Indo
Pembacaan Alkitab: 1Samuel 21-22
Kita dapat melihat bahwa Saul sangat terobsesi untuk membunuh Daud dan ia tidak lagi berpikir jernih. Siapapun yang mendukung Daud atau yang tidak mendukung dirinya dianggap sebagai musuhnya. Dan sampai-sampai ia berani untuk membunuh imam Ahimelekh beserta keluarganya 85 orang. Karena obsesi Saul untuk membunuh Daud, ia selalu marah, selalu emosi dan karena itu pula ia tidak dapat berpikiran jernih. Dan juga hatinya penuh dengan hal-hal yang jahat sebab ia ingin membunuih Daud. Padahal masih ada musuh-musuh yang sebenarnya, yang perlu diperangi agar Israel bebas dari tekanan bangsa lainnya. Dengan kata lain, Saul kehilangan tujuan hidup yang diberikan oleh Tuhan dan ia hanya perduli akan dirinya sendiri. Terkadang hal yang sama juga dapat terjadi kepada kita bila kita sangat terobsesi akan hal-hal lain yang menyimpang dari rencana Tuhan bagi kita. Karena obsesi itu, kita jadi tidak dapat berpikir dengan jernih, emosian, membawa pengaruh buruk kepada orang-orang di sekitar kita dan kehilangan tujuan hidup yang pada awalnya Tuhan berikan kepada kita. Saat hal-hal seperti ini terjadi, biarlah kita ingat bahwa segala sesuatu itu dari Tuhan, untuk Tuhan, bagi Tuhan. Bila kita ingin terobsesi akan sesuatu, biarlah kita terobsesi akan Tuhan, akan kasih-Nya, anug'rah-Nya dan keseluruhan-Nya.
English
Bible Reading: 1Samuel 21-22
We can see that Saul is very obsessed to kill David and he no longer can think straight. Whoever supports David or do not support Saul is considered as enemy. His obession is so great that it reaches a point where he dares to kill Ahimelech the priest and his family, 85 in total. Because of Saul's obsession to kill David, he is always angry, emotional, and cannot think straight. And his heart was also full of evil things because he wants to kill David. While there are still real enemies out there that needs to be fought so that Israel would be free from the oppression from other nations. In other words, Saul has lost his true purpose of life that God has given to him and he only cares for himself. Sometimes the same thing can happen to us if we are obsessed about things that makes us stray away from the plan of God. Because of that obsession, we cannot think straight, we are emotional, bringing bad impact to those around us and we have lost our purpose of life given by God. When this happens, let us remember that everything is from God, for God and to God. If we want to be obsessed of somehting, let us be obsessed to God, to His love, grace and His whole being.
Pembacaan Alkitab: 1Samuel 21-22
Kita dapat melihat bahwa Saul sangat terobsesi untuk membunuh Daud dan ia tidak lagi berpikir jernih. Siapapun yang mendukung Daud atau yang tidak mendukung dirinya dianggap sebagai musuhnya. Dan sampai-sampai ia berani untuk membunuh imam Ahimelekh beserta keluarganya 85 orang. Karena obsesi Saul untuk membunuh Daud, ia selalu marah, selalu emosi dan karena itu pula ia tidak dapat berpikiran jernih. Dan juga hatinya penuh dengan hal-hal yang jahat sebab ia ingin membunuih Daud. Padahal masih ada musuh-musuh yang sebenarnya, yang perlu diperangi agar Israel bebas dari tekanan bangsa lainnya. Dengan kata lain, Saul kehilangan tujuan hidup yang diberikan oleh Tuhan dan ia hanya perduli akan dirinya sendiri. Terkadang hal yang sama juga dapat terjadi kepada kita bila kita sangat terobsesi akan hal-hal lain yang menyimpang dari rencana Tuhan bagi kita. Karena obsesi itu, kita jadi tidak dapat berpikir dengan jernih, emosian, membawa pengaruh buruk kepada orang-orang di sekitar kita dan kehilangan tujuan hidup yang pada awalnya Tuhan berikan kepada kita. Saat hal-hal seperti ini terjadi, biarlah kita ingat bahwa segala sesuatu itu dari Tuhan, untuk Tuhan, bagi Tuhan. Bila kita ingin terobsesi akan sesuatu, biarlah kita terobsesi akan Tuhan, akan kasih-Nya, anug'rah-Nya dan keseluruhan-Nya.
English
Bible Reading: 1Samuel 21-22
We can see that Saul is very obsessed to kill David and he no longer can think straight. Whoever supports David or do not support Saul is considered as enemy. His obession is so great that it reaches a point where he dares to kill Ahimelech the priest and his family, 85 in total. Because of Saul's obsession to kill David, he is always angry, emotional, and cannot think straight. And his heart was also full of evil things because he wants to kill David. While there are still real enemies out there that needs to be fought so that Israel would be free from the oppression from other nations. In other words, Saul has lost his true purpose of life that God has given to him and he only cares for himself. Sometimes the same thing can happen to us if we are obsessed about things that makes us stray away from the plan of God. Because of that obsession, we cannot think straight, we are emotional, bringing bad impact to those around us and we have lost our purpose of life given by God. When this happens, let us remember that everything is from God, for God and to God. If we want to be obsessed of somehting, let us be obsessed to God, to His love, grace and His whole being.
No comments:
Post a Comment