Indo
Pembacaan Alkitab: Kejadian 41-42
Setelah sekian lama Yusuf menunggu, Yusuf akhirnya dapat melihat mimpinya menjadi kenyataan. Yakni mimpinya yang di mana, gandum saudara-saudaranya menyembah gandum milik Yusuf. Perjalanan Yusuf untuk mencapai apa yang Tuhan janjikan tidaklah mudah. Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, ia dikucilkan, dijahati, ingin dibunuh, dijual, lalu ia bekerja sebagai budak, difitnah, dipenjarakan dan akhirnya baru ia naik kepada posisi kedua dari Mesir. Seirngkali bila kita melihat kesuksesan orang-orang, baik yang disebut di dalam Firman Tuhan maupun orang-orang percaya di dunia ini, kita tidak melihat sengsara dan jalan yang mereka lalui. Kita hanya dapat melihat akhirnya saja. Dan biasanya kita condong untuk iri hati, atau merasa bahwa kita tidak akan pernah dapat menjadi seperti itu. Tetapi yang perlu kita ingat adalah bahwa Tuhan memilliki rencana bagi setiap dari kita. Ia tidak membentuk kita sekedar karena tidak ada kerjaan, tetapi Tuhan membentuk kita dengan suatu tujuan yang mulia. Dan setiap orang memiliki tujuannya masing-masing. Biarlah kita belajar dari Yusuf, yang selalu setia kepada Tuhan, tidak berontak, tetapi dengan taat dan setia menunggu waktu dan rencana Tuhan. Janganlah kita putus asa bila kita sedang mengalami hal-hal buruk. Bila kita merasa tidak sanggup, lihatlah kembali kepada perjalanan Yusuf, atau juga Yakub, yang dipergunakan oleh Laban, dan ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan Ia tetap setia. Asalkan kita tetap setia dan memilih jalan-Nya, kita akan berada di dalam kasih dan rahmat-Nya. Jadi, nantikanlah janji Tuhan dan teruslah kita mengikuti pimpinan Tuhan di dalam hidup kita.
English
Bible Reading: Genesis 41-42
After waiting for such a long time, Joseph finally can see his dream comes true. This dream of his where the wheat sack of his brothers bowed down to his wheat sack. Joseph's journey to reach what the Lord promised was not easy. Joseph was hated by his brothers, he was an outcast, was bullied, wanted to be killed, sold, then he worked as a slave, was framed, put in jail and finally he was raised to a position which is second in the whole Egypt. Many times, if we look at the success of others, may it be in the Bible or believers in the world, we do not see their pain and journey. We only see the end result. And usually we tend to become jealous, or feel that we would never be able to be like that. But what we need to remember is that the Lord have plans for each and every one of us. He did not formed us just because He had nothing to do, but the Lord formed us for a glorifying purpose. And every one has their own purpose. Let us learn from Joseph, who was always faithful to the Lord, did not rebel, but obediently and faithfully waited for the time and plan of God. Do not give up if we are facing bad things in life. When we feel that we are not strong enough, look back to the journey of Joseph, or Jacob who was being used by Laban, and remember that the Lord never leaves us and He is faithful. As long as we are faithful and choose His ways we will experience His love and mercy. So, wait on the promise of God and let us keep on following His guidance in our lives.
Pembacaan Alkitab: Kejadian 41-42
Setelah sekian lama Yusuf menunggu, Yusuf akhirnya dapat melihat mimpinya menjadi kenyataan. Yakni mimpinya yang di mana, gandum saudara-saudaranya menyembah gandum milik Yusuf. Perjalanan Yusuf untuk mencapai apa yang Tuhan janjikan tidaklah mudah. Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, ia dikucilkan, dijahati, ingin dibunuh, dijual, lalu ia bekerja sebagai budak, difitnah, dipenjarakan dan akhirnya baru ia naik kepada posisi kedua dari Mesir. Seirngkali bila kita melihat kesuksesan orang-orang, baik yang disebut di dalam Firman Tuhan maupun orang-orang percaya di dunia ini, kita tidak melihat sengsara dan jalan yang mereka lalui. Kita hanya dapat melihat akhirnya saja. Dan biasanya kita condong untuk iri hati, atau merasa bahwa kita tidak akan pernah dapat menjadi seperti itu. Tetapi yang perlu kita ingat adalah bahwa Tuhan memilliki rencana bagi setiap dari kita. Ia tidak membentuk kita sekedar karena tidak ada kerjaan, tetapi Tuhan membentuk kita dengan suatu tujuan yang mulia. Dan setiap orang memiliki tujuannya masing-masing. Biarlah kita belajar dari Yusuf, yang selalu setia kepada Tuhan, tidak berontak, tetapi dengan taat dan setia menunggu waktu dan rencana Tuhan. Janganlah kita putus asa bila kita sedang mengalami hal-hal buruk. Bila kita merasa tidak sanggup, lihatlah kembali kepada perjalanan Yusuf, atau juga Yakub, yang dipergunakan oleh Laban, dan ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan Ia tetap setia. Asalkan kita tetap setia dan memilih jalan-Nya, kita akan berada di dalam kasih dan rahmat-Nya. Jadi, nantikanlah janji Tuhan dan teruslah kita mengikuti pimpinan Tuhan di dalam hidup kita.
English
Bible Reading: Genesis 41-42
After waiting for such a long time, Joseph finally can see his dream comes true. This dream of his where the wheat sack of his brothers bowed down to his wheat sack. Joseph's journey to reach what the Lord promised was not easy. Joseph was hated by his brothers, he was an outcast, was bullied, wanted to be killed, sold, then he worked as a slave, was framed, put in jail and finally he was raised to a position which is second in the whole Egypt. Many times, if we look at the success of others, may it be in the Bible or believers in the world, we do not see their pain and journey. We only see the end result. And usually we tend to become jealous, or feel that we would never be able to be like that. But what we need to remember is that the Lord have plans for each and every one of us. He did not formed us just because He had nothing to do, but the Lord formed us for a glorifying purpose. And every one has their own purpose. Let us learn from Joseph, who was always faithful to the Lord, did not rebel, but obediently and faithfully waited for the time and plan of God. Do not give up if we are facing bad things in life. When we feel that we are not strong enough, look back to the journey of Joseph, or Jacob who was being used by Laban, and remember that the Lord never leaves us and He is faithful. As long as we are faithful and choose His ways we will experience His love and mercy. So, wait on the promise of God and let us keep on following His guidance in our lives.
No comments:
Post a Comment