Saturday, May 31, 2014

Ceritakan Tentang Tuhan | Tell Stories Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 96-97

Mazmur ini menceritakan akan kemuliaan, kebesaran dan kuasa tangan Tuhan di antara umat-Nya. Dan kita juga diajak untuk sama-sama menceritakan kemuliaan Tuhan kepada bangsa-bangsa. Sama seperti apa yang Paulus katakan, yakni bahwa untuk orang dapat percaya kepada Tuhan, mereka perlu untuk mendengar akan Tuhan lebh dahulu. Oleh karena itu, biarlah kita ceritakan kemuliaan Tuhan, ceritakan kebaikan-Nya, kuasa tangan-Nya, damai, sukacita dan kasih yang dicurahkan-Nya, dan apapun yang kita alami bersama Tuhan, kepada orang-orang. Agar mereka melihat betapa luar biasanya Tuhan kita. Sebab Tuhan adalah Raja, dan siapa yang tidak memegahkan Raja yang adil, benar dan perduli akan rakyatnya? Sudahkah kita ceritakan tentang Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita? Mulailah lakukan Firman Tuhan dan berhenti membuat alasan. Ceritakanlah tentang Tuhan!


English

Bible Reading: Psalms 96-97

These psalms talks about the glory, greatness and the power of God amongst His people. And we are also being asked to join to tell stories of God's glory to nations. It is the same as what Paul said, that for one to believe in God, one would need to hear of God first. Therefore, let us tell of God's glory, tell of His goodness, the works of His hands, peace, joy and love that He pours out and anything that we experience with God, to others. So that they would see how amazing our Lors is. Because the Lord is King and who does not glorify a righteous and just King who cares for His people? Have we told others about the Lord? Start doing the Word of God and stop making excuses. Tell stories of God!

Friday, May 30, 2014

Jangan Mengeraskan Hati | Do Not Harden Our Hearts

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 94-95

Ada nasihat yang diberikan kepada bangsa Israel melalui mazmur ini, tetapi nasihat itu bukan hanya untuk orang Israel saja. Nasihat itu juga berlaku bagi kita. Dikatakan agar kita jangan mengeraskan hati kita terhadap Tuhan walaupun kita telah melihat banyak pekerjaan tangan Tuhan. Hal ini tidak hanya untuk mereka yang belum percaya kepada Tuhan, atau bagi mereka yang mundur dari Tuhan, tetapi ini juga berlaku bagi kita yang saat ini percaya kepada Tuhan. Sebab ini bukan hanya membicarakan soal mengeraskan hati untuk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi ini juga membicarakan bagaimana seringkali kita mengeraskan hati kita untuk menerima dan melihat kuasa tangan Tuhan bekerja di kehidupan kita. Misalnya, Firman Tuhan berkata bahwa Ia adalah Allah yang menyembuhkan, Allah yang mencukupi, Allah yang berperang bagi kita dan sebagainya. Walaupun kita tahu akan apa yang Tuhan dapat lakukan di dalam kehidupan kita, tetapi seringkali kita mengeraskan hati kita kepada kuasa Tuhan sehingga kita hanya bersandar dan percaya kepada kekuatan kita sendiri saja. Jadi, biarlah kita jangan mengeraskan hati kepada Tuhan, sebab Tuhan mendengar, Tuhan melihat dan Tuhan berkata bahwa apa yang keluar dari mulut-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia. Oleh karena itu, janji-janji-Nya, bila kita percaya dan membuka hati kepadanya, maka kita akan melihat kuasa tangan-Nya bekerja dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: Psalms 94-95

There is an advice given to the Israelites through this psalms, but it does not only apply to the Israelites. This advice also applies to us. It is said that we should not harden our hearts to the Lord even though we have seen many miracles. This is not only for those who have not yet believed in God, or those who are back-slidden, but this also applies to us as believers. Because this is not just talking about hardening our hearts to believe that Jesus is Lord, but it also talks about how, many times we hardened our hearts to receive and see the power of God to work in our lives. For example, the Word of God says that He is God the heler, God who provides, God who fights for us and so on. Even though we may know of these things which the Lord can do in our lives, many times we hardened our hearts to the power of God such that we only rely and believe in our own strength. So, do not harden our hearts to the Lord, because the Lord hears, the Lord sees, and He said that the words that comes out of His mouth will not come back empty. Therefore, if we open ourselves to believe in His promises, we will see the power of God at work in our lives.

Thursday, May 29, 2014

Membangun Orang Lain | Edifying Others

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 15

Paulus mengajarkan agar kita saling menguatkan dan agar kita tidak mencari kesenangan sendiri tetapi kesenangan orang lain, yang membangun orang itu. Paulus mengajarkan apa yang Yesus telah lakukan kepada kita, agar kita juga dapat mengikuti jejak Yesus. Yesus tidak datang untuk dilayani dan untuk mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi Yesus datang untuk melayani, untuk melakukan segala hal yang membangun orang-orang disekitarnya. Hal itu termasuk mendoakan orang, mengajar kebenaran Tuhan, menjelaskan akan ajaran-ajaran yang dibagikan dan sebagainya. Begitu juga kita di dalam komunitas kita, perlu untuk memiliki tujuan melayani untuk membangun orang lain. Bila kita hanya melayani untuk menyenangkan hati orang, maka kita belum tentu membangun mereka dalam pertumbuhan mereka bersama Tuhan dalam kehidupan mereka. Tetapi bila kita membangun hubungan dengan mereka, dapat mendengarkan keluh kesah mereka, memberikan nasihat atau hanya memberikan bahu untuk menopang, bila kita datang mengunjungi mereka dan menjadi teman mereka yang mereka perlukan, menasihati, menegur, menghibur pada waktunya, maka itu akan membangun orang-orang di sekitar kita. Jadi biarlah kita mulai melihat keluar, meihat kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan, dan biarlah kita mulai memberkati orang lain dan bukan hanya ingin diberkati dan menerima saja. Ikutilah jejak Yesus!


English

Bible Reading: Romans 15

Paul teaches so that we would edify and build each other up, for us not to seek our own pleasure, but for others, to build them up. Paul teaches what Jesus has done for us, so that we would follow in Jesus' footsteps. Jesus did not come to be served or to seek His own pleasure, but Jesus came to serve, to do what is necessary to build others around Him. This meant praying for people, teaching the truth of God and explaning His teachings and so on. So should we in our community, we need to have the purpose of serving to build others. If we only serve to please people, we do not necessarily build them up in their relationship with God. But if we build a relationship with them, able to hear their grumbling, giving advices or just giving a shoulder to cry on, if we come visit them and be the friend they needed who advises, rebukes, comforts at the right time, then we will build others around us. So, let us start loking outwards, look to others around us who are in need, and let us start blessing others and not only want to be blessed ourselves. Follow the footstep of Jesus.

Wednesday, May 28, 2014

Bagaimana Kita Dapat Memuji Tuhan Setiap Saat? | How Can We Praise God Every Moment?

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 92-93

Adalah baik untuk kita menyanyikan pujian dan menaikkan syukur bagi Tuhan pagi dan malam, untuk memberitakan kasih setia-Nya dan kesetiaan-Nya dan segala yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Hal ini sangatlah penting bagi kita untuk dapat dilakukan, sebab tidak semua orang menaikkan syukur dan pujian bagi Tuhan setiap pagi dan malam dan juga sepanjang harinya. Sebab bagi kita untuk dapat mengucap syukur atau memuji seseorang, maka secara pikiran, kita perlu untuk melihat, menyadari dan mengakui bahwa memang kita telah diuntungkan atau diberikan sesuatu, sehingga kita baru dapat berterima kasih atau memuji orang. Misalnya, bila ada yang memberikan kita makanan, maka kita akan berterima kasih. Atau bila kita adalah orang tua yang membutuhkan tempat duduk dalam angkutan umum, jika ada yang memberi kita tempat duduk mereka maka kita akan berterima kasih dan memuji orang itu karena kebaikan dan kemurahannya, tetapi bila tidak ada, maka kita akan hanya menggerutu dan lama-lama menjadi pahit. Jadi sudah tertanam dalam kehidupan kita ini bahwa bila kita tidak melihat, menyadari atau mengakui ada yang memberikan sesuatu, menunjukkan kebaikan atau suatu hal yang luar biasa kepada kita, maka kita tidak akan ada responnya. Jadi, untuk kita dapat meresponi Tuhan dengan ucapan syukur, puji-pujian pagi, siang dan malam, maka kita perlu selalu terbuka akan hadirat Tuhan dan akan apa yang Tuhan lakukan di dalam kehidupan kita.  Kita perlu untuk selalu mendekat kepada Tuhan baru kita dapat melihat kebaikan, kemurahan, kesetiaan dan kehebatan-Nya pada pagi, siang, malam hari dan setiap saat. Misalnya, bila kita selalu terbuka dan mendekat kepada Tuhan, kita akan sadar tiap harinya bahwa kita masih hidup karena anug'rah Tuhan, bahwa tubuh kita masih sehat dan berfungsi karena Tuhan, bahwa ciptaan Tuhan di sekitar kita bila diperhatikan sangatlah luar biasa dan tidak ada buatan tangan manusia yang serumit tetapi rapi berfungsi seperti itu dan sebagainya. Tetapi bila kita tidak terbuka, dan tidak dekat dengan Tuhan untuk dapat melihat dan menyadari akan semua turut campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita, maka kita hanya akan menggerutu dan tidak puas. Jadi, adalah baik bagi kita untuk menaikkan ucapan syukur dan puji-pujian bagi Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Psalms 92-93

It is good for us to sing praises and thanksgiving to the Lord in the morning and night, to tell of His lovingkindness and faithfulness and all that He has done in us. This is very important for us to do, because not everyone lifts up thanksgiving or praises to the Lord every morning and night and all day long. Because for us to be able to give thanks or praise someone, humanly, we need to see, realise and acknowledge that we have been given somehting, such that we would give thanks or praise that person. For example, if someone gives us food, then we would give thanks. Or if we are an elderly needing a seat in the public transport, if someone gives us his/her seat, then we would say thanks and praise his/her goodness, but if no one gives his/her seat to us, then we would only grumble and in the end we might becoem bitter. So, it is programmed inside us that id we do not see, realise or acknowledge that someone gave something to us, or shwo kindness or something amazing, then we would have no response. So for us to be able to respond to God with praises and thanksgiving morning, day and night, then we need to always be alert and aware of the presence of God and what He has done in our lives. We need to always be near to God then we can see His goodness, mercy, faithfulness and greatness, in the morning, day, night and every moment. For example, if we are always aware and near to God, we will realise that we can still live everyday because of God's grace, that our body is still healthy and functioning because of God, that His creations around us if we notice, are amazing and there is no man-made thing that can be as complex and yet functioning in a structured way and so on. But if we are not alert and aware, and not close to God to be able to see and realise all the works of the hands of God in our lives, then we will only grumble and be unsatisfied. So, it is good for us to give praises and thanksgiving to the Lord everyday.

Tuesday, May 27, 2014

Serangan Dalam Kehidupan & Perlindungan Tuhan | Attacks In Our Lives & God's Protection

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 91

Bila Tuhan adalah tempat perlindungan kita, kubu pertahanan kita, maka kita perlu untuk tinggal di dalam Tuhan agar kita dapat mengalami perlindungan Tuhan. Dan dikatakan bahwa mereka yang hatinya lekat dengan-Nya, yang mengenal nama Tuhan, maka Tuhan akan melindungi, membentengi, menjawab saat ia berseru, menyertainya dalam kesesakan, meluputkannya dan memuliakannya. Hal ini dengan jelas mengungkapkan kepada kita bahwa hidup dalam perlindungan Tuhan tidak berarti selalu mulus dan tidak ada yang melawan, menyerang atau tidak ada kesusahan. Justru karena kita mengikuti Tuhan, kita akan mengalami peperangan yang lebih dashyat dibanding sebelumnya. Bayangkan dua kerajaan, kerajaan A yang dikepalai oleh Tuhan dan kerajaan B yang dikepalai oleh si iblis. Bila kita awalnya berada di dalam kerajaan B dan menjadi rakyat yang tertindas, tentunya kita akan takut untuk keluar dari kerajaan itu karena takut dibunuh, dan kita tidak yakin dan tidak tahu bagaimana rakyat di dalam kerajaan A, sampai kita bertemu dengan orang dari kerajaan A yang menceritakan keadaan kehidupan mereka dalam kerajaan A. Dan bila kita pindah menjadi rakyat kerajaan A, tentunya akan makin banyak rakyat yang mau pindah dan kerajaan B akan merasa terancam, oleh karena itu kerajaan B akan mengrimkan pasukannya yang banyak untuk menyerang rakyat kerajaan A, agar rakyat kerajaan A merasa bahwa raja mereka tidak sanggup melindungi mereka dan daripada diserang dan akhirnya mati, mendingan tetap hidup walau harus hidup dalam penindasan dan kuasa kerajaan B. Hal ini menggambarkan kehidupan kita yang awalnya berada dalam kutuk dosa dan ketika kita mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya, maka kita lepas dari dosa dan kekangan iblis. Tetapi iblis tidak akan tinggal diam saja, justru ia akan makin gencar menyerang kita agar kita merasa bahwa Tuhan tidak dapat melindungi sehingga kita merasa bahwa tidak ada artinya hidup bagi Tuhan dan lebih baik kembali kepada kehidupan lama kita yang bersenang-senang dalam dosa walaupun harus berada di bahwa kutuk dosa. Tetapi inilah yang Tuhan katakan dalam mazmur ini, bila hati kita lekat dengan-Nya dan mengenal Tuhan, yakni kita menjalin hubungan dengan-Nya, kita datang ke hadapan-Nya untuk meluangkan waktu dengan-Nya, maka Tuhan akan membentengi dan melindungi kita dari serangan yang akan datang, Tuhan juga akan memimpin kita dalam kesusahan kita dan Tuhan yang akan menjawab seruan kita. Jadi, serangan akan terus datang sebab iblis tidak suka kita berada di dalam kerajaan Tuhan, tetapi bila hati kita lekat dengan Tuhan, bila kita mengenal nama Tuhan, yang begitu berkuasa, maka kita tidak perlu takut dan kita dapat bersandar kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Psalms 91

If the Lord is our refuge and fortress, then we need to stay in the Lord so that we would experience that protection of God. And it is said that those whose hearts are near to God and knows the name of the Lord, then the Lord will protect, shelter, answer when he cries out, be with him in times of trouble, deliver and lift him up. This explains clearly that life in the protection of God does not mean that everything will be smooth sailing, that there will be no opposition or troubles. In fact, because we follow the Lord, we will experience a greater battle compared to when we do not follow the Lord. Imagine 2 kingdoms, kingdom A who is led by the LOrd and kingdom B who is led by the devil. If we were in kingdom B at first and became an oppressed citizen there, we will be afraid to go out because if we do we might be killed and we do not know or sure about life as citizen of kingdom A until we meet someone from there to tell us what is it like. And if we move to become citizen of kingdom A, there will be others too who wants to follow and kingdom B will feel threaten and they will send out armies to attack the citizen of kingdom A so that the citizen of kingdom A will feel that their king cannot protect them and that they rather live under oppresion of kingdom B rather than dying. This illustrates our lives who were under the curses of sin and when we know Jesus and believed in Him, we were free from sin and the bondages of the devil. But the devil will not stay silent, he will attack more viciously so that we feel that the Lord cannot protect us such that we feel there is no meaning in living for God and that we better go back to our old lives, being able to dwell in sin even though we have to be under the curses of sin again. But this is what the Lord is saying in this psalm, if our hearts is near to Him and we know our Lord, meaning we build relationship with Him, come to His presence to spend time with Him, then the Lord will shelter and protect us from attacks that comes, the Lord will guide us through our troubles and the Lord will answer our call. So, attacks will always come because the devil does not like us being in the kingdom of God, but if our hearts are near to the Lord, if we know the name of the Lord, who is powerful, then we do not need to be afraid and we can rely on the Lord Jesus Christ.

Monday, May 26, 2014

Jangan Menghakimi Karena Perbedaan Latar Belakang | Do Not Judge Due To Differences In Cultural Background

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 14

Paulus sekali mengajarkan dengan jelas akan kebenaran dan bagaimana kita dapat mengaplikasikan kebenaran itu dalam kehidupan kita. Karena orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus datang dari berbagai macam latar belakang, maka tiap-tiap orang akan berbeda dalam kepercayaan akan hal-hal kecil seperti apa yang boleh dimakan atau apa yang tidak boleh dimakan. Paulus berkata bahwa sebenarnya tidak ada yang najis kecuali orang yang maka menganggapnya najis bagi dirinya, yang penting adalah kita yakin akan apa yang kita percayai dan kita melakukannya untuk Tuhan. Misalnya, bila ada yang tidak makan babi karena pada perjanjian lama babi dianggap haram, dan ia melakukannya karena ia ingin mengikuti Firman Tuhan dan memuliakan Tuhan melalui tindakannya, maka kita yang menerima bahwa segala sesuatu telah disucikan oleh Tuhan dan tidak ada makanan yang najis, maka kita tidak sepatutnya menghakimi orang yang tidak makan babi itu. Ini hanyalah satu contoh akan perbedaan antara orang-orang atau perkumpulan dalam hal-hal tertentu dalam kehidupan mereka. Tetapi dasar kepercayaan mereka tetap sama, yakni Tuhan Yesus Kristus dan mereka pun melakukannya bagi Tuhan Yesus Kristus. Jadi, perbedaan apapun yang ada antara orang-orang percaya ataupun yang belum percaya, di antara kita, janganlah kita menghakimi atau memandang rendah kepada mereka karena perbedaan-perbedaan itu, tetapi biarlah kita saling menghormati dan melihat bahwa asalkan dasar perbuatan mereka sesuai dengan ajaran Yesus dan mereka melakukannya bagi Tuhan Yesus Kristus dan dengan iman, apalah artinya perbedaan dalam hal-hal yang kecil, yang sebenarnya lebih tergantung dari adat istiadat latar belakang mereka? Janganlah biarkan hal-hal kecil seperti ini merusak persatuan yang ada di antara orang-orang percaya, baik dalam satu persekutuan atau antara persekutuan-persekutuan yang ada, antara gereja-gereja yang ada. Biarlah kita semua dengan yakin, dengan iman lakukan apa yang kita lakukan, bagi Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Romans 14

Once again, Paul teaches very clearly of the truth and how we can apply it in our lives. Due to the different cultural backgrounds of the people who came to believe in Jesus, different people will have different things that they believe in, in the small things such as what can be eaten or not be eaten. Paul said that truly nothing is unholy unless that person considers it as unholy to eat, what's important is for us to be sure of what we beleive and we do it for God. For example, if there are someone does not eat pork because the old testament considers pork as unholy, and that person does it to follow the Word of God and glorify the Lord through his/her action, then we who believed that everything has been sanctified by the Lord and no food is unholy, then we should not judge that person who does not eat pork. This is only one example of the difference between people or fellowship in certain things in their lives. But their foundaiton of belief is still the same, the Lord Jesus Christ, and they does things for the glory of the Lord Jesus Christ too. So, whatever difference we have between beleivers or with non-believers, do not judge or look down upon them because of those differences, but let us honour and respect one another and see that as long as their actions are in accordance with the teachings of Jesus and they does it with faith for the glory of the Lord Jesus Christ, what are those differences really matter, especially since they are dependent upon one's cultural background? Do not let the small things like this breaks our unity between beleivers, whether between fellowships or between churches. Let us all, with faith and assurance do what we do for the Lord Jesus Christ.

Sunday, May 25, 2014

Mempelajari Firman Tuhan | Studying The Word Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 90

Dikatakan di sini bahwa bagi Tuhan seribu tahun lewat hanya seperti hari kemarin atau seperti suatu giliran jaga malam. Hal ini seringkali diartikan oleh orang-orang secara hurufiah. Sedangkan sebenarnya ini hanyalah suatu perkataan atau gambaran untuk mengambarkan Tuhan sebagai Allah yang tidak terkekang oleh waktu, yang hidup selamanya sehingga bagi Tuhan seribu hari sama seperti kemarin saja. Dan hal-hal seperti inilah yang membuat orang-orang mengambil ayat-ayat Firman Tuhan dan menganggap bahwa mereka dapat menghitung hari Tuhan, sehingga banyak yang pada akhirnya merusak nama Tuhan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita, bila kita membaca Alkitab, kita tidak hanya sekedar membaca, tetapi kita juga perlu untuk mempelajarinya lebih dalam lagi, kita perlu untuk melihat dan membaca keseluruhanya dalam situasi pada saat Firman itu dituliskan dan sebagainya, baru kemudian kita mengambil intinya dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, dalam pasal ini kita tahu bahwa Tuhan membuat bangsa Israel keliling selama 40 tahun di padang gurun karena ketidak-taatan dan ketidak-percayaan mereka kepada janji Tuhan. Tetapi Musa tahu bahwa pada akhirnya nanti Tuhan akan membawa bangsa-Nya kepada tanah perjanjian dan akan membuat Israel berlimpah-limpah dalam berkat. Dan bila kita lihat kepada kehidupan kita, maka apa yang dapat kita pelajari adalah bahwa Tuhan melihat kesetiaan kita, Tuhan juga tidak akan mengingkari janji-Nya, hanya saja kita perlu percaya dan beriman kepada janji-janjii-Nya, maka kita akan melihat hal itu terjadi, daripada kita perlu untuk diajar melalui jalan yang lebih keras karena ketidak-taatan dan ketidak-percayaan kita. Jadi, biarlah kita benar-benar membaca, mempelajari Firman Tuhan dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan kita. Mintalah Roh Kudus untuk mengajari kita, bila tidak mengerti, maka kita dapat bertanya kepada para pemimpin kita untuk bimbingan bila perlu.


English

Bible Reading: Psalms 90

It is said here that for God a thousand years is like yesterday when it passes by or as a watch in the night. Many times this is taken too literally by many people. While this is actually more of a figure of speech to illustrate how the Lord is a God who is not bound by time, who lives forever, such that one thousand years is just like yesterday passes by. And this kind of things are what makes people take the verses of the Bible and think that they can calculate the days of God, such that in the end they actually ruined God's name. Therefore, it is important for us to read the Bible and also to study it deeper as well, we need to see and read as a whole in its context and so on, then we can take the lesson from it and apply it in our lives. For example, in this chapter we know that the Lord made the Israelites wander in the desert for 40 years because of their disobedience and disbelief to the promise of God. But Moses knows that in the end the Lord will bring His people to the promised land and will make the Israelites be overflowing with blessings. And if we look into our lives, then we can learn that the Lord sees our faithfulness, the Lord also will not go back on His promises, it's just that we need to beleive and have faith to His promises, thenw e will see it happen, rather than us having to be taught a lesson in a harsher way because of our disobedience and disbelief. So, let us really read and study the Word of God, and apply then into our lives. Ask the Holy Spirit to teach us, if we don't understand, then we can ask our leaders for guidance if needed.

Saturday, May 24, 2014

Saling Mengasihi | Love One Another

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 13

Paulus mengajarkan dengan jelas bahwa hukum Taurat dapat disimpulkan apa yang Yesus katakan ketika di tanyakan oleh orang Farisi, yakni, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Sebab dengan mengasihi sesama kita manusia, dengan saling mengasihi, maka kita telah memenuhi hukum Taurat akan menghormati orang tua, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak menginginkan milik orang lain, tidak berzinah dan sebagainya. Sebab kasih adalah kegenapan Firman Tuhan. Selain daripada kasih terhadap Tuhan, kita juga perlu untuk memiliki kasih terhadap sesama kita. Sama seperti Tuhan mengaruniakan anug'rah atas kita karena kesalahan dan kekurangan kita, begitu juga kita perlu untuk mengaruniakan anug'rah terhadap sesama kita yang mungkin berbuat salah atau masih kurang dalam hal-hal tertentu dan dalam karakternya. Inilah yang disebut dengan mengasihi, sebab tanpa kita mengaruniakan anug'rah, yakni memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk berubah, mengampuni dan memaklumkan kesalahan yang mereka perbuat dan juga menasihati mereka agar terus berubah, sama seperti kita pun juga diberikan kesempatan untuk berubah, diampuni karena kesalahan kita dan dimaklumkan karena kekurangan kita, maka kita tidak akan dapat mengasihi sesama kita. Dengan begitu, maka kita tidak akan hidup dalam suatu asumsi bahwa sesama kita, terutama orang percaya, harus sempurna, tetapi kita dapat hidup dalam kasih karena kita mengaruniakan anug'rah. Jadi, biarlah kita hidup dalam kasih Tuhan, saling mengasihi dan bukan saling menghakimi.


English

Bible Reading: Romans 13

Paul has clearly taught us that the law can be summarised into what Jesus said when He was asked by the Pharisees, that is, love your neighbours as you love yourself. Because by loving our fellow humans, loving one another, then we have fulfilled the law of honouring our parents, do not kill, do not steal, do not covet, do not do adultery and so on. Because love is the fulfilment of the Word of God. Other than loving the Lord, we need to also have love towards others around us. In the same way the Lord gave us grace due to our mistakes and weaknesses, we should also give grace to our fellow humans who may have done something wrong of are lacking in some things and in characters. This is what is called loving, because without us giving grace to them, that is to give them opportunity to change, to forgive and pardon their mistakes and to advise them to keep on changing, as we also have been given opportunity to change, forgiven from our mistakes and pardoned from our weaknesses, then we will not able to love one another. That way, we will not live in the assumption that our fellow humans, especially the believers, have to be perfect, but we can live in love because we give grace. So, let us live in the love of God, love one another and not judge one another.

Friday, May 23, 2014

Berserah & Integritas | Surrender & Integrity

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 89

Tuhan tidak pernah ingkar janji, selalu setia akan kata-kata-Nya dan apa yang keluar dari bibir-Nya tidak akan dilanggar-Nya. Bisa di katakan bahwa Tuhan adalah pria sejati, seorang yang memiliki integritas yang paling top. Bila kita tahu akan kebenaran ini, maka kita tidak akan hidup dirundungi ketakutan dan kekhawatiran, sebab kita tahu bahwa Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan akan menjaga kita, bahwa Tuhan akan memberikan kita jalan keluar (1Korintus 10:13), dan masih banyak lagi janji-janji Tuhan lainnya. Bila kita tahu bahwa Tuhan selalu menepati janji-Nya dan kata-kata-Nya selalu benar dan terjadi, maka bila kita percaya dan beriman kepada Firman-Nya, walaupun kekhawatiran dan ketakutan datang ke dalam pikiran kita, tetapi kita tidak diikat atau dipenuhi dengan kekhawatiran atau ketakutan itu. Namun dengan iman kita dapat melepaskan ketakutan dan kekhawatiran kita kepada Tuhan untuk Tuhan ambil alih. Dengan begitu kita dapat hidup penuh dengan harapan, damai dan sukacita di hati kita. Dan lebih dari itu, kita juga dapat belajar banyak dari Tuhan untuk menjadi orang yang penuh dengan integritas. Sebab Tuhan kita, Papa kita, penuh dengan integritas, maka kita juga perlu mengikuti jejak-Nya dan hidup penuh dengan integritas. Jadi, hiduplah mengikuti jejak Tuhan dan berserahlah kepada-Nya secara keseluruhan.


English

Bible Reading: Psalms 89

The Lord never broke promises, He is always faithful of His Words and what comes out of His lips will not be changed. It can be said that the Lord is a true man, one who has the top notch integrity. If we know of this truth, then we would not live clouded by fear and anxiety, because we know that the Word of God said that the Lord will take care of us and will give us a way out (1Corinthians 10:13) and many more promises of God. If we know that the Lord always fulfill His promises and His Words are always true, then if we believe and have faith in Hsi Words, even though fear and anxiety may come to our thoughts, we are not bound to them or filled with them. But with faith we can let go of those fears and anxieties to the Lord for the Lord to take over. That way, we can live full of hope, peace and joy in our hearts. More over, we can also learn a lot from the Lord to be a person of integrity. Because our Lord, our Daddy, is full of integrity, we should follow His footsteps and live with integrity to the max. So, live by following the footsteps of the Lord and surrender all to Him.

Thursday, May 22, 2014

Bagaimana Kita Dapat Hidup Bagi Tuhan | How We Can Live For God

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 12

Paulus mengajarkan bagaimana kita perlu untuk hidup mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan, dengan pembaharuan pikiran kita agar kita dapat mengenal apa yang baik, apa yang berkenan dan sempurna. Tetapi Paulus tidak berhenti di sana, Paulus juga mengajarkan bahwa setiap orang memiliki bagiannya masing-masing dan agar tidak ada yang iri, tidak ada yang menginginkan yang lebih tinggi yang bukan bagiannya, tetapi agar tiap-tiap orang mengerti bagiannya masing-masing agar dapat berjalan sebagai satu tubuh Kristus. Dan lebih lagi, Paulus juga mengajarkan beberapa contoh yang dapat dilakukan oleh kita agar kita dapat hidup sesuai dengan apa yang telah ia ajarkan sebelumnya, yakni untuk mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan dan melakukan bagian kita. Ia mengajarkan agar kita mengasihi, tidak menuntut, memberikan bantuan kepada yang memerlukan, tidak memulai perselisihan, hidup dalam damai dengan semua orang, tidak mengharapkan pembalasan, memberkati daripada mengutuk dan sebagainya.  Di sini Paulus tidak hanya memberikan pengertian bahwa kita perlu untuk hidup bagi Tuhan melakukan bagian kita masing-masing, ia juga memberikan contoh-contoh yang jelas akan apa yang dapat kita lakukan dalam komunitas kita, dalam kehidupan kita sehari-hari. Biarlah kita benar-benar membaca, merenungkan apa yang Paulus katakan ini, dan biarlah kita lihat kehidupan kita dan biarkan FIrman Tuhan ini membaharui pikiran kita dan merubah tindakan kita sehari-harinya. Sebab Paulus berbicara dengan jelas, hanya saja kita perlu untuk benar-benar meresapinya dan mengaplikasikannya sesuai dengan kehidupan kita, sesuai dengan kelemahan, kekurangan dan kebiasaan buruk yang perlu kita perbaiki dan tambahkan melalui Firman Tuhan.


English

Bible Reading: Romans 12

Paul teaches how we need to live by offering our lives for God, with the renewal of our minds we can know what is good, pleasing and perfect. But Paul did not stop there, Paul also teaches how every one has their own portion and so that no one would be jealous, or want higher positions which are not his/her portion, but so that every one understand their own portions so that they all can walk as one body of Christ. Moreover, Paul also teaches a few examples of what we can do so that we would live according to what he has taught previously, to offer our lives for God and to do our part. He teaches so that we woul live in love, not to demand things, give help to those in need, do not start dispute, live in peace with every one, do not seek revenge, bless rather than curse and so on. Paul did not just give understanding that we need to live for God and do our own portion, but he also gave concrete examples of what we can do in our community, in our daily lives. Let us really read and meditate on what Paul has said here, and let us look at our lives and let the Word of God renews our minds and change our daily actions. For Paul has spoken very clearly, it's just that we need to really absorb it and apply it in our own lives, according to our own weaknesses and bad habits that we need to fix and add on through the Word of God.

Wednesday, May 21, 2014

Ujian Iman | Test Of Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 88

Mazmur ini menceritakan kepedihan seseorang yang sakit sejak kecil, yang dikucilkan dan yang sudah dekat ajalnya tetapi masih saja tidak sembuh. Walaupun ia telah berseru kepada Tuhan siang dan malam, tetapi sepertinya Tuhan tidak mendengar doanya. Tetapi bukan hanya kepedihannya saja yang tertulis dengan jelas di sini, tetapi kepercayaannya dan imannya kepada Tuhan juga sangatlah jelas. Ia dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya, walaupun ia belum melihat hal itu terjadi. Sebagai manusia, bila kita berada di posisi orang ini, hal yang paling masuk di akal adalah untuk meninggalkan Tuhan dan bahkan mencaci-maki atau menghujat Tuhan karena bertahun-tahun berseru kepada Tuhan, tetapi tidak ada kesembuhan. Tetapi justru pemazmur ini tetap dapat berkata bahwa Tuhanlah penyelamatnya. Inilah yang baru dapat dikatakan sebagai iman. Iman justru diuji ketika kita tidak melihat kesembuhan atau kemenangan, tetapi kita tetap percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkan atau memberikan kemenangan. Dan iman inilah yang memberikan harapan untuk terus menerus hidup bersandar dengan Tuhan dan tidak putus asa. Pemazmur ini tidak mengingkari situasi dan keadaannya, ia malah jujur akan keadaannya, ia menunjukkan kepedihan dan sengsaranya, tetapi ia juga tetap memiliki iman dan harapan kepada Tuhan yang menyelamatkan. Mari kita lihat kehidupan kita, apakah kita lebih buruk dari keadaan pemazmur ini? Bila tidak, maka kitapun harus dapat belajar beriman seperti pemazmur ini. Bila memang keadaan kita lebih parah dibandingkan dengan pemazmur ini, maka kita dapat belajar untuk tetap beriman walaupun belum ada jawaban dari Tuhan. Dengan begitu barulah kita dapat berkata bahwa kita orang yang beriman, sebab walaupun kita berada di dalam keadaan yang buruk, kita tetap percaya akan Tuhan yang akan menyelamatkan kita.


English

Bible Reading: Psalms 88

This psalm tells the hurt of one who was sick from he was small, who was rejected and who was close to his death but still was not healed. Even though he has cried out to the Lord day and night, it seems as if the Lord did not answer his prayer. But his sadness was not the only thing that was written clearly here, but his belief and faith to the Lord was also very clear. He can say that the Lord is his salvation, even though he has not seen it happen. As human, if we are in his position, the common sense is to leave God and even blasphemed God because for many years we cry out to God but there was no healing. However, this psalmist can still say that the Lord is his salvation. This is what is called faith. Faith is tested when we do not see healing or victory, but we still believe that the Lord will heal and give victory. And faith is what gives hope to keep on living in surrender to the Lord and not to give up. This psalmist did not deny his situation or condition, he was in fact honest about it, he showed his sadness and hurt, but he also had the faith and hope that the Lord saves. Let us look at our lives, are our lives worse than this psalmist? If not, then we need to learn to have faith like this psalmist. If our ocndition are worse than him, then we can learn to keep on having faith even though there are no answer yet from God. That way we can definitely say that we have faith, because even though we are in dire situation, we still believe in the Lord who will saves us.

Tuesday, May 20, 2014

Bila Dalam Masalah | When In Trouble

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 86-87

Dalam kehidupan ini, kita banyak menghadapi hal-hal yang membuat kita sedih, yang membuat hati kita hancur, yang membuat kita merasa berat, susah dan hilang harapan.  Sebab tidaklah mudah berjalan di dunia yang penuh dengan hal-hal yang negatif, penuh dengan penghakiman dan yang penuh dengan tuntutan. Dan seringkali kita mencoba melewatinya dengan kekuatan kita sendiri, dengan kabur atau menghiraukan masalah, dengan mengalihkan perhatian kita kepada hal-hal lain baik yang buruk dan merusak kita ataupun kesibukan lainnya. Kadang kita mencari bantuan dari hikmat manusia melalui para ahli dan nasihat, tetapi semua itu tidak dapat benar-benar melepaskan kita. Dari doa Daud ini kita tahu bahwa Tuhan mendengar, Tuhan menjawab dan Tuhan perduli akan kehidupan kita. Berserulah kepada Tuhan, bersandarlah kepada Tuhan dan carilah Tuhan daripada kita mencari hal-hal yang lain. Bila kita perlu mengalihkan perhatian kita sementara, alihkanlah perhatian kita kepada Tuhan dan Ia akan memberikan kekuatan dan sukacita. Bila kita perlu untuk meminta nasihat dan mengeluarkan unek-unek kita, maka berbicaralah kepada Tuhan dan Ia akan melegakan dan memberikan bimbingan. Bila kita perlu penghiburan, datanglah kepada Tuhan dan kasih-Nya akan memulihkan kita. Jadi, apapun yang kita hadapi di dalam kehidupan kita ini, datanglah dan berserulah kepada Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Psalms 86-87

In our lives, we face many adversities that makes us sad, broken-hearted, feel burdened, difficult and lose hope. Because it is not easy to walk in this world that is full of negative things, full of confemnation and demands. And many times we try to go through it with our own strengths, by ignoring or running away from the problem, by diverting our focus to something else, good or bad for our body or to other busyness. Sometimes we seek help from the wisdom of men through experts and advices, but all of that cannot really deliver us completely. From the prayer of David we know that the Lord hears, the Lord answers and the Lord cares for our lives. Cry out to the Lord, rely on the LOrd and seek the Lord rather than seeking all other things. If we need to divert our focus, go and seek the Lord and He will give us strength and joy. If we need to ask for advices and let out our distress, converse with the Lord and He will relieve us and gives guidance. If we need comfort, come to the Lord and His love will restore us. So, whatever we face in our lives, come and cry out to the Lord Jesus Christ.

Monday, May 19, 2014

Kesukaan Akan FIrman Tuhan | Loving The Word of God

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 85

Seseorang yang rindu untuk dipulihkan, rindu untuk dekat dengan Tuhan akan juga rindu akan Firman Tuhan dan ingin melakukannya. Inilah salah satu tanda dari orang-orang penuh dengan pertobatan, yang takut akan Tuhan dan yang percaya kepada Tuhan. Tetapi orang yang tidak mau bertobat, orang yang mulai tidak percaya kepada Tuhan karena tertarik oleh hal-hal lain, dan yang tidak takut akan Tuhan, tidak akan mau mencari Firman Tuhan atau mendengarkannya. Jadi, kesukaan kita akan Firman Tuhan dapat menjadi salah satu cara kita mengukur apakah kita masih berjalan bersama Tuhan ataukah kita hanya berjalan dalam jalan kita sendiri dan hanya sekali-sekali meminta bantuan Tuhan, atau kita benar-benar sudah meninggalkan jalan Tuhan. Periksalah diri kita, apakah kita haus dan lapar akan Firman Tuhan? Apakah kita rindu membaca, merenungkan serta melakukan FIrman Tuhan? Biarlah kita bertobat dan kembali kepada Tuhan, biarlah kita selalu lapar dan haus akan Firman Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 85

Someone who is longing to be restored, longng to be close to the Lord will also long for the Word of God and want to do them. This is one of the signs of people who are repentant, fear God and believes in God. But those who are not repentant, who started to not believe in God because they are pulled away by other things, and those who do not fear God, will not seek the Word of God nor listen to them. So, our love for the Word of God can be one of the measures we measure to se if we are still walking with God or are we walking in our own path and occasionally come to God only for help, or have we completely left the path of God. Let us intospect ourselves, are we hungry and thirsty for the Word of God? Do we have the desire to read, meditate as well as doing the Word of God? Let us repent and come back to the Lord, let us always be hungry and thirsty for the Word of God.

Sunday, May 18, 2014

Matahari & Perisai | Sun & Shield

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 84

Mazmur ini mengutarakan kerinduan yang begitu besar untuk berada di dalam hadirat Tuhan setiap saat. Bahkan sampai-sampai dikatakan bahwa satu hari di pelataran Tuhan lebih baik daripada seribu hari di tempat lain. Ungkapan ini sangatlah kuat dalam menggambarkan kerinduan untuk berada di dalam pelataran Tuhan. Apakah kita memiliki kerinduan yang sama? Apakah kita pernah mengalami kehadiran Tuhan yang begitu luar biasa sehingga kitapun dapat mengatakan hal yang sama? Apa yang sebenarnya ada di dalam hadirat Tuhan sehingga seseorang dapat berkata seperti ini? Bila kita perhatikan di katakan bahwa Tuhan adalah matahari dan perisai bagi pemazmur ini. Matahari memberikan terang, memberikan kehangatan, menandakan bahwa hari baru telah mulai dan juga memberikan arah dan waktu. Perisai memberikan perlindungan, keamanan, penjagaan. Bila demikian maka pemazmur ini mengalami Tuhan dalam segala aspek kehidupannya di mana Tuhan memberikan penerangan dalan kehidupannya, memberikan kehangatan kasih, hari yang baru, harapan yang baru, bimbingan dalam arah mana kita berjalan dan waktu untuk segala hal. Tuhan juga yang melindungi, menjaga dan memberikan keamanan dan kedamaian kepada pemazmur ini. Dan bila kita tinggal di dalam Firman Tuhan, di dalam hadirat-Nya, maka kita juga akan dapat mengalami Tuhan sehingga kitapun dapat berkata bahwa Tuhan adalah matahari dan perisai kita. Maka kita juga akan dapat mengatakan bahwa satu hari di pelataran Tuhan lebih baik daripada seribu hari di tempat lain.


English

Bible Reading: Psalms 84

This psalm expresses a strong desire to be in the presence of God every moment. The psalmist even said that one day in the house of God is better than a thousand days elsewhere. This is a verys trong expression in illustrating the desire to be in the presence of God. Do we have the same desire? Have we epxerience the presence of God that is so amazing that can say the same thing? What is it that is found in the presence of God such that a person can say this? If we read carefully, it si said that the Lord is the sun and shield to this psalmist. Sun gives light, warmth, a sign of a new day, direction and time. Shield gives protection, safe refuge and the feeling of being taken care of. If so, then this psalmist experienced the Lord in all aspect of his life where the Lord became His light, giving the warmth of love, a new day, a new hope, guidance in the direction of where to go and time for everything. The Lord also protects take care and gives safe refuge and peace to this psalmist. And if we abide in the Word of God, in His presence, then we too, will experience the Lord and able to say that the Lord is our sun and shield. Then we will also be able to say that one day in the house of God is better than a thousand days elsewhere.

Saturday, May 17, 2014

Untuk Kemuliaan Tuhan | For God's Glory

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 83

Kita sering meminta tolong kepada Tuhan atas segala masalah atau rintangan yang kita hadapi. Dan bila kita boleh jujur kepada diri kita sendiri, seringkali tujuan kita meminta tolong adalah agar kita melewati masa-masa sulit itu dan kita menjadi lega. Setelahnya kita mungkin berterima kasih kepada Tuhan, tetapi hanya berhenti di situ saja. Dan bila demikian, maka kita hanya fokus kepada diri kita sendiri dan bukan kepada Tuhan dan bukan untuk kemuliaan Tuhan. Bila kita benar-benar menghidupi kehidupan kita untuk kemuliaan Tuhan, maka setiap kesempatan yang ada di dalam hidup kita, itu fokusnya untuk membesarkan Tuhan. Dalam masalah atau rintangan yang kita hadapi, maka kita meminta turut campur Tuhan, bukan agar kita dilepaskan saja, tetapi yang utama adalah agar kebesaran dan kekuatan Tuhan ditunjukkan melalui situasi kita, agar kita belajar dan menyaksikan kebesaran Tuhan dan agar orang-orang di sekitar kita pun melihat dan akhirnya membesarkan Tuhan. Jadi, biarlah kita ubah cara pandang dan cara pikr kita. Biarlah kita pakai kehidupan kita ini untuk menyembah Tuhan, semua untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk diri kita sendiri.


English

Bible Reading: Psalms 83

Many times, we ask for help from the Lord over our problems and challenges that we face. And if we can be honest to ourselves, many times our purpose of asking for help is so that we can get through it and be relieved. Afterwards, we may give thanks to the Lord, but it stops there. And if so, then our focus is ourselves and not to the Lord and not for God's glory. If we live our lives for the glory of God, then every chance we get in our lvies, the focus is to glorify the Lord. In problems or challenges that we face, we will ask for God's intervention, not just because we can be relieved, but the main focus is so that the greatness and power of God be manifested in our situations, so that we may learn, witness the greatness of God and so that others around us will also witness and in the end glorify the Lord. So, let us change our perspective and mindset. Let us use this life to worship the Lord, all for God's glory and not for ourselves.

Friday, May 16, 2014

Sejarah Yang Baru | A New History

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 81-82

Orang Israel diberikan hari-hari raya agar mereka dapat mengingat akan apa yang mereka lewati dan apa yang mereka alami dengan Tuhan. Kita juga memiliki perjamuan kudus, perayaan Paskah, Kenaikan Tuhan dan juga Hari kelahiran Yesus. Tetapi semua hal ini tidak ada artinya bila kita hanya mengingat apa yang sudah lampau saja. Kita perlu mengingat agar kita selalu bersyukur kepada Tuhan dan hidup dalam anug'rah Tuhan, dan kita juga perlu untuk hidup setiap harinya bersama Tuhan agar kita mengalami Tuhan secara pribadi dalam masa sekarang ini. Sebab hanya dengan memeringati, kita memiliki kecenderungan untuk hanya makan dan minum tetapi tidak mengokohkan dasar iman kita kepada Tuhan dengan melakukan apa yang telah kita ketahui. Jadi, biarlah kita tidak berhenti hanya dalam memeringati apa yang sudah lampau, tetapi biarlah kita juga lakukan apa yang kita ketahui agar kita dapat menulis sejarah yang baru bersama Tuhan setiap harinya.


English

Bible Reading: Psalms 81-82

The Israelites were given celebration days so that they would remember what they went through and what they experienced with God. We also has things like the holy communion, Passover, the ascension of God and also the birth of Jesus. But all of these has no meaning if we just remember what has passed. We need to remember so that we would always be grateful and be living in grace of God, and we also need to live every single day with the Lord so that we would experience the Lord personally in the present. Because if we only commemorate, we have the tendency to just eat and drink but do not strengthen the foundation of our faith to the Lord by doing what we already know. So, let us not stop in just commemorating the past, but let us also do what we already know so that we can write new history with the Lord every day.

Thursday, May 15, 2014

Semua Dari Tuhan & Untuk Tuhan | All From The Lord & For The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 11

Paulus telah menjelaskan bahwa keselamatan yang kita dapat bukan karena perbuatan namun karena kasih karunia Tuhan dan iman . Paulus juga berkata dengan keras di sini bahwa jangan karena kemurahan dan kasih karunia Tuhan, kita jadi sombong dan menganggap diri kita lebih hebat, terutama terhadap bangsa Israel. Paulus mengajarkan bahwa bila kita tetap di dalam ketidak-taatan kita maka kitapun akan dipotong seperti Israel, tetapi bila kita keluar dari ketidak-taatan, dan bila Israel keluar dari ketidak-taatan mereka, maka merekapun akan dicangkokkan kembali, yakni mereka juga akan menerima kasih karunia keselamatan dari Tuhan. Apa yang Paulus katakan mengajarkan agar kita tidak menganggap rendah bangsa lain atau orang lain yang tidak percaya dan tidak mau menerima kasih karunia Tuhan. Justru kita perlu untuk ingat bahwa kasih karunia Tuhan itu untuk semua, asalkan mereka mau bertobat dari ketidak-taatan mereka. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Jadi, biarlah kita hidup untuk Tuhan dan mengajak orang-orang di sekitar kita juga hidup untuk Tuhan.


English

Bible Reading: Romans 11

Paul has explained that salvation that we have is not based on deeds, but it is grace of God and faith. Paul also said very strongly here that we should not be prideful or think that we are better just because we have the mercy and grace of God, especially towards Israelites. Paul teaches that if we stay in our disobedience, then we will be cut off too, like the Israelites, but if we get out of that disobedience, and if Israelites get out of it as well, then they too will be grafted back in, meaning that they will also receive the same grace and salvation from the Lord. What Paul said here teaches us not to look down on others who do not yet believe and who do not yet want to receive the grace of God. In fact, we have to remember that grace of God is for everyone as long as they want to repent from their disobedience. Because all things are for HIm, through Him and to Him. So, let us live for the Lord and get the people around us to do the same.

Wednesday, May 14, 2014

Berseru Dalam Penyerahan | Crying Out In Surrender

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 79-80

Asaf berseru kepada Tuhan bagi bangsanya, bangsa Israel. Dan dalam seruan Asaf, hal-hal menarik yang dikatakan oleh Asaf. Ia berseru kepada Tuhan agar Tuhan menyelamatkan mereka demi nama Tuhan. Asaf tidak berkata bahwa karena mereka telah melakukan ini dan itu maka Tuhan perlu menyelamatkan mereka. Asaf juga tidak berkata bahwa bila Tuhan menyelamatkan mereka, maka mereka akan melakukan ini dan itu. Tetapi Asaf hanya berseru agar Tuhan yang membela nama-Nya sendiri, sebab Tuhan yang memilih Israel dan Tuhan yang memimpin, jadi hanya Tuhanlah yang dapat menyelamatkan Israel, bukan karena perbuatan Israel, bukan karena apa yang mereka dapat janjikan, tetapi karena Tuhan inginkan.. Dengan kata lain, Asaf memiliki iman bahwa Tuhan mendengarkan dan akan membela umat-Nya. Asaf tahu bahwa Tuhanlah yang memegang kehidupan dan yang menentukan segala hal. Di sini Asaf berseru dalam penyerahan kepada Tuhan, dan ia mengerti bahwa sebagai manusia kita tidak memiliki apa-apa yang dapat kita tuntut dari Tuhan, tetapi hanya karena kasih karunia Tuhan, kita berseru kepada Tuhan. Jadi, biarlah kita juga mengerti akan hal ini, agar ketika kita berseru kepada Tuhan, kita bukan berseru karena kita merasa kita memiliki hak, tetapi kita berseru karena kasih karunia Tuhan, karena Tuhanlah yang memegang hidup. Biarlah kita berseru dalam penyerahan kepada Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms79-80

Asaph cried our to the Lord for his nation, the Israelites. And in his cries, there are interesting things that Asaph said. He cried out to the Lord so that the Lord would save them for His name's sake. Asaph did not said that because they have done this or that and that is why the Lord should save them. Asaph also did not said that if the Lord saves them, they will do this or that. But Asaph only cried our to the Lord to defend His name, because the Lord is the one who chose Israel, led them, so only the Lord is able to save Israel, not because of what they have done, not because of what they can promise, but because the Lord wants to. In other words, Asaph had faith that the Lord hears and will defend His people. Asaph knew that the Lord is the one who holds life and decides everything. asaph cried in surrender to the Lord and he understood that as human we do not have anything that we can demand from the Lord, but only because of His grace, we cry out to the Lord. So, let us also understand this truth, so that when we cry out to the Lord, we do not cry out because we feel we have the right to something, but we cry out because of the grace of God, because the Lord holds life. Let us cry out in surrender to the Lord.

Tuesday, May 13, 2014

Firman Yang Mengajak Kita Menceritakan Tentang Yesus | The Word of God That Encourages Us To Tell Stories of Jesus

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 10

Paulus mengajarkan dengan jelas bahwa kita hidup oleh iman dan anug'rah Tuhan dan bukan karena perbuatan kita dalam mencoba menaati hukum Allah. Dan oleh karena iman dan anug'rah itulah dikatakan bahwa Firman Tuhan ada di dalam hati dan mulut kita, yakni kita percaya akan Firman Tuhan yang kita baca dan kita juga mengakuinya. Hal ini berarti bahwa kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan kita mengakuinya juga. Dengan begitu kita beriman kepada Tuhan dan bertindak dalam iman, berkata-kata dalam iman bahwa Yesus adalah Tuhan, bahwa Firman-Nya benar dan nyata. Dan akhirnya kita akan diselamatkan oleh karena iman dan pengakuan kita. Paulus juga mengajarkan bahwa orang tidak akan dapat berseru kepada Tuhan bila mereka tidak percaya kepada Tuhan. Bagaimana orang dapat percaya kepada Tuhan bila mereka tidak mendengar? Bagaimana mereka dapat mendengar bila tidak ada yang memberitakannya dan bagaimana kita dapat memberitakannya bila tidak ada yang mengutus kita? Dalam hal ini Paulus dengan jelas mengajarkan dan menghimbau agar para jemaat diutus untuk memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada orang-orang. Tetapi ada satu hal yang perlu kita tanya kepada diri kita juga, bagaimana kita dapat diutus bila kita sendiri tidak pernah menjadi murid Kristus? Dan inilah bagian kita masing-masing. Sebagai umat Tuhan, kita perlu memiliki kehausan akan Firman Tuhan agar kita mau membaca, merenungkan dan melakukannya tiap hari dan mau diajar akan Firman Tuhan. Sebagai gereja Tuhan, kita memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan memuridkan umat Tuhan akan Yesus dan FIrman-Nya melalui khotbah hari Minggu, pelajaran Alkitab dan sebagainya. Jadi, biarlah kita responi Firman Tuhan ini dengan hati yang terbuka, penuh dengan iman dan mau melakukannya. Sebab Firman Tuhan berbicara dengan jelas kepada kita.


English

BIble Reading: Romans 10

Paul taught in a clear way that we live by faith and grace of God and not by our own works in trying to obey the law of God. And because of this faith and grace, it is said that the Word of God is in our hearts and lips, meaning we believe what we read in the Word of God and we also confess and acknowledge it. This means that we believe that Jesus is Lord and we confess it. In so doing, we have faith in God and act on that faith, speaking words of faith that Jesus is Lord, that His Words are true. And in the end we are saved because of our faith and confession. Paul also teaches that people will not cry out unto the Lord if they do not believe. How can someone believe if they did not hear of it first? How can someone hear if no one tells it and how can we tell it if we are not sent? In this case, Paul has clearly teaches and encourages the people to be sent to tell of the Lord Jesus to others. But there is one thing that we need to ask ourselves as well, how can we be sent if we have never been a disciple of Christ? And this is our parts to do. As people of God, we need to have that thirst for the Word of God so that we would want to read, meditate, do it everyday and want to be taught of the Word of God. As the church of God, we have the responsibility to disciple the people of God of Jesus and His Words through Sunday sermons, Bible study and so on. So, let us respond to this Word of God wih an open heart, full of faith and want to do them. Because the Word of God speaks very clearly to us.

Monday, May 12, 2014

Menemukan Harapan Dalam Sejarah | Hope Found Within History

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmue 77-78

Mazmur Asaf mengajak orang Israel untuk mengingat akan apa yang Tuhan telah lakukan di tengah-tengah orang Israel dari jaman ke jaman. Walaupun mereka sendiri belum mengalaminya, tetapi nenek moyang mereka mengalami begitu banyak pekerjaan tangan Tuhan. Dengan mengingat sejarah dan cerita nenek moyang mereka, maka mereka dapat mengingat kembali akan penjagaan Tuhan, kebaikan Tuhan, kemenangan yang Tuhan berikan dan itu akan memberikan pengharapan kepada mereka yang sedang ditindas dan berada dalam penjajahan. Oleh sebab itu, biarlah kita mengingat akan apa yang Tuhan telah lakukan dalam kehidupan kita dan keluarga kita di saat kita kehilangan harapan dan iman. Sebab kita akan teringat akan kebaikan Tuhan, kuasa Tuhan di dalam hidup kita. Biarlah kita juga ceritakan pengalaman kita kepada anak cucu kita, kepada mereka yang kita pimpin, kepada orang-orang di sekitar kita. Agar ketika mereka mengalami masa-masa di mana sepertinya tidak ada harapan, sepertinya Tuhan meninggalkan mereka, mereka dapat mengingat akan apa yang Tuhan telah lakukan dalam kehidupan kita, sehingga mereka memiliki harapan dan iman kembali kepada Tuhan.  Jadi, ceritakanlah apa yang Tuhan telah kerjakan dalam kehidupan kita.


English

Bible Reading: Psalms 77-78

The psalms of Asaph invites the Israelites to remember of what the Lord has done in their midst from generation to generation. Even though they themselves has not experienced it, but their ancestors experienced so many of God's hands at work. By remembering the history and the stories of their ancestors, then they would remember of the protection, goodness, victories of God and those will give hope to them who are oppressed. Therefore, let us remember of what the Lord has done in our lives and our families when we lose hope and faith. Because we will remember of the goodness and power of God in our lives. Let us also tell our stories to our children and grandchildren, to those whom we lead and others around us. So that when they are in times of losing hope, or as if the Lord left them, they can remember of what the Lord has done in our lives such that they will have hope and faith to God again. So, tell of what the Lord has done in our lives.

Sunday, May 11, 2014

Tuhan Adalah Hakim | The Lord Is A Judge

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 75-76

Selain sebagai Tuhan yang baik dan menjaga, Tuhan kita juga adalah Hakim yang adil dan benar. Dan seorang hakim akan melihat kehidupan dan fakta yang ada untuk menentukan perkara dari setiap orang. Seringkali kita hanya ingat bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik dan menjaga, tetapi kita lupa bahwa Ia juga adalah Hakim, sehingga kita selalu hidup seenak kita dengan terus menerus bolak balik kepada dosa yang sama. Biarlah kita diingatkan akan kebenaran yang dikatakan di dalam mazmur-mazmur ini, bahwa Tuhan adalah Hakim yang benar dan adil, dan biarlah kehidupan kita penuh dengan hormat kepada Tuhan agar kita tidak menghidupi hidup ini dengan sembarangan, tetapi hidup sesuai dengan hukum Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 75-76

Other than being a good Lord who protects, our Lord is also a righteous and just Judge. And a judge will look at our lives and the facts to be able to pass on the judgment. Many times we only remember the Lord as a good Lord who protects, but we forget that He is also a Judge such that we live as we desire and kept on coming back to the same sin again and again. Let us be reminded of the truth said in these psalms, that the Lord is a just and righteous Judge, and let our lives be full of respect and honour to the Lord so that we would not live our lives as a fool, but living our lives according to the law of the Lord.

Saturday, May 10, 2014

Mendengar Teguran & Bertobat | Listening To Rebuke & Repent

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 74

Mazmur Asaf ini adalah mazmur ketika Israel ada dalam pembuangan karena dosa-dosa mereka yang terus-menerus walaupun mereka sudah ditegur dan diingatkan berkali-kali dan selama ratusan tahun Tuhan bersabar terhadap mereka. Dan pada saat itu tidak ada nabi yang dapat mereka hampiri karena mereka berada dalam jajahan orang. Dan ini adalah teriak minta tolong oleh orang Israel kepada Tuhan agar Tuhan mengingat kepada janji-janji-Nya di jaman dulu. Dari sejarah kita tahu bahwa Israel berada dalam pembuangan sekitar 70 tahun dan kemudian Tuhan mulai menggerakkan orang-orang agar Bait Allah dan Yerusalem kembali dibangun. Dari sini kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah melupakan janji-jnaji-Nya, Ia bahkan tetap mengasihi dan telah bernubuat bahwa Israel akan dibuang tetapi akan kembali lagi dan ini agar mereka mengingat saat-saat di mana mereka tidak berada di dalam perlindungan Tuhan, saat mereka ada di bawah Mesir. Terkadang bila kita terus-menerus bandel dan tidak taat kepada Tuhan dalam hal yang sama, Tuhan dapat mengajar kita dengan keras agar kita sadar dan mau berbalik kepada-Nya. Tetapi janganlah kita menunggu sampai seperti itu, biarlah kita belajar dari Israel agar kita tidak terus-menerus tidak taat kepada Tuhan. Biarlah kita belajar untuk mendengarkan teguran Tuhan dan terus bertobat dan diubahkan oleh Firman-Nya.


English

Bible Reading: Psalms 74

This psalm of Asaph is a psalm when Israelites were in exile because of their sins that they kept on repeating even though they have been rebuked and reminded many times and for hundreds of years the Lord has been patient with them. And at that time there were no prophets they can come to because they were under oppresion. And this is the cry of the Isralites to the Lord so that He would remember His promises in the past. From history we know that Israelites were in exile for about 70 years and then the Lord started to move people so that the temple of the Lord and Jerusalem was built again. Here we know that the Lord never forgot His promises, in fact, He stil loved them and has prophesied that the Israelites will be exiled and then came back again and this is so that they would remember the time when they were not under God's protection, when they were under Egypt. SOmetimes, if we keep on being disobedient in the same thing again and again, the Lord will teach us in a more harsh way so that we would realise and want to go back to Him. But do not wait until we are at that stage, let us learn from the Israelites so that we would not continualy disobeyed God. Let us learn to listen to the rebuke of God and then repent and be changed by His Words.

Friday, May 9, 2014

Pelajaran Dari Paulus | Lesson From Paul

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 9

Paulus menjelaskan kepada jemaat yang ada di Roma, bahwa mereka semua telah menerima keselamatan dan janji Tuhan kepada Abraham. Paulus berbicara panjang lebar, tetapi intinya adalah bahwa keselamatan dan kebenaran yang mereka terima adalah karena iman dan bukan karena perbuatan. Cara Paulus menjelaskan hal ini kepada jemaat di Roma adalah cara yang mereka perlukan agar mereka mengerti. Paulus mengerti cara berpikir dan karakter jemaat yang ada di Roma dan dengan begitu pesan yang ia sampaikan perlu dijelaskan dengan cara yang berbeda. Kedua hal ini dapat kita pelajari. Yang pertama adalah bahwa kita perlu ingat bahwa keselamatan dan kebenaran yang kita terima adalah karena iman dan bukan karena perbuatan kita. Itu adalah pemberian dari Tuhan kepada kita walaupun kita telah banyak berbuat salah kepada-Nya. Yang kedua adalah bahwa setiap orang atau setiap kumpulan orang perlu cara penyampaian yang berbeda-beda akan kebenaran Tuhan. Sebab ada hal-hal yang lebih mereka mengerti dan lebih masuk di akal bagi mereka. Oleh karena itu, biarlah kita kenali orang-orang yang ingin kita didik dalam kebenaran Tuhan, sebab walaupun kebenaran dapat dibagikan secara umum, setiap orang akan tetap memerlukan bimbingan untuk dapat mengerti dan menjalankan kebenaran Tuhan. Jadi, biarlah kita belajar akan dua hal ini agar kita makin terus bertumbuh dalam Tuhan.


English

Bible Reading: Romans 9

Paul explained to the congregation in Rome, that they all have received salvation and promises of God to Abraham. Paul explained a lot but the essence is that salvation and righteousness that they all have received is because of faith and not by deeds. The way Paul explained this to the congregation in Rome is the way they needed to hear it so that they could understand it. Paul understood the way they think and the character of the congregation in Rome and that way, his message was passed on and explained in a different way. These two things can be learnt. The first one is that we need to remember that our salvation and righteousness that we receive is because of faith and not because of our own works. This is a gift from the Lord to us even though we have wronged Him. The second one is that everyone or every community would need different ways and approach of explaining the truth of God. Because there are things that they can understand better and makes more sense to them. Thereforel let us get to know the people we want to disciple in the truth of Godm because even though the truth of God can be explained generally, every one would still need guidance to understand and walk in it. So, let us learn of these two things so that we may keep on growing in God.

Thursday, May 8, 2014

Respon Yang Berdasarkan Iman | Faith Based Response

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 72-73

Satu hal yang setiap orang percaya miliki untuk dapat mengatasi, melewati dan untuk mendapatkan kekuatan ketika menghadapi masalah, penganiayaan, diserang dan sebagainya, adalah harapan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam kehidupan ini, kita menghadapi banyak sekali rintangan, masalah, perselisihan, dan bahkan penganiayaan dan seringkali kita menggerutu kepada Tuhan, berseru meminta pertolongan dan kekuatan. Dan yang menjadi dasar membuat kita memiliki kekuatan untuk bertahan adalah harapan dan iman bahwa Tuhan mendengar, bahwa Tuhan tidak pernah berubah dan Ia akan selalu menjawab doa-doa kita. Harapan bahwa Tuhan yang menyelamatkan dan iman akan harapan itu adalah kekuatan kita sebagai orang percaya. Dan biarlah kita selalu ingat akan hal ini, sebab dalam masa sulit, seringkali respon pertama kita adalah "mengapa ini terjadi" dan sedangkan bila kita tahu bahwa Tuhan selalu memberikan kekuatan, respon kita seharusnya adalah "Pimpin dan kuatkanlah aku akan apa yang harus aku lakukan". Dengan begitu kita tidak menggerutu, tetapi kita tahu bahwa Tuhan akan menolong, kita hanya perlu berserah kepada pimpinan-Nya dan menerima kekuatan dan sukacita daripada-Nya. Jadi, biarlah bukan hanya pikiran kita yang tahu akan Tuhan menolong, tetapi biarlah seluruh kehidupan kita berubah dalam sikap dan karakter agar kita selalu memiliki respon yang berdasarkan iman dan bukan keluh kesah.


English

Bible Reading: Psalms 72-73

One thing that every believer have to be able to overcome, go through, and to receive strength when facing problems, persecution, attacks and the like, is the hope in the Lord Jesus Christ. In this life, we face many hurdles, problems, conflicts and even persecution, and many times we complain to the Lord, cry out for help and asking for strength. And the base of our strength to hold on is the hope and faith that the Lord hears, that He does not change and He will always answers our prayers. Hope that the Lord will save and faith upon that hope is our strength as believers. And let us always remember of this, because in difficult times, often, our first response is "why is it happening to me?", while if we know that the Lord always gives strength, our response should be, "Lead me and give me strength to do what I have to do". That way we do not complain, but we know that the Lord will help, we just have to surrender to Him to lead us and receive that strength and joy. So, let it not be just in our mids that we know the Lord will help, but let our whole being change in character and attitude so that we would always have a response based on faith and not grumbling.

Wednesday, May 7, 2014

Menjadi Suatu Dampak | Becoming An Impact

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 70-71

Mazmur-mazmur ini adalah contoh dari seseorang yang mengikuti Tuhan dan mencari wajah-Nya setiap hari sampai pada akhir hidupnya. Ia tidak dapat berhenti berkata-kata tentang Tuhan, tidak dapat berhenti mengucap syukur dan menaikkan puji-pujian bagi Tuhan karena perbuatan-Nya. Lebih dari itu, orang ini juga mau membagikannya kepada generasi-generasi di bawahnya agar merekapun juga sungguh-sungguh mencari dan mengalami Tuhan. Sikap seperti inilah yang dapat kita pelajari, sebab kita bukan hanya hidup untuk diri sendiri saja, tetapi kita hidup di dalam komunitas, di dalam sebuah lingkungan dan setiap dari kita memiliki suatu dampak terhadap orang-orang di lingkungan kita. Jadi, biarlah kita belajar untuk tidak menggerutu saat kita mengalami masalah bahkan sampai kita sudah tua, tetapi justru tetaplah berseru kepada Tuhan akan pertolongan-Nya, sebab kita tahu bahwa Tuhan setia. Dan biarlah kita juga bagikan pengalaman-pengalaman kita, serta kebesaran Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita dan kepada generasi berikutnya agar merekapun sama-sama sungguh-sungguh mencari Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 70-71

These psalms are example of someone who follows the Lord and seeks His face everyday until the end of his life. He did not stop speaking about the Lord, did not stop giving thanks and lifting up praises for the Lord because of all He has done. More over, this person also wants to share it to the next generations so that they too, will seek the Lord with an earnest heart and experience Him. This kind of attitude is what we can learn, because we do not live on our own or for ourselves alone, but we live in a community, in a surrounding and every one of us has an impact to our surrounding, So, let us learn to not grumble when we face problems, even until we are old, but give thanks and keep on crying out to the Lord for help because we know the Lord is faithful. And let us also share our experiences, as well as the greatness of God to those around us and to the next generation so that they too, will seek the Lord earnestly.

Menjadi Suatu Dampak | Becoming An Impact

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 70-71

Mazmur-mazmur ini adalah contoh dari seseorang yang mengikuti Tuhan dan mencari wajah-Nya setiap hari sampai pada akhir hidupnya. Ia tidak dapat berhenti berkata-kata tentang Tuhan, tidak dapat berhenti mengucap syukur dan menaikkan puji-pujian bagi Tuhan karena perbuatan-Nya. Lebih dari itu, orang ini juga mau membagikannya kepada generasi-generasi di bawahnya agar merekapun juga sungguh-sungguh mencari dan mengalami Tuhan. Sikap seperti inilah yang dapat kita pelajari, sebab kita bukan hanya hidup untuk diri sendiri saja, tetapi kita hidup di dalam komunitas, di dalam sebuah lingkungan dan setiap dari kita memiliki suatu dampak terhadap orang-orang di lingkungan kita. Jadi, biarlah kita belajar untuk tidak menggerutu saat kita mengalami masalah bahkan sampai kita sudah tua, tetapi justru tetaplah berseru kepada Tuhan akan pertolongan-Nya, sebab kita tahu bahwa Tuhan setia. Dan biarlah kita juga bagikan pengalaman-pengalaman kita, serta kebesaran Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita dan kepada generasi berikutnya agar merekapun sama-sama sungguh-sungguh mencari Tuhan.


English

Bible Reading: Psalms 70-71

These psalms are example of someone who follows the Lord and seeks His face everyday until the end of his life. He did not stop speaking about the Lord, did not stop giving thanks and lifting up praises for the Lord because of all He has done. More over, this person also wants to share it to the next generations so that they too, will seek the Lord with an earnest heart and experience Him. This kind of attitude is what we can learn, because we do not live on our own or for ourselves alone, but we live in a community, in a surrounding and every one of us has an impact to our surrounding, So, let us learn to not grumble when we face problems, even until we are old, but give thanks and keep on crying out to the Lord for help because we know the Lord is faithful. And let us also share our experiences, as well as the greatness of God to those around us and to the next generation so that they too, will seek the Lord earnestly.

Tuesday, May 6, 2014

Allah Turut Bekerja Dalam Kehidupan Kita | God Works In Our Lives

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 8

Banyak dari kita berpegang terhadap Firman Tuhan di ayat 28, di mana dikatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu  untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tetapi seringkali kita lupa akan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, yang menjelaskan mengapa Paulus berkata demikian. Bila kita perhatikan, Paulus menjelaskan akan apa yang Tuhan telah lakukan bagi kita, khususnya Roh Tuhan, Roh Kudus, yakni bahwa kita telah dibebaskan dan tidak ada lagi penghakiman bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Dari sana Paulus meneruskan pengajarannya bahwa memang ada peperangan antara daging dan roh dalam kita, tetapi bila kita hidup dalam Roh, bila kita hidup dalam kebenaran dan dipimpin oleh Roh Allah, maka kita akan mematikan daging kita. Dan hidup dalam Roh berarti kita tahu dan percaya bahwa kita tidak lagi memiliki roh perbudakan, tetapi Roh yang menjadikan kita anak Allah, yakni ahli waris. Dan bila kita adalah ahli waris, maka kita berhak menerima janji-janji Allah untuk dipermuliakan bersama-Nya. Dan oleh karena hal-hal inilah, Paulus berkata bahwa apa yang kita alami, penderitaan apapun, tidaklah sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima, sebab kita memiliki pengharapan, bukan terhadap apa yang dapat dilihat, yakni hal-hal yang dapat mengecewakan dan jasmani, tetapi pengharapan kepada Tuhan. Dan bila kita hidup dalam Roh seperti yang Paulus katakan sebelumnya, maka Roh yang akan membantu kita berdoa dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu bagaimana berdoa. Dan karena Roh Kudus yang membantu kita berdoa, maka segala hal yang tersembunyi, hal yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata, itulah yang dinaikkan oleh Roh Kudus dan itu akan melegakan dan menguatkan kita. Dan karena semua inilah, Paulus dapat berkata, bahwa sekarang kita tahu, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Dan kita semua terpanggil untuk mengambil bagian dari rencana Allah. Jadi, Allah turut bekerja dalam kehidupan kita bukanlah berarti kita berleha-leha dan hidup seenak kita, tetapi kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam kehidupan kita karena ada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, yang menguatkan kita, yang berdoa bagi kita dan yang memimpin kita. Dan pengharapan yang kita miliki dalam Tuhan itu juga yang membuat kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam kehidupan kita, sebab Tuhan menginginkan yang baik bagi kita dan kita tahu bahwa Tuhan akan menjadikannya, jadi dengan berpegang pada harapan itu, maka kita akan tahu bahwa Allah turut bekerja dalam kehidupan kita untuk kebaikan kita. Jadi, hiduplah dengan dipimpin oleh Roh Kudus dalam kebenaran dan pengharapan dalam Tuhan.


English

Bible Reading: Romans 8

Many of us hold on to the Word of God in verse 28, where it is said that all things works for good to those who love God. However, many times we forget about the previous verses and the ones after, that explains why Paul said this. If we look at it, Paul explains what the Lord did for us, especially the Spirit of God, Holy Spirit, that we have been set free and there no more condemnation in Christ Jesus. From there, Paul continues to explain that there are battles of the flesh agaisnt the spirit in us, but if we live in the Spirit, if we live in righteousness and led by the Spirit of God, then we will put our fleshly things to death. And living in the Spirit of God means that we know and believe that we no longer have that spirit of slavery, but the Spirit that makes us children of God, heirs of God. And as heirs, we also take part in the promises of God to be glorified with Him. And because of all these, Paul said that whatever we go through, whatever persecution, cannot be compared to the glory that we will receive, because we have hope, not to what can be see, that is things that can disappoint and physical, but hope in the Lord. And if we live in the Spirit as Paul said before, then Holy Spirit will help us to pray in our weakness, because we do not know how to pray. And because the Holy Spirit helps us pray, then all the hidden things, and all the unspoken things are the ones that the Holy Spirit lift up in prayers for us and that will relieve us and strengthen us. And because of all these, Paul can say that now we know that all things works for good to those who love God, who are called according to His purpose. And we are all called to take part in God's purpose. So, the Lord works in our lives for our good, does not mean that we can just sit back and do nothing or do whatever we like, but we know that the Lord works in our lives for our good because there is Holy Spirit in us, who strengthens us, who prays for us and leads us. And hope that we have in God also tells us that He works in our lives, because the Lord wants the best ofr us and we know that the Lord will make it happen, so by holding on to that hope, we know that the Lord works in our lives for our good. So, live in the Holy Spirit, led by Him, in righteousness and in the hope in God.

Monday, May 5, 2014

Tuhan Pasti Menolong | The Lord Will Surely Help

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 69

Dari cara Daud menggambarkan keadaannya ketika ia berdoa meminta pertolongan Tuhan, sepertinya ini bukan doa Daud yang pertama meminta tolong dalam hal yang sama. Terlihat juga sepertinya bahwa apapun yang di hadapi oleh Daud pada saat itu sudah membuat Daud hampir tidak sanggup lagi, sehingga ia meminta agar Tuhan dengan segera menolongnya. Seringkali kita mengalami hal yang sama, di mana kita meminta pertolongan Tuhan, tetapi sepertinya belum datang juga dan kita terus memintanya daripada Tuhan. Bahkan terkadang sampai kita sudah ada di ujung batas kita dan menyerah kepada Tuhan. Tetapi bila kita tetap taat, setia dan beriman kepada Tuhan, maka kita akan temukan bahwa Tuhan tidak pernah terlambat dan Ia akan selalu menolong kita. Jadi, biarlah kita jangan putus asa ketika belum ada jawaban, tetapi teruslah berharap kepada Tuhan, berseru kepadanya dan beriman bahwa Ia pasti menjawab. Dan lihatlah bahwa apa yang kita lalui akan mendidik kita untuk makin beriman kepada Tuhan dan makin berharap kepada-Nya.


English

Bible Reading: Psalms 69

From the way David illustrated his situation when he prayed for help from the Lord, it seems that it was not David's first prayer for the same problem. It also seems that whatever David faced at that time made David to be at the edge of his ability to handle it, such that he asked the Lord to quickly come and help. Many times we experience the same thing, where we ask for the help of God, but it seems that it has not yet arrived and we kept on asking it from the Lord. Sometimes we were already at the end of our limit and surrendered to the Lord. But if we kept on being faithful, obedient and having faith to the Lord, then we will find that the Lord is never late and He will always help us. So, let us not give up when there is no answer yet, but keep on having hope in the Lord, crying our to Him and having faith that He will answer. And see that through what we go through, we are disciplined to have more faith and hope in the Lord.

Sunday, May 4, 2014

Berserah & Percaya Kepada Tuhan | Surrendering & Believing In The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 68

Mazmur ini menunjukkan bagaimana orang Israel bersorak bagi Tuhan karena perlindungan, pertolongan dan kemenangan yang Tuhan berikan kepada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang berperang bagi kita. Bila kita menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan bertanggung jawab atas hidup kita. Tetapi kita juga tetap perlu lakukan bagian kita, yakni untuk berserah kepada Tuhan, untuk sadar bahwa dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan sanggup, tetapi dengan kuasa tangan Tuhan maka kita akan dapat mengatasinya dan mengalami kemenangan. Jadi apapun yang sedang kita hadapi, bila kita merasa tidak sanggup, merasa lelah dan juga terpukul, biarlah kita serahkan kepada Tuhan dan gunakan kesempatan ini untuk belajar berserah kepada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan yang membela, Tuhan yang berperang bagi kita dan Tuhan yang memimpin kita. Jadi, marilah kita terus belajar untuk berserah, dalam hal yang kecil lalu kemudian makin lama makin dapat berserah dalam perkara yang besar. Sampai pada akhirnya, kita semakin kecil dan Tuhan semakin besar dalam hidup kita.


English

Bible Reading: Psalms 68

This psalm shows how Israel shouted for God because of His protection, help and victories that the Lord gave to them. This shows that the Lord is the one who fights for us. If we surrender our lives to the Lord, then the Lord will be responsible for our lives. But we have to do our part as well, that is to surrender to the Lord, to realise that with our own strength we will not be able to cope with it, but with the hands of God, we will overcome it and experience victory. So whatever things we are facing, if we feel that we are overwhelmed, tired and beaten, let us surrender to the Lord and use this opportunity to learn to surrender to the Lord. Believe that the Lord defends us, the Lord fughts for us and leads us. So, let us learn to surrender, in small things and slowly to bigger things, until we become less and the Lord becomes greater in our lives.

Saturday, May 3, 2014

Hukum Taurat Menunjukkan Dosa Kita | The Law Reveals Our Sins

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma  7

Paulus menjelaskan bahwa adanya peperangan di dalam tubuh dan pikiran kita, yakni peperangan untuk melakukan yang baik dan kecenderungan tubuh kita untuk melakukan dosa. Paulus berkata bahwa melalui hukum Taurat, maka dosa itu nyata, bukan berarti bahwa karena adanya hukum Taurat itu baru dosa masuk. Tetapi dosa memang sudah ada, hanya saja melalui hukum, kita dapat melihat dan mengerti bahwa dosa adalah dosa. Jadi, apa yang sebelumnya mungkin tidak kita ketahui sebagai dosa dan kita lakukan, maka kita tidak akan pernah tahu bahwa itu dosa dan tidak akan dapat bertobat darinya. Tetapi melalui hukum, maka kita akan tahu bahwa apa yang kita lakukan itu adalah dosa, dan dengan begitu kita akan dapat bertobat dan memilih untuk tidak melakukan hal itu. Jadi, hukum adalah benar dan penting, sebab itu menunjukkan kepada kita dosa. Tetapi hukum tidak dapat memerdekakan kita atau menyelamatkan kita, hukum hanyalah menunjukkan dan membukakan mata kita. Dan inilah yang Paulus juga katakan, bahwa semenjak kita tahu bahwa itu dosa, maka kita tidak ingin melakukannya, tetapi justru itu yang kita lakukan sebab tubuh kita ada di bawah kuasa dosa. Paulus menjelaskan bahwa melalui hukum, kita hanya mengetahui apa itu dosa tetapi kita tidak memiliki kekuatan untuk bebas dari dosa. Oleh sebab itu Paulus menjelaskan bahwa melalui kematian kita di dalam Tuhan, melalui baptisan (dari pasal sebelumnya), kita hidup kembali bersama Tuhan dan menjadi milik Tuhan. Dan melalui kebenaran ini Paulus mengajarkan bahwa hanya melalui Tuhan dan kasih karunia-Nya kita dapat bebas dari dosa (dari pasal sebelumnya). Jadi, biarlah kita ketahui bahwa melalui hukum taurat, juga melalui Firman Tuhan dalam perjanjian baru dan perjanjian lama, kita dibukakan matanya akan hal-hal yang benar dan tidak benar. Tetapi untuk kita dapat hidup bebas dari kuasa dosa, maka kita perlu untuk mati dahulu bersama dengan Tuhan dalam baptisan dan bangkit bersama-Nya dengan hidup yang baru (dari pasal sebelumnya). Hanya dengan kasih karunia dan darah Yesus kita dapat bebas dari kuasa dosa dan mendapatkan keselamatan, dan hukum baik untuk menunjukkan dosa dalam hidup kita. Jadi, semakin kita membaca FIrman Tuhan, semakin Tuhan membukakan mata kita akan apa yang benar, apa yang tidak benar, apa yang berkenan dan apa yang tidak berkenan di mata Tuhan, maka baru kita dapat bertobat dan menyerahkan dosa itu kepada Tuhan agar kita bebas dari kuasa dosa.


English

Bible Reading: Romans 7

Paul explains that there is a war in our body and minds, war to do what is good and the tendency to do sin. Paul said that through the law, sin is apparent, this does not mean that because of the law, sin can enter. But sin was there and through the law we can see and understand that sin is sin. So, we might have sinned without us knowing that it is sin and hence we cannot repent from it. But through the law, we will know that what we have done is sin and that way we can repent and choose not to do it again. So, the law is true and important because it shows us what is sin. But the law cannot free us from sin or saves us, the law is only to show and reveal our eyes to what is sin. And this is what Paul also said, that once we know that it is sin, then we do not want to do it again, but that is what we do because our body is under the power of sin. Paul explains that through the law we only know what is sin but do not have the power to be free form sin. That is why Paul explains that through our death in the Lord, through water baptism (from previous chapter), we live again with the Lord and became the Lord's. And through this truth, Paul teaches that only through the Lord and His grace we can be free from sin (from previous chapter). So, let us know that through the law and also from the Word of God in the old testament and new testament, our eyes are opened to what is right and not right. BUt for us to live free from the power of sin, then we need to die with the Lord first in baptism and rise again with Him in a new life (from previous chapter). Only through the grace and blood of Jesus we can be free from the power of sin and receive salvation, and the law is good to show us our sins. So, the more we read the Word of God, the more the Lord will open our eyes to what is right and not right, to what is pleasing and unpleasing to the Lord, then we can repent and surrender our sins to the Lord so that we may be free from the power of sin.

Friday, May 2, 2014

Bersama-sama Memuji Tuhan | Praising God Together

Indo

Pembacaan Alkitab: Mazmur 66-67

Dalam mazmur kita dapat melihat banyak mazmur yang mengajak kita untuk memuji Tuhan, untuk memuliakan Tuhan karena apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita. Tugas para pemazmur, penyanyi pada jaman itu adalah untuk mengajak seluruh orang Israel untuk menaikkan nyanyian bagi Tuhan. Nyanyian yang meluap dari hati, yang menceritakan pekerjaan tangan Tuhan atas hidup mereka, nyanyian yang sama dengan kesaksian dan juga yang memproklamasikan kebesaran Tuhan. Hal ini tidak ada bedanya dengan kita datang kepada teman-teman kita dan mulai bercerita akan Tuhan, bedaya adalah, lagu-lagu ini mengajak semua orang, untuk mengambil bagian dalam menceritakan kebesaran dan kebaikan Tuhan. Jadi, selain dari kita menaikkan pujian bagi Tuhan, kita juga mengajak orang-orang untuk memuliakan Tuhan. Dengan begitu kita sama-sama memuji Tuhan dengan satu hati dan sama-sama bersaksi bagi orang-orang. Dan biarlah ketika kita bernyanyi bagi Tuhan, bersaksi bagi Tuhan, ajaklah juga saudara-saudari seiman kita untuk juga sama-sama bersaksi dan memuliakan Tuhan. Dengan begitu kita juga saling membangun dan saling mendukung satu dan yang lain. Jadi, marilah kita nyanyikan kebesaran Tuhan, ceritakan pekerjaan tangan-Nya.


English

Bible Reading: Psalms 66-67

In these psalms we can see a lot of psalms that invites us to praise the Lord, to glorify the Lord of what the Lord has done for us. The duty of all the psalmist, the singers at that time was to get the Israelites to sing praise for the Lord together. Songs that comes from the heart, that tells of the work of the hands of God over their lives, songs that is the same as a testimony and that also proclaims the greatness of God. This is no different than when we come to our friends and start telling of God, the slight difference is that these songs invites everyone to do the same thing, to take part in telling of the greatness and goodness of God. So, other than just us singing praise for God, we are also inviting and asking others to do the same. That way we will be praising God together with one heart and testifying together to others. And let it be, that when we sing for God, testify for God, invite our brethren in Christ to also testify and glorify the Lord. That way we will edify one another and support one another. So, let us sing the greatness of God, tell of the Work of His hands.

Thursday, May 1, 2014

Hamba Kebenaran Karena Kasih | Slave Of Righteousness Due To Love

Indo

Pembacaan Alkitab: Roma 6

Paulus mengajarkan bahwa dahulu kita adalah hamba dosa, bahwa kehidupan kita sebelum mengenal Tuhan Yesus Kristus adalah kehidupan di mana kita menuruti dosa dan memperhambakan tubuh kita kepada dosa. Tetapi sejak kita mengakui dan percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan atas hidup kita, dan dibaptis, maka kita telah dibaptis dalam kematian Kristus dan bangkit kembali bersama-Nya. Yakni, kehidupan lama kita telah mati, dikuburkan bersama Tuhan dan kita bangkit kembali bersama Tuhan dan menghidupi hidup yang baru. Dan melalui kehidupan baru kita ini, Paulus mengajarkan dan mengingatkan agar kita hidup tidak lagi sebagai hamba dosa, bahwa kita telah dibebaskan dari dosa dan kutuk dosa. Oleh karena itu, biarlah kita memberikan tubuh kita, kehidupan kita kepada kebenaran dan bukan kepada dosa. Hal ini berarti agar kita tidak lagi hidup dikekang oleh hukum taurat yang membuat kita ingin memberontak dan akhirnya berdosa, tetapi agar kita hidup dalam kasih karunia Tuhan sehingga apa yang kita lakukan itu meluap dari hati yang penuh dengan ucapan syukur, dengan kasih dan sukacita yang dari Tuhan. Dengan begitu kita tidak lagi hidup dengan berkata jangan lakukan ini, jangan lakukan itu, atau harus lakukan ini, dan harus lakukan itu. Justru kita akan dengan sendirinya melakukan apa yang benar. Karena kasih dan rasa ucapan syukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya, maka kita akan ingin melakukan apa yang benar, kita akan ingin melakukan apa yang berkenan di hati-Nya. Jadi, biarlah kita menjadi hamba kebenaran dan bukan lagi hamba dosa, bukan karena hukum, tetapi karena kasih kepada Tuhan dan sebagai rasa ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan kepada kita.


English

Bible Reading: Romans 6

Paul teaches that in the past we were slaves of sin, that our lives before we knew the Lord Jesus Christ were lives where we submit to sin and make our bodies slave to sin. But since we have confess and believed that the Lord Jesus Christ is Lord over our lives, and be baptised, then we have been baptised in death with Jesus Christ and rose again with Him. That means, our old lives has died, buried with the Lord and we rose again with the Lord with the new life. And through this new life, Paul teaches and reminded us to no longer be slaves of sin, that we have been freed from sin and curses of sin. Therefore, let us give our bodies and lives to righteousness and not sin. This means that we no longer lived as if we are bound by the law that makes us want to rebel and in the end sinned, but so that we woud live in grace of God such that what we do came from the heart that is full of love, gratitude and joy from the Lord. That way we no longer lives by saing don't do this and don't do that, or by saying we have to do this, or we have to do that. In fact we will automaticaly want to do what is right. Because of love and gratitude we have for the Lord because of His grace, then we will want to do what is right and pleasing to Him. So, let us be slaves of righteousness and no longer slaves of sin, not because of the law, but because of the love towards God and as acts of gratitudes because of His grace for us.