Saturday, April 2, 2011

Jangan Iri Hati

Pembacaan Alkitab: Kejadian 36-37

Dalam keluarga Yakub, di antara anak-anaknya, Yusuflah yang paling disayangi oleh Yakub. Hal ini dikarenakan bahwa Yusuf adalah anak pertama yang di tunggu-tunggu sedemikan lama dari istri yang paling di sayanginya, yaitu Rahel. Oleh sebab itu sangat sayanglah ia kepada Yusuf. Tetapi hal ini menimbulkan masalah dalam keluarga Yakub, terutama antara anak-anaknya sendiri. Tentunya saudara-saudara Yusuf menjadi iri kepadanya karena Yusuf mendapatkan yang terbaik dari ayah mereka. Ditambah lagi sikap Yusuf yang taat dan selalu melaporkan apa adanya kepada ayahnya, termasuk kejahatan saudara-saudaranya. Oleh sebab itu, makin bencilah saudara-saudara Yusuf kepadanya, sehingga sampai suatu saat mereka bertekad untuk membunuh Yusuf.

Sekarang, marilah kita perhatikan hati dan kehidupan kita. Adakah iri hati di dalam diri kita? Iri kepada saudara kita sendiri, iri kepada sesama teman, iri kepada sesama pelayan Tuhan, iri kepada tetangga dan sebagainya? Bila kita ada sedikti saja iri hati dalam hati kita, maka itu seperti peribahasa yang berkata, "nila setitik rusak susu sebelanga". Hanya karena iri hati yang kecil dalam hati kita, maka rusaklah seluruh kehidupan kita. Kecuali bila kita bertobat dan membuang rasa iri hati itu. Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa bila kita iri kepada saudara kita, maka kita sudah seperti membunuh. Sebab dari iri hati maka akan muncul kebencian yang dalam sehingga membuat kita ingin membunuh seseorang. Dan inilah yang terjadi kepada saudara-saudara Yusuf. Dan penyebabnya dari iri hati adalah ingin memiliki apa yang tidak kita miliki, seperti saudara-saudara Yusuf yang ingin juga di sayangi oleh Yakub seperti Yakub mengasihi Yusuf.

Maka dari itu, marilah kita jaga hati kita setiap saat. Walaupun bukanlah hal yang mudah, tetapi ketahuilah bahwa di dalam Tuhan ada damai, pengampunan dan kepuasan. Jadi bila kita mengerti kasih Tuhan dan bahwa di dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan, maka kita tidak akan lagi menginginkan apa yang bukan milik kita, tetapi kita akan dengan tenang dan dengan iman percaya bahwa Tuhan yang mengerti segala kebutuhan kita akan mencukupi dan akan memberikan pada kita kepuasan. Maka dari itu, marilah kita berpaling kepada Yesus, carilah kehendak-Nya, dan bertobatlah dari segala iri hati dan mengingini milik orang.

No comments:

Post a Comment