Monday, March 31, 2014

Di Saat Kesesakan | In Troubled Times

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 21-22

Pernahkah kita merasa kita ditinggal oleh Tuhan? Pernahkah kita berseru-seru, tetapi sepertinya tidak ada jawaban dari Tuhan dan sepertinya Tuhan tidak mendengar kita? Atau pernahkah kita merasa tidak aman walaupun kita bersandar kepada Tuhan? Kita tidaklah seorang diri! Daudpun pernah merasakan hal yang sama. Bahkan Yesuspun juga merasakan hal yang sama. Jadi, bila demikian, bagaimanakah kita dapat melewati apapun yang kita alami? Jawabannya ada di dalam Mazmur Daud, sebab ia juga telah melewatinya dan sikap serta imannya yang memberikan Daud kekuatan untuk mengatasi apapun yang ia alami di saat kesesakannya. Daud tetap takut akan Tuhan dan ia tidak menghujat atau berbalik dari Tuhan. Daud tetap memuliakan Tuhan, tetap rendah hati dan mencari Tuhan. Sebab walaupun sepertinya Tuhan tidak menjawab, sepertinya Tuhan tidak mendengar, Daud memiliki iman bahwa Tuhan sebenarnya mendengar dan menjawab seruan hatinya. Inilah sumber kekuatan Daud, yakni iman kepada Tuhan yang tidak goyah, sehingga walaupun sepertinya kering, Daud tetap hidup seperti saat Tuhan menjawab langsung. Sebab Daud tidak menyembah Tuhan karena pertolongan-Nya saja, tetapi karena Tuhan adalah Allah. Dan biarlah kita juga belajar dari Daud demikian. Baik keadaan kita buruk ataupun baik, biarlah sikap kita dan hati kita terhadap Tuhan tetap sama dan tidak goyah. Justru di saat kesesakanlah iman kita diuji. Jadi, tetaplah mencari Tuhan, tetaplah rendah hati dan tetaplah bersandar kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 21-22

Have we ever felt that we are left alone by God? Have we ever cried out but it seems that there are no answer from God and it seems that He did not hear us? Or have we ever felt insecure even though we relied on the Lord? We are not alone! David also experienced the same thing. Even Jesus also felt the same thing. If so, then how do we go through with whatever we are going through? THe answer is in the psalms of David, because he has experienced it and his attitude and faith are the things that is giving him the strength to overcome whatever he faced in his troubled times. David still feared God and he did not blaspheme or turn away from God. Daid kept glorifying the Lord, being humble and sought God. Because, even though it seems as if the Lord is not answering, that is seems as if He did not hear us, David had the faith that the Lord actually is listening and answering his heart's cry. This is the source of David's strength, that is firm faith to the Lord, such that even though it seems dry, David still lived as if the Lord answered him immediately. Because David did not worship the Lord just because of His help, but because the Lord is God. Let us also learn from David ere. Whether we are in good or bad situation, let our attitudes and hearts towards God stayed the same and firm. Because in troubled times, our faith is tested. So, keep on seeking the Lord, being humble and relying on the Lord.

Sunday, March 30, 2014

Hal Yang Tidak Kusadari | Things Which I Do Not Realise‏

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 19-20

Daud menyatakan hal-hal yang sangat benar dan patut kita teladani. Misalnya, Daud berkata bahwa Taurat Tuhan itu sempurna dan menyegarkan jiwa, peraturan Tuhan itu teguh dan memberikan hikmat kepada yang tidak berpengalaman, titah Tuhan itu tepaqt dan menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni dan membuat mata bercahaya dan sebagainya. Apa yang Daud katakan ini menunjukkan bahwa Daud merenungkan dan mendengarkan Firman Tuhan setiap harinya. Tetapi bukan hanya mendengarkan saja, tetapi ia melakukannya dalam kehidupannya. Tetapi satu hal yang Daud katakan, yang seringkali kita lupa atau tidak pernah katakan adalah, "Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari". Dengan berkata seperti ini, Daud tahu bahwa sebagaimanapun ia mengikuti perintah Tuhan, sebagai manusia yang tidak sempurna, yang tinggal di tengah-tengah godaan dunia, pasti masih ada hal-hal yang masih belum berkenan di hadapan Tuhan, yang ia belum ketahui atau yang ia tidak sadar bahwa itu tidak berkenan di mata Tuhan. Hal in bukan hanya menunjukkan kerendahan hati yang Daud miliki, tetapi juga menunjukkan bahwa sebagai manusia, terkadang kita melakukan hal-hal yang salah, yang tidak berkenan tanpa kita sadari karena kita tidak tahu atau tidak sadar bahwa itu tidak berkenan, dan oleh karena itulah kita memerlukan Roh Kudus untuk menunjukkan kita akan hal-hal ini agar kita sadar dan dapat terus diubahkan. Lebih dari itu, kita juga memerlukan persekutuan dan komunitas yang dapat juga melihat apa yang tidak kita sadari dan dapat memberitahukannya kepada kita agar kita juga berubah. Tentunya kita juga memiliki fungsi yang sama dalam komunitas, di mana kita dapat melihat apa yang orang lain lakukan yang tidak berkenan di mata Tuhan, tetapi mereka sendiri tidak sadar akan hal itu, dan kita dapat memberitahukan mereka akan hal itu agar mereka berubah juga. Inilah indahnya persekutuan yang sejati, yakni persekutuan dengan Tuhan secara pribadi, persekutuan dengan komunitas yang dipimpin oleh Tuhan. Jadi, biarlah kita mengambil bagian di dalam komunitas kita dan bukan hanya untuk diberkati, tetapi untuk memberkati juga, sebab dalam komunitas kita saling membangun. Biarlah juga kita jalin hubungan dengan Tuhan dan Roh Kudus-Nya agar kita selalu waspada dan mau taat mendengarkan Firman-Nya. Dengan begitu kita akan terus diubahkan dan dibaharui hari demi hari.


English

Bible Reading: Psalms 19-20

David stated a few things which are true and should be followed. For example, David said that the law of the Lord is perfect and converts the soul, that the testimony of the Lord is sure and makes the simple wise, the statutes of the Lord is right and they rejoices the heart, the commandment of the Lord is pure and it enlightens the eyes and so much more. What David said showed that David meditate and listened to the Word of God every day. But it did not stop there, he also did it in his life. But one thing that David said, that many times we forget or never said is, "Cleanse me from secret faults". By saying this, David knows that no matter how much he follows the commandment of the Lord, as an imperfect man living in themidst of temptation of the world, there are still things that is still unpleasing to the Lord, that he did not know or did not realise that it is unpleasing, such that it becomes a secret fault. This does not only shows that David is humble man, but shows that as human, sometimes we do things that are wrong, unpleasing things, without us realising it or that we do not realise that it is wrong and that is why we need the Holy Spirit to show us of these things so that we can realise them and keep on being changed. More than that, we also need a fellowship in a community who can also see what we do not realise and can tell us so that we may change. Of course we also have the same function in a community, that we are able to see what others did where they themselves do not realise that it is wrong or displeasing to the Lord, and we can tell them so that they may change too. This is the beauty of a true fellowship, a personal fellowship with the Lord, and a fellowship within a community which is led by the Lord. So, let us take our part in our community and not only to be blessed, but also to bless, because in a community we edify one another. Let us also build that relationship with the Lord and His Holy Spirit so that we would always be alert and want to obediently listen to the Word of God. That way we will keep on being changed and renewed day by day.

Saturday, March 29, 2014

Mengucap Syukur | Giving Thanks

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 18

Ketika kita melihat nyanyian ucapan syukur Daud, kita dapat melihat betapa banyaknya hal yang Daud alami bersama dengan Tuhan. Ia mengalami Tuhan dalam kesesakan, mengalami pertolongan Tuhan ketika dikejar, mengalami pimpinan tangan Tuhan yang membangun, mendidik dan mengajarkannya berperang dan sebagainya. Bila kita lihat kepada kehidupan kita, apakah yang dapat kita uraikan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan? Ambillah waktu sejenak untuk kita melihat kepada kehidupan kita, melihat kepada tangan Tuhan yang selalu menjaga, yang selalu memimpin, mengajarkan dan mendidik kita. Bila kita tidak pernah mengambil waktu untuk melihat kebaikan dan pekerjaan tangan Tuhan atas hidup kita maka kita tidak akan dapat mengucapkan syukur seperti Daud, yakni dengan hati yang sungguh-sungguh dan begitu banyak. Jadi, biarlah kita benar-benar mengambil waktu untuk melihat pekerjaan tangan Tuhan dalam hidup kita dan biarlah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas semua itu. Dengan begitu pula, kita akan memiliki banyak kesaksian yang dapat kita bagikan kepada orang-orang agar mereka melihat pekerjaan tangan Tuhan melalui kehidupan kita, seperti kita melihat pekerjaan tangan Tuhan di dalam kehidupan Daud.


English

Bible Reading: Psalms 18

When we look at the songs of thanksgiving of David, we can see how much experience David has with God. He experienced God in trouble, experience the help of God when chased, experiencing the hand of God leading, building, disciplining and teaching him to battle and so on. If we look at our lives , what can we describe as thanksgiving to God? Take some time to look at our lives, look at the work of the hands of God who is always protecting, leading, teaching and disciplining us. If we never take time to look at the goodness and the work of the hands of God over our lives, we would never be able to give thanks like David, with an earnest heart and so much to give thanks for. So, let us really take the time to look at the work of the hands of God in our lives and let us give thanks to the Lord over all of it. That way, we would also have a lot of testimonites that we can share to others so that they would also see the work of the hands of God through our lives, just like we can see the work of the hands of God through David's life.

Friday, March 28, 2014

Memimpin & Dipimpin | Leading & Being Led

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 20

Dalam melayani, Paulus banyak mencucurkan air mata bagi orang-orang yang dilayaninya, yang diajar dan dididiknya. Melalui pelayanannya Paulus banyak mengajar, dan menjalin hubungan dengan jemaat-jemaat dan terutama para pemimpin. Dan pesan yang Paulus sampaukan kepada mereka adalah agar mereka berjalan mengikuti Tuhan dan ajaran yang telah diajarkan oleh Paulus. Paulus juga menyerahkan mereka kepada Tuhan karena hanya Tuhan yang dapat membangun dan memberikan bagian-bagian yang menjadi milik mereka. Inilah hati seorang pemimpin, dalam gereja, komunitas maupun keluarga. Sebagai pemimpin, kita perlu mengajarkan apa yang perlu diajarkan, mendidik sesuai dengan Firman Tuhan dan memberi teladan yang baik untuk diikuti. Tetapi sisanya adalah bagian Tuhan dan mereka yang dididik. Tuhan yang akan terus membimbing dan membangun serta memberikan bagian mereka masing-masing. Dan tergantung dari mereka yang dipimpin, mereka dapat terus mengikuti ajaran yang baik dan mengikuti Tuhan, atau mereka dapat berjalan sendiri. Kita sebagai yang dipimpin, biarlah kita tetap mengikuti teladan yang baik dari pemimpin kita dan ikuti Tuhan. Dan kita yang memimpin, janganlah kita pegang erat-erat mereka yang kita pimpin, tetapi lakukan bagian kita dan lepaskan mereka ke tangan Tuhan. Dengan begitu kita yang memimpin akan terus dipimpin Tuhan melakukan bagian kita dan kita yang dipimpin dapat bertumbuh dewasa di dalam Tuhan dengan menjalankan apa yang diajarkan dan terus bersandar kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Acts 20

In ministries, Paul shed many tears for the people whom he ministered, taught and discipline. Through his ministries, Paul taught many people and created a connection with them, especially the leaders. And the message that Paul passed on to them is so that they would keep walking, following the Lord and the teachings which Paul has taught them. Paul also surrendered them to the Lord because only the Lord is able to make them grow and give them their portions.  This is the heart of a leader at church, community and family. As a leader we need to teach what need to be taught, discipline according to the Word of God and give good examples to be followed. But the rest is God's part and those who are being led. The Lord will always guide and build as well as giving them their portions. And depending upon them who are led, they can continue to walk in the righteous teaching and follow God, or they can walk by themselves. We who are being led, let us keep on following the good example from our leaders and follow God. And we who leads, do not hold on tightly to those whom we lead, but do our part and let them go to the hands of God. That way we who lead will keep on being led by God to do our part, and we who are led can grow more mature in the Lord by doing what was taught and by relying on the Lord.

Thursday, March 27, 2014

Seperti Dalam Rangkulan Bapa | In The Arms Of The Father

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 16-17

Setiap dari kita pernah dan rindu untuk merasa aman, begitu amannya sehingga segala hal yang kita takuti, khawatirkan, ragukan hilang dalam keamanan itu. Keamanan seperti ini pasti pernah kita rasakan saat kita masih kecil, ketika kita berada di dalam pelukan dan rangkulan orang tua kita. Begitu jugalah apa yang Daud rasakan bersama Tuhan, bahwa di dalam Tuhan, ia dapat menemukan keamanan dan perlindungan yang kekal, di mana segala kekhawatiran, ketakutan dan keraguan yang ia miliki hilang ditelan oleh kasih dan keamanan yang ada di dalam Tuhan. Bila kita tidak dapat melepaskan kekhawatiran, ketakutan dan keraguan kita saat kita berada di hadapan Tuhan, maka kita belumlah menganggap Tuhan sebagai Tuhan yang dekat, sebagai Bapa yang mengasihi dan yang merangkul kita. Bila demikian, mintalah kepada Tuhan. Bukalah hati kita, lepaskan segala ketakutan, kekhawatiran dan keraguan, dan mintalah agar kita dapat mengalami kasih-Nya dan keamanan yang ada di dalam-Nya. Sebab Tuhan adalah Bapa yang setia, Bapa yang mengasihi anak-anak-Nya dan tempat perlindungan kita.


English

Bible Reading: Psalms 16-17

Everyone of us have and are longing to feel safe, so safe that all the things that we fear, worry about and doubt will be gone. We have experienced this kind of safe feeling when we were small, when we are in the arms and embrace of our parents. This is how David is with God, that in God, he is safe and protected, where all his worries, fears and doubts are gone, swallowed by the love and safe feeling in the Lord. If we cannot yet let go of the worries, fears and doubts when we are before the Lord, then we have not yet consider the Lord as a God who is close, as a Father who loves and embraces us in His arms. If so, let us ask the Lord. Open our hearts, let go of all fears, worries and doubts, and ask so that we would experience His love and the safe refuge in Him. Because our Lord is  a faithful Father, a loving Father and our safe refuge.

Wednesday, March 26, 2014

Tamu Atau Anak-Anak Tuhan? | Guests Or Children Of God?

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 13-15

Hanya orang yang hidupnya benar yang dapat datang ke hadapan Tuhan, oleh karena itulah hanya para imam yang boleh menghadap Tuhan di jaman Perjanjian Lama, karena mereka hidupnya berfokus kepada Tuhan. Tetapi sejak Yesus mati, bangkit dan naik ke Surga, semua orang dapat datang menghadap Tuhan melalui Yesus. Tetapi apa yang Daud katakan di dalam mazmurnya tetaplah berlaku, yakni siapa yang boleh menumpang di kemah Tuhan dan siapa yang boleh diam di gunung Tuhan. Sebab hanya datang kepada Tuhan, semua orang dapat, tetapi tidak semua orang dapat tinggal di dalam hadirat Tuhan. Dan dari apa yang Daud katakan, hanya mereka yang membersihkan hidupnya dari kecurangan, dari kejahatan dan yang hidupnya benar, adil dan penuh dengan integritas yang dapat menumpang di kemah Tuhan dan diam di gunung Tuhan. Jadi, yang manakah yang kita inginkan, untuk menjadi anak-anak Tuhan, yakni yang mengerti hati Bapa dan yang tinggal bersama dengan Bapa, atau hanya tamu yang dapat datang menghadap Tuhan, tetapi tidak dapat tinggal bersama Tuhan? Bila kita hanya datang kepada Tuhan untuk meminta ampun dan bertobat, tetapi kemudian berbalik lagi ke jalan yang jahat dan kehidupan yang lama, maka kita hanyalah tamu yang berkunjung bila perlu. Tetapi bila kita anak, maka kita akan mengerti hati Tuhan dan akan memiliki pendirian dan prinsip yang sama dengan Tuhan, sehingga hidup kita selalu mengarah kepada kebenaran dan bila ada salah jalan, maka kita akan berbalik dan tidak melakukannya lagi. Jadi, lihatlah diri kita, dan pilihlah sendiri, apakah kita mau menjadi tamu atau anak-anak Tuhan?


English

Bible Reading: Psalms 13-15

Only those who lives righteously are able to come to the Lord, that is why only the priests were able to come to the Lord in the Old Testament, because their lives were focused on the Lord. But since Jesus died, rose again and ascended to Heaven, everyone can come to the Lord through Jesus. But what David said in his psalms still is applicable, that is regarding who is able to abide in His tabernacle and stay in His holy hill. Because if it is just coming to see the Lord, everyone can do it now, but not everyone is able to abide and stay in the presence of God. And from what David said, only those whose lives are clean from deceits, from wickedness, whose lives are righteous, just and full of integrity are able to abide and stay with the Lord. So, which one do we want, to be children of God, who understand the heart of the Father and who stays with the Father, or just a guest who comes to see the Lord, but cannot stay with the Lord? If we only come to the Lord for forgiveness and repentance, but then goes back to our old lives and wicked ways, then we are only a guest who comes when we need something. But if we are children, then we understand the heart of God and will have the same character and principles as the Lord, such that our lives will always point towards righteousness and if we do make mistake and take the wrong path, we will go back to the right one and will never do it again. So, look at our lives and choose for ourselves, do we want to be just guests, or children of God?

Tuesday, March 25, 2014

Terus Beritakan | Keep On Preaching

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 19

Dengan melihat perjalanan Paulus dalam membagikan Firman Tuhan dan mengajarkannya kepada bangsa-bangsa, kita dapat melihat bahwa di setiap kota, selalu ada orang-orang yang tidak percaya, yang keras hatinya atau yang membuat kekacauan. Hal ini sangatlah umum di jaman itu maupun di jaman sekarang. Tidak semua orang akan dapat menerima Firman Tuhan dengan hati yang terbuka dalam saat yang bersamaan. Mungkin waktunya belum tiba bagi mereka yang menolak, yang keras hatinya dan yang membuat kekacauan, untuk menerima kebenaran Tuhan. Tetapi janganlah kita biarkan hal ini membuat kita lemah hati dan putus asa dalam memberitakan kebenaran Tuhan. Justru kita harus melihat bahwa walaupun ada yang menolak, masih banyak orang-orang yang belum pernah mendengarkan kebenaran Tuhan dan mau mendengarkan dan percaya. Jadi, biarlah kita jangan lalai dan menjadi lemah karena ada yang menolak atau berbantah dengan kita akan kebenaran Tuhan. Sebab Tuhan tidak pernah memaksa, Ia hanya menawarkan kehidupan yang kekal, yang penuh di dalam-Nya dan bila ada yang ingin mengambil bagian, maka mereka akan diajarkan sehingga mereka mengerti. Begitu juga kita tidak perlu memaksa, tetapi kita tetap perlu lakukan bagian kita untuk memberitakan. Jadi, teruslah kita beritakan akan kehidupan yang diberikan Yesus, akan kebenaran Tuhan, sebab masih banyak orang yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus dan kebenaran-Nya.


English

Bible Reading: Acts 19

By looking at the journey of Paul in sharing the Word of God and teaching it to the nations,w e can see that in every city, there are always people who did not believe, whose hearts are hardened or who starts a riot. This is very common in those time and in our time nowadays. Not everyone will be able to accept the Word of God with an open heart at the same time. Maybe the time to  receive the truth of God hasnot yet come for those who rejected, whose hearts are hardened and who starts a riot. But do not let us let this makes us lose heart and give up in sharing the truth of God. In fact, we have to see that even though there are those who rejects, there are a lot more who have never heard of the truth of God and want to listen and believe. So, do not be lacy and weak just because someone or some people rejects or argues with us of the truth of God. Because the Lord never forces, He only offers eternal life, life that is full in Him, and if anyone wants it, then they will be taught so that they would understand. And so we should not force others as well, but we still have to do our part in preaching/sharing. So, let us keep on preaching of the life that Jesus has given to us, of the truth of GOd, for there are still many who have not yet known the Lord Jesus Christ and His truth.

Monday, March 24, 2014

Kasih, Janji & Harapan | Love, Promises & Hope

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 10-12

Melalui mazmur-mazmur Daud kita dapat melihat bahwa melalui segala tantangan, masalah, kesusahan, kesenangan dan keluh kesah, Daud dapat selalu mencurahkan hatinya kepada Tuhan, bersandar serta berlindung di dalam Tuhan. Bila kita bandingkan dengan kehidupan kita sendiri, kita biasanya memiliki kecenderungan untuk membiarkan apa kita hadapi membawa kekhawatiran dan ketakutan di dalam hidup kita. Dan melalui kekhawatiran dan ketakutan itu kita hilang harapan dalam Tuhan dan menjadi negatif dalam segala sudut pandang dan tingkah laku kita. Bila hal-hal seperti ini terjadi, biarlah kita ingat akan janji-janji Tuhan, biarlah kita ingat akan kuasa dan kasih Tuhan seperti Daud mengingatnya dan mendapatkan pengharapan dalam Tuhan. Janganlah kita biarkan hal-hal di sekitar kita menghimpit kita, tetapi biarlah kita biarkan kasih, janji-janji dan harapan dalam Tuhan menguatkan kita untuk menghadapi apapun yang datang dalam hidup.


English

Bible Reading: Psalms 10-12

Trough these psalms of David we can see that through all challenges, problems, difficulties, joyful times, and grumbling time, David can always pour out his heart  to the Lord, relying as well as finding refuge in the Lord. If we compare with  our own lives, we usually have the tendency to let what we face brings anxiety and fear into our lives. And through those anxieties and fears, we lose our hope in the  Lord and became negative in all aspects such as our perspective and our attitudes. If these things happen, let us remember of the promises of God, let us rememer of His power and love liek David did, and get that hope in the Lord. Do not let the things around us crush us, but let us let the love, promises and hope in God strengthens us to face anything that may come in life.

Sunday, March 23, 2014

Berkomunikasi Dengan Tuhan | Communicating With God

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 18

Dalam perjalanan Paulus, ia bersandar kepada Tuhan akan setiap langkahnya. Bila Roh Kudus berkata ia dapat tinggal, maka ia tinggal untuk terus memberitakan Injil dan juga untuk mengajar dan membangun umat Tuhan. Bila Roh Kudus berkata agar ia harus berjalan, maka ia berjalan. Tetapi bila Roh Kudus belum berkata apa-apa, maka iapun bertanya apakah ia boleh tinggal atau tidak. Kita dapat melihat seseorang yang memiliki hubungan erat dengan Tuhan dan Roh Kudus-Nya, seperti Abraham, Musa, Daud dan sebagainya. Ini jugalah yang kita perlu dalam kehidupan kita, yakni memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan. Sebab Ia akan membukakan jalan, menunjukkan jalan dan menuntun kita dalam kita berjalan dengan Tuhan seperti Ia telah memimpin Abraham, Musa, Daud dan juga Paulus. Jadi, biarlah kita selalu bertanya kepada Roh Kudus akan hal-hal yang kita ingin tahu mengenai rencana-Nya dalam hidup kita, mengenai langkah-langkah yang kita akan lalui. Sebab Tuhan adalah Allah perduli, hidup dan yang berkomunikasi dengan umat-Nya, maka dari itu, biarlah kita berkomunikasi dengan-Nya, tetapi tetap dengan rasa takut akan Tuhan.


English

Bible Reading: Acts 18

In his journey, Paul relied on the Lord in his every step. If the Holy Spirit said that he could stay, then he stayed to keep on preaching the Gospel and to teach and build the people of God. If the Holy Spirit told him to move, then he moves. But if the Holy Spirit has not said anything yet, then he asked whether he can stay or not. We can see a man who has a good and close relationship with the Lord and His Holy Spirit, just like Abraham, Moses, David and the like. This is also what we should do in our lives, to have close relationship with the Lord. Because He will opened up the way, show the way and guide us in our walk with God just as He did for Abraham, Moses, David and also Paul. So, let us always asks the Holy Spirit of all the things that we want to know of His plans in our lives, regarding the steps that we have to take. Because the Lord is a God who cares, lives and communicate with His people, let us communicate with Him, but still with the fear of God in us.

Saturday, March 22, 2014

Mengerti Kasih Anug'rah Tuhan | Understanding The Grace Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 7-9

Daud mengerti akan betapa mulianya dan hebatnya Tuhan. Daud juga mengerti betapa hinanya manusia. Oleh sebab itu Daud mengerti akan kasih anug'rah Tuhan atas manusia karena, apalah kita sehingga Tuhan mengindahkan kita di antara ciptaan-Nya? Mengapa kita yang begitu rusak, yang hancur dan yang terburuk bila dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya, begitu diindahkan Tuhan? Bila kita lihat, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, bulan, bintang, matahari, dan sebagainya mengenal musim dan tahu akan bagiannya masing-masing. Tetapi manusia hidup dengan penuh keegoisan, penuh dengan kekejaman, kejahatan, dan sebagainya. Inilah mengapa Daud dapat mengerti betapa hinanya manusia dan karena itu mengerti akan anug'rah Tuhan. Dan karena Daud mengerti anug'rah Tuhan, ia mau hidup taat dan setia kepada Tuhan dan Firman-Nya, mau hidup takut akan Allah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mengerti kasih anug'rah Tuhan? Ataukah kita menganggap bahwa memang kita layak mendapat kasih itu sehingga kita tidak pernah hidup takut akan Tuhan? Biarlah kita periksa hati dan kehidupan kita, kemudian biarlah kita renungkan apa yang Daud katakan ini agar kita mengerti akan betapa mulianya Tuhan dan betapa besarnya kasih anug'rah-Nya yang dicurahkan bagi kita, dengan begitu kita akan mau hidup taat, setia dan takut akan Tuhan dan tidak lagi hidup dengan mengambil untung anug'rah Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 7-9

David understood of how majestic and powerful the Lord is. David also understood how broken men are. Because of that, David understood of the grace of God upon men, because, who are we that God is mindful of us amongst His creations? Why are we who are so broken, in ruins and the worst compared to all of His other creations, are so lifted up? If we look at the animals, the plants, moon, stars, sun and others, they know their seasons and their own role. But men lives with selfishness, full of wickedness and evil thoughts and so on. This is why David can understand how broken men are and because of that he can understand the grace of God. And because David understood the grace of God, he wants to live faithfully and obediently to the Lord and HIs Words, want to live with the fear of God. What about us? Do we understand the grace of God? Or do we consider ourselves as deserving that love such that we never live with the fear of God? Let us introspect our hearts and lives, then, let us meditate on what David said so that we would understand how majestic the Lord is and how amazing His grace is upon us, that way we will want to live in obedience, faithfulness and fear of God, and no longer living by taking granted of the grace of God.

Friday, March 21, 2014

Tuhan Bukan Tukang | The Lord Is Not A Tradie

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 4-6

Dari ketiga mazmur Daud ini kita dapat melihat bahwa Daud benar-benar orang yang mencari Tuhan di dalam kehidupannya. Ia bukan manusia yang sempurna, dalam arti apa yang dilakukannya semuanya benar, tetapi ia adalah orang yang setiap hari, pagi, malam mencari Tuhan, yang bersandar kepada Tuhan. Tuhan menjadi baqgian dari hidup Daud dan bukan hanya mencari Tuhan ketika butuh saja. Begitu jugalah kita perlu ada persekutuan dengan Tuhan setiap hari. Begitu jugalah seharusnya sikap kita kepada Tuhan, yakni, hidup bersama Tuhan adalah nyata dan sehari-hari, setiap saat dan bukan hanya pada hari Minggu atau ketika kita berkumpul dengan saudara seiman. Tetapi hidup bersama Tuhan itu seperti kehidupan kita sehari-harinya, tetapi dengan pemikiran, karakter dan sikap yang diubahkan oleh Tuhan. Sebab makin lama kita bersekutu dan bergaul dengan Tuhan, seperti Daud, maka kita akan makin diubahkan makin seperti Kristus dalam tingkah laku, sikap, cara berpikir dan sebagainya. Jadi, biarlah kita hidup bersama Tuhan, berjalan bersama Tuhan seperti Daud dan bukan hanya menganggap Tuhan sebagai tukang yang dapat kita panggil saat kita perlu saja.


English

Bible Reading: Psalms 4-6

From these three psalms of David we can see that David really is a man who seeks after God in his life. He is not a perfect man, meaning that what he does is all right, but he is a man who seeks the Lord everyday, morning, night and rely on the Lord. The Lord became a part of David's life and he did not just seek God when he needs God. So we should also have a relationship with the Lord everyday. That is how we should have relatioship with the Lord everyday. This is how we should act with the Lord, to live with the Lord is real and is an everyday thing and not just on Sunday or when we gather with brethren in Christ. But living with the Lord is our everyday normal life, but with themindset, character and attitude which are changed and transformed by the Lord. Because the more we have fellowship with the Lord and walk with Him, like David, then we will be transformed more and more like Christ in acts, attitude, mindset and so one. So, let us live with Christ, walk with the Lord like David did and not only to think of the Lord as a tradie whom we can call up only when we need a fix-up.

Thursday, March 20, 2014

Seperti Yason | Like Jason

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 17

Paulus dan Silas pergi ke rumah ibadat dan mengajar, bukan hanya sekali tetapi berkali-kali dan seperti biasanya, ada yang percaya dan ada yang tidak percaya. Yang menarik adalah bahwa Yason, seorang yang baru bertobat, ketika di tangkap karena Paulus dan Silas, ia tidak takut dan akhirnya mengkhianati Paulus dan Silas, tetapi ia tetap melindungi Paulus dan Silas, walaupun ia harus memberikan jaminan kepada orang-orang yang menangkapnya. Dan pada malam itu juga Paulus dan Silas dibawa keluar agar mereka selamat. Bayangkan bila kita adalah Yason,  kita belum pernah mendengar tentang Paulus dan Silas,  walaupun kita percaya akan apa yang mereka katakan tentang Yesus, apakah kita akan mau melindungi Paulus dan Silas, yakni orang yang tidak dikenal dan bukan orang yang terkenal pula? Tetapi Yason lakukan hal ini karena ia tahu bahwa melalui Paulus dan Silas maaih banyak orang yang dapat percaya kepada Tuhan Yesus seperti Yason sendiri telah percaya. Jadi Yason melakukan hal yang mendukung penginjilan Firman Tuhan, walaupun ia sendiri harus mengalami penderitaan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita rela menderita dan melakukan hal-hal yang mendukung penginjilan Firman Tuhan, ataukah kita lebih fokus hanya kepada keselamatan diri sendiri saja? Biarlah kita belajar dari Yason, yang walaupun hanya disebut dalam beberapa ayat, tetapi apa yang dilakukannya membantu penyebaran Injil ke seluruh dunia.


English

Bible Reading: Acts 17

Paul and Silas went to the synagogue and taught there not once but many times and as per usual, therr are those who believes and there are those who dont. What's interesting is that Jason, a new believer, who was caught because of Paul and Silas, did not hecome afraid and on the end gave them up, butbhe kept on protecting Paul and Silas, even though he has to give some security to those who caught him. And at that night, Paul and Silas were brought to escape safely. Imagine if we are Jason, we have never heard of Paul and Silas, even though we believe in what they were saying about Jesus, would we protect Paul and Silas, whom we do not know and who are not well-known as well? But ajason did this because he knows that through Paul and Silas, there will be more people who would believe in Jesus as Jason himself believed through Paul and Silas. So what Jason did supports the spreading of the good news even though he himself has to suffer becaise of it. What about us? Are we willing to support the spreading of the Gospel even though we would have to suffer for it? Or are we too focused on our own safety only? Let us learn from Jason, even though he was only mentioned in a few verses, but what he did helps to bring the Gospel to the world.


Wednesday, March 19, 2014

Hubungan Dengan Tuhan | Relationship With The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 1-3

Mazmur berkata bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan akan diberkati. Mazmur juga berkata bahwa mereka yang hidup menurut Firman Tuhan, yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, dan yang kesukaannya adalah Firman Tuhan akan diberkati seperti pohon ditepi aliran air yang selalu berbuah pada musimnya dan yang daunnya tidak layu. Dari perkataan dalam mazmur-mazmur ini, kita dapat melihat bahwa ada unsur hubungan antara kita dan Tuhan bila kita ingin hidup penuh dengan kuasa Tuhan. Untuk kita merenungkan dan menyukai Firman Tuhan, maka kita perlu untuk mengenal Tuhan dan mencintai Tuhan. Begitu juga kita perlu mengenal Tuhan secara dekat dan erat untuk kita dapat mempercayai-Nya dalam segala hal. Sebab kita tidak akan mendengarkan perkataan seseorang bila kita baru saja mengenal mereka, kita baru menyukai atau ingin selalu mendengarkan perkataan seseorang bila kita sudah mengenal orang itu dan tahu bahwa memang perkataannya selalu benar. Begitu jugalah kita dengan Tuhan. Hanya dengan kita mengenal siapa Tuhan Yesus Kristus secara pribadi, barulah kita akan dapat menyukai Firman-Nya dan percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, biarlah kita terus membaca Firman Tuhan dan pelajari siapa Tuhan itu dan biarlah kita terus berdoa kepada-Nya dan berbincang-bincang agar kita makin mengenal Tuhan. Mintalah agar kita mengalami Tuhan secara pribadi, bukan hanya sekali saja, tetapi terus menerus, sebab ada banyak hal yang kita masih tidak tahu akan Tuhan kita. Jadi, biarlah kita menjalin hubungan dengan Tuhan agar kita makin mencintai-Nya, makin percaya kepada-Nya, dan kita akan memiliki hidup yang penuh seperti yang Yesus janjikan.
 

English

Bible Reading: Psalms 1-3

Psalms say that blessed are those who trusts in the Lord. Psalms also say that those who live by the Word of God, meditates on it day and night, and who loves the Word of God will be blessed like a tree who is planted by the river, who will produce fruits in its season and whose leaves will not wither. In the words of these psalms we can see an essence of relationship between us and God if we want to live life to the full and with power of God. For us to meditate upon and love the Word of God,  we need to know the Lord and to love Him. We also need to know the Lord closely and intimately for us to be able to truat Him. Because we would not listen to words of someone we just met, we would only listens to and seeks someone if we already know that person well and that what that peraon says are always true. The same goes with us and God. We need to know the Lord personally firat and then we can love His Word and trusts Him. Therefore, let us keep on reading the Word of God to find out who the Lord Jesus really is and let us keep on praying and chatting with Him so that we would know God more. Let us ask for a personal enxounter with God, not just once but continuously because there are a lot that we do not know of Him. So let us build that relationship with the Lord so that we would come to know and love Him more, to trust Him more and to live a life to the full as Jesus promised.

Tuesday, March 18, 2014

Bertobat Di Hadapan Tuhan | Repenting Before The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 41-42

Setelah Tuhan menjawab Ayub, Ayub menjawab Tuhan demgan pertobatan dan bukan pembelaan diri. Dan karena pertobatannya, Tuhan memulihkan Ayub dan memberkatinya sehingga ia kembali menjadi orang yang kaya dan bahkan lebih dari apa yang ia miliki sebelumnya. Di samping itu, Ayub juga tetap disebut sebagai orang benar oleh Tuhan, sebab ia bertobat di hadapan Tuhan dan tidak berbantah atau mencoba membela diri. Biarlah kita juga belajar untuk bertobat ketika Tuhan menunjukkan kemuliaan-Nya dan ketika Ia menjawab kita melalui Alkitab, melalui bisikan Roh Kudus atau melalui orang-orang. Janganlah kita membela diri sebab dengam demikian kita masih menganggap bahwa diri kita benar dan secara tidak langsung kita berkata bahwa Tuhan yang salah. Bila demikian, maka kita maaih ada kesombongan dan hati yang tidak mau diajar. Maka dari itu, biarlah kita terus rendah hati dan bertobat karena Firman Tuhan. Biarlah hidup kita terus diubahkan melalui Firman-Nya agar kita hidup benar di hadapan-Nya.
 

English

Bible Reading: Job 41-42

After the Lord answered Job, Job responded with a repentance and not self defense that he was righteous. Because of His repentance, the Lord restored Job and in the end he had far more than what he had before. Beside that, Job was still called righteous before God because he repented and did not try tondefend himself with his self-righteousness. Let us also learn to repent when the Lord shows His glory or anseers us through the Bible, through the whisper of the Holy Spirit, or through people around us. Do not be self-righteous and self-defensive, because if we do that,  we still think that we are right and in turn the Lord is wrong. If so,  then we still have that pride in us and a heart that is not willing to be taught. Therefore let us keep on being humble and repentant because of the Word of God. Let our lives keep on being changed by the Word of God so that we may live righteously before God.

Monday, March 17, 2014

Jangan Ragukan Tuhan | Do Not Doubt God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 39-40

Tuhan menjawab Ayub dan Tuhan menantang Ayub dengan menanyakan apakah Ayub dapat melakukan apa yang Tuhan lakukan, sebab Ayub telah menantang Tuhan. Dengan Ayub menantang Tuhan dan mempertanyakan keadilan-Nya, itu sama saja seperti meragukan kemampuan Tuhan untuk menjadi Tuhan. Hal ini sama seperti bila kita mempertanyakan atau berkomentar akan pemain bola di gelanggang, apakah kita sendiri dapat melakukan apa yang ia lakukan di lapangam bola itu, sehingga kita mempertanyakan dan meragukan kemampuannya? Atau sama dengan bila kita menggerutu akan pemimpin kita atau pastor kita, tetapi apakah kita sanggup melakukan apa yang ia lakukan, yakni bertanggung jawab akan banyak jiwa, berkhotbah setiap minggu, memiliki waktu untuk keluarga, meluangkan waktu untuk Tuhan, tetapi juga miliki waktu untuk melayani umat Tuhan. Bila kita mempertanyakan Tuhan, itu jauh melebihi dari hanya mempertanyakan pastor atau pemimpin kita, sedangkan kita sendiri tidak dapat melakukan hal yang sama dengan lebih baik. Maka dari itu, janganlah kita meragukan akan apa yang Ia janjikan atau dapat lakukan. Tetapi biarlah kita tetap beriman kepqda-Nya, menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada-Nya. Percayalah akan kuasa-Nya dan biarkan Ia bekerja di dalam kehidupan kita agar kita dapat menjadi saksi bagi-Nya dan membawa kemuliaan bagi Tuhan.

 

English

Bible Reading: Job 39-40

The Lord answers Job and challenged him by asking whether Job can do His job, for Job has contended with God. By contending with God and doubting His justice, it is the same as if doubting God's ability to be God. This is aimilar to us commenting and contending to a ball player in a stadium, can we ouraelvea do what he does on thw field such that we are contending and doubting his skills? This is also similar to if we are questioning or contending with our leaders or pastors, but are we able to do what he is doing, to be responsible for many souls, preavjing every week, have time for family, set time for God and also have time to serve His people. If we contend with God as Job did,  it is far more than just contending with our leaders or pastors, while we cannot do better. Therefore, let us not doubt the Lord of His promises or power. But let us keep on having faith in Him, surrendering our whole lives to Him. Believe in His power and let Him work in our lives, so that we maybbe witness to Him and bring glory to the Lord.

Sunday, March 16, 2014

Melangkah Dengan Kuasa Roh Kudus | Stepping Forward With The Power Of Holy Spirit

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 16

Dari kesaksian Paulus dan Slas akan perjalanan mereka menginjil ke daerah-daerah, kita dapat melihat kuasa Tuhan yang luar biasa. Pertama-tama kita dapat melihat bahwa Roh Kudus selalu ada dekat mereka, memimpin mereka. Roh Kudus yang menutup jalan yang bukan dari Tuhan dan Roh Kudus yang membuka jalan yang Tuhan inginkan. Kemudian, kita melihat kuasa Roh Kudus bekerja di hati orang-orang yang mendengarkan Injil yang dibagikan itu. Setelahnya kita dapat melihat kuasa Tuhan yang ada di dalam Paulus dan Silas, serta kuasa-Nya dalam melindungi anak-anak-Nya yang bersandar dan berharap kepada-Nya. Ketika kita membaca kesaksian Paulus dan Silas ini, tidakkah hati kita terasa tergejolak, menginginkan mengalami hal yang sama? Tidakkah kita juga ingin melihat kuasa Roh Kudus bekerja dengan luar biasa dan leluasa di tengah-tengah kita, sebagai seorang pribadi dan juga sebagai gereja? Kuncinya adalah lakukan apa yang Paulus dan Silas lakukan, yakni bersandar kepada Roh Kudus, selalu dekat dengan-Nya, banyak berdoa di dalam Roh dan juga berani melangkah dengan iman melakukan apa yang Tuhan telah taruh di dalam hati kita. Dengan begitu, kita bukan hanya mendekat kepada Tuhan dan Roh Kudus, tetapi kita juga mengaktifkan iman yang kita miliki dengan melangkah. Jadi, biarlah kita jangan takut untuk melangkah, tetapi biarlah kita bersekutu erat dengan Roh Kudus, banyak berdoa dan juga melangkah dengan iman menuju apa yang Tuhan telah tunjukkan atau taruh di dalam hidup dan hati kita.


English

Bible Reading: Acts 16

From the testimonies of Paul and Silas of their journey preaching the Gospel to cities, we can see the amazing power of God. Firstly, we can see that the Holy Spirit is always near them, leading them. The Holy Spirit closes paths which are not of the Lord's and opened paths which are of the Lord's. Then we see the power of Holy Spirit working in the hearts of those who listened to the Gospel being shared. After that we can see the power of God in Paul and Silas, as well as His power in protecting His children who relied on and hope in the Lord. When we read these testimonies of Paul and Silas, is our hearts not stirred and want to experience the same? Wouldn't we also want to see the Holy Spirit working mightily and freely in our midst as an individual and as a church? The key is to do what Paul and Silas did, that is, to rely on the Holy Spirit, always close to Him, praying a lot in the Spirit and also have the courage to step forward with faith to do what the Lord has placed in our hearts. That way, we would not only be closer to the Lord and Holy Spirit, but we would also activate our faith by stepping forward. So, let us not be afraid to step forward, but let us have close fellowship with the Holy Spirit, pray a lot and step forward with faith towards what the Lord has shown or places in our hearts and lives.

Saturday, March 15, 2014

Allah Yang Menjawab Kita | The God Who Answers Us

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 38

Setelah Tuhan membiarkan Ayub dan teman-temannya saling berbagi hikmat, bertukar pikiran, Tuhan menjawab Ayub. Inilah hal yang dapat menjadi fokus kita, yakni bahwa Tuhan itu mendengar dan menjawab. Waktunya mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita mau, tetapi waktu Tuhan tidak pernah terlambat. Terlebih lagi, hal yang paling ajaib dan luar biasa adalah bahwa Tuhan menjawab pertanyaan dan doa Ayub. Kita tahu bahwa Tuhan menjawab doa-doa umat-Nya. Tiada Allah lain yang seperti Tuhan kita, yang menjawab umat-Nya secara langsung. Oleh karena itu, biarlah kita bertahan, bersabar dan terus bersandar kepada Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang mendengarkan dan menjawab doa-doa kita.


English

Bible Reading: Job 38

After the Lord let Job and his friends exchange thoughts, sharing wisdom, the Lord answered Job. This is what we can focus on, that the Lord hears and answers. Maybe the timing is not as what we want, but the timing of God is never late. Moreover, what is amazing is that the Lord answered the questions and prayers of Job. We know that the Lord answes the prayers of His people. There is no other God like our Lord who answers His people directly. Therefore, let us keep holding on, be patient and keep on relying on the Lord, for He is the God who hears and answers our prayers.

Friday, March 14, 2014

Kebesaran Tuhan | The Greatness Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 37

Bila kita bayangkan akan segala yang diciptakan oleh Tuhan, apakah kita juga merasakan apa yang Elihu rasakan? Apakah hati kita berdebar-debar, mengetahui bahwa Tuhan, Allah pencipta langit, bumi dan seluruh alam semesta, ada bersama dengan kita dan hadir di tengah-tengah kita? Bayangkan seperti bila kita berada di dalam kerajaan dan menghadap raja, perasaan yang harusnya kita rasakan di hadapan Tuhan adalah berkali-kali lipat dari apa yang kita rasakan saat menghadap raja di bumi. Bila kita meragukan Tuhan, bila ada saat di mana kita bingung dan hilang harapan, lihatlah di sekeliling kita, ciptaan Tuhan, pohon-pohon, binatang-binatang, angin, awan, embun, pelangi, bintang-bintang dan segala ciptaan-Nya, sebab mana mungkin semua itu terjadi hanya karena suatu kebetulan. Mana ada suatu kebetulan dapat membuat begitu banyak hal yang begitu rumit, begitu rapih, begitu indah, begitu luar biasa di luar pikiran manusia. Dan biarlah dengan begitu kita diingatkan akan kebesaran Tuhan, kemuliaan Tuhan, kasih-Nya kepada kita yang memberikan nyawa-Nya dan juga bumi ini untuk kita tinggali. Jadi, apakah kita gentar ketika kita memikirkan akan segala yang telah Tuhan lakukan di tengah-tengah kita? Biarlah kita selalu diingatkan akan kuasa dan kebesaran Tuhan melalui ciptaan-Nya.


English

Bible Reading: Job 37

If we imagine of all the things that the Lord has created, do we feel that Elihu felt? Does our hearts tremble, knowing that the Lord, God the creator of heaven, earth and all the universe, is with us and present in the midst of us? Imagine as if we are in a kingdom and we get to meet the king, what we felt towards God should be many times more than what we felt in front of a king on earth. If we start to doubt the Lord, if there are times when we are confused, lost hope, look at our surroundings, the creation of God, the trees, animals, wind, clouds, dew, rainbow, stars and all of His creation, for it is not possible for all that to happen just by chance. There is nothing that happen by chance that could be so complicated, so organised, so beautiful, so amazing and beyond our minds. And so, let us be reminded of the greatness of God, majesty of God, and His love to us who gave His life and this earth for us to live in. So, do we tremble when we thing of all that the Lord has done in our midst? Let us always be reminded of the power and greatness of the Lord throughHis creations.

Thursday, March 13, 2014

Bersaksi Bagi Tuhan | Testifying About God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 36

Elihu dapat berata-kata akan kebaikan Tuhan karena apa yang telah ia lihat dan akan hikmat. Ia banyak memberi kesaksian akan betapa baiknya Tuhan, betapa besarnya kasih-Nya, betapa mulianya Tuhan, betapa hebatnya Tuhan itu. Dari kehidupan orang benar, orang fasik dan juga dari ciptaan-Nya, ia dapat menguraikan kebaikan dan kebesaran Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga dapat bersaksi kepada orang-orang akan kebaikan Tuhan, akan kebesaran Tuhan, akan kasih Tuhan dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita yang kita alami dan kita lihat? Ataukah kita hanya menganggap bahwa semuanya itu sudah seharusnya sehingga kita tidak dapat melihat kebaikan Tuhan, dan tidak dapat bersaksi tentang Tuhan? Biarlah kita selalu sisihkan waktu untuk melihat apa yang Tuhan telah kerjakan di dalam kehidupan kita yang dapat kita saksikan dan proklamasikan. Biarlah kita selalu bersaksi bagi Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Job 36

Elihu dan say many things about the goodness of God because of what he has seen and because of wisdom. He gave many testimonites of how good God is, how great His love is, how majestic He is, how powerful God is. From the lives of the righteous, to the wicked and even from His creations, he is able to pick up the goodness and greatness of God. What about us? Can we also testify to others about the goodness of God, of His greatness, of His love and majesty in our lives that we experience and see? Or do we take all that as it should, that we cannot see the goodness of God and cannot testify of the Lord? Let us always take some time to see what the Lord has done in our lives so that we can testify and proclaim it. Let us always testify for the Lord Jesus Christ.

Wednesday, March 12, 2014

Komunitas Orang Percaya | Community of Believers

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 15

Ketika ada perselisihan pendapat antara para murid dan penatua, maka mereka berkumpul untuk membicarakan hal-hal itu dan pada akhirnya mereka kembali kepada Tuhan untuk jawaban yang benar. Misalnya, tentang hukum Musa dan penyunatan bagi orang percaya yang bukan orang Yahudi, ada yang berpendapat bahwa itu tetap harus diterapkan oleh mereka dan ada yang berpendapat bahwa itu tidak harus. Kemudian setelah banyak pembahasan, Petrus berkata bahwa Tuhan telah membukakan keselamatan dan Roh-Nya kepada orang bukan Yahudi tanpa syarat dan sudah seharusnya juga mereka tidak dikekang oleh hukum-hukum yang mereka sendiripun tidak sanggup lakukan. Begitu jugalah kita peru bertindak bijak dan membawa segala perselisihan kepada para penatua, para pemimpin di gereja, yang pada akhirnya juga akan kembali kepada Tuhan untuk jawaban atas perselisihan itu. Yang terpenting adalah, setelah keputusan dibuat, maka kedua pihak dari yang berselisih patut menghormati dan menaati keputusan yang telah diambil, sehingga tidak ada lagi perselisihan akan hal yang sama. Inilah mengapa ada gereja, ada komunitas di mana kita mendapatkan dukungan, mendapatkan kesepakatan, ajaran akan kebenaran Tuhan dan pendamaian antara siapapun yang berselisih. Jadi, janganlah kita jauh dari komunitas orang percaya.


English

Bible Reading: Acts 15

When there were a dispute amongst the disciples and elders, then they gather together to discuss about it and in the end they came back to God for the right answer. For example, about the law of Moses and circumcision for the believers who are not Jews, some say that they must do it and some say that they don't have to. Then, after much discussion, Peter sad that the Lord has opened the door of salvation and pour out His Spirit upon them without condition and so they should not be held by laws that even the Jews could not fulfill. And so we should act wisely in the same manner and bring any dispute to our elders and leaders at church, who in the end will seek the Lord for answers. What's important is that once the decision has been made, both parties who were in dispute honours and obey the final decision made, so that there will be no more dispute on the same matter. This is why there is a church, a community, where we can get support, one voice, teaching of the righteousness of God and peace upon whoever in dispute. So, do not withdraw ourselves from the community of believers.

Tuesday, March 11, 2014

Tuhan Yang Besar | Our Great God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 34-35

Elihu berkata bahwa Tuhan adalah Allah yang adil, sebab mana mungkin seorang raja yang tidak adil dapat memerintah bumi? Elihu juga berkata bahwa karena kuasa-Nya, Tuhan dapat melakukan apapun yang Ia inginkan dan manusia dapat lenyap begitu saja. Lebih lagi, Elihu juga berkata bahwa bila kita berdosa, bila kita banyak pelanggaran, berbuat benar itu tidak ada untungnya bagi Tuhan dan tidak ada yang Tuhan terima dari tangan kita. Dengan berkata seperti ini, kita dapat melihat pengertian yang Elihu miliki akan Tuhan. Elihu melihat Tuhan sebagai Allah yang Maha Kuasa, yang adil dan benar. Tetapi Elihu juga melihat Tuhan sebagai Allah yang begitu besarnya sehingga apa yang kita lakukan tidak ada untungnya bagi Tuhan sehingga sepertinya Tuhan itu jauh dan tidak perduli akan apa yang kita lakukan. Apa yang Elihu katakan ini tidaklah seluruhnya benar. Ya, Tuhan adalah Allah yang Maha Kuasa, adil dan benar, hal ini sangatlah benar. Tuhan juga sangat besar dan berkuasa sehingga sebenarnya apa yang kita lakukan memang tidak ada untungnya bagi Tuhan, dalam arti, apa yang kita berikan kepada Tuhan, apa yang kita lakukan, tidak akan menambah kebesaran-Nya, tidak akan menambah kebenaran-Nya, tidak akan menambah keadilan-Nya, sebab bila semua itu dapat bertambah karena perbuatan kita, manusia, maka Tuhan bukanlah Tuhan yang Maha Kuasa dan bukan Allah yang sempurna. Jadi, memang benar bahwa apa yang kita lakukan tidak akan menambahkan apa-apa bagi Tuhan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak perduli akan apa yang kita lakukan, hal ini tidak berarti bahwa Tuhan jauh daripada kita dan tidak dapat kita jangkau. Sebab dari Alkitab, kita tahu bahwa Tuhan memperhatikan umat-Nya, bahwa Tuhan berbicara kepada umat-Nya, bahwa Ia sayang dan bahkan mati bagi manusia, ciptaan-Nya. Jadi, dari sini kita seharusnya dapat melihat kasih dan kuasa Tuhan lebih lagi, sebab sebenarnya Tuhan tidak perlu melakukan apa-apa bagi kita, sebab apa yang kita lakukan bagi Dia, tidak akan menambahkan apa-apa kepada Allah yang sudah sempurna. Tetapi, Ia tetap melakukan banyak hal bagi kita, ciptaan-Nya, karena kasih, anug'rah dan kemurahan-Nya, bukan agar Ia bertambah besar, tetapi karena Tuhan adalah Kasih dan ingin berbagi kasih-Nya kepada ciptaan-Nya. Jadi, biarlah apa yang kita lakukan bagi Tuhan, bukan dengan motivasi untuk menambahklan kebesaran-Nya, atau menambahkan kemuliaan-Nya, tetapi untuk memancarkan kebesaran-Nya, memancarkan kemuliaan-Nya, memancarkan kasih-Nya dan sebagai rasa terima kasih kita kepada Tuhan karena kasih-Nya yang sempurna bagi kita.


English

Bible Reading: Job 34-35

Elihu said that the Lord is a just God, because how can an unjust king rule the earth? Elihu also said that because of His might, the Lord can do whatever He wants and men can perish just like that. More over, Elihu also said that if we sic or have many iniquities or have done righteous things, it does not benefit God and there is nothing that He receives from our hands. By his words, we can see the understanding that Elihu had of God. Elihu sees God as the Almighty God who is just and righteous. But Elihu also see God as a GOd who is so great that what we do would not benefit the Lord at all such that, it seems that the Lord does no care what we do. What Elihu said is not entirely true. Yes, the Lord is the Almighty God, just and righteous, this is very true. The Lord is also so great and powerful that in reality what we do does not benefit God, in a sense that what we give to God, what we do, do not add to His greatness, it does not add to His righteousness, does not add to His justice, because if all that can increase because of what we do, then the Lord is not the Almighty God and not the perfect God. So, it is true that what we do does not add anything to God. But, this does not mean that the Lord does not care about the things we do, this does not mean that the Lord is so far away that we cannot communicate with Him. Because from the Bible we know that the Lord cares for His people, the Lord speaks to His people, that He loves and even dies for mankind, His creation, because of His love, grace and mercy, not so that He would be greater, but because the Lord is Love, and want to share His love to His creations. So, let all that we do for God, not accompanied with motivation to add to His greatness, or to add to His glory, but to reflect His greatness, to reflect His glory, to reflect His love and as an act of gratitude because of His perfect love for us.

Monday, March 10, 2014

Jangan Mencuri Kemuliaan Tuhan | Do No Steal The Lord's Glory

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 14

Ketika Paulus dan Barnabas melakukan mujizat kesembuhan di tengah-tengah orang Yunani, mereka dianggap sebagai dewa Zeus dan Hermes yang datang ke bumi dan mereka mulai mempersembahkan korban bakaran dan menyembah Paulus dan Barnabas. Bila kita berada di posisi Paulus dan Barnabas, akankah kita menikmati penyembahan yang diberikan oleh orang Yunani? Sebab siapa yang tidak suka dipuji, dipuja, disembah-sembah, terutama di antara orang banyak dan menjadi terkenal? Tetapi Paulus dan Barnabas justru mengoyakkan pakaian mereka, yakni menunjukkan bahwa mereka sedih akan apa yang orang Yunani lakukan. Paulus dan Barnabas tidak ingin mengambil kemuliaan Tuhan, mereka tidak ingin menjadi dewa, dan akhirnya menjadi sombong dan kehilangan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Sikap seperti ini yang perlu kita miliki dan latih agar kita tidak menjadi besar kepala bila Tuhan melakukan mujizat melalui pelayanan kita. Agar kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan karena apa yang kita lakukan, yang sebenarnya datang dari Tuhan juga. Jadi, biarlah kita belajar dari Paulus dan Barnabas untuk selalu rendah hati dan tidak mencuri kemuliaan Tuhan. Biarlah apa yang kita lakukan bukan untuk kebesaran kita, tetapi untuk kebesaran Tuhan. Biarlah bila ada yang memuji kita, kita kembalikan pujian itu kepada Tuhan di depan mereka, dengan begitu kita memuliakan Tuhan melalui kehidupan kita.


English

Bible Reading: Acts 14

When Paul and Barnabas did a healing miuracle in the midst of the Greeks, they were considered as Zeus and Hermes, gods, who came to earth and they started to sacrifice offering for Paul and Barnabas. If we are in Paul and Barnabas' position, would we enjoy those worship given by the Greeks? Because who does not like to be praised, adored, worshiped, especially in the midst of a crowd and become famous? But Paul and Barnabas did the opposite, they tore up their clothes to show that they are saddened by what the Greeks has done. Paul and Barnabas did not want to take the glory that belongs to God, they did not want to be gods, and end up being prideful and lose that salvation in the Lord Jesus Christ. This kinds of attitude is what we need to have and train so that we would not be boastful if the Lord did miracles through our ministries. So that we would not steal the Lord's glory because of what we have done, which also comes from the Lord. So, let us learn from Paul and Barnabas to always be humble, not stealing the Lord's glory. Let what we do is not for our own greatness, but for the greatness of God. Let it be that when there are people who praised us, we give that praised back to the Lord in their witness, that way we glorify the Lord through our lives.

Sunday, March 9, 2014

Umur Bukan Masalah | Age Is Not An Issue

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 32-33

Elihu berkata bahwa yang membuat bijak bukanlah umur atau pengalaman, tetapi kebijakan dan hikmat datang dari Tuhan. Di tambah lagi, Elihu masihlah muda dibandingkan dengan Ayub adan teman-teman lainnya, dan Elihu bersikap sopan terhadap mereka dengan membiarkan mereka berbicara lebih dahulu karena mereka lebih berumur dan seharusnya lebih berpengalaman dan berhikmat. Tetapi ketika mereka terus berbantah dan masih belum ada kesimpulan yang jelas dan benar, Elihu mulai berbicara dan menegur walaupun ia jauh lebih muda. Ini dapat kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan kita. Bukan umur yang menentukan apakah kita bijak atau tidak, tetapi hikmat yang dari Tuhan. Kita juga dapat belajar untuk tetap hormat dan sopan terhadap yang lebih berumur tetapi tidak kompromi dengan kebenaran dan tetap menegur bila perlu. Seperti kata Paulus kepada Timotius di dalam 1Timotius 4:12, "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya , dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu". Oleh karena itu, biarlah kita jangan takut karena kita lebih muda, tetapi biarlah Tuhan bekerja dengan leluasa melalui kita berapapun umur kita.


English

Bible Reading: Job 32-33

Elihu said that what makes a man wise is not age or experience, but wisdom comes from the Lord. More over, Elihu is still far younger than Job or his other friends, and Elihu still showed respect to them and letting them speak first because they are older and should be more experienced and have more wisdom. But when they kept on contending with each other and there were no clear and right conclusion, Elihu started to speak and rebuke them even though he is younger. We can learn this and apply them in our lives. It is not age that determines whether we are wise or not, but wisdom comes from the Lord. We can also learn to still respect and honour those who are of age but not compromising wtih the truth and still rebuke if need be. As Paul said to Timothy in 1Timothy 4:12, "Let no one despise your youth, but be an example to the believers in word, in conduct, in love, in spirit, in faith, in purity". So, let us not be afraid just because we are younger, but let the Lord work freely through us no matter what our age is.

Saturday, March 8, 2014

Melakukan Firman Tuhan | Doing The Word of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 31

Bila kita lihat akan apa yang Ayub lakukan selama hidupnya, ia benar-benar hidup sebagai orang yang takut akan Allah, yang tidak berbuat dosa, yang berbuat baik bagi orang, karena rasa takut akan Allah. Bila kita menganggap bahwa hidup kita benar, hidup kita mengikuti Firman Tuhan, coba bandingkan dengan apa yang Ayub lakukan. Tentunya kita belum sampai seperti Ayub yang melakukan segalanya yang kita dengar dan baca dari Firman Tuhan. Oleh karena itu, janganlah kita banyak menggerutu bila kita dipercayakan untuk melakukan suatu bagi Tuhan, atau bila kita ditambahkan beban di hati untuk melayani lebih lagi dari apa yang sudah kita lakukan. Sebab bila dibandingkan dengan Ayub, kita masih tidak ada apa-apanya, dan kita masih dapat melakukan lebih lagi bagi kemuliaan Tuhan. Oleh karena itu, biarlah kita tidak berhenti di manapun kita berada, tetapi biarlah kita terus bertumbuh dan terus melebarkan tenda kita dengan melakukan lebih dari apa yang kita telah lakukan dan terus menambahkannya, bukan untuk membesarkan diri, tetapi untuk memuliakan Tuhan, dan dengan begitu kita akan makin terus bertumbuh dalam melakukan Firman Tuhan dan bukan hanya mendengar atau membaca saja.


English

Bible Reading: Job 31

If we look at what Job did in his life, he really did live as a man who feared God, who did not sin, who did what was good for others because of his fear of the Lord. If we think that we have lived a righteous life, that we have followed God's Word, compare it to Job'sl ife. Surely we have not reached Job's level in doing everything that we heard and read from the Word of God. THerefore, do not grumble when we are being entrusted to do something for God, or if we have been added with a new burden in our hearts to serve more than what we have already done or is doing. Because if we are compared with Job, what we have done is nothing, and we can do a lot more for the glory of God. Therefore, let us not stop where ever we are, but let us keep on growing and keep on expanding our tents to do more than what we have already been doing and keep on adding more, not to make ourselves known, but to glorify the Lord and that way we will keep on growing in doing the Word of God and not just hearing or reading it.

Friday, March 7, 2014

Belajar Dari Kesaksian Hidup Ayub | Learning From Job's Life Testimonies

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 30

Bila kita tidak tahu akan cerita awalnya, di mana Tuhan mengijinkan iblis untuk mencobai Ayub, maka kita tidak akan percaya akan perkataan Ayub yang berkata bahwa ia hidup benar. Sebab dalam pikiran kita, bila kita hidup benar, tentulah hidup kita tidak sengsara, tidak dalam keadaan terpuruk. Bayangkan bila ada seorang di antara kita, di gereja, yang tiba-tiba tertimpa keadaan buruk seperti Ayub, di mana mungkin ia kehilangan pekerjaan, ditimpa kemalangan demi kemalangan. Secara manusia, kita pasti memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa pasti ia ada berbuat dosa sehingga ia mengalami semua hal ini. Tetapi melalui kejadian Ayub, kita tahu bahwa kita tidak seharusnya menghakimi sesama kita. Kita tahu bahwa apa yang Tuhan ijinkan terjadi itu ada maksudnya dan kita perlu untuk bertahan teguh dalam iman kepada Tuhan, di dalam pengharapan kepada Tuhan, bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita. Dengan begitu kita akan dapat melewati kejadian-kejadian seperti itu dengan hati yang lebih kuat dan iman yang lebih teguh di banding Ayub. Sebab salah satu fungsi dari tertulisnya kesaksian-kesaksian seperti Ayub ini adalah agar kita belajar dari mereka dan meaplikasikannya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, biarlah kita aplikasikan apa yang kita pelajari dari Ayub dalam perjalanan kita sehari-harinya.


English

Bible Reading: Job 30

If we do not know the story from the beginning, where God allowed the devil to tempt Job, then we would not believe when Job said that he lives righteously. Because what's in our minds is that if we live a righteous life, then we would not be suffering, would not be in this bad situation. Imagine if there is someone amongst us, in the church who suddernly are struck with bad situations and events like Job, where he might lose his job and be struck by bad incidents again and again. Being human, we have the tendency to think that he must have done something wrong such that he is facing all this. But through what happened with Job, we know that we should not judge anyone. We know that what the Lord allows to happen has purpose and we just have to stay strong in faith to God, in hope to the Lord, that He will never leave us. That way we can go through these times with a stronger heart and a sturdier faith compared to Job. Because one of the function of these written testimonies is for us to learn from them and to apply them in our daily lives. So, let us apply what we have learnt from Job's life testimonies, in our daily lives.

Thursday, March 6, 2014

Membagikan Keselamatan | Sharing Salvation

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 13

Paulus dan Barnabas berkhotbah di rumah ibadat dan banyak yang mendengarkan mereka dari orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Pada awalnya mereka semua menerima Firman dan ingin lebh lagi akan Firman itu. Tetapi setelah makin banyak orang yang bukan Yahudi datang, banyak dari orang Yahudi yang jadi iri hati dan kesal sehingga mereka menolak Firman dan menolak Paulus serta Barnabas. Tetapi orang-orang yang bukan Yahudi tetap menerima Firman itu karena mereka haus. Dan Paulus berkata bahwa yang tertulis dalam Firman Tuhan terjadi, bahwa keselamatan akan sampai ke ujung bumi kepada orang-roang dan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Janganlah kita sampai menjadi seperti orang Yahudi, terutama kita yang sudah lama menjadi orang percaya. Janganlah kita iri hati karena perhatian para pemimpin beralih kepada orang-orang baru yang belum mengenal Tuhan. Janganlah kita lupa bahwa tujuan gereja adalah menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan membagikan keselamatan dari Yesus Kristus kepada mereka. Oleh karena itu biarlah kita ingat bahwa kita terima keselamatan dengan cuma-cuma walaupun harganya sangat mahal dan biarlah kita bagikan keselamatan itu dengan cuma-cuma pula, walaupun kita harus berkorban waktu, dana atau tenaga.


English

Bible Reading: Acts 13

Paul and Barnabas preached in the synagogue and many heard them from the Jews adn the Gentiles. In the beginning they all received the Word and wanted more. But after many Gentiles came, many of the Jews were jealous and contradicting such that they reject the Word and rejected Paul and Barnabas. But the Gentiles kept on receiving those Words because they are thirsty for it. And Paul said that what is written in the Word of God comes true, that salvation will be brought to the ends of the earth, to nations who does not know God. Do not be like the Jews, especiall us who have been a believer for a long time. Do not be jealous or envy when our leaders' attention shift more to the new people who have not known God. Do not forget that the purpose of church is to be light for nations and to share the salvation of Jesus Christ to them. Therefore, let us remember that we have received that salvation freely even though its cost is very high and let us share that salvation freely, even though we have to sacrifice, time, resources or energy.

Wednesday, March 5, 2014

Hikmat Dari Tuhan | Wisdom From God

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 28-29

Ayub mengurai banyak hal tentang hikmat, tentang di mana hikmat dapat ditemukan, tentang bagaimana hikmat tidak dapat ditemukan bahkan bila kita mencari di seluruh pelosok bumi. Dengan memakai contoh seperti burung buas tidak pernah melewatinya dan sebagainya Ayub melukiskan gambaran dengan kata-katanya bahwa hikmat tidak dapat ditemukan di atas bumi dengan begitu saja. Tetapi hikmat itu takut akan Allah dan menjauhi kejahatan adalah akal budi. Kesimpulan yang Ayub katakan ini sama dengan apa yang Raja Salomo katakan di dalam kitab Amsal. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mencari hikmat seperti apa yang Ayub katakan, yakni dengan mencari ke seluruh pelosok dunia, mencari orang-orang yang bijak dan belajar dari mereka? Ketahuilah bahwa awal dari hikmat adalah takut akan Allah dan bila kita takut akan Tuhan, maka kita akan membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan di dalam Firman Tuhan kita temukan banyak hikmat yang telah diajarkan kepada umat-Nya yang dapat kita pelajari. Lebih dari itu, dalam persekutuan kita dengan Tuhan secara pribadi, kita akan diajar dan kita akan mendapatkan hikmat. Jadi, biarlah kita mencari hikmat dari yang kekal, sebab Tuhanlah sumber segalanya.


English

Bible Reading: Job 28-29

Job explains a lot about wisdom, about how wisdom cannot be found, how wisdom cannot be found even though we may seek throughout the whole earth. by using illustrations ushc as wild birds never passed it, Job is painting a picture with his words that wisdom cannot be found on earth just like that. But wisdom is to have fear of God and to depart from evil is understanding. The conclusion that Job mentioned is the same as what King Solomon said in the book of Proverbs. How about us? Do we seek wisdom as what Job mentioned, that is, we seek through out the whole earth, seeking for wise men and to learn from them? Know that the beginning of wisdom is fear of the Lord and if we fear God, then we will read and meditate upon His Words and in His Word we can find a lot of wisdom that has been taught to His people which we can learn from. More over, in our personal relationship with God, we will be taught and we will gain wisdom. So, let us seek wisdom from the eternal, becase the Lord is the source of all.

Tuesday, March 4, 2014

Penginjilan & Penganiayaan | Evangelism & Persecution

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 12

Melalui kejadian Petrus yang dibebaskan dari penjara, dari tahanan Herodes melalui malaikat yang datang membebaskannya kita melihat beberapa hal yang terjadi. Pertama, penganiayaan terhadap mereka yang mengabarkan Injil sudah ada sejak jaman dahulu. Kedua, kita melihat bahwa penganiayaan itu membuat umat Tuhan menjadi lebih giat berdoa, terutama untuk mereka yang ditangkap. Ketiga, kita melihat bahwa kuasa doa itu sangat luar biasa, sebab melalui doa-doa umat Tuhan, Tuhan mengirimkan malaikatnya untuk membebaskan Petrus dari penjara dengan ajaib. Keempat, kita melihat bahwa Tuhan menjaga dan bila memang belum waktunya maka tidak akan mati, seperti Petrus dan bila sudah tiba waktunya maka mereka akan kembali kepada Tuhan, seperti Yakobus. Dari keempat hal ini kita dapat belajar bahwa kita tidak boleh lengah dalam berdoa, bukan hanya untuk keperluan kita dan gereja, tetapi juga untuk penginjilan agar seluruh manusia dapat mendengar akan Injil Tuhan dan juga akan keselamatan para rasul dan misionaris yang pergi memberitakan Injil ke berbagai daerah di dunia ini. Tetapi bila ada yang meninggal karena penganiayaan, biarlah kita jangan bersedih hati dan merasa Tuhan tidak menjawab atau menjadi kecewa, sebab sebenarnya mereka telah masuk ke dalam kehidupan kekal bersama Tuhan. Jadi, biarlah kita turut ambil bagian dalam misi Tuhan untuk membuat semua umat manusia mengenal akan nama Tuhan Yesus Kristus, baik dalam menginjil, membagikan tentang Yesus, maupun dalam berdoa bagi orang-orang yang menginjil, terutama di daerah di mana penganiayaan terjadi sangat hebat. Janganlah kita berdiam diri, tetapi ambil bagian dalam pergerakan Tuhan.


English

Bible Reading: Acts 12

Through the event where Peter was set free from prison, from Herod through an angel of God who came to set him free, we can see a few things that happened. Firstly, persecution to those who preach the Gospel started long ago. Secondly, we see that persecution made the people of God prayed more, especially for those who are captured. Thirdly, we see that the power of prayer is powerful, because through the prayers of the people of God, the Lord sent his angel to set Peter free in a miraculous way. Fourthly, we see that the Lord takes care and if their time has not yet come they will not die, like Peter, but if their time is up, then they will die, like James. From these four things we can learn that we should be alert in prayer and keep on praying, not just for our needs and the church, but also for evangelism so that all mankind would hear about the Gospel of God and also for the salvation for apostles and missionaries who went to preach the Gospel to many parts of the world. But if there are those who died because of persecution, do not be saddened and think that the Lord did not answer or became disappointed, because in truth, they have entered eternal life with God. So, let us take part in the mission of God to make all mankind know of the name of the Lord Jesus Christ, may it be in evangelising, sharing about Jesus and praying for those who are evangelising, especially in regions where persecution are heavy. Do not be still, but take part in the movement of God.

Monday, March 3, 2014

Jangan Ragu | Do Not Doubt

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 27

Ayub tetap berpegang teguh kepada integritasnya dan ia tidak akan berkata-kata yang jahat dan tetap teguh bahwa ia memang tidak melakukan yang salah. Dan kita memang tahu bahwa ia hidupnya selalu saleh dan benar di mata Tuhan. Terkadang kita perlu tahu bahwa memang kita benar di hadapan Allah dan ini bukan karena sombong, tetapi karena iman. Sebab bila kita dicobai seperti Ayub, dan kita mulai goyah, mulai ragu akan integritas dan hidup kita yang benar di hadapan Tuhan, maka kita dapat mulai berpikir yang tidak-tidak. Sangatlah mudah untuk kita mulai berpikir bahwa bila memang kita sudah dalam keadaan terpuruk dan dianggap tidak benar di hadapan Tuhan, walaupun kita hidup benar, untuk mulai melakukan yang jahat, memaki-maki, mengutuki, atau apapun juga. Dan bila kita mulai ragu juga, maka kita mulai goyah imannya bahwa kita benar di hadapan Tuhan dan itu berarti bahwa kita mulai tidak percaya bahwa Yesus telah membenarkan kita dan darah-Nya telah menyucikan kita. Jadi, biarlah kita tidak sombong, tetapi juga tidak ragu akan Firman Tuhan bahwa bila kita hidup di dalam-Nya dan Ia di dalam kita, kita telah dibenarkan di dalam Yesus. Janganlah jadi bimbang dan akhirnya hilang imannya kepada Tuhan. Tetapi tetaplah beriman dan berpegang teguh kepada janji-Nya dan hiduplah menurut kebenaran Firman Tuhan senantiasa.


English

Bible Reading: Job 27

Job kept holding on to his integrity and he did not say things that is evil and stayed firm that he did not do anything wrong. And we know that his life was blameless and right before God. Sometimes we need to know that we are right before God and this is not because of pride, but because of faith. Because if we are tried like Job, and we start to waver, start top doubt of our integrity and that our lives are right before God, then we start to think bad things. It is easy for us to think that if we are in a bad situation and are considered as unrighteous before God, even though we lived righteously, to start doing evil things, mock and curse others or anything. And if we start to doubt, then our faith that believes we are righteous before God starts to waver and it means we starting to not believe in Jesus who has made us righteous and His blood that has sanctifies us. So, let us not be prideful, but als do not doubt the Word of God that if we abide in Him and Him in us, we have been made righteous in Jesus. So, do not doubt and lose that faith in God. But, keep on having faith in the Lord and hold on tight to His promises and always live according to the righteousness of the Word of God.

Sunday, March 2, 2014

Jangan Membuat Tradisi Menghalangi Menjangkau Jiwa | Do No Let Tradition Hinders Us To Reach The Lost

Indo

Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 11

Setelah Petrus dikirim Tuhan untuk melayani orang yang bukan Yahudi, para rasul-rasul lain dan saudara-saudara seiman mendengar akan berita ini dan mereka berselisih pendapat dan berkata bahwa mereka telah masuk ke dalam rumah orang tak bersunat dan makan bersama-sama mereka. Ketika mereka berkata-kata akan hal ini mereka masih memikirkan soal tradisi orang Yahudi yang lama. Tetapi setelah Petrus menjelaskan apa yang terjadi, bahwa Tuhan sendiri yang mengirimkan mereka kepada Petrus dan bahwa Tuhan sendiri yang membaptis mereka dengan Roh Kudus, maka mereka mengerti bahwa Tuhan mengasihi semua orang dan membukakan keselamatan bagi siapapun. Perselisihan pendapat seperti ini, sayangnya, dapat banyak ditemukan di antara orang percaya jaman sekarang. Banyak yang memegang adat istiadat dan tradisi sebagai sesuatu yang sangat penting sehingga mereka tidak dapat melihat kuasa Tuhan bekerja dengan cara yang berbeda. Misalnya, liturgi gereja, bagaimana gereja harus berjalan, itu semua adalah tradisi dan aturan yang di atur dari jaman dahulu sebab itu cocok di jaman itu. Sedangkan inti dari gereja, yakni persekutuan orang percaya adalah untuk memberitakan tentang Yesus, untuk saling membangun, untuk saling mendukung dan menjalin persaudaraan yang harmonis dalam Tuhan. Yang Yesus perintahkan adalah untuk menjadikan bangsa-bangsa murid Kristus dan untuk membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dan banyak dari ajaran Yesus yang fokusnya adalah kehidupan bersama dengan Tuhan yang memancarkan karakter Tuhan, tetapi Yesus tidak pernah mengajarkan bagaimana gereja atau persekutuan harus berjalan, itu semua adalah aturan dari manusia sendiri agar rapih. Aturan itu baik, tetapi dari jaman ke jaman, tidaklah sama. Tata cara dapat berubah asalkan intinya tetap sama seperti apa yang Tuhan Yesus perintahkan, yakni agar kita memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa dan memuridkan mereka, serta menunjukkan kasih antara saudara seiman. Jadi, janganlah kita menutup pikiran kita bahwa gereja atau persekutuan harus berjalan seperti ini atau itu. Tetapi biarlah kita membuka pikiran kita seperti para rasul, bahwa Tuhan tidak terbatas dan Ia mengasihi semua orang, dan bila kita mementingkan tradisi daripada jiwa yang hilang, maka kita sudah salah. Maka dari itu, janganlah kita membatasi Tuhan dengan aturan manusia, tetapi biarlah kita fokus kepada apa yang Yesus perintahkan kepada kita, pergi kepada bangsa-bangsa, jadikan mereka murid Kristus, baptis mereka dan tunjukkan kasih antara saudara seiman.


English

Bible Reading: Acts 11

After Peter was sent by God to minister to the Gentiles, the other apostles and brethren in Christ heard of this and they contended with him saying that he has entered into uncircumcised house and ate with them. When they said this, they were thinking of the tradition they had since long ago. But after Peter explained to them what happened, that the Lord Himself sent themt o Peter and that the Lord Himself baptised them with the Holy Spirit, then they understood that the Lord loves all mankind and opened up salvation for anyone. Unfortunately this kind of difference of opinion is not rare these days. Many still hold to old tradition as something that is important such that they cannot see the power of God working in a different way. For example, church liturgies, how churhc should run, are all tradition and ways that were set in the olden days because it fits the bill at that time. While the essence of a church, a fellowship of believers, is to preach about Jesus, to encourage one another, to support and to build a relationship that is in harmony in the Lord. What Jesus commanded was to make all nations the disciples of Christ and to baptise them in the name of the Father, Son and Holy Spirit. And many of the teaching of Jesus were focused on how to live with God and to reflect God's character, but Jesus never teaches how a church or a fellowship should run, these are all men's ways and tradition that we set to make things more organised. Beign organised is good, but from era to era is not the same. Methods and tradition can change, as long as the essence is still the same as what Jesus commanded, that we preach the Gospel to nations, make them disciples, and show love to other believers. So, do not close our minds that church should run like this or that. But let us open our minds like the apostles, that the Lord is not limited and he loves all man kind and if we put tradition over lost souls, then we are wrong. Therefore, do not limit God with men's method, but let us focus on what Jesus commanded, go to the nations, make them disciples of Christ, baptise them and show love towards our brethren in Christ.

Saturday, March 1, 2014

Tuhan & Manusia | The Lord & Humans

Indo

Pembacaan Alkitab: Ayub 25-26

Walau Bildad dan Ayub sejak awalnya tidak setuju akan hal yang sama, tetapi apa yang mereka katakan di dalam dua pasal ini memiliki pokok yang sama, yakni bahwa manusia itu lemah dan tidak layak di hadapan Tuhan, dan Tuhan itu sangat besar dan di luar pengertian kita. Dan bila kita lihat akan apa yang Ia telah lakukan bagi kita dan apa yang telah Ia lakukan di dunia ini bagi kita, maka kita akan dapat melihat anug'rah-Nya atas kita dan kebesaran-Nya yang luar biasa. Bila kita lihat akan betapa rapinya dunia ini berjalan, dari terbitnya matahari, munculya bulan dan bintang-bintang pada waktu malam, adanya awan yang memberi hujan dan batas-batas antara air laut dan daratan, serta segala binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ada, siapakah yang dapat membuat semuanya itu rapih tersusun dan memiliki sistem yang rapih pula? Terlebih lagi, Tuhan dapat saja membuat manusia atau dunia yang baru kapanpun Ia mau, tetapi Ia justru datang ke dunia menjadi seperti kita, manusia, dan Ia rela mati bagi kita, rela menanggung semua dosa dan kesalahan kita agar kita dapat hidup bebas dari kutuk dan dosa. Sungguh memang manusia itu tidak ada apa-apanya di mata Tuhan dan sebenarnya tidak layak. Tetapi kasih anug'rah Tuhan sangatlah besar bagi kita dan Ia Allah yang penuh kasih sehingga Ia rela mati untuk menyelamatkan kita daripada membuang segala ciptaan-Nya dan membuat yang baru, seperti yang kita mungkin akan lakukan. Dari sini kita dapat melihat bedanya antara manusia dan Tuhan dan biarlah ini membuat kita selalu hormat dan makin mengasihi Tuhan. Biarlah kita sadar akan posisi kita yang Bildad katakan dan sadar akan posisi Tuhan yang Ayub katakan dan bahwa kita hidup benar-benar hanya karena kasih dan anug'rah Tuhan.


English

Bible Reading: Job 25-26

Even though Bildad and Job has not seen eye to eye since the beginning, but what they said in these two chapters has the same message, that human is frail and unworthy befor God, and that God is so great and beyond our understanding. And if we see what He has done for us and what He has donw in the world for us, we can see His grace over us and His amazing greatness. If we look at how organise the world is running, from the rising of the sun, the moon and the stars at night, the clouds that give rain and the borders between sea and dry land, as well as all kinds of animals and plants, who can make all that so nicely organised and in a system that works too? More over, the Lord can, if He wants to, create new humans and world anytime He wants, but instead He came to the earth to be like us, human, and He is willing to die for us, willing to bear all the sins and iniquities so that we would be able to live free from curses and sin. Truly, men are nothing before God and we are not worthy. But the love and grace of God is so great for us and He is the GOd who is full of love that He is willing to die to save us rather than throw away all of us and restart creation, as we would. Here, we can see the difference between men and God and let this makes us always respect, honour and love God more. Let us realise our position as Bildad mentioned and realise the position of God as Job mentioned and that we live, truly, because of the love and grace of God.