Wednesday, October 30, 2013

Di Saat Masa Kelam | In Dark Times

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Raja-Raja 19-20

Ketika Elia mendengar bahwa Izebel mengincar nyawanya dan belum ada perintah dari Tuhan untuk apa yang harus ia lakukan atau ke mana ia harus pergi, maka larilah Elia dari Izebel. Elia pergi menuju guinung Tuhan, gunung Horeb untuk mencari petunjuk Tuhan. Dan dalam perjalanannya, ia dijaga oleh Tuhan dan diberi makan dan minum dua kali agar ia dapat kekuatan untuk berjalan 40 hari 40 malam. Tetapi sebagai manusia, Eliapun sebenarnya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, sebab ia telah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan nyawanya sekarang terancam. Maka dari itu, Elia berkata kepada Tuhan agar Tuhan mengambil nyawanya saja, daripada ia mati dibunuh oleh Izebel. Tetapi Tuhan malah menyuruh Elia makan dan berjalan selama 40 hari 40 malam. Setelahnya ia sampai di gunung Horeb, Tuhan tidak memberikan kata-kata yang membangun atau menghibur seperti yang mungkin kita pikirkan. Tuhan membiarkan Elia mengeluarkan keluh kesahnya dan kemudian Tuhan memberikan Elia perintah baru, yakni memberikan kepada Elia sebuah tujuan yang baru. Dengan adanya perintah yang baru, Elia tahu bahwa waktunya belum selesai dan bahwa Tuhan masih ada tugas bagi Elia, oleh sebab itu Elia dapat membuang pikirannya yang mau mati dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Bila kita menemui jalan buntu, atau saat di mana sepertinya kita ada di ujung jurang, purus asa, tidak ada yang mengerti, lihatlah perjalanan Elia dan belajarlah dari Elia. Carilah Tuhan dan bila kita tidak mendapat kata-kata yang menghibur atau membangun seperti, "Aku bersamamu", atau "Jangan takut" dan sebagainya, kita seharusnya sudah tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan selalu bersama kita. Bila Tuhan justru memberikan perintah, itu berarti Tuhan masih memiliki tugas buat kita, bahwa hidup kita berarti bagi Tuhan. Dan itu cukup bagi Elia sebagai penghiburan dan penguatan imannya. Jadi, biarlah kita selalu percaya dan beriman kepada Tuhan dalam segala situasi dan keadaan, sebab Firman-Nya selalu ada dan setia.


English

Bible Reading: 1Kings 19-20

WHen Elijah heard that Jezebel wanted to kill him and there were no other commands from the Lord as to what he must do or where he must go, Elijah ran from Jezebel. Elijah went to Mount Horeb, the mountain of God to seek the guidance of the Lord. And through his journey, he was taken care of by God and was given food and drink twice so that he would have the strength to walk 40 days and 40 nights. But as a man, Elijah was facing a dead end and did not know what else to do, for he had done all that the Lord has commanded and now his life is in danger. That is why Elijah said to the Lord for Him to take his life, rather than him being killed by Jezebel. But the Lord told Elijah to eat and walk 40 days 40 nights. After he arrived at Mount Horeb, the Lord did not gave him words of encouragement or comfort as we might thought He would. The Lord let Elijah let out his frustration and then the Lord gave Elijah a new command, that is a new purpose. By having a new purpose, Elijah knows that his time is not yet up and that the Lord still has tasks for him and that is why Elijah threw away his thoughts of dying and did what the Lord commanded him to. When we fave a dead end, or when it seems that we are at the edge of a cliff, have no hope and no one understand, look at Elijah's journey and learn from him. Seek the Lord and if we do not get words of comfort or encouragement such as, "I am with you", or "don't be afraid" or the like, we should already know that the Lord never leaves us and will always be with us. If the Lord gave us a command instead, then it means that the Lord still has plans for us, that our lives is meaningful for Him. That was enough for Elijah as a comfor and to strengthen his faith. So, let us always believe and have faith in the Lord in all situations and circumstances, for His Word is always there and faithful.

No comments:

Post a Comment