Indo
Pembacaan Alkitab: Yeremia 18-19
Kehidupan kita di dalam Tuhan seperti tanah liat di tangan tukang periuk, yakni kita dibentuk sendiri oleh tangan Tuhan. Bila kita tidak setia dan terus menerus menolak Tuhan, maka kita seperti tanah liat yang susah dibentuk. Bila kita tidak setia namun bertobat dan kembali kepada Tuhan, maka kita seperti bejana yang sedang dibuat yang rusak dan kemudian di bentuk kembali dari awal menjadi bejana lain menurut apa yang baik di mata Tuhan. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari gambaran yang Tuhan berikan ini.
Pertama-tama, Tuhan sendiri yang membentuk kita dan itu adalah suatu hal yang luar biasa dan adalah kehormatan yang sangat tinggi yang kita dapat. Bayangkan, Allah semesta alam, yang dapat menciptakan segalanya hanya dengan berfirman, membuat kita dengan tangan-Nya sendiri. Sungguh Tuhan kita itu Tuhan yang luar biasa.
Kedua, setiap tanah liat akan dibentuk untuk menjadi suatu bejana menurut apa yang dipandang Tuhan baik, yakni setiap dari kita unik dan berbeda-beda dan Tuhan akan terus membentuk kita sampai kita meraih apa yang Tuhan lihat.
Ketiga, kita semua dibentuk menjadi bejana, yakni suatu tempat untuk menampung sesuatu, untuk diisi dan kemudian dipakai. Tuhan akan memenuhi kita dengan Roh Kudus yang akan terus membimbing kita berjalan bersama Yesus. Tuhan juga akan mengisi kehidupan kita dengan urapan Roh Kudus agar kita dapat memenuhi panggilan kita masing-masing dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
Bila kita lihat dari ketiga hal ini, sungguh Tuhan itu Tuhan yang sangat baik sehingga Ia memberikan kepada kita kehormatan ini. Jadi, pertanyaannya adalah, apakah kita sudah menjadi bejana yang Tuhan inginkan? Apakah kita mengisi kehidupan kita dengan Roh Kudus, dengan urapan-Nya untuk memberkati dan membawa jiwa-jiwa kepada kerajaan Tuhan? Apakah kita sadar bahwa kita adalah ciptaan yang unik dan bila kita anggap kita tidak ada apa-apanya, bukankah itu menghina Tuhan yang menciptakan kita? Jadi, marilah kita hidup taat dan setia kepada Tuhan, memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada setiap dari kita dan janganlah takut atau malu untuk melakukan Firman Tuhan, sebab kita adalah milik Tuhan dan diciptakan untuk suatu tujuan yang mulia.
English
Bible Reading: Jeremiah 18-19
Our lives in the Lord is like a clay in the potter's hand, that is, we are made by the Lord Himself. If we are not faithful and keep on rejecting the Lord, we are like a clay that is hard to shape. If we are not faithful but repented and come back to the Lord, then we are like a vessel in the making that was broken and then was made again from the beginning into a different vessel according to what is good in the eyes of the Lord. There are a few things that we can learn from this illustration that the Lord gave.
Firstly, the Lord Himself created us and that is a high privilege and an amazing thing. Imagine, God of all the universe, who can create things by His Word alone, created us by His own hands. Truly, our Lord is amazing.
Secondly, every clay will be made into a vessel according to what seems good to the Lord, that is, every one of us are unique and different and the Lord will keep on moulding us until we reach what God sees.
Thirdly, we all are created as a vessel, that is a place to hold something, to be filled and then used. The Lord will fill us with the Holy Spirit who will always guide us to walk with Jesus. The Lord will also fill us with the anointing of the Holy Spirit so that we would be able to fulfill the calling that each of us has and to be a blessing for those around us.
If we look at these three things, truly, the Lord is good that He gave us this privilege. So the question is, have we become the vessel that the Lord wants? Have we filled our lives with the Holy Spirit, with His anointing to bless and bring souls to the kindgom of God? Have we realised that we are a unique creation and if we think that we are nothing, wouldn't that be an insult to the Lord who created us? So, let us live faithfully and obediently to the Lord, fulfilling the calling that the Lord has given to each one of us and do not be afraid or ashamed to do the Word of God, for we are His and created for a majestic purpose.
Pembacaan Alkitab: Yeremia 18-19
Kehidupan kita di dalam Tuhan seperti tanah liat di tangan tukang periuk, yakni kita dibentuk sendiri oleh tangan Tuhan. Bila kita tidak setia dan terus menerus menolak Tuhan, maka kita seperti tanah liat yang susah dibentuk. Bila kita tidak setia namun bertobat dan kembali kepada Tuhan, maka kita seperti bejana yang sedang dibuat yang rusak dan kemudian di bentuk kembali dari awal menjadi bejana lain menurut apa yang baik di mata Tuhan. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari gambaran yang Tuhan berikan ini.
Pertama-tama, Tuhan sendiri yang membentuk kita dan itu adalah suatu hal yang luar biasa dan adalah kehormatan yang sangat tinggi yang kita dapat. Bayangkan, Allah semesta alam, yang dapat menciptakan segalanya hanya dengan berfirman, membuat kita dengan tangan-Nya sendiri. Sungguh Tuhan kita itu Tuhan yang luar biasa.
Kedua, setiap tanah liat akan dibentuk untuk menjadi suatu bejana menurut apa yang dipandang Tuhan baik, yakni setiap dari kita unik dan berbeda-beda dan Tuhan akan terus membentuk kita sampai kita meraih apa yang Tuhan lihat.
Ketiga, kita semua dibentuk menjadi bejana, yakni suatu tempat untuk menampung sesuatu, untuk diisi dan kemudian dipakai. Tuhan akan memenuhi kita dengan Roh Kudus yang akan terus membimbing kita berjalan bersama Yesus. Tuhan juga akan mengisi kehidupan kita dengan urapan Roh Kudus agar kita dapat memenuhi panggilan kita masing-masing dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
Bila kita lihat dari ketiga hal ini, sungguh Tuhan itu Tuhan yang sangat baik sehingga Ia memberikan kepada kita kehormatan ini. Jadi, pertanyaannya adalah, apakah kita sudah menjadi bejana yang Tuhan inginkan? Apakah kita mengisi kehidupan kita dengan Roh Kudus, dengan urapan-Nya untuk memberkati dan membawa jiwa-jiwa kepada kerajaan Tuhan? Apakah kita sadar bahwa kita adalah ciptaan yang unik dan bila kita anggap kita tidak ada apa-apanya, bukankah itu menghina Tuhan yang menciptakan kita? Jadi, marilah kita hidup taat dan setia kepada Tuhan, memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada setiap dari kita dan janganlah takut atau malu untuk melakukan Firman Tuhan, sebab kita adalah milik Tuhan dan diciptakan untuk suatu tujuan yang mulia.
English
Bible Reading: Jeremiah 18-19
Our lives in the Lord is like a clay in the potter's hand, that is, we are made by the Lord Himself. If we are not faithful and keep on rejecting the Lord, we are like a clay that is hard to shape. If we are not faithful but repented and come back to the Lord, then we are like a vessel in the making that was broken and then was made again from the beginning into a different vessel according to what is good in the eyes of the Lord. There are a few things that we can learn from this illustration that the Lord gave.
Firstly, the Lord Himself created us and that is a high privilege and an amazing thing. Imagine, God of all the universe, who can create things by His Word alone, created us by His own hands. Truly, our Lord is amazing.
Secondly, every clay will be made into a vessel according to what seems good to the Lord, that is, every one of us are unique and different and the Lord will keep on moulding us until we reach what God sees.
Thirdly, we all are created as a vessel, that is a place to hold something, to be filled and then used. The Lord will fill us with the Holy Spirit who will always guide us to walk with Jesus. The Lord will also fill us with the anointing of the Holy Spirit so that we would be able to fulfill the calling that each of us has and to be a blessing for those around us.
If we look at these three things, truly, the Lord is good that He gave us this privilege. So the question is, have we become the vessel that the Lord wants? Have we filled our lives with the Holy Spirit, with His anointing to bless and bring souls to the kindgom of God? Have we realised that we are a unique creation and if we think that we are nothing, wouldn't that be an insult to the Lord who created us? So, let us live faithfully and obediently to the Lord, fulfilling the calling that the Lord has given to each one of us and do not be afraid or ashamed to do the Word of God, for we are His and created for a majestic purpose.
No comments:
Post a Comment