Pembacaan Alkitab: Kejadian 43-44
Dari semua anak-anak Israel, hanya satu yang berani untuk mengajukan dirinya sebagai tanggungan bila-bila terjadi apa-apa terhadap Benyamin, orang itu ialah Yehuda. Walaupun ia bukan anak sulung, tetapi Yehuda bersikap seperti anak sulung yang bertanggung jawab atas adik-adiknya.
Sungguh luar biasa sikap hati Yehuda yang rela berkorban, tidak memikirkan dirinya sendiri agar seluruh keluarganya masih dapat makan. Yehuda di sini berani maju untuk mengambil tanggung jawab yang seharusnya bukan menajdi miliknya, tetapi karena tidak ada yang berani maju, maka majulah ia.
Kita dapat belajar dari sini bahwa setiap dari kita memiliki tanggung jawab masing-masing, sebagai orang tua, anak, kakak, adik, pekerja, pengusaha, pelajar, dan sebagainya. Tentunya kita mengenal tanggung jawab kita di dunia ini dan kitapun melakukannya. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah kita melakukan tanggung jawab itu dengan terpaksa, dengan berat hati atau dengan setengah hati? Marilah kita periksa hati kita.
Bukan hanya itu saja, Tuhan juga telah tempatkan setiap dari kita di tempat masing-masing di mana kita dapat menjadi saksi dan berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Bila kita lihat, banyak orang di sekitar kita yang mungkin membutuhkan bantuan kita, membutuhkan penghiburan, membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Dan kita tahu bahwa kita dapat membantu mereka, kita dapat menghibur dan juga dapat memberitakan akan keselamtan dan anugrah Tuhan Yesus Kristus. Tetapi, apakah ktia lakukan hal itu? Di manakah tanggung jawab kita kepada Tuhan?
Marilah kita berdiri dan maju seperti Yehuda yang mengambil tindakan dan tanggung jawab dalam apa yang Tuhan berikan. Biarlah kita lakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pemberita Injil dan sebagai anak-anak Tuhan. Biarlah dari kehidupan kita terpancar kasih dan kehidupan Tuhan Yesus Kristus.
No comments:
Post a Comment