Indo
Pembacaan Alkitab: Roma 13
Paulus mengajarkan dengan jelas bahwa hukum Taurat dapat disimpulkan apa yang Yesus katakan ketika di tanyakan oleh orang Farisi, yakni, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Sebab dengan mengasihi sesama kita manusia, dengan saling mengasihi, maka kita telah memenuhi hukum Taurat akan menghormati orang tua, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak menginginkan milik orang lain, tidak berzinah dan sebagainya. Sebab kasih adalah kegenapan Firman Tuhan. Selain daripada kasih terhadap Tuhan, kita juga perlu untuk memiliki kasih terhadap sesama kita. Sama seperti Tuhan mengaruniakan anug'rah atas kita karena kesalahan dan kekurangan kita, begitu juga kita perlu untuk mengaruniakan anug'rah terhadap sesama kita yang mungkin berbuat salah atau masih kurang dalam hal-hal tertentu dan dalam karakternya. Inilah yang disebut dengan mengasihi, sebab tanpa kita mengaruniakan anug'rah, yakni memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk berubah, mengampuni dan memaklumkan kesalahan yang mereka perbuat dan juga menasihati mereka agar terus berubah, sama seperti kita pun juga diberikan kesempatan untuk berubah, diampuni karena kesalahan kita dan dimaklumkan karena kekurangan kita, maka kita tidak akan dapat mengasihi sesama kita. Dengan begitu, maka kita tidak akan hidup dalam suatu asumsi bahwa sesama kita, terutama orang percaya, harus sempurna, tetapi kita dapat hidup dalam kasih karena kita mengaruniakan anug'rah. Jadi, biarlah kita hidup dalam kasih Tuhan, saling mengasihi dan bukan saling menghakimi.
English
Bible Reading: Romans 13
Paul has clearly taught us that the law can be summarised into what Jesus said when He was asked by the Pharisees, that is, love your neighbours as you love yourself. Because by loving our fellow humans, loving one another, then we have fulfilled the law of honouring our parents, do not kill, do not steal, do not covet, do not do adultery and so on. Because love is the fulfilment of the Word of God. Other than loving the Lord, we need to also have love towards others around us. In the same way the Lord gave us grace due to our mistakes and weaknesses, we should also give grace to our fellow humans who may have done something wrong of are lacking in some things and in characters. This is what is called loving, because without us giving grace to them, that is to give them opportunity to change, to forgive and pardon their mistakes and to advise them to keep on changing, as we also have been given opportunity to change, forgiven from our mistakes and pardoned from our weaknesses, then we will not able to love one another. That way, we will not live in the assumption that our fellow humans, especially the believers, have to be perfect, but we can live in love because we give grace. So, let us live in the love of God, love one another and not judge one another.
Pembacaan Alkitab: Roma 13
Paulus mengajarkan dengan jelas bahwa hukum Taurat dapat disimpulkan apa yang Yesus katakan ketika di tanyakan oleh orang Farisi, yakni, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Sebab dengan mengasihi sesama kita manusia, dengan saling mengasihi, maka kita telah memenuhi hukum Taurat akan menghormati orang tua, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak menginginkan milik orang lain, tidak berzinah dan sebagainya. Sebab kasih adalah kegenapan Firman Tuhan. Selain daripada kasih terhadap Tuhan, kita juga perlu untuk memiliki kasih terhadap sesama kita. Sama seperti Tuhan mengaruniakan anug'rah atas kita karena kesalahan dan kekurangan kita, begitu juga kita perlu untuk mengaruniakan anug'rah terhadap sesama kita yang mungkin berbuat salah atau masih kurang dalam hal-hal tertentu dan dalam karakternya. Inilah yang disebut dengan mengasihi, sebab tanpa kita mengaruniakan anug'rah, yakni memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk berubah, mengampuni dan memaklumkan kesalahan yang mereka perbuat dan juga menasihati mereka agar terus berubah, sama seperti kita pun juga diberikan kesempatan untuk berubah, diampuni karena kesalahan kita dan dimaklumkan karena kekurangan kita, maka kita tidak akan dapat mengasihi sesama kita. Dengan begitu, maka kita tidak akan hidup dalam suatu asumsi bahwa sesama kita, terutama orang percaya, harus sempurna, tetapi kita dapat hidup dalam kasih karena kita mengaruniakan anug'rah. Jadi, biarlah kita hidup dalam kasih Tuhan, saling mengasihi dan bukan saling menghakimi.
English
Bible Reading: Romans 13
Paul has clearly taught us that the law can be summarised into what Jesus said when He was asked by the Pharisees, that is, love your neighbours as you love yourself. Because by loving our fellow humans, loving one another, then we have fulfilled the law of honouring our parents, do not kill, do not steal, do not covet, do not do adultery and so on. Because love is the fulfilment of the Word of God. Other than loving the Lord, we need to also have love towards others around us. In the same way the Lord gave us grace due to our mistakes and weaknesses, we should also give grace to our fellow humans who may have done something wrong of are lacking in some things and in characters. This is what is called loving, because without us giving grace to them, that is to give them opportunity to change, to forgive and pardon their mistakes and to advise them to keep on changing, as we also have been given opportunity to change, forgiven from our mistakes and pardoned from our weaknesses, then we will not able to love one another. That way, we will not live in the assumption that our fellow humans, especially the believers, have to be perfect, but we can live in love because we give grace. So, let us live in the love of God, love one another and not judge one another.
No comments:
Post a Comment