Indo
Pembacaan Alkitab: Bilangan 12-13
Dari kedua pasal ini kita dapat belajar bagaimana kita seharusnya bertindak dan berlaku sebagai pemimpin. Dari kejadian Miryam dan Harun, kita dapat melihat bahwa mengata-ngatai orang yang diurapi Tuhan itu adalah hal yang tidak disukai Tuhan. Apalagi bila dilakukan karena iri hati bahwa oran g lain memiliki hubungan dengan Tuhan yang kita tidak miliki. Kita harus belajar untuk mengenal bagian kita masing-masing sebagai satu Tubuh Kristus dan dengan begitu kita tidak akan jatuh ke dalam perangkap iblis yang ingin membuat kita iri hati dan kemudian membuahkan perpecahan antara umat Tuhan dan terutama para pemimpin. Kemudian dari kejadian para pengintai yang diutus Musa, kita dapat melihat bahwa kabar yang mereka bawa balik tidaklah membangun umat Tuhans ama sekali. Bila kita perhatikan, Israel telah berada di padang gurun selama lebih dari setahun dan mereka pasti capai dan ingin segera tinggal tetap di tanah perjanjian. Tetapi para pemimpin ini, bukannya membangun iman mereka sesuai dengan janji Tuhan, mereka malah melemahkan mereka dengan membagikan ketakutan dan kekhawatiran bahwa mereka tidak sanggup melawan orang-orang itu. Biarlah kita belajar agar kita tidak menjadi pemimpin-pemimpin yang seperti ini. Tetaoi biarlah kita dapat saling menghormati dan melakukan bagian kita untuk memimpin dengan tindakan, perkataan disertai dengan iman dan kebenaran Tuhan untuk membangun umat Tuhan. Dan biarlah kita yang dipimpin juga menghormati, tetapi tetap kembali kepada Firman Tuhan sebagai pedoman dan bukan kepada manusia.
English
Bible Reading: Numbers 12-13
From these two chapters we can learn how we should act as leaders. From the incident with Miriam and Aaron, we can see that bad-mouthing the anointed servant of God is displeasing to God. Moreover if it is done out of jealousy that others have a relationship that we don't with God. We need to learn our individual part in the whole Body of Christ and that way we would not fall into the devil's trap that makes us jealous which then results in disunity among the people of God, especially the leaders. Then from the spies whom were sent by Moses, we can see that what they brought back did not edify the people of God. If we notice, the Israelites has been in the wilderness for more than a year and they must be tired and just want to have a permanent place to stay in the promised land. But these leaders did not edify or encourage their faith according to the promise of God, but they instead discouraged the people by sharing fear and worries that they would not be able to fight them. Let us learn so that we would not be like these leaders. But let us honour one another and do our part to lead by actions, words accompanied wtih faith and truth of God to edify the people of God. And let us, who are being lead, also honours, but always come back to the Word of God as our hope that we cling to and not men.
Pembacaan Alkitab: Bilangan 12-13
Dari kedua pasal ini kita dapat belajar bagaimana kita seharusnya bertindak dan berlaku sebagai pemimpin. Dari kejadian Miryam dan Harun, kita dapat melihat bahwa mengata-ngatai orang yang diurapi Tuhan itu adalah hal yang tidak disukai Tuhan. Apalagi bila dilakukan karena iri hati bahwa oran g lain memiliki hubungan dengan Tuhan yang kita tidak miliki. Kita harus belajar untuk mengenal bagian kita masing-masing sebagai satu Tubuh Kristus dan dengan begitu kita tidak akan jatuh ke dalam perangkap iblis yang ingin membuat kita iri hati dan kemudian membuahkan perpecahan antara umat Tuhan dan terutama para pemimpin. Kemudian dari kejadian para pengintai yang diutus Musa, kita dapat melihat bahwa kabar yang mereka bawa balik tidaklah membangun umat Tuhans ama sekali. Bila kita perhatikan, Israel telah berada di padang gurun selama lebih dari setahun dan mereka pasti capai dan ingin segera tinggal tetap di tanah perjanjian. Tetapi para pemimpin ini, bukannya membangun iman mereka sesuai dengan janji Tuhan, mereka malah melemahkan mereka dengan membagikan ketakutan dan kekhawatiran bahwa mereka tidak sanggup melawan orang-orang itu. Biarlah kita belajar agar kita tidak menjadi pemimpin-pemimpin yang seperti ini. Tetaoi biarlah kita dapat saling menghormati dan melakukan bagian kita untuk memimpin dengan tindakan, perkataan disertai dengan iman dan kebenaran Tuhan untuk membangun umat Tuhan. Dan biarlah kita yang dipimpin juga menghormati, tetapi tetap kembali kepada Firman Tuhan sebagai pedoman dan bukan kepada manusia.
English
Bible Reading: Numbers 12-13
From these two chapters we can learn how we should act as leaders. From the incident with Miriam and Aaron, we can see that bad-mouthing the anointed servant of God is displeasing to God. Moreover if it is done out of jealousy that others have a relationship that we don't with God. We need to learn our individual part in the whole Body of Christ and that way we would not fall into the devil's trap that makes us jealous which then results in disunity among the people of God, especially the leaders. Then from the spies whom were sent by Moses, we can see that what they brought back did not edify the people of God. If we notice, the Israelites has been in the wilderness for more than a year and they must be tired and just want to have a permanent place to stay in the promised land. But these leaders did not edify or encourage their faith according to the promise of God, but they instead discouraged the people by sharing fear and worries that they would not be able to fight them. Let us learn so that we would not be like these leaders. But let us honour one another and do our part to lead by actions, words accompanied wtih faith and truth of God to edify the people of God. And let us, who are being lead, also honours, but always come back to the Word of God as our hope that we cling to and not men.
No comments:
Post a Comment