Monday, April 11, 2011

Hati, Telinga, dan Mata yang Terbuka

Pembacaan Alkitab: Matius 13

Pada saat Yesus mengajar dengan perumpamaan, ada 2 tipe orang yang hadir, mereka yang hati, telinga dan matanya terbuka dan mereka yang hatinya tebal, telinganya berat mendengar dan matanya tertutup. Terhadap mereka yang hati, telinga dan matanya terbuka, Tuhan menceritakan arti dari perumpamaan dan juga rahasia kerajaan Sorga. Sedangkan kepada mereka yang hati, telinga dan matanya tertutup, tidak ada pewahyuan sama sekali.

Yang manakah kita di dalam kehidupan kekristenan kita bersama dengan Tuhan? Apakah hati kita susah untuk menangkap Firman Tuhan? Apakah telinga kita berat untuk mendengar teguran Tuhan dan apakah mata kita tertutup untuk melihat mujijat dan jalan Tuhan? Ataukah kita orang yang membuka hati, telinga dan mata kita terhadap Firman, teguran dan jalan Tuhan?

Hanya kepada mereka yang mau melembutkan hatinya terhadap Firman Tuhan baru dapat diberikan pengertian akan Firman-Nya, rencana-Nya dan jalan-Nya. Hanya kepada mereka yang telinganya mau mendengar dan matanya mau melihat diberikan jalan dan rahasia-rahasia Sorgawi.

Hati yang tebal berbicara akan hati yang sombong dan hati terluka sedemikan rupa sehingga ditutupi oleh banyak hal lainnya agar ia tidak membiarkan orang lain atau Tuhan menyentuh hatinya. Telinga yang berat mendengar berbicara akan kita yang susah diajar, susah ditegur dan yang keras kepala.  Mata yang tertutup berbicara akan kita yang jalan tanpa memiliki visi dan tujuan dalam hidup kita.

Maka dari itu, marilah kita periksa hidup kita sehari-hari dan bukan hanya pada saat ditegur atau diingatkan.  Marilah kita buang segala ketebalan hati, kesombongan hati yang ada dan biarlah hati kita terbuka untuk Tuhan. Marilah kita buang kekeras-kepalaan kita dan buka telinga untuk mendengar ajaran, teguran dan nasihat Tuhan dan janganlah kita kabur dari kebenaran dengan menutup telinga kita. Marilah juga kita buka mata kita untuk melihat mujijat dan jalan yang Tuhan telah tunjukkan di depan kita sehingga kita tidak lagi berjalan tanpa tujuan, tetapi kita memiliki visi yang dari Tuhan.

No comments:

Post a Comment