Indo
Pembacaan Alkitab: 1Tesalonika 2
Kita dapat belajar banyak dari kehidupan Paulus dan khususnya dalam ia melayani Tuhan, menjangkau jiwa-jiwa, mendidik dan membangun jiwa-jiwa di dalam kebenaran Tuhan. Hal yang pertama adalah kerelaan untuk bersusah atau melewati dan mengalami tantangan dan bahkan aniaya bagi nama Tuhan Yesus Kristus yang disertai dengan iman dan percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan menolong dan memberikan kekuatan. Lalu Paulus juga memiliki motivasi yang murni, yakni motivasi yang benar, bukan untuk menyesatkan, tetapi untuk membawa jiwa-jiwa mengenal Kristus. Paulus juga berbicara bukan untuk menyukakan manusia, tetapi untuk menyukakan Tuhan. Kemudian dalam pelayanannya Paulus juga tidak mencari hormat atau puji-pujian manusia, tetapi ia selalu mengasihi semua orang seperti keluarganya sendiri, merawat mereka dan mendidik mereka seperti anak-anaknya sendiri. Bila kita semua memiliki apa yang Paulus miliki dalam hal pelayanan, maka tentunya pelayanan kita akan makin efektif dan kuasa Tuhan akan makin nyata, sebab kehidupan kita dan pelayanan kita benar dan menyukakan hati Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita periksa kehidupan kita. Apakah kita motivasi kita melayani, apakah hanya karena tidak ada orang yang bisa, apakah hanya karena kita nganggur di gereja, ataukah memang karena kita ingin membawa jiwa-jiwa untuk mengenal Tuhan kita? Apakah kita rela membuang segala keegoisan kita sehingga kita rela melewati tantangan dan bahkan aniaya bagi Kristus? Apakah kita menyukakan Tuhan atau menyukakan manusia? Apakah kita mencari hormat dan pujia-pujian dari manusia, ataukah kita benar-benar melayani untuk kemuliaan Tuhan? Dan apakah kita memiliki kasih tehadap orang-orang yang kita layani di dalam pelayanan kita kepada Tuhan, atau tidak? Biarlah kita meminta Roh Kudus untuk memimpin, mengajar dan mendidik kita dalam pelayanan kita, agar kita dapat belajar seperti Paulus dan yang paling penting, belajar seperti Tuhan Yesus Kristus sendiri, yang adalah Teladan yang sempurna.
English
Bible Reading: 1Thessalonians 2
We can learn a lot from the life of Paul and especially in his ministry to the Lord, reaching out to souls, disciplining and edifying the souls in the truth of the Lord. The first thing is that willingness to go through hardship or challenges and even persecution for the name of the Lord Jesus Christ by having faith and trust that the Lord Himself will help and gives strength. Then Paul also have pure motivation, the right motivation, not to err, but to bring souls to know Christ. Paul also speak not to please men, but to please the Lord. Then in his ministry, Paul also do not seek glory and praises from men, but he loved all like his own family, nurturing them, disciplining them like his own children. If we all have what Paul had in terms of ministry, then our ministries will be more effective and the power of the Lord will be more apparent because our lives and ministries are righteous and pleases the Lord. Therefore, let us introspect our lives. What is our motivation in ministry, is it only because there is no one else, or is it only because we have nothing to do at church or is it because we want to bring souls to know the Lord? Are we willing to throw away all our selfishness that we are willing to go through hardship and challenges and even persecution for Christ? Do we please God or men? Do we seek glory and praises from men or do we really minister to glorify the Lord? And do we have love towards the people whom we minister in our ministries to the Lord? Let us ask the Holy Spirit to lead, teach and discipline us in our ministry, so that we may learn to be like Paul and more importantly, to learn like the Lord Jesus Christ Himself who is the perfect Role Model.
Pembacaan Alkitab: 1Tesalonika 2
Kita dapat belajar banyak dari kehidupan Paulus dan khususnya dalam ia melayani Tuhan, menjangkau jiwa-jiwa, mendidik dan membangun jiwa-jiwa di dalam kebenaran Tuhan. Hal yang pertama adalah kerelaan untuk bersusah atau melewati dan mengalami tantangan dan bahkan aniaya bagi nama Tuhan Yesus Kristus yang disertai dengan iman dan percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan menolong dan memberikan kekuatan. Lalu Paulus juga memiliki motivasi yang murni, yakni motivasi yang benar, bukan untuk menyesatkan, tetapi untuk membawa jiwa-jiwa mengenal Kristus. Paulus juga berbicara bukan untuk menyukakan manusia, tetapi untuk menyukakan Tuhan. Kemudian dalam pelayanannya Paulus juga tidak mencari hormat atau puji-pujian manusia, tetapi ia selalu mengasihi semua orang seperti keluarganya sendiri, merawat mereka dan mendidik mereka seperti anak-anaknya sendiri. Bila kita semua memiliki apa yang Paulus miliki dalam hal pelayanan, maka tentunya pelayanan kita akan makin efektif dan kuasa Tuhan akan makin nyata, sebab kehidupan kita dan pelayanan kita benar dan menyukakan hati Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita periksa kehidupan kita. Apakah kita motivasi kita melayani, apakah hanya karena tidak ada orang yang bisa, apakah hanya karena kita nganggur di gereja, ataukah memang karena kita ingin membawa jiwa-jiwa untuk mengenal Tuhan kita? Apakah kita rela membuang segala keegoisan kita sehingga kita rela melewati tantangan dan bahkan aniaya bagi Kristus? Apakah kita menyukakan Tuhan atau menyukakan manusia? Apakah kita mencari hormat dan pujia-pujian dari manusia, ataukah kita benar-benar melayani untuk kemuliaan Tuhan? Dan apakah kita memiliki kasih tehadap orang-orang yang kita layani di dalam pelayanan kita kepada Tuhan, atau tidak? Biarlah kita meminta Roh Kudus untuk memimpin, mengajar dan mendidik kita dalam pelayanan kita, agar kita dapat belajar seperti Paulus dan yang paling penting, belajar seperti Tuhan Yesus Kristus sendiri, yang adalah Teladan yang sempurna.
English
Bible Reading: 1Thessalonians 2
We can learn a lot from the life of Paul and especially in his ministry to the Lord, reaching out to souls, disciplining and edifying the souls in the truth of the Lord. The first thing is that willingness to go through hardship or challenges and even persecution for the name of the Lord Jesus Christ by having faith and trust that the Lord Himself will help and gives strength. Then Paul also have pure motivation, the right motivation, not to err, but to bring souls to know Christ. Paul also speak not to please men, but to please the Lord. Then in his ministry, Paul also do not seek glory and praises from men, but he loved all like his own family, nurturing them, disciplining them like his own children. If we all have what Paul had in terms of ministry, then our ministries will be more effective and the power of the Lord will be more apparent because our lives and ministries are righteous and pleases the Lord. Therefore, let us introspect our lives. What is our motivation in ministry, is it only because there is no one else, or is it only because we have nothing to do at church or is it because we want to bring souls to know the Lord? Are we willing to throw away all our selfishness that we are willing to go through hardship and challenges and even persecution for Christ? Do we please God or men? Do we seek glory and praises from men or do we really minister to glorify the Lord? And do we have love towards the people whom we minister in our ministries to the Lord? Let us ask the Holy Spirit to lead, teach and discipline us in our ministry, so that we may learn to be like Paul and more importantly, to learn like the Lord Jesus Christ Himself who is the perfect Role Model.
No comments:
Post a Comment