Sunday, May 22, 2011

Persembahan Bagi Tuhan

Pembacaan Alkitab: Imamat 7

Dari pasal-pasal sebelumnya, Tuhan memberikan kepada Musa segala ketetapan dan peraturan bagi orang Israel dan para imam bila ada persembahan untuk Tuhan, baik itu penebus dosa, korban penghapus dosa, korban sajian, ukupan dan sebagainya. Dari semua peraturan dan ketetapan untuk persembahan-persembahan ini, yang Tuhan inginkan adalah persembahan yang kudus, dan tak bercela.

Begitu juga dengan segala persembahan hiduo kita kepada Tuhan. Mulai dari kehidupan kita sehari-hari, di rumah, tempat kerja, sekolah, bersama teman-teman, dalam gereja, dalam pelayanan dan sebagainya. Tuhan ingin agar hidup kita tetap kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Sebab Firman Tuhan di Roma 12 pun mengatakan agar kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah. Walaupun kita tidak lagi perlu untuk lakukan persembahan korban sembelihan, tetapi yang dapat kita persembahkan kepada Tuhan karena keselamatan dan anugrah yang Ia curahkan kepada kita adalah seluruh kehidupan kita. Dan Tuhan ingin agar apa yang dipersembahkan kepada-Nya selalu kudus, sebab Tuhan adalah Allah yang kudus.

Maka dari itu, marilah kita periksa kehidupan kita akan hal-hal yang masih kotor dan menajiskan hidup kita. Tinggalkanlah segala kehidupan lama kita dan segala hawa nafsu kita. Biarlah kita terus dibaharui setiap hari oleh pembaharuan yang daripada Tuhan Yesus Kristus melalui Roh Kudus-Nya. Untuk itu, perlulah agar kita bersekutu erat dengan Tuhan setiap hari, perlulah kita membaca dan renungkan Firman Tuhan untuk mengetahui apa yang masih perlu kita buang dari kehidupan kita, dan perlulah untuk kita terus berdoa agar kita bergantung kepada Tuhan dan bukan kepada kekuatan kita sendiri dan biarlah kita melangkah dengan iman bahwa oleh darah-Nya dan oleh kuasa Roh Kudus-Nya kita telah diubahkan dan menjadi manusia yang baru. Jadi, biarlah hidup kita ini menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan, seperti yang Tuhan rindukan.

No comments:

Post a Comment