Indo
Pembacaan Alkitab: Yeremia 3-5
Tuhan menggambarkan ketidaksetiaan Israel seperti ketidaksetiaan seorang istri. Dan bila seorang istri telah berzinah apakah suaminya mau menerima kembali sang istri? Banyak dari kita pasti tidak akan mau untuk menerima kembali orang yang telah selingkuh dan berkhianat kepada kita, dan banyak dari kita pasti sakit hati dan akan sulit untuk mengampuni. Sayangnya, hal ini juga menggambarkan kehidupan kita. Bila kita leibh mendahulukan dan memilih hal-hal lain seperti karir, bisnis, uang, berhala lain, patung-patung atau jimat daripada Tuhan, maka kita telah berselingkuh dan berkhianat kepada Tuhan. Tetapi Tuhan itu penuh kasih dan pengampunan dan Ia justru menanti-nantikan Israel dan kita semua untuk kembali kepada-Nya. Ia penuh kasih dan pengampunan. Oleh karena itu, tidak ada kata, "terlalu terlambat", sebab selama kita masih ada nafas, belum terlambat untuk meminta pengampunan, bertobat dan kembali kepada Tuhan. Selain daripada kasih dan pengampunan Tuhan yang dapat kita lihat dan saksikan di sini, kita juga dapat melihat bagaimana Israel mempengaruhi Yehuda sehingga Yehudapun melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, kita perlu untuk berhati-hati akan pengaruh yang kita bawa kepada sekitar kita. Apakah kita membawa pengaruh yang baik, yang membawa mereka kepada Tuhan, ataukah kita justru membawa pengaruh yang buruk yang membawa mereka jauh daripada Tuhan? Apapun itu, belum terlambat untuk kita bertobat dan kembali kepada Tuhan, sebab Ia Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
ENglish
Bible Reading: Jeremiah 3-5
The Lord illustrated the unfaithfulness of Israelites as the unfaithfulness of a wife. And if a wife committed adultery by cheating on her husband, would the husband receive her back? Many of us would not want to receive back the person who has cheated and betrayed us, and many of us will be hurt and will be difficult to forgive. Unfortunately, this also illustrates our lives. If we put priority or choose other things such as career, business, money, idols, statues, charms more than God, then we have cheated on God and betrayed Him. But the Lord is full of love and forgiveness and He actually waits on Israel and us to come back to Him. He is full of love and forgiveness. Therefore, it is never too late, for as long as we are still breathing, it is not too late to ask for forgiveness, repent and come back to the Lord. Other than the love and forgiveness of God what we can see and witness, we can also see how Israel impacted Judah such that Judah also did the same thing. Therefore, we need to be careful upon the kind of impact we bring to others around us. Do we bring good impact that brings them to Christ, or do we bring bad impact that brings them away from the Lord? Whatever it is, it is not too late for us to repent and come back to the Lord, for He is the All-Loving and All-Forgiving God.
Pembacaan Alkitab: Yeremia 3-5
Tuhan menggambarkan ketidaksetiaan Israel seperti ketidaksetiaan seorang istri. Dan bila seorang istri telah berzinah apakah suaminya mau menerima kembali sang istri? Banyak dari kita pasti tidak akan mau untuk menerima kembali orang yang telah selingkuh dan berkhianat kepada kita, dan banyak dari kita pasti sakit hati dan akan sulit untuk mengampuni. Sayangnya, hal ini juga menggambarkan kehidupan kita. Bila kita leibh mendahulukan dan memilih hal-hal lain seperti karir, bisnis, uang, berhala lain, patung-patung atau jimat daripada Tuhan, maka kita telah berselingkuh dan berkhianat kepada Tuhan. Tetapi Tuhan itu penuh kasih dan pengampunan dan Ia justru menanti-nantikan Israel dan kita semua untuk kembali kepada-Nya. Ia penuh kasih dan pengampunan. Oleh karena itu, tidak ada kata, "terlalu terlambat", sebab selama kita masih ada nafas, belum terlambat untuk meminta pengampunan, bertobat dan kembali kepada Tuhan. Selain daripada kasih dan pengampunan Tuhan yang dapat kita lihat dan saksikan di sini, kita juga dapat melihat bagaimana Israel mempengaruhi Yehuda sehingga Yehudapun melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, kita perlu untuk berhati-hati akan pengaruh yang kita bawa kepada sekitar kita. Apakah kita membawa pengaruh yang baik, yang membawa mereka kepada Tuhan, ataukah kita justru membawa pengaruh yang buruk yang membawa mereka jauh daripada Tuhan? Apapun itu, belum terlambat untuk kita bertobat dan kembali kepada Tuhan, sebab Ia Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
ENglish
Bible Reading: Jeremiah 3-5
The Lord illustrated the unfaithfulness of Israelites as the unfaithfulness of a wife. And if a wife committed adultery by cheating on her husband, would the husband receive her back? Many of us would not want to receive back the person who has cheated and betrayed us, and many of us will be hurt and will be difficult to forgive. Unfortunately, this also illustrates our lives. If we put priority or choose other things such as career, business, money, idols, statues, charms more than God, then we have cheated on God and betrayed Him. But the Lord is full of love and forgiveness and He actually waits on Israel and us to come back to Him. He is full of love and forgiveness. Therefore, it is never too late, for as long as we are still breathing, it is not too late to ask for forgiveness, repent and come back to the Lord. Other than the love and forgiveness of God what we can see and witness, we can also see how Israel impacted Judah such that Judah also did the same thing. Therefore, we need to be careful upon the kind of impact we bring to others around us. Do we bring good impact that brings them to Christ, or do we bring bad impact that brings them away from the Lord? Whatever it is, it is not too late for us to repent and come back to the Lord, for He is the All-Loving and All-Forgiving God.
No comments:
Post a Comment