Monday, April 23, 2012

Pertobatan Daud | David's Repentance

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 51-53

Kita dapat melihat betapa hancurnya hati Daud ketika ia ditegur dan sadar akan dosa yang telah diperbuatnya. Daud benar-benar menyesal akan perbuatannya dan dari lubuk hatinya yang paling dalam ia benar-benar bertobat dan bukan hanya sekedar menyesal akan perbuatannya. Inilah pertobatan yang sesungguhnya yang perlu kita pelajari dan ikuti. Ketika Daud bertobat, ia pertama-tama sadar akan dosanya, ia bergumul untuk tidak melakukannya dan ia mengaku di hadapan Allah akan dosanya. Dan setelahnya ia benar-benar meminta kepada Tuhan untuk memulihkan hidupnya dan juga dengan sangat meminta agar Tuhan tidak membuang dirinya dari hadapan Tuhan ataupun juga mengambil Roh-Nya daripadanya.. Dari permintaan Daud ini dan dari doanya, kita dapat melihat bahwa Daud sangat mengerti akan pentingnya kehadiran Tuhan dan Roh Tuhan di dalam hidupnya, yang memimpin dan menuntunnya. Sikap hati inilah yang perlu kita pelajari dari Daud, hati yang benar-benar bertobat dan hancur ketika Tuhan tegur atau ketika sadar bahwa telah berdosa terhadap Tuhan.

Seringkali saat kita ditegur, kita marah dan tidak mau mengaku dosa kita, dan ini karena kita masih ada kesombongan, harga diri yang tinggi dan tidak mau dipermalukan. Seringkali juga ketika kita sadar bahwa kita telah berdosa, kita hanya sekedar menyesal, tetapi tidak benar-benar bertobat, dan tidak benar-benar mengerti apa yang telah kita lakukan. Dan memang di dunia ini kita diajarkan untuk menaruh hidup kita menjadi nomor satu dan agar kita memiliki harga diri yang tinggi, agar kita tidak merusak nama baik keluarga kita dan sebagainya. Tetapi di hadapan Tuhan semua itu adalah hampa, sebab hal-hal itu semuanya seperti tembok yang menutupi hati kita untuk dapat benar-benar menerima Firman Tuhan dan benar-benar bertobat. Bila kita lihat Daud, yang adalah seorang raja, ia tidak malu untuk menari seperti orang gila di hadapan Tuhan, dan ia juga tidak malu untuk benar-benar merendahkan dirinya di hadapan Tuhan walaupun seluruh isi kerajaannya melihat perbuatannya itu. Bila Daud, yang seorang raja rela merendahkan diri dan hatinya dan benar-benar bertobat, apalagi kita yang bukanlah seorang raja?. Lebih lagi, bila Tuhan Yesus yang adalah Allah, rela merendahkan dirinya, hatinya dan seluruh kedaulatan-Nya dan turun ke dunia sebagai manusia dan bahkan mati untuk kita, apalagi kita yang hanya ciptaan-Nya? Bila kita tidak mau merendahkan diri dan hati dan benar-benar bertobat, bukankah itu secara tidak langsung kita merasa bahwa diri kita lebih hebat dari Tuhan?

Oleh karena itu, biarlah kita buang semua tembok, topeng yang menghalangi hati dan hidup kita untuk benar-benar bertobat dan hidup bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kita memiliki kerendahan hati dan berani merendahkan diri di hadapan Tuhan. Biarlah hati kita benar-benar remuk dan hancur ketika kita sadar akan hal-hal yang selama ini kita salah, berdosa atau belum sesuai dengan Firman-Nya. Sebab Tuhan melihat hati dan bukan hanya perkataan belaka.


English

Bible Reading: Psalm 51-53

We can see how heart-broken David was when he was rebuked and realise the sin he has done. David really regretted what he has done and from the bottom of his heart, he really repented and not only regret his doings. This is the true repentance that we need to learn from and follow. When David repented, he first realise of his sin, he struggle to not do it again and he confessed his sins before the Lord. And afterwards he really asked the Lord to restore his life and also to really ask the Lord to not throw away his life and not to take away His Spirit from him. From David's request and prayer, we can see that David understands the importance of the presence of the Lord and His Spirit in his life, who guides and leads him. This kind of heart attitude is what we need to learn from David, a heart that really repents and broken when the Lord rebukes or when he realised that he has sinned against the Lord.

Many times, when we are rebuked, we are angry and do not want to confess and admit our sines and this is because we still have boastfulness, a big pride and do not want to be put to shame. Many times, when we realise that we have sinned, we only regretted what we did and did not really repent and do not really understand what we have done. And this is what the world teaches us, to put ourselves as number one and to have a big pride and not to put to disgrace the family's name and etc. But before the Lord, all these things are empty, because all of that is like a wall that closes our hearts to really able to receive the Word of God and to really repent. If we look at David who was a king, he was not ashamed to dance like crazy before he Lord, and he was not ashamed to really lower himself before the Lord even though the whole kingdom can see what he is doing. If David, a king, willing to lower himself down, humble himself and really repent, what about us who are not a king? Moreover, if the Lord Jesus who is God, willing to lower Himself down to earth as human and even died for us, what about us who are only His creations? If we do not want to lower ourselves down and to humble ourselves and really repent, wouldn't that mean that we feel that we are greater than God?

Therefore, let us throw away all the walls, masks that hinders our hearts and lives to really repent and live with the Lord Jesus Christ. Let us have humility and willing to lower ourselves down before the Lord. Let our hearts really are broken when we realise of the wrongdoings we have done, sin or things that are not yet according to the Word of God. Because the Lord sees the heart and not only our words.

No comments:

Post a Comment