Tuhan perintahkan, tetapi justru karena Tuhan yang meminta, Ia juga yang akan memenuhi keperluan umat-Nya dan tidak akan membiarkan umat-Nya bangkrut hanya karena persembahan-persembahan yang diberikan mereka. Dari sini kita dapat melihat betapa luar biasanya diberkati umat Tuhan itu. Bila kita memliki Tuhan yang mencukupi kebutuhan kita dan yang meminta daripada kita bukan untuk menghabiskan apa yang kita punya, tetapi akan mencukupi kita, apalagi yang perlu kita khawatirkan? Bila kita hidup sesuai dengan Firman-Nya, taat kepada Firman-Nya, hidup bekerja keras dan dengan iman, maka Tuhan yang setia dan adil tidak akan meninggalkan dan membiarkan umat-Nya kelaparan atau kekurangan. Kita tentunya akan berkecukupan dan bila Tuhan ijinkan lebih dari cukup. Tetapi seirngkali cara hidup kita yang berfoya-foya yang membuat sepertinya kita tidak cukup, padahal Tuhan telah mencukupi kita. Oleh karena itu, biarlah kita mulai hidup leibh bersandar kepada Tuhan karena Ia selalu mencukupi kita dan juga biarlah kita tidak berfoya-foya sehingga kita merasa kita tidak cukup dan akhirnya selalu mengejar uang dan bukannya mengejar Tuhan.


English

Bible Reading: Ezekiel 45-46

If we look at the sacrifices that the king and Israel need to offer to the Lord, truly there are a lot of them. And it is not cheap to be able to give all those offerings that the Lord commanded, but because the Lord asks, He will also provides the needs of His people and will not let His people go bankrupt because of all the offerings they need to give. From here we can see how amazingly blessed His people are. If we have a God who fulfills our needs and who asks from us not so that we would run out, but will provide for our needs, what else is there that we need to worry about? If we live according to the Word of God, obedient to the Word of God, work hard and live in faith, then the Lord who is faithful and just will not leave us nor let us go hungry or lacking. We will of course be sufficient and if the Lord allows, more than sufficient. But many times our lifestyle that likes to waste money that makes us seem not to have enough, while the Lord actually has given us enough. Therefore, let us start living by relying on the Lord because He always provides for us and also let us not waste our resources such that we feel that we do not have enough that we end up chasing after money and not God.

Friday, January 4, 2013

Memberikan Kesaksian | Giving Testimony

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Yohanes 1

Yohanes berkata bahwa apa yang ia telah dengar, lihat, saksikan dan raba itulah yang dibagikan kepada kita semua. Dan inilah yang perlu juga kita lakukan di dalam kehdiupan kita sehari-harinya. Agar kita tidak hanya menyimpan semuanya sendiri atau juga agar kita tidak hanya sekedar hidup tanpa mengalami Tuhan dan Firman-Nya. Biarlah kita juga mulai bagikan kepada orang-orang di sekitar kita, kepada keluarga kita, teman-teman kita, tetangga kita dan juga kepada sesama saudara seiman di dalam gereja akan apa yang telah kita dengar, lihat, saksikan dan raba akan Firman Tuhan. Kita dapat mulai dengan hal yang mudah seperti pada hari Minggu ketika kita ke gereja. Firman Tuhan dan khotbah yang kita dengar pada hari Minggu dapat kita bagikan kepada orang lain. Sebab bila kita tidak dapat membagikan, maka mungkin juga kita sendiri tidak benar-benar mendengarkan atau memasukinya di dalam hati kita dan bila demikian, maka percuma kita datang ke gereja dan mendengar Firman Tuhan. Lalu di dalam kehidupan kita sehari-hari dalam persekutuan dengan Tuhan, bila kita melihat, menyaksikan dan meraba kebaikan Tuhan, rahmat, kasih anugrah dan kuasa Tuhan, biarlah kita juga bagikan hal-hal itu agar kita selalu diingatkan bahwa memang Tuhan kita itu ajaib dan agar orang lain juga rindu mengalami Firman Tuhan seperti yang telah kita alami. Jadi, biarlah kita belajar untuk membagikan kesaksian kita kepada orang-orang sebagai bukti bahwa kita mengalami Firman Tuhan dan juga yang terpenting adalah untuk membawa jiwa-jiwa masuk ke dalam kerajaan Allah.


English

Bible Reading: 1John 1

John says that what ever he has heard, seen, witnessed, and handled, those are the things he shared with us all. And this is what we also need to do in our every day life. So that we would not just keep it all to ourselves or no just living without experiencing the Lord and His Word. Let us also start to share to the people around us, to our families, our friends, or neighbours and also to our brethren in Christ at church of what we have heard, seen, witnessed and touch of the Word of God. We can start from simple things like on Sunday when we go to church. The Word of God and sermon that we hear on Sunday, we can share it to others. Because if we cannot share it, maybe we ourselves did not really listen to or let it enter our hearts and if so, it is useless when we come to church and listen to the Word of God. Then in our everyday lives with the Lord, if we see, witness and touch the goodness of God, His mercy, grace and power, let us also share that so that we may always be reminded that the Lord is amazing and so others may also have the desire to experience the Word of God as we did. So, let us learn to share our testimonies to others as proof that we experience the Word of God and also most importantly so that we can bring souls to enter the kingdom of God.

Thursday, January 3, 2013

Tuhan Yang Bimbing | The Lord Leads

Indo

Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 42-44

Tuhan mengingatkan kepada Israel akan kekudusan Bait Suci Allah di mana kemuliaan Tuhan turun dan tinggal di tengah-tengah orang Israel. Ia mengingatkan umat-Nya bahwa Ia kudus dan dikatakan bahwa bila umat-Nya malu dan bertobat akan semua perbuatan yang telah mereka buat setelah diperingatkan akan kekudusan dan kemuliaan Tuhan, maka Tuhan akan membimbing mereka dan memberikan cara-cara agar mereka tetap hidup kudus sebagai umat Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan kita, kita tidak dapat berkata bahwa kita akan mencoba hidup kudus atau hidup lebih baik dulu baru kita datang kepada Tuhan. Bila demikian, kita sebenarnya berkata bahwa kita dapat berubah dengan kekuatan kita sendiri tanpa bantuan Tuhan. Tetapi, justru kita perlu kekuatan dan bimbingan Tuhan agar kita dapat hidup tidak mempermalukan kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Kita perlu datang kepada Tuhan dengan apa adanya, disertai dengan hati yang hancur yang sadar akan kebobrokan kita dan hati yang bertobat dan Tuhan akan membimbing kita kepada kehidupan yang benar dan kudus. Jadi, biarlah kita datang kepada Tuhan dengan kelemahan kita yang justru juga ingatkan kita bahwa kita memerlukan rahmat dan anugrah Tuhan dan datanglah kepada Tuhan setiap hari dengan hati yang bertobat agar kemuliaan Tuhan datang dan tinggal di dalam hati kita.


English

Bible Reading: Ezekiel 42-44

The Lord reminded Israel of the holiness of the Temple of God where the glory of God came down and dwell in the midst of Israel. He reminded His people that He is holy and it is said that if His people are ashamed and repent from all their wickedness after being reminded of the holiness and glory of God, then the Lord will lead them and give them ways so that they may live a holy life as the people of God. So it is with our lives, we cannot say that we will try to live a holy life or better life and then we will come to the Lord. If so, we are actually saying that we can change with our own strength and without the Lord's. But in fact, we need the strength and guidance of the Lord so that we may live without bringing shame to the holiness and glory of God. We need to come to the Lord with all that we are, accompanied by a broken heart that realises our wickedness and weaknesses and a repented heart and the Lord will lead us to a life that is righteous and holy. So, let us come to the Lord with our weaknesses which reminds us that we need the mercy and grace of God and come to the Lord every day with a repented heart so that the glory of God may come and dwell in our hearts.

Wednesday, January 2, 2013

Menunggu Janji Tuhan | Waiting On God's Promise

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Petrus 3

Firman Tuhan sekali lagi mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah lalai akan janji-janji-Nya dan Ia akan menepati-Nya. Hanya saja bukan dalam waktu yang kita tentukan, tetapi dalam waktu-Nya sendiri sebab Ia sedang bersabar menunggu waktu yang tepat datang. Dan selagi Ia menunggu waktu yang tepat itu datang, Ia memberikan kepada kita kesempatan untuk hidup benar dan taat di hadapan-Nya. Oleh karena itu, bila di tahun yang lalu kita masih belum melihat janji-janji-Nya terpenuhi, janganlah kita putus asa, menyerah, hilang harapan atau juga kecewa terhadap Tuhan. Tetapi biarlah kita ingat bahwa Ia tidak pernah lalai dan bahwa Ia bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Dengan begitu kita akan dapat terus berjalan dan berpegang teguh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus agar kita ditemukan tak bernoda dan tak bercacat di hadapan-Nya. Sabarlah menanti tetapi jangan menanti di dalam kemalasan, tetapi biarlah kita pakai waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan untuk terus maju di dalam iman kepada Tuhan dan dalam tindakan bagi Tuhan.


English

Bible Reading: 2Peter 3

The Word of God once again reminded us that the Lord is never late with His promises and He will fulfill it. It is only a matter of not being done within our own time, but within His own time for He is patiently waiting for the right time. And while He waits for that right time, He gives us opportunity to live righteously and obediently before Him. Therefore, if last year we still have not seen His promises fulfilled, do not lose heart, give up, lose hope or even disappointed with the Lord. BUt let us remember that He is never late and that He works for the good of those who loves Him. That way we will be able to keep on walking and holding on firmly in faith to the Lord Jesus Christ so that we would be found blameless and spotless before the Lord. Wait patiently but do not wait in laziness, but let us use this time and opportunity that the Lord gave to keep on moving forward in faith to the Lord and in action for the Lord.

Tuesday, January 1, 2013

Bait Suci Yang Baru | The New Temple

Indo

Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 40-41

Tuhan memperlihatkan kepada Yehezkiel penglihatan akan pelataran, pintu gerbang dan Bait Suxi yang baru. Selama ini Tuhan bernubuat akan pemulihan umat-Nya dan sekarang Ia berbicara akan bangunan yang baru di mana umat-Nya dapat menyembah, bersekutu dan memberikan persembahan-persembahan. Dapat kita lihat bahwa Tuhan mau mempersiapkan semuanya agar umat-Nya yang telah dipulihkan dapat memulai kehidupan yang baru di dalam Tuhan dengan benar. Begitu juga perlu kita aplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari kita. Bait Suci dapat juga dikatakan sebagai tubuh kita ini. Pelataran dan pintu gerbang Bait Suci adalah tempat di mana orang masuk, atau barang-barang masuk dan tinggal dan ini dapat juga melambangkan mata, telinga, hati dan pikiran kita, di mana hal-hal yang kita dengar dan lihat masuk ke dalam hati dan pikiran kita dan tinggal di sana. Jadi, pemulihan yang Tuhan lakukan adalah pemulihan yang sempurna yang membersihkan segalanya, hati, pikiran, sikap, perbuatan kita dari dosa dan kecemaran dunia. Tetapi dengan adanya gerbang dan pelataran dan bait suci yang baru, hal ini juga berarti kita perlu menjaga kehidupan kita agar setelah kita diperbaharui oleh Tuhan, kita tidak membiarkan hal-hal yang tidak kudus masuk ke dalam Bait Suci, yakni tubuh kita ini, baik itu melalui mata ataupun telinga kita dan agar kita tidak membiarkan hal-hal yang tidak kudus tinggal di dalam pikiran atau hati kita. Jadi, biarlah kita meminta agar Tuhan terus memperbaharui kita hari demi hari dan biarlah kita juga benar-benar menjaga kehidupan kita yang telah diperbaharui oleh Tuhan, agar pemulihan itu terjadi dengan sempurna di dalam kehidupan kita sehingga kita dapat menjadi berkat di mana orang-orang dapat datang kepada Tuhan dan melihat Tuhan melalui Bait Suci, yakni kehidupan kita ini.


English

Bible Reading: Ezekiel 40-41

The Lord showed Ezekiel a revelation of a new temple area, gates and Temple. Before this the Lord prophesied about the restoration of His people and now He is talking about a new temple where His people may worship, have fellowship and give offerings. We can see that the Lord wants to prepare everything so that His people that is restored may have a new start in the Lord with righteousness. And so should we apply to our everyday lives. The Temple can be said to be our bodies. The temple court and gates are places where people or things comes in and goes and stay and this may represent our eyes, ears, hearts and minds where things that we hear and see enters our hearts and minds and stayed there. So the restoration that the Lord does is a perfect one that cleanse everything, our hearts, minds, attitudes and actions from sin and corruption of the world. But by having a new temple court, gate and temple, this also means that we need to take care of our lives so that after we are restored by the Lord, we do not let unholy things enters the Temple, which is our bodies, may it be from our eyes or ears and we do not let unholy things stay in our minds or hearts. So, let us ask the Lord to keep on renewing us day by day and let us also really take care of our lives which has been renewed by the Lord, so that the restoration is perfect in our lives such that we becomes blessings where people may come to the Lord and see the Lord through the Temple, that is our lives.