Friday, May 27, 2011

Pembacaan Firman Tuhan

Pembacaan Alkitab: Matius 26

Sebagai orang percaya kita banyak tahu Firman Tuhan dari berbagai macam cara. Misalnya, dari khotbah-khotbah, dari kesaksian orang, dari komsel, maupun dari kita sendiri yang membaca Alkitab. Dan bila kita banyak mendengar khotbah-khotbah dan kesaksian orang-orang, maa kita akan melihat bahwa Firman Tuhan yang sama dapat memberikan arti dan hikmat yang berbeda-beda. Dari Firman yang sama, kita dapat belajar banyak hal yang berbeda-beda. Inilah uniknya Firman Tuhan, sebab Ia berbicara kepada kita sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai dengan hikmat-Nya. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk kita meminta pimpinan dan pewahyuan dari Roh Kudus akan Firman-Nya.

Tetapi kita juga perlu hati-hati agar kita tidak seperti saksi palsu yang mencoba mencari kesalahan Yesus agar Ia di hukum mati. Saksi-saksi palsu ini dan pada imam, para tua-tua, orang Farisi dan orang Saduki tidak mengerti Firman Tuhan dan mereka juga berlaku sombong sehingga pengertian yang dari Tuhan tidak mengena kepada mereka. Saksi palsu ini menuduh Yesus akan perkataan-Nya sendiri tentang Bait Allah, yaitu bahwa Yesus dapat merubuhkannya dan dalam 3 hari akan dapat membagnunkannya kembali. orang-orang yang menuduh Yesus tidak mengerti akan maksud dan makna daripada Firman Tuhan ini. Mereka dibutakan oleh kesombongan, tinggi hati dan harga diri mereka dan mereka mengeraskan hati mereka, maka dari itu mereka tidak dapat mengerti makna dari Firman Tuhan. Kita, yang telah mendengarkan khotbah-khotbah, tahu bahwa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus di sini adalah tentang diri-Nya sendiri yang adalah Bait Allah. Di mana Ia akan mati dan dalam 3 hari akan bangkit kembali.

Jadi, marilah kita berhati-hati saat membaca Firman Tuhan. Janganlah kita seperti orang-orang yang di bahas tadi. Janganlah kita sombong, tinggi hati, mengeraskan hati dan mementingkan harga diri daripada Firman Tuhan. Janganlah juga kita memakai hikmat dan pikiran kita sendiri untuk mencoba mengerti atau mengambil arti dari Firman Tuhan. Tetapi biarlah kita meminta pimpinan Roh Kudus, berdoa akan pewahyuan-Nya dan pengajaran daripada-Nya. Sebab hikmat manusia itu penuh dengan hawa nafsu, iri hati dan mementingkan kepentingan sendiri. Tetapi hikmat Tuhan itu pertama-tama murni, lalu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik,tidak memihak dan tidak munafik dan atas kebenaran (Yakobus 3:13-18).

Oleh sebab itu, marilah kita bersandar kepada Tuhan dan pengetahuan, hikmat, pengertian dan pewahyuan yang daripada Tuhan dan bukan daripada diri kita sendiri. Bila kita tidak yakin akan apa yang kita mengerti dari Firman itu benar dari Roh Kudus atau dari diri kita sendiri, baiklah kita bertanya dan meminta pendapat kakak-kakak rohani kita, setidaknya 2 orang agar menjadi saksi yang sah. Tetapi yang terpenting adalah untuk kita memiliki sikap hati yang benar saat kita membaca, merenungkan dan mendengarkan Firman Tuhan. Jadi, marilah kita periksa hati dan mintalah Roh Kudus untuk memimpin kita setiap hari agar kita tidak salah mengartikan Firman Tuhan.

Maruli


No comments:

Post a Comment