Indo
Pembacaan Alkitab: 1Raja-Raja 21-22
Ketika Raja Ahab dan Raja Yosafat ingin maju berperang melawan Ramot-Gilead, mereka sebenarnya sudah berpendirian dan telah mengambil keputusan untuk pergi berperang. Tetapi mereka tetap ingin mendengar kata-kata yang mendukung mereka dan Yosafat meminta agar para nabi dipanggil untuk memberikan petunjuk. Dan pada akhirnya para nabi semuanya berkata bahwa mereka akan sukses dalam perang mereka, kecuali Mikha. Mikha berkata bahwa Tuhan telah berfirman bahwa Ahab akan mati di medan perang bila mereka maju dan juga bahwa ada roh dusta yang menghiggapi para nabi lainnya agar Ahab maju berperang dan mati. Bila kita perhatikan, Raja Ahab dan Raja Yosafat tahu di dalam lubuk hati mereka bahwa Mikha berkata yang benar, tetapi mereka tetap juga pergi berperang. Terkadang kita juga berlaku demikian, yakni kita sebenarnya sudah bulat keputusannya atas sesuatu hal, tetapi sebagai umat Tuhan kita merasa bahwa kita perlu untuk bertanya kepada Tuhan lebih dahulu. Tetapi yang kita ingin dengar adalah hal-hal dan jawab-jawaban yang mendukung keputusan kita dan bila ada yang bertolak belakang, maka kita tidak akan mendengarkannya. BIla demikian, maka kita tidak benar-benar meminta petunjuk Tuhan, kita sebenarnya hanya ingin membenarkan apa yang kita ingin lakukan dengan berkata bahwa kita telah berdoa dan mendapat jawabannya demikian, dengan begitu bila keputusan itu salah, maka kita dapat menyalahkan Tuhan dan tidak melihat bahwa itu adalah keputusan kita sendiri. Oleh sebab itu, saat kita berdoa, meminta petunjuk, biarlah kita benar-benar terbuka dan memaparkan semuanya di hadapan Tuhan. Janganlah datang ke hadapan Tuhan dengan hati, mata dan telinga yang tertutup. Periksalah diri kita, apakah kita berdoa kepada Tuhan benar-benar meminta petunjuk ataukah kita hanya sekedar minta ijin atau sekedar merasa harus berdoa dahulu?
English
Bible Reading: 1Kings 21-22
When King Ahab and ing Jehoshaphat wanted to go to war against Ramoth-GIlead, truthfully, they have made up their mind and have taken the decision to go to war. BZut they still wanted to hear words that support them and Jehoshaphat asked for prophets to come to give them guidance. And in the end all of them said that the kings would be successful in their battle, except for Micaiah. Micaiah said that the Lord has said that Ahab will die in the battle if they go and that a deceiving spirit has come to all the prophets so that Ahab would go to battle and die. If we notice, King Ahab and King Jehoshaphat knows in the deepest part of their heart that Micaiah speaks the truth, but they still went to battle. Sometimes we do the same as they did, that in truth we have made up our mind on something, but as the people of God we feel that we must ask the Lord first. But what we want to hear are only things and answers that supports our decision and if there is any that is against it, then we would not listen to it. If so, then we have not really asked for the Lord's guidance, we only want to justify what we want to do by saying that we have prayed and have got the answer, that way when it all goes wrong, we will blame God and can't see that it was because of our own decision. Therefore, when we pray, asking for guidance, let us really be open and lay it all down before the Lord. Do not come before God with our hearts, eyes and ears closed. Introspect ourselves, do we really pray to the Lord to ask for guidance, or are we only seeking approval or felt that we must at least pray first?
Pembacaan Alkitab: 1Raja-Raja 21-22
Ketika Raja Ahab dan Raja Yosafat ingin maju berperang melawan Ramot-Gilead, mereka sebenarnya sudah berpendirian dan telah mengambil keputusan untuk pergi berperang. Tetapi mereka tetap ingin mendengar kata-kata yang mendukung mereka dan Yosafat meminta agar para nabi dipanggil untuk memberikan petunjuk. Dan pada akhirnya para nabi semuanya berkata bahwa mereka akan sukses dalam perang mereka, kecuali Mikha. Mikha berkata bahwa Tuhan telah berfirman bahwa Ahab akan mati di medan perang bila mereka maju dan juga bahwa ada roh dusta yang menghiggapi para nabi lainnya agar Ahab maju berperang dan mati. Bila kita perhatikan, Raja Ahab dan Raja Yosafat tahu di dalam lubuk hati mereka bahwa Mikha berkata yang benar, tetapi mereka tetap juga pergi berperang. Terkadang kita juga berlaku demikian, yakni kita sebenarnya sudah bulat keputusannya atas sesuatu hal, tetapi sebagai umat Tuhan kita merasa bahwa kita perlu untuk bertanya kepada Tuhan lebih dahulu. Tetapi yang kita ingin dengar adalah hal-hal dan jawab-jawaban yang mendukung keputusan kita dan bila ada yang bertolak belakang, maka kita tidak akan mendengarkannya. BIla demikian, maka kita tidak benar-benar meminta petunjuk Tuhan, kita sebenarnya hanya ingin membenarkan apa yang kita ingin lakukan dengan berkata bahwa kita telah berdoa dan mendapat jawabannya demikian, dengan begitu bila keputusan itu salah, maka kita dapat menyalahkan Tuhan dan tidak melihat bahwa itu adalah keputusan kita sendiri. Oleh sebab itu, saat kita berdoa, meminta petunjuk, biarlah kita benar-benar terbuka dan memaparkan semuanya di hadapan Tuhan. Janganlah datang ke hadapan Tuhan dengan hati, mata dan telinga yang tertutup. Periksalah diri kita, apakah kita berdoa kepada Tuhan benar-benar meminta petunjuk ataukah kita hanya sekedar minta ijin atau sekedar merasa harus berdoa dahulu?
English
Bible Reading: 1Kings 21-22
When King Ahab and ing Jehoshaphat wanted to go to war against Ramoth-GIlead, truthfully, they have made up their mind and have taken the decision to go to war. BZut they still wanted to hear words that support them and Jehoshaphat asked for prophets to come to give them guidance. And in the end all of them said that the kings would be successful in their battle, except for Micaiah. Micaiah said that the Lord has said that Ahab will die in the battle if they go and that a deceiving spirit has come to all the prophets so that Ahab would go to battle and die. If we notice, King Ahab and King Jehoshaphat knows in the deepest part of their heart that Micaiah speaks the truth, but they still went to battle. Sometimes we do the same as they did, that in truth we have made up our mind on something, but as the people of God we feel that we must ask the Lord first. But what we want to hear are only things and answers that supports our decision and if there is any that is against it, then we would not listen to it. If so, then we have not really asked for the Lord's guidance, we only want to justify what we want to do by saying that we have prayed and have got the answer, that way when it all goes wrong, we will blame God and can't see that it was because of our own decision. Therefore, when we pray, asking for guidance, let us really be open and lay it all down before the Lord. Do not come before God with our hearts, eyes and ears closed. Introspect ourselves, do we really pray to the Lord to ask for guidance, or are we only seeking approval or felt that we must at least pray first?
No comments:
Post a Comment