Wednesday, July 31, 2013

Maju Ke Tanah Perjanjian | Marching Towards The Promised Land

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 31

Tuhan berkata kepada Yosua dan Israel melalui Musa agar mereka jangan takut dan gentar dan jangan patah hati, tetapi kuatkan dan teguhkan hati, sebab Tuhan yang akan berjalan di depan mereka dan memimpin mereka untuk maju berperang menduduki tanah perjanjian. Setiap dari kita memiliki tujuan yang Tuhan telah siapkan bagi kita, pekerjaan atau bisnis, pelayanan, pasangan hidup dan keluarga dan semua ini adalah tanah perjanjian kita. Dan bila kita mengikuti Tuhan, peintah-Nya, kehendak-Nya maka Ia yang akan memimpin kita untuk maju menduduki apa yang telah disiapkan menjadi milik kita. Bukan untuk kemuliaan kita sendiri, tetapi pada akhirnya untuk memuliakan Tuhan. Sebab apa yang Ia telah siapkan adalah yang terbaik bagi kita. Jadi, bila kita mengejar mimpi, visi dan misi yang Tuhan berikan kepada kita, sebagai individu atau secara gereja, janganlah kita takut dan gentar ataupun patah hati, tetapi kuarkan dan teguhkanlah hati kita, sebab Tuhan yang berjalan di depan kita, Tuhan yang berperang bagi kita. Jadi, mari kita lakukan bagian kita, yakni untuk mengikuti kebenaran Tuhan, untuk berjalan sesuai dengan arahan dan kehendak-Nya dan untuk berani maju meraih apa yang Ia telah bukakan dan tunjukkan kepada kita sebagai yang adalah bagian kita. Jangan biarkan ketakutan akan kegagalan, intimidasi orang di sekitar kita membuat kita merasa tidak mampu dan kecil, tetapi biarkan kebenaran bahwa Tuhan yang berjalan di depan kita membuat kita kuat dan teguh beriman kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 31

The Lord said to Joshua and Israel through Moses so that they would not be afraid, do not fear and be strong and of courage, because the Lord is the one who will walk before them and lead them to march forward to battle to overcome the promised land. Every one of us has a purpose that the Lord has prepared for us, works or businesses, ministries, partner in life and families and all of these are our promised land. And if we follow the Lord, His commandments, His will, then He will lead us to march forward to overcome what has been prepared for us. Not for our won glory, but in the end it's to glorify the Lord. For what He has prepared for us is the best. So, if we are chasing dreams, visions and missions that the Lord has given to us, as an individual or as a church, do not be afraid or do not fear or lose heart, but be strong and courageous, for the Lord walks before us, He fights for us. So, let us do our part, that is, to follow the righteousness of God, to walk according to His will and guidance and to dare to step forward to reacha nd achieve what He has revealed and shown to us as our part. Do not let hear of failure, the intimidation of others around us makes us small or lose incapable, but let the truth that the Lord walks before us makes us strong and courageous in faith to God.

Tuesday, July 30, 2013

Berjalan Di Dalam Kebenaran Tuhan | Walking In God's Righteousness

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 29-30

Musa mengajak orang Israel untuk mendedikasikan hidup mereka bagi Tuhan, untuk membuat sebuah janji dan sumpah agar mereka hanya menyembah Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Dan dari apa yang Musa katakan dan ingatkan kepada Israel, kita dapat melihat langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk kita dapat kembali ke dalam jalan yang benar, bila kita mulai menyimpang seperti Israel. Pertama-tama kita perlu diingatkan akan apa yang Tuhan telah lakukan bagi ktia selama hidup kita, yakni  akan pengalaman pribadi kita dengan Tuhan. Dengan mengingat perbuatan dan kasih Tuhan, kita mulai melihat bahwa kita berada di dalam jalan yang salah, dan perlu untuk kembali ke jalan yang benar. Kemudian kita perlu untuk mengaku akan dosa kita, bertobat dan berbalik kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan memulihkan kehidupan kita. Dan bila kita terus hidup berada di dalam kebenaran-Nya, maka kita akan melihat berkat Tuhan mengikuti dan kehidupan yang kita dapati bukan kematian. Pada akhir dari semua ini, yang kita hadapi adalah kehidupan kekal atau kematian kekal dan pilihan selalu ada di tangan kita. Dan biar kita selalu memilih kehidupan kekal dan selalu berada di dalam jalan Tuhan, maka kita perlu untuk selalu bersekutu dengan Tuhan, memiliki pengalaman pribadi dengan-Nya, membaca dan merenungkan Firman Tuhan agar kita selalu diingatkan akan kebenaran dan kasih-Nya agar kita selalu berada di dalam jalan kebenaran Tuhan. Tetapi ingat, bagian kita adalah untuk mengingat, bertobat, berbalik kepada Tuhan dan berjalan dalam kebenaran-Nya, pemulihan adalah bagian Tuhan. Jadi, biarlah kita selalu berjalan di dalam kebenaran Tuhan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 29-30

Moses invites the Israelites to dedicate themselves to the Lord, to make a promise and an oath so that they would only worship the Lord, God of Abraham, Isaac and Jacob. And from what Moses said and reminded them of, we can see the steps that we need to take for us to go back to the righteous path, if we start to sway away like Israelites. Firstly, we need to be reminded of what the Lord has done for us, that is our own personal experience with the Lord. By remembering what He has done and His love, we start to see that we are in the wrong path, and we need to go back to the righteous path. Then we need to confess, repent and go back to the Lord, then the Lord will restore our lives. And if we keep on living in His righteousness, then we will see the blessings of the Lord follow us and we receive life and not death. At the end of all of these, what we face is eternal life or eternal death and the choice is always in our hands. And for us to always choose eternal life and always be in the path of God, then we need to always have fellowship with the Lord, have personal experience with Him, read and meditate the Word of God so that we will be reminded of His love and righteousness so that we will always be in the righteous path of God. But remember that our part is to remember, repent, turn to God and walk in His righteousness, restoration is the Lord's part. So, let us always walk in the righteousness of God.

Monday, July 29, 2013

Pagar-Pagar Untuk Menjaga Kita | Fences To Guard Us

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 28

Di dunia ini hanya ada dua pilihan, yakni untuk mengikuti Tuhan atau tidak mengikuti Tuhan. Bila kita mengikuti Tuhan, maka kita berada di dalam naungan Tuhan, berada di dalam perlindungan Tuhan, tetapi bila kita tidak mengikuti Tuhan maka kita tidak ada di dalam naungan atau perlindungan Tuhan. Bayangkan seperti kita berjalan dengan adanya pagar di kiri dan di kanan yang menjaga kita, itulah hidup berjalan di dalam ketetapan dan perintah Tuhan, kita memiliki pagar yang membantu kita menjaga jalan kita agar tetap di jalan yang benar. Tetapi bila kita berjalan tanpa ketetapan dan perintah Tuhan, yakni dengan tidak mengikuti Tuhan, maka kita berjalan tanpa pagar-pagar itu dan kita tidak akan tahu jalan mana yang baik dan kita tidak terlindungi. Jadi, setiap harinya kita memiliki dua pilihan, ikuti Tuhan atau tidak mengikuti Tuhan, sebab berkat atau kutuk itu hanyalah hasil dari pilihan kita sehari-harinya. Jadi, biarlah kita mengikuti Tuhan setiap harinya dan taat kepada segala ketetapan dan perintah-Nya agar hidup kita terjaga, terpelihara dan memiliki pagar-pagar yang menjaga jalan kita.


English

Bible Reading: Deuteronomy 28

In this world there are only two choices, that is to follow the Lord or not. If we follow the Lord, then we are under His wings, under His protection but if we do not follow the Lord then we are not. Imagine as if we are walking with fences to our right and left, that is life walking in the statutes and commandments of God, we have fences that helps us to guard our path so that we would still walk in the righteous path. But if we do not walk with the statutes and commandment of God, that is not following the Lord, then we walk without those fences and we do not know what is the good path and we are not guarded. So, every day we have two  choices, to follow the Lord or not to follow, because blessings and curses are just the result of our daily choices. So, let us follow the Lord everyday and obey all His statutes and commandments so that our lives are guarded, taken care of, and have those fences that guard our path.

Sunday, July 28, 2013

Memilih Mengikuti Tuhan | Choosing To Follow The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 27

Musa dan para imam Lewi memberikan perintah kepada orang Israel bahwa mereka harus mendengarkan suara Tuhan, melakukan perintah dan ketetapan-Nya karena mereka telah menjadi umat Tuhan. Musa di sini memakai kata "harus" karena satu alasan, yakni karena orang Israel adalah umat Tuhan, yakni orang-orang yang memilih untuk mengikuti Tuhan dan mengabdi untuk menyembah Tuhan. Hal yang sama berlaku bagi kita, bila kita telah memilih untuk mengikuti Tuhan, maka kita harus mendengarkan suara-Nya, melakukan perintah dan ketetapan-Nya. Sebab buat apa kita mengikuti Tuhan bila kita tidak pernah mengenal-Nya, mendengar suara-Nya ataupun melakukan perintah-Nya untuk menyenangkan hati-Nya? Jadi, semua kembali lagi kepada pilihan kita setiap harinya, siapakah yang akan kita ikuti hari ini: Tuhan, diri kita sendiri, hawa nafsu, iblis, orang lain dan sebagainya. Dan bila kita memilih Tuhan, maka janganlah kita setengah-setengah, tetapi seperti yang dikatakan di pasal-pasal sebelumnya, agar kita melakukannya dengan segenap hati dan jiwa, yakni dengan keseluruhan hidup kita. Jadi,biarlah kita memilih untuk mengikuti Tuhan, mendengarkan suara-Nya dan melakukan perintah dan ketetapan-Nya pada hari ini dan seterusnya sampai pada akhir hidup kita.


English

Bible Reading: Deuteronomy 27

Moses and the priests gave commandment to the Israelites that they must listen to the voice of God, do His commandments and statutes because they have become God's people. Moses used the word, "must" because of one reason, that the Israelites are the people of God, that is, those who have chosen to follow the Lord, dedicate themselves to worship the Lord. The same applies to us, if we have chosen to follow the Lord, then we must listen to His voice, do His commandments and statutes. Because, why do we even bother to follow the Lord if we never know Him, listen to His voice, or even do  His commandments to please Him? So, all comes back to our daily choice, who do we follow today: the Lord, ourselves, lust, satan, other people and others. And of we chose the Lord, then do not follow Him half-heartedly, but as it is said int he previosu chapters, do it with our whole hearts and soul, that is our whole being. So, let us choose to follow the Lord, to listen to His voice and do His commandments and statutes, today and everyday for the rest of our lives.

Saturday, July 27, 2013

Dengan Segenap Hati & Jiwa | With All Of Our Hearts & Soul

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 25-26

Tuhan menutup peraturan-peraturan yang diberikan-Nya dengan mengatakan agar orang Israel melakukannya dan menurutinya dengan segenap hati dan jiwa. Bila kita perhatikan akan hal-hal yang termasuk di dalam kata-kata "segenap hati dan jiwa", maka hal ini bukan hanya masalah prioritas, dedikasi dan komitmen yakni hati kita, tetapi juga menyangkut masalah jiwa kita, yakni pikiran dan emosi kita. Hal ini berarti menyangkut keseluruhan kita sebagai manusia. Jadi, bila kita mengikuti peraturan, perintah dan Firman Tuhan, itu bukan sekedar menjalankan atau mendengarkan saja, tetapi kita juga memikirkannya, merenungkannya, membiarkannya masuk ke dalam hati kita, membiarkannya itu menjadi pedoman dan hal yang kita pakai sebagai bimbingan dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Seluruh hidup, sikap, karakter, sudut pandang kita mengikuti Firman Tuhan dan dengan begitu perbuatan dan tingkah laku kita akan mengikuti Firman Tuhan. Jadi, tidak hanya diperlukan untuk kita memiliki dedikasi dalam membaca dan merenungkan Firman, tetapi kita perlu melakukannya dengan segenap hati dan jiwa kita, dengan keseluruhan hidup kita sebagai manusia dalam segala aspek. Jadi, biarlah kita benar-benar mengikuti Tuhan dan melakukan Firman-Nya dengan segenap hati dan jiwa kita.


English

Bible Reading: Deuteronomy 25-26

The Lord closed the rules that He gave by telling the Israelites to do it and obey it with all of their hearts and souls. If we look closely to what it meant by, "with all of our hearts and soul", then this is not only about priority, dedication and commitment, which is the heart, but it also involves our soul, that is our minds and emotions. This means, it involves our whole being as a human. So, if we follow the rules, commandment and the Word of God, it is not only doing it or just listening to it, but we also think about it, meditate on it, let it sink into our hearts, let it become our guide and a guidebook that we use in our daily lives. All of our lives, attitude, character, perspective follows the Word of God and in doing so, our actions and deeds will follow the Word of God. So, we do not only need dedication in reading and meditating the Word of God, we also need to do it with all our hearts and souls, with all of our being as humans in all aspects. So, let us really follow the Lord and do His Words with all of our hearts and souls.

Friday, July 26, 2013

Iman Yang Teguh | A Firm Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 14

Ketika Yesus ditangkap dan dihakimi, tidak ada yang dapat menemukan kesalahan pada-Nya. Semua yang bersaksi dusta tidak ada yang sama, sehingga tidak ada kesaksian yang dapat membuat mereka menghukum mati Yesus. Tetapi pada akhirnya Yesus dihukum mati karena kebenaran yang diucapkan-Nya yang tidak dimengerti oleh orang banyak. Sebagai orang percaya, bila kita hidup benar di hadapan Tuhan, hidup dengan mengikuti teladan Tuhan Yesus yang baik dan benar, maka orang-orang tidak akan dapat menemukan kesalahan pada kita kecuali akan iman dan kebenaran yang kita pegang. Oleh karena itu, biarlah kita benar-benar pegang kuat kebenaran dan iman kita. Sama seperti mereka yang disebut di Alkitab, seperti Daniel, Stefanus dan Yesus sendiri, bahwa mereka dianiaya hanya karena iman dan kebenaran yang mereka hidupi. Begitu juga kita akan mengalami penganiayan pada akhir jaman ini karena iman dan kebenaran yang kita pegang. Jadi, biarlah kita tetap kuat, belajar dari Yesus dan contoh yang ada di Alkitab, agar kita kuat berakar di dalam Tuhan dan tidak seperti Petrus yang menganggap bahwa ia tidak akan menyangkal Yesus, padahal ia akan menyangkal Yesus karena Ia belum benar-benar menghidupi kebenaran. Janganlah kita juga mau tertipu oleh berapa lamanya kita menjadi orang percaya atau seberapa banyaknya pelayanan yang kita lakukan, sebab Petruspun telah mengikuti Yesus selama tiga tahun lebih dan ia tetap menyangkal Yesus. Melainkan biarlah kita selalu rendah hati, selalu meminta pimpinan Roh Kudus agar kita tetap kuat imannya di saat godaan, tantangan dan penganiayaan datang.


English

Bible Reading: Mark 14

When Jesus was captured and judged, there was no fault that they could find on Him. All the false witnesses are not the same, that there are no testimonies that could make them sentenced Jesus to death. But in the end Jesus was sentenced to death because of the truth that He said that was not yet understood by the crowd. As believers, if we live righteously before the Lord, living by following the good and righteous footsteps of the Lord Jesus, then people would find no fault on us except for our faith and the truth that we hold. Therefore, let us really hold on true to the truth and our faith. The same with the others mentioned in the Bible such as Daniel, Steven and Jesus Himself, where they were persecuted because of their faith and righteousness. We too will experience persecution in this end times because of our faith and righteousness. So, let us keep strong, learn from Jesus and others in the Bible, so that we may be strongly rooted in the Lord and not be like Peter who thinks that he won't deny Jesus, while he will deny Jesus because he have not yet really lived the truth. Do not fall into deception of how long we have been a believer or how much ministries we have done, because Peter also had followed Jesus for more than 3 years and he still denied Jesus. But, let us always be humble, always ask for the guidance of the Holy Spirit so that we may be strong when temptation, trials and persecution comes.

Thursday, July 25, 2013

Siapa Yang Kita Wakili? | Who Are We Representing?

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 23-24

Bila kita perhatikan akan peraturan-peraturan yang Tuhan berikan, secara garis besar, semuanya itu agar Israel dapat hidup rukun di antara bangsanya sendiri dan dapat dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Tetapi bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena Tuhan. Segala yang mereka lakukan dan segala peraturan yagn diberikan berguna untuk membangun hubungan antara manusia dengan memancarkan dan memikirkan siapa yang kita wakili dalam tindakan kita. Misalnya, Tuhan banyak mengatakan soal kekudusan sebab Tuhan itu kudus dan dalam segala tingkah laku mereka, mereka diingatkan bahwa Tuhan itu kudus, oleh sebab itu mereka patut melakukan ini dan itu. Jadi, sebagai umat Tuhan, mereka mewakili Tuhan, oleh sebab itu mereka perlu untuk hidup kudus, sebab Tuhan itu kudus. Jadi, peraturan-peraturan yang ada, itu semua agar hubungan antara manusia dan Tuhan terus ada dan agar hubungan itu terus mengalir kepada hubungan dengan manusia lainnya dengan mewakili dan memancarkan Tuhan dalam hidup mereka. Begitu juga perlu kita pelajari untuk kita terapkan dalam kehidupan kita. Yakni, dalam setiap hal yang kita lakukan, biarlah kita bertanya hal apakah yang dari Tuhan yang kita pancarkan bila kita lakukan ini dan itu. Bila kita berdosa, maka bukan Tuhan yang kita pancarkan, tetapi hawa nafsu. Dan bila kita berpikir dan diingatkan akan apa yang kita akan pancarkan bila kita lakukan sesuatu, maka kita akan berpikir dua kali sebelum kita berdosa. Dan biarlah hubungan kita dengan Tuhan mengalir untuk dipancarkan di dalam hubungan kita dengan sesama kita, sebab hubungan dengan Tuhan penuh dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, harapan, ucapan syukur, kerendahan hati dan sebagainya. Jadi, biarlah kita selalu ingat bahwa kita adalah ciptaan Tuhan, duta besar Tuhan dan kita mewakili Tuhan, jadi apa yang kita lakukan seharusnya memancarkan Tuhan, dan inilah yang akan membantu kita untuk hidup kudus dan benar di hadapan Tuhan, sebab sebelum kita melakukannya, kita sudah diingatkan, diperingati dan bertobat dari pemikiran untuk berdosa. Terpujilah Tuhan Allah yang setia.


English

Bible Reading: Deuteronomy 23-24

If we took notice of all the rules that the Lord gave, mainly, all of them are for the Israelites to be able to live harmoniously within themselves, to be respected and honoured amongst other nations. But not because of their own strengths, but because of God. All that they do and all the rules given to them are useful to build relationship between men by reflecting and thinking of who we are representing in our actions. For example, the Lord said a lot about holiness because the Lord is Holy and in all that they do, they are reminded that the Lord is holy, therefore they should do this and that. So, as the people of God, they represent the Lord, that is why they ought to live a holy life, because the Lord is holy. So the rules that are given, all are given so that the relationship between men and God will always be there and flow to the relationship between men by representing and reflecting the Lord in their lives. The same applies to us for us to apply in our lives. That is, in all that we do, let us ask of what part of God are we representing if we do this or that. If we sin, then it is not the Lord whom we represent, but it is lust. And if we think and be reminde3d of what we represent in our actions, then we will think twice before we sin. And let our relationship with the Lord flow to be reflected in our relationship with others around us, for relationship with God is full of love, joy, peace, hope, thanksgiving, humility and others. So,let us always remember that we are God's creation, His ambassador and that we represent God, so what ever we do should reflect God, and this is what will help us to life a holy and righteous life before the Lord, for before we do it, we are reminded, warned and repented from that thought to sin. Blessed be the Lord, our faithful God.

Wednesday, July 24, 2013

Hikmah Dari Peraturan-Peraturan | Wisdom From Rules

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 21-22

Tuhan memberikan berbagai macam peraturan bagi Israel untuk bagaimana mereka hidup di tanah yang Tuhan akan berikan nanti sebagai suatu bangsa. Beberapa dari peraturan itu, Tuhan memerintahkan agar Israel tidak menabur kebun anggurnya dengan dua jenis benih, atau membajak dengan keledai dan lembu bersama--sama, atau memakai pakaian yang dari dua jenis bahan, yakni bulu domba dan lenan bersama-sama. Walaupun sepertinya peraturan-peraturan ini mungkin tidak berlaku bagi kita, tetapi makna di baliknya masih berlaku bagi kita. Kita tahu bahwa Tuhan kita itu kudus dan Ia menginginkan yang murni dan oleh karena itulah Ia memberikan peraturan-peraturan ini. Yakni agar kita tidak mendua hati yakni kepada Tuhan dan kepada berhala dan juga agar kita hidup murni di hadapan Tuhan, mengikuti kebenaran dan membuang segala dosa. Selain daripada itu, Tuhan juga suka akan keseimbangan, dan lembu dan keledai tidaklah seimbang bila bekerja di ladang yang sama, membajak bersama-sama, begitu juga bulu domba dan lenan tidaklah sepadan. Dan ini mengingatkan kita bahwa bila kita perlu untuk memiliki pasangan yang sepadan dan seimbang dengan kita. Tetapi bukan hanya pasangan yang seimbang dalam hidup kita sebagai suami atau istri, tetapi juga dalam pelayanan di ladang Tuhan, dalam misi, kita perlu teman sepelayanan yang seimbang dalam pengenalan akan Tuhan agar dapat saling menopang dan mendorong. Jadi, biarlah kita diingatkan untuk hidup murni di hadapan Tuhan, tidak mendua hati dan juga agar kita mencari pasangan yang sepadan dan seimbang dalam hidup dan ladang pelayanan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 21-22

The Lord gave a lot of rules for Israel to do on how to live in the land that the Lord is giving to them as a nation. Some of that rules, the Lord commanded the Israel to not spread two different types of seed in the same vineyard, or to plow with an ox and a donkey together, or to wear garment of different sorts such as  wool and linen mixed together. Even though it seems that these rules do not apply to us, but the meaning and wisdom behind it still does applies. We know that our Lord is a holy God and He desires purity and that is why He gave these rules. That is, so that our hearts would not be in two places at once, to the Lord and to idols, and so that we would live a pure life before the Lord, following righteousness and getting rid of sin. Other than that, the Lord also likes balance, and an ox and a donkey working in the same field is not balance, and the same wit wool  mixed with linen is not balanced. And this reminds us that we need to have a partner who is suited and balance with us. Not only a balance partner in life as husband or wife, but also in ministry in God's field, in mission, we need to have a partner who is balanced in our encounter with God so that we would be able to support and encourage one another. So, let us be reminded to live a pure life before the Lord, not to have heart for two different things and to also seek for a balance and suited partner in life and in ministry.

Tuesday, July 23, 2013

Peperangan Rohani | Spiritual War

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 19-20

Tuhan memberi perintah agar setiap kali Israel mau berperang, para imam datang dan menguatkan hati mereka dengan menyatakan kebenaran kepada mereka bahwa Tuhan yang berjalan di depan mereka memberikan kemenangan kepada mereka. Tetapi, walaupun Tuhan yang memimpin, Tuhan tetap tidak mau ada orang yang hatinya tidak fokus kepada peperangan untuk ikut berperang, sebab nanti ia mati. Tuhan juga tidak mau ada orang yang lemah hatinya untuk ikut perang, sebab itu dapat mempengaruhi tentara lainnya sehingga mereka menjadi tawar hati dan kalah peperangan. Begitu juga dengan kehidupan kita sekarang ini, yakni bahwa Tuhan yang berjalan di depan kita memberikan kepada kita kemenangan. Tetapi dalam sebuah perkumpulan orang percaya, yakni gereja, kita mengalami peperangan rohani setiap saat dan tidak seharusnya ada yang lemah hatinya, supaya jangan membuat para pelayan lainnya juga menjadi lemah dan tawar hati. Bila kita melayani di dalam gereja, biarlah kita terus fokus dan kuatkan hati kita dengan terus beriman kepada Tuhan bahwa Tuhanlah yang berjalan di depan kita dan memberikan kepada kita kemenangan. Bila kita sedang tawar hati, segeralah bereskan dengan Tuhan agar kita tidak mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Sehingga kita selalu siap sedia menghadapi peperangan rohani bersama Tuhan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 19-20

The Lord gave a command so that every time Israel is going to march for war, the priest would come and strengthen their hearts by stating the truth to them that the Lord is marching in front of them and giving them the victory. But, even though the Lord is the one who leads, the Lord still does not want people who are not focused in the war to go to war, for they will die. The Lord also did not want people who are fainthearted to go to war, for it can affect other soldiers as well, that they too will become fainthearted and they will lose the war. And so it is with our lives nowadays, that the Lord is the one who walks in front of us, giving us victory. But in a gathering of believers, that is the church, we face spiritual warfare every moment and there shouldn't be anyone who is fainthearted, so as not to affect other ministers. If we minister at church, let us always focus and strengthen our hearts by having faith that the Lord is the one who walks before us and giving us victory. If we are fainthearted, immediately settle it with God so that we would not affect others around us. So that we would always be ready facing the spiritual warfare with the Lord.

Monday, July 22, 2013

Akhir Jaman | End Times

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 13

Tuhan Yesus memeringati kita semua untuk berwaspada dalam kehidupan kita di bumi ini. Sebab kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Tetapi yang kita tahu adalah bahwa ketika Tuhan datang, Ia akan datang dalam awan-awan. Oleh karena itu Ia memeringati agar kita tidak tertipu oleh nabi-nabi palsu atau mesias-mesias palsu. Sebab siapa yang mengaku bahwa mereka adalah mesias itu bertentangan dengan Firman Tuhan, karena Tuhan Yesus sendiri yang berkata bahwa Ia akan datang dalam awan-awan dan kemuliaan-Nya, berarti semua orang akan tahu ketika Ia datang dan tidak harus diproklamasikan lebih dahulu. Juga bila ada nabi-nabi atau orang-orang yang berkata mereka tahu kapan dunia kiamat atau kapan Tuhan datang, maka itu semua bohong, karena, sekali lagi, Tuhan Yesus sendiri yang berkata bahwa tidak ada yang tahu kecuali dari Bapa. Tetapi Tuhan memeringati kita akan tanda-tandanya agar kita selalu setia, siap sedia menyambut kedatangan-Nya, agar saat Ia datang, kita ditemukan setia, siap dan tidak tertidur. Jadi, fokusnya bukan untuk tahu kapan Tuhan datang dan baru jika sudah dekat kita sungguh-sungguh kepada Tuhan, tetapi fokusnya adalah untuk hidup bersama Tuhan setiap harinya agar kita selalu siap kapanpun Ia datang. Jadi, marilah kita bersiap-sedia senantiasa, hidup dengan setia, taat dan berjalan dalam kebenaran Tuhan agar kita ditemukan setia ketika Tuhan datang.


English

Bible Reading: Mark 13

The Lord Jesus warned us all to be alert in our lives on earth. For we do not know when the Lord will come. But what do we know is that when the Lord comes, He will come on clouds. Therefore, He warned us so that we would not be deceived by false prophets or false messiahs. For whoever says that they are the messiah, it goes against the Word of God, because the Lord Jesus Himself said that when He comes, that He will come on clouds with His glory, meaning all will know when He comes and it doesn't have to be proclaimed to the world first. Also, if there are prophets or people who says they know when the world will end, or when the Lord will come, then all is a lie, because, once again, the Lord Jesus said Himself that no one knows except the Father. But the Lord warns us of the signs so that we would always be faithful, ready to receive His coming, so that when He comes, we are found faithful, ready and not asleep. So, the focus is not to know when the Lord will come and then just getting serious with God when it is near, but the focus is to live with God everyday, so that we would always be ready whenever He comes. So, let us always be ready, living faithfully, in obedience and walk in the righteousness of God so that we are found faithful when the Lord comes.

Sunday, July 21, 2013

Membaca & Melakukan Firman Tuhan Setiap Hari | Reading & Doing The Word Of God Everyday

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 17-18

Tuhan memerintahkan agar bila nanti Israel memiliki raja, seorang raja harus memiliki salinan kitab suci sendiri yang ditulis oleh imam agar ia dapat membacanya seumur hidup untuk takut akan Tuhan dan berpegang kepada seluruh isi hukum dan ketetapan agar ia tidak tinggi hati karena ia dipilih sebagai raja dan agar ia tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Jadi, Firman Tuhan ini untuk semua orang, kepada seluruh rakyat, mereka mendengarkan Firman ketika dibacakan oleh para imam. Tetapi untuk para raja, yakni para pemimpin, mereka akan memiliki salinan sendiri, yang dapat mereka baca setiap harinya. Di jaman sekrang, kita semua memiliki Alkitab masing-masing dan patut membacanya setiap hari seperti para raja. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk kita hidup dipimpin oleh Firman Tuhan setiap harinya. Dan semuanya itu agar kita dapat tetap berjalan di jalan Tuhan. Jadi, bila kita kadang jauh dari Tuhan, atau kadang terbawa arus dunia dan menjauh dari Tuhan, atau juga bila kita menghadapi masalah dan jadi mundur dari Tuhan, atau bila kita menjadi tinggi hati karena apa yang kita telah raih, maka menurut Firman Tuhan, kita tidak membaca dan melakukan Firman Tuhan setiap hari dan Firman Tuhan tidak menjadi pedoman hidup kita. Dan seringkali bila kita mengalami hal-hal yang tadi di sebut, sebelum kita menjauh dari Tuhan, kita menyalahkan Tuhan lebih dahulu, kadang kita juga marah dan kecewa terhadap Tuhan. Padahal sebenarnya Tuhan telah memeringati kita dan memberikan kepada kita jawabannya, yakni Firman Tuhan, untuk kita baca dan lakukan setiap harinya. Jadi, sebenarnya kita tidak ada hak untuk marah atau kecewa kepada Tuhan, sebab Tuhan telah memberitahukannya kepada kita, hanya saja kita yang tidak melakukan apa yang Ia perintahkan dan peringati. Jadi, marilah kita benar-benar membaca dan melakukan Firman Tuhan setiap harinya, agar hidup kita dipimpin oleh Tuhan dan bukan oleh diri kita sendiri.


English

Bible Reading: Deuteronomy 17-18

The Lord has commanded so that when Israelites has a king, the king will have his own copy of the books of law written by the priests so that he may be able to read it everyday to have the fear of the Lord, to hold on to the statutes and commandments, so that he is not boastful because he is chosen as king and so that he is not swayed to the left or the right. So, the Word of God is for all, to the people, they hear the Word of God when they are read to by the priests. But to the kings, that is the leaders, they have their own copy that they can read everyday. Nowadays we all have our own copy of the Bible and should read it everyday like the kings. This shows how important it is for us to live, led by the Word of God everyday. And all of these are so that we may keep on walking in the path of God. So, if sometimes we are far from God, or drowned by the current of the world and went away from God, or if we face problem and then stepped back from God, or if we become boastful because of what we have achieved, then according to the Word of God, we do not read and do the Word of God and the Word of God everyday and the Word of God is not our guide to life. And many times when we go through any one of the above, before we stepped back from God, we blame God first, sometimes we are also angry or disappointed towards God. While the Lord actually has already warned us and gave us the answer, that is the Word of God, for us to read and do everyday. SO, in reality, we do not have the right to be angry of disappointed towards God, for He has told us everything, it is only us who did not do what He has commanded and warned of. SO, let us really read and do the Word of God everyday, so that our lives are led by the Lord and not ourselves.

Saturday, July 20, 2013

Memberi Kepada Yang Miskin | Giving To The Poor

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 15-16

Tuhan mengajarkan Israel agar mereka memberi dengan sukarela dan tangan terbuka kepada orang miskin sebangsa mereka di tengah-tengah mereka. Tuhan memerintahkan demikian agar orang Israel yang miskin dapat hidup berkecukupan dan agar orang Israel yang berlebihan tidak terikat oleh uang atau harta dan menjadi pelit sehingga tidak mau memberi atau memberi pinjaman. Ini adalah cara Tuhan agar semua orang hidup tercukupi dan tidak terikat oleh uang atau harta mereka. Begitu jugalah Tuhan meneruskan perintah ini kepada kita bahwa kita perlu memperhatikan mereka yang janda, yatim piatu dan miskin, sebab mereka adalah orang-orang yang memerlukan bantuan dan perhatian. Tuhan membiarkan mereka melalui apa yang mereka lalui agar mereka dapat mengalami kasih Tuhan melalui anak-anak-Nya yang memberi dan memperhatikan. Tuhan juga membiarkan mereka ada agar kita belajar untuk tidak berpaut kepada uang, tetapi kepada Tuhan yang memberikan segalanya kepada kita. Jadi, janganlah kita acuhkan orang yang memerlukan di sekitar kita, khususnya oran miskin, janda dan anak yatim piatu. Biarkan kasih Tuhan mengalir melalui kehidupan kita dan lakukan bagian kita untuk memenuhi kerinduan Tuhan bahwa umat-Nya tidak ada yang akan kekurangan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 15-16

The Lord teaches Israelites so that they would give willingly and with an open hand to the poor of their own people in their midst. The Lord commanded them so, so that the poor Israelites would live in sufficiency and so that the Israelites who has more is not bound by money or wealth and becomes stingy that thye do not want to give or lend their wealth. This is the way that the Lord had planned so that everyone would live in sufficiency and not be bound by money or wealth. The same thing also applies to us as a command, that we need to look after those who are widows, orphans and poor. for they are the ones who need help and care. The Lord let them go through what they went through so that they may experience the love of God through His children who gives and care for them. The Lord also allow them to be amongst us so that we may learn to not hold on to money, but to the Lord who gave everything to us. SO, do not ignore those who are in need around us, especially the poor, widows, and orphans. Let the love of God flow through our lives and do our part in fulfilling the desire of God that no one is lacking.

Friday, July 19, 2013

Hubungan Dengan Tuhan | Relationship With The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 13-14

Tuhan kembali mengingatkan Israel untuk tidak menyembah allah lain, untuk tidak mengikuti nabi-nabi palsu. Tuhan juga ingatkan mereka agar mereka hidup ikuti Tuhan, takut akan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya, mendengarkan suara-Nya, berbakti dan berpaut kepada Tuhan. Hal-hal ini juga berlaku bagi kita di jaman ini. Banyak sekali hal-hal di dunia yang dapat membuat kita menyimpang dari Tuhan. Oleh karena itu kita juga perlu untuk ikuti Tuhan, takut akan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya, mendengarkan suara-Nya, berbakti dan berpaut kepada-Nya. Tetapi apakah kita sadar bahwa untuk kita dapat melakukan semua itu, kita perlu untuk memiliki hubungan dengan Tuhan? Sebab bagaimana kita dapat mengikuti Tuhan bila kita tidak mengenal dan selalu bersama-Nya? Bagaimana kita dapat mendengar suara-Nya bila kita tidak datang dan berbicara dengan-Nya? Bagaimana kita dapat berpegang pada perintah-Nya bila kita tidak tunduk dan mengenal-Nya? Bagaimana kita dapat berbakti dan berpaut kepada Tuhan bila kita tidak ada hubungan dengan Tuhan? Jadi, dapat dikatakan bahwa fondasi dari apa yang Tuhan minta adalah untuk kita pada mulanya memiliki hubungan dengan Tuhan lebih dahulu. Yakni, kita perlu meluangkan waktu untuk bersekutu dengan-Nya, ambil waktu untuk benar-benar mengenal Tuhan, datang ke hadirat-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya. Dan tentunya bila kita ingin agar hidup kita setiap harinya benar di hadpan Tuhan, kita perlu menjalin hubungan kita dengan Tuhan setiap harinya. Jadi, biarlah ini mengingatkan kita untuk terus bersekutu dan meluangkan waktu bagi Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Deuteronomy 13-14

The Lord reminded Israel again to not worship other gods, to not follow false prophets. The Lord also reminded them to follow the Lord, to fear the Lord, to hold on to His commandments, to obey His voice, to serve and hold fast to God. These things also applies for us nowadays. There are many things in the world that can make us go astray from the Lord. Therefore we also need to follow the Lord, fear the Lord, hold on to His commandments, to obey His voice, to serve and hold fast to God. But do we realise that for us to do all of these, we need to have relationship with the Lord? For, how can we follow the Lord if we do not know and always be with Him? How can we obey His voice if we do not come to talk to Him? How can we hold on to His commandments if we do not submit and know Him? How can we serve and hold fast to God if we do not have relationship with Him? So, it can be said that the foundation of what the Lord asks of us starts with having a relationship with the Lord first. That is, we need to spend time to commune with Him, take time to really know the Lord, come to His presence and communicate with Him. And of course if we really want our lives to live righteous everyday before the Lord, we need to have relationship with Him everyday. So, let this remind us to always have relationship with God and spend time with Him everyday.

Thursday, July 18, 2013

Memberi Dalam Kekurangan | Giving Out Of Lack

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 12

Tuhan mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang hal memberi. Ia melihat banyak orang yang memberi, yang kaya membeir banyak dan ada seorang janda yang miskin memberi dua peser. Tetapi justru Tuhan berkata bahwa janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada orang kaya yang memberi banyak uang. Dari sini Tuhan ajarkan bahwa orang yang memberi dalam kekurangan mereka, memberi jauh lebih banyak dari pada mereka yang memberi dari kelebihan mereka. Hal ini tidak berarti bahwa pemberian orang kaya itu tidak diterima atau tidak dihargai, tetapi Tuhan ingin ajarkan bahwa memberi bukan hanya pada saat kita memiliki lebih, tetapi justru pada saat kita kekurangan, di situlah iman dan ketaatan kita dalam memberi ditantang dan dapat bertumbuh. Sebab mudah bagi orang yang memiliki lebih untuk memberi kepada Tuhan, tetapi bagi orang yang kesusahan, bagi orang yang kekurangan, bila mereka memberi, maka merekapun belum tentu dapat mencukupi kebutuhan mereka. Jadi, yang Tuhan cari di sini adalah hati, hati yang taat, rela memberi dan memiliki iman bahwa Tuhan pasti mencukupi, walaupun sekarang memang kekurangan. Sebab bila kita dapat memberi dalam kekurangan kita, maka itu menunjukkan bahwa kita memiliki iman bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhan kita dan di saat yang lebih sulit, maka kita akan dapat tetap berdiri teguh karena iman. Hal memberi dalam kekurangan bukan saja menyangkut soal uang atau harta, tetapi juga soal waktu kita, atau apapun yang dapat kita berikan kepada Tuhan, sebab dalam segala hal, kita perlu prioritaskan Tuhan di atas segalanya. Jadi, biarlah kita belajar untuk memberi dalam kekurangan kita, memberi berkat bagi orang yang membutuhkan walaupun kita kekurangan, memberi waktu bagi Tuhan walaupun kita sangat sibuk, memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan walaupun kita sendiri juga butuh dan masih banyak contoh lainnya dan yang terpenting adalah Tuhan dimuliakan dari ketaatan kita dalam memberi dalam kekurangan kita.


English

Bible Reading: Mark 12

The Lord taught His disciples about giving. He saw many people who gives, the rich gave many and there was a poor widow who gave two mites. But the Lord said that this poor widow gave more than the rich. The Lord is teaching us that people who give out of their lack gives more than those who gives out of their abundance. This does not mean that the offering of the rich is not appreciated or received, but the Lord wants to teach us that we should not give only when we have more, but when we are lacking, that's where our faith and obedience in giving are challenged and able to grow. For it is easy to give out of abundance, but for people who are lacking, if they give, they might not even have enough for themselves. So what the Lord seeks here is the heart, an obedient heart, a heart that is willing to give and have faith that the Lord will provide, even though at the moment we are lacking. Because, if we can give out of our lack, then it shows that we have faith in the Lord that He will fulfill our needs and in a more difficult times, we will be able to stand firm because of faith. This giving is not just about giving money or wealth, but it is also about our time or whatever things that we can give to the Lord, for in all things we should prioritise the Lord above all. So, let us learn to give out of our lack, giving blessings to those who needs them even when we, ourselves are lacking, giving time for the Lord even though we are very busy, giving help to those who needs them even though we ourselves need help and many other examples and what's important is that the Lord is glorified in our obedience in giving out of our lack.

Wednesday, July 17, 2013

Ketaatan | Obedience

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 10-12

Dari awal kitab ini dituliskan, kita dapat melihat apa yang sebenarnya Tuhan minta dari Israel, yang tegar tengkuk ini. Tuhan meminta agar Israel hidup taat kepada Tuhan dengan rasa takut akan Tuhan. Sebab Tuhan lebih menginginkan ketaatan daripada persembahan. Sebab bila kita memberikan persembahan lebih banyak dari apa yang Tuhan minta dengan maksud agar kita tidak perlu taat kepada Tuhan atau kepada apa yang Tuhan perintahkan, maka bukankah itu sama seperti mencoba untuk menyuap Tuhan? Atau, bayangkan bila kita memiliki anak dan bukannya menghargai dan taat kepada orang tua, anak kita malahan terus memberikan hadiah dan uang kepada kita, bukankah kita  akan tetap menginginkan anak kita menghargai dan taat kepada kita melebihi apa yang ia telah berikan kepada kita? Sebab apa artinya persembahan yang kita berikan bila yang Tuhan inginkan sebenarnya adalah ketaatan kita? Misalnya, Tuhan menginginkan agar kita memakai sebagian dari waktu kita di hari Minggu untuk Tuhan, tetapi kita justru memakai waktu itu untuk mencari uang dengan alasan bahwa kita dapat memberi lebih banyak kepada Tuhan. Atau bila kita tahu bahwaTuhan ingin kita melayani umat-Nya di gereja dalam pelayanan A, tetapi kita justru sibuk di dalam pelayanan B hanya karena kita merasa nyaman di pelayanan B. Maksud kita mungkin baik, tetapi yang Tuhan inginkan adalah ketaatan kita. Masih banyak lagi contoh-contoh yang ada, tetapi yang perlu kita perhatikan dalam hidup kita adalah agar kita taat kepada Tuhan. Ambillah waktu untuk introspeksi diri kita, kehidupan kita, apakah kita benar-benar melakukan apa yang Tuhan inginkan di dalam hidup kita. Sebab Tuhan ingin kita taat kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Deuteronomy 10-12

From the beginning of this book, we can see what the Lord is really asking from the stiff-necked Israel. The Lord wants the Israelites to live in obedience to the Lord with the fear of the Lord. For the Lord desires obedience more than sacrifice. Because if we give more offerings or sacrifice than what was asked for with the intention so that we would get away from our disobedience, wouldn't that be some kind of a bribe? Or, imagine if we have children and instead of honouring and obeying their parents, they just kept on giving gifts and money, would we not still want our children to honour and obey us more than what they gave to us? For what is the meaning of our sacrifice if what the Lord wants is obedience? For example, the Lord wants us to use our time on Sunday for the Lord, but we use that time to seek for money with the excuse that we can give more to the Lord. Or if we know that the Lord wants us to minister in ministry A, but we drown ourselves in ministry B just because we feel comfortable there. Our intention may be good, but what the Lord wants is obedience. There are still many other examples, but what we need to really be aware of is our obedience to the Lord. Take time to introspect our lives, are we really doing what the Lord wants us to do in our lives? For the Lord wants us to be obedience to the Lord.

Tuesday, July 16, 2013

Ajaran Tuhan | The Lord's Teaching

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 7-9

Segala yang Tuhan lakukan dan biarkan terjadi bagi bangsa Israel semenjak dari Mesir sampai kepada saat di mana mereka akan masuk ke tanah Kanaan, dilakukan oleh Tuhan untuk mengajari Israel seperti seorang ayah mengajari anaknya. Tuhan mengajarkan kepada Israel untuk tidak sombong, untuk mengingat masa-masa di padang gurun dan kuasa Tuhan yang memimpin dan menjaga mereka agar mereka rendah hati dan tidak menganggap bahwa semuanya itu terjadi karena kekuatan atau jasa mereka. Tuhan juga mengajarkan agar mereka mengikuti perintah Tuhan agar mereka tidak terjerumus dan tidak menyimpang kepada allah lain dan kepada jalan yang jahat yang orang-orang di tanah Kanaan lakukan. Kita juga dapat melihat hal yang sama yang Tuhan ajarkan kepada kita bila kita ambil waktu untuk melihat kembali kepada kehidupan kita. Segala hal yang kita lalui, setiap lembah-lembah, setiap tantangan dan sebagainya membuat kita sadar bahwa kita tidak dapat berjalan sendirian, tetapi karena anug'rah dan kuasa Tuhan kita dapat keluar sebagai pemenang. Jadi, biarlah kita selalu ingat akan apa yang Tuhan telah ajarkan kepada kita melalui hal-hal yang kita lewati bersama Tuhan. Bila perlu kita menuliskannya agar kita tidak lupa, atau bahkan menaruh ajaran Tuhan di tempat yang selalu kita lihat agar kita selalu ingat akan ajaran Tuhan. Dengan begitu kita akan terus diingatkan untuk tidak sombong, untuk rendah hati dan untuk selalu taat, ikuti Tuhan dan bersandar kepada-Nya.


English

Bible Reading: Deuteronomy 7-9

All that the Lord did and let happened to the Israelites from Egypt to the point where they are going to enter the land of Canaan, was done by the Lord to teach the Israelites as a father teaches his children. The Lord taught the Israelites to be humble and not to be boastful, to remember the times they had in the desert and the power of God that leads and protects them, so that they would always be humble and do not think that it is all because of their strength and doing. The Lord also taught them to follow the commands of God so that they would not fall or sway to other gods and to the wicked ways of the people of the land of Canaan. We can also see the same thing that the Lord is teaching to us if we take the time to look back to our lives. All that we have faced, every valley, every challenge and many more has made us realise that we cannot walk alone, but because of the grace and power of God, we can come out victorious. So, let us always remember what the Lord has taught us through the things that we go through with the Lord. If neede3d, let us write them down so that we would not forget, or even put those writings where we always can see them so that we will always remember of the Lord's teaching. That way, we will always be reminded to not be boastful, to always be humble and to always be obedient, follow the Lord and rely on Him.

Monday, July 15, 2013

Pengampunan | Forgiveness

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 11

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa bila kita berdoa, berdoalah dengan iman dan percaya bahwa apa yang kita doakan itu sudah kita terima. Walaupun hal ini sulit dilakukan, khususnya di masa-masa susah dan berbeban berat, tetapi justru inilah iman. Yakni, kita percaya bahwa Tuhan telah menjawab doa kita, apapun masalah yang kita hadapi telah teratasi, apapun yang kita butuhkan telah kita terima, sakit penyakit telah sembuh dan sebagainya. Tetapi Tuhan Yesus tidak berhenti mengajar sampai di situ saja. Tuhan juga memperingatkan bahwa kita perlu mengampuni. Bila ada setitik saja di hati kita yang masih belum mengampuni, maka itu akan menghalangi doa kita kepada Tuhan, sebab kita berdosa kepada Tuhan. Oleh karena itu, biarlah kita bersihkan hati dan pikiran kita dari segala benci, dendam, kepahitan, iri hati dan sebagainya dan berilah pengampunan atas orang-orang, kejadian-kejadian yang telah menyakiti kita, agar kita dapat terlepas dari benci, dendam, kepahitan, iri hati dan sebagainya. Dengan begitu, doa kita yang disertai dengan iman akan terjadi. Jadi, berilah pengampunan dan berdoalah dengan iman bahwa kita telah mendapatkan apa yang kita doakan dan tentunya bukan dengan motivasi untuk memuaskan hawa nafsu kita, tetapi untuk kemuliaan Tuhan.


English

Bible Reading: Mark 11

The Lord Jesus teaches that if we pray, pray with faith and believe that what we pray for ha been received. Even though this is hard to do, especially in difficult and heavy-burdened times, but this is faith. That is, we believe that the Lord has answered our prayers, what ever problem we face, it has been overcome, what ever we need, we have received it, what ever sicknesses has been healed and many more. But the Lord Jesus did not stop teaching there. The Lord also reminds us that we need to forgive. If there is even a tiny speck of unforgiveness in our hearts, that will hinder our prayers to God, for we have sinned before God. Therefore, let us cleanse our hearts and minds from all hate, grudge, bitterness, jealousy and others and give forgiveness to people or events that has hurt us, so that we may be set free from hatred, grudge, bitterness, jealousy and others. That way, our prayers that is accompanied with faith will happen. So, give forgiveness and pray with faith that we have received what we pray for and of course not with the motivation to fulfill our lustful desires, but for the glory of the Lord.

Sunday, July 14, 2013

Jangan Menyembah Patung Atau Benda Lainnya | Do Not Worship An Image Or Other Things

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 4-6

Tuhan tidak pernah menampakkan diri-Nya kepada Israel, baik sebagai laki-laki, perepmpuan, binatang atau rupa apapun, sehingga tidak ada dari bangsa Israel yang membuat patung yang menyerupai Tuhan untuk disembah. Dengan hal yang sama juga, tidak ada gambar atau lukisan yang benar-benar menggambarkan Yesus ketika Ia di bumi sebagai manusia. Hal ini agar kita tidak membuat patung atau lukisan dan kemudian menyembah patung atau lukisan itu. Hal yang sama juga perlu kita perhatikan akan salib. Walaupun kita tahu bahwa karena Yesus di salib, dan darahnya tercurah bagi kita, maka kita ditebus dan dosa kita dihapuskan, tetapi janganlah kita menyembah salib atau menjadikan salib sebagai jimat, sebab salib hanyalah sarana yang Tuhan pakai. Sebab pada waktu itu, penyaliban adalah kematian atau hukuman yang paling hina, dan Tuhan perlu untuk melewati yang paling hina bagi kita. Memang bagi manusia, lebih mudah untuk percaya bila kita dapat melihat sesuatu yang ada rupanya, tetapi bila demikian, di manakah iman kita? Jadi, janganlah kita sampai salah menyembah atau mendewakan patung-patung, benda-benda, lukisan-lukisan atau apapun juga selain dari pada Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kita menyembah Tuhan, berseru kepada Tuhan dan bukan kepada hal-hal lain yang mirip dengan Tuhan. Janganlah biarkan diri kita ditipu oleh iblis sehingga kita berpikit bahwa menyembah patung atau benda lain itu tidak masalah, sebab dengan jelas Tuhan berkata melalui Firman Tuhan bahwa Ia tidak ingin kita membuat patung atau apapun juga untuk disembah.


English

Bible Reading: Deuteronomy 4-6

The Lord has never shown Himself to Israel, as a man, a woman, animal or any other things, so that none of the Israelites would make an image that looks like the Lord to be worshiped. The same thing with Jesus, there is no real picture or painting of the real Jesus when He was on earth as man. This is so that we would not make a image or painting and then worship those image or painting. We also need to have the same mindset towards the cross. Even though we know that because Jesus was crucified on the cross and His blood was poured out for us, that redeemed us and wiped away our sins, but do not worship the cross or make the cross as a charm, for the cross was only a method that the Lord used. Because at that time being crucified is the most humiliating and the worst punishment there is and the Lord need to go through the lowest and worst for us. Yes, it is easier for men to believe if we have something to see, but if that is the case, where is our faith? So, do not worship or make an idol or things, or paintings or anything other than the Lord Jesus Christ as our God. Let us worship the Lord, call unto Him and not to things that looks like the Lord. Do not let ourselves be deceived by the devil such that we think that worshiping animage or other things is alright, because the Lord clearly says in the Word of God that He does not wants us to make an image or the like to be worshiped.

Saturday, July 13, 2013

Pengalaman Kita | Our Experience

Indo

Pembacaan Alkitab: Ulangan 1-3

Musa menceritakan akan sejarah Israel sejak keluarnya dari Mesir sampai kepada saat itu di mana mereka tidak lama lagi akan maju berperang dan menduduki tanah perjanjian yang Tuhan telah siapkan bagi mereka. Hal ini untuk mengingatkan Israel akan apa yang Tuhan telah lakukan di tengah-tengah mereka, akan kuasa Tuhan yang menjaga mereka, yang melakukan mujizat, yang memimpin mereka. Juga mengingatkan mereka bahwa tanpa pimpinan Tuhan mereka akan kalah. Semuanya ini agar generasi baru Israel tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.  Kita juga dapat belajar dari sejarah Israel agar kita tidak mengulangi kesalahan mereka. Kita juga dapat melihat kepada kehidupan kita dan pimpinan tangan Tuhan atas hidup kita, agar setiap harinya kita tetap memilih untuk mengikuti Tuhan dan bukan mengikuti yang lainnya. Dan biarlah apa yang kita telah lewati dan alami juga dipakai untuk memberikan kesaksian kepada orang-orang di sekitar kita agar merekapun melihat kuasa tangan Tuhan atas hidup kita. Jadi, biarlah pengalaman kita dipakai untuk mendorong kita makin dekat dengan Tuhan dan untuk mengumandangkan kemuliaan dan kuasa Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Deuteronomy 1-3

Moses told the history of Israel from their exodus out of Egypt up to that moment where they will go to war and take over the promised land which the Lord has prepared for them. This is to remind Israel of what the Lord has done in their midst, of His power that took care of them, that did miracles, that leads them. Also to remind them that without God leading them, they lose. All of these are so that that the new generation of Israel do not repeat the same mistake that the previous generation did. We can also learn from the history of Israel so that we would not repeat their mistakes. We can also see our lives and the leadership of God upon our lives, so that every day we will still choose to follow the Lord and not others. And let what we have gone through and experience are also being used, to give testimony to others around us so that they too may see the power of God over our lives. So, let our experiences be used to encourage us to be closer to GOd and to declare the glory and power of the Lord Jesus Christ.

Friday, July 12, 2013

Apakah Kita Merasa Aman Bersama Tuhan? | Do We Feel Safe With The Lord?

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 10

Tuhan Yesus berkata bahwa sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Hal ini dikarenakan orang kaya pada umumnya terikat oleh uang atau harta yang dimilikinya sehingga mereka tidak rela bila harus lepas dari kekayaan mereka. Seringkali juga, uang atau harta membuat seseorang merasa aman karena sepertinya dapat memenuhi segala kebutuhan mereka. Tetapi justru dengan begitu, kita jadi lebih mengandalkan uang daripada Tuhan dan itulah yang membuat kita sulit untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Sebab dengan mengandalkan kekayaan lebih daripada Tuhan, secara sadar atau tidak sadar, kita menjadikan uang atau kekayaan sebagai tuhan kita dan ini juga berarti bahwa kita tidak memiliki iman kepada Tuhan bahwa Ia sanggup menjaga dan memenuhi kebutuhan kita. Seringkali pula, bila kita ditanya akan kerelaan kita untuk memberi bagi Tuhan, kita akan menyanggupinya, tetapi bila tiba saatnya kita benar-benar perlu untuk memberi lebih dari apa yang kita pikir kita sanggup, kita tidak memiliki iman bahwa Tuhan akan tetap menjaga. Tentunya ini tidak berarti kita semua harus menjual segala harta kita untuk dapat mengikuti Tuhan, sebab itu tidak bijak, kecuali bila memang Tuhan memerintahkan dan mendorong kita untuk lakukan hal itu. Tetapi yang Tuhan inginkan adalah hati kita dan iman kita kepada-Nya dan bukan kepada uang atau harta. Jadi, biarlah kita benar-benar memeriksa diri kita akan seberapa besar kita mengandalkan uang atau kekayaan kita. Biarlah kita bandingkan dengan seberapa besar kita percaya dan beriman kepada Tuhan sebagai Tuhan yang sanggup memenuhi segala kebutuhan kita walaupun terlihat tidak mungkin. Jadi, belajarlah untuk terus mengandalkan Tuhan lebih dari kekayaan atau apapun yang membuat kita merasa aman di dunia ini, sebab Tuhanlah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan kepada siapa kita berasa aman dan terjaga.


English

Bible Reading: Mark 10

The Lord Jesus said that it is hard for a rich man to enter the kingdom of Heaven. This is because rich man commonly are bound by their riches or money that they are not willing to let go of their riches. Many times, money or riches makes someone feel safe because it seems that it can fulfill all their needs. But because of this, we tend to rely on money more than God and that is what makes it difficult to enter the kingdom of Heaven. For by relying more on our riches rather than God, whether we realise t or not, we are making money or riches as our lord and this also means that we do  not have faith in the Lord that He is able to take care and fulfill our needs. Often, if we are asked of our willingness to give for the Lord, we say we can, but when the time comes for us to really give more than what we think we can handle, we do not have the faith that the Lord will still takes care of us. Of course this does not mean that we all should sell everything we have to be able to follow the Lord, for that would be unwise, unless the Lord commanded or prods us to do so. But what the Lord wants is our hearts and faith to be towards Him and not towards money or riches. So, let us really introspect our lives of how much do we really rely on our money or riches. Let us compare to how much we really believe and have faith in the Lord as the Lord who is able to fulfill our needs even though it seems impossible. So, let us learn to keep on relying on the Lord more than riches or anything else that makes us safe in this world, for the Lord should be our place of refuge and with whom we feel safe and secure.

Thursday, July 11, 2013

Tuhan Penyedia | God The Provider

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 35-36

Tuhan bukan hanya memberikan sebagian dari milik Israel untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya suku Lewi dan para imam, Tuhan juga memberikan kepada mereka kota-kota untuk di tinggal. Dan kota-kota ini juga berasal dari Israel, setiap suku akan memberikan beberapa kota bagi suku Lewi. Suku yang lebih besar akan memberi lebih banyak dan suku yang lebih kecil, memberi lebih sedikit, tetapi semuanya harus memberi. Penyediaan Tuhan atas umat-Nya benar-benar cukup dan bahkan melimpah. Oleh karena itu, janganlah biarkan kekhawatiran dunia, tipuan iblis menghantui pikiran kita. Tetapi biarlah kita menaruh kepercayaan yang mutlak dan penuh kepada Tuhan sebagai Penyedia kita. Kita juga perlu ingat bahwa apa yang Tuhan berikan kepada kita, bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan kita, tetapi juga untuk menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Jadi, percaya dan beriman akan penyediaan dari Tuhan dan janganlah kita simpan sendiri berkat yang Tuhan beri, tetapi bagikan kepada mereka yang membutuhkan.


English

Bible Reading: Numbers 35-36

The Lord did not just give a part of what Israelites have to fulfill the daily needs of the Levites and the priests, the Lord also gave them cities to live in. And these cities also came from the Israelites, every tribe will give some cities for the Levites. The bigger tribe will give more and the smaller tribe will give less, but all has to give. The providence of God towards His people is really sufficient and even in abundance. Therefore, do not let the worries of the world and the devil's deveption haunt our minds. But let us put our absolute trust in the Lord as our Provider. We also need to remember that what the Lord gives to us is not only to fulfill our needs, but also to be a blessing to others around us. So, believe and have faith of God's providence and do not keep the blessings of the Lord to ourselves, but share it with those who needs it.

Wednesday, July 10, 2013

Tuhan Punya Rencana | The Lord Has A Plan

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 34

Tuhan telah mempersiapkan tanah Kanaan dengan perbatasan-perbatasan yang Tuhan juga telah tentukan bagi Israel. Dan bila kita lihat peta dari posisi tanah Kanaan pada waktu itu, ia ada di tengah-tengah banyak bangsa yang besar dan juga berarti di tengah-tengah perdagangan antar negara. Jadi, tanah Perjanjian Israel adalah tanah yang benar-benar melimpah susu dan madunya, sebab banyak pedagang yang harus lewat Israel bila mereka ingin berdagang ke negara lain. Tuhan menaruh Israel dalam posisi yang begitu strategis untuk masa depan Israel. Begitu juga Tuhan menaruh kita masing-masing di dalam posisi kita sekarang dengan strategis, sebab Tuhan memiliki rencana. Oleh sebab itu, biarlah kita terus percaya dan beriman kepada Tuhan, sebab Ia memiliki rencana dan rencana untuk damai sejahtera dan bukan kehancuran bagi kita. Jadi, di mana pun Tuhan taruh kita, biarlah kita bersyukur dan cari kehendak Tuhan bagi kita di tempat itu.


English

Bible Reading: Numbers 34

The Lord has prepared the land of Canaan along with its borders that He has set for Israel. And if we look at the map of the position of the land of Canaan at that time, it is in between many big nations and also means in the middle of trading market across nations. So, the promised land of Israel truly is a land of milk and honey, for many traders who wants to make business in other countries would have to pass through Israel. The Lord placed Israel in a strategised position for the future of Israel. And so the Lord has placed each and everyone of us in our position now strategically, for the Lord has plans. Therefore, let us keep on believing and having faith in the Lord, for He has plans and plans to being peace and not destruction for us. So, where ever the Lord has placed us, let us give thanks and seek His will for us in that place.

Tuesday, July 9, 2013

Singkirkan Dosa | Get Rid Of Sin

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 33

Pada jaman dahulu di perjanjian lama, itu adalah masa-masa perang, di mana banyak raja-raja yang berperang untuk memperluas kerajaan dan kekausaannya. Pada masa itu juga, ada banyak bangsa-bangsa yang jahat, yang menyembah berhala, yang menghujat Tuhan dan bahkan yang mengorbankan anaknya sendiri kepada berhala. Karena kejahatan mereka dan sikap mereka yang tidak mau bertobat, maka Tuhan tetap harus bersikap adil, walaupun Ia mengasihi ciptaan-Nya. Oleh sebab itu Tuhan memerintahkan agar Israel menghalau semua penduduk negeri agar tidak ada yang tinggal di tengah-tengah bangsa Israel. Agar Israel tidak terkorupsi atau terbawa oleh kejahatan orang-orang Kanaan. Sikap seperti inilah yang perlu kita miliki terhadap dosa, yakni kita perlu benar-benar membuang, melenyapkan dosa dari kehidupan kita. Sebab bila kita hanya mengesampingkan, maka kita akan tergoda untuk kembali kepada dosa. Atau bila kita tidak benar-benar menjauhi dan membuangnya dari kehidupan kita, maka kita akan tergoda kembali. Tetapi bila kita benar-benar membuang dosa itu, menjauhi segala hal yang menggoda kita kepada dosa itu, dan bersandar kepada Tuhan dan Roh Kudus yang menguatkan kita, maka kita akan dapat menghalau godaan yang datang dan tetap hidup kudus di hadapan Tuhan. Jadi, biarlah kita tidak bermain-main dengan dosa, tetapi biarlah kita benar-benar menyingkirkan dosa dari kehidupan kita.


English

Bible Reading: Numbers 33

In the olden days in the old testament times, it was the times of war, where many kings fought to enlarge their kingdoms and territories. At that time, there are also many nations who were wicked, who worships idols, who blasphemed God and even sacrifice their own children to idols. Because of their wickedness and their attitude of not repenting, the Lord has to be just even though He loves all of His creations. That is why the Lord commanded so that the Israelites  to drive out all the inhabitants of the land, so that none stays in the midst of Israel. So that Israel would not be corrupted or driven to the wickedness of the Canaan people. This is the kind of attitude we need to have towards sin, that is, we need to really get rid of sin from our lives. For, if we only put it aside then we will be tempted to go back to sin again. Or if we have not really stayed away from it and get rid of it from our lives, then we will be tempted to go back again. But if we really get rid of it, stay away from all things that may bring us back to that sin, and rely on the Lord and Holy Spirit who strengthens us, then we will be able to drive out all temptations that comes and live a holy life before the Lord. So, let us not play around with sin, but let us really get rid of sin from our lives.

Monday, July 8, 2013

Tuhan Tidak Memaksa | The Lord Does Not Force

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 32

Mengenai permintaan dari bani Gad, Ruben dan setengah dari Manasye, untuk tinggal di tanah sebelah barat sungai Yordan, Musa tidak bertanya kepada Tuhan untuk menjawab mereka. Tetapi Musa tahu akan janji Tuhan, akan apa yang harus Israel lakukan untuk memenuhi rencana Tuhan dan Musa menjawab mereka dengan hikmat dan dengan memastikan bahwa rencana Tuhan tetap jalan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan kita itu Tuhan yang tidak memaksakan, Ia membiarkan bani Gad, Ruben dan setengah Manasye mendapatkan apa yang mereka inginkan, asalkan janji yang Tuhan janjikan tetap terpenuhi. Bila kita terjemahkan ke dalam kehidupan kita sehari-harinya, Tuhan memiliki rencana bagi kita dan ada hal-hal yang Ia ingin kita lakukan dan kerjakan selama di dunia ini, tetapi tidak berarti hanya ada satu jalan, tetapi kita memiliki kehendak bebas untuk memilih jalan yang ingin kita tempuh asalkan kita tetap menuju akhir yang Tuhan inginkan. Tentunya lebih baik bila kita dapat selalu memilih jalan yang Tuhan inginkan, tetapi itu tergantung dengan sikap kita. Bila kita meminta pemberkatan Tuhan atas jalan yang sudah kita pilih tanpa bertanya kepada Tuhan, seperti bani Gad, Ruben dan setengah dari Manasye, maka Tuhan akan mengijinkannya, walaupun mungkin bukan jalan terbaik. Tetapi bila kita meminta untuk Tuhan memimpin dan menunjukkan jalan-Nya, tentunya itu lebih baik. Dari sini kita belajar bahwa Tuhan tidak memaksakan dan kita memiliki kehendak bebas untuk memilih, hanya saja, memang lebih baik bila kita biarkan Tuhan yang memimpin. Jadi, sisanya ada di tangan kita masing-masing. Apakah kita ingin memilih jalan sendiri ataukah kita akan membiarkan Tuhan memimpin dan menunjukkan jalan yang Ia telah rencanakan sebagai yang terbaik?


English

Bible Reading: Numbers 32

Regarding the request of tribe of Gad, Reuben and half of Manasseh, to stay on the west side of the Jordan river, Moses did not ask the Lord to answer them. But Moses knows of the promise of the Lord, of what Israelites needed to do to fulfill the promise and plan of God and Moses answered them with wisdom and assurance that the plan of God will still be fulfilled. This shows that the Lord is a God who does not force us, He let the tribe of Gad, Reuben and half of Manasseh to get what they want, as long as the promise of God is still fulfilled. If we translate that into our daily lives, the Lord has plans for us and there are things that He wants us to do while we are on this earth, but it does not mean there is only one way, but we have a free will to choose the path we want to take, as long as in the end we reach what God wants. Of course it is better for us to always choose the path the God wants, but it all depends on us. If we ask for blessings of what we have decided without asking the Lord, just like the tribe of Gad, Reuben and half of Manasseh, then the Lord will allow it, even though it may not be the best path. But if we ask the Lord to lead and show us His way, then it surely is better. Here, we learn that the Lord does not force us and we have free will to choose, it is only that it always is better to let God lead. So, the rest is in our own hands. Do we want to choose our own path or do we let God lead and show us the best path that He has planned?

Sunday, July 7, 2013

Berimanlah | Have Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 9

Seringkali kita berlaku seperti ayah dari seorang anak yang kerasukan roh bisu, yakni kita terkadang tidak memiliki iman kepada Tuhan bahwa Ia dapat melakukan mujizat di dalam hidup kita. Terkadang kita berkata, "Jika Engkau dapat, Tuhan", seperti ayah itu. Tetapi justru Yesus menegur ayah itu, karena Tuhan memang dapat melakukan segala hal, tetapi karena ia tidak begitu percaya kepada Yesus dan kuasa Tuhan, maka ia berkata, "jika Engkau dapat". Dan secara tidak sadar, seringkali kita juga berkata demikian, yakni kita tidak memiliki iman bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal yang besar dalam hidup kita. Mungkin kita merasa kita tidak layak, atau kita tidak sanggup, atau memang kita tidak begitu percaya bahwa Tuhan sangat berkuasa. Tetapi sekarang, biarlah teguran Yesus menegur kita juga. Biarlah kita bertobat dan tidak lagi meragukan kuasa Tuhan, Tetapi percayalah dan berimanlah kepada kuasa Tuhan yang dapat membangkitkan orang mati, dan yang telah menaklukkan kematian. Jadi, janganlah lagi kita berkata, "jika Engkau dapat", tetapi katakanlah, "Engkau dapat dan bila Engkau menghendakinya". Sebab tidak ada yang mustahil, hanya saja, lebih baik kita mengikuti kehendak Tuhan daripada memaksakan kehendak kita sendiri.


English

Bible Reading: Mark 9

Many times we act the same as the father of the child who was possessed by a spirit that made him mute, that is, we often do not have the faith in God that He is able to do miracles in our lives. We often says, "If You can", just like the father. But Jesus rebuked that father because the Lord can do anything, but because he did not really believe in Jesus and the power of God,that is why he said, "if You can". And unconsciously we also often say the same thing, that we do not have faith that the Lord is able to do great things in our lives. Maybe we feel that we are not worthy, or that we cannot handle it, or that we just do not have the faith in believing that the Lord is powerful. But now, let the rebuke of Jesus also rebukes us. Let us repent and no longer doubt His power. But believe and have faith in the power of God who can raise the dead and has won over death. So, do not say, "if You can" anymore, but say, "You can and if You desire". For nothing is impossible, only that it is better to follow the desire of God than forcing our own will.

Saturday, July 6, 2013

Ikut Sertakan Tuhan | Involve The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 31

Melihat apa bagaimana Israel berperang dan membagikan jarahan setelahnya, atas perintah Tuhan, kita dapat melihat bagaimana Tuhan selalu ada dan turut serta. Pada waktu berperang, bukan hanya para prajurit yang maju, tetapi para imam dengan perkakas kudus juga maju berperang, sebagai tanda bahwa Tuhan maju berperang bersama mereka. Dan jarahan yang mereka dapatpun dibagi-bagi dan sebagian diberikan kepada Tuhan sebagai peringatan bahwa semua kemenangan datang dari Tuhan dan bukan karena kekuatan mereka sendiri. Kita dapat melihat bahwa bukan hanya soal kehidupan sehari-hari, tetapi dalam perang juga Tuhan ikut serta. Inilah yang Tuhan juga inginkan dari kehidupan kita, yakni untuk dapat turut serta, memimpin dan menjadi bagian dari seluruh kehidupan kita dan bukan hanya sebagian saja. Tuhan selalu membuka tangan-Nya dan selalu ingin turut serta dalam kehidupan kita, hanya saja seringkali kita membatasi Tuhan hanya di dalam beberapa aspek kehidupan kita dan tidak di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Jadi, biarlah kita mulai mengikut-sertakan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan dalam kehidupan kita, dalam segala aspek dan bukan hanya sebagian saja.


English

Bible Reading: Numbers 31

Seeing how Israelites go to battle and share the loot afterwards, based on the Lord's command, we can see how the Lord is always there and is involved. In battle, it is not only the army who marched, but the priest along with holy articles also marched to battle, as a sign that the Lord also marched with them to battle. And the loot that they got was also being divided and some parts were given to the Lord as a reminder that victories come from the Lord and not of their own strength. We can see that not only in daily lives, the Lord is also involved in battle as well. This is what the Lord wants from our lives, that is for Him to be able to get involve, to lead and be part of our whole lives and not just some areas. The Lord always has an open arm and is always want to be involved, it's just that we often limits the Lord only in some aspects of our lives and not everything. So, let us start involve God in everything that we do in our lives,in all aspects of our lives and not just some parts.

Friday, July 5, 2013

Keharmonisan Dalam Keluarga | Harmony In Family

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 29-30

Tuhan menanggapi janji atau nazar yang kita buat kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan serius. Tetapi Tuhan juga tidak mau agar rumah tangga hancur karena hal itu. Oleh sebab itu Tuhan berkata bahwa bagi seorang perempuan, jika ayah atau suaminya melarangnya untuk memenuhi nazar atau janjinya kepada Tuhan, ketika ayah atau suaminya mendengar nazar itu, maka Tuhan mengampuni perempuan itu dan nazar itu tidak mengikat dia. Pada jaman dahulu, seorang perempuan tidak memiliki otoritas dan selalu ada di bawa otoritas ayahnya atau otoritas suaminya dan dengan begitu ayahnya atau suaminya yang bertanggung jawab atas hidupnya. Oleh karena itu, apa yang dinazarkan oleh seorang perempuan, juga akan ditanggung oleh suaminya atau ayahnya secara tidak langsung. Maka itu Tuhan dapat memaafkan seorang perempuan yang bernazar bila memang ayah atau suaminya melarang. Tuhan juga adil, sebab bila ayah atau suaminya pada awalnya tidak melarang, tetapi kemudian berubah pikiran dan melarang perempuan itu untuk memenuhi nazarnya kepada Tuhan, maka perempuan itu harus menuruti ayah atau suaminya, tetapi ayah atau suaminya yang menanggung akibat dari kesalahan perempuan itu karena tidak memenuhi nazar. Jadi, kita dapat melihat bagaimana Tuhan menginginkan agar kita sungguh-sungugh terhadap janji atau nazar kita kepada Tuhan, tetapi juga Ia menjaga keharmonisan keluarga dan tidak ingin agar keluarga hancur karena janji kepada Tuhan. Sungguh besar kasih Tuhan kepada kita!


English

Bible Reading: Numbers 29-30

The Lord takes a promise or a vow to the Lord seriously. But the Lord also does not want a family to be broken just because of it. That is why the Lord said that for a woman, if her father or husband forbid her to fulfill her vow or promise to the Lord when the father or husband hears it, then the Lord forgives the woman and that vow does not bind her. In the olden days, a woman does not have authority and always under the authority of her father or her husband and that way, the father or husband is indirectly responsible for her promise or vow. That is why the Lord forgives a woman if her father or husbands forbid her. The Lord is also fair, because if the father or husband did not forbid in the beginning, when they heard it, then change their minds, then the woman has to obey the father or the husbands, but the father or the husband will be responsible for the woman's guilt for not fulfilling the vow. So, we can see how the Lord wants us to be serious with what ever promise or vow that we make before the Lord, but He also wants to keep the harmony in the family and does not want a family to be ruined because of promise to God. How great is the love of God for us!

Thursday, July 4, 2013

Anug'rah Terbesar | Greatest Gift

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 8

Kehidupan adalah anugrah terbesar yang Tuhan berikan kepada kita dan hal-hal lainnya tidak ada yang dapat dibandingkan dengan kehidupan. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata, "Apakah gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?". Oleh sebab itulah Tuhan datang dan memberikan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat memperoleh kehidupan kekal. Tetapi kita juga perlu untuk memberikan hidup kita kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang memegang hidup. Tentunya hasilnya akan beda bila kehidupan di pegang oleh Tuhan dan oleh kita, maka dari itu, kita perlu untuk menyangkal diri dan hidup bukan lagi untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Tuhan. Sebab bila kita malu untuk hidup bagi Tuhan, maka Tuhan juga akan malu kepada kita ketika Ia datang untuk kedua kalinya. Jadi, hiduplah bagi Tuhan, biarlah Tuhan yang pegang kehidupan kita dan bukan kita sendiri dan janganlah kita malu untuk memberitakan tentang Yesus melalui kehidupan kita, sebab kita perlu membagikan anugrah ini kepada semua orang.


Emglish

Bible Reading: Mark 8

Life is the greatest gift that the Lord has given to us and other things cannot be compared to life. That is why Jesus said, "For what will profit a man if he gains the whole world and loses his life?". That is why the Lord came and gave His life for us so that we may have eternal life. But we also need to give our lives to the Lord, for He holds life. Of course the result will be different when life is held by God than by us, therefore, we need to deny ourselves and live no longer for ourselves, but for the Lord. Because if we are ashamed to live for God, then the Lord will also be ashamed of us when He comes the second time. So, live for the Lord, let God holds our lives and do not be ashamed to share about Jesus through our lives, because we need top share this gift to everyone.

Wednesday, July 3, 2013

Persembahan Kepada Tuhan | Offering To God

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 27-28

Tuhan memberikan banyak persembahan yang Israel patut lakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahunnya. Semua ini bukan untuk menghabiskan harta mereka, tetapi untuk terus mengingatkan mereka akan Tuhan setiap harinya. Untuk mengingatkan mereka akan Allah yang hidup, yang mendengarkan mereka, yang berkuasa melepaskan dan memimpin mereka, yang mengetahui segalanya, yang rindu tinggal bersama dengan mereka dan sebagainya. Semua ini hanya agar Israel memiliki persekutuan dengan Tuhan dan tidak mencari allah-allah lain yang ada di sekitar mereka. Dan biarlah ini juga menjadi peringatan bagi kita setiap hari bahwa kita perlu mencari Tuhan, bersekutu dengan-Nya dan tidak mencari allah-allah lain. Jadi, mari kita berikan persembahan kita kepada Tuhan setiap harinya, yakni waktu kita, hati, kekuatan, pikiran dan seluruh kehidupan kita.


English

Bible Reading: Numbers 27-28

The Lord gave a lot of offerings that Israelites must do every day, every week, every month and every year. All of these are not to waste all their wealth, but to remind them of the Lord everyday. To remind them of the living God, who hears them, who is powerful to deliver and leads them, who knows all things, who longs to dwell in their midst and many more. All of these are only so that the Israelites would have a fellowship with the Lord and not seek other gods around them. And let this also be a reminder for us everyday to seek the Lord, to have fellowship with the Lord and not to seek other gods. So, let us give our offering to God every day, that is our time, heart, strength, minds and all of our lives.

Tuesday, July 2, 2013

Segala Sesuatu Ada Maksudnya | Everything Has A Reason

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 25-26

Tuhan menyuruh Musa dan Harun menghitung Israel kedua kalinya, yakni orang-orang yang sanggup berperang. Dan dari mereka yang dihitung, tidak ada orang yang pernah dihitung sebelumnya. Dengan begitu genaplah apa yang Tuhan katakan bahwa selain dari Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun, maka semua akan mati di padang gurun dan tidak masuk ke dalam tanah perjanjian. Tanpa dihitungnya orang Israel, maka orang Israel dan kita yang membacanya tidak akan tahu bahwa
apa yang dikatakan Tuhan akan terjadi. Jadi, kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah menyuruh kita melakukan sesuatu tanpa sebab dan segala sesuatu itu ada maksudnya. Hanya saja mungkin kita belum sadar atau tahu akan maksud Tuhan, atau kita belum mencari tahu apa maksud Tuhan. Begitu pula dengan setiap hal yang terjadi di dalam hidup kita, baik itu akibat dari perbuatan kita, atau orang lain, ataupun apa yang Tuhan inginkan, semua itu diijinkan Tuhan terjadi untuk suatu tujuan. Baik itu untuk mengajar kita, membuang sifat buruk kita, melatih iman kita atau sebagainya, semuanya ada tujuannya. Jadi, biarlah kita terus bersandar kepada Tuhan agar kita memiliki kekuatan untuk melewati apa yang kita lewati. Dan ingatlah selalu bahwa Ia tidak pernah menyuruh atau membiarkan sesuatu terjadi tanpa sebab, dan kita sebagai manusia mungkin tidak akan dapat mengerti seluruhnya mengapa Tuhan melakukan hal-hal tertentu, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa Tuhan kita Tuhan yang merancangkan masa depan yang penuih harapan bagi mereka yang mengikuti-Nya. Jadi, bila kita belum mengerti, biarlah kita terus percaya dan berharap kepada Tuhan, Ia akan bukakan pada waktu-Nya yang tepat.

English

Bible Reading: Numbers 25-26

The Lord told Moses and Aaron to count Israelites for the second time, that is people who is able to go to war. And form them who were counted, there was none who was counted the first time. That way, the word of God is fulfilled that other than Caleb son of Jephunneh and Joshua son of Nun, all will die in the desert and not go into the promised land. Without Israelited being counted the second time, then the Israelites and us who reads it, would not know that what the Lord said happened. So, we know that the Lord does not tell us to do things without reasons and everything has a reason. It's just maybe we do not yet realise it or know the reason of the Lord, or we have not asked what the Lord wants from it. The same thing applies to everything that happened in our lives, may it be the consequences of our actions, or others, or what the Lord wants, all are allowed by the Lord for a purpose. May it be to teach us, to get rid of our bad habits, to train our faith or others, all has a purpose. So, let us keep on relying on the Lord so that we may have the strength to go through what we go through. And remember that He never tells us or let things happened without a reason, and us as humans may not fathom why the Lord does things, but one thing that is sure is that our Lord has plans for hope for those who follows Him. So, if we do not yet understand, let us keep on believing and hoping in the Lord, He will reveal in His due time.

Monday, July 1, 2013

Takut Akan Tuhan | Fear Of The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 23-24

Ketika Bileam diajak oleh Balak untuk mengutuki Israel, ia malah memberkati mereka sebab ia hanya mengatakan apa yang Tuhan perintahkan dan taruh dimulutnya. Walaupun pada awalnya Bileam telah mengikuti hawa nafsunya dengan mengingini kekayaan, tetapi setelah ia ditegur oleh Tuhan, ia bertobat dan ia hanya berkata-kata apa yang Tuhan perintahkan saja dan tidak menyumpahi Israel hanya karena kekayaan. Tekad seperti inilah yang perlu kita miliki, walaupun raja Balak memiliki kesempatan dan kemampuan untuk membunuh Bileam, ia tidak takut kepada Balak, tetapi ia lebih takut kepada Tuhan dan tidak mau melanggar titah Tuhan lagi. Begitu jugalah kita perlu untuk takut akan Tuhan dan bukan kepada manusia. Sebab kehidupan yang sesungguhnya, yang kekal ada di tangan Tuhan dan bukan di tangan manusia. Dan bila kita takut akan manusia, maka kita akan berlaku untuk menyenangkan manusia dan menyembah manusia, tetapi bila kita takut akan Tuhan, maka kita hidup untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan. Jadi, biarlah kita takut akan Tuhan dan bukan manusia.


English

Bible Reading: Numbers 23-24

When Balaam  was brought by Balak to curse Israel, he blessed them instead, because he will only say what the Lord commanded and put in his mouth. Even though in the beginning Balaam has followed his lustful desires for wealth, but after he was rebuked by God, he repented and he only said what the Lord commanded and did not curse Israel just because of wealth. This kind of strong will is what we need to have, even though Balak had the chance and power to kill Balaam, he was not afraid of Balak, but he feared God more and do not want to sin against God again. And so we should also fear the Lord and not men. For true life, eternal life is in the hands of the Lord and not men. And if we fear men, we will do and act to please men and worship men, but if we fear God, then we live to serve and please His heart. So, let us fear the Lord and not men.