Indo:
Pembacaan Alkitab: 2Tawarikh 34-36
Kehancuran daripada kerajaan Yehuda dan Israel adalah ketegar-tengkukan mereka dan kekerasan hati mereka terhadap teguran dan ajaran Tuhan. Tuhan banyak mengirimkan hamba-hamba-Nya untuk menegur, menasihati dan membawa mereka kembali kepada jalan Tuhan yang benar, tetapi mereka tetap tegar tengkuk, keras kepala, keras hati, tidak mau di ajar dan tidak mau diubah, sehingga akhirnya seluruh umat Israel masuk ke dalam pembuangan dan penjajahan raja Persia.
Kita dapat belajar dari pengalaman bangsa Israel sehingga kita tidak tegar tengkuik dan keras hati terhadap Tuhan dan ajaran-Nya. Biarlah saat ini kita periksa kehidupan kita masing-masing. Adakah ketegar-tengkukan atau kekerasan hati di dalam kehidupan kita? Misalnya, bila kita mendengarkan firman yang menegur, apakah kita langsung introspeksi diri kita ataukah kita langsung memikirkan bahwa teguran ini cocok untuk orang lain yang kita kenal? Bila kita mendengarkan ajaran dari Firman Tuhan, apakah kita menerima dan mulai melihat apa yang pelru kita buang dan apa yang masih dapat kita perbaiki dan bangun, ataukah kita hanya sekedar menganggap ajaran itu bagus dan tidak mengaplikasikan kepada diri kita sendiri? Sebagai manusia, kita memiliki kecondongan untuk menimpakan kesalahan kita kepada orang lain dan mengalihkan perhatian kepada orang lain dalam hal teguran. Untuk itu, marilah kita benar-benar introspeksi diri kita dan marilah kita ingat bahwa setiap Firman yang kita dengar, bukanlah dengan kebetulan kita dengar, tetapi Tuhan berbicara kepada kita untuk mengubah, mengajar, menasihati dan menegur kita. Hanya bagaimana kita menanggapinya itulah bagian kita.
Oleh karena itu, marilah kita buang ketegar-tengkukan dan kekerasan hati yang ada di dalam hidup kita. Marilah kita terima Firman Tuhan untuk diri kita, untuk mengubah, mengajar, menasihati dan menegur kita lebih dahulu, baru kita bagikan juga kepada orang-orang di sekitar kita sebagai kesaksian yang hidup oleh karena kita telah mengalaminya atau kita sedang menjalaninya. Terpujilah Tuhan Allah yang selalu setia kepada umat-Nya.
English:
Bible Reading: 2Chronicles 34-36
The fall of the kingdoms of Judah and Israel are because of their stiffnecked and hardened heart attitude towards the rebuke and teaching of the Lord. The Lord has sent many of His servant to rebuke, advice and bring them back to the righteous path of the Lord, but they are stiffnecked, hard-headed, hard-hearted, do not want to be taught and changed, that all Israelites are casts out and were under oppression.
We can learn from the experience of the Israelites so that we are not stiffneck and hard-hearted towards the Lord and His teaching. Let us check our lives right now. Is there any stiffneck attitude or hardened hearts in our lives? For example, if we hear the Word of God that rebukes and corrects, do we immediately introspect our lives or do we immediately think of how this rebuke is good for others whom we know? If we listen to the teaching of the Lord, do we receive it and start to see what we need to throw away and what can be improved and edified, or do we just consider it as a good teaching but do not apply it to our lives? As men, we have the tendency to place our fault on others and to change direction or attention to others in terms of rebuke and correction. Therefore, let us really introspect ourselves and let us remember that every Word of God that we hear, are not by coincidence, but the Lord is speaking to us to change, teach, advise and rebuke us. How to respond to it, is our part.
Therefore, let us throw away all stiffneck and hard-hearted attitude in our lives. Let us receive the Word of God for ourselves to change, teach, advise and rebuke us first, then we can share it to others around us as a testimony because we have experience it or are in the process of walking on it. Blessed be the Lord God who is faithful to His people!
Pembacaan Alkitab: 2Tawarikh 34-36
Kehancuran daripada kerajaan Yehuda dan Israel adalah ketegar-tengkukan mereka dan kekerasan hati mereka terhadap teguran dan ajaran Tuhan. Tuhan banyak mengirimkan hamba-hamba-Nya untuk menegur, menasihati dan membawa mereka kembali kepada jalan Tuhan yang benar, tetapi mereka tetap tegar tengkuk, keras kepala, keras hati, tidak mau di ajar dan tidak mau diubah, sehingga akhirnya seluruh umat Israel masuk ke dalam pembuangan dan penjajahan raja Persia.
Kita dapat belajar dari pengalaman bangsa Israel sehingga kita tidak tegar tengkuik dan keras hati terhadap Tuhan dan ajaran-Nya. Biarlah saat ini kita periksa kehidupan kita masing-masing. Adakah ketegar-tengkukan atau kekerasan hati di dalam kehidupan kita? Misalnya, bila kita mendengarkan firman yang menegur, apakah kita langsung introspeksi diri kita ataukah kita langsung memikirkan bahwa teguran ini cocok untuk orang lain yang kita kenal? Bila kita mendengarkan ajaran dari Firman Tuhan, apakah kita menerima dan mulai melihat apa yang pelru kita buang dan apa yang masih dapat kita perbaiki dan bangun, ataukah kita hanya sekedar menganggap ajaran itu bagus dan tidak mengaplikasikan kepada diri kita sendiri? Sebagai manusia, kita memiliki kecondongan untuk menimpakan kesalahan kita kepada orang lain dan mengalihkan perhatian kepada orang lain dalam hal teguran. Untuk itu, marilah kita benar-benar introspeksi diri kita dan marilah kita ingat bahwa setiap Firman yang kita dengar, bukanlah dengan kebetulan kita dengar, tetapi Tuhan berbicara kepada kita untuk mengubah, mengajar, menasihati dan menegur kita. Hanya bagaimana kita menanggapinya itulah bagian kita.
Oleh karena itu, marilah kita buang ketegar-tengkukan dan kekerasan hati yang ada di dalam hidup kita. Marilah kita terima Firman Tuhan untuk diri kita, untuk mengubah, mengajar, menasihati dan menegur kita lebih dahulu, baru kita bagikan juga kepada orang-orang di sekitar kita sebagai kesaksian yang hidup oleh karena kita telah mengalaminya atau kita sedang menjalaninya. Terpujilah Tuhan Allah yang selalu setia kepada umat-Nya.
English:
Bible Reading: 2Chronicles 34-36
The fall of the kingdoms of Judah and Israel are because of their stiffnecked and hardened heart attitude towards the rebuke and teaching of the Lord. The Lord has sent many of His servant to rebuke, advice and bring them back to the righteous path of the Lord, but they are stiffnecked, hard-headed, hard-hearted, do not want to be taught and changed, that all Israelites are casts out and were under oppression.
We can learn from the experience of the Israelites so that we are not stiffneck and hard-hearted towards the Lord and His teaching. Let us check our lives right now. Is there any stiffneck attitude or hardened hearts in our lives? For example, if we hear the Word of God that rebukes and corrects, do we immediately introspect our lives or do we immediately think of how this rebuke is good for others whom we know? If we listen to the teaching of the Lord, do we receive it and start to see what we need to throw away and what can be improved and edified, or do we just consider it as a good teaching but do not apply it to our lives? As men, we have the tendency to place our fault on others and to change direction or attention to others in terms of rebuke and correction. Therefore, let us really introspect ourselves and let us remember that every Word of God that we hear, are not by coincidence, but the Lord is speaking to us to change, teach, advise and rebuke us. How to respond to it, is our part.
Therefore, let us throw away all stiffneck and hard-hearted attitude in our lives. Let us receive the Word of God for ourselves to change, teach, advise and rebuke us first, then we can share it to others around us as a testimony because we have experience it or are in the process of walking on it. Blessed be the Lord God who is faithful to His people!
No comments:
Post a Comment