Indo
Pembacaan Alkitab: Ayub 17-18
Ayub sudah putus asa dan menyerah akan apa yang terjadi terhadapnya, sehingga apa yang ia katakan itu sepertinya ia sudah tinggal menunggu mati saja. Tetapi sayangnya teman-temannya Ayub tetap bersikeras mengatakan hal yang sama. Kali ni Bildad mengatakan hal yang sama dengan apa yang sudah dikatakan oleh teman-teman lainnya berulang kali. Bildad berkata bahwa orang yang hidupnya tidak benar pasti binasa dan itu tetap ditujukan kepada Ayub. Dari sini kita melihat bahwa teman-teman Ayub menghakiminya dan terus menuduhnya. Teman-teman seperti ini perlu untuk kita jauhi, sebab mereka tidak memberi nasihat yang membangun kita dalam hal yang dapat kita ubah dengan kasih. Melainkan mereka hanya dapat menghakimi dan menuduh kita akan kesalahan-kesalahan yang secara tidak langsung menganggap bahwa diri mereka benar dan lebih baik dari kita. Bila kita bayangkan diri kita berada di dalam posisi Ayub, bukankah kita memerlukan teman-teman yang membangun, yang tidak menghakimi dan yang tidak menganggap kita jauh lebih buruk dan tidak benar di banding mereka? Dan begitu jugalah kita perlu untuk menjadi teman yang tidak menghakimi, yang tidak menganggap diri kita jauh lebih benar di banding mereka. Sebab dengan kita menganggap diri kita benar, maka apa yang kita katakan akan menganggap rendah orang lain, akan menghakimi daripada menegur dengan kasih dan kita akan menjadi sombong. Maka dari itu, biarlah kita belajar agar tidak seperti teman-teman Ayub, tetapi juga janganlah dengarkan teman-teman yang seperti Bildad, agar kita tidak terus merasa putus asa karena tidak mendapat dukungan yang membangun.
English
Bible Reading: Job 17-18
Job was at the end of his line and he gave up on what he was facing such that what he said is basically he is just waiting for death. Unfortunately his friends still said the same thing. This time Bildad said the same thing that has been said many times by the others. Bildad said that the wicked shall be punished and this is pointed at Job. Here we can see that Job's friends kept on judging and condemning him. We need to get away from these kinds of friends, because they do not give encouraging advice in things that we can change, with love. Instead they only judge and condemn us of the things we may have done wrong and in a way they think that they are better and more righteous than us. If we imagine ourselves in Job's shoes, wouldn't we want friends who encourages us, who does not judge or condemn, and who does not think of themselves higher and more righteous than us? And so we shoudl be that kind of friend, one who does not judge or condemn and one who does not think of ourselves better or more righteous than others. Because by thinking that we are more righteous, then what we say would undermine others and will be more judging rather than rebuking with love and we will become boastful. Therefore, let us learn not to be like Job's friends, but also do not listen to friends who are like Bildad, so that we would not keep on feeling down and felt like giving up because we do not get encouraging support.
Pembacaan Alkitab: Ayub 17-18
Ayub sudah putus asa dan menyerah akan apa yang terjadi terhadapnya, sehingga apa yang ia katakan itu sepertinya ia sudah tinggal menunggu mati saja. Tetapi sayangnya teman-temannya Ayub tetap bersikeras mengatakan hal yang sama. Kali ni Bildad mengatakan hal yang sama dengan apa yang sudah dikatakan oleh teman-teman lainnya berulang kali. Bildad berkata bahwa orang yang hidupnya tidak benar pasti binasa dan itu tetap ditujukan kepada Ayub. Dari sini kita melihat bahwa teman-teman Ayub menghakiminya dan terus menuduhnya. Teman-teman seperti ini perlu untuk kita jauhi, sebab mereka tidak memberi nasihat yang membangun kita dalam hal yang dapat kita ubah dengan kasih. Melainkan mereka hanya dapat menghakimi dan menuduh kita akan kesalahan-kesalahan yang secara tidak langsung menganggap bahwa diri mereka benar dan lebih baik dari kita. Bila kita bayangkan diri kita berada di dalam posisi Ayub, bukankah kita memerlukan teman-teman yang membangun, yang tidak menghakimi dan yang tidak menganggap kita jauh lebih buruk dan tidak benar di banding mereka? Dan begitu jugalah kita perlu untuk menjadi teman yang tidak menghakimi, yang tidak menganggap diri kita jauh lebih benar di banding mereka. Sebab dengan kita menganggap diri kita benar, maka apa yang kita katakan akan menganggap rendah orang lain, akan menghakimi daripada menegur dengan kasih dan kita akan menjadi sombong. Maka dari itu, biarlah kita belajar agar tidak seperti teman-teman Ayub, tetapi juga janganlah dengarkan teman-teman yang seperti Bildad, agar kita tidak terus merasa putus asa karena tidak mendapat dukungan yang membangun.
English
Bible Reading: Job 17-18
Job was at the end of his line and he gave up on what he was facing such that what he said is basically he is just waiting for death. Unfortunately his friends still said the same thing. This time Bildad said the same thing that has been said many times by the others. Bildad said that the wicked shall be punished and this is pointed at Job. Here we can see that Job's friends kept on judging and condemning him. We need to get away from these kinds of friends, because they do not give encouraging advice in things that we can change, with love. Instead they only judge and condemn us of the things we may have done wrong and in a way they think that they are better and more righteous than us. If we imagine ourselves in Job's shoes, wouldn't we want friends who encourages us, who does not judge or condemn, and who does not think of themselves higher and more righteous than us? And so we shoudl be that kind of friend, one who does not judge or condemn and one who does not think of ourselves better or more righteous than others. Because by thinking that we are more righteous, then what we say would undermine others and will be more judging rather than rebuking with love and we will become boastful. Therefore, let us learn not to be like Job's friends, but also do not listen to friends who are like Bildad, so that we would not keep on feeling down and felt like giving up because we do not get encouraging support.
No comments:
Post a Comment