Matius 8
Jika kita lihat 3 kejadian di mana Tuhan melakukan mujijat kesembuhan, kita dapat melihat 3 kejadian yang sering terjadi di dalam kehidupan kita.
Yang pertama:
Orang kusta datang kepada Tuhan meminta agar disembuhkan, tetapi ia berkata, bila Tuhan mau, maka ia akan sembuh. Orang kusta ini tahu bahwa Tuhan dapat menyembuhkan, ia percaya, tetapi dalam dirinya juga masih ada keraguan karena ia merasa dirinya tidak layak. apalagi pada jaman itu, orang kusta adalah orang yang dibuang dari kota agar tidak menularkannya kepada orang lain. Oleh sebab itu orang kusta itu mungkin sudah menyerah kepada nasib. Kalau memang Tuhan mau sembuhkan, maka hal itu baik, jika tidakpun tidak masalah, akhirnya tidak ada iman yang kuat bahwa Tuhan dapat sembuhkan.
Yang kedua:
Perwira yang datang kepada Tuhan untuk meminta hambanya untuk disembuhkan hanya oleh sepatah kata dari Tuhan. Perwira ini mengenal kuasa otoritas dari Tuhan dan iapun memiliki iman kepada Tuhan yang kuat. Ia tahu benar bahwa Tuhan memiliki kuasa dan sanggup dan Tuhan tidak perlu untuk datang dan menjamah yang sakit, dan hanya dengan kata-kata saja sudah cukup berkuasa untuk menyembuhkan.
Yang ketiga:
Ibu mertua Petrus yang sakit dan tidak meminta untuk disembuhkan, tetapi ia disembuhkan juga sebab Tuhan melihatnya terbaring karena sakit. Hal ini menunjukkan Tuhan yang penuh dengan belas kasihan dan yang mengenal kebutuhan kita. Tanpa kita meminta, Tuhan tahu kebutuhan kita dan Ia memberikannya pada kita.
Dalam kehidupan kita ketiga hal ini mungkin terjadi terhadap kita. Kita mungkin sedang atau pernah menghadapi suatu penyakit atau masalah yang luar biasa sulitnya. Kita memiliki pilihan untuk menyerah atau meminta kepada Tuhan dengan iman.
Jika kita menyerah dan menjadi seperti orang kusta itu, maka kita sudah kalah oleh situasi dan kondisi kita sehingga kita hanya dapat menerima apa adanya tanpa adanya iman yang percaya akan kuasa Tuhan yang dapat melepaskan, walaupun kita tahu bahwa Tuhan sanggup.
Atau kita dapat beriman kepada Tuhan bahwa Ia dapat melepaskan kita dari apapun itu. Mungkin kita dapat seperti perwira yang mengerti dengan jelas kuasa Tuhan dan benar-benar beriman bahwa Tuhan pasti dapat sembuhkan. Mungkin juga kita beriman, dan sebelum kita meminta apa-apa Tuhan yang tahu akan keadaan kita, turun dan melepaskan kita.
Jadi pilihannya ada di tangan kita, yaitu untuk kita beriman dan percaya bahwa Tuhan sanggup melepaskan atau kita akan menyerah kepada keadaan dan lingkungan kita?
Lihatlah kehidupan kita, dan perhatikanlah akan ke arah manakah kecenderungan kita? Dan marilah kita bangkit dan hidup oleh iman yang teguh, yang percaya penuh bahwa Tuhan sanggup melepaskan kita.
No comments:
Post a Comment