Sunday, November 13, 2011

Tuhan, Bapa Kita | The Lord, Our Father

Indo:

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 13-14

Banyak sekali raja-raja Israel yang tidak hidup menurut Firman Tuhan, melainkan hidup jauh daripada Tuhan. Begitu juga dengan raja-raja Yehuda, walaupun ada beberapa yang hidup dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tetapi tidak secara keseluruhan, banyak dari mereka masih mempersembahkan korban bakarn kepada allah lain dan bukan kepada Tuhan, Allah mereka. Dapatkah kita bayangkan apa yang Tuhan rasakan dengan melihat umat-Nya seperti itu? Hal itu sama dengan melihat anak-anak kita berontak kepada kita, tidak lagi mendengarkan nasihat  dan kata-kata kita, dengan singkat, hal itu seperti memiliki anak durhaka yang tidak tahu terima kasih dan balas budi. Apakah perasaan kita bila kita memiliki anak-anak yang durhaka? Bukankah hati kita akan pedih dan hancur? Begitu juga dengan hati Tuhan, hati-Nya hancur melihat anak-anak-Nya berlaku keji, jahat dan berontak terhadap Firman-Nya. Tetapi lebih dari itu, Tuhan sebagai Allah yang adil tetap perlu menurunkan hukuman dan keadialnnya terhadap masing-masing orang menurut perbuatannya masing-masing. Tetapi Tuhan juga adalah Allah yang menetapi janji dan karena janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan juga kepada Daud, maka Tuhan masih dapat melepaskan mereka dan membangun mereka kembali dan memberikan kesempatan-kesempatan untuk hidup benar. Dari sini, kita dapat melihat beberapa karakter Tuhan kita yang adalah Bapa, Hakim yang adil dan juga Tuhan yang menetapi janji-janji-Nya.

Sekarang mari kita bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang Israel dan Yehuda. Apakah kita menjadi anak-anak yang taat, setia dan hidup menurut apa yang Tuhan, Bapa kita perintahkan? Ataukah kita seperti Israel dan Yehuda yang masih lebih sering hidup menurut jalannya masing-masing, yang tidak mendengarkan Firman Tuhan dan yang berlaku durhaka terhadap Tuhan Bapa mereka? Baiklah kita periksa hati dan diri kita dan biarlah kita bertobat dari segala ketidak-taatan kita, ketidak-setiaan kita dan kedurhakaan kita terhadap Tuhan. Janganlah lagi kita melakukan hal-hal yang menghancurkan hati-Nya, tetapi marilah kita belajar untuk menyenangkan hati Tuhan, Bapa kita.


English:

Bible Reading: 2Kings 13-14

Many of the kings of Israel did not live according tot he Word of God, but lived far away from the Lord. The same thing also happened to the kings of Judah, although there are a few who lived and did what was right before the Lord, but they weren't whole, many of then still give offerings to other gods and not to the Lord, their God. Can we imagine what the Lord felt when He sees His people act like that? It is the same as if we're looking at our own children who rebelled against us, who does not listen to our advices and words, in short, it as if we have children who are rebellious, doesn't know gratitude. What will we feel if we have children like that? Wouldn't our hearts hurt and be broken? The same thing happened to the Lord, His heart is broken when He sees His children doing wicked things, and rebelling against His Words. But more over, the Lord as a just God still have to let down judgment and justice to each one according to their actions. But the Lord is also a God who keeps His promises and because of His promises to Abraham, Isaac Jacob and also to David, the Lord build them up again and gave them chances to live righteously. From here, we can see a few characters of the Lord who is our Father, a just Judge, and also a God who keeps His promises.

Now, let us compare our lives with the lives of Israel and Judah. Are we obedient, faithful and live according to what the Lord, or Father commanded? Or do we live like Israel and Judah who tend to follow their own ways and who do not listen to the Word of God and who rebelled against the Lord their Father? Let us check our hearts and lives and let us repent from all disobedience, unfaithfulness and rebellious acts towards the Lord. Let us no longer do things that breaks the heart of God, but let us learn to please the heart of the Lord, our Father.

No comments:

Post a Comment