Saturday, May 7, 2011

Bait Allah

Pembacaan Alkitab: Matius 21

Tuhan Yesus selalu ditemukan melakukan hal-hal yang di luar dugaan orang banyak dan salah satunya adalah ketika ia datang ke Bait Allah, Ia mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia juga membalikkan meja-meja serta bangku-bangku para penjual dan pedagang. Tuhan lakukan hal ini karena Ia melihat bahwa Bait Allah tidak diperlakukan dengan yang seharusnya.

Bait Allah seharusnya adalah tempat untuk umat Tuhan datang dan beribadah kepada Tuhan. Tempat di mana fokusnya adalah Tuhan. Tempat di mana Tuhan bertahta. Tetapi justru tempat itu dijadikan sebagai tempat berbisnis untuk kepentingan dan keuntungan masing-masing. Bayangkan bila tempat di mana kita berbisnis, tetapi banyak orang lain juga yang berbisnis di tempat kita sehingga mengalihkan perhatian dan merebut bisnis kita. Hal yang sama terjadi di sini. Bait Allah adalah tempat umat Israel mencari Tuhan dan dapat di bilang sebagai tempat di mana Tuhan 'berbisnis' dengan umat-Nya. Tetapi justru datang banyak orang yang merebut 'bisnis' Tuhan. Tentunya sesuatu perlu dilakukan untuk menegakkan kembali keadialn dan kebenaran. Tuhan Yesus berkata, "Rumah-Ku akan disebut sebagai rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Bait Allah sekali lagi adalah tempat di mana kita bersekutu dengan Tuhan.

Hal yang sama pula perlu kita perhatikan dalam kehidupan kita. Alkitab berkata bahwa kitalah bait-bait Allah. berarti hidup kita ini, yang telah diselamatkan oleh darah Tuhan Yesus Kristus adalah milik Tuhan dan seharusnya dipakai untuk 'bisnis' Tuhan. Kita seharusnya menjadi rumah doa, memiliki hidup yang senantiasa haus dan lapar untuk mencari Tuhan, hidup yang penuh dengan doa, hidup dalam persekutuan bersama Tuhan, hidup yang penuh dengan kebenaran, kekudusan, keadilan dan sebagainya. Intinya hidup kita ini adalah bait Allah dan milik Tuhan. Jadi bila kita masih melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan bagi kita, khususnya hal-hal yang memuaskan hasrat dan hawa nafsu kita, maka kita mengotori bait Allah dan menjadikannya sarang penyamun.

Oleh sebab itu, marilah kita periksa hidup kita, dan biarlah hidup kita ini dipakai untuk memulikan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan dan dalam segala aspek kehidupan kita. Marilah kita buang, lemparkan, balikkan hal-hal yang masih mengikuti hawa nafsu dalam kehidupan kita. Sehingga kita kembali menjadikan bait Allah sebagai rumah doa dan bukan sarang penyamun.

No comments:

Post a Comment