Indo:
Pembacaan Alkitab: Nehemia 9
Bangsa Israel berdoa meminta pengampunan kepada Tuhan dengan sangat detil. Mereka mengingat akan pertama kali Tuhan memanggil Abraham, segala kebaikan, penyertaan dan kuasa tangan Tuhan atas bangsa Israel dan bagaimana nenek moyang mereka hidup dengan angkuh, bersitegang leher dan keras kepala. Angkatan Israel di jaman Nehemia ini belajar dari kesalahan nenek moyang mereka di mana nenek moyang mereka selalu melupakan Tuhan ketika mereka mulai merasa aman. Dan mereka bertobat dengan mengaku bahwa Tuhanlah yang benar dan merekalah yang fasik. Dengan pikiran seperti ini, mereka mengikat perjanjian dengan Tuhan untuk hidup benar di hadapan Tuhan.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah kita seperti nenek moyang Israel yang hanya ingat Tuhan ketika di dalam kesusahan dan melupakan Tuhan ketika sudah aman? Ataukah kita seperti Israel di jaman Nehemia yang sadar bahwa Tuhanlah yang benar dan kitalah yang perlu berubah sehingga kita bertobat dari semua keangkuhan, ketegar-tengkukan dan keras kepala kita. Yang penting untuk menjadi langkah pertobatan yang benar adalah bahwa ktia menyadari kesalahan dan kekurangan kita, menyadari kebesaran dan kebenaran Tuhan dan bertindak untuk mengikuti yang benar. Oleh karena itu, marilah kita berhenti hanya mencari Tuhan saat kita butuh saja, tetapi biarlah kita mencari Tuhan setiap hari sebab kehidupan yang kita miliki setiap harinya datang dari Tuhan.
English:
Bible Reading: Nehemiah 9
The Israelites asked for forgiveness to the Lord in detail. They remembered the first time the Lord called Abraham, all the goodness, the guidance and power of the Lord's hands over the Israelites and how their ancestors lived with boastfulness, are stiffnecked and hard-headed. The Israelites of the generation of Nehemiah learn from the mistakes of their ancestors where their ancestors always forget the Lord when they feel safe. And they repented by admitting that the Lord is true and they are wicked. With this mindset, they made a promise to the Lrod to live righteously before the Lord.
What about our lives? Are we living like the ancestors of the Israelites who only remembers the Lord in times of trouble and forgets the Lord when it is safe? Or are we like the Israelites of the generationof Nehemiah who realise that the Lord is true and right and we are the one who needs to change from all boastfullness, stiffnecked and hard-headed attitude. What's important to the step of repentance is the realisation of our lacking and weakness, realising the Lord's greatness and truth and act according to what is true. Therefore, let us stop seeking the Lord only when we need, but let us seek the Lord everyday, because our daily lives comes from the Lord.
Pembacaan Alkitab: Nehemia 9
Bangsa Israel berdoa meminta pengampunan kepada Tuhan dengan sangat detil. Mereka mengingat akan pertama kali Tuhan memanggil Abraham, segala kebaikan, penyertaan dan kuasa tangan Tuhan atas bangsa Israel dan bagaimana nenek moyang mereka hidup dengan angkuh, bersitegang leher dan keras kepala. Angkatan Israel di jaman Nehemia ini belajar dari kesalahan nenek moyang mereka di mana nenek moyang mereka selalu melupakan Tuhan ketika mereka mulai merasa aman. Dan mereka bertobat dengan mengaku bahwa Tuhanlah yang benar dan merekalah yang fasik. Dengan pikiran seperti ini, mereka mengikat perjanjian dengan Tuhan untuk hidup benar di hadapan Tuhan.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah kita seperti nenek moyang Israel yang hanya ingat Tuhan ketika di dalam kesusahan dan melupakan Tuhan ketika sudah aman? Ataukah kita seperti Israel di jaman Nehemia yang sadar bahwa Tuhanlah yang benar dan kitalah yang perlu berubah sehingga kita bertobat dari semua keangkuhan, ketegar-tengkukan dan keras kepala kita. Yang penting untuk menjadi langkah pertobatan yang benar adalah bahwa ktia menyadari kesalahan dan kekurangan kita, menyadari kebesaran dan kebenaran Tuhan dan bertindak untuk mengikuti yang benar. Oleh karena itu, marilah kita berhenti hanya mencari Tuhan saat kita butuh saja, tetapi biarlah kita mencari Tuhan setiap hari sebab kehidupan yang kita miliki setiap harinya datang dari Tuhan.
English:
Bible Reading: Nehemiah 9
The Israelites asked for forgiveness to the Lord in detail. They remembered the first time the Lord called Abraham, all the goodness, the guidance and power of the Lord's hands over the Israelites and how their ancestors lived with boastfulness, are stiffnecked and hard-headed. The Israelites of the generation of Nehemiah learn from the mistakes of their ancestors where their ancestors always forget the Lord when they feel safe. And they repented by admitting that the Lord is true and they are wicked. With this mindset, they made a promise to the Lrod to live righteously before the Lord.
What about our lives? Are we living like the ancestors of the Israelites who only remembers the Lord in times of trouble and forgets the Lord when it is safe? Or are we like the Israelites of the generationof Nehemiah who realise that the Lord is true and right and we are the one who needs to change from all boastfullness, stiffnecked and hard-headed attitude. What's important to the step of repentance is the realisation of our lacking and weakness, realising the Lord's greatness and truth and act according to what is true. Therefore, let us stop seeking the Lord only when we need, but let us seek the Lord everyday, because our daily lives comes from the Lord.
No comments:
Post a Comment