Sunday, June 30, 2013

Hindari Pembenaran Diri | Avoid Self-Justification

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 7

Yesus sekali lagi menegur dengan keras kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat, karena mereka mendahulukan adat istiadat daripada perintah Tuhan. Dan yang lebih parahnya, mereka memakai Tuhan sebagai alasan untuk tidak melakukan perintah Tuhan. Satu contoh yang Tuhan berikan adalah bahwa mereka memakai alasan bahwa uang yang ada sudah dipakai untuk diberikan kepada Tuhan dan oleh karena itu tidak dapat menjaga orang tua mereka. Dengan begitu mereka memakai Tuhan sebagai alasan untuk tidak melakukan Firman Tuhan yang benar dan juga untuk membenarkan diri dari tindakan mereka. Seringkali kita berlaku demikian sadar atau tidak sadar, yakni, kita kadang membenarkan diri sendiri dari perbuatan atau perkataan kita dengan berkata bahwa itu untuk Tuhan atau dengan memakai Firman Tuhan yang tidak dalam konteksnya. Dengan bertindak begini, ini menunjukkan bahwa dalam diri kita masih ada keegoisan, ingin menang sendiri dan masih fokus kepada hawa nafsu dan bukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi, biarlah kita terus bertobat dan berubah setiap harinya dengan pimpinan Roh Kudus, dengan pembaharuan pikiran dan hati melalui Firman Tuhan dan perubahan dalam tindakan dengan iman. Jadi, janganlah kita memakai Tuhan sebagai alasan untuk tidak melakukan kebenaran Tuhan ataupun untuk membenarkan diri kita sendiri, tetapi rendahkan hati kita dan hiduplah selalu dalam pertobatan setiap harinya.


English

Bible Reading: Mark 7

Once again, Jesus rebuked harshly the Pharisees and the teachers of the Law, because they put their tradition above the commandment of God. And what's worse is that they use God as an excuse to not do the commandment of God. One example that Jesus gave was that they used the excuse that the money they had had been given to God and thus has no more to take care of their parents. That way, they used God as an excuse to not do the true Word of God and also to self-justify their action. Many times we do the same whether we realise it or not, that is, we often self justify ourselves from our actions or words by saying that it's for God or by using the Word of God that is not in its context. Acting this way, shows that we still have selfishness, self-centredness and still focuses on our lustful desires and not to please the heart of God. So, let us keep on repenting and changing everyday through the leadership of the Holy Spirit, with the renewal of our minds and hearts through the Word of God and changes in action by faith. So, do not use the Lord as an excuse to not do the truth of God or to self justify ourselves, but be humble and live in repentance everyday.

Saturday, June 29, 2013

Kekayaan | Wealth

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 21-22

Sebagai manusia, salah satu kelemahan kita adalah kekayaan. Bila kita dijanjikan untuk diberikan uang yang nilainya sangat besar untuk melakukan sesuatu yang buruk atau  yang melawan kebenaran Tuhan, maka sebagai manusia kita condong untuk berpikir dua kali sebelum menjawab tidak. Sebab kekayaan itu sangat nikmat kelihatannya. Begitu juga Bileam, pada awalnya ia mencari Tuhan dan bertanya apakah ia harus ikut dengan orang utusan Raja Moab untuk mengutuki bangsa Israel atau tidak dan Tuhan berkata tidak dan ia mengikutinya. Tetapi ketika orang utusan Raja Moab datang kedua kalinya dengan menawarkan uang yang banyak dan berjanji memberikan apapun yang ia minta, maka hati Bileam sudah tertarik akan tawaran itu. Itulah mengapa Bileam kembali bertanya kepada Tuhan, walaupun Tuhan sudah berkata tidak, sebelumnya. Tetapi karena hati Bileam sudah tertarik dan ingin pergi bersama orang utusan Raja Moab, maka Tuhan tidak dapat memaksa dan membiarkan Bileam pergi, tetapi hanya untuk mengatakan apa yang Tuhan akan perintahkan. Dan Tuhan mengingatkan Bileam akan hal ini lagi melalu peristiwa dengan keledainya, sebab hati dan pikiran Bileam pasti penuh dengan keinginan dagingnya untuk mendapatkan kekayaan dan belum tentu ia ingat akan apa yang Tuhan katakan kepadanya sebelumnya. Kita mungkin menemukan diri kita di posisi seperti Bileam, di mana kita mungkin mendapatkan kesempatan untuk bisa dapat uang atau kekayaan dengan lebih banyak atau lebih cepat, tetapi kita perlu ingat untuk kembali kepada Tuhan. Tetapi jangan datang kepada Tuhan dengan hati dan pikiran yang sudah terpaku untuk mendapatkan kekayaan lebih itu, sebab itu sama dengan Bileam yang sudah terpaku ingin mendapatkan kekayaan walaupun menentang Tuhan. Jadi, janganlah kita mau tergoda oleh kekayaan, bila memang Tuhan ijinkan, maka kita jalankan dengan kebenaran Tuhan,tetapi bila tidak diijinkan, maka janganlah kita bersikeras untuk menginginkannya sehingga Tuhan tidak dapat memaksa dan membiarkan kita berjalan sendiri. Taatilah Tuhan dan jangan cari kekayaan dunia yang fana.


English

Bible Reading: Numbers 21-22

As human, one of our weaknesses is wealth. If we are promised to be given a large amount of money to do something bad or that go against the truth of God, then as humans, we tend think twice before we say no. For wealth is very enticing. So it is with Balaam, in the beginning he sought God and ask whether he should go with the messenger of king of Moab to curse Israel or not and the Lord said no and he obeyed. But when the messenger of king of Moab came second time and offered a large sum of money and promised to give anything he asks for, Balaam's heart was already enticed with the offer. That is why Balaam came back to ask the Lord even though the Lord has said no the first time. But because Balaam's heart has been enticed to go with the messenger of king of Moab, then the Lord cannot force him and let him go, but only to say what the Lord commanded. And the Lord reminded Balaam again of this through the incident with his donkey, because Balaam's heart and mind surely was full of his fleshly desires for wealth and to he might forget what the Lord said before. We may find ourselves in situation like Balaam, where we have the opportunity to get money or wealth more than ever before or faster, but we need to remember to come back to the Lord. But do not come to Him with a set mind and heart to get that wealth, for it is the same with Balaam who was set to get that wealth even though he has to go against God. So, do not be enticed by wealth, if the Lord allows it, then we should do it with the righteousness of God, if He does not allow it, then do not push to want it, because in the end God cannot force us and will let us go to walk alone. Obey the Lord and do not seek wealth of the world that is not eternal.

Friday, June 28, 2013

Taat Pada Tuhan | Obedient To God

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 19-20

Musa dan Harun adalah hamba yang setia kepada Tuhan dan yang dipercayakan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Tetapi ada satu kejadian di mana Musa dan Harun tidak melakukan seperti yang Tuhan perintahkan. Ketika Israel bersungut-sungut akan tidak adanya air untuk kedua kalinya, maka Tuhan memerintahkan kepada Musa dan Harun untuk mengangkat tongkat dan berkata-kata kepada bukit batu agar diberikannya air, tetapi Musa dan Harun tidak melakukan hal itu. Musa dan Harun malah memukul bukit batu itu dengan tongkat dan dua kali dipukulnya. Walaupun demikian, air tetap keluar, sebab Tuhan tetap memperdulikan kebutuhan umat-Nya. Tetapi akibat dari ketidak-taatan Musa dan Harun, mereka tidak akan masuk ke dalam tanah perjanjian. Kita dapat belajar dari kejadian ini bahwa walaupun kita kadang tidak taat dan masih melakukan hal-hal sesuai dengan pikiran kita sedangkan Tuhan telah membeirkan hikmat-Nya melalui bisikan Roh Kudus untuk melakukannya dengan cara yang berbeda, Tuhan akan tetap menunjukkan kuasa-Nya karena kebutuhan umat-Nya. Tetapi kita tetap akan menanggung ketidak-taatan kita di hadapan Tuhan. Jadi, bila pelayanan kita sukses, dalam arti banyak orang yang diselamatkan, banyak orang yang diubahkan dan dibebaskan, tidak selalu berarti bahwa kita hidup taat di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan tetap memakai kita karena Ia mengasihi umat-Nya. Jadi, biarlah kita berhati-hati dalam tingkah laku kita dan biarlah kita selalu kembali kepada Tuhan, kepada kebenaran-Nya dan membuka hati agar Roh Kudus yang pimpin. Biarlah kita selalu bertobat dengan segera bila kita diingatkan oleh Roh Kudus bahwa kita telah bertindak tidak taat kepada Tuhan. Sebab kehidupan kekal yang Tuhan berikan hanya ada bila kita berjalan di atas kebenaran-Nya dan ketidak-taatan membawa kita keluar dari jalan kebenaran Tuhan. Jadi, biarlah kita hidup taat kepada Tuhan, jangan bersandar kepada pikiran dan logika manusia, tetapi taatlah kepada Tuhan melebiihi segalanya.


English

Bible Reading: Numbers 19-20

Moses and Aaron are faithful servants of the Lord and whom the Lord entrusted the duty to lead the Israelites. But there was one incident where Moses and Aaron did not do as the Lord commanded. When Israelites grumbled and complained about no water the second time, the Lord commanded Moses and Aaron to lift up the staff and to say to the rock so that water may come out, but Moses and Aaron did not do that. Moses and Aaron hit the rock twice. Even so, water still comes out because the Lord cares for His people. But the consequences of the disobedience of Moses and Aaron is still there and they were not allowed to enter the promised land because of it. We can learn from this incident that even though sometimes we are not obedient, and still do things according to our own thoughts while the Lord has given us His wisdom through the whisper of Holy Spirit to do things differently, the Lord will still show His power because of the need of His people. But we will still bear the consequences of our disobedience to God. So, if our ministry is a success, in terms of many people are being saved, many people are being changed and set free, it does not always mean that we live obediently before the Lord, but the Lord will still use us because He loves His people. So, let us be careful in our actions and let us always come back to the Lord, to His righteousness and to open up our hearts for the Holy Spirit to lead. Let us always repent immediately if the Holy Spirit reminds us that we have acted in disobedience to God. For the eternal life that God gave will only be there if we walk in His righteousness and disobedience brings us away form it. So, let us live in obedience to God, do not rely on our own minds and logic, but be obedient to God above all else.

Thursday, June 27, 2013

Persembahan | Offering

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 17-18

Tuhan itu adalah Allah yang memperhitungkan segalanya yang Ia lakukan. Ia sempurna dan apa yang dilakukan-Nya sempurna. Contohnya, Tuhan memisahkan suku Lewi sebagai ganti anak sulung setiap orang Israel untuk menjadi milik Tuhan. Dan Tuhan juga memisahkan Harun dan keturunannya sebagai imam yang menjadi perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Tuhan juga berkata bahwa karena mereka dikhususkan bagi Tuhan, maka pekerjaan mereka terfokus kepada Kemah Suci dan segala ha lyang berhubungan dengan Tuhan dan tidak ada yang boleh bekerja di ladang. Dan oleh karena itu ada dua belas suku lainnya yang bekerja di ladang, menghasilkan kekayaan dan mempersembahakn sepersepuluhnya bagi Tuhan. Dan di sinilah terlihat kebijakan dan kesempurnaan Tuhan, sebab persembahan persepuluhan itu Tuhan berikan kepada orang Lewi sebagai upah dan untuk mencukupi kehidupan mereka. Kemudian, dari seluruh suku Lewi, mereka harus memberikan persembahan persepuluhan dari apa yang mereka dapat itu, untuk diberikan kepada Harun, yang adalah imam, sebagai upah yang dan untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Dengan begitu, tidak ada yang kekurangan dan mereka yang bekerja bagi Tuhan selalu berkecukupan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk memberikan persembahan persepuluhan kita, sebab itu milik Tuhan dan hak Tuhan untuk dibagikan kepada mereka yang membeirkan hidupnya sepenuhnya bagi Tuhan untuk melayani umat Tuhan. Inilah tujuan utama dari persembahan persepuluhan. Jadi, biarlah kita sebagai umat Tuhan lakukan bagian kita untuk mempersembahkan persembahan persepuluhan dan sebagai orang yang melayani Tuhan janganlah kita curangkan persembahan yang dipersembahkan oleh umat Tuhan.


English

Bible Reading: Numbers 17-18

The Lord is a God who thinks thoroughly of everything that He does. He is perfect and what He does is perfect. For example, the Lord separated the Levites in exchange for all the firstborn son of the Israelites, to belong to God. And the Lord also separated Aaron and his descendants as priest, who is the mediator between God and His people. The Lord also said that because they are separated for God, then their job is focused on the Tabernacle and everything that has to do with God and none is allowed to work in the field. And that is why there are twelve other tribes who works in the field,producing wealth and giving their tithe for the Lord. Here is where we can see the wisdom and perfectness of God, for the tithes is given by God to the Levites as their source of income and to fulfill their needs. Then from all the Levites, they have to give tithe from what they received, to be given to Aaron, who is the priest, as the income and to tulfill his family needs. That way, there is none of them who lacks and those who works for God always have enough. Therefore, it is important for us to give our tithe, for it belongs to the Lord and His rights to be given to those who give their lives wholly to serve the Lord and His people. This is the main purpose of tithe. So, let us do our part as His people to give tithes and as those who serves the Lord, do not cheat the offering given by the people of God.

Wednesday, June 26, 2013

Pengaruh Seperti Yesus | Influence Like Jesus'

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 6

Ke mana pun Yesus pergi, selalu ada banyak orang yang berbondong-bondong datang kepada-Nya untuk minta di layani. Terutama untuk disembuhkan dan kemudian untuk mendengarkan ajaran-Nya yang penuh dengan hikmat dan yang berbeda dengan ajaran para ahli Taurat, karena apa yang Yesus ajarkan penuh dengan kehidupan dan kasih. Inilah pengaruh Yesus kepada orang banyak dan pengaruh seperti inilah yang seharusnya kita juga miliki bila kita hidup sepenuhnya bagi Yesus. Mungkin tidak semuanya dapat menyembuhkan seperti Yesus, beberapa mungkin memang diberikan karunia khusus untuk penyembuhan dan beberapa mungkin hanya memiliki iman yang cukup untuk menyembuhkan hal-hal yang lebih kecil seperti sakit kepala. Beberapa mungkin diberikan karunia hikmat, ada juga yang diberi karunia bernubuat, dan sebagainya. Yang terpenting bukanlah mujizat yang kita lakukan, yang berpengaruh, tetapi kehidupan kita yang penuh dengan kasih, kebenaran dan hikmat Tuhan dan juga hati yang rela berkorban dan mau melayani.  Sebab ini jugalah yang membuat Herodes segan akan Yohanes Pembaptis, yakni akan kebenaran dan ajarannya yang penuh dengan kebenaran dan kasih. Jadi, biarlah setiap dari kita mencari rencana Tuhan dan bagian kita dalam rencana-Nya dan mulai hidup penuh dengan kasih, kebenaran dan hati yang mau melayani seperti Yesus, sehingga kita memiliki pengaruh yang besar seperti Yesus. Tetapi ingat, bukan untuk kemuliaan kita, tetapi untuk membawa jiwa-jiwa kepada Yesus. Dalam segala hal yang kita lakukan, Yesus lah yang harusnya dikenal dan bukan kita.


English

Bible Reading" Mark 6

Whereever Jesus went, there were always many people who came to Him and asked to be served. Especially for healing and then to hear His teaching which is full of wisdom and different than the teachers of the law, because what Jesus taught is full of life and love. This is the influence that Jesus have to many people and this is the kind of influence we should also have if we live wholly for Jesus. Maybe not everyone of us can heal like Jesus did, some may be given the gift of healing and some maybe only have faith for small sicknesses such as headache. Some may be given gift of wisdom, some may be given gift of prophecy and others. What's important is not the miracles that we do, that influences, but it is our lives that is full of love, righteousness and wisdom of God, also heart that is willing to sacrifice and serve. For this is what made Herod also keeps coming back to hear John the Baptist, that is because of the righteousness and his teaching that is full of truth and love. So, let everyone of us seek the Lord's plan and our part in His plans and start to live full of love, righteousness and heart that wants to serve like Jesus', so that we would have the same influence as Jesus. But remember, it is not for our glory, but to bring souls to Jesus. In all things that we do, Jesus should be known and not us.

Tuesday, June 25, 2013

Tuhan Mengasihi Semua Bangsa | The Lord Loves All Nations

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 15-16

Ketika Tuhan memberikan peraturan-peraturan bagi orang Israel, Tuhan juga berkata bahwa bagi orang asing yang ingin juga melakukan atau ikut serta dalam bangsa Israel, peraturan yang sama berlaku. Dari sini, dengan jelas kita lihat bahwa Tuhan tidak pandang bulu dan bahwa Ia menerima semua orang yang datang kepada-Nya, dari dulu, sekarang dan selamanya. Ia tidak pernah berubah dan akan terus menerima siapapun yang mau datang kepada-Nya. Hanya saja pada jaman Abraham, hanya Abrahamlah yang ditemukan berkenan dan oleh karena itu Abraham dipilih Tuhan untuk memenuhi rencana-Nya. Tetapi sebenarnya dari awalnya Tuhan sayang kepada setiap ciptaan-Nya dan Ia ingin agar bangsa-bangsa melihat Abraham dan keturunannya dan mau ikuti Tuhan karena melihat kuasa Tuhan yang membuktikan bahwa Tuhanlah satu-satunya Allah. Jadi, biarlah kita juga memiliki hati yang sama, yakni bahwa kita terbuka untuk siapapun yang ingin datang mencari Tuhan ke dalam gereja. Tidak ada peraturan-peraturan yang dapat melarang orang masuk ke dalam gereja dan mencari Tuhan hanya karena statusnya, atau pakaiannya, atau tingkah lakunya dan lainnya. Yang Tuhan inginkan adalah agar orang-orang datang membawa persembahan dan persembahan yang abadi dan sejati adalah hati dan hidup kita bagi Tuhan. Jadi, janganlah kita anggap bahwa gereja hanya untuk mereka yang sudah percaya, sebab itu sama dengan pemikiran orang Farisi yang berpikir bahwa keselamatan hanya untuk orang Israel. Tetapi ingatlah bahwa Tuhan mengasihi semua orang dan ingin agar setiap manusia mengenal dan mengikuti Tuhan dengan segenap hati dan hidup mereka.


English

Bible Reading: Numbers 15-16

When the Lord gave the rules for Israelites, the Lord also said that the foreigners in their midst who also wants to do or take part in Israel, the same rules applies. Here, it is clear that the Lord does not differentiate and He receives anyone who wants to come to Him, from the past, now and forever. He will never change and will keep on receiving anyone who wants to come to Him. It was only because in Abraham's time, only Abraham was found pleasing to His eyes and that way why Abraham was chosen to fulfill His plans. But in truth,the Lord loves all of His creation and He wants all other nations see Abraham and his descendants and want to follow the Lord because of the power of the Lord that proves He is the only God. So, let us also have the same heart, that we are open to anyone who wants to come to seek the Lord at church. There is no rules that forbid people to come to church and seek the Lord just because of status, clothes or actions or others. What the Lord wants is that they bring an offering tot he Lord and the true offering is our hearts and lives for the Lord. So, do not think that the church are only for believers, for that is the same thinking as the Pharisees who thinks that salvation is only for Israel. But remember that the Lord loves everyone and wants every human to know and follow the Lord with all of their hearts and lives.

Monday, June 24, 2013

Jangan Sia-Siakan Kesempatan | Do Not Miss The Opportunity

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 14

Orang Israel tidak mau maju karena mereka takut akan orang-orang yang tingal di Kanaan. Mereka takut dan tidak percaya bahwa mereka dapat menang bila Tuhan bersama dengan mereka, walaupun mereka telah melihat mujizat dan kuasa tangan Tuhan atas mereka selama perjalanan mereka. Dan akibatnya Tuhan menghukum mereka karena ketidak-taatan, ketidak-percayaan dan hinaan mereka kepada Tuhan. Tuhan menegur dan menyuruh mereka pergi dan akan mengembara di padang gurun selama 40 tahun sebelum generasi baru dapat masuk ke dalam tanah perjanjian. Setelah mereka ditegur dan mendengar hukuman mereka, maka menyesallah Israel dan mereka ingin maju untuk berperang ke dalam tanah perjanjian, tetapi Tuhan tidak beserta mereka sebab waktu-Nya telah lewat dan mereka telah menyia-nyiakan kesempatan dan waktu yang Tuhan berikan. Biarlah kita belajar dari kesalahan Israel agar kita juga tidak ketinggalan akan kesempatan dan waktu yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan bagian kita dan untuk melihat janji Tuhan terjadi. Janganlah biarkan segala hal yang negatif dan buruk di sekitar kita membuat kita takut, khawatir, lupa akan kuasa Tuhan dan bahkan menggerutu dan menyalahkan Tuhan. Tetapi biarlah kita tetap teguh, ingat akan janji-Nya dan jangan menunda-nunda apa yang Tuhan telah siapkan dan bukakan bagi kita.


English

Bible Reading: Numbers 14

The Israelites did not want to march forward because they were afraid of the people in Canaan. They were afraid and did not believe that they could win if the Lord is with them, even though they have seen the miracles and power of God over them along their journey. And consequently, the Lord punishes them because of their disobedience, disbelief and blaming on God. The Lord rebuked and told them to go and they have to wander around in the desert for 40 years before the new generation can enter the promised land. After they were rebuked and heard of their punishment, they regretted what they did and then they wanted to march forward to the promised land, but the Lord was not with them because His time has passed and they have wasted the opportunity and time that the Lord gave. Let us learn from the mistake of Israel sot hat we would not also miss the opportunity and time that the Lord has given to us to do our part and to see His promises come true, Do no let the negative and bad things around us makes us afraid, worry, forgot about power of God and even grumble and blames God. But let us keep strong, remember of His promise and do not delay what the Lord has prepared and open for us.

Sunday, June 23, 2013

Bagian Pemimpin | Leaders' Part

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 12-13

Dari kedua pasal ini kita dapat belajar bagaimana kita seharusnya bertindak dan berlaku sebagai pemimpin. Dari kejadian Miryam dan Harun, kita dapat melihat bahwa mengata-ngatai orang yang diurapi Tuhan itu adalah hal yang tidak disukai Tuhan. Apalagi bila dilakukan karena iri hati bahwa oran g lain memiliki hubungan dengan Tuhan yang kita tidak miliki. Kita harus belajar untuk mengenal bagian kita masing-masing sebagai satu Tubuh Kristus dan dengan begitu kita tidak akan jatuh ke dalam perangkap iblis yang ingin membuat kita iri hati dan kemudian membuahkan perpecahan antara umat Tuhan dan terutama para pemimpin. Kemudian dari kejadian para pengintai yang diutus Musa, kita dapat melihat bahwa kabar yang mereka bawa balik tidaklah membangun umat Tuhans ama sekali. Bila kita perhatikan, Israel telah berada di padang gurun selama lebih dari setahun dan mereka pasti capai dan ingin segera tinggal tetap di tanah perjanjian. Tetapi para pemimpin ini, bukannya membangun iman mereka sesuai dengan janji Tuhan, mereka malah melemahkan mereka dengan membagikan ketakutan dan kekhawatiran bahwa mereka tidak sanggup melawan orang-orang itu. Biarlah kita belajar agar kita tidak menjadi pemimpin-pemimpin yang seperti ini. Tetaoi biarlah kita dapat saling menghormati dan melakukan bagian kita untuk memimpin dengan tindakan, perkataan disertai dengan iman dan kebenaran Tuhan untuk membangun umat Tuhan. Dan biarlah kita yang dipimpin juga menghormati, tetapi tetap kembali kepada Firman Tuhan sebagai pedoman dan bukan kepada manusia.


English

Bible Reading: Numbers 12-13

From these two chapters we can learn how we should act as leaders. From the incident with Miriam and Aaron, we can see that bad-mouthing the anointed servant of God is displeasing to God. Moreover if it is done out of jealousy that others have a relationship that we don't with God. We need to learn our individual part in the whole Body of Christ and that way we would not fall into the devil's trap that makes us jealous which then results in disunity among the people of God, especially the leaders. Then from the spies whom were sent by Moses, we can see that what they brought back did not edify the people of God. If we notice, the Israelites has been in the wilderness for more than a year and they must be tired and just want to have a permanent place to stay in the promised land. But these leaders did not edify or encourage their faith according to the promise of God, but they instead discouraged the people by sharing fear and worries that they would not be able to fight them. Let us learn so that we would not be like these leaders. But let us honour one another and do our part to lead by actions, words accompanied wtih faith and truth of God to edify the people of God. And let us, who are being lead, also honours, but always come back to the Word of God as our hope that we cling to and not men.

Saturday, June 22, 2013

Hidup Penuh Kuasa | Living In Power

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 5

Apa yang Yesus lakukan selama Ia di bumi sebagai manusia adalah hal-hal yang tidak masuk di akal, hal-hal yang melawan arus dunia, melawan segala hal yang di anggap normal oleh manusia. Tetapi dalam Yesus, segala mujizat, kuasa atas sakit penyakit, kuasa atas roh jahat, dan sebagainya adalah hal yang normal. Hanya saja, sebagai manusia, kita sudah terlalu lama tidak hidup dengan kuasa Tuhan dan telah terkorupsi dengan dosa. Jadi, bila sekarang kita berkata bahwa kita percaya kepada Yesus, hidup bersama Yesus, maka kita juga perlu untuk menghidupi hidup ini dengan iman dan kuasa Tuhan. Percaya setiap harinya bahwa kita memiliki kuasa atas sakit penyakit, atas kuasa gelap dan atas segalanya yang Tuhan Yesus miliki dan berikan kepada kita melalui Roh Kudus. Jangan lagi kita mau tertipu oleh Iblis dan mengikuti arus dunia, tetapi biarlah kita mulai menghidupi kehidupan yang penuh kuasa, penuh kemuliaan Tuhan dan  mujizat-Nya.


English

Bible Reading: Mark 5

What Jesus did when He was on earth as a man were things that do not make sense, things that go against the norm of the world, against all things that is considered normal to humans. But in Jesus, all miracles, power over sicknesses, power over the evil spirits and others are normal things. It is just that, as men, we have lived too long without the power of God and are corrupted by sin. So, if we say that we believe in Jesus, live with Jesus, then we also need to live this life with faith and power of God. Believe daily, that we have power over sicknesses, over power of darkness, and over everything that Jesus have and has been given to us through Holy Spirit. Do not be deceived by the devil any longer and following the current of the world, but let us start to live a life of power, glory of God and His miracles.

Friday, June 21, 2013

Ganti Gerutu Dengan Pujian | Change Our Grumbling To Praises

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 10-11

Israel menggerutu kepada Musa dan kepada Tuhan karena mereka tidak memakan daging. Dan mereka mengingat akan masa-masa di Mesir, yang di mana mereka dapat memakan daging tanpa kesusahan. Tetapi yang mereka tidak ingat adalah bahwa di Mesir mereka hidup sebagai budak yang dipekerjakan dengan keras, kasar dan hidup dengan sengasara sehingga mereka sendiripun yang berseru meminta Tuhan melepaskan mereka. Seringkali kita juga berlaku demikian, yakni, kita lupa akan kebaikan Tuhan yang telah melepaskan kita, dan kita hanya fokus kepada kepuasan kita atau kepada masalah yang ada di depan kita. Dengan mudahnya kita lupa akan kuasa Tuhan yang sudah pernah kita alami dan kita akhirnya menggerutu kepada Tuhan. Padahal bila kita ingat akan apa yang Tuhan telah lakukan di hidup kita, akan kuasa-Nya, kita tidak perlu menggerutu, tetapi kita dapat menaruh harapan dan iman kepada Tuhan serta berseru meminta pertolongan dan kuasa tangan-Nya turut campur atas hidup kita. Jadi, setiap kali kita ingin menggerutu, ingatlah akan apa yang Tuhan telah lakukan dalam hidup kita dan bagi kita dan ubahlah gerutu kita menjadi pujian dan seruan pengharapan kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Numbers 10-11

The Israelites complained and grumbled to Moses and the Lord because they have not had meat. And they remembered of their times in Egypt where they can eat meat freely. But what they do not remember is that in Egypt they lived as slaves who were worked harshly and hard and lived in suffering and oppression that they cried out to God to deliver them. Many times we do the same, that is, we tend to forget His goodness that has delivered us, and we only focus on our desire or to the problem we face.  We easily forget of His power that we have witnessed and experienced and we end up grumbling to the Lord. Meanwhile, if we remember of what He has done in our lives, of His power, we do not need to grumble, but we can put our hope and faith to the Lord and cry out to Him for help and His power to take part in our lives. So, every time we want to grumble and complain, remember of what the Lord has done in our lives and for us and then change that grumbling into praises and cries of hope to the Lord.

Thursday, June 20, 2013

Taat Pada Pimpinan Tuhan | Obedient To God's Leadership

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 8-9

Tuhan memimpin Israel dengan tiang awan yang terlihat seperti tiang api pada waktu malam. Dikatakan bahwa bila tiang awan itu diam , maka Israelpun diam dan berkemah, tetapi bila awan itu naik, maka Israel segera berangkat. Hal ini berarti bila Tuhan inign mereka berjalan, maka mereka harus berhenti akan apa yang mereka lakukan, bersiap-siap dan jalan mengikuti pimpinan Tuhan. Dengan sikap yang sama perlu kita tanggapi panggilan Tuhan terhadap ktia setiap harinya. Bila Tuhan  memanggil kita untuk suatu hal yang khusus, maka kita perlu untuk ikuti gerakan Tuhan. Bila kita sedang menonton tv atau bermain-main, berleha-leha dan Roh Kudus mendorong kita untuk berdoa, atau membaca Firman atau apapun juga, janganlah kita tunda panggilan Tuhan itu, tetapi lakukanlah dengan segera, karena bila Tuhan memanggil, maka ada hal penting yang Ia ingin sampaikan kepada kita. Jadi, latihlah diri kita untuk taat kepada panggilan-Nya.


English

Bible Reading: Numbers 8-9

The Lord leads Israel with a pillar of cloud which looks like a pillar of fire at night. It is said that when the pillar of cloud stays, then the Israelites stayed and made tent, but if it moves, then they move with it. This means that if the Lord wants them to move, then they have to stop whatever they are doing, get ready and walk according to God's guidance. We should respond to God's call to us everyday with the same attitude. If the Lord calls us for something specific, then we need to follow His movement. If we are in the middle of watching tv, or playing, relaxing and the Holy Spirit moves us to pray or read the Bible or what ever it is, do not delay His calling, but do it immediately, for if the Lord calls, then there is something important He wants to say to us. So, train ourselves to obey the call of the Lord.

Wednesday, June 19, 2013

Pemimpin | Leaders

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 7

Setelah Kemah Suci selesai didirikan dan ditahbiskan oleh Musa, maka setiap pemimpin dari setiap suku Israel datang dan membawa persembahan kepada Tuhan mewakili sukunya. Bila kita pikir-pikir, sudah biasa untuk ada yang mewakili satu suku untuk menghadap Tuhan dengan membawa persembahan, sebab tidak mungkin begitu banyak orang datang berbondong-bondong kepada Kemah Suci. Tetapi bila kita ingat akan kejadian-kejadian sebelumnya, Israel takut akan kemuliaan Tuhan yang begitu luar biasa sehingga mereka tidak berani mendekat dan takut mati bila mereka mendekat. Jadi, seorang pemimpin pada waktu itu memiliki tanggung jawab dan juga beban yang berat. Sebab sebagai manusia, rasa takut yang sama juga ada pada mereka, tetapi sebagai pemimpin, mereka harus mengambil langkah yang orang sesukunya tidak berani mengambil. Jadi, bila kita seorang pemimpin, biarlah kita memimpin dengan tindakan dan teladan dan berani untuk mengambil langkah pertama bagi mereka yang kita pimpin. Dan biarlah kita semua menghormati pemimpin kita, sebab mereka mengambil beban yang kita tidak inginkan atau tidak berani ambil bagian dan biarlah kita hargai dan terus mendoakan dan mendukung mereka.


English

Bible Reading: Numbers 7

After the Tabernacle was finished and consecrated by Moses, then every leader from every tribe came and brought offering to the Lord, each representing his tribe. If we think about it, it seems normal for someone to represent a tribe to come before the Lord and bring offering, because it is impossible for so many people to come to the tabernacle. But if we remember the previous incidents, Israel was afraid of the glory of God that they do not dare to get close and was afraid to die if they get too close. So, a leader at that time has a great responsibility and burden. As human, the same fear would also be in them, but as leaders, they have to take the step that no one in their tribe dare not to take. So, if we are leaders, let us lead by actions and example and dare to take the first step for those whom we lead. And let us all honour our leaders, for they take the burden that we do not want or do not dare to take and let us us appreciate and keep on praying and supporting them.

Tuesday, June 18, 2013

Tuhan Menguraikan | The Lord Explains

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 4

Tuhan Yesus banyak menggunakan perumpamaan kepada khalayak ramai, tetapi kepada murid-murid-Nya, Ia menguraikan arti dari perumpamaan-perumpamaan itu. Tuhan dapat menguraikan Firman-Nya kepada kita ketika kita membaca Firman-Nya dan Ia akan menguraikannya pada waktunya yang tepat. Tetapi juga yang membedakan antara para murid dan khalayakl ramai adalah bahwa para murid benar-benar mengikuti Yesus dan ingin belajar daripada-Nya untuk hidup bagi Tuhan. Sedangkan khalayak ramai hanya mengikuti banyak orang dan ingin menyaksikan keajaiban dan tidak ada kesungguhan yang nyata untuk benar-benar mengikuti Tuhan Yesus. Jadi, bila kita memiliki sikap seperti para murid, maka kita memiliki sikap yang  benar terhadap Firman Tuhan dan Tuhan akan bukakan kepada kita maksud dari FIrman yang kita baca. Tetapi bila kita seperti khalayak ramai, yang tidak benar-benar mengikuti Tuhan maka, seperti perumpamaan, kita tidak akan dapat mengerti arti sesungguhnya. Jadi, biarlah kita memiliki sikap hati seperti para murid, sebab Tuhan berbicara dan menguraikan, hanya saja apakah kita sungguh-sungguh mencari Tuhan atau tidak.


English

Bible Reading: Mark 4

The Lord Jesus uses a lot of parables to the crowd, but to His disciples, He explains the meaning of those parables. The Lord can explains the Word of God to us when we read the Word of GOd, and He will explains it at the right time. But, what differentiate the crowd and the disciples is that the disciples truly follows Jesus and want to learn from Him to live for God. While the crowd only follows the hype and want to see miracles but no real desire to really follow the Lord Jesus. So, if we have the same attitude of the disciples, then we have the right attitude before the Word of God and the Lord will reveals the meaning of the Word we read. But if we are like the crowd, who do not truly follow the Lord, then like the parables, we would not understand the true meaning. So, let us have the right attitude as the disciples, because the Lord speaks and explains, it's just up to us whether we really seek God or not.

Monday, June 17, 2013

Datang Kepada Tuhan | Come To The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 5-6

Tuhan memberikan hukum-hukum kepada Israel agar mereka hidup dengan teratur dan tahu apa yang harus dilakukan bila hal-hal tertentu terjadi di tengah-tengah mereka. Dan Tuhan selalu membuat mereka datang kepada imam dan Tuhan untuk memecahkan segala masalah yang mereka hadapi. Semuanya itu untuk membuat Israel selalu kembali kepada Tuhan apapun yang terjadi, sebab Tuhanlah yang menjadi Tuan atas mereka dan yang memimpin mereka. Bila kita perhatikan, sebagai manusia, ketika kita menemui jalan buntu, banyak dari kita yang berseru meminta bantuan kepada Tuhan walaupun kita belum mengenal-Nya. Hal ini kita lakukan karena memang kita perlu kuasa ilahi sebab kita tidak sanggup menanggungnya. Tetapi mengapa kita harus menunggu untuk kita menemui jalan buntu? Khusus sebagai orang percaya, dalam segala hal, kita seharusnya bersandar dan meminta pimpinan Tuhan. Jadi, janganlah kita hanya mencari Tuhan saat kita perlu bantuan saja, tetapi carilah Tuhan setiap saat, untuk memimpin kita dan berjalan di depan kita. Datanglah kepada Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Numbers 5-6

The Lord gave laws to Israel so that they would live with guidance and know what to do when things happen in their midst. And the Lord always make them come to the priest and the Lord to solve whatever they are facing. All of that is so that Israel would come back to the Lord no matter what, for the Lord is their Lord and the one who leads them. If we notice, as humans, when we meet dead ends, many of us cry out to the Lord for help even though we do not know Him yet. We do this because we need supernatural powers for we cannot handle it on our own. But why wait until we meet dead ends? Especially as believers, in everything, we should be relying and asking the Lord to lead us. So, do not only seek the Lord when we need help, but seek the Lord every moment, to lead us and walk before us. Come to the Lord everyday.

Sunday, June 16, 2013

Kasih Tuhan | Love of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 4

Tuhan membagikan tugas kepada setiap suku Lewi akan tugas mengangkut barang-barang Kemah Suci Tuhan. Tetapi tidak ada dari mereka yang dapat melihat barang kudus yang ada. Para imam perlu untuk menutupinya dahulu baru orang-orang Lewi mengangkut barang-barang itu. Tuhan benar-benar menjaga kekudusan-Nya dan bila kita lihat dari sisi lain, bukan hanya agar kekudusan Tuhan tidak di langgar, tetapi juga untuk menjaga umat Israel agar dari mereka tidak ada yang binasa karena melanggar kekudusan Tuhan. Dengan maksud yang sama juga Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga kekudusan kita, bukan hanya untuk menghormati dan mengikuti kekudusan-Nya, tetapi juga agar kita tidak masuk ke dalam kebinasaan karena kita melanggar kekudusan Tuhan. Sebab Tuhan itu penuh kasih, tetapi Ia tetap Allah yang kudus dan karena kasih-Nya itulah Ia telah memberikan Anak-Nya agar kita dapat dikuduskan melalui darah Tuhan Yesus Kristus dan beroleh hidup kekal. Jadi, ingatlah bahwa apa yang Tuhan larang, semuanya itu karena Ia tidak mau melihat kita binasa, tetapi masuk ke dalam kehidupan yang kekal bersama-Nya


English

Bible Reading: Numbers 4

The Lord give tasks to each of the tribe of Levites of carrying the things of the tabernacle of meeting. But none of them is allowed to see the holy things. The Priest has to cover them first then the Levites can carry them. The Lord really took care of His holiness and if we see it from a different perspective, it is not only so that His holiness is not defiled, but it so also to take care of the Israelites so that they would not die because they defiled the holiness of God. With the same intention the Lord reminds us to take care of our holiness, not only to honour and follow His holiness, but also so that we would not walk into death because we defile His holiness. For the Lord is full of love, but He is still a holy God, and because of His love, He gave His Son so that we may be sanctified and made holy by the blood of the Lord Jesus Christ and receive eternal life. So, remember that what the Lord forbids, it is all because He does not want to see us perish, but to enter into eternal life with Him.

Saturday, June 15, 2013

Bangga Kepada Tuhan | Proud of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Bilangan 3

Tuhan berkata bahwa segala anak sulung laki-laki adalah milik Tuhan dan orang Lewi dikhususkan bagi Tuhan sebagai ganti dari semua anak sulung laki-laki orang Israel untuk menjadi milik Tuhan. Pada jaman dahulu, anak sulung laki-laki dapat dikatakan sebagai kebanggaan sebuah keluarga. Sebab anak sulung laki-laki yang biasanya diharapkan untuk meneruskan pekerjaan atau bisnis ayahnya,yang memimpin keluarga setelahnya dan yang juga menerima hak dan berkat sulung yang jauh melebihi dari anak-anak lainnya. Tuhan berkata bahwa anak sulung laku-laki adalah milik-Nya, dan ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita banggakan, apa yang kita harapkan, dan apa yang menjadi penopang kita, semuanya dari Tuhan. Tidak ada yang dapat kita banggakan lebih daripada Tuhan yang memiliki segalanya, yang menciptakan segalanya dan yang memberikan segalanya yang ada pada kita. Jadi, biarlah kita selalu ingat akan hal ini agar kita tidak menjadi sombong akan apa yang kita miliki, tetapi kita dapat terus rendah hati dan bangga kepada Tuhan kita yang luar biasa.


English

Bible Reading: Numbers 3

The Lord said that all firstborn son belongs to the Lord and the Levites are separated for the Lord in exchange for all the firstborn son of Israelites. In the olden days, the firstborn son can be said as the pride of the family. Because the firstborn son is the one that is usually hoped to take over the work or business of the father, to lead the family afterwards and also the one who received the firstborn rights and blessings which are more than all the other sons. The Lord said that all firstborn son are His, and this is to remind us that what we are proud of, what we hope for and what becomes our support, all comes from the Lord. There is nothing that we can be more proud of other than God who owns everything, who created everything and who gave everything that we have. So, let us always remember of this so that we would not be prideful of what we have, but we may be humble and be proud of our amazing God.

Friday, June 14, 2013

Jangan Hilang Tujuan Utama Kita | Do Not Lose Our Main Purpose

Indo

Pembacaan Alkitab: markus 3

Terkadang kita sebagai gereja lebih mementingkan tata cara di bandingkan kesembuhan atau keselamatan orang-orang yang datang mencari Tuhan. Banyak gereja yang menjadi organisasi dan akhirnya seperti bisnis-bisnis dunia yang memiliki banyak peraturan, tata cara dan politik sehingga tujuan utamanya hilang. Dan dari kejadian di mana Yesus memarahi orang-orang Farisi karena mereka lebih mementingkan tata cara dan adat istiadat di bandingkan dengan kesembuhan dan keselamatan orang, Tuhan ingin ingatkan kita agar kita tidak jadi seperti mereka. Marilah kita periksa kehidupan kita dan juga bagaimana kita menjalankan gereja. Ya memang betul ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar jalannya gereja itu baik dan lancar, tetapi yang lebih penting adalah untuk membawa orang-orang yang mencari Tuhan, kepada kebenaran dan kepada Tuhan. Bila pada akhirnya gereja hanya sibuk menyenangkan manusia, maka kita perlu bertobat. Jadi, berhati-hatilah agar kita tidak terjerumus ke dalam jebakan iblis yang membuat kita terlalu fokus tata cara dan lupa akan tujuan utama Tuhan, menyelamatkan mereka yang tehrilang.


English

Bible Reading:Mark 3

Many times, as a church we put more priorities in the way the church runs rather than in healing or salvation of the people who comes to seek the Lord. Many church becomes an organisation and in the end becomes like a business that has a lot of regulations, ways to run things and politics that they lose the main purpose. And from the event where Jesus rebuked the Pharisees because they put more priorities in regulations than healing and salvation of a man, the Lord wants to remind us so that we would not be like them. Let us introspect our lives and also how we run church. It is true that there are things that we need to do so that church would run smoothly and well, but what's more important is to bring people who seek God, to the truth and the Lord. If in the end a church is only busy pleasing men, then we need to repent. So, be careful so that we would not fall into the trap of the devil that makes us too focus on methods and ways to run church that we lose the main purpose of the Lord, that is to save the lost.

Thursday, June 13, 2013

Tuhan Mempersiapkan | The Lord Prepares

Indo

Pembacaan Alkitab: BIlangan 1-2

Tuhan meminta Musa untuk mencatat penduduk Israel yang sanggup berperang dan dicatay bahwa jumlah total ada 603,550 orang. Dan ini belum temasuk suku Lewi, anak-anak di bawah umur 20 tahun, para wanita dan orang yang sudah tua dan tidak sanggup berperang. Inilah catatan pertama, seperti catatan penduduk bagi Israel dan catatan penduduk biasa hanya dilakukan untuk sebuah negeri tersendiri dan secara profetik dan dengan tidak langsung, Tuhan menjadikan Israel suatu bangsa tersendiri yang bukan lagi hanya keluarga kecil, tetapi memiliki orang yang cukup banyak untuk menjadi salah satu negeri tersendiri. Dan Tuhan tahu bahwa bangsa-bangsa lain akan mulai melihat mereka bukan lagi sebagai segerombolan orang yang mau lewat, tetapi sebagai lawan untuk mempertahankan tanah milik atau untuk merebut milik Israel. Oleh karena itu Tuhan meminta Musa dan Harun untuk mencatat mereka yang sanggup berperang, sebab mereka akan menghadapi peperangan di depan mereka. Melalui hal ini, kita dapat melihat betapa luar biasanya Tuhan kita yang mengenal segalanya dan mempersiapkan segalanya bagi Israel, walaupun mereka belum menyadarinya atau melihatnya. Hal yang sama dilakukan-Nya juga kepada kita, yakni Tuhan melihat segalanya, tahu segalanya dan Ia mempersiapkan kita untuk yang akan datang. Oleh karena itu, biarlah kita terus bersandar kepada-Nya, mencari kehendak-Nya dan hidup taat dan setia kepada-Nya agar kita selalu berada di bawah pimpinan-Nya untuk melewati apa yang akan datang.


English

Bible Reading: Numbers 1-2

The Lord asked Moses to do a census for Israelites who is able to go to war and it is counted to be 603.550 people. And this has no include the Levites, children under 20 years old, the women and those who are old and no longer able to go to war. This is the first census and census is usually only taken for a country and prophetically the Lord is making Israel a country that is no longer just a family, but having enough people to be a country. And the Lord knows that other nations would start to see them as enemies to protect their land or to get their possessions and no longer see them as just a group of people passing by. That is why the Lord asked Moses and Aaron to do a census of whose who is able to go to war, because they will face war ahead of them. Through this, we can see how amazing our Lord is, He knows all things and prepares the Israel for it, even though they themselves do not realise it nor see it yet. The same thing He does for us, that the Lord sees it all and He prepares us for what's coming. Therefore, let us always rely on Him, seeking His will and live in obedience and faithfulness to Him, so that we would always be under His leadership to go through what's ahead.

Wednesday, June 12, 2013

Hidup Dalam Otoritas Tuhan | Living In The Authority Of The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 2

Ketika Yesus menyembuhkan orang lumpuh yang dibantu oleh 4 orang temannya untuk menemui Yesus, semua orang takjub akan hal itu. Yang Yesus lakukan adalah memerintahkan kepada orang lumpuh itu untuk bangun, angkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya. Dan orang lumpuh itu melakukan tepat seperti yang Yesus perintahkan. Mujizat yang terjadi di sini bukan hanya karena iman 4 teman dari orang lumpuh itu, tetapi karena otoritas dan kuasa yang daripada Yesus, serta ketaatan orang lumpuh itu kepada Firman dan otoritas Tuhan. Inilah yang perlu kita terapkan dalam kehidupan kita, yakni bahwa Tuhan memiliki otoritas dan kuasa atas segala hal dan karena Ia tinggal di dalam kita dan karena kita adalah anak-anak-Nya dan ahli waris-Nya, maka kita juga memiliki otoritas dan kuasa itu dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dengan iman, dengan ketaatan kepada Tuhan dan dalam kuasa dan otoritas Tuhan Yesus, maka kita juga memiliki otoritas atas tubuh kita, sakit penyakit, keadaan dan situasi sekitar kita dan segala hal. Biarlah kita mulai mempraktekan otoritas Tuhan di dalam hidup kita. Janganlah lagi kita menyerah kepada dosa, atau kepada sakit penyakit, atau kepada depresi, stress dan sebagainya. Tetapi hiduplah dalam kuasa dan otoritas Tuhan Yesus sebagai pemenang di atas segalanya.


English

Bible Reading: Mark 2

When Jesus healed the lame who was helped by 4 of his friends to meet Jesus, everyone was amazed. What Jesus did was simply commanded the lame to get up, take his bed and go home. And that lame man did exactly as Jesus commanded. The miracle that happened here is not just because of the faith of the 4 of his friends, but also of the authority and power in Jesus, as well as the obedience of the lame to the Word of God and the authority of God. This is what we need to apply in our lives, that the Lord has authority and power over all things and because He lives in us and because we are His children and heirs, then we also have the authority and power in the name of the Lord Jesus Christ. With faith, with obedience to the Lord and in the power and authority of the Lord Jesus, we also have authority over our bodies, sicknesses, circumstances and situation around us and all things. Let us start practice the authority of God in our lives. Do not give in any longer to sin, or to sicknesses or depression or stress and others. But live in the power and authority of the Lord Jesus as more than conquerors over all things.

Tuesday, June 11, 2013

Dikhususkan Bagi Tuhan | Devoted For The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 27

Segala ha lyang dikhususkan bagi Tuhan adalah kudus. Hal ini berlaku bagi persembahan yang berupa hewan, ladang dan juga termasuk memeprsembahkan diri atau anak untuk melayani Tuhan. Dan kata yang perlu kita perhatikan adalah dikhususkan bagi Tuhan. Bila suatu barang dikhususkan untuk suatu hal, maka barang itu akan paling berguna dan bernilai bila digunakan untuk hal yang dikhususkannya itu. Begitu juga kita, sebagai manusia, kita diciptakan berbeda dengan ciptaan lainnya. Kita memiliki kehendak bebas dan diciptakan sesuai dengan rupa Allah. Dan setiap dari kita memiliki bagian masing-masing yang khusus. Dan bila kita mengkhususkan diri kita bagi Tuhan, maka kita mendedikasikan hidup kita, waktu kita, perbuatan, perkataan, pemikiran dan seluruh aspek hidup kita bagi Tuhan. Bila kita lakukan hal itu, maka seluruh kehidupan kita akan berputar sekitar Tuhan dan kebenaran-Nya dan kita akan dapat hidup mengikuti Tuhan dan bukan dosa atau kesenangan dunia yang membawa kepada dosa. Dan kita akan fokus kepada apa yang Tuhan telah siapkan bagi kita, bagian kita yang telah dikhususkan. Misalnya, ada yang diberikan bagian untuk menginjil kepada banyak orang di Afrika seperti Reinhard Bonnke, atau juga ada yang dikhususkan untuk pelayanan kesembuhan seperti Benny Hinn, ada juga yang dikhususkan dalam pengajaran seperti Nicky Gumbel dan lainnya. Jadi, biarlah kita khususkan diri kita bagi Tuhan, cari kehendak Tuhan dan bagian kita yang Tuhan telah siapkan agar kita memenuhi apa yang menjadi bagian kita. Dan biar kita tidak lagi bermain-main dengan dosa, tetapi hidup bagi Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Leviticus 27

All things that are devoted to the Lord are holy. This applies to offerings such as animals, lands and also includes giving self or our children to serve the Lord. And the word that we need to focus on is devoted to the Lord. If something is devoted to do one thing, then that something will only reach its full value if it is used for that devoted one thing. The same with us, as humans, we are created differently than other creation. We have free will and we are created in God's image. And every one of us have our own part that is special. And if we devote ourselves to the Lord, then we are dedicating our lives, our time, deeds, words, minds and all aspect of our lives for the Lord. If we do this, then all of our lives will circle around the Lord and His righteousness and we will be able to follow the Lord and not sin or pleasures of the world that lead to sin. And we will focus on what the Lord has prepared for us, our part that has been devoted. For example, there are people who are given a part to evangelise in Africa like Reinhard Bonnke, some devoted for healing such as Benny Hinn, some are devoted to teaching like Nicky Gumbel and others. So, let us devote ourselves to the Lord, seek the will of God and our parts which has been prepared by the Lord, so that we would fulfill our parts. And let us not play around with sin, but live for the Lord everyday.

Monday, June 10, 2013

Berjalan Dengan Tuhan | Walking With The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 26

Tuhan dengan keras memeringati orang Israel akan berkat dan kutuk yang akan mengikuti mereka bila mereka berjalan atau tidak berjalan sesuai dengan perintah Tuhan. Hal ini tidak berarti Tuhan itu jahat, tetapi itu hanyalah kenyataan yang ada bila mereka hidup tanpa pimpinan dan berkat dari Tuhan, yakni kehidupan yang penuh dengan sengsara, perpecahan, perang, kekalahan dan sebagainya. Tetapi dengan Tuhan di pihak mereka, maka Tuhan yang akan menjaga dan akan menguatkan mereka ketika mereka melalui hal-hal yang datang menjatuhkan mereka. Sebab manusia memang telah berdosa dan hidup dalam kutuk semenjak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan kutuk itu mengikuti setiap umat manusia. Dan yang Tuhan beritahukan kepada Israel adalah bahwa bila tidak ada Tuhan di sisi mereka dan bila mereka tidak mengikuti jalan Tuhan, maka kutuk yang mengena kepada semua orang, itulah juga yang akan mereka alami. Tetapi bila mereka mengikuti jalan Tuhan, bila mereka memiliki Tuhan di tengah-tengah mereka, maka ada anugrah, kasih, kemurahan dan penjagaan Tuhan atas mereka. Hal yang sama juga berlaku bagi kita. Bila kita berjalan dengan Tuhan, maka kita akan ada pengharapan, iman, kasih, anugrah, pimpinan dan tuntunan Tuhan. Tetapi bila kita tidak berjalan dengan Tuhan, maka kita berperang melawan kutuk itu sendirian dan itu akan berat sebab Tuhan berkata di dalam Alkitab bahwa Tuhanlah yang mematahkan kuk yang ada atas kita, dan tanpa Tuhan, kuk itu akan tetap ada. Jadi pilhan ada di tangan kita, Tuhan telah melakukan segalanya, hanya kita y ang perlu memilih jalan yang inign kita tempuh setiap harinya.


English

Bible Reading: Leviticus 26

The Lord warned Israelites of the blessings and curses that follows if they walk or do not walk according to the commands of the Lord. This does not mean that the Lord is evil, but it is only facts of life if they live without the leadership and blessings of the Lord, that is a life full of sufferings, disunity, war, defeat and others. But with the Lord on their side, then the Lord will protect and give strength they face things that tries to bring them down. For men have sinned and lived under a curse ever since Adam and Eve fell into sin and that curse follows us. And what the Lord told Israelites is that if there is no God by their side and if they do not follow the Lord's way, then that curse that falls upon all mankind are also upon them. But if they follow the way of the Lord and if they have the Lord in their midst, then there is grace, love, mercy, and protection of the Lord upon them. The same applies to us. If we walk with the Lord, there is hope, faith, love, grace, leadership and guidance from the Lord. But if we do not walk with God, we are fighting against the curse ourselves and it will be heavy, because the Lord said in the Bible that the Lord is the One who breaks the yoke upon us and without God, that yoke is still there. So the choice is in our hands, the Lord has done the rest, it leaves us to choose the path we want to walk in every day.

Sunday, June 9, 2013

Hidup Rukun | Living In Harmony

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 25

Tuhan memerintahkan agar ada tahun Yobel, yakni di mana semua budak dilepaskan dan dibiarkan kembali kepada rumahnya masing-masing dan segala hutang dihapuskan, dan juga di mana tanah mereka diberikan istirahat. Tuhan juga berkata bahwa Ia akan mencukupi kebutuhan mereka ketika tanah itu diberi sabat dengan memberikan hasil tuaian yang berlimpah. Tuhan juga memberikan perintah tentang budak dan penebusan antara bangsa Israel. Dan bila kita perhatikan, Tuhan tidak mau kalau ada dari umat Israel yang harus menjual dirinya sebagai budak, oleh sebab itu ada penebusan dan walaupun harus sampai menjadi budak, tidak boleh dengan orang asing, tetapi dengan bangsa sendiri, sebab dengan bangsa sendiri akan ada tahun Yobel yang di mana mereka bebas dan Tuhan juga perintahkan agar mereka diperlakukan dengan baik, walaupun bekerja sebagai budak. Kita dapat melihat bahwa Tuhan ingin menjaga agar bangsa Israel rukun, saling mendukung dan tidak kekurangan sampai perlu meminta kepada bangsa lain, tetapi malahan dapat menjadi berkat bagi bangsa lain. Hal yang sama yang Tuhan inginkan bagi setiap dari kita, terutama di dalam gereja, yakni kumpulan orang percaya. Tuhan ingin ada hormat antara umat-Nya, ada kerukunan dan saling mendukung dalam segala hal. Oleh karena itu, singkirkanlah segala perbedaan yang ada dan fokus kepada persamaan yang kita miliki, yakni Tuhan Yesus Kristus. Jangan biarkan perbedaan itu membuka celah untuk perpecahan antara umat Tuhan, tetapi biarlah perbedaan itu dipakai untuk menjangkau jiwa lebih banyak lagi, untuk menyebarkan kasih Tuhan. Jadi, biarlah kita hidup rukun dan saling menghormati satu dan yang lain, seperti apa yang Tuhan perintahkan kepada Israel.


English

Bible Reading: Leviticus 25

The Lord commanded so that there is a year of Jubilee, where all slaves are set free to go back to their homes and all debts are wiped clean and where their land has to be given rest. The Lord also said that He will provide for their needs by giving them harvest in abundance. The Lord also give commands regarding slaves and redemption of land or person. And if we notice, the Lord do not want if there are any of His people that sells himself as slaves, that is why He gave them the law of redemption. If they have to become slaves, they cannot be slave of other nations, but within their own nation, because within their own nation there is the year of Jubilee where they are set free and the Lord also commanded so that they would be treated well and with respect, even though they are slaves. We can see that the Lord wants to take care of His nation so that they live in harmony, supporting one another and not lacking in anything that they have to ask from other nations, but should be a blessing unto other nations. The Lord wants the same thing from us, especially in church, that is the fellowship of believers. The Lord wants honour between His people, harmony and supporting one another in all things. Therefore, put aside all differences and focus to the one thing that we all have in common, that is the Lord Jesus Christ. Do not let those differences opens up an opportunity for disunity and separation to occur in the midst of His people, but let those differences be used to reach more souls, to share the love of God. So, let us live in harmony, honouring one another as commanded by the Lord.

Saturday, June 8, 2013

Teladan Yesus | Example of Jesus

Indo

Pembacaan Alkitab: Markus 1

Tuhan Yesus memberikan teladan yang sangat baik bagi kita. Setelah Ia dibaptis air dan Roh Kudus dan setelah Ia berpuasa selama 40 hari 40 malam, Ia memulai pelayanan-Nya dan Ia melayani banyak sekali orang. Ia melayani mereka yang sakit, melayani mereka yang kerasukan, mereka yang memerlukan keselamatan. Tuhan Yesus yang adalah Allah, datang sebagai manusia dan Ia memberikan teladan sebagai hamba yang melayani umat manusia, untuk memberitakan Injil bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan dan kasih yang murni. Dan ini perlu kita teladani dan pelajari dari Tuhan Yesus Kristus. Yakni untuk memiliki hati hamba yang mau melayani, yang memiliki kasih yang murni untuk membawa jiwa-jiwa yang hilang kembali kepada Tuhan, untuk menyembuhkan mereka yang sakit secara tubuh, jiwa dan roh dan untuk membebaskan mereka dari belenggu-belenggu yang mengikat mereka dan yang menahan mereka untuk dapat datang kepada Tuhan. Oleh sebab itu, biarlah kita perlengkapi diri kita dengan Firman Tuhan, dengan pimpinan Roh Kudus serta kuasa yang ada pada Firman yang disertai dengan iman dan kuasa Roh Kudus. Biarlah kita miliki sikap dan hati seorang hamba dan layanilah orang-orang di sekitar kita dan bawa mereka kepada Kristus.


English

Bible Reading: Mark 1

The Lord Jesus set a great example for us all. After He was baptised with water and Holy Spriit and after He fasted for 40 days and 40 nights, He started His ministry and He served many people. He served those who are sick, those who are demon-possessed, those who needs salvation. The Lord Jesus who is God, came as man and He set an example as a servant who serves mankind, to preach the Gospel not only with words, but with actions and genuine love. And this is what we need to follow and learn from the Lord Jesus Christ. That is to have a servant heart who wants to serve, who have a genuine love to bring lost souls come back to the Lord, to heal them who are sick in their bodies, souls and spirits and to deliver them from the bondages that binds them and holds them from coming to the Lord. Therefore, let us equip ourselves with the Word of God, with the guidance of the Holy Spirit along with the power of the Word of God accompanied by faith and power of the Holy Spirit. Let us have an attitude and heart of a servant and serve the people around us and bring them to Christ.

Friday, June 7, 2013

Waktu Untuk Tuhan | Time For God

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 23-24

Pada setiap pertemuan kudus yang Israel harus lakukan, Tuhan memerintahkan mereka agar tidak ada yang melakukan suatu pekerjaan yang berat atau tidak lakukan suatu pekerjaan.  Semua ini Tuhan perintahkan agar Israel tidak hanya memiliki waktu untuk istirahat yang baik bagi kesehatan tubuh,  tetapi juga agar mereka menyisihkan waktu bagi Tuhan di tengah-tengah kesibukan mereka. Selain dari itu, Tuhan juga ingin agar mereka jangan pikirkan akan pekerjaan mereka dan memikirkan Tuhan dan terutama untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena semua yang mereka miliki dan ada datangnya dari Tuhan. Begitu juga kita perlu mengingatkan diri kita untuk luangkan waktu bagi Tuhan di tengah-tengah kesibukan kita sehari-harinya. Agar kita selalu ingat bahwa Tuhanlah yang memberikan apa yang kita mikiki dan agar kita memiliki waktu bersekutu dengan Tuhan, Pencipta kita, Raja kita dan Tuan kita. Jadi janganlah biarkan kesibukan dan kesenangan dunia membuat kita tidak miliki waktu bagi Tuhan ataupun untuk beristirahat. 

English

Bible Reading: Leviticus 23-24

In every appointed days for the Israel, the Lord commanded them to not do heavy work or do any work. This is done so that Israelites can have time to rest that is good for the health,  but also for them to allow time for God in the midst of their busyness. The Lord also wants them to stop thinking about work and start thinking about God and especially to give thanks because all that they are and they have comes from the Lord. And so we also need to remind ourselves to have time for God in the midst of our busyness everyday. So that we would remember that all that we are and have comes from the Lord and so that we would spend time with God, our King, our Creator and our Master. So do not let our busyness or pleasure makes us do not have time for God or even for rest. 

Thursday, June 6, 2013

Murid-Murid Kristus | Christ's Disciples

Indo

Pembacaan Alkitab: Matius 28

Tuhan memerintahkan kita untuk pergi dan memberitakan Injil kepada segala bangsa. Tuhan dengan jelas memberi amanat ubtuk pergi, jadikan segala bangsa murid Tuhan, membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus dan ajari mereka untuk lakukan apa yang Tuhan telah perintahkan. Tetapi sering kali kita lupa akan hal ini dan hanya mengejar banyaknya orang yang ke gereja.  Tuhan ingin kita untuk membangun murid-murid dan bukan orang-orang yang memenuhi bangku gereja. Oleh karena itu, biarlah kita mulai bangkit dan mau belajar sebagai murid Kristus dan biarlah kita sebagai pemimpin atau pengerja di gereja juga fokus untuk membangun murid-murid Kristus dan bukan hanya memenuhi bangku gereja 

English

BIble Reading: Matthew 28

The Lord commanded us to go and preach the Gospel to all nations. The Lord clearly told us to go and make disciples of all nations, baptising them in the name of the Father, Son and Holy Spirit and teaching them to do all that God has commanded. But many times we forget about this and only focus on getting the church's seat full. The Lord wants us to make disciples and not to just make the seats full. Therefore let us rise up and start to want to be discipled  and as leaders let us start focusing ourselves to making disciples and not just to mmakethe seats full.

Wednesday, June 5, 2013

Bukan Peraturan Tetapi Ketaatan | Not Rules But Obedience

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 22

Tuhan memang memberikan banyak peraturan kepada orang Israel, tetapi yang Tuhan selalu ingatkan kepada Israel akan setiap peraturan yang Ia berikan adalah bahwa Tuhanlah yang menguduskan Israel dan bukan perbuatan-perbuatan mereka atau peraturan -peraturan itu sendiri. Dengan begini Tuhan dengan jelas menunjukkan otoritas yang ada pada-Nya bahwa walaupun peraturan yang Ia berikan untuk menjaga kekudusan umat-Nya dan kekudusan-Nya penting, itu tidak sepenting Tuhan sendiri, sebab pada akhirnya otoritas dan kekudusan ada di tangan Tuhan. Jadi, apakah berarti kita tidak pelru menjaga perbuatan kita? Tentu saja kita tetap harus menjaga perbuatan, sikap, tingkah laku dan perkataan kita sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab bila Tuhan berikan peraturan dan mengatakan bahwa yang menguduskan adalah diri-Nya dan bukan peraturan-peraturan itu, maka yang Tuhan lihat adalah kesetiaan dan ketaatan kita kepada Tuhan, yakni kesungguhan hati kita kepada Tuhan. Bila kita benar-benar mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dan mengasihi-Nya, maka kita tentunya akan setia dan taat kepada segala Firman-Nya, walaupun tidak mudah. Tetapi bila kita hanya sekedar melakukan peraturan, maka walaupun kita taat, karena tidak ada kesungguhan hati yang kuat dan tidak ada kasih yang kuat kepada Tuhan, maka lama kelamaan kita akan capai dan meninggalkan Tuhan, atau kita tidak akan ada damai atau sukacita sama sekali dan akhirnya menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tetapi juga, bila kita hanya berkata bahwa kita mengasihi Tuhan tetapi tidak setia dan taat kepada Firman-Nya, maka percumalah semuanya dan lebih baik kita dengan segera bertobat. Jadi, biarlah kita periksa diri kita. Biarlah kita taat dan setia kepada Tuhan dalam segala hal dan bukan karena peraturannya, tetapi karena kita mengasihi Tuhan, memiliki rasa takut akan Tuhan dan ingin menyenangkan hati-Nya.


English

Bible Reading: Leviticus 22

The Lord did gave a lot of rules to the Israelites, but what the Lord always told them of every rule that He gave is that the Lord is the one who sanctifies Israelites and not their actions or the rules themselves. That way, the Lord clearly shows authority that is in Him, that even through the rules that He gave to keep holiness in the midst of His people and His holiness is important, it is not as important as the Lord Himself, because at the end authority and holiness is in the hands of the Lord. So, does that mean that we do not have to guard and watch our acitons? Of course we still need to watch our actions, attitude, and words according to the Word of God. For, if the Lord gives rules and said that the one who sanctifies is Himself and not the rules, then what the Lord sees is faithfulness and obedience to the Lord, that is our heart's commitment to the Lord. If we really follow the Lord with our whole hearts and love Him, then we will be faithful and obedient to all His Words, even though it is not easy. But if we only do the rules, then, even though we are obedient, because our heart's attitude is not wholly for Him and no love for Him, in the end we will feel tired and leave the Lord, or we will have no peace or joy and in the end becomes a stumbling block for others. But also, if we only say that we love the Lord but we do not stay faithful and obedient to the Lord, then all is in vain and it is better for us to immediately repent. So, let us introspect ourselves. Let us obey and be faithful to the Lord in all things and not because of the rules, but because we love the Lord, have fear of the Lord and want to please His heart.

Tuesday, June 4, 2013

Kekudusan Yang Melayani | Holiness Of Ministers

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 21

Bila kita perhatikan akan tambahan peraturan untuk para imam, kita dapat melihat bahwa untuk imam penjagaan akan kekudusan mereka lebih ketat dan untuk imam besar, penjagaan itu jauh lebih ketat pula. Ini sama seperti kehidupan yang sekarang ini, bahwa mereka yang memiliki posisi yang lebih tinggi, memiliki
tanggung jawab yang lebih berat dan juga mereka harus menjadi contoh dan teladan bagi mereka yang dipimpin. Dan untuk menjadi teladan, tidak cukup hanya dengan kata-kata yang penuh kharisma, tetapi diperlukan integritas bahwa apa yang dikatakan dilakukan juga. Oleh sebab itu para imam dan imam besar memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Begitu juga dengan setiap dari kita yang melayani di gereja Tuhan, bila kita melayani di gereja bagi Tuhan dan untuk umat-Nya, maka kita seperti suku Lewi dan para imam yang melayani rumah Tuhan dan umat-Nya. Oleh karena itu biarlah kehidupan kita menjadi teladan bagi mereka yang kita pimpin atau yang kita layani agar kita tidak melanggar kekudusan Tuhan dan tidak mencemari kekudusan Tuhan. Bila ada dari kita yang menyimpang, biarlah kita dengan segera bertobat dan kembali lagi kepada jalan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan yang menguduskan dan bukan kita, jadi, kita hanya perlu mengikuti jalan-Nya dengan taat.

English

Bible Reading: Imamat 21

If we notice of the additional rules for the priests, we can see that for priests they have a tighter regulations to keep their holiness and for the high priest it's even more. This is the same as our lives nowadays, those who have higher position will have more responsibilities and they have to be an example for those whom they lead. And to be an example, words with charisma is not enough, but integrity is needed, that is, what is said is also done. Therefore the priests and the high priests have a greater responsibilities. The same with every one of us who ministers in the church of God, if we minister the church for the Lord and to His people, then we are like the Levites and the priests who serve the house of the Lord and His people. Therefore, let our lives be an example for those whom we lead and we serve, so that we would not violate the holiness of the Lord and do not stain it as well. If there is anyone among us who has gone astray, let us repent immediately and come back to the path of God. Remember that the Lord is the one who sanctifies and not us, so we just have to follow His way obediently.

Monday, June 3, 2013

Pisahkan Diri | Separate Ourselves

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 20

Tuhan berkata bahwa Ia telah memisahkan Israel agar mereka menjadi milik-Nya. Hal yang sama berlaku bagi kita juga. Dan inilah yang dapat membuat kita menjadi kudus, yakni bila kita memisahkan diri kita dari segala yang jahat. Yakni untuk kita tidak melakukan hal-hal yang menentang kekudusan Tuhan, menentang kebenaran Tuhan. Tuhan tahu bahwa orang Israel akan hidup di tengah-tengah kebiasaan orang banyak di tanah orang lain dan itu akan membuat mereka ingin ikut khalayak ramai dan akhirnya berdosa. Oleh sebab itu Tuhan telah memeringati lebih dahulu. Bila kita pikirkan, kita juga sebenarnya sama, bahwa sebagai manusia kita condong untuk mengikuti khalayak ramai dan apa yang sepertinya normal atau yang sedang terkenal. Sama seperti model-model baju yang berubah dari jaman ke jaman, atau seperti teknologi yang makin canggih. Semua ini boleh-boleh saja, asalkan kita tetap menjaga jalan kita agar tetap berada di dalam kebenaran. Jadi, dalam hal-hal tertentu, kita perlu memisahkan diri kita dari mengikuti khalayak ramai, tetapi tidak berarti kita berhenti berbicara ataupun berteman dengan orang-orang, sebab perbuatan mereka yang tidak kita ikuti, orangnya tetaplah kita perlu kasihi. Jadi, pisahkan diri kita dari perbuatan-perbuatan atau pemikiran-pemikiran yang terlihat normal pada jaman di mana kita hidup tetapi yang menentang kebenaran Tuhan, agar kita tetap kudus dan benar di hadapan Tuhan.


English

Bible Reading: Leviticus 20

The Lord said that He has separate Israel so that they become His. The same thing applies to us too. And this is what makes us holy, that if we separate ourselves from evil things. That is for us not to do things which violate the holiness of the Lord, that violates His righteousness. The Lord knows that the Israelites would live in the midst of the habits of the crowd in other nation's land and that would make them want to follow the crowd and in the end, sin. That is why the Lord has warned them beforehand. If we ponder on it, we are the same too, that as men, we tend to follow the crowd and what seems normal or in trend at that time. Just like fashion and technology which increasingly developing. All these are fine, as long as we take care of our path so that we would still walk in righteousness. So, in some ares, we need to separate ourselves from following the crowd, but does not mean that we stop talking to others, for it is their actions that we do not follow, but we still need to love the person. So, separate ourselves from actions or mindsets that seems normal in our time but in fact is going against the righteousness of God, so that we may be holy and righteous before the Lord.

Sunday, June 2, 2013

Kudus Dalam Segala Hal | Holy In Everything

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 19

Tuhan itu adalah Allah yang kudus dan oleh karena itu kita juga harus kudus. Pada umumnya yang biasanya muncul di pikiran kita bila berbincang tentan kekudusan adalah masalah seksual. Tetapi sebenarnya kekudusan Allah jauh melebihi hanya sekedar masalah seksual saja. Kekudusan Allah menyangkup segala aspek kehidupan kita dari perkataan kita, perbuatan kita, sikap kita terhadap Tuhan, orang tua, keluarga, orang lain dan sebagainya. Sebab Tuhan kita itu adalah Tuhan yang sempurna dan Ia kudus dalam segala hal. Oleh sebab itu, kehidupan kita sehari-harinya perlu diperhatikan agar kita juga berjalan bersama Tuhan dalam kekudusan-Nya. Misalnya, jangan mencuri, jangan berbohong, jangan curang dalam bisinis, jangan korupsi, jangan menipu, jangan membenci, jangan mendendam dan masih banyak lagi. Dan bila kita lihat apa yang kita jangan lakukan, maka kita akan merasa tidak mungkin, oleh sebab itu Tuhan Yesus berkata bahwa pada dasarnya hukum yang Ia berikan kepada kita hanya dua, yakni untuk mengasihi Tuhan dengan segenal kekuatan, akal budi, jiwa, hati dan untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Dan bila kita benar-benar mengasihi Tuhan, maka kita tidak akan melakukan hal-hal yang Ia tidak sukai karena kasih. Dan bila kita mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri, maka kita tidak akan menipu,. berbohong, mendendam dan segala perbuatan jahat lainnya. Jadi, biarlah hidup kita ini kudus, secara keseluruhan dan bukan hanya satu atau beberapa bagian.


English

Bible Reading: Leviticus 19

The Lord is a holy God and because of that, we need to be holy as well. Commonly, one would think that when talking about holiness, it is about sexual matters. But in truth, the holiness of God far more than just sexual matters. The holiness of God covers all aspects of our lives from our words, our actions, our attitudes towards God, parents, family, other people and many more. For our Lord is perfect and He is holy in everything. Therefore, our daily lives need to be taken care of so that we would walk with God in His holiness. For example, do not steal, do not lie, do not cheat in business, do not be corrupt, do not deceive others, do not hate, and many more. And if we look at the don'ts, then we would feel impossible to do, that is why the Lord Jesus said that the foundation of the law that He gave is only two, that is to love the Lord our God with all of our hearts, minds, souls, strength and to love others as we love ourselves. And if we really love the Lord, then we would not do things which He does not like, because of love. And if we love others as ourselves, then we would not deceive, lie, hate and other wicked deeds. So, let us be holy, in all aspects and not just in one or some areas.

Saturday, June 1, 2013

Kudus | Holy

Indo

Pembacaan Alkitab: Imamat 18

Tuhan melarang Israel untuk melakukan hal-hal tidak bermoral yang dilakukan oleh Mesir ataupun oleh orang Kanaan. Beberapa dari hal-hal ini adalah agar orang Israel tidak menyingkapkan aurat siapapun yang bukan istrinya, agar tidak bersetubuh dengan istri orang lain ataupun seorang laki-laki bersetubuh dengan laki-laki seperti layaknya dengan wanita, ataupun wanita dengan binatang. Sejak dahulu kala perbuatan mesum dan tindakan yang tidak bermoral ini sudah dilakukan dan Tuhan sudah melarangnya dari sejak dahulu kala. Di jaman yang makin jahat dan dunia yang kasihnya semakin dinign ini, biarlah kita tetap jaga kekudusan kita seperti Tuhan memerintahkan Israel untuk jaga kekudusan mereka. Sebab Tuhan kita itu kudus, maka biarlah kita juga hidup kudus.


English

Bible Reading: Leviticus 18

The Lord forbid the Israel to do immoral things which was done by Egypt and Canaan. Some of these are for Israel not to uncover any nakedness of anyone other than his own wife, for them not to sleep with wife of others or for a man to have intercourse with a man as with a woman, or a woman and an animal. From long time ago, all these immoral things has been done and the Lord has forbid it. In this era where the world is getting more wicked and where the love has grown cold, let us keep our purity and holiness as the Lord commanded the Israel to keep their purity and holiness. For our Lord is a holy God, so let us life a holy life too.