Indo
Pembacaan Alkitab: Mazmur 88
Mazmur ini menceritakan kepedihan seseorang yang sakit sejak kecil, yang dikucilkan dan yang sudah dekat ajalnya tetapi masih saja tidak sembuh. Walaupun ia telah berseru kepada Tuhan siang dan malam, tetapi sepertinya Tuhan tidak mendengar doanya. Tetapi bukan hanya kepedihannya saja yang tertulis dengan jelas di sini, tetapi kepercayaannya dan imannya kepada Tuhan juga sangatlah jelas. Ia dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya, walaupun ia belum melihat hal itu terjadi. Sebagai manusia, bila kita berada di posisi orang ini, hal yang paling masuk di akal adalah untuk meninggalkan Tuhan dan bahkan mencaci-maki atau menghujat Tuhan karena bertahun-tahun berseru kepada Tuhan, tetapi tidak ada kesembuhan. Tetapi justru pemazmur ini tetap dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya. Inilah yang baru dapat dikatakan sebagai iman. Iman justru diuji ketika kita tidak melihat kesembuhan atau kemenangan, tetapi kita tetap percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkan atau memberikan kemenangan. Dan iman inilah yang memberikan harapan untuk terus menerus hidup bersandar dengan Tuhan dan tidak putus asa. Pemazmur ini tidak mengingkari situasi dan keadaannya, ia malah jujur akan keadaannya, ia menunjukkan kepedihan dan sengsaranya, tetapi ia juga tetap memiliki iman dan harapan kepada Tuhan yang menyelamatkan. Mari kita lihat kehidupan kita, apakah kita lebih buruk dari keadaan pemazmur ini? Bila tidak, maka kitapun harus dapat belajar beriman seperti pemazmur ini. Bila memang keadaan kita lebih parah dibandingkan dengan pemazmur ini, maka kita dapat belajar untuk tetap beriman walaupun belum ada jawaban dari Tuhan. Dengan begitu barulah kita dapat berkata bahwa kita orang yang beriman, sebab walaupun kita berada di dalam keadaan yang buruk, kita tetap percaya akan Tuhan yang akan menyelamatkan kita.
English
Bible Reading: Psalms 88
This psalm tells the hurt of one who was sick from he was small, who was rejected and who was close to his death but still was not healed. Even though he has cried out to the Lord day and night, it seems as if the Lord did not answer his prayer. But his sadness was not the only thing that was written clearly here, but his belief and faith to the Lord was also very clear. He can say that the Lord is his salvation, even though he has not seen it happen. As human, if we are in his position, the common sense is to leave God and even blasphemed God because for many years we cry out to God but there was no healing. However, this psalmist can still say that the Lord is his salvation. This is what is called faith. Faith is tested when we do not see healing or victory, but we still believe that the Lord will heal and give victory. And faith is what gives hope to keep on living in surrender to the Lord and not to give up. This psalmist did not deny his situation or condition, he was in fact honest about it, he showed his sadness and hurt, but he also had the faith and hope that the Lord saves. Let us look at our lives, are our lives worse than this psalmist? If not, then we need to learn to have faith like this psalmist. If our ocndition are worse than him, then we can learn to keep on having faith even though there are no answer yet from God. That way we can definitely say that we have faith, because even though we are in dire situation, we still believe in the Lord who will saves us.
Pembacaan Alkitab: Mazmur 88
Mazmur ini menceritakan kepedihan seseorang yang sakit sejak kecil, yang dikucilkan dan yang sudah dekat ajalnya tetapi masih saja tidak sembuh. Walaupun ia telah berseru kepada Tuhan siang dan malam, tetapi sepertinya Tuhan tidak mendengar doanya. Tetapi bukan hanya kepedihannya saja yang tertulis dengan jelas di sini, tetapi kepercayaannya dan imannya kepada Tuhan juga sangatlah jelas. Ia dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya, walaupun ia belum melihat hal itu terjadi. Sebagai manusia, bila kita berada di posisi orang ini, hal yang paling masuk di akal adalah untuk meninggalkan Tuhan dan bahkan mencaci-maki atau menghujat Tuhan karena bertahun-tahun berseru kepada Tuhan, tetapi tidak ada kesembuhan. Tetapi justru pemazmur ini tetap dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya. Inilah yang baru dapat dikatakan sebagai iman. Iman justru diuji ketika kita tidak melihat kesembuhan atau kemenangan, tetapi kita tetap percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkan atau memberikan kemenangan. Dan iman inilah yang memberikan harapan untuk terus menerus hidup bersandar dengan Tuhan dan tidak putus asa. Pemazmur ini tidak mengingkari situasi dan keadaannya, ia malah jujur akan keadaannya, ia menunjukkan kepedihan dan sengsaranya, tetapi ia juga tetap memiliki iman dan harapan kepada Tuhan yang menyelamatkan. Mari kita lihat kehidupan kita, apakah kita lebih buruk dari keadaan pemazmur ini? Bila tidak, maka kitapun harus dapat belajar beriman seperti pemazmur ini. Bila memang keadaan kita lebih parah dibandingkan dengan pemazmur ini, maka kita dapat belajar untuk tetap beriman walaupun belum ada jawaban dari Tuhan. Dengan begitu barulah kita dapat berkata bahwa kita orang yang beriman, sebab walaupun kita berada di dalam keadaan yang buruk, kita tetap percaya akan Tuhan yang akan menyelamatkan kita.
English
Bible Reading: Psalms 88
This psalm tells the hurt of one who was sick from he was small, who was rejected and who was close to his death but still was not healed. Even though he has cried out to the Lord day and night, it seems as if the Lord did not answer his prayer. But his sadness was not the only thing that was written clearly here, but his belief and faith to the Lord was also very clear. He can say that the Lord is his salvation, even though he has not seen it happen. As human, if we are in his position, the common sense is to leave God and even blasphemed God because for many years we cry out to God but there was no healing. However, this psalmist can still say that the Lord is his salvation. This is what is called faith. Faith is tested when we do not see healing or victory, but we still believe that the Lord will heal and give victory. And faith is what gives hope to keep on living in surrender to the Lord and not to give up. This psalmist did not deny his situation or condition, he was in fact honest about it, he showed his sadness and hurt, but he also had the faith and hope that the Lord saves. Let us look at our lives, are our lives worse than this psalmist? If not, then we need to learn to have faith like this psalmist. If our ocndition are worse than him, then we can learn to keep on having faith even though there are no answer yet from God. That way we can definitely say that we have faith, because even though we are in dire situation, we still believe in the Lord who will saves us.
No comments:
Post a Comment