Indo
Pembacaan Alkitab: 2Tawarikh 1-2
Salomo datang kepada Tuhan dengan segala kelemahannya. Ia datang dan mengaku bahwa ia tidak sanggup untuk memimpin bangsa yang Tuhan telah percayakan kepada-Nya, kalau bukan Tuhan yang memberikan kemampuan itu. Ini adalah salah satu contoh di mana, dalam kelemahan, justru kita kuat, sebab dalam kelemahan kita, Tuhanlah yang akan menguatkan kita. Tetapi kuncinya di sini adalah agar kita rendah hati dan mengaku di hadapan Tuhan akan kelemahan kita. Memiliki iman tidak berarti kita tidak rendah hati dan mengaku kelemahan kita di hadapan Tuhan. Sebab banyak yang mungkin berpikir bahwa kita memiliki Tuhan yang besar, maka kita tidak sepatutnya berkata bahwa kita lemah, sebab bila tidak, maka kita tidak memiliki iman. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang kita perlu memiliki iman bahwa Tuhan yang memampukan dan Tuhan yang bekerja melalui kita sehingga kita tidak lemah. Tetapi mengaku lemah dengan rendah hati bagi kemuliaan Tuhan, berbeda dengan mengaku lemah karena memang kita sudah menyerah dan putus asa. Di hadapan Tuhan kita perlu dapat jujur, walaupun Tuhan tahu segalanya, sebab itulah yang menunjukkan apakah kita memiliki kerendahan hati untuk mau mengakui kelemahan kita. Di hadapan orang lain, kita juga perlu jujur dan mau rendah hati, mengakui kelemahan kita dan mendeklarasikan kekuatan Tuhan yang memampukan kita saat kita lemah. Jadi, biarlah kita belajar untukr endah hati, jujur di hadapan Tuhan dan membiarkan Tuhan dimuliakan dan bekerja melalui kelemahan kita agar orang-orang tahu bahwa Tuhan yang menjaga dan memampukan umat-Nya.
English
Bible Reading: 2Chronicles 1-2
Solomon came to the Lord with all his weaknesses. He came and admitted that he cannot lead the nation that the Lord has entrusted to him if it's not the Lord who gives that ability. This is one example where in weakness, we are strong, because in our weakness, the Lord will strengthen us. But the key here is to be humble and admit our weaknesses before the Lord. Having faith does not mean that we do not humble ourselves ad admit our weakness. Some may think that if we have a big God, then we should not say that we are weak, because if not, then we do not have faith. This is not entirely true. Yes, it's true that we should have faith that the Lord will give us the ability and the Lord will work through us so that we would not be weak. But to admit our weakness for God's glory is different from saying that we are weak because we have lost all hope and given up. Before God we need to be honest even though He knows all things, because this shows whether we have humility to admit our weaknesses or not. Before others, we also need to be honest and be humble, admiting our weakness and declare God's strength that strengthen us when we are weak. So, let us learn to be humble, honest before the Lord and let the Lord be glorified and work through our weaknesses so that people will know that the Lord takes care and make His people able.
Pembacaan Alkitab: 2Tawarikh 1-2
Salomo datang kepada Tuhan dengan segala kelemahannya. Ia datang dan mengaku bahwa ia tidak sanggup untuk memimpin bangsa yang Tuhan telah percayakan kepada-Nya, kalau bukan Tuhan yang memberikan kemampuan itu. Ini adalah salah satu contoh di mana, dalam kelemahan, justru kita kuat, sebab dalam kelemahan kita, Tuhanlah yang akan menguatkan kita. Tetapi kuncinya di sini adalah agar kita rendah hati dan mengaku di hadapan Tuhan akan kelemahan kita. Memiliki iman tidak berarti kita tidak rendah hati dan mengaku kelemahan kita di hadapan Tuhan. Sebab banyak yang mungkin berpikir bahwa kita memiliki Tuhan yang besar, maka kita tidak sepatutnya berkata bahwa kita lemah, sebab bila tidak, maka kita tidak memiliki iman. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Memang kita perlu memiliki iman bahwa Tuhan yang memampukan dan Tuhan yang bekerja melalui kita sehingga kita tidak lemah. Tetapi mengaku lemah dengan rendah hati bagi kemuliaan Tuhan, berbeda dengan mengaku lemah karena memang kita sudah menyerah dan putus asa. Di hadapan Tuhan kita perlu dapat jujur, walaupun Tuhan tahu segalanya, sebab itulah yang menunjukkan apakah kita memiliki kerendahan hati untuk mau mengakui kelemahan kita. Di hadapan orang lain, kita juga perlu jujur dan mau rendah hati, mengakui kelemahan kita dan mendeklarasikan kekuatan Tuhan yang memampukan kita saat kita lemah. Jadi, biarlah kita belajar untukr endah hati, jujur di hadapan Tuhan dan membiarkan Tuhan dimuliakan dan bekerja melalui kelemahan kita agar orang-orang tahu bahwa Tuhan yang menjaga dan memampukan umat-Nya.
English
Bible Reading: 2Chronicles 1-2
Solomon came to the Lord with all his weaknesses. He came and admitted that he cannot lead the nation that the Lord has entrusted to him if it's not the Lord who gives that ability. This is one example where in weakness, we are strong, because in our weakness, the Lord will strengthen us. But the key here is to be humble and admit our weaknesses before the Lord. Having faith does not mean that we do not humble ourselves ad admit our weakness. Some may think that if we have a big God, then we should not say that we are weak, because if not, then we do not have faith. This is not entirely true. Yes, it's true that we should have faith that the Lord will give us the ability and the Lord will work through us so that we would not be weak. But to admit our weakness for God's glory is different from saying that we are weak because we have lost all hope and given up. Before God we need to be honest even though He knows all things, because this shows whether we have humility to admit our weaknesses or not. Before others, we also need to be honest and be humble, admiting our weakness and declare God's strength that strengthen us when we are weak. So, let us learn to be humble, honest before the Lord and let the Lord be glorified and work through our weaknesses so that people will know that the Lord takes care and make His people able.
No comments:
Post a Comment