Indo
Pembacaan Alkitab: Yeremia 24-26
Seringkali kita ini seperti Yehuda yang keras kepala. Ketika Yehuda ditegur oleh Yeremia, respon pertama mereka adalah marah. Mereka menjadi marah karena Yeremia mengatakan hal yang buruk,hal yang tidak baik di mata mereka, yakni bahwa kota mereka akan menjadi reruntuhan. Kita dapat lihat bahwa ketika merka ditegur, mereka langsung membela diri dan tidak mau bertobat dan bahkan menganggap bahwa mereka benar dan Yeremia yang salah karena telah mengutuki kota mereka. Dan inilah yang menjadi halangan bagi kita untuk bertobat, yakni sikap yang menganggap bahwa kita benar dan ditambah dengan ego dan harga diri kita, Ketika kita ditegur, itu seperti kebenaran kita diserang dan kita langsung menolak teguran-teguran itu. Bila kita seperti ini, yakni merasa bahwa diri ktia benar, sehingga ketika teguran datang, kita merasa bahwa harga diri kita dan kebenaran ktia di serang sehingga kita bukannya bertobat, tetapi kita malah dapat berdosa karena kita mengutuki atau menyakiti mereka yang Tuhan kirim untuk menegur kita. Oleh asebab itu, periksalah diri kita, biarlah kita tidak memiliki kebenaran sendiri, tetapi biarlah kebenaran Allah yang tinggal di dalam kita. Buanglah juga segala ego, harga diri dan kesombongan yang membuat kita tidak dapat menerima teguran, tetapi biarlah kita belajar untuk rendah hati agar kita terus diubahkan menjadi seperti yang Tuhan inginkan.
English
Bible Reading: Jeremiah 24-26
Many times we are like Judah who are stubborn. When Judah was rebuked by Jeremiah, their first response was anger. They were angry because Jeremiah said bad things according to them, that their city will be rumbles. We can see that when they were rebuked, they immediately become defensive and do not want to repent and even though that they are right and that Jeremiah is wrong because he cursed their city. And this is what becomes a hindrance for us to repent, that is the self-righteousness plus our own ego and pride When we are rebuked, it seems as if our righteousness are being attacked and we immediately become defensive and rejects all the rebukes. IF we are like this, that is having self-righteousness, thinking our ourselves as always right, such that when rebukes come, we feel that our pride and righteousness is being attacked that rather than repenting we might even sin because we curse or hurt those whom the Lord sent to rebuke us. Therefore, check ourselves, let us not have our own righteousness, or be self-righteous, but let the righteousness of God dwells in us. Throw away all our ego and pride that makes us cannot receive rebukes, but let us learn to always be humble so that we may keep on being changed according to what God wants.
Pembacaan Alkitab: Yeremia 24-26
Seringkali kita ini seperti Yehuda yang keras kepala. Ketika Yehuda ditegur oleh Yeremia, respon pertama mereka adalah marah. Mereka menjadi marah karena Yeremia mengatakan hal yang buruk,hal yang tidak baik di mata mereka, yakni bahwa kota mereka akan menjadi reruntuhan. Kita dapat lihat bahwa ketika merka ditegur, mereka langsung membela diri dan tidak mau bertobat dan bahkan menganggap bahwa mereka benar dan Yeremia yang salah karena telah mengutuki kota mereka. Dan inilah yang menjadi halangan bagi kita untuk bertobat, yakni sikap yang menganggap bahwa kita benar dan ditambah dengan ego dan harga diri kita, Ketika kita ditegur, itu seperti kebenaran kita diserang dan kita langsung menolak teguran-teguran itu. Bila kita seperti ini, yakni merasa bahwa diri ktia benar, sehingga ketika teguran datang, kita merasa bahwa harga diri kita dan kebenaran ktia di serang sehingga kita bukannya bertobat, tetapi kita malah dapat berdosa karena kita mengutuki atau menyakiti mereka yang Tuhan kirim untuk menegur kita. Oleh asebab itu, periksalah diri kita, biarlah kita tidak memiliki kebenaran sendiri, tetapi biarlah kebenaran Allah yang tinggal di dalam kita. Buanglah juga segala ego, harga diri dan kesombongan yang membuat kita tidak dapat menerima teguran, tetapi biarlah kita belajar untuk rendah hati agar kita terus diubahkan menjadi seperti yang Tuhan inginkan.
English
Bible Reading: Jeremiah 24-26
Many times we are like Judah who are stubborn. When Judah was rebuked by Jeremiah, their first response was anger. They were angry because Jeremiah said bad things according to them, that their city will be rumbles. We can see that when they were rebuked, they immediately become defensive and do not want to repent and even though that they are right and that Jeremiah is wrong because he cursed their city. And this is what becomes a hindrance for us to repent, that is the self-righteousness plus our own ego and pride When we are rebuked, it seems as if our righteousness are being attacked and we immediately become defensive and rejects all the rebukes. IF we are like this, that is having self-righteousness, thinking our ourselves as always right, such that when rebukes come, we feel that our pride and righteousness is being attacked that rather than repenting we might even sin because we curse or hurt those whom the Lord sent to rebuke us. Therefore, check ourselves, let us not have our own righteousness, or be self-righteous, but let the righteousness of God dwells in us. Throw away all our ego and pride that makes us cannot receive rebukes, but let us learn to always be humble so that we may keep on being changed according to what God wants.
No comments:
Post a Comment