Wednesday, November 30, 2011

Kehidupan Yang Dicatat Tuhan | Life That Is Written by The Lord

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 7

Seperti Tuhan menulis dengan detil kehidupan masing-masing suku Israel, begitu juga Tuhan menulis secara detil kehidupan kita di dunia ini. Kapan kita dikandung, lahir, apa yang kita lakukan saat kita tumbuh dewasa, semuanya itu tercatat. Tetapi ada satu hal yang penting, yaitu apakah nama kita tercatat di dalam kitab kehidupan? Bila kita melihat kehidupan kita seperti Tuhan melihat semuanya, apa yang telah kita lakukan, akan hal apa saja yang kita masih belum mau bertobat, bila dibandingkan dengan apa yang kita ketahui dalam Alkitab, apakah kita melakukan semuanya itu? Bila kita lihat di dalam Wahyu 20:15 dikatakan bahwa mereka yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan, akan dilemparkan ke dalam lautan api.

Oleh karenai itu, biarlah kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan kebenaran yang kita ketahui. Sebab kebenaran yang kita ketahui itu yang akan membebaskan kita (Yohanes 8:32). Tetapi bagaimana kita dapat mengetahui kebenaran itu bila kita tidak pernah mengalaminya? Jadi, marilah kita alami Firman Tuhan di dalam hidup kita. Carilah dan hidupilah Firman dan Kebenaran Tuhan setiap harinya. Bila Firman Tuhan tegur kita untuk bertobat dalam hal apapun, marilah kita bertobat, bila kita diajar untuk lebih sabar, mengucap syukur, memberi dengan sukacita, membuang benci dan dengki dan sebagainya, biarlah kita taati, lakukan dengan setia dan alami Firman Tuhan yang akan memerdekakan kita. Sehingga bukan hanya apa yang kita lakukan yang dicatat, tetapi agar nama kita ada di dalam kitab kehidupan.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 7

Just as the Lord writes in detail of the lives of the tribes of Israel, the Lord also writes in details of our lives in this world. When were we conceived, born, what we did when we grew up, all of it are written. But there is one thing that is important, that is, whether or not our names are written in the book of life. If we look at our lives as the Lord sees all of it, what we did, the things that we are still refuse to repent on, if it is compared to what we know from the Bible, have we done all of it? If we look at in Revelation 20:15, it is said that those whose names are not written in the book of life will be thrown into the lake of fire.

Therefore, let us live according to the Word of God and truth that we know. Because the truth that we know will set us free (John 8:32). However, how do we know the truth if we never experience it? So, let us experience the Word of God in our lives. Seek and live the Word and Truth of the Lord everyday. If the Word of God rebukes us to repent in anything, let us repent, if it is teaching us to be more patient, to give thanks, to give with a joyful heart, to throw away all hatred and jealousy and etc, let us obey, do it faithfully and experience the Word of God that will free us. So that it is not only what we did what was written, but so that our names are written in the book of life.

Tuesday, November 29, 2011

Mendekat Pada Yesus | Drawing Near To Jesus

Indo:

Pembacaan Alkitab: Yohanes 4

Kita sudah banyak mendengar tentang wanita Samaria yang bertemu dengan Yesus. Wanita Samaria itu bercakap-cakap dengan Yesus menjadi percaya bahwa Yesuslah Kristus. Setelah itu ia menceritakan hal itu kepada seluruh orang-orang di kota Samaria dan banyak orang yang menjadi percaya karena kesaksian wanita Samaria itu. Tetapi mereka tidak berhenti sampai di sana, mereka menghampiri Yesus dan mereka ingin mendengar lebih lagi akan perkataan-perkataan Yesus. Setelah mereka mendengar sendiri akan ucapan Yesus, maka mereka menjadi percaya juga, bukan hanya karena kesaksian wanita Samaria itu, tetapi karena mereka sendiri telah menyaksikannya.

Kita dapat belajar dari orang-orang Samaria ini. Mereka tidak hanya percaya ketika mendengar kesaksian, tetapi mereka ingin mengalaminya sendiri, mereka ingin mengalami Yesus secara pribadi, sehingga mereka datang kepada-Nya dan ingin mendengarkan-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita puas hanya dengan mendengar kesaksian orang-orang akan bagaimana Tuhan Yesus itu kuasa dan luar biasa? Ataukah kita ingin memiliki pengalaman pribadi dengan Yesus? Adakah kita kerinduan untuk mendekat kepada Yesus dan minta Ia tinggal di dalam hidup kita, ataukah kita hanya puas mendengar tentang-Nya saja? Marilah kita belajar seperti orang-orang Samaria ini yang mendekat kepada Yesus dan meminta-Nya tinggal bersama-sama dengan mereka. Biarlah kita datang kepada Yesus setiap hari dan minta agar Tuhan Yesus yang tinggal di dalam kita tiap hari.


English:

Bible Reading: John 4

We have heard a lot about the Samaritan woman who met with Jesus. The Samaritan woman chatted with Jesus and believed that Jesus is Christ. Then, she told the stories to the people of Samaria and many believed because of her testimonies. But they did not stop there, they came to Jesus and wnt to hear more of His words. After they heard Him themselves, they believed not only because of the testimonies, but because they have experienced it themselves.

We can learn from the Samaritans, They did not just believed when they heard the testimony, but they wanted to experienced it themselves, they want to experience Jesus personally, that they came to Him and wanted to hear Him. What about us? Are we satisfied with just hearing the testimonies of others of how the Lord Jesus is great and marvelous? Or do we want to have personal experience with Jesus? Do we have the desire to come to Jesus and ask Him to stay in our lives, or are we satisfied to just hear about Him? Let us learn from the Samaritans who draw near to Jesus and ask Him to stay with them. Let us come to Jesus every day and ask so that the Lord Jesus dwell in us every day.

Monday, November 28, 2011

Melakukan Bagian Kita | Doing Our Part

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 6

Seperti perintah yang Tuhan berikan pada awalnya kepada Musa dan bangsa Israel, bahwa orang-orang suku Lewi tidak mendapatkan tanah sebagai warisan yang didapat oleh karena perang, tetapi mereka mendapatkan kota-kota dari suku-suku Israel lainnya. Suku Lewi adalah para imam dan para pengurus rumah Tuhan. Bisa di katakan bahwa kita semua yang melayani Tuhan di gereja adalah para imam dan bagian sari suku Lewi secara rohani. Yang perlu kita perhatikan di sini adalah bahwa Tuhan selalu menjaga kehidupan umat-Nya. Bagi mereka yang hidup hanya untuk melayani Tuhan, seperti suku lewi dan para imam, Tuhan menjaga kehidupan mereka dan segala kebutuhan mereka melalui saudara-saudara mereka, yakni umat Tuhan. Dan tentunya itu memerlukan ketaatan umat Tuhan dalam memberi apa yang menjadi milik Tuhan dan milik para imam dan suku lewi. Dan itu juga memerlukan ketaatan dari para imam dan suku Lewi untuk melayani dan memberkati umat Tuhan dengan setia.

Jadi, bila kita melakukan bagian kita di dalam Tuhan, Tuhan yang akan mencukupi segala kebutuhan kita. Baik kita memberikan seluruh hidup kita hanya untuk melayani Tuhan, atau kita melakukan bagian kita untuk bekerja dan menghasilkan buah di dunia, asalkan kita taat dan setia kepada Tuhan dan Firman-Nya, maka tangan Tuhan akan selalu beserta kita seperti Ia beserta Israel. Jadi, marilah kita lakukan bagian kita apapun itu, dengan taat dan setia sehingga apa yang Tuhan telah rencanakan untuk kita dapat kita lihat.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 6

Just as the Lord has commanded in the beginning to Moses and Israelites, that the Levites do not have an inheritance, but they are given cities from the other tribes of Israel. The Levites are priests and workers of the house of the Lord. It can be said that we who are ministering the Lord at church are priests and part of the Levites, spiritually. What we need to look closely here is that the Lord always takes care of the lives of His people. For them who lives only to serve the Lord, just like the Levites and the priests, the Lord took care of their lives and all their needs through their brethren, the people of the Lord. And of course, it takes the obedience of the people of the Lord in giving what belong to the Lord and to the priests and Levites. And it also takes obedience of the priests and the Levites to serve and bless the people of the Lord faithfully.

So, if we do our part in the Lord, the Lord will fulfill our needs. May be we are giving our whole lives just to serve the Lord, or we are doing our part to work and produce fruits in the world, as long as we obey and faithful to the Lord and His Words, then the hand of the Lord will be with us just as He was with Israel. So, let us do our part what ever it may be, with obedience and faithfulness so that, what the Lord has planned for us can be seen.

Sunday, November 27, 2011

Apa Yang Diberikan Dapat Diambil Balik | What's Been Given Can Be Taken Back

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 5

Tuhan menjanjikan Israel tanah untuk menjadi milik mereka dan itu berarti bahwa tiap suku mendapat bagiannya masing-masing. Untuk suku Ruben, Gad dan setengah dari Manasye, mereka suka dengan tanah yang di seberang sungai Yordan dan karena mereka percaya kepada Tuhan bahwa Ia akan memberikannya kepada mereka, maka Tuhanpun memberikan mereka kemenangan sehingga mereka meduduki tanah daerah itu. Tetapi ketika mereka mulai menjadi nyaman dan mulai hidup berzinah terhadap Tuhan, yakni tidak lagi setia dan pergi menyembah allah-allah lain, maka mereka akhirnya diberikan sebagai tawanan di bawah raja lain. Apa yang Tuhan telah berikan kepada mereka diambil-Nya kembali sebab mereka tidak taat, tidak setia dan tidak hidup menurut perintah Tuhan.

Di dalam kehidupan kita sekarang ini, di jaman ini, hal yang sama juga berlaku. Yakni, bila Tuhan yang memberi, Ia juga berhak mengambilnya kembali, bila kita tidak hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Mungkin kita berdoa untuk bisnis atau pekerjaan atau juga mungkin mobil, dan sebagainya, dari Tuhan. Dan karena kita hidupnya taat, Tuhan membimbing kita dan memberikan hal-hal yang kita minta. Tetapi bila selagi kita menjalani apa yang diberikan Tuhan itu, kita menjadi tidak setia, merasa nyaman dan tidak perlu Tuhan lagi, maka Tuhan akan mengambilnya kembali daripada kita. Bukan sebagai balas dendam, tetpai agar kita ingat bahwa apa yang kita miliki itu bukan milik kita dan bukan karena kekuatan kita, tetapi semuanya itu karena kasih karunia Tuhan dan karena Tuhan yang memberikannya kepada kita. Oleh karena itu, marilah kita hargai apa yang Tuhan berikan bagi kita, baik it bisnis, pekerjaan, rumah tangga, barang milik kita, maupun kehidupan kita ini. Biarlah kita tidak menjadi lupa akan Tuhan karena kita begitu diberkati. Tetapi biarlah kita selalu ingat bahwa segala sesuatu itu datang dari Tuhan dan biarlah kita senantiasa hidup sesuai dengan kebenaran-Nya dan penuh dengan ucapan syukur.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 5

The Lord promised Israel of lands that will become theirs and that means that every tribe will have their share. For Reuben, Gad and half of Manasseh, they like the land that is opposite of the Jordan river and because they believed in the Lord that He will give it to them, then the Lord gave them victories so that they may subdue the land. But once they start to become comfortable and complacent, they start living in sin, they were unfaithful and went to worship other gods, that in the end they were given as captives under other kings. What the Lord has given to them was taken away from them because they were not obedient, unfaithful and did not  live according to the law of the Lord.

In our lives right now, in this age the same thing applies too. That is, if the Lord gives, He also has the right to take it back, if we do not live according to the Word of God. Maybe we are praying for business, work or maybe for a car and etc, from the Lord. And because we life obediently, the Lord guided us and gave the things we ask for. But if during our walk after receiving what the Lord gave to us, we became unfaithful, felt comfortable and complacent and does not need God anymore, then the Lord will take back what He gave. Not as a revenge, but so that we would remember that what we have is not ours and not because of our strength, but all of it is because of the grace of the Lord and because the Lord gave it to us. Therefore, let us honour what the Lord gave to us, may it be business, work, household, our belongings, or our lives. Let us not forget the Lord because we are so blessed. But let us always remember that all things comes from the Lord and let us always live according to His truth and full of thanksgiving.

Saturday, November 26, 2011

Doa Yabes | The Prayer of Jabez

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 4

Kita semua tahu tentang doa Yabes kepada Tuhan yang meminta untuk Tuhan memberkati hidupnya, memperluas miliknya, menjaganya dan melindunginya dari kecelakaan dan kesakitan. Dan kita juga tahu bahwa Tuhan mengabulkan semua itu untuk Yabes. Dan dari doa Yabes ini kita mungkin telah banyak mendengar atau membaca akan bagaimana kita juga perlu untuk berdoa agar Tuhan memberkati kita dan segala milik kita. Sebab memang hal itu baik bila memuliakan Tuhan.

Tetapi ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan juga. Dari isi seluruh Alkitab, kita tahu bahwa Tuhan mendengarkan doa-doa kita dan Ia mengabulkan doa kita bila kita hidup benar di hadapan-Nya. Jadi janganlah kita lupakan akan hal itu. Yakni agar kita hidup benar di hadapan Tuhan dan bukan hanya asal meminta dan menagih dari Tuhan akan berkat hanya karena kita membaca tentang Yabes yang minta diberkati dan dikabulkan oleh Tuhan. Satu hal lagi yang perlu kita ingat, adalah, doa Yabes hanyalah salah satu macam doa yang ada dan yang dilakukan oleh umat Tuhan, tetapi bukanlah yang paling dominan atau yang paling banyak dilakukan oleh umat Tuhan. Seringkali doa-doa umat-Nya adalah untuk pertobatan, ucapan syukur, visi, pimpinan Tuhan, bangsa-bangsa, keselamatan orang lain dan sebagainya. Jadi, janganlah kita hanya berdoa untuk diri kita sendiri saja, tetapi biarlah kita juga belajar untuk berdoa mengucap syukur, bagi orang lain dan untuk kemuliaan Tuhan.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 4

We all know about the prayer of Jabez to the Lord, who asks of the Lord to bless his life, expand his territory, to protect him from harm and pain. And we know that the Lord grant his prayers. And from this prayer of Jabez we may have heard or read how we also need to pray for the Lord to bless us and all our belongings. Because this is good if it is glorifying God.

But there are a few things that we need to take notice of. From the whole Bible, we know that the Lord listens to our prayers and He grants those prayers if we live righteously before Him. So do not forget about that. That is for us to live righteously before the Lord and not only to ask and demand blessings from the Lord just because we have read about Jabez who were blessed and were granted by the Lord. One more thing that we need to remember is that the prayer of Jabez is only one of the kind of prayers that is done by the people of the Lord, but it is not the most dominant or the most said prayers. Many times, prayers of His people are for repentance, thanksgiving, vision, the Lord's guidance, nations, salvation of others and many more. So, do not just pray for ourselves, but let us also learn to give thanks in our prayer, to pray for other and for the glory of God.

Friday, November 25, 2011

Kuasa Ucapan Mulut | The Power of Words

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 3

Bila kita lihat keturunan Israel, mulai dari raja Daudlah tongkat kerajaan diteruskan melalui keturunannya sampai pada akhirnya kita tahu bahwa Yesus lahir dari keturunan Daud. Bila kita lihat dari kehidupan Daud, sepertinya memang karena hidup Daud yang setia, taat dan menyenangkan hati Tuhan, sehingga keturunan Daud meneruskan tongkat kerajaan. Tetapi sesungguhnya bukan hanya karena sikap hati dan kesetiaan Daud, tetapi karena suatu hal yang kelihatannya tidak berarti dan sering terlewat begitu saja. Sesungguhnya hal ini terjadi karena ucapan Israel, yakni Yakub, terhadap anak-anaknya dan terutama terhadap Yehuda. Daud adalah keturunan dari Yehuda dan berkat yang diucapkan oleh Yakub sebelum ia meninggalah awal dari kemuliaan yang keturunan Daud alami. Yakub memberkati Yehuda dengan segala hal yang baik, yakni bahwa saudara-saudaranya akan memuji-muji dia, tangannya akan menekan tengkuk musuh, tongkat kerajaan tidak akan beranjak dariYehuda dan sebagainya (Kejadian 49: 8-12). Karena ucapan berkat inilah bangsa Yehuda, dan keturunannya mengalami kemuliaan dan tongkat kerajaannya pun tidak pernah beranjak daripadanya karena Yesus sendiri yang menjadi Raja dan Ha dilahirkan di dalam keturunan bangsa Yehuda.

Dari hal ini kita dapat melihat betapa luar biasanya kuasa mulut dan terutama berkat dan kutuk yang keluar dari mulut orang yang memiliki otoritas atas kehidupan orang-orang. Oleh karena itu marilah kita belajar untuk menjaga apa yang kita katakan di dalam kehidupan kita. Terutama terhadap mereka yang berada di bawah otoritas kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, rumah tangga dan sebagainya. Biarlah kita belajar untuk mengucapkan berkat dan bukan kutuk, mengucapkan kata-kata iman dan bukan hal-hal yang menjatuhkan atau negatif. Biarlah kita ingat bahwa ucapan kita ini berkuasa dan biarlah kita selalu ucapkan Firman dan bukan hal-hal yang sia-sia. Biarlah mulut bibir kita dipakai untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 3

If we look at the descendants of Israel, starting from king David, kingship was continued by his descendants until at the end we know that Jesus was born from the descendants of David. If we look at the life of David, it seems that because his life was faithful, obedient and pleasing the Lord's heart, that his descendants get to continue to hold the scepter of kingship. But the fact is it is not just because of the heart's attitude and faithfulness of David, but it is because of something else that seems unimportant and missed just like that. Truly this is because of the words of Israel, that is Jacob, towards his children and especially towards Judah. David is the descendant of Judah and the blessings spoken by Jacob before he died is the beginning of the glory that David and his descendants experienced. Jacob blessed Judah with all the good things, that his brethren will bow down to him, that his hands will defeat his enemies, and that the scepter will not depart from Judah and etc (Genesis 49:8-12). Because of this words of blessings, Judah and his descendants experienced the glory and the scepter did not depart from them because Jesus Himself became King and He was born as the descendants of Judah.

From this, we can see how amazing the power of our words and especially the blessings and curses that comes out of the mouth of one who has authority over the lives of people. Therefore, let us learn to take care of what we say in our lives. Especially to those who are under our authority, may it be in the family, at work, business, home and etc. Let us learn to speak blessings and not curses, speak words of faith and not of discouraging or negative things. Let us remember that our words are powerful and let us always speak of the Word of God and not of useless things. Let our lips and mouth be used for the glory of the Lord Jesus Christ.

Thursday, November 24, 2011

Allah Maha Tahu | The All-Knowing God

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 2

Bila kita baca silsilah dari keturunan Israel, mungkin kita merasa bahwa apa gunanya kita mengetahui semua ini. Isinya hanya penuh dengan nama-nama, si ini melahirkan si itu dan sebagainya. Tetapi bila kita perhatikan, bukankah Tuhan itu ajaib? Untuk satu orang penulis yang dapat tahu sampai siapa kawin dengan siapa lalu kawin lagi dengan siapa dan anaknya siapa, sungguh bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan tanpa ada turut campur tangan Tuhan. Bayangkan bila kita di minta untuk menelusuri seluk beluk keluarga kita, banyak dari kita pasti tidak akan dapat menyebutkan sampai 4 generasi ke atas dan sampai sangat detil pula. Melihat hal ini, sungguh bila bukan Tuhan yang membukakan sejarah keturunan Israel, siapa lagi yang dapat mengetahui samapi sebegitu detilnya.

Mengetahui salah satu kehebatan Tuhan dalam membukakan hal-hal yang tidak kita ketahui, hal ini bukan hanya soal silsilah keluarga Israel saja. Tetapi Tuhan sanggup membukakan hal-hal yang jauh lebih besar lagi. Rancangan-Nya, rencana-Nya untuk kita masing-masing. Sebab Firman-Nya sendiri berkata, "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." (Yeremia 33:3). Oleh sebab itu, biarlah kita berseru kepada Tuhan, Yang Maha Tahu, dan biarlah kita berserah dan berharap kepada-Nya sebab Ia mengetahui masa depan kita dan Ia yang dapat memimpin kita untuk berjalan di dalam rencana-Nya. Berserulah kepada Tuhan dan percayalah bahwa Tuhan sanggup memberitahukan hal-hal yang tersembunyi. Terpujilah Tuhan, Allah Maha Tahu!


English:

Bible Reading: 1Chronicles 2

If we read the history of descendants of Israel, maybe we feel that there is no meaning in us knowing all this. The content is full of names, this person bore that person etc. But if we notice, isn't the Lord magnificent? For one man to be able to know the details of who is married to whom and then married to another person and the children's names from which wive, that is not something that can be done unless the Lord is involved. Imagine if we are asked to search for the history of our families, many of us would not be able to state up to 4 generation above us and not in that kind of detail too. Looking at this, truly, if it is not the Lord who opens up the history of Israel, then who is able to know up to that level of detail?

Knowing one of the greatness of the Lord in opening up things that we do not know, this is not only for the history of Israel. But the Lord is able to open up greater things. His plans for each and everyone of us. Because His Word says, "Call to Me, and I will answer you, and show you great and mighty things which you do not know." (Jeremiah 33:3). Therefore, let us call unto the Lord, the All-Knowing, and let us surrender and hope in Him because He knows our future and He is able to lead us to walk in His plans. Call unto the Lord, believe that He is able to tell of the things yet unseen or untold. Blessed be the Lord, the All-Knowing God!

Wednesday, November 23, 2011

Mematahkan Kutuk | Breaking Curses

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 1

Dari silsilah keturunan Adam sampai dengan keturunan Abraham, kita dapat melihat bahwa banyak dari bangsa-bangsa yang berbuat jahat di mata Tuhan adalah keturunan dari Ham, anak Nuh. Bila kita melihat kepada kejadian awal setelah air bah itu surut, Ham berdosa karena ia melihat aurat ayahnya tetapi tidak menutupinya, malahan ia pergi dan memberitahukan kedua saudaranya dan akibatnya adalah ia terkena kutuk oleh Nuh.

Yang dapat kita pelajari dari sini adalah bahwa kutuk dapat berlanjut  turun temurun dan hanya oleh darah Tuhan Yesus Kristus kita dapat lepas dari kutuk-kutuk itu. Mungkin kita seringkali merasa bahwa ada suatu dosa yang selalu kembali ke dalam kehidupan kita dan bila itu juga menjadi masalah di dalam keluarga kita, misalnya orang tua, atau nenek moyang kita, maka mungkin ada kutuk yang turun menurun. Bila memang demikian, dan memang kita yakin bahwa itu mungkin adalah sumbernya, maka kita perlu untuk berdoa dan bila perlu di doakan untuk melepaskan hidup kita dan keturunan kita nanti dari kutuk-kutuk yang turun dari nenek moyang kita. Dengan begitu kita memberhentikan kutuk itu dan tidak akan mengalami seperti keturunan-keturunan Ham yang banyak dari mereka hidupnya penuh dengan penyembahan berhala dan hal-hal yang menyakiti hati Tuhan. Biarlah kita doa, minta hikmat dan pewahyuan dari Tuhan dan biarlah kita berdoa dan minta didoakan untuk mematahkan kutuk keturunan itu dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh darah-Nya.


English:

Bible Reading: 1Chronicles 1

From the list of descendants of Adam until to the descendants of Abraham, we can see that a lot of the nations who did a lot of wicked things before the Lord are the descendants from Ham, son of Noah. If we look at the earlier event after the great flood, Ham sinned because he saw his father naked but did not cover him but instead he called his two brothers and this caused him to be cursed by Noah.

What we can learn here is that curses can be passed down from generation to generation and only by the blood of the Lord Jesus Christ we can be set free from those curses. Maybe many times we feel that there's always one sin that keeps on creeping back into our lives and if that is also a problem in our family, such as our parents or ancestors, then maybe there is a curs that is passed from generation to generation. If this is so, and we are sure that it may be the source, then we need to pray and if needed, be prayed for to set our lives and our descendants free from the curses that is passed down from our ancestors. That way we are stopping that curse and will not experience like what the descendants of Ham did, where many of them lived in idols and things that hurts God's heart. Let us pray for wisdom and revelation from the Lord and let us pray and ask someone to pray for us to break the ancestry curses in the name of the Lord Jesus Christ and by His blood.

Tuesday, November 22, 2011

Terang Dan Gelap | Light And Darkness

Indo:

Pembacaan Alkitab: Yohanes 3

Tuhan Yesus telah datang ke dunia oleh karena kasih-Nya agar semua orang dapat beroleh hidup kekal bila mereka mau percaya kepada-Nya. Ia datang sebagai terang, tetapi tidak semua orang suka akan terang itu. Firman Tuhan yang dikatakan di sini tentang terang sangatlah betul. Mereka yang masih suka akan kegelapan tidak akan suka dengan terang, sebab dengan terang itu, perbuatan-perbuatan mereka yang jahat akan kelihatan, tetapi mereka yang suka akan kebenaran dan tidak suka akan jalan yang jahat akan suka dengan terang, karena perbuatan-perbuatan mereka akan terbukti benar.

Hal ini terpancarkan dalam kehidupan kita. Bila kita mulai pelan-pelan menjauh dari Tuhan, dari persekutuan bersama saudara seiman, maka kita ada hal yang ingin kita sembunyikan, yakni perbuatan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Sama seperti apa yang Tuhan Yesus katakan, bahwa bila kita berbuat yang jahat, kita tidak mau dekat-dekat dengan terang, sebab itu akan ketahuan dan kelihatan. Tetapi justru biarlah ini menjadi teguran dan peringatan untuk kita. Bila kita sadar bahwa kita mulai menjauhi persekutuan dan Tuhan, maka ada pertobatan yang perlu kita lakukan. Biarlah kita periksa hati kita dan biarlah kita bertobat dari perbuatan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan itu. Sebab terang dan gelap tidak dapat ada secara bersamaan, jika kita memiliki terang, maka tidak ada kegelapan, tetapi bila kita tidak memiliki terang, maka gelaplah kehidupan kita. Oleh karena itu biarlah kita hidup di dalam terang, sehingga apapun yang kita lakukan terlihat dan apa yang belum benar dapat dibenarkan.


English:

Bible Reading: John 3

The Lord Jesus has come to the earth because of His love so that everyone may receive eternal life if they want to believe in Him. He comes as light, but not all like that light. The Word of God that was said here about light is true. Those who likes darkness will not like light, because with light, their evil deeds will be exposed, but if they like the truth and do not walk in the evil path will like light because their deeds will be proven to be true.

This is shown in our lives. If we start to slowly drifting away from the Lord, from fellowships of our fellow brethren in faith, then there are things that we want to hide, that is acts that are not according to the Word of God. It is the same as what the Lord Jesus said, that if we do wicked things, we do not want to be close with light, because it will exposed our wicked acts. But let this be a rebuke and a reminder to us. If we realise that we start to drift away from fellowship and the Lord, then we need repentance. Let us check our hearts and let us repent from the deeds and acts which are not according to the Word of God. Because light and darkness cannot be in the same place at the same time, if we have light, then there is no darkness, but if we do not have light, then there is darkness in us. Therefore, let us live in light so that whatever we do may be seen and what is not yet right may be corrected.

Monday, November 21, 2011

Bapa Yang Baik | The Good Father

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 24-25

Dari akhir kitab raja-raja ini kita dapat melihat penggenapan Firman Tuhan akan seluruh Israel dan Yehuda yang dibuang dan masuk ke dalam tawanan oleh karena perbuatan-perbuatan mereka yang keji di mata Tuhan. Kita tidak hanya melihat Firman Tuhan terjadi, tetapi kita juga dapat melihat bagaimana Tuhan mendidik Israel dan Yehuda, yang telah bertahun-tahun mengenal Tuhan, tetapi masih tetap tegar tenkuk untuk tidak mau mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh. Seperti orang tua yang mendidik anaknya, begitu juga Tuhan mendidik anak-anak-Nya. Tuhan mengenal waktu-waktu yang kita alami dan saat-saat di mana Ia selayaknya bertindak. Ada saat di mana kita dimanja, disayang, ada juga saatnya di mana kita tegur, di ajar, ada saatnya di mana kita di hukum agar kita sadar akan kesalahan kita, ada saatnya di mana kita dibiarkan begitu saja, agar kita belajar melalui pengalaman dan sebagainya.

Apapun itu yang kita lewati, baik itu saat kita di manja, di biarkan jalan sendiri, diajar, di tegur atau dihukum, satu hal yang perlu kita ketahui, Tuhan menunggu kita untuk kita bersungguh-sungugh mencari Dia, untuk kita bertobat dengan sungguh-sungguh dan mengikuti perintah dan jalan-Nya. Tuhan yang adalah Bapa yang baik selalu menunggu kita untuk kembali ke dalam pelukan-Nya. Jadi, bila kita berada di dalam salah satu situasi di atas, marilah kita sadar bahwa Tuhan adalah Bapa kita dan Dia sedang mendidik kita. Marilah kita datang kepada-Nya dan biarlah kita terus berharap dan meminta ajaran, pimpinan dan bimbingan-Nya atas hidup kita.



English:

Bible Reading: 2Kings 24-25

From the end of the book of kings, we can see the fulfillment of the Word of God over Israel and Judah who were taken as captives because of their wicked deeds before the Lord. We do not only see the fulfillment of the Word of God, but we also see how the Lord disciplines Israel and Judah who has known the Lord for many years but still are stiff-necked and do not want to follow the Lord with their whole heart. Just like a parent who disciplines their children, the Lord disciplines His children. The Lord knows the moments we are experiencing and going through and how He should act. There are times when we are pampered, loved, and there are times when we are rebuked, taught, there are times when we are punished so that we realise of our mistakes, there are times when we are left to go our ways to learn from experience and etc.

Whatever it is that we are going through, may it be when we are pampered, left to walk on our won path, being taught, rebuked or punished, one thing that we should know is that the Lord waits for us to truly seek Him with our whole heart, for us to repent with our whole heart and to follow His commands and ways. The Lord is a good Father who always waits for us to come back to His arms. So if we are in any of the situation mentioned above, let us realise that the Lord is our Father and He is disciplining us. Let us come to Him and let us keep on hoping and asking for His teaching, guidance and leadership in our lives.

Sunday, November 20, 2011

Berharap Kepada Firman Tuhan | Hope in The Word of God

Indo:

Pembacaan Alkitab: Yohanes 2

Ketika Yesus berkata bahwa dalam tiga hari Ia akan dapat membangun kembali Bait Allah, para murid-Nya tidak mengerti apa yang Ia katakan, tetapi setelah lewat waktunya bahwa Yesus mati dan bangkit setelah tiga hari, maka murid-murid-Nya baru sadar dan mengerti apa yang Tuhan Yesus katakan dan barulah mereka percaya akan Firman Tuhan.

Seringkali kita mungkin hanya mendengar Firman Tuhan dan belum mengerti. Mungkin itu firman yang ditujukan kepada kita secara pribadi melalui saat teduh kita bersama dengan Tuhan atau mungkin dari seorang pastur, pendeta atau nabi yang mendoakan kita atau juga khotbah-khotbah yang memang mengena di hati kita. Mungkin pada awalnya kita masih belum mengerti apa maksudnya. Tetapi biarlah kita terus percaya teguh akan Firman itu, sebab seperti para murid-Nya yang tidak mengerti Firman Tuhan sampai itu terjadi, begitu juga kita, kadang kala kita hanya akan mengerti Firman Tuhan yang ditujukan kepada kehidupan kita, saat hal itu terjadi. Tetapi selagi kita menunggu Firman itu dinyatakan, kita perlu untuk tetap setia percaya dan taat kepada Firman itu. Jadi marilah kita berharap hanya kepada Tuhan dan Firman-Nya sebab Firman yang keluar dari mulut-Nya tidak akan keluar dengan sia-sia (Yesaya 55:11)




English:

Bible Reading: John 2

When Jesus said that in three days He is able to build the temple again, His disciples did not understand what He said, but after it happened that Jesus died and rose again after three days, then the disciples understood what the Lord Jesus had said and then they believed in the Word.

Many times we may only hear the Word of God and may not yet understand. Maybe that word was directed to us specifically when we have our quiet time with the Lord or maybe from a pastor, priest, or prophet who prayed for us, or from sermons that touches and struck our hearts. Maybe in the beginning we do not yet understand the meaning behind it. But let us keep on trusting firmly upon that Word, because just as the disciples who did not understood the Word until it happened, it may also happen to us that we may only understand until that Word that was directed to our lives happened, But while we are waiting for that Word to be revealed or be done, we need to keep on being faithful in believing and obeying the Word of God. So, let us put our hope in the Lord and His Word, because the Word that comes out from His mouth will not go out in vain (Isaiah 55:11).

Saturday, November 19, 2011

Bersungguh Hati | A Devoted Heart

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 23

Kita dapat melihat betapa sungguh-sungguh raja Yosia berbalik kepada Tuhan. Ia benar-benar menjauhkan apa yang jahat di mata Tuhan dari dirinya dan dari rakyat. Ia menghancurkan segala hal yang jahat di mata Tuhan  dan membuang semua itu. Ia juga mengajarkan rakyat dan memerintahkan mereka untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Apa yang dilakukan oleh raja Yosia mengenai pertobatan mereka sebagai suatu bangsa dan kerajaan itu sungguh suatu hal yang belum pernah dilakukan. Hal ini menunjukkan kesungguhan hatinya yang luar biasa.

Bagaimana dengan kesungguhan hati kita kepada Tuhan? Apakah kita memiliki hati yang rela membuang segala yang jahat di mata Tuhan dari kehidupan kita? Apakah kita rela menghancurkan hal-hal yang membuat kita jauh daripada Tuhan? Misalnya, apakah kita rela untuk tidak bekerja di hati Minggu agar kita dapat bersekutu dengan Tuhan dan umat-Nya di gereja? Apakah kita rela untuk tidak main game bila memang game itu membuat kita jauh daripada Tuhan? Dan banyak hal yang ada di dalam kehidupan kita yang dapat kita buang karena itu tidak berguna atau menjauhkan kita dari Tuhan atau menghabiskan waktu kita dengan cuma-cuma sehingga kita tidak ada waktu untuk Tuhan. Marilah kita bersungguh-sungguh kepada Tuhan, seperti raja Yosia yang bersungguh hati bertobat terhadap Tuhan.


English:

Bible Reading: 2Kings 23

We can see how devoted king Josiah is when he turned and repented to the Lord. He really drove away all that is evil and wicked in the eyes of the Lord from himself and his people. He destroyed all evil things before the Lord and throw away all that. He also taught the people and commanded them to live according to the Word of God. What king Josiah did regarding their repentance as a nation and kingdom was a thing that was never been done before. This shows how the amazing devotion of his heart.

What about our heart's devotion to the Lord? Do we have the willingness to throw away all evil and wicked things before the Lord form our lives? Are we willing to destroy all things that makes us far from the Lord? For example, are we willing to not work on Sunday so that we may have fellowship with the Lord and His people at church? Are we willing to not play game if playing games makes us far from the Lord? And there are many things in our lives that we can throw away because it is useless or taking us far away from the Lord or wasting our time that we no longer have time for God. Let us devote ourselves to the Lord as king Josiah who repented to the Lord with a devoted heart.

Friday, November 18, 2011

Firman Tuhan | Word of God

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 21-22

Dalam pasal-pasal ini kita dapat lihat bahwa ketika Raja Yosia mendapatkan kitab taurat di rumah Tuhan dan ketika isinya dibaca, maka remuklah hati Yosia, dikoyakkannya pakaiannya dan menangislah ia di hadapan Tuhan, merendahkan hatinya. Dari sini dapat kita lihat bahwa ternyata bangs Israel telah sekian lama tidak membaca Firman Tuhan. Padahal bila kita lihat awal-awal mereka keluar dari Mesir oleh kuasa tangan Tuhan, Tuhan mengajarkan agar mereka memperkatakan dan mengajarkan Firman Tuhan turun temurun. Dan karena mereka tidak melakukan hal ini, maka bangsa ini bukannya dipenuhi oleh kebenaran Tuhan, tetapi mereka terpenuhi oleh segala yang jahat yang ada di dunia. Betapa pentingnya Firman Tuhan itu!

Oleh sebab itu, marilah ktia belajar untuk memperkatakan, mendengarkan, membaca, membagikan Firman Tuhan di dalam hidup kita. Sehingga hidup kita ini penuh dengan Firman Tuhan dan bukan dengan hal-hal yang tidak berguna dan bahkan, yang jahat di mata Tuhan. Biarlah kita tidak lupa untuk mengisi kehidupan kita setiap hari dengan Firman Tuhan. Lihatlah kehidupan Israel yang tidak mengikuti Tuhan dan saat mereka mengikuti Tuhan, bukankah itu Tuhan berikan kepada kita dalam Firman-Nya sebagai contoh sehingga kita tidak mengulang kesalahan Israel yang sudah-sudah? Maka dari itu, mari kita dahulukan Tuhan, ikuti dan taat akan Firman-Nya, sebab Tuhanlah Allah dan Firman-Nya adalah hidup.


English:

Bible Reading: 2Kings 21-22

In these chapters we can see that when King Josiah, received the book of the law and when the content was read, his heart was broken, he tore his clothes and cried before the Lord, humbling himself. From here we can see that the Israelites has never read the book of law for such a long time. While if we look at the beginning of their exodus from Egypt that was by the power of God's hands, the Lord taught them to say the Word of God, to teach it from generation to generation. And because they did not do this, the nation is filled with all the evil and wicked things of the world instead of being filled by the Word of God. How important the Word of God is!

Therefore, let us learn to speak, listen, read, share the Word of God in our lives. So that our lives will bef illed by the Word of God and not by things which are in vain and even by wicked and evil things before the Lord. Let us not forget to fill our lives everyday with the Word of God. Look at the lives of the Israelites when they did not follow the Lord and when they did, isn't that is given by the Lord in His Word as an example for us to not repeat the same mistake? Therefore, let us prioritise God, follow and obey His Words, because the Lord is God and His Word is life.

Thursday, November 17, 2011

Menggerakan Hati Tuhan | Moving God's Heart

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 19-20

Hizkia adalah salah satu raja yang hidup benar di hadapan Tuhan dan berjalan sesuai dengan kebenaran Tuhan. Dan Tuhan sangat menghargai Hizkia sehingga ketika sudah waktunya untuk ia mati, meninggalkan dunia dan kembali kepada Tuhan, Tuhan memberitahukan hal itu kepada Hizkia. Akan tetapi kita lihat bahwa Hizkia berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan tangisan dan oleh karena doanya itu, Tuhan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Tuhan bahkan menngabulkan permintaannya untu sebuah tanda bahwa bayang-bayang akan mundur 10 tapak, yakni waktu dimundurkan oleh Tuhan.

Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa Tuhan telah memanggil Hizkia untuk kembali ke surga, tetapi karena doa, maka Tuhan mengubah rencana-Nya. Inilah yang perlu kita miliki dalam kehidupan kita setiap harinya, yakni memiliki hati dan doa yang menggerakan hati Tuhan. Dan yang diperlukan adalah kehidupan dan hati yang benar di hadapan Tuhan. Marilah kita belajar untuk memiliki hati yang rindu untuk menyenangkan Tuhan dan doa-doa yang sungguh-sungguh sehingga itu menggerakan hati Tuhan. Biarlah kita tidak henti-hentinya berdoa sampai kita melihat jawaban Tuhan. Terpujilah Tuhan Allah yang mendengarkan doa-doa umat-Nya.


English:

Bible Reading: 2Kings 19-20

Hezekiah is one of the kings who lived righteously before the Lord and who walked according tot he truth of the Lord. And the Lord honours Hezekiah that when it was time for him to die, leave the earth and come back to the Lord, the Lord told the matter to Hezekiah. But we see that Hezekiah prayed earnestly and with tears and because of that prayer, the Lord extended his life for another 15 years. The Lord even grant him his prayer of a sign that the shadow go backwards 10 steps, that is time is moved back by the Lord.

In this matter, we can see that the Lord has called Hezekiah back to heaven, but because of a prayer, the Lord changed His plan. This is what we need to have in our lives daily, that is to have a heart and a prayer that moves God's heart. And what we need is a life and a heart that is righteous before the Lord. Let us learn to have a heart that pleases the Lord and an earnest prayer that it moved God's heart. Let us never stop lifting up prayers until we see His answer. Blessed be the Lord God who listens to the prayers of His people.

Wednesday, November 16, 2011

Anak Domba Allah, Terang & Firman | Lamb of God, Light & Word

Indo:

Pembacaan Alkitab: Yohanes 1

Tuhan Yesus Kristus adalah Firman, Terang dan Anak Domba Allah. Dia ada pada awalnya dan Dia akan terus ada selamanya. Sungguh ini adalah 3 karakter Yesus yang luar biasa yang dapat kita dapat pelajari. Mari kita lihat karakter Yesus ini dengan lebih seksama.

Oleh karena Ia yang adalah Anak Domba Allah, maka melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Ia telah mengambil dan menanggung semua dosa yang ada di dalam diri kita, baik itu dosa kita sendiri, dosa keturunan dan sebagainya. Oleh karena darah-Nya yang tercurah, kita telah ditebus dan harganya telah dibayar lunas sehingga kita dapat menerima keselamatan yang daripada-Nya.

Karena Tuhan Yesus adalah Terang, maka jika kita hidup di dalam-Nya kita akan memiliki terang itu. Tetapi tentunya ketika suatu terang memasuki tempat yang gelap, tempat itu akan menjadi terang dahulu, baru ketika sekeliling tempat itu gelap, maka semua orang dapat melihat terang yang terpancarkan dari tempat itu. Demikian juga ketika kita undang TUhan Yesus datang ke dalam hati kita untuk tinggal sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Ia menerangi hati dan hidup kita, sehingga segala kegelapan lenyap, dan segala yang kotor kelihatan. Setelah kita memiliki terang, maka kita akan dapat melihat bagian-bagian yang kotor, yang perlu di buang, yang perlu dibersihkan, yang perlu diperbaiki dan sebagainya. Demikian juga, oleh Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita, kita pelan-pelan akan di bawa untuk membersihkan yang kotor, membuang segala yang busuk dan perlu di buang dan memperbaiki yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu janganlah kita anggap bahwa setelah kita menerima Tuhan Yesus di dalam hati kita, maka segalanya selesai, justru itu adalah permulaan kehidupan kita bersama dengan Tuhan Yesus Kristus.

Dan melalui Firman-Nyalah kita dapat mengerti apa yang perlu di bersihkan, apa yang perlu dibuang, dan apa yang perlu diperbaiki. Sebab Firman Tuhan adalah cermin (Yakobus 1:23). Ketika kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan, itu seperti ktia melihat diri kita di cermin dan kita melihat apa yang jelek, apa yang baik, apa yang dapat kita bersihkan, buang atau perbaiki. Tetapi untuk itu kita perlu ada suatu tindakan dan bukan hanya mendengarkan atau merenungkan Firman saja. Kita perlu ada suatu tindakan di dalam kehidupan kita.

Maka dari itu, marilah kita hidup selalu di dalam Tuhan Yesus Kristus dan Dia tinggal di dalam kita, darah-Nya yang tercurah untuk kita, terang-Nya yang terus menerangi kehidupan dan hati kita dan juga Firman-Nya yang terus mengajarkan kita dan memberitahukan apa yang perlu kita lakukan. Biarlah kita menjalani kehidupan kita ini bersama dengan Yesus, sampai seluruh hati dan kehidupan kita bersih total dari segala yang kotor, segala yang perlu dibuang dan sampai segala yang peru diperbaiki telah diperbaiki. Biarlah Firman Tuhan yang membimbing kita bagaimana caranya agar kita terus diperbaiki dan dibersihkan sampai sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang sungguh luar biasa!


English:

Bible Reading: John 1

The Lord Jesus Christ is the Word, Light, and Lamb of God. He is there in the beginning and He will always be there. Truly these are 3 amazing characters of Jesus that we can learn. Let us look at these characters in more detail.

Because of Him who is the Lamb of God, that through His sacrifice on the cross, He has taken and bore all of the sins that is in us, may it be our own, or from our ancestors and etc. Because of His blood that was poured out, we have been redeemed and the price has been paid in full that we are able to receive salvation from Him.

Because the Lord Jesus is Light, then if we live in Him we will have that light. BUt of course when a light enters a dark place, that place will become bright first and then when the surrounding of that place is dark, then everyone can see that light that is shining from that place. So it is when we invite the Lord Jesus into our hearts to stay as Lord and Saviour He gives light to our hearts and lives so that all darkness is gone and all that is dirty can be seen. After we have that light, then we will be able to see parts that are dirty, needs to be thrown away, need to be cleaned, need to be fixed and etc. So it is, when the Holy Spirit lives in our hearts, slowly we will be brought to clean the dirty bits, throw away all things that is rotten and need to be thrown away, and to fix what needs to be fixed. Therefore, do not think that once we receive the Lord Jesus in our hearts that it is all finished, but it is only the beginning of our lives with the Lord Jesus Christ.

And through His Words, we can understand what needs to be cleaned, what needs to be thrown away, and what needs to be fixed. Because the Word of God is like a mirror (James 1:23). When we read and meditate on the Word of God, it's like seeing ourselves in a mirror and we see what is bad, what is good, what can be cleaned, thrown away and fixed. But to do that we need to have an action too and not just to listen or meditate on the Word. We need to have an action in our lives.

Therefore, let us always live in the Lord Jesus Christ and He in us, His blood that is poured out for us, His light that keeps on lighting our lives and hearts and His Words that keeps on teaching us and telling us what we need to do. Let us live this life with Jesus until all of our hearts and lives are clean from all dirty things, things to be thrown away and until what needs to be fixed are fixed. Let the Word of God leads us as how to keep on fixing our lives and cleaning it until it is as what the Lord wants. Blessed be the Lord Jesus Christ who is so amazing!

Tuesday, November 15, 2011

Membuang Adat Istiadat Yang Bertentangan | Throwing Away Traditions That Is Opposing

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 17-18

Setelah Raja Asyur mengalahkan bangsa Israel kecuali bangsa Yehuda, ia membawa tawanan-tawanannya yang dari Babel, Kuta, Awa, Hamat dan Sefarwaim. Bangsa-bangsa ini tidak mengenal Tuhan tetapi mereka disuruh tinggal di kota-kota milik Tuhan. Walaupun mereka sudah diajarkan akan jalan Tuhan, tetapi mereka tetap mengikuti adat istiadat mereka dan beribadah kepada allah-allah dan dewa-dewa lain. Walaupun telah di ajarkan agar mereka tidak berbakti kepada allah lain selain daripada Tuhan, mereka hanya mendengarkan sebagian saja. Mereka berbakti kepada Tuhan dan juga kepada dewa-dewa mereka.

Seringkali kita berlaku sama dengan bangsa-bangsa ini. Seperti mereka, kita juga bukanlah keturunan Israel secara daging, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat dalam hidupnya, maka ia menjadi keturunan Israel secara rohani. Tetapi sayangnya, banyak dari kita masih memegang adat istiadat kehidupan kita yang lama dan juga kebiasaan-kebiasaan kita yang lama. Kita masih menyembah yang lain selain daripada Tuhan. Seperti kita tidak dapat berdiri di dua perahu yang menuju ke arah yang berlawanan, kita tidak dapat mengikuti dua tuan. Jadi, marilah kita periksa, apa saja yang masih kita pegang dari kehidupan kita yang lama, yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Biarlah kita buang semua itu sehingga kita dapat mengalami Tuhan secara penuh.


English:

Bible Reading: 2Kings 17-18

After King Assyria defeated Israel except for Judah, he brought people from Babylon, Kuthah, Awa, Hamath, and Sepharvaim. These people does not know the Lord but they were told to live in the cities of the Lord. Even though they have been taught about the way of the Lord, they still followed their tradition and worship other gods. Even though they have been taught so that they wouldn't worship other gods, but only worship the Lord, they only listen to part of it. They worship the Lord, but they also worship their gods.

Many times we act the same way like these nations. Like them, we are also not descendants of Israel by flesh, but those who believes in the Lord Jesus Christ as their only Lord and Saviour in their lives, they will become descendants of Israel spiritually. Unfortunately, many of us still hold on to the traditions and habits of our old lives. We are still worshiping others, other than the Lord. Just as we cannot stand on two boats which are heading towards opposite directions, so are we cannot follow two masters. So, let us check our lives, what are the things that we still hold on to from our old lives, that is opposing the truth of the Lord. Let us throw away all that so that we may experience the Lord wholly.

Monday, November 14, 2011

Pergaulan dan Lingkungan Kita | Company and Our Surroundings

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 15-16

Pernahkah kita berpikir mengapa bangsa Israel, yang telah mengalami banyak mujijat dan menyaksikan banyak kuasa tangan Tuhan di kehidupan mereka dan nenek moyang mereka, tetap hidup di luar kebenaran Tuhan? Telah dikatakan bahwa bangsa Israel mempersembahkan korban-korban bakaran di bukit-bukit  dan korban bakaran yang keji seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah dihalau oleh Tuhan. Di sinilah letak alasan mengapa bangsa Israel terus menerus menolak Tuhan, yakni bahwa mereka terbawa oleh lingkungan dan orang-orang di sekitar mereka. Bila kita baca di pasal-pasal dan bahkan kitab-kitab sebelumnya, kita melihat bahwa banyak dari bangsa-bangsa yang dikalahkan oleh Israel masih dibiarkan hidup walaupun Tuhan telah perintahkan untuk dimusnahkan. Tuhan memerintahkan seperti itu sebab bangsa-bangsa itu berbuat keji dan sudah tidak mau bertobat lagi. Tetapi karena Israel tidak menghabiskan semuanya, maka masih ada sisa-sisa orang-orang bangsa lain di antara Israel dan oleh karena itu bangsa Israel mulai terpengaruh oleh kebiasaan hidup mereka yang jahat. Terlebih lagi bangsa Israel dan bahkan raja-raja mengambil istri dari bangsa lain yang juga menyebabkan mereka menyembah berhala.

Melihat semua ini, kita dapat menyimpulkan bahwa lingkungan tempat di mana kita tinggal dan bergaul itu penting. Kumpulan orang-orang yang kita ikuti itu penting, sebab semuanya itu mempengaruhi kehidupan dan kebiasaan kita. Misalnya, bila kita berkumpul bersama-sama dengan orang-orang yang suka minum alkohol, maka lama-kelamaan kita akan terbawa dan juga ikut minum alkohol. Bila kita berkumpul bersama dengan orang-orang yang sedang diet, maka kita juga lama kelamaan akan ikut mau diet dan sebagainya. Jadi, lingkungan di mana kita berkumpul, banyak luangkan waktu, itulah yang akan membentuk kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita banyak berkumpul dengan orang-orang yang cinta Tuhan, dengan demikian kita akan makin cinta Tuhan. Tetapi kita juga perlu untuk keluar dan menjangkau teman-teman dan orang-orang di luar lingkungan kita, yang belum mengenal Kristus, agar mereka juga dapat masuk ke dalam lingkungan kita dan mengenal Tuhan Yesus Kristus. Sebab benarlah perkataan Firman Tuhan ini: 'Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik' (1Korintus 15:33). Jadi, marilah kita cari pergaulan yang cinta Tuhan dan marilah kita ajak orang-orang untuk masuk ke dalam pergaulan yang sama agar mereka mengenal Tuhan, bertobat dan cinta Tuhan.


English:

Bible Reading: 2Kings 15-16

Have we ever thought why Israelites, who has experience many miracles and have witnessed many power of God in their lives and their ancestors, that they still lived outside of the truth of God? It is said that the Israelites offered up offerings on the hill and wicked offerings that the nations the Lord has driven out did. This is where the reason for Israelites rebellious acts lies, that they are drawn and influenced by their surroundings and the people around them. If we read from the previous chapters and books, we can see that many of the nations that were defeated by the Israelites were left alive even though the Lord had commanded to finish them all. The Lord commanded that because these nations have done wicked things and they do not want to repent anymore. But because Israel did not finish them all, there are other nations mixed in the midst of Israel and Israelites are influenced by their way of life. Moreover, the Israelites and their kings took wives from other nations which also led them to worship idols.

By looking at all this, we can conclude that our surroundings where we live and hang out is important. The group of people that we follow is important, because all of it affect our lives and habits. For example, if we hang out with a group of people who likes to drink alcohol, then sooner or later, we will be drawn and brought to drink too. If we hang out with a group of people who are on a diet, then we too will be on a diet and etc. So, the surroundings of where we hang out, spend much time with will shape our lives. Therefore, let us hang out more with a group of people who loves the Lord and so we will come to love the Lord even more. But we also need to go out and reach out to our friends and the people outside of our group, who have not yet known Christ, so that they could join us and know the Lord Jesus Christ. For this Word of God is true: 'Bad company corrupts good character' (1Corinthians 15:33). So, let us find a company of people that loves the Lord and let us bring people to enter this company of people so that they may know the Lord, repent and love the Lord.

Sunday, November 13, 2011

Tuhan, Bapa Kita | The Lord, Our Father

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 13-14

Banyak sekali raja-raja Israel yang tidak hidup menurut Firman Tuhan, melainkan hidup jauh daripada Tuhan. Begitu juga dengan raja-raja Yehuda, walaupun ada beberapa yang hidup dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tetapi tidak secara keseluruhan, banyak dari mereka masih mempersembahkan korban bakarn kepada allah lain dan bukan kepada Tuhan, Allah mereka. Dapatkah kita bayangkan apa yang Tuhan rasakan dengan melihat umat-Nya seperti itu? Hal itu sama dengan melihat anak-anak kita berontak kepada kita, tidak lagi mendengarkan nasihat  dan kata-kata kita, dengan singkat, hal itu seperti memiliki anak durhaka yang tidak tahu terima kasih dan balas budi. Apakah perasaan kita bila kita memiliki anak-anak yang durhaka? Bukankah hati kita akan pedih dan hancur? Begitu juga dengan hati Tuhan, hati-Nya hancur melihat anak-anak-Nya berlaku keji, jahat dan berontak terhadap Firman-Nya. Tetapi lebih dari itu, Tuhan sebagai Allah yang adil tetap perlu menurunkan hukuman dan keadialnnya terhadap masing-masing orang menurut perbuatannya masing-masing. Tetapi Tuhan juga adalah Allah yang menetapi janji dan karena janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan juga kepada Daud, maka Tuhan masih dapat melepaskan mereka dan membangun mereka kembali dan memberikan kesempatan-kesempatan untuk hidup benar. Dari sini, kita dapat melihat beberapa karakter Tuhan kita yang adalah Bapa, Hakim yang adil dan juga Tuhan yang menetapi janji-janji-Nya.

Sekarang mari kita bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang Israel dan Yehuda. Apakah kita menjadi anak-anak yang taat, setia dan hidup menurut apa yang Tuhan, Bapa kita perintahkan? Ataukah kita seperti Israel dan Yehuda yang masih lebih sering hidup menurut jalannya masing-masing, yang tidak mendengarkan Firman Tuhan dan yang berlaku durhaka terhadap Tuhan Bapa mereka? Baiklah kita periksa hati dan diri kita dan biarlah kita bertobat dari segala ketidak-taatan kita, ketidak-setiaan kita dan kedurhakaan kita terhadap Tuhan. Janganlah lagi kita melakukan hal-hal yang menghancurkan hati-Nya, tetapi marilah kita belajar untuk menyenangkan hati Tuhan, Bapa kita.


English:

Bible Reading: 2Kings 13-14

Many of the kings of Israel did not live according tot he Word of God, but lived far away from the Lord. The same thing also happened to the kings of Judah, although there are a few who lived and did what was right before the Lord, but they weren't whole, many of then still give offerings to other gods and not to the Lord, their God. Can we imagine what the Lord felt when He sees His people act like that? It is the same as if we're looking at our own children who rebelled against us, who does not listen to our advices and words, in short, it as if we have children who are rebellious, doesn't know gratitude. What will we feel if we have children like that? Wouldn't our hearts hurt and be broken? The same thing happened to the Lord, His heart is broken when He sees His children doing wicked things, and rebelling against His Words. But more over, the Lord as a just God still have to let down judgment and justice to each one according to their actions. But the Lord is also a God who keeps His promises and because of His promises to Abraham, Isaac Jacob and also to David, the Lord build them up again and gave them chances to live righteously. From here, we can see a few characters of the Lord who is our Father, a just Judge, and also a God who keeps His promises.

Now, let us compare our lives with the lives of Israel and Judah. Are we obedient, faithful and live according to what the Lord, or Father commanded? Or do we live like Israel and Judah who tend to follow their own ways and who do not listen to the Word of God and who rebelled against the Lord their Father? Let us check our hearts and lives and let us repent from all disobedience, unfaithfulness and rebellious acts towards the Lord. Let us no longer do things that breaks the heart of God, but let us learn to please the heart of the Lord, our Father.

Saturday, November 12, 2011

Membuka Mata dan Pikiran Kita | Opening Our Eyes And Minds

Indo:

Pembacaan Alkitab: Lukas 24

Seringkali ketika kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita merasa bahwa kita tidak dapat mengerti apa-apa, atau bahwa semua itu hanya cerita saja. Jika kita mengalami hal ini dari waktu ke wakti, ada beberapa kemungkinan, yakni, bahwa memang belum waktunya untuk Tuhan membukakannya kepada kita, atau memang mata dan pikiran kita masih tertutup dari kebenaran Tuhan. Jika kita lihat apa yang terjado dengan murid-murid Yesus beserta dua orang yang berjalan ke Emaus, ada yang menutupi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal bahwa itu Yesus dan Yesus membukakan mata mereka agar mereka sadar. Murid-murid Yesus yang lainnya juga serupa, pikiran mereka tertutup sehingga mereka tidak mengerti Firman Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus membukakan pikiran mereka sehingga mereka dapat mengerti Firman Tuhan.

Melihat dari apa yang terjadi dengan murid-murid Yesus, kita dapat melihat betapa pentingnya untuk kita selalu berdoa dahulu sebelum kita membaca, mendengar dan merenungkan Firman Tuhan. Marilah kita berdoa meminta Roh Kudus untuk memimpin dan menerangkan Firman Tuhan kepada kita. Marilah kita berdoa agar Tuhan yang membukakan mata jasmani dan mata hati kita, agar kita dapat melihat kebenaran Tuhan. Marilah juga kita berdoa agar Tuhan sendiri yang membukakan pikiran kita untuk mengerti segala apa yang kita dengar, baca dan renungkan dan untuk mengerti apa yang Tuhan ingin bukakan dan ajarkan kepada kita. Dengan begitu, kita tidak menggunakan pikiran kita sendiri untuk mencoba mengenal Tuhan, tetapi yang kita perlu adalah hati yang rela dan mau diajar dan memberikan seluruh hidup kita, jasmani dan rohani untuk Roh Kudus ambil alih, bukakan dan ajarkan. Biarlah kita belajar dari Roh Kudus dan jika kita minta akan mata dan pikiran kita dibukakan, maka Tuhan akan bukakan dan ajarkan sesuai dengan waktu-Nya. Terpujilah Tuhan yang mengajarkan dan membukakan pengertian kepada umat-Nya.


English:

Bible Reading: Luke 24

Many times when we read and meditate on the Word of God, we feel that we cannot understand anything, or that all of it is just a story. If we experience this from time to time, there are a few possibilities: that is maybe it is not time yet for the Lord to reveal it to us, or maybe our eyes and minds are still closed from the truth of God. If we look at what happened to the disciples of Jesus and the two who was walking towards Emmaus, something were there that they did not recognise who Jesus is and Jesus opened up their eyes and they relaised. The other disciples, also experience similar things, their minds were closed that they did not understand the Word of God. But the Lord Jesus opened up their minds that they understood the Word of God.

Seeing from what happened to the disciples of Jesus, we can see how important it is for us to always pray before we read, listen and meditate on the Word of God. Let us pray for the Holy Spirit to lead and reveal the Word of God to us. Let us pray that the Lord would opened up our spiritual eyes and the eyes of our heart so taht we may see the truth of the Lord. Let us also pray so that the Lord himself opens up our minds to understand all the things that we listen, read and meditate upon and to understand what the Lord wants to reveal and teach to us. That way, we are not using our own minds to try to understand the Lord, but what we need is a heart that is willing to be taught and giving our whole lives, physically and spiritually for the Holy Spirit to take over, reveal and teach. let us learn from the Holy Spirit and if we ask taht our eyes and minds be opened, then the Lord will open and teach according to His time. Blessed be the Lord who teaches and reveals understanding to His people.

Friday, November 11, 2011

Kehidupan Raja-Raja Israel | The Lives Of The Kings Of Israel

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 11-12

Kita dapat melihat dari sejarah raja-raja  Israel dan Yehuda bahwa banyak sekali raja yang dibunuh oleh pegawai-pegawai mereka atau oleh pengawal atau bawahan mereka. Sedangkan pada jaman Daud dan Salomo, tidak ada hal seperti itu yang terjadi dalam kerajaan. Dari hal ini ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa hal itu terjadi: mungkin saja orang-orang makin haus akan kekuasaan dan mereka ingin memiliki kekuasaan itu, atau juga raja-raja yang tidak becus memerintah sehingga bawahannya berontak. Kita tidak tahu dengan pasti mengapa hal-hal itu terjadi, tetapi ada satu hal yang kita tahu dengan pasti,yakni, raja-raja yang tidak hidup menurut Firman Tuhan atau yang tidak mencari Tuhan sepanjang hidup mereka atau yang tidak bertobat dari jalannya yang jahat, atau juga yang melakukan hal-hal yang keji di hadapan Tuhan, dan raja-raja ini memiliki akhir yang menyedihkan. Mungkin kita berpikir bagaimana dengan raja Daud dan Salomo, bukankah mereka juga berdosa terhadap Tuhan? Raja Daud, walaupun ia berdosa, tetapi ia selalu bertobat dengan sungguh-sungguh dan ia tidak mati karena dibunuh orang. Raja Salomo, walaupun ia hidup di luar dari jalan Tuhan karena istri-istrinya yang membuat hatinya jauh dari Tuhan, tetapi ia sadar, bertobat dan mengakui bahwa memang hidup tanpa Tuhan itu tidak ada artinya, dan ia tidak mati dibunuh. Yang berbeda adalah hati Daud dan Salomo, mereka memiliki hati yang mau bertobat dan mau ditegur.

Jadi, dari kehidupan raja-raja ini, kita dapat melihat satu kesimpulan yang pasti, yakni mereka yang hidup di luar Tuhan, tidak mau bertobat dan tidak mau ditegur, mereka mati dibunuh. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk hidup di dalam Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Dalam kita bersekolah, bekerja, berbisnis, mengurus rumah tangga dan sebagainya, biarlah kita ikut-sertakan Tuhan dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab Firman itu adalah hidup dan di dalamnya kita mendapatkan hidup yang kekal.


English:

Bible Reading: 2Kings 11-12

We can see from the history of the kings of Israel and Judah that so many of the kings were killed by their servants, guards, or their people. While in the era of David and Solomon, there were nothing of sort that happened. From this there are a few possibilities of why this happened: maybe the people are getting hungrier for power and they wanted it, or maybe the kings were not fit to be king that their people rebelled. We do not know for sure why things things happened, but one thing that we know for sure, is that these kings do not live according to the Word of the Lord or do not seek the Lord in their lives, or do not repent from their wicked ways, or doing wicked things before the Lord, an these kings had a pitiful ending. Maybe we're thinking, what about David and Solomon, did they not also sinned before the Lord? King David, though he sinned, he always truly repent and he did not die because someone killed him. King Solomon, though he lives outside of God's way because of his wives, but he realised, repent and acknowledge that life without the Lord is meaningless and he did not die because someone killed him. What's different is the heart of David and Solomon, they have a heart that wants to repent, and is willing to be rebuked and corrected.

So, form the lives of these kings, we can see one sure conclusion, that they who lived outside of the Lord, who does not want to repent and be corrected or rebuked, they all die because someone killed them. Therefore, let us learn to live in the Lord, relying on the Lord in all aspects of our lives. When we study, work, running businesses, raising a family and etc, let us involve God and live according to the Word of the Lord. Because His Word is life and in it we have eternal life.

Thursday, November 10, 2011

Keseluruhan Firman Tuhan | The Wholeness of the Word of God

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 9-10

Jika kita meihat apa yang Yehu lakukan, ia tidak melakukan semua Firman Tuhan yang ia tahu. Ia tahu bahwa menyembah Baal adalah menentang Firman Tuhan dan ia menjauhkan itu daripada hidupnya, tetapi ia juga tahu bahwa menyembah lembu-lembu emas juga menentang Firman Tuhan, tetapi ia tidak menjauh daripada hal itu. Seringkali kita juga melakukan hal yang sama. Kita tidak melakukan seluruh kebenaran Tuhan yang kita ketahui dan kenal. Seringkali kita hanya melakukan apa yang berguna dan menguntungkan bagi kita, sedangkan bila kita harus melakukan sesuatu yang mengorbankan banyak hal dalam hidup kita, kita masih tidak mau atau tidak rela. Justru inilah hal yang perlu kita hindari.

Marilah kita belajar dari kekurangan dan kesalahan yang sudah pernah dibuat oleh orang-orang sebelumnya. Marilah kita kerjakan dan lakukan seluruh Firman Tuhan yang kita ketahui dan kenal. Sebab Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang akan dituntut menurut apa yang telah dipercayakan kepadanya. Mereka yang dipercayakan banyak akan dituntut banyak pula (Lukas 12:48). Jadi, makin kita mengenal Firman Tuhan dan makin banyak pengertian dan pewahyuan yang Tuhan bukakan, maka makin banyak yang dipercayakan kepada kita untuk kita lakukan di dalam hidup kita ini. Jadi, marilah kita tidak hanya membaca Firman dan mendengarkan Firman, tetapi marilah kita aplikasikannya ke dalam kehidupan kita dan bukan hanya apa yang menguntungkan menurut kita, tetapi biarlah kita belajar agar keseluruhan Firman Tuhan ada di dalam kehidupan kita dan terlaksanakan.


English:

Bible Reading: 2Kings 9-10

If we look at what Jehu did, he did not do all the Word of God that he knew. He knew that worshiping Baal is against the Word of God and he put Baal away from his life, but he also knew that worshiping golden calves are also going against the Word of God, but he did not walk away from that. Many times we do the same thing. We do not do the whole truth of the Lord that we know. Many times, we only do what is beneficial to our lives, while if we know that it will costs us a lot of things from our lives, we are not willing. This is what we must avoid.

Let us learn from the weakness and mistake that was done previously by others. Let us do and act according to the wholeness of the Word of God that we know. Because the Word of God says that everyone will be demanded of what they have been entrusted to them. They who have been entrusted with many, much will be demanded of them (Luke 12:48). Therefore, the more we know the Word of God and the more understanding and revelation that the Lord opens up, the more things are being entrusted to us to do in our lives. So, let us not just read and listen to the Word of God, but let us apply it to our lives and not only what is beneficial according to us, but let us learn so that the wholeness of the Word of God exists in our lives and is acted upon.

Wednesday, November 9, 2011

Bagikan Kabar Baik | Sharing The Good News

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 7-8

Ketika Israel di kepung oleh raja Aram dan tentaranya, mereka sampai hampir kehabisan bahan makanan dan sampai-sampai harga makanan melonjak tinggi. Tetapi melalui nabi Elisa, Tuhan menyampaikan kepada raja Israel bahwa tidak lama lagi itu akan berlalu. Dalam ksiah ini ada juga 4 orang kusta yang berada di depan pintu gerbang dan mereka memutuskan untuk menghampiri perkemahan orang Aram, sebab pikir mereka, jalan manapun yang mereka pilih, pasti akan mati. Tetapi sesampainya mereka di sana, justru tidak ada orang Aram sama sekali, tetapi segala barang milik mereka ditinggalkannya. Sebab Tuhan telah membuat orang Aram kabur melarikan diri oleh karena mereka mendengar bunyi kereta, kuda dan tentara. Mari kita lihat akan 4 orang kusta ini. Ketika mereka sampai ke perkemahan orang Aram, mereka menikmati segala makanan, minuman dan barang-barang yang ada. Secara manusia, sebagai orang buangan dan yang dikucilkan oleh karena penyakit kusta mereka, 4 orang kusta ini tidak menyimpan kabar baik ini untuk dirinya sendiri saja, tetapi mereka memutuskan untuk membagikan kabar baik ini kepada raja Israel dan rakyat yang ada di dalam kota.

Marilah ktia belajar dari 4 orang kusta ini. Walaupun mungkin orang-orang di sekitar kita mengucilkan kita, sepertinya membuang kita dan tidak memperdulikan kita, kita tetap perlu untuk membagikan kabar baik kepada mereka. Kita tetap mengasihi mereka dan ingin mereka juga merasakan berkat yang kita dapatkan. Oleh karena itu, marilah kita bagikan kabar baik Injil Keselamatan yang kita telah terima dan percayai kepada orang-orang di sekitar kita. Janganlah kita menyimpannya untuk diri kita sendiri saja.


English:

Bible Reading: 2Kings 7-8

When Israelites was surrounded by the Arameans, they almost ran out of food and that the prices went up really high. But through the prophet Elisha, the Lord said to the king of Israel that soon it will all be over. In this event, there were also 4 lepers who were in front of the gate and they decided to go to the camp of the Arameans because they thought that they were going to die which ever way they choose. But when they arrive at the camp of the Arameans, there were no one there but all their belongings were left behind. Because the Lord had made is so that the Arameans fled because they heard chariots, horses and armies. Let us look at these 4 lepers. When they arrived at the camp of the Arameans, they enjoyed the food, drinks and the things left by the Arameans. Logically, as a group of people who were an outcast and rejected because of their leprosy, they did not keep this good news to themselves, but they decided to share this good news to the king of Israel and the people in the city.

Let us learn from these 4 lepers. Even though maybe the people around us rejects us, as if we were thrown out and no one cares, we still need to keep on sharing the good news to them. We still love them and want them to also experience the blessings that we received. Therefore, let us share the good news of Salvation that we have received and believed to those around us. Do not keep it to ourselves.

Tuesday, November 8, 2011

Pengorbanan Yesus | The Sacrifice Of Jesus

Indo:

Pembacaan Alkitab: Lukas 23

Setelah Yesus di bawa menghadap kepada pontiu Pilatus dan Raja Herodes untuk diadili oleh karena banyaknya tuduhan yang diajukan oleh para imam dan orang banyak, maka Pontius Pilatus dan Raja Herodes tidak menemukan kesalahan apapun yang Yesus lakukan. Pontius mencoba tiga kali untuk melepaskan Yesus tetapi para imam dan orang banyak dengan keras meminta agar Yesus disalibkan dan agar Barabas dilepaskan. Dari awal sampai akhir, kehidupan Yesus, Ia tidak berdosa dan di mata keadilan dan kebenaran manusiapun Ia ditemukan tidak bersalah. Tetapi Yesus harus mati bagi semua kesalahan dan dosa-dosa kita.

Oleh karena hidup-Nya yang sempurna, tidak bercacat dalam hal, Ia tidak berbuat dosa dan tidak lahir dalam dosa karena memang Ia lahir bukan karena benih manusia, tetapi karena Roh Kudus, maka Yesus dapat menjadi penebus hidup kita yang kekal. Oleh karena kematian-Nya di kayu salib, kita semua dapat merasakan dan mendapatkan anug'rah keselamatan. Maka dari itu, marilah ktia tidak sia-siakan pengorbanan Yesus bagi kita. Bila kita percaya dan mau menerima atau sudah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat di dalam hidup kita, maka biarlah kita hidup bagi Dia dan tidak lagi hidup di dalam dosa. Ingatlah akan pengorbanan-Nya bagi kita dan marilah kita memilih untuk menghormati pengorbanan-Nya dengan tidak memilih kehidupan yang bertentangan dengan Firman Tuhan.


English:

Bible Reading: Luke 23

After Jesus was brought to Pilate and king Herod to be judged because of the many accusations that were made by the priests and the crowd, then Pilate and king Herod did not find any fault that Jesus did. Pilate tried to release Jesus three times, but the priests and the crowd demanded that Jesus was to be crucified and that Barabbas was to be released. From the start until the end of Jesus' life, He did not sinned and in the eyes of the justice and righteousness of men, He was also found not guilty. But Jesus still had to die for all our iniquities and sins.

Because of His perfect life, blameless that He did not sin and was not born in sin because He was born not because of the seed of man, but because of the Holy Spirit, then Jesus can be the eternal Redeemer of our lives. Because of His death on the cross, we all can experience and receive the grace of salvation. Therefore, let us not waste or make Jesus' sacrifice go in vain. If we believe and want to receive or has received the Lord Jesus Christ as our only Lord and Saviour in our lives, let us live for Him and no longer in sin. Remember of His sacrifice for us and let us choose to honour that sacrifice by not choosing to live in a life that go against the Word of God.

Monday, November 7, 2011

Cara Tuhan | The Lord's Method

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 5-6

Melalui cerita Naaman, seorang pahlawan yang kena kusta, kita dapat melihat bahwa Tuhan adalah Allah yang unik dan cara-Nya tidak pernah dapat kita mengerti. Secara logika manusia apa yang Naaman katakan masuk di akal. Mengapa harus mandi di sungai Yordan tujuh kali? Mengapa tidak di sungai yang leibh baik? Bila kita berdiri di dalam situasi Naaman, mungkin kita juga akan berkata hal yang serupa dan bersikap yang sama. Apalagi kita sudah datang jauh-jauh, tetapi menemui dirinyapun tidak. Bila kita melihat hal ini, bukankah Tuhan kita itu Tuhan yang unik dan mengherankan? Tetapi ketika Naaman mengikuti apa yang nabi Elisa katakan, yakni mandi di sungai Yordan tujuh kali, maka sembuhlah dia dari kustanya.

Dari kesaksian hidup Naaman ini, kita dapat melihat bahwa rencana dan rancangan kita bukanlah rencana dan rancangan Tuhan. Apa yang kita harapkan juga belum tentu apa yang Tuhan inginkan. Tetapi bila Tuhan berfirman, baik itu melalui nabi-Nya, pastor, Alkitab, khotbah, ataupun melalui suara Roh Kudus, yang Tuhan lihat dan inginkan dari kita adalah ketaatan. Apakah kita rela untuk taat melakukan apa yang Tuhan katakan, ataukah kita menggerutu dan meragukan cara Tuhan? Oleh karena itu, marilah kita sadari bahwa jalan Tuhan adalah unik dan tidak akan selalu masuk di akal, tetapi bila Tuhan berfirman, maka marilah kita taat.


English:

Bible Reading: 2Kings 5-6

Through the story of Naaman, a valiant soldier who had leprosy, we can see that the Lord is a unique God and we can never understand His methods. As per human logic, what Naaman said made sense. Why must he wash himself seven times in the Jordan river? Why not in other river which are better? If we stand in Naaman's shoes, maybe we would also say similar things and respond the same way. Moreover, we have come from afar and yet we don't even see his face. If we look at this, isn't our Lord is a unique God? But when Naaman followed what the prophet Elisha said, that is to wash himself seven times in the Jordan River, he was healed from his leprosy.

From the life testimony of Naaman, we can see that our plans are not His plans. What we hope for might not be what He wants. But if the Lord speaks, may it be from His prophets, pastors, Bible, sermons or even through the whisper of the Holy Spirit, what the Lord sees and want from us is obedience. Are we willing to obey and do what the Lord said, or do we grumble and doubt His method? Therefore, let us realise that the Lord's method is unique and will sometimes does not make sense, but if the Lord has spoken, let us obey.

Sunday, November 6, 2011

Allah Yang Sama Dulu, Sekarang & Selamanya | God Who Is The Same Yesterday, Today & Forever

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 4

Kita tahu bahwa Tuhan Yesus telah dua kali melakukan mujijat dalam memberi makan orang banyak dengan makanan yang sedikit dan bahkan sampai ada sisa. Tuhan pernah memberi makan 5000 orang laki-laki belum lagi para perempuan dan anak-anak, hanya dengan 5 roti adan 2 ikan dan ada sisa 12 bakul. Tuhan juga pernah memberikan makan 4000 orang laki-laki belum lagi para perempuan dan anak-anak, hanya dengan tujuh roti dan beberapa ikan kecil dan ada sisa 7 bakul. Dari sini kita tahu bahwa segalanya mungkin bagi Tuhan dan bahwa Tuhan mencukupkan bagi kita walaupun sepertinya tidak cukup. Tetapi Tuhan tidak hanya melakukan hal ini di melalui Yesus. Tuhan juga melakukan hal yang sama jauh sebelum Tuhan Yesus Kristus turun ke bumi sebagai manusia. Melalui Elisa, seorang janda mengisi bejana-bejana hanya dengan sebuah buli-buli berisi minyak. Melalui Elisa juga, 100 orang dapat makan kenyang hanya dengan 20 roti jelai dan masih ada sisanya.

Kita dapat melihat bahwa Tuhan kita itu sama, dulu, sekarang dan selamanya. Bila Tuhan dapat melakukan mujijat akan mencukupkan orang makan dengan persediaan yang sangat sedikit, maka Ia juga dapat melakukannya di jaman ini. Oleh karena itu, tidak ada yang perlu kita takuti, khawatirkan atau ragukan. Tetapi, biarlah kita yakin, percaya, berharap dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus yang akan selalu mencukupkan kebutuhan anak-anak-Nya yang mengasihi Dia. Sebab Tuhan adalah sama, dulu, sekarang dan selamanya. Terpujilah Tuhan Allah yang memenuhi kebutuhan umat-Nya!


English:

Bible Reading: 2Kings 4

We know that the Lord Jesus had twice performed a miracle whereby a multitude of people are fed with such little provision and yet there was leftovers. The Lord had once fed 5000 men and not counting the women and children, only with 5 bread and 2 fishes and there was 12 baskets of leftover. The Lord also had once fed 4000 men and not including the women and children, only with 7 bread and a few small fishes and there was 7 baskets leftover. From here we know that all things are possible for the Lord and that the Lord makes it sufficient for us though it seems that it is not enough. But the Lord did not only did this through Jesus. The Lord also did the same thing far before the Lord Jesus Christ came down to earth as man. Through Elisha, a widow filled many empty jars with only a jar of oil. Through Elisha, 100 men was fed only with 20 bread and there was leftovers.

We can see that our Lord is the same, yesterday, today and forever. If the Lord can do miracles to sufficiently feed people with only little provisions, then He can also do it in this age and era. Therefore, there is nothing that we need to fear, worry about or doubt. But lat us be sure, believe, hope and have faith in the Lord Jesus Christ who will always fulfill the needs of His children who loves Him. Because the Lord is the same, yesterday, today and forever. Blessed be the Lord who fulfill the need of His people!

Saturday, November 5, 2011

Hidup Berpengaruh | Influential Life

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 3

Dalam pasal ini kita dapat melihat bahwa tiga raja yang datang ingin menyerang raja Moab, yakni raja Israel, raja Yehuda dan raja Edom. Mereka kekurangan air dan dalam keadaan yang lemah sehingga mereka berkata bahwa Tuhan menyerahkan mereka ke tangan Moab. Dan di tengah-tengah kelelahan itu, Yosafat, raja Yehuda, mencari seorang nabi Tuhan untuk meminta petunjuk lalu mereka mencari nabi Elisa untuk meminta petunjuk. Di antara ketiga raja itu, hanyalah Yosafat, raja Yehuda, yang mengikuti jalan Tuhan dan hanya karena Yosafatlah nabi Elisa rela memperrtanyakan kepada Tuhan tentang hal Moab. Pada akhirnya mereka menang dan Moab terkalahkan dan bahkan ketiga raja ini melihat mujizat Tuhan yang memberikan kepada mereka semua air untuk diminum.

Dari kejadian di atas, kita dapat lihat bahwa nabi Elisa hanya akan mencari Firman Tuhan hanya karena Yosafat, yakni orang yang takut akan Tuhan. Sedangkan raja Israel dan raja Edom, adalah orang-orang yang berbuat jahat di mata Tuhan. Dari sini, kita dapat belajar bahwa jika ada seorang yang percaya kepada TUhan, yang hidup benar sesuai dengan Firman Tuhan, maka seseorang itu akan dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarnya. Seperti Yosafat, yang karenanya, raja Israel, raja Edom beserta seluruh tentara mereka dapat merasakan mujizat Tuhan dan kemenangan yang Tuhan berikan. Marilah kita belajar seperti Yosafat. Marilah kita ketahui bahwa kehadiran kita di suatu tempat, baik itu di keluarga, di tempat kerja, di dalam partner bisnis, di sekolah dan sebagainya, kita dapat menjadi berkat dan saksi bahwa Tuhan Yesus Kristuslah Allah. Jika hanya karena Yosafat sendir yang mencari Tuhan dan 2 raja beserta tentara mereka selamat, maka bila kita juga berdoa, mencari Tuhan, melakukan sesuai dengan Firman-Nya dan berdoa bagi orang-orang di sekitar kita, maka mereka akan melihat kesaksian hidup kita dan mereka juga akan dapat merasakan mujizat Tuhan melalui kehidupan kita, sehingga mereka dapat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. jadi, mari kita hidup berpengaruh dan menjadi pengaruh yang baik yang memuliakan Tuhan.


English:

Bible Reading: 2Kings 3

In this chapter we can see that there are 3 kings that comes to attack the king of Moab, that is kings of Israel, Judah and Edom. They were running out of water and in a weak state that they said that the Lord is giving their lives to the Moabites. And in the midst of their weak state, Jehoshaphat, king of Judah, sought a prophet of the Lord to ask for guidance and then they find the prophet Elisha to ask for guidance. between the three kings, only Jehoshaphat who follows the way of the Lord and only because of him that Elisha is willing to ask the Lord about Moab. In the end they won against Moab and they also saw a miracle of the Lord who gave them all water to drink.

From this event, we can see that Elisha was only going to seek the word of the Lord only because of Jehoshaphat, a person who fears the Lord. While the kings of Israel and Edom are people who did wicked things before the Lord. From here we can learn that if there is one person who believes in the Lord, who lives righteously according tot he Word of God, then that person will be able to influenced the lives of the people around them. Like Jehoshaphat, whom because of him, kings of Israel and Edom and their entire army can experience the miracles of the Lord and the victory that the Lord gave. Let us learn to be like Jehoshaphat. Let us realise that our presence in a place, may it be in our family, in our workplace, with our business partners, at school and etc, we can be a blessing and a witness that the Lord Jesus Christ is God. If only because of Jehoshaphat alone who seek the Lord and 2 kings along with their army can be saved, then if we also pray, seek the Lord, do according to His Word and pray for the people around us, then they will be able to see the testimonies of our lives and they can also experience the miracle of the Lord through our lives, such that they would believe in the Lord Jesus Christ. So, let us live an influential life and become a good influence that glorifies the Lord.

Friday, November 4, 2011

Nabi Elisa | The Prophet Elisha

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 1-2

Elia adalah nabi yang taat dan setia kepada Tuhan dan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Elisa adalah bujangnya Elia yang dipilih oleh Tuhan untuk menggantikan Elia nantinya. Ketika Elia sudah mau diangkat oleh Tuhan ke surga, beberapa kali Elia meminta agar Elisa menunggu di dalma kota, tetapi Elisa tetap teguh untuk mengikuti ke manapun Elia pergi. Elisa memiliki hati yang setia dan tunduk sehingga ia ingin terus berada di mana tuannya berada. Tetapi dari sini kita juga dapat melihat ketekunan dan kegigihan Elisa dalam mengikuti Elia, sebab ia tahu bahwa Elia akan diangkat dan ia juga tahu bahwa dialah yang akan meneruskan jabatan nabi ganti Elia. Dan oleh karena kegigihan dan ketekunannya itu, Tuhan memberikan sesuai dengan apa yang dia minta, yakni urapan ganda dari apa yang Elia miliki. Setelahnya Elisa melakukan juga banyak hal yang memuliakan nama Tuhan sebagai nabi-Nya.

Dari kehidupan Elisa ini, kita dapat belajar sifat dan karakter Elisa. Ketaatan, kesetiaan, penundukan, kegigihan dan ketekunannya dalam mengikuti Tuhan, mengejar Tuhan dan juga melayani tuannya Elia. Bila kita memiliki apa yang Elisa miliki dalam hubungan kita dengan Tuhan, maka kita akan dapat melihat lebih lagi akan kuasa tangan Tuhan dan urapan-Nya atas hidup kita. Tentunya kita perlu untuk ingin hidup hanya bagi Tuhan. Jadi, bila kita melayani Tuhan dalam segala bidang, biarlah kita belajar sikap dan karakter Elisa yang dengan gigih mengejar Tuhan. Bila kita belum melayani Tuhan dengan apa yang Tuhan telah berikan, biarlah kita juga terus kejar hatI Tuhan agar ktia tahu apa bagian kita yang Tuhan telah sediakan. Dengan begitu kita hidup untuk Tuhan seperti nabi-nabi-Nya di jaman dulu.


English:

Bible Reading: 2Kings 1-2

Elijah is an obedient, faithful prophet and used by the Lord in amazing ways. Elisha is Elijah's servant, chosen by the Lord to take Elijah's place in the end. When Elijah was ready to be taken by the Lord into the heaven, many times Elijah asked Elisha to stay in the city, but Elisha stood firm to follow where ever Elijah goes. Elisha have a heart that is faithful and submissive that he wants to be where ever his master is. But from here we can also see the perseverance of Elisha in following Elijah, because he knows that Elijah wil soon be taken away and he knows that he will be the one to continue the ministry of Elijah as a prophet. Because of his perseverance, the Lord gave him as he asked, that is double portion of Elijah's anointing. After that, Elisha also went and did many things that glorifies the name of the Lord as His prophet.

From the life of Elisha, we can learn his attitude and character. His obedience, faithfulness, submission and perseverance in following the Lord, running after the Lord and also in serving his master, Elijah. If we have what Elisha had in our relationship with the Lord, then we will see more of the works of His hands and His anointing upon our lives. Of course we need to want to live only for the Lord. So if we are serving the Lord in any aspect, let us learn to have the attitude and character of Elisha who persevere to run after the Lord. If we haven't served the Lord yet with whatever the Lord had given, let us keep on running after God's heart so that we know our portion that the Lord had prepared. That way we live for the Lord like the prophets in the olden days.

Thursday, November 3, 2011

Pasangan Hidup | Partner In Life

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1R%aja-Raja 21-22

Kita ketahui bahwa Raja Ahab melakukan hal yang jahat di mata Tuhan. Ia menyembah Baal, melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, membawa Israel juga untuk berbuat dosa dan jauh daripada Tuhan. Ia juga menginginkan milik orang lain sehingga istrinya membunuh dan merampas milik orang lain. Sungguh jahat perbuatan yang dilakukan oleh Raja Ahab dan istrinya, Izebel. Raja Ahab juga telah berkali-kali diperingatkan akan kebenaran Tuhan dan diberi kesempatan untuk bertobat dan ketika ia ditegur kembali oleh karena ia telah membunuh Nabot dan metampas kebun anggur miliknya, Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan sehingga Tuhan membuat malapetaka yang akan diturunkan-Nya itu di tunda untuk keturunan Ahab, walaupun Ahab akan tetap mati dan dijilat darahnya oleh anjing.

Kita dapat lihat bahwa sebenarnya Ahab mengenal kebenaran Tuhan, tetapi ia yang memilih untuk tidak ikuti jalan Tuhan dan terlebih lagi karena istrinya Izebel yang juga memimpin dan membawa Ahab serta Israel untuk menyembah Baal. Inilah sebabnya Tuhan melarang Israel untuk mengambil istri dari bangsa yang tidak mengenal Tuhan, sebab itu merusak apa yang Tuhan telah siapkan bagi bangsa Israel. Oleh karena itu marilah kita yang masih belum menikah, tidak sembarangan mencari pasangan hidup. Kita telah melihat banyak contoh dan salah satunya adalah Raja Ahab. Biarlah kita belajar seperti nenek moyang mereka, yakni Abraham dan Ishak, ketika mereka ingin mencarikan istri untuk Ishak, Tuhan ikut campur dan Tuhanlah yang memilih untuk Ishak. Jadi, biarlah kita berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk memimpin dan memilih untuk kita, sebab Ia tahu yang terbaik bagi kita. Marilah kita belajar dari raja-raja Israel, agar kita tidak asal mengambil pasangan hidup hanya karena kita suka, tetapi biarlah kita bertindak sesuai dengan Firman Tuhan dan biarlah kita juga serahkan bagian hidup kita yang ini kepada Tuhan. Dia yang menciptakan dan Dia juga yang mengenal ciptaan-Nya dan kebutuhan ciptaan-Nya. Oleh sebab itu, biarlah kita belajar berserah kepada Tuhan untuk memilihkan pasangan hidup bagi kita yang telah Ia siapkan.


English:

Bible Reading: 1Kings 21-22

We know that king Ahab did wicked and evil things before the Lord. He worships Baal, did things that go against the Word of God, bringing Israelites to sin too and to go away from the Lord. He also wants what belong to others that his wife killed and took what belong to others. Truly what they did was wicked and evil. King Ahab was also been rebuked and corrected many times of the truth of the Lord and given the chance to repent, and when he was rebuked again because he has killed Naboth and took his vineyard, Ahab humbled himself before the Lord such that the Lord delayed the disaster that He has planned and will bring it down upon his descendants instead, even though Ahab will still die and his blood will be licked by dogs.

We can see that Ahab actually knows the truth of the Lord, but he chose not to follow the way of the lord and moreover it was because his wife Jezebel, who leads and brought Ahab and Israelites to worship Baal. This is why the Lord commanded Israelites not to inter-marry with nations who does not know the Lord, because it will ruin what the Lord had planned for Israelites. Therefore, let us all who are not yet married, not choose our partner in life just like that. We have seen many examples and one of the is king Ahab. Let us learn from their ancestors, Abraham and Isaac, when they wanted to find a wife for Isaac, the Lord was involved and the Lord is the One who chose for Isaac. So, let us pray and ask from the Lord to guide and choose for us, because He knows who's best for us. Let us learn from the kings of Israelites so that we would not just pick up anyone whom we like as our partner in life, but let us act according to the Word of God and let us also surrender this part of our lives to the Lord. He creates and He also the One who knows His creations best and the need of His creation. Therefore, let us learn to surrender to the Lord to choose our partner in life for us, whom He has prepared.

Wednesday, November 2, 2011

Banyak Berdoa | Praying

Indo:

Pembacaan Alkitab: Lukas 22

Tuhan rindu agar kita semua banyak berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, agar kita tidak jatuh di dalam pencobaan. Kita semua tahu bahwa doa adalah komunikasi antara kita dengan Tuhan, tetapi juga dapat berupa doa permohonan, doa peperangan, doa ucapan syukur. Makin banyak kita berkomunikasi dengan Tuhan, maka kita makin mengenal Tuhan kita. Dan jika kita makin kenal Tuhan kita, maka kita akan menjadi biasa untuk mencari dan berbicara dengan-Nya dalam segala sesuatu. Kita juga akan melatih kepekaan kita akan apa yang Tuhan inginkan.

Yang kita juga perlu latih ialah kebiasaan untuk selalu bertanya kepada Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya bila kita menghadapi sesuatu di dalam hidup kita. Dengan begitu bila kita menghadapi pencobaan, kita akan selalu datang kepada Tuhan untuk meminta hikmat dan cara untuk mengatasinya. Sebab ada Firman Tuhan berkata, 'Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis, maka ia akan lari daripadamu' (Yakobus 4:7). Oleh sebab itu, bila kita sudah memiliki kebiasaan dan kesukaan untuk datang kepada Tuhan dalam segala hal, kita melakukan Firman Tuhan dalam Yakobus 4:7, yakni kita tunduk kepada Allah dan kita akan mendapatkan kekuatan untuk melawan iblis di saat cobaan datang.

Maka dari itu, marilah kita banyak berdoa, berkomunikasi dan bersekutu dengan Tuhan. Marilah kita bangun kebiasaan untuk selalu bertanya dan berkomunikasi dengan-Nya dalam segala hal. Datang kepada Tuhan dan lawanlah iblis dalam segaal pencobaan yang kita hadapi. Terpujilah Tuhan yang rindu bersekutu dengan kita.


English:

Bible Reading: Luke 22

The Lord desires for all of us to pray a lot and to have a relationship with the Lord, so that we won't fall into temptation. We all know that prayer is communication between us and the Lord, but it can also be a supplication, warfare and thanskgiving. The more we communicate with the Lord, then the more we will know the Lord. And the more we know the Lord, we will become accustomed to seeking and talking to Him in all things. We are also training our sensitivity to what the Lord wants.

What we also need to train is the habit of always asking and communicating with Him when we are facing something in our lives. That way, when we face temptation, we will always come tot he Lord to ask for wisdom and ways to overcome it. Because there is a Word of God that says, ' Submit yourself to God, resist the devil and he will flee from you' (James 4:7). Therefore, when we have this habit and likeness to come to the Lord in all things, we are acting upon this Word of God in James 47, that is we submit ourselves to the Lord and we will receive strength to resist the devil when temptation comes.

Therefore, let us pray a lot, communicate and have a relationship with the Lord. Let us build a habit to always ask and communicate with the Lord in all things. Come to the Lord and resis the devil in all temptation that we face. Blessed be the Lord who desires for us to have a relationship with Him.

Tuesday, November 1, 2011

Kesempatan Bertobat | A Chance To Repent

Indo:

Pembacaan Alkitab: 1Raja-Raja 19-20

Raja Ahab tidak hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan ia tidak berjalan di jalan yang benar. Tetapi iraja Ahab mengikuti istrinya, Izebel untuk melakukan yang jahat di mata Tuhan dengan menyembah Baal. Walaupun demikian, Tuhan memberikan kesempatan untuk Ahab bertobat dan kembali ke jalan Tuhan. Pada saat Tuhan tunjukkan kedashyatan-Nya di gunung Karmel, Tuhan telah berikan kesempatan agar Ahab mau bertobat, tetapi ia tidak. Sekarang Tuhan berikan kesempatan lagi, yakni bahwa ia akan menang dalam peperangan agar ia tahu bahwa Tuhanlah Allah. Tetapi setelah kemenangan itu, Ahab tidak bertobat dan bahkan berontak kepada Firman Tuhan dengan tidak menumpas habis musuh-musuhnya.

Kita dapat melihat bahwa bukannya Tuhan tidak memberikan kesempatan untuk bertobat, tetapi Ahab sendiri yang tidak mau bertobat. Seringkali Tuhan bukakan jalan dan kesempatan agar kita dapat menyaksikan kebesaran dan kuasa-Nya, sehingga kita percaya kepada-Nya dan bertobat. Tetapi seirngkali juga kita tidak memperdulikannya atau masih memilih untuk mengikuti apa yang kita mau dan bukan jalan Tuhan. Dan dari kehidupan Ahab kita tahu bahwa karena pemberntakannya dan pilihannya untuk tidak bertobat, maka ia nyawanyalah yang menjadi tanggungannya. Oleh sebab itu, marilah kita bertobat selagi Tuhan masih memberikan kita kesempatan. Janganlah kita menunda-nunda pertobatan kita. Janganlah kita merasa bahwa kita masih ada banyak waktu, sebab kita juga tidak tahu kapan waktunya yang telah ditentukan untuk kita mati. Maka dari itu, marilah kita hidup di dalam pertobatan dan ketaatan untuk ikuti Firman Tuhan dan jangan kita menunda-nunda hal-hal yang Tuhan bukakan untuk kita buang atau agar kita bertobat. Jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan.


English:

Bible Reading: 1Kings 19-20

King Ahab did not live according to the Word of God and he did not walk in the righteous path. But king Ahab followed his wife, Jezebel to do what is evil before the Lord by worshiping Baal. Even so, the Lord gave Ahab a chance to repent and to go back to the way of the Lord. When the Lord showed His greatness and power at mount Carmel, the Lord gave Ahab a chance to repent, but he did not. Now the Lord gave Ahab another chance, that is he will win the battle so that he would know that the Lord is God. But after the victory, Ahab did not repent and even rebelled against the Word of God by not finishing all his enemies.

We can see that it's not that the Lord did not gave a chance to repent, but Ahab simply chose not to repent. Many times the Lord opened up chances so that we may witness His greatness and pwer so that we would believe in Him and repent. But many times too, we did not care or still chose to follow what we want and not the way of the Lord. And from the life of Ahab we know that because of his rebellion and his choice not to repent, his life was the price. Therefore, let us repent while the Lord is still giving us chances. Do not delay our repentance. Do not feel that we still have a lot of time, because we do not know when is the appointed time for us to die. Therefore, let us live in repentance and obedient to follow the Word of God and do not delay the things that the Lord had revealed for us to throw away or so that we would repent from. Do not waste the chances that the Lord gave.