Pembacaan Alkitab: Keluaran 11
Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan kita yang tidak kita mengerti akan mengapa hal itu terjadi atas kita. Seperti halnya Tuhan mengeraskan hati Firaun dari tulah demi tulah, tanpa pimpinan dan pewahyuan dari Tuhan, Musa dan Harun tidak akan mengerti mengapa Firaun tetap bersikeras hati. Para ahli sihir dan mereka yang ada di dekat Firaun pun sudah menyerah dan rela membiarkan Israel pergi tetapi hanya Firaun yang masih tetap keras hatinya. Tentunya bagi mereka hal ini sangat tidak masuk di akal, aneh dan tidak dapat dimengerti. Begitu juga terkadang hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan kita tidak dapat kita mengerti, mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal itu terjadi. Tetapi setelah kita melewatinya, dan melihat hasil yang Tuhan inginkan, maka kita akan mengerti mengapa hal-hal itu terjadi.
Mungkin kita atau orang yang kita sayangi mengalami sakit penyakit, ditipu dalam bisnis, susah mendapat pekerjaan, kecelakaan dan sebagainya. Hal-hal ini terjadi kadang memang karena kita yang tidak waspada atau tidak jaga diri, tetapi juga terkadang karena Tuhan yang ijinkan terjadi, sebagai suatu bagian dari rencana-Nya yang besar. Bila kita terus memutar otak kita dan terus mempertanyakan akan mengapa Tuhan biarkan hal itu terjadi, maka kita akan frustasi sendiri. Sebab tidak semuanya Tuhan akan tunjukkan kepada kita secara langsung. Tuhan memiliki rencana, pikiran dan waktu-Nya sendiri yang tidak kita ketahui, yang kita tidak dapat mengerti kecuali Tuhan sendir yang menyatakannya pada kita.
Oleh sebab itu, yang dapat kita lakukan adalah berjalan setiap hari seperti Musa, yaitu dengan bersekutu dengan Tuhan, membangun hubungan yang erat dengan-Nya sehingga kita mengenal suara-Nya, hati-Nya. Kita juga hanya bisa berjalan dengan iman atas Firman-Nya setiap hari, sebab itulah yang akan menjadi kekuatan bagi kita selagi menunggu waktu-Nya Tuhan. Jadi, biarlah kita berhenti membuat diri kita frustasi, marah akan hal-hal yang belum kita mengerti, tetapi biarlah kita belajar untuk berjalan dengan iman.
No comments:
Post a Comment