Saturday, November 30, 2013

Persekutuan | Fellowship

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 9

Di dalam masa pembuangan Israel dan Yehuda, ada orang-orang yang diberi ijin untuk kembali tinggal di tanah-tanah milik mereka. Dari orang-orang itu ada para imam dan orang Lewi yang ikut serta, yang bertugas untuk menyelanggarakan ibadah di rumah Allah. Tugas para imam dan orang Lewi sangatlah penting sebab mereka mengingatkan Israel akan Tuhan dan untuk beribadah kepada Tuhan. Sebab selama pembuangan mereka tidak ada persekutuan dengan Tuhan, mereka dipaksa menyembah berhala dan sebagainya. Oleh karena itu dari orang-orang yang pertama kembali ke tanah Israel & Yehuda, ada para imam dan orang Lewi. Dapat kita ambil hikmah dari sini bahwa persekutuan dengan Tuhan itu sangatlah penting dan persekutuan di rumah Tuhan bersama sesama orang percaya jugalah penting. Sebab kehidupan sehari-hari kita seperti kehidupan Israel dan Yehuda dalam pembuangan, yakni penuh dengan tantangan dan hal-hal yang membuat kita jauh dari Tuhan. Oleh sebab itu kita perlu untuk selalu memiliki persekutuan dengan Tuhan. Kita juga perlu persekutuan dengan sesama orang percaya agar kita dapat saling menguatkan, mendukung dan menopang. Jadi, janganlah kita jauhkan diri dari persekutuan orang percaya, tetapi biarlah kita cari Tuhan secara pribadi dan juga bersama-sama.


English

Bible Reading: 1Chronicles 9

During the times of exile of Israel and Judah, there are some people who are given the permission to go back to live in their own lands. From these people there are the priests and the Levites, who has the duty to minister the service in the house of God. The duty of the priests and the Levties is important because they reminded Israel of God and to have fellowship with the Lord. Because during their exile they had no fellowship with the Lord, they were forced to worship idols and others. Therefore, out of the first ones who came back to Israel and Judah, there were the priests and the Levites. We can take the wisdom here that fellowhsip with the Lord is important and fellowship in the house of the Lord with believers is also important. Because our daily lives are like the lives of Israel and Judah in exile, that it is full of challenges and things that makes us far from God. Therefore we need to always have fellowship with the Lord. We also need to have fellowhsip with our fellow beleivers so that we may strengthen, encourage and support one another. So, do not move away from the fellowhsip of believers, but let us seek the Lord personally and together.

Friday, November 29, 2013

Melihat Dengan Iman | Seeing With Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 8

Semura silsilah anak-anak Israel telah dituliskan dari Ruben anak sulung sampai kepada Benyamin yang bungsu. Tuhan menuliskan semua ini karena merekalah keturunan Israel, Ishak dan Abraham, yang di mana melalui Abraham, sebuah bangsa terlahirkan. Inilah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham, bahwa keturunannya akan sebanyak bintang di langit dan pasir di laut dan bahwa melaluinya bangsa-bangsa akan diberkati. Dan dari kehidupan Israel, kita semua diberkati, Tuhan Yesus di lahirkan dari keturunan Israel dan seluruh bangsa diberkati oleh karena-Nya. Bukan hanya itu saja, tetapi kehidupan mereka menjadi contoh dan pelajaran bagi kita untuk belajar bagaimana kita hidup di dalam Tuhan. Kita dapat lihat bahwa apa yang Tuhan janjikan kepada Abraham terjadi, walaupun Abraham tidak hidup sampai ia melihat semuanya terjadi, tetapi Abraham percaya dan melihat dengan iman bahwa apa yang Tuhan katakan terjadi. Begitu jugalah sepatutnya kita beriman kepada Tuhan. Mungkin kita belum melihat secara nyata apa yang Tuhan janjikan atau belum melihat secara nyata pertolongan Tuhan, tetapi justru itulah iman, sebab iman melihat apa yang tidak kelihatan melalui mata jasmani. Sebab kita tahu bahwa Tuhan selalu tepat janji dan tidak pernah telat. Jadi, biarlah kita hidup dengan iman, bukan dengan mata jasmani, tetapi melihat dengan iman, dengan begitu kita tidak khawatir, tetapi ada damai dan sukacita, karena Tuhan beserta kita.


English

Bible Reading: 1Chronicles 8

All the history of the descendants of Israel has been recorded from Reuben the firstborn to Benjamin the youngest. The Lord wrote all this because they are all the descendants of Israel, Isaac and Abraham, where through Abraham a nation is born. This is what is promised by God to Abraham, that his descendants will be as many as the stars and the sands and that through him nations will be blessed. And from the lives of Israel, we are all blessed, the Lord Jesus was born in the line of Israel and all nations are blessed because of Him. Not only that, but their lives has become examples and lessons for us to learn how to live in the Lord. We can see that what the Lord promised to Abraham happened, even though Abraham did not live long enough to see it all happened, but Abraham believed and saw it by faith that what the Lord said happened. Si shoudl we have faith in the Lord. Maybe we have not seen the tangible result of what the Lord promised, or have not seen His help yet, but that is faith, because faith sees what cannot be seen by the physical eyes. For we know that the Lord always fulfil His promises and is never late. So, let us live by faith, not with our physical eyes, but seeing with faith, that way we will not wory, but there will be peace and joy because the Lord is with us.

Thursday, November 28, 2013

Apa Respon Kita? | What's Our Response?

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 7

Walaupun memang keturunan Daud, suku Yehuda adalah yang terpilih menjadi keturunan raja, Tuhan tidak melupakan suku-suku lainnya. Ia tetap menuliskan silsilah mereka dengan jelas. Di mata Tuhan, mereka esmua tetaplah ciptaan-Nya, anak-anak-Nya dan oleh karena itu Ia berlaku adil. Hanya saja setiap orang akan mendapatkan bagian sesuai dengan ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan. Di mata Tuhan, kita semua sama, kita semua dikasihi oleh Tuhan dan Ia ingin agar semua orang dapat mengambil bagian dari kasih dan anug'rah-Nya. Tetapi ada yang menolak, ada yang menerimanya, ada yang memberontak, ada juga yang mengambil untung anug'rah Tuhan. Tetapi bagaimanapun juga, Tuhan mengasihi kita dan Ia telah melakukan bagian-Nya dengan membuka jalan untuk datang kepada-Nya, yakni melalui Yesus Kristus. Jadi, sisanya tinggal bagian kita saja. Bila kita ingin lebih dekat lagi dengan Tuhan dan mengetahui isi hati-Nya, maka kita harus juga berani melangkah dan meninggalkan hal-hal yang membebani dan menghalangi kita. Bila kita puas dengan berdri di pintu gerbang saja, itu pilihan kita. Tetapi alangkah baiknya bila kita semua dapat makin mengenal Tuhan. Sebab Ia adil, penuh kasih dan telah memberikan segalanya bagi kita agar kita dapat datang ke dalam tahta-Nya. Jadi, pilihan ada di tangan kita, sebab Ia telah lakukan segalanya, tinggal menunggu respon dari kita saja.


English

Bible Reading: 1Chronicles 7

Even though the descendants of David, of the tribe of Judah was chosen as kings, the Lord did not forget about the other tribes. He still wrote their history in detail. In the eyes of the Lord, they are all still His creation, His children and therefore, He acts justly. It's just that every one will receive their own portion according to their obedience and faithfulness to the Lord. In the eyes of the Lord we are all the same, we are loved by God and He wants everyone to take part in His love and grace. But some rejects, some receives, some rebels, some take granted of His grace. But no matter what, the Lord loves us and He has done His part by opening up a way to come to Him, that is through Jesus Christ. So, the rest is our part. If we want to be closer to God and know His heart, then we need to dare to take the step and leave behind all things that hinders and burdens us. If we are satisfied by standing by the gate, that's our choice. But it would be better if we all could get to know God more. For He is just, full of love and has given everything for us so that we may come to His throne. So the choice is in our hands, for He has done everything else, just waiting for our response.

Wednesday, November 27, 2013

Percaya Karena Mengalami | Believing Because Of Experience

Indo

Pembacaan Alkitab: Yohanes 4

Setelah perempuan Samaria bercakap-cakap dengan Yesus, ia sadar bahwa Yesus adalah Mesias dan ia dengan segera pergi ke kota-kota untuk memberitakan tentang Yesus. Kemudian banyak orang yang menjadi percaya kepada Yesus dan pada akhirnya mereka berkata, "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu , bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." Inilah yang salah satu hal yang penting dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Yakni untuk kita mendengar dan mengalami Tuhan sendiri dan bukan hanya karena kesaksian orang lain. Kesaksian orang lain memang baik agar kita menjadi percaya, tetapi bila kita hanya percaya kepada Yesus sekedar karena pengalaman orang lain, maka kita tidak memiliki akar yang kuat. Tetapi bila kita juga mendengar dan mengalami Tuhan sendiri, maka kita akan makin berakar dalam Yesus dan makin percaya kepada-Nya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk membaca Firman Tuhan sendiri dengan suara yang keras, agar kita bukan hanya mengucapkan, tetapi juga mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah kita juga lakukan dan meminta agar kita mengalami Tuhan lebih lagi di dalam hidup kita. Dengan begitu kita akan menjadi orang percaya yang kuat berakar dalam Tuhan Yesus Kristus. Demikian juga perlu kita ingat ketika kita bersaksi dan mendoakan akan orang-orang yang belum mengenal dan belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Yakni agar kesaksian kita dapat membuat mereka percaya, setidaknya akan adanya Tuhan dan biarlah kita juga berdoa agar mereka sendiri mengalami Tuhan secara pribadi.


English

Bible Reading: John 4

After the Samaritan woman talked with Jesus, she realised that Jesus is Messiah and she immediately went to the cities to tell about Jesus. Then many people believed in Jesus and in the end they said, "We no longer believejust because of what you said; now we have heard for ourselves, and we know that this man really is the Saviour of the world." This is one of the important thing in our lives as believers. That is for us to listen and experience God for ourselves and not just because of other's testimonies. Testimonies are important for us to believe, but if we only believe to Jesus only because of the experience of others, then we do not have a strong root. But if we also listen and experience the Lord ourselves, then we will be mroe rooted in Jesus and will believe in Him more. Therefore, it is important for us to read the Word of God ourselves and aloud so that we not just saying the Word of God, we are also listening to the Word of God. Let us also do it and ask so that we may experience God even more in our lives. That way we will become believers who have strong root in the Lord Jesus Christ. So should we remember when we testify and pray for others who have not yet known or believe in the Lord Jesus Christ. That our testimonies will make them believe, or at least believe that there is a God and let us also pray for them to experience God themselves.

Tuesday, November 26, 2013

Bekerja Sama Sebagai Satu Tubuh | Working Together As One Body

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 6

Suku Lewi adalah milik Tuhan dan oleh karena itu Tuhan memerintahkan agar mereka tidak memiliki hak atas tanah apapun, tetapi mereka diberikan kota-kota untuk ditinggali. Kota-kota ini datang dari kota-kota milik suku-suku Israel lainnya. Dan kita dapat lihat bahwa tidak ada yang menggerutu, sebab suku Lewi mendapat tugas untuk fokus kepada Tuhan, yakni hidup untuk Tuhan. Mereka menjadi penengah antara Tuhan dan Israel dan mereka yang melayani Tuhan dan Israel dalam segala hal dari masalah, mengatasi perdebatan, permusuhan dan juga segala perayaan termasuk penghapusan dosa. Karena suku Lewi melayani Israel dalam bagian yang Israel juga tidak mau berurusan, maka merekapun tidak menggerutu ketika Tuhan memerintahkan untuk memberikan kota-kota bagi suku Lewi. Kita dapat melihat adanya kerja sama antara suku Lewi dan suku-suku Israel lainnya yang melakukan tugas masing-masing sesuai dengan panggilan masing-masing. Begitu jugalah seharusnya kita, tidak sepatutnya kita membandingkan atau menginginkan bagian orang lain atau panggilan orang lain. Setiap dari kita memiliki bagian kita masing-masing dan panggilan kita masing-masing dan bila kita fokus kepada hal-hal yang Tuhan telah sediakan bagi kita, maka kita akan dapat bekerja sama lebih lagi sebagai satu tubuh, sebab semuanya mengerti bagiannya masing-masing.


English

Bible Reading: 1Chronicles 6

The Levites belong to God and that's why the Lord commande3d that they do not have any rights over any land, but they were given cities to live in. These cities came from the cities of other tribes of Israel. And we can see that there were no one who grumbled, because the Levites had a taskt o focus on the Lord, that is to live for the Lord. They became the mediator between God and ISrael and they minister to God and Israel in all kinds of things from problems, handling dispute and also celebrations including the offering for sin. Because the Levites ministered to Israel in areas which the tribes of Israel do not want to meddle in, then they also did not grumble when the Lord commanded them to give their cities to the Levites. We can see a teamwork between the Levites and the rest of the tribes of Israel who did each part according to their own calling. So should we, we should not compare or wanting other's part or calling. Each of us has our own portion and calling and if we focus on the things that the Lord has prepared for us, then we can work together more as one body, because everyone understands their own portion.

Monday, November 25, 2013

Dalam Jaman Anug'rah Ini | In This Era Of Grace

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 5

Pada jaman dulu, dosa adalah hal yang selalu diikuti dengan hukuman, sebab dosa adalah melanggar perintah Allah, yakni pemberontakan terhadap Allah. Seperti hak kesulungan Ruben yang diambil daripadanya dan diberikan kepada keturunan Yusuf, itu terjadi karena Ruben berdosa terhadap Tuhan dan terhadap ayahnya. Dan oleh karena itu pada jaman dahulu lebih banyak orang yang memiliki takut akan Tuhan, karena mereka megenal kekudusan-Nya. Sayangnya di jaman sekarang, di jaman anug'rah ini, banyak yang menganggap enteng anug'rah yang Tuhan berikan kepada kita. Mungkin ada yang berpikiran, karena Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih dan mendengarkan seruan kita, maka kita dapat berlaku semau-maunya kita dan nanti baru berteriak minta ampun dan bertobat, tetapi sekarang lebih baik bersenang-senang dahulu. Ini adalah hal yang salah dan yang tidak menghargai pengorbanan Yesus yang memberikan anug'rah-Nya kepada kita. Kita harus ingat bahwa memang keselamatan dijanjikan kepada mereka yang dengan hati percaya dan mulut mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat mereka pribadi, tetapi itu hanyalah langkah untuk menerima janji itu. Kita masih harus memegang erat kepada janji itu sampai pada akhir hidup kita agar kita dapat masuk ke dalam kehidupan kekal. Jadi yang penting bukanlah hanya menerima keselamatan, tetapi kehidupan kita setiap harinya yang seharusnya terus diubahkan melalui Firman Tuhan. Jadi, biarlah kita belajar untuk takut akan Tuhan, untuk hidup dengan tidak menganggap remeh atau menyalah-gunakan anug'rah Tuhan.


English

Bible Reading: 1Chronicles 5

In the olden days, sin is somehting that comes before punishment, because sin is disobedience to the commandment of God, that is, rebellion against God. Just like the rights of the firstborn of Reuben was taken from him and given to Joseph's descendants, it happened because Reuben sinned against God and his father. And becaise of that, in the olden days there are more people who has the fear of God, because they know of His holiness. Unfortunately, nowadays, in this era of grace, there are many who takes lightly the grace that God has given to us. Maybe there are some who thinks that because God is a loving GOd and always hear our cries, then we can do whatever we want now and then we can cry out to Him for forgiveness and repentance, but now it's better to have fun first. This is wring and do not honour or appreciate the sacrifice that Jesus did by giving us His grace. We have to remember that, yes, it's true that salvation is promised for those who believes in their hearts and confesses with their mouths that Jesus Christ is their personal Lord and Saviour, but this is only the step to receive that promise. We still have to hold on true to that promise until the end of our lives so that we may enter eternal life. So, what's important is not just receiving salvation, but our daily lives that should be changed daily through the Word of God. So, let us learn to have the fear of God, to not take lightly or take granted of the grace of God.

Sunday, November 24, 2013

Doa Yabes | Prayer of Jabez

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 4

Banyak dari kita mungkin pernah mendengar akan doa Yabes. Yabes adalah seorang anak yang dinamai Yabes oleh karena ibunya melahirkna dia dengan kesakitan. Oleh karena itu, mungkin hidupnya penuh dengan kesakitan dan alhasil, ia berseru kepada Tuhan meminta berkat dan pimpinan tangan Tuhan agar ia tidak lagi hidup dalam kesakitan. Dari sini kita dapat belajar bahwa Tuhan mendengarkan doa-doa kita dan bahwa Tuhan mau memberkati kita, hanya saja terkadang kita tidak memintanya dari Tuhan. Tetapi yang terpenting adalah hubungan kita dengan Tuhan dan meminta akan turut campur tangan-Nya atas kehidupan kita. Sebab bila kita tidak dekat dengan Tuhan, maka ketika kita sedang mengalami masalah atau tantangan kita akan dengan mudah berbalik daripada Tuhan. Sedangkan bila hubungan kita erat dengan Tuhan, maka kita akan berpegang teguh akan Firman-Nya apapun yang terjadi. Jadi, biarlah kita jalin hubungan yang erat dengan Tuhan, mintalah akan turut campur Tuhan dan jangan takut untuk meminta apa yang Ia telah sediakan bagi kita.


English

Bible Reading: 1Chronicles 4

Many of us have heard of the prayer of Jabez. Jabez is a son who is named so, because his mother bore him in pain. Therefore, maybe his life was full of pain and in the end he cried to the Lord to ask for blessings and the hand of God so that he would no longer live in pain. From this, we can learn that the Lord hears our cries and prayers and that the Lord wants to bless us, it's just that many times we do not ask of it from the Lord. But what's more important is our relationship with the Lord and asking for His hands to intervene in our lives. Because if we are not close with God, then when we face problems and challenges we will turn away from God easily. WHile if we have a close relationship with the Lord, then we will hold on true to His Word no matter what happens. So, let us build that close relationship with the Lord and asks for His hands to intervene and do not be afraid to ask for what He has in store for us.

Saturday, November 23, 2013

Fokus Kepada Yesus | Focus On Jesus

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 3

Dengan adanya daftar keturunan dari Adam sampai kepada Abraham, lalu kepada Israel, Yehuda, Daud dan keturunannya, kita dapat bandingkan dengan daftar keturunan yang tertuis di dalam kitab Matius di mana daftar itu berlanjut kepada Tuhan Yesus yang lahir dari keturunan Daud. Dengan begitu kita dapat melihat bahwa isi dari Firman Tuhan ini saling mendukung satu dan yang lain walaupun berbeda penulisnya dan jamannya. Sebab yang sama dari semua penulis kitab yang ada di Alkitab adalah Tuhan Yesus Kristus. Dia Yang Awal dan Yang Akhir, Dia yang menjadi pusat dari segala yang tertulis. Oleh sebab itu, biarlah kehidupan kita juga berpusat kepada Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kehidupan kita memancarkan dan mengumandangkan Yesus seperti seluruh Alkitab yang fokusnya kepada Yesus, yang mati bagi kita dan bangkit mengalahkan maut.


English

Bible Reading: 1Chronicles 3

With the existence of the list of descendants from Adam to Abraham, then to Israel, Judah, David and their descendants, we can compare it with the list of descendants written in the book of Matthew, where the list continues to the Lord Jesus who was born in the line of David. That way we can see that the content of the Word of God is supporting each other even though they have different authors form different eras. Because what is the same amongst these writers of the Bible is the Lord Jesus Christ. He is the Alpha and Omega, He is the center of all that is written. Therefore, let our lives also be focused and centered on the Lord Jesus Christ. Let our lives reflect and proclaim Jesus like the whole BIble is focused on Jesus, who died for us and rose again defeating death.

Friday, November 22, 2013

Percaya Kepada Jalan Tuhan | Believing in God's Way

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 2

Bila kita perhatikan akan tertulisnya sejarah Israel, suku Yehuda uraikan lebih dahulu, sebab dari Yehudalah Mesias akan turun. Dan hal ini sudah dinubuatkan melalui Israel ketika ia memberkati anak-anaknya. Dalam Kejadian 49, Israel berkata bahwa Yehuda akan dipuji oleh saudara-saudaranya dan anak-anak ayahnya akan sujud kepadanya dan bahwa tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda. Dan bila kita perhatikan akan silsilah kerajaan sampai kepada Yesus, Daud adalah raja yang di mana Tuhan janjikan bahwa dari keturunannya kerajaan akan tetap ada dan Daud adalah keturunan Yehuda. Dan kita tahu bahwa Yesus datang dari keturunan Daud dan Yesus yang telah mati dan bangkit kembali adalah Raja. Inilah hebatnya Tuhan kita, hal-hal yang belum diketahui manusia, sebenarnya telah ia beritahukan sejak dahulu kala. Tuhanlah yang empunya segalanya dan yang mengetahui segala hal, Ia juga yang merencanakan dan yang memimpin kita kepada jalan-jalan-Nya. Jadi, biarlah kita percaya dan bersandar penuh kepada Tuhan, sebab pada-Nya ada kepastian dan kekuatan.


English

Bible Reading: 1Chronicles 2

If we look closely to the history of Israel, Judah was explained first, because from Judah, Messiah will come. And this has been prophesy by Israel when he was blessing his children. In Genesis 49, Israel said that Judah will be praised by his brethren and his father's children will bow to him and that the scepter will not depart from Judah. And if we look at the hiistory of kings to Jesus, David is the king to whom the Lord promised that from his descendants kingdoms will still stand and David is the descendants of Judah. And we know that Jesus was born into the line of David and Jesus who died and rose again is King. This is how great our God is, things that men has not yet known has been spoken to us from long before its completion. The Lord is the One who has everything and knows everything, He is also the One who plans and guides us to His ways. So, let us believe and rely fully and solely on the Lord for in Him there is assurance and strength.

Thursday, November 21, 2013

Alkitab | The Bible

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 1

Alkitab menjelaskan dengan rinci sejarah dari keturunannya Adam dan Hawa. Kita dapat melihat dari Adam, ke Set, kemudian turun sampai kepada Nuh lalu Sem, kemudian turun lagi kepada Terah, Abraham, Ishak, Israel. Dengan begini kita tahu jelas bahwa memang ada sejarah yang jelas yang Alkitab sebutkan dan ini adalah salah satu perbedaan yang Alkitab miliki dibandingkan dengan buku-buku lainnya. Dengan buku-buku lainnya, tidak ada sejarah yang dibukakan secara rinci seperti Alkitab. Oleh karena itu, kita dapat percaya secara keseluruhan akan keaslian isi Alkitab. Bukan hanya dalam kitab ini saja, tetapi dari awal sampai akhir, Alkitab adalah buku yang belum pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi yang sepertinya. Oleh karena itu, janganlah kita menganggap enteng Alkitab, sebab Alkitab mengandung kebenaran yang mutlak. Jadi, biarlah kita hormati Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, biarlah kita percaya dan lakukannya.


English

Bible Reading: 1Chronicles 1

The Bible explained in details of the history of the descendants of Adam and Eve. We can see the line from Adam to Seth, then goes down to Noah and then Shem, and it goes down again to Terah, Abraham, Isaac and Israel. This way, we know for sure that there is a clear history that the Bible has mentioned and this is one of the difference that the Bible has compared to other books. With other books, there are no detailed history as it is written i the Bible. Therefore, we can believe in the authenticity of the Bible as a whole. Not just from this chapter, but from the beginning until the end, the BIble is one book that no one else has ever written nor will there be any book similar to it. Therefore, let us not take the Bible lightly, for the Bible contains the absolute truth. So, let us honour the Word of God written in the Bible, let us believe and do it.

Wednesday, November 20, 2013

Jangan Malu | Do Not Be Ashamed

Indo

Pembacaan Alkitab: Yohanes 3

Tuhan Yesus menjelaskan dengan sangat jelas dan terus terang kepada Nikodemus bahwa Tuhan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan dunia. Yesus juga mengatakan bahwa Terang telah datang, tetapi manusia leibh suka akan kegelapan daripada terang, sebab mereka yang berbuat jahat, tidak suka akan terang, sebab apa yang mereka lakukan akan terlihat di dalam terang, sedangkan di dalam kegelapan perbuata-perbuatan itu tidak nampak. Hal ini sangatlah benar, terkadang kita malu untuk mengaku dosa kita sebab kita tidak mau orang-orang tahu akan apa yang kita telah lakukan. Tetapi sebenarnya bila kita bertobat, mengaku dosa kita di hadapan Tuhan, meminta pengampunan dari Tuhan dan kepada siapapun yang kita bersalah, atau bila kita harus bersaksi dengan membukakan dosa kita yang dulu kita lakukan, kita sebenarnya bukan memalukan diri kita sendiri. Justru kita memalukan iblis, sebab semua manusia sama, kita adalah umat yang berdosa, kita banyak memiliki dosa yang orang lain tidak tahu, tetapi dengan kita membawa dosa itu ke dalam terang, mengaku dan bertobat, maka kuasa Tuhan nyata. Sebab pengampunan dan kasih Tuhan nyata dan sampai selamanya dan ketika kita mengaku dan bertobat, kuasa dosa telah dikalahkan. Justru dengan kita datang kepada Terang, mengaku dan bertobat, kita memuliakan Tuhan dan memalukan iblis. Jadi, sebenarnya tidak ada yang perlu kita takuti untuk bersaksi, atau untuk bertobat dan memproklamasikan kepercayaan dan pertobatan kita kepada Tuhan. Justru dengan begitu kita juga belajar untuk rendah hati dan tidak memasang muka palsu di depan orang-orang. Jadi, biarlah kita datang kepada Terang, secara keseluruhan, jangan takut atau malu, tetapi biarlah kita memuliakan Tuhan melalui kelemahan kita, sebab di saat kita lemah, Tuhan itu kuat dan kuasa-Nya nyata bila kita bersandar kepada-Nya.


English

Bible Reading: John 3

The Lord Jesus explained clearly and openly to Nicodemus that the Lord sent His one and only Son to save the World. Jesus also said that Light has come, but men prefers darkness than light, because those who does what is eveil do not like the light, for in the light, what they did will be seen, while in the dark those things are hidden. This is very true, sometimes we are ashamed to confess our sins because we do not want other people to know what we have done. But in truth, if we repent, confess our sins before the Lord, ask for forgiveness from the Lord and from anyone, or if we testify by revealing our sins in the past, we are not making mockery of ourselves. We are actually putting shame on the devil, for all men are the same, we are sinners and we have many sins that we hide, but by bringing those sins in the light, confes and repent, then the power of God will be revealed and apparent. For the forgiveness and love of God is real and lasts forever and when we confess and repent, the power of sin has been broken. By us coming to the Light, confessing and repenting, we are glorifying the Lord and putting devil to shame. So, there is nothing for us to be ashamed of to testify or to repent and proclaim our belief and repentance to the Lord. In fact, by doing so, we are learning to be humble and not to put up a false pretense in the midst of others. So, let us come to the Light, as a whole, do not be afraid or ashamed, but let us glorify the Lord with our weaknesses, for when we are weak, the Lord is strong and His power is real if we rely on Him.

Tuesday, November 19, 2013

Jangan Memberontak | Do Not Rebel

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 24-25

Bangsa Israel telah diberikan, oleh Tuhan,  kepada bangsa lain karena mereka tidak taat dan terus menerus memberontak kepada Tuhan. Yehuda saudaranya juga tetap melakukan hal yang sama, walaupun ada beberapa raja yang hidup benar di hadapatn Tuhan, tetapi banyak dari mereka yang tetap berontak kepada Tuhan. Dan Tuhan telah melihat dari jauh ketegar-tengkukan bangsa Israel dan Yehuda dan Ia telah memeringati mereka, tetapi mereka tetaplah tidak mau berubah. Bila kita juga sama seperti Israel dan Yehuda, yakni bila kita terus menerus memberontak terhadap Tuhan, walaupun telah diberitahu dan ditegur berkali-kali, maka apa yang Tuhan telah rencanakan bagi kita tidak akan terjadi, sebab kita tidak mau ambil bagian. Memang Tuhan akan mengampuni bila kita bertobat dengan sungguh-sungguh, tetapi bila kita hanya sekedar menyesal dan tidak bertobat, maka sama juga bohong. Dan juga, bila kita terus menerus memilih untuk memberontak kepada Tuhan dengan berlaku tidak taat dan tidak setia, maka kita sebenarnya memilih untuk hidup dalam dosa dan hanya ingin berkat dari Tuhan. Jika demikian, maka kita menganggap Tuhan sebagai pelayan kita yang dapat kita suruh-suruh bila ktia membutuhkan, atau juga kita tidak menghargai pengorbanan Tuhan yang telah memberikan segala-galanya bagi kita walaupun kita tidak layak menerimanya. Bila demikian, kita juga sedang berdiri di atas dua perahu, yakni perahu kehidupan dan perahu kematian dan kita perlu untuk memilih satu. Oleh karena itu, biarlah kita belajar dari kehidupan Israel dan Yehuda. Biarlah kita tidak memberontak terhadap Tuhan, agar kita dapat ikut serta dalam rencana-Nya bagi kita dan hidup bersama-Nya.


English

Bible Reading: 2Kings 24-25

Israel has been given, by the Lord, to other nation because they were disobedient and kept on rebelling against God. Judah also did the same, even though there are some kings who were righteous before the Lord, but many of them still rebelled against the Lord. And the Lord has seen this from afar and has warned them of their stiff-necked attitude, but they still do not want to change. If we are the same like Israel and Judah, that is, if we keep on rebeling against God, even though we have been rebuked and warned many times, then what the Lord has planned fopr us will not happen, because we do not want to take part. It is true that the Lord will forgive us if we repent whole-heartedly, but if we only regret and did not repent, that it's all useless. And if we kept on choosing to rebel against God by disbeying and being unfaithful to God, then we are choosing to live in sin and only want the blessings from God. If so, then we are treating the Lord as our servant whom we can demand things if we need them, or we also do not respect and honour the sacrifice of the Lord, whom has given us everything even though we do not deserve it. If so, we are standing on two boats, the boat of life and boat of death and we need to choose one. Therefore, let us learn from Israel and Judah. Let us not rebel against the Lord, so that we may follow His plans for us and live with Him.

Monday, November 18, 2013

Pengertian Akan Firman | Understanding Of The Word

Indo

Pembacaan Alkitab: Yohanes 2

Dikatakan di sini bahwa murid-murid Yesus baru teringat akan Firman Tuhan ketika hal-hal tertentu terjadi. Yakni Firman yang sebelumnya mereka tidak mengerti dan setelah hal itu terjadi, maka mereka mengerti maksud dari Firman itu. Terkadang ketika kita membaca Alkitab dan kita tidak mengerti, janganlah kita merasa bosan atau merasa tidak perlu membacanya lagi. Tetapi biarlah kita terus taat dna setia membaca dan merenungkannya, dengan begitu, bila tiba waktunya, maka kita akan teringat akan Firman Tuhan dan akan dibukakan pewahyuan dan pengertian oleh Tuhan agar kita mengerti. Tetapi bila kita tidak pernah membaca dan merenungkan, atau bila kita berhenti di tengah jalan, maka kita akan dapat ketinggalan akan apa yang Tuhan ingin bukakan kepada kita, ketinggalan akan rahasia Surgawi. Jadi, biarlah kita terus taat dan setia dalam membaca dan merenungkan FIrman Tuhan. Mintalah hikmat, pengertian dan pewahyuan dan bila kita belum mengerti juga, biarlah kita terus taat dna setia, sebab bila waktunya tiba, seperti para murid Yesus, kitapun akan mengerti akan Firman Tuhan.


English

Bible Reading: John 2

It is said here that the disciples of Jesus remembered of the Word of God when certained things happened. That is, the Word of God which they did not understand and after certain things happened, then they understood the meaning of those Word. Sometimes when we read the Bible and we do not understand, do not feel bored, or feel that we do not need to read anymore. But let us keep on being faithful and obedient in reading and meditating it, that way, when the time comes, we will remember of the Word of God and revelation and understanding will be given by God so that we may understand. But if we have never read and meditate, or if we stop in the middle, then we will miss what the Lord wants to reveal to us, we will miss the secrets of heaven. So, let us keep on being faithful and obedient in reading and meditating the Word of God. Ask for wisdom, understanding and revelation and if we do not yet understand, let us keep on being faithful and obedient, for when the time comes, as with the disciples of Jesus, we will also understand the Word of God.

Sunday, November 17, 2013

Bertobat Saat Ditegur | Repent When Rebuked

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 23

Bila kita lihat apa yang dilakukan oleh Raja Yosia, ia bertobat dengan sedemikian rupanya. Segala yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dibuangnya dan dijauhkannya dari kehidupannya dan kehidupan bangsanya. Tetapi sebelum ia melakukan semua itu, ia membacakan Firman Tuhan kepada bangsanya lebih dahulu, yakni, ia memberikan kepada mereka kebenaran agar mereka dengar dan sadar baru melakukan kebenaran itu. Dan pertobatan seperti inilah yang sebenarnya baru disebut sebagai pertobatan. Yakni pertobatan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan sesuai dengan Firman Tuhan dari titik ke titik. Hal-hal seperti inilah yang perlu kita contoh dari kehidupan mereka yang tertulis dalam Alkitab. Yakni kita belajar dari keberhasilan mereka dan belajar dari kesalahan mereka juga. Dan di sini, biarlah kita belajar untuk bertobat dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan dalam pikiran dan tindakan, ketika kita mendengar Firman Tuhan yang menegur kehidupan kita. Bukannya menggerutu ketika Firman Tuhan menegur kita, tetapi bertobatlah!


English

Bible Reading: 2Kings 23

If we look at what King Josiah did, he repented like no one ever did before. All that is unpleasing before the Lord are thrown away and kept far away from his life and his people. But before he did all that, he read the Word of God to his people first, that is, he gave them the truth so that they would hear and realised, then act on that truth. And this kind of repentance is what is truly called a repentance. That is, a repentance with our whole heart, soul and strength according to the Word of God to the tee.  These kinds of things rae the things we should take example from the lives of the people written in the Bible. We learn from their successes and learn from their mistakes as well. Here, we learn to repent whole-heartedly, with our whole heart, soul and strength in mindset and action, when we hear the Word of God which rebukes our lives. Not to grumble when the Word of God rebukes us, but repent!

Saturday, November 16, 2013

Seperti Raja Yosia | As King Josiah

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 21-22

Raja Yosia mengoyakan bajunya ketika ia mendengar apa yang tertulis di dalam kitab Taurat. Yosia sadar akan kerusakan dan kekejian yang bangsanya dan bapa leluhurnya telah lakukan di hadapan Tuhan. Oleh karena itu Yosia mengoyakan bajunya, berkabung serta bertobat bagi bangsanya di hadapan Tuhan. Ini adalah sikap seorang pemimpin yang perlu kita tiru, yakni seorang pemimpin yang memiliki kerendahan hati, yang benar, yang  perduli akan bangsanya dan orang yang dipimpinnya dan yang mau berdoa dan mewakili bangsanya. Sebagai manusia kita condong untuk memikirkan diri kita saja, tetapi kita justru seharusnya juga memikirkan akan sesama kita juga. Biarlah kita belajar dari Yosia untuk mau berdoa bagi bangsa dan sesama kita dan bukan hanya bagi diri kita sendiri. Dan lebih dari itu, biarlah kita juga belajar seperti Yosia yang juga menjadi contoh untuk melakukan yang benar lebih dahulu agar orang-orang dapat mengikutinya. Dengan begitu, kita bukan hanya memimpin dan menjadi contoh dalam doa, tetapi juga dalam tindakan kita.


English

Bible Reading: 2Kings 21-22

King Josiah tore up his clothes when he heard what was written in the book of the Law. Josiah realised the wickedness and the evil things which his nation and his forefathers did. That is why Josiah tore up his clothes, mournedand repented for his nation before God. This is an attitude of a leader that we need to take example from, that is, a leader who is of a humble heart, who is righteous, who cares for his nations and the people whom he led, and who wants to pray and stand on behalf of his people. As uuman we have the tendency to think only of ourselves, but we actually need to think of our neighbours as well. Let us learn from Josiah to be willing to pray for nations and our neighbours as well and not just ourselves. Moreover, let us learn to be like Josiah who became an example to do what is right first so that others may be able to follow. That way, we will not only leading and becoming an example in prayer, but also in actions as well.

Friday, November 15, 2013

Berserah Total | Total Surrender

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 19-20

Ketika raja Hizkia dihadapi dengan ancaman dan olokan terhadap Tuhan bahwa mereka tidak akan bertahan lama berkurung dalam kota mereka dan bahwa mereka akan kalah oleh Asyur, Hizkia pergi mencari Tuhan. Hizkia mencari nasihat dan pimpinan TUhan melalui nabi-Nya, Yesaya dan juga ia datang sendiri ke rumah Tuhan dan meletakan ancaman yang diberikan oleh Asyur dan berseru kepada Tuhan. Kemudian Tuhan menjawab dan melepaskan Yehuda dari belenggu Asyur. Tuhan membela umat-Nya dan Ia juga membela nama-Nya sendiri. Terkadang kita tahu bahwa kita perlu untuk berserah kepada Tuhan dan bahwa pembalasan dan pembelaan adalah bagian Tuhan. Tetapi kita juga sering tetap menangani hal-hal itu sendiri tanpa kita berserah kepada Tuhan. Biarlah kita belajar dari Hizkia yang berseru kepada Tuhan, yang berserah kepada Tuhan. Ketika kita mengalami ancaman, atau ejekan, baik itu terhadap hidup kita ataupun terhadap Tuhan, biarlah kita letakan segalanya di hadapan Tuhan seperti yang Hizkia lakukan. Berserahlah dan berserulah kepada Tuhan dan bila memang kita taat dan setia, pastilah Tuhan akan menjawab dan menunjukkan kuasa-Nya. Jadi, biarlah kita belajar untuk berserah total kepada Tuhan.


English

Bible Reading: 2Kings 19-20

When king Hezekiah was faced with threats and mocking towards God, that they would not last long locking themselves in the city and that they would lose to king of Assyria, Hezekiah went to seek the Lord. Hezekiah went to seek the guidance and advice from the Lord through His prophet, Isaiah and he also came to the house of the Lord himself to surrender and lay down every threat before the Lord and cried out to the Lord. Then the Lord answered and delivered Judah from the king of Assyria. The Lord defended His people and His name. Most times we know that we need to surrender to the Lord and that to defend and pay back is God's part and not ours. But many times we still try to handle everything without surrendering to God. Let us learn from Hezekiah who cried out to the Lord, who surrendered to God. WHen we face threats or mocking, may it be towards us or the Lord, let us lay down everything before the Lord as Hezekiah did. Surrender and cried out to the Lord and if we are faithful and obedient, the Lord will surely answer and show His power. So, let us learn to totally surrender to the Lord.

Thursday, November 14, 2013

Firman & Terang | Word & Light

Indo

Pembacaan Alkitab: Yohanes 1

Dalam Alkitab, kita banyak membaca akan sebutan yang manusia pakai untuk Tuhan karena apa yang Ia telah lakukan di tengah-tengah mereka. Misalnya, Allah penyembuh, Allah penolong, Allah penyedia dan sebagainya. Tetapi itu hanyalah karakter-karakter Tuhan yang termanifestasi dan yang kita alami dan bukan Tuhan secara keseluruhannya. Dalam kitab ini di katakan bahwa Tuhan adalah Firman dan Terang. Dikatakan juga bahwa di dalam Tuhan ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia, yakni terang yang bercahaya di dalam kegelapan tetapi tidak dikuasai oleh kegelapan. Inilah salah satu rahasia untuk kita dapat hidup sebagai terang di dunia yang gelap ini. Inilah salah satu rahasia bagaimana kita dapat tetap bercahaya tanpa dikuasai oleh kegelapan yang ada di sekitar kita. Yakni agar kita mengenal Tuhan, mengenal Firman dan Terang. Dengan begitu kita memiliki kehidupan yang Tuhan beri, dan itu akan menjadi terang. Jadi, yang kita cari dari Tuhan bukanlah pertolongan-Nya, bukanlah berkat-Nya, atau kesembuhan dari-Nya, tetapi carilah Tuhan, carilah Firman. Biarlah Firman hidup di dalam kita dan bila kita menghidupi Firman itu, maka kuasa Tuhan akan menyertai kita dan pertolongan, kesembuhan dan berkat-Nya akan mengikuti kita dan akan diberikan-Nya jika kita memintanya. Jadi, biarlah FIrman tinggal di dalam kita, biarlah Tuhan tinggal di dalam kita dan membeirkan ktia hidup, terang, di dalam dunia yang gelap ini.


English

Bible Reading: John 1

In the Bible, we have read many names that men used to call God for what He has done in their midst. For example, God our healer, God our helper, God our provider and so on. But those are only characters of the Lord that were manifested and we experienced and not the Lord as a whole. In this chapter it is said that the Lord is Word and Light. It is also said that in the Lord there is life and that life itself is the light of men, that is the light which shines in the darkness but not consumes by it. This is one of the secrets to how we can life as light in this dark world. This is one of the secrets of how we can keep on being a light without being ovetaken by darkness around us. That is for us to know the Lord, to know the Word and Light. That we we will have the life that God gave and that will become light. So, what we should seek is not His help, blessings, or healing, but the Lord, seek the Lord and seek the Word. Let the Word lives in us and if we live that Word, then the power of God will be with us and His help, blessings and healing will follow us and will be given when we ask. So, let Word lives in us, let God lives in us and give us life, light, in this darken world.

Wednesday, November 13, 2013

Mengikuti Tuhan | Following The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 17-18

Bila kita sudah melihat banyak hasil yang baik dari apa yang dilakukan oleh seseorang dan ia membagikan rahasia keberhasilannya kepada kita dan kepada dunia, bukankah kita akan mengikutinya? Terutama karena sudah terbukti itu bekerja bagi orang itu dan bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Bagaimana bila kita gantikan orang itu dengan Tuhan, apakah kita juga akan mengikuti rahasia keberhasilan yang Tuhan bagikan kepada kita, seperti kita mengikuti rahasia keberhasilan orang yang kita dengar atau baca? Inilah yang terjadi kepada Israel, mereka telah melihat dan mengalami kuasa tangan Tuhan dan telah disampaikan oleh nenek moyang mereka akan bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka berkali-kali, tetapi mereka masih tidak mau taat dan mengikuti Firman Tuhan, yakni rahasia-rahasia untuk hidup mengalami kuasa Tuhan. Janganlah kita seperti Israel yang menolak Tuhan, tetapi biarlah kita belajar dari mereka, baca dan renungkan Firman Tuhan agar kita mendapatkan rahasia-rahasia untuk hidup bersama Tuhan, dipimpin oleh Tuhan dan kuasa-Nya. Bila sebagai manusia, kita terus mencari ilmu untuk dapat hidup sukses, maka bukankah mencari kesuksesan itu dari Tuhan yang Maha Kuasa dan yang menciptakan kita jauh lebih baik dari mencari orang atau hal lain? Jadi, ikutilah Tuhan, jalan-jalan-Nya, perintah-perintah-Nya dan rahasia-rahasia kehidupan yang diberikan-Nya dalam Firman-Nya.


English

Bible Reading: 2Kings 17-18

If we have seen many good results from what one person has done and he has shared his secrets to his successes to us and to the world, wouldn't we want to follow it? Especially because it has been proven to work for him and not just once, but many times. What if we change that person with God, will we also follow the secrets to successes that the Lord has shared wtih us, as we would follow the secrets of success of that person that we have read or heard of? This is what happened to Israel, they have seen and experienced the power of God and have been passed down by their fathers of how the Lord saved them many times, but they still did not want to obey and follow the Word of God, that is the secrets to living with the power of God. Do not be like the Israel who rejected God, but let us learn from them, read and meditate the Word of God so that we would receive the secrets to living with God, being led by Him and His power. If we as human keep on searching for knowledge for a successful life, then, wouldn't it be better to seek those successes from the Lord who is Almighty and who created us, rather than from other people or things? So, follow the Lord, His ways, His commandments and the secrests of life that He has given in His Words.

Tuesday, November 12, 2013

Hidup Dengan Tuhan Atau Tanpa Tuhan? | Living With God Or Without?

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 15-16

Bila kita pehatikan sejarah raja-raja Israel, yang tidak hidup mengikuti Tuhan seperti nenek moyang mereka, Daud, kita dapat melihat bahwa tidak ada raja yang kerajaannya stabil. Yakni, yang menjadi raja terus berganti-ganti dan bukan dari keluarga raja, tetapi dari satu orang pemberontak kepada pemberontak lainnya. Karena tidak ada Tuhan yang memimpin, maka tidak ada kerajaan yang bertahan dalam satu keluarga sampai turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Melalui hal ini kita dapat melihat betapa pentingnya untuk kita memiliki Tuhan dalam hidup kita dan dalam keluarga, kelompok, perusahaan yang kita miliki, terutama para pemimpinnya. Sebab dengan tidak adanya Tuhan yang memimpin, tidak ada damai, sukacita, kebenaran, kesetiaan, loyalitas dan sebagainya. Sedangkan bila dibandingkan dengan kehidupan Daud, nenek moyang mereka, Daud mencari Tuhan dan mengikut-sertakan Tuhan dalam segala yang ia lakukan dan dalam kehidupannya ia memiliki orang-orang yang menyayanginya, yang setia dan loyal kepadanya dan pimpinan tangan Tuhan nyata dalam hidupnya. Sekarang, sisanya terserah kita, apakah kita mau memilih untuk hidup tanpa Tuhan dalam hidup kita, seperti raja-raja Israel setelah pecah, atau hidup dengan memilik Tuhan yang ikut serta, seperti Daud. Pilihan ada di tangan kita dan apa yang kita pilih setiap harinya, baik mengikut-sertakan Tuhan atau tidak, itu akan mempengaruhi kehidupan kita. Jadi, pilihlah dengan bijak.


English

Bible Reading: 2Kings 15-16

If we notice, throughout the history of the kings of Israel, who lived without God like their ancestor, David, we can see that there are no stable kingdom. Meaning, the kings kept on changing and not from within a family, but from one rebel to another. Because there is no God who leads them, there are no kingdoms who can survive in the family from generation to generation. Through this, we can see how important it is for us to have God in our lives and in our families, group, company that we have, expecially the leaders. For without the Lord leading, there is no peace, joy, righteousness, faithfulness, loyalty and others. While if we compare with the lives of David, their ancestor, David sought God and involved God in all that he does and in his life, he has people who loved him, faithful and loyal to him, and the guidance of the hands of God was apparent in his life. Now the rest is up to us, do we want to choose to live without God in our lives, like the kings of Israel, or live with God being involved, like David. The choice is in our hands and what we choose everyday, whether it is to involve God or not, it will affect our lives. So, choose wisely.

Monday, November 11, 2013

Dosa Yerobeam | Jeroboam's Sin

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 13-14

Tuhan banyak menyebutkan bahwa raja-raja Israel banyak yang berbuat seperti Yerobeaam bin Nebat, yang mengakibatkan Israel untuk berdosa. Bila kita lihat kembali kepada kitab 1Raja-Raja 12, maka kita akan melihat apa yang dilakukan oleh Yerobeam yang membuat Israel juga berdosa. Yang Yerobeam lakukan adalah ia membangun lembu-lembu untuk Israel sembah, karena ia takut bahwa Israel akan kemblai kepada Yehuda untuk menyembah Tuhan. Jadi kesalahan Yerobeam bin Nebat adalah ia membawa orang-orang yang ia pimpin untuk menyembah berhala dan bukan menyembah Tuhan Yesus Kristus. Bila kita tidak hati-hati, kitapun dapat melakukan hal yang sama tanpa kita sadari. Mungkin karena kita takut kehilangan jemaat atau orang di dalam gereja ataupun komsel kita. Mungkin secara tidak sadar kita mulai membawa orang-orang untuk mencari manusia dan bukan mencari Tuhan. Jadi, biarlah kita perhatikan hidup kita dan motivasi kita, adakah motivasi kita yang mulai condong menjauh dari Tuhan? Biarlah kita tetap fokus kepada Tuhan, menyembah hanya Tuhan dan dengan begitu membawa orang-orang juga menyembah Tuhan, bukan hal-hal lainnya.


English

Bible Reading: 2Kings 13-14

The Lord mentioned a few times that many of the kings of Israel has sinned like Jeroboam son of Nebat, who made Israel to sin. If we look back to 1Kings 12, we can see what Jeroboam did that made Israel sinned. What Jeroboam did was he created golden calves for Israel to worship, because he was afraid that Israel would go back to Judah to worship the Lord. So the sin of Jeroboam is that he brought the people whom he leads, to worship idols and not the Lord Jesus Christ. If we are not careful, we may also have done the same thing without us realising it. Maybe because we are afraid to lose people in our church or care group. Maybe wihtout us realising we start to bring people to seek men and not God. So, let us be aware of our lives and motivation, has our motivation starts to sway away from God? Let us keep on focusing on God, worshipping only the Lord and that way we will bring people to worship the Lord too, and not other things.

Sunday, November 10, 2013

Pengertian Dari Tuhan | Understanding From God

Indo

Pembacaan Alkitab: Lukas 24

Ketika para murid-murid Yesus melihat bahwa iYesus telah bangkit, mereka masih tidak mengerti akan apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama ini. Tetapi lalu dikatakan bahwa Yesus membuka pikiran mereka agar mereka mengerti Kitab Suci. Dan setelahnya mereka mulai mengerti apa yang Yesus katakan dan jelaskan dari Kitab Suci. Biarlah kita juga meminta hikmat, pewahyuan dan pengertian akan Firman Tuhan kepada Tuhan Yesus Kristus. Agar ketika kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita dapat mengerti apa yang Tuhan maksudkan. Dengan begitu kita akan dapat melakukannya di dalam perjalanan hidup kita sehari-hari dan kita juga akan dapat membagikannya kepada orang-orang di sekitar kita, agar merekapun mengerti apa yang Tuhan telah bukakan kepada kita. Jadi, biarlah kita selalu meminta Tuhan yang membukakan pikiran kita, mengajarkan kita dan memberikan pewahyuan akan Firman-Nya.


English

Bible Reading: Luke 24

When the disciples of Jesus saw that Jesus has risen from the dead, they still did not understand what Jesus taugth them all this time. THen it is said that Jesus opened their minds so that they could understand the Word of God. And afterwards, they started to understand what Jesus is saying and explaining from the Word of God. Let us also ask for wisdom, revelation and understanding of the Word of God to the Lord Jesus Christ. So that, when we read and meditate the Word of God, we will understand what the Lord meant. That way, we will be able to do it in our lives daily and to share it to the people around us so that they too may understand what the Lord has opened up for us. SO, let us always ask the Lord to opened up our minds to teach us and give us revelation of His Word.

Saturday, November 9, 2013

Makanan Rohani | Spiritual Food

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 11-12

Yoas adalah raja yang paling muda yang pernah ada di Israel, ia menjadi raja ketika ia berumur 7 tahun, dan ia dibimbing oleh imam Yoyada agar ia hidup sesuai dengan kebenaran Tuhan. Tetapi sayangnya dikatakan bahwa Yoas hidup benar di hadapan Tuhan selama imam Yoyada mengajar dia dan setelahnya ia menjadi kendur dan tidak lagi hidup benar dengan sepenuhnya. Banyak dari kita yang juga mengalami hal yang sama dengan Yoas. Mungkin kita berpikir bahwa selama kita datang ke gereja, mendengar khotbah maka itu cukup. Dengan begitu kita sebenarnya bergantung kepada manusia dan bukan kepada Tuhan, sebab makanan rohani yang kita dapatkan dan tunggu-tunggu hanyalah dari orang lain dan bukan dari Tuhan sendiri. Dan bila demikian, maka kita sama seperti Yoas yang hanya melakukan yang benar selama imam Yoyada mengajarnya. Biarlah kita ubah cara kita berpikir. Kita mendapatkan makanan rohani dna penjelasan yang lebih dalam ketika kita mendengarkan khotbah, tetapi kita juga perlu untuk membaca, merenungkan dan mendalami Firman Tuhan sendiri, setiap harinya. Dengan begitu kita melatih diri untuk bersandar kepada Tuhan, untuk meminta Roh Kudus yang mengajar dan membukakan pewahyuan akan apa yang kita baca dan kitapun mendapatkan makanan rohani setiap hari dan tidak bersandar kepada manusia, tetapi kepada Tuhan.


English

Bible Reading: 2Kings 11-12

Joash was the youngest king that Israel has ever had, he became king when he was 7 years old and he was guided by Jehoiada the priest. Unfortunately, it is said that Joash lived righteously before the Lord only as long as Jehoiada taught him and afterwards he became slack and no longer lived fully righteous before the Lord. Many of us also experience the same with Joash. Maybe we think that as long as we come to church, listened to the sermon, that is enough. With this, we are actually relying on men and not on the Lord, for the spiritual food that we get and waited for was only from others and not from the Lord Himself. And if we do so, then we are the same as Joash who was only righteous as long as Jehoiada the priest was teaching him. Let us change our mindset. We get spiritual food and more explanation from sermons, but we also need to read, meditate, and study the Word of God ourselves, everyday. That way, we are training ourselves to rely on God, to ask for the Holy Spirit to teach and open up revelation of what we read and we also get spiritual food everyday and do not rely on men, but on the Lord.

Friday, November 8, 2013

Setia Sampai Akhir | Faithful Until The End

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 9-10

Bila kita perhatikan akan kehidupan para raja-raja, kebanyakan dari mereka taat kepada Tuhan pada awalnya, tetapi pada akhirnya mereka berbuat jahat di mata Tuhan. Seperti Yehu, ia awalnya adalah orang yang benar, oleh itu ia dipilih untuk menjadi raja menggantikan keluarga Ahab. Tetapi setelah ia  menjadi raja dan menyingkirkan segala hal yang berhubungan dengan Ahab, ia tidak tetap hidup taat kepada kebenaran Tuhan. Seringkali, bila kita sedang mengejar sesuatu yang Tuhan katakan kepada kita, atau sesuatu yang kita inginkan, kita bersandar kepada Tuhan, tetapi setelah kita mencapainya, kita juga condong untuk lupa akan jalan Tuhan dan hanya menikmati apa yang kita raih. Inilah kesalahan yang terjadi di antara kebanyakan dari raja-raja. Tidak banyak dari mereka yang taat sampai pada akhir hidup mereka. Oleh karena itu, biarlah kita menjaga kehidupan kita agar kita selalu taat dan setia dan bertahan sampai pada akhir hidup kita. Biarlah kita selalu ingat akan kebenaran Tuhan dan hidup dipimpin oleh Firman-Nya dan Roh Kudus-Nya agar kita ditemukan setia pada akhirnya. Janganlah kita menjadi nyaman dengan segala kenikmatan dunia atau apa yang kita raih, tetapi teruslah kejar  kebenaran Tuhan dan terus berhubungan dengan Tuhan agar kita makin mengenal-Nya.


English

Bible Reading: 2Kings 9-10

If we notice the trend of the lives of the kings, many of them are faithful in the beginning, but in the end they did evil in the eyes of God. Just like Jehu, he was a righteous man and that is why he was chosen to take over the kingdom from Ahab's family. But after he became king and got rid of anything that has to do with Ahab, he did not stay faithful to the righteousness of God. Many time,s when we are chasing what God is telling us to do or what we want, we rely on God, but after we achieve it, we tend to forget about the way of God and only want to enjoy what we have achieved. This is a common mistake amongst most kings. Not many of them are faithful until the end of their lives. Therefore, let us be aware of our lives so that we may always be faithful and obedient until the end of our lives. Let us always remember of His righteousness and live guided by His Word and His Holy Spirit so that we may be found faithful in the end. Do not be complacent with all the pleasures of the world or what we have achieved, but keep on chasing the righteousness of God and keep on having fellowship with the Lord so that we may know Him more.

Thursday, November 7, 2013

Jangan Putus Harapan| Do Not Lose Hope

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 7-8

Ketika Samaria di kepung, raja Yoram putus harapan kepada Tuhan dan merasa bahwa Tuhan itu tidak ada. Padahal Tuhan sebenarnya sedang berperang bagi Israel. Orang Aram yang mengepung Samaria mendengar adanya bunyi kuda dan tentara besar dan menganggap bahwa bala bantuan bagi Israel datang, lalu mereka lari menyelamatkan nyawa mereka. Padahal sebenarnya itu hanyalah bunyi-bunyian yang Tuhan adakan agar mereka lari dan agar Samaria terselamatkan. Seringkali kita merasa putus asa, putus harapan kepada Tuhan karena sepertinya Tuhan tidak melakukan apa-apa. Tetapi bila kita dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang bertobat dan benar berseru kepada Tuhan, Tuhan mendengar dan menjawab. Hanya saja kita perlu untuk tetap beriman dan berharap kepada Tuhan apapun yang terjadi, sebab justru di dalam kesesakan, di sanalah iman kita dan harapan kita sangat penting. Jadi, janganlah kita putus asa atau putus harapan, tetapi percayalah bahwa Tuhan berperang bagi kita, Tuhan mendengar seruan kita dan jawaban-Nya sedang datang. Jadi, berharaplah dan berimanlah kepada Tuhan, sabarlah menanti waktu-Nya Tuhan.


English

Bible Reading: 2Kings 7-8

When Samaria was surrounded, king Joram lost his hope in the Lord and felt that the Lord is not there. While in fact, the Lord is actually fighting the battle for Israel. The Arameans who was surrounding Samaria heard a multitude of horses and armies and thought that help has come for Israel, then they ran away to save themselves. While the truth is it was just noises that the Lord made so that they would run and so that Samaria is saved. Many times we give up, lose hope to the Lord because it seems as if the Lord is doing nothing. But if we cry out to the Lord with wn earnest, repented and righteous heart, the Lord hears and answers. It's just that we need to keep on having faith and hope in the Lord no matter what happens, because in dark times, that's where faith and hope is important. So, do not give up or lose hope, but believe that the Lord is fighting for us, the Lord hears our cries and His answer is coming. So, hope and have faith in the Lord, wait patiently for His time.

Wednesday, November 6, 2013

Hidup Seperti Yesus | Life Like Jesus

Indo

Pembacaan Alkitab: Lukas 23

Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari Yesus, salah satunya adalah bahwa dari awal hidup-Nya sebagai manusia sampai pada kematian-Nya di kayu salib, Tuhan Yesus tetap memuliakan Allah dalam segala hal. Dan yang lebih lagi, apa yang Ia lakukan membuat orang memuliakan Allah juga. Yesus adalah orang yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam apa yang Ia lakukan. Bagaimana dengan kita? Apakah yang kita lakukan itu memuliakan Tuhan? Apakah kita juga memuliakan Tuhan dalam apapun yang kita lalui dan lakukan? Apakah pengaruh kita terhadap orang di sekitar kita seperti Yesus? Biarlah kita lebih waspada dan sadar diri akan pengaruh dan kesan yang kita tinggalkan terhadap orang-orang. Biarlah kita belajar agar kita dapat memuliakan Allah dan membuat orang-orang juga memuliakan Allah melalui kehidupan kita. Jadi, dapat dimulai dengan hidup sesuai dengan kebenaran Tuhan, melakukannya dan selalu bersandar kepada Tuhan. Biarlah kita belajar untuk dapat hidup seperti Yesus, mengikuti jejak-Nya.


English

BIble Reading: Luke 23

There are many things that we can learn from Jesus, one of them is that from the beginning of His life as a man until His death on the cross, the Lord Jesus still glorified the Lord in all things. Moreover, what He did made others glorify the Lord as well. Jesus is a man who has great impact in what He did. What about us? Do we golrify the Lord in what we do? Do we glorify Him in whatever we face and do? Is our impact to others around us, similar to Jesus? Let us be more aware and alert of the impact and impression we leave towards others. Let us learn so that we can glorify the Lord and make others glorify the Lord as well, through our lives. So, it can start from living according to the righteousness of God, doing it and always rely on the Lord. Let us learn to live like Jesus, following His footsteps.

Tuesday, November 5, 2013

Carilah Tuhan Dan Bukan Hamba Tuhan | Seek The Lord And Not The Servant Of The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 5-6

Naaman yang kena sakit kusta sudah siap untuk melakukan apapun yang disuruh oleh Elisa, walalupun itu sesusah apapun, agar ia dapat sembuh. Naaman juga sudah siap untuk membayar dengna banyak harta agar ia dapat sembuh. Tetapi ketika ia sampai kepada Elisa, Elisa menyuruhnya mandi di sungai Yordan tujuh kali dan Elisa juga menolak segala upah yang Naaman ingin bayar. Karena harapan Naaman yang tinggi akan apa yang akan dilakukan oleh Elisa, ia pada awalnya kecewa, sebab ia ingin agar Elisa sendiri yang turun tangan menyembuhkan dia. Tetapi ketika ia taat kepada apa yang Elisa katakan, maka ia sembuh dan memuliakan Tuhan. Kejadian antara Naaman dan Elisa ini adalah hal yang sering terjadi di antara orang Kristen. Sebagai orang percaya yang memerlukan bantuan, memerlukan pertolongan Tuhan, seringkali kita sebenarnya mencari hamba Tuhan untuk melakukan mujizat atau bernubuat atas kita. Tetapi karena kita mencari hamba Tuhan dan bukan mencari Tuhan, maka Tuhan juga inign mengajarkan kepada kita agar kita mencari Tuhan. Naaman juga demikian, karena ia mencari Elisa dan bukan Tuhan, maka ia disuruh agar mandi di sungai Yordan tanpa Elisa turun tangan, agar Naaman tahu bahwa Tuhanlah yang kuasa dan bukan Elisa. Biarlah kita belajar dari Naaman agar kita tidak mencari hamba Tuhan, tetapi mencari Tuhan.


Engish

Bible Reading: 2Kings 5-6

Naaman who was with leper was ready to do anything that Elisha will tell him to do, no matter how hard it will be, so that he would be healed. Naaman was also ready to give a lot of payment for him to be healed. But when he arrived to meet Elisha, Elisha told him to bathe in the Jordan river seven times and Elisha also rejected any payment that he wanted to pay. Because of Naaman's high expectation of what Elisha will do, he was disappointed in the beginning, because he wanted Elisha himself to come down and do something to Naaman to heal him. But when he obeyed what Elisha said, he was healed and glorifying the Lord. The event of Naaman and Elisha is quite common these days. As believers who need help, need God's help, many times we seek the servant of the Lord to work some miracle or prophesy over us. But because we seek the servant of the Lord and not seek the Lord, the Lord will also want to teach us so that we would seek the Lord. Naaman was also the same, because he sought Elisha and not the Lord, he was told to bathe in the Jordan river without Elisha doing anything, so that Naaman knows that the Lord is the one with power and not Elisha. Let us learn from Naaman so that we would not seek the servant of the Lord, but seek the Lord.

Monday, November 4, 2013

Tuhan Akan Cukupkan | The Lord Will Provide

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 4

Perempuan kaya yang tinggal di Sunem melayani Elisa, abdi Allah dengan sungguh-sungguh. Ia melayani Elisa, mengundang ia makan, membangun tempat tinggal baginya di rumahnya dan membuka keluarganya untuk Elisa itu masuk. Ttapi ia tidak mau apa-apa, ia hanya ingin melayani saja. Dan Elisa melihat hatinya yang baik dan ingin membalasnya dan ketika diketahui bahwa ia tidak dapat punya anak, maka ia bernubuat akan seorang anak laki-laki bagi perempuan Sunem itu. Bila seorang manusia dapat menjanjikan apa yang diinginkan orang yang melayaninya, walaupun ia tidak bilang apa-apa, bukankah Tuhan dan Bapa kita yang di Surga dapat melakukan lebih dari itu? Ini adalah contoh dari apa yang Yesus ajarkan di dalam Matius 6:33-34, di mana Ia mengajarkan agar kita mendahulukan kerajaan Allah dan kebenarannya dahulu, maka tidak akan ada yang perlu kita khawatirkan sebab Tuhan akan mencukupkan kita. Perempuan Sunem ini mendahulukan dan melayani hamba Tuhan, yang juga berarti melayani Tuhan, dan ia mendapatkan apa yang ia rindukan sejak lama tanpa ia memintanya. Ketahuilah dan percayalah dengan iman bahwa Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, Tuhan tahu akan kerinduan hati kita dan Ia tidak akan menghiraukannya. Biarlah kita belajar dari perempuan Sunem ini, biarlah kita fokus kepada Tuhan, melayani Tuhan, membuka hidup kita dan rumah kita kepada Tuhan dan bahkan meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Maka kita akan menemukan bahwa Tuhan akan menjaga kehidupan kita.


English

Bible Reading: 2Kings 4

The rich woman who lived in Shunem served Elisha, the servant of God with an earnest heart. She served Elisha, invited him to dine together, build a place for him to stay the night in her house and opening her family for Elisha to join. But she did not want anything, she only want to serve. And Elisha saw her good heart and want to repay her back and when he found out that she cannot have a child for a long time, then he prophesy of a son for her. IF a man can promised what the other person sho served him, wanted, even though she did not say anything, would not our Lord and Father in heaven be able to do more than that? This is an example of what Jesus taught us in Matthew 6:33-34, where He said that we should put the kingdom of God and His righteousness first, then there would be nothing that we would be anxious about because God will provide. This Shunnamite woman put the servant of God first and swerved him, which also meant that she served the Lord, and she got what she desired for a long time without her asking for it. Know and beleive by faith that the Lord knows what we need, the Lord knows our heart's desires and would not ignore it. Let us learn from the Shunnamite's woman, let us focus on the Lord, serve Him, open up our lives and house for Him and spend time to fellowship with the Lord. Then we will find that the Lord will take care of our lives.

Sunday, November 3, 2013

Mengenal Tuhan | Getting To Know God

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 3

Raja Yoram, anak Ahab adalah seorang yang tahu akan kuasa Tuhan, tetapi tidak mengikuti Tuhan dan melakukan yang jahat di mata Tuhan. Ketika ia bersama raja Yosafat, dan raja Edom pergi menyerang Moab dan berjalan sampai tujuh hari dan tidak menemukan air untuk dapat memulihkan tenaga para tentara dan hewan yang dibawa, raja Yoram menyalahkan Tuhan. Raja Yoram berkata bahwa Tuhan telah memanggil ketiga raja ini untuk menyerahkannya kepada raja Moab. Seringkali lebih mudah untuk kita menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang sepertinya salah atau buruk di dalam hidup kita, seperti yang dilakukan oleh raja Yoram. Hal ini karena Yoram tidak benar-benar mengenal Tuhan dan hanya sekedar tahu bahwa ada Tuhan yang berkuasa, tetapi tidak mau mengorbankan waktu dan tenaga untuk benar-benar mencari dan mengenal Tuhan. Begitu juga dengan banyak orang di dunia ini, kita tahu bahwa ada Tuhan, tetapi kita tidak mau mengikuti-Nya, tidak mau ikut campur, tetapi bila ada sesuatu hal yang buruk atau yang tidak baik, kita selalu menyalahkan Tuhan. Bahkan kita yang menyebut diri kita sebagai orang Kristen pun dapat berlaku demikian, karena kita tidak benar-benar mengenal Tuhan. Oleh karena itu, biarlah kita berani mengorbankan waktu dan tenaga untuk mencari dan mengenal Tuhan kita. Dan biarlah kita juga berdoa bagi orang-orang  lain agar merekapun juga dapat benar-benar mengenal Tuhan dan bukan hanya sekedar tahu bahwa ada Tuhan agar dapat menyalahkan Tuhan.


English

Bible Reading: 2Kings 3

King Joram, son of Ahba was someone who knows of God's power, but did not follow the Lord and did what was evil before Him. When he and king Jehoshaphat along with king Edom went to war against Moab and walked for seven days and found no water for their army and their animals, king Joram blamed God. King Joram said that the Lord has gathered these three kings to give them to the hands of Moab. This is because Joram did not really know the Lord and only know that there is a powerful God, but did not want to sacrifice time and effort to really seek and know the Lord. This is also happening to most people on this earth, we know that there is a God, but we do not want to follow Him, do not want to be involved, but if something goes wrong or if something bad happens, we blame God. Even us who calls ourselves as Christians can do the same, because we do not really know our God. Therefore, let us dare to sacrifice time and effort to seek and know our God. And let us also pray for the others so that they too may really know the Lord and not just know that there is a God so that they can blame God.

Saturday, November 2, 2013

Menginginkan Tuhan Lebih Lagi | Wanting More Of God

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Raja-Raja 1-2

Elisa tahu bahwa Elia akan diangkat oleh Tuhan dan pada waktu itu Elisa belum menjadi nabi, tetapi masih menjadi hambanya Elia. Elisa pergi mengikuti Elia agar ia dapat belajar menjadi nabi yang taat seperti Elia dan bahkan lebih dari pada Elia. Oleh karena itu, Elisa tetap mengikuti Elia ke manapun ia pergi walalupun Elia meminta agar ia tinggal di kota-kota yang dilewati mereka. Dan ketika waktunya hampri tiba untuk Elia di angkat Tuhan, Elia bertanya kepada Elisa apa yang ia inginkan dan Elisa meminta dua kali dari Roh Tuhan yang ada pada Elia, yakni dua kali urapannya Elia. Elisa tidak meminta agar Elia tidak jadi diangkat, Elisa juga tidak minta akan hal yang muluk-muluk. Tetapi Elisa meminta agar ia dapat meneruskan pekerjaan Elia dengan kuasa yang lebih besar lagi. Kerinduan Elisa untuk dapat melayani Tuhan, untuk dapat hidup bagi Tuhan dan bahkan ingin pengaruh yang lebih besar dari gurunya, itulah yang patut kita tiru. Janganlah puas dengan apa yang kita lakukan bagi Tuhan sekarang, tetapi biarlah kita selalu ingin lebih lagi. Biarlah kita selalu ingin melayani Tuhan lebih lagi, ingin memberikan pengaruh yang lebih besar lagi, ingin hidup dengan kuasa Tuhan yang lebih besar lagi. Sebab apa yang Tuhan dapat lakukan di dalam dan melalui hidup kita tidaklah terbatas, sebab Tuhan kita bukan Tuhan yang terbatas. Jadi, biarlah kita belajar dari Elisa untuk menginginkan Tuhan lebih lagi di dalam hidup kita.


English

Bible Reading: 2Kings 1-2

Elisha knows that Elijah will be taken away by the Lord and at that time Elisha was not yet a prophet, but was still Elijah's servant. Elisha went to follow Elijah so that he can learn to be an obedient prophet like Elijah and even more than Elijah. That is why Elisha kept on following Elijah whereever he goes even though Elijah asked him to stay in the cities that they passed. And when the time comes for Elijah to be taken away, Elijah asked Elisha of what he wants, and Elisha asked for twice the spirit of God that was upon ELijah, that is twice the anointing of Elijah. Elisha did not asked for Elijah to be not taken away, nor did he asked for silly and unnecessary things. But Elisha asked so that he can continue the work of Elijah with greater power. Elisha's desire to be able to serve God, to be able to live for God and to want more impact than his teacher, are the things that we should follow. Do not be satisfied with what we have done for GOd now, but let us always want more. Let us always want to serve God more, always want to have bigger impact, want to live with more of the power of God. For what the Lord can do in and through us is not limited, for our God is unlimited. So, let us learn from Elisha to want more of God in our lives.

Friday, November 1, 2013

Saat Meminta Petunjuk Kepada Tuhan | When Asking For Direction To God

Indo

Pembacaan Alkitab: 1Raja-Raja 21-22

Ketika Raja Ahab dan Raja Yosafat ingin maju berperang melawan Ramot-Gilead, mereka sebenarnya sudah berpendirian dan telah mengambil keputusan untuk pergi berperang. Tetapi mereka tetap ingin mendengar kata-kata yang mendukung mereka dan Yosafat meminta agar para nabi dipanggil untuk memberikan petunjuk. Dan pada akhirnya para nabi semuanya berkata bahwa mereka akan sukses dalam perang mereka, kecuali Mikha. Mikha berkata bahwa Tuhan telah berfirman bahwa Ahab akan mati di medan perang bila mereka maju dan juga bahwa ada roh dusta yang menghiggapi para nabi lainnya agar Ahab maju berperang dan mati. Bila kita perhatikan, Raja Ahab dan Raja Yosafat tahu di dalam lubuk hati mereka bahwa Mikha berkata yang benar, tetapi mereka tetap juga pergi berperang. Terkadang kita juga berlaku demikian, yakni kita sebenarnya sudah bulat keputusannya atas sesuatu hal, tetapi sebagai umat Tuhan kita merasa bahwa kita perlu untuk bertanya kepada Tuhan lebih dahulu. Tetapi yang kita ingin dengar adalah hal-hal dan jawab-jawaban yang mendukung keputusan kita dan bila ada yang bertolak belakang, maka kita tidak akan mendengarkannya. BIla demikian, maka kita tidak benar-benar meminta petunjuk Tuhan, kita sebenarnya hanya ingin membenarkan apa yang kita ingin lakukan dengan berkata bahwa kita telah berdoa dan mendapat jawabannya demikian, dengan begitu bila keputusan itu salah, maka kita dapat menyalahkan Tuhan dan tidak melihat bahwa itu adalah keputusan kita sendiri. Oleh sebab itu, saat kita berdoa, meminta petunjuk, biarlah kita benar-benar terbuka dan memaparkan semuanya di hadapan Tuhan. Janganlah datang ke hadapan Tuhan dengan hati, mata dan telinga yang tertutup. Periksalah diri kita, apakah kita berdoa kepada Tuhan benar-benar meminta petunjuk ataukah kita hanya sekedar minta ijin atau sekedar merasa harus berdoa dahulu?


English

Bible Reading: 1Kings 21-22

When King Ahab and ing Jehoshaphat wanted to go to war against Ramoth-GIlead, truthfully, they have made up their mind and have taken the decision to go to war. BZut they still wanted to hear words that support them and Jehoshaphat asked for prophets to come to give them guidance. And in the end all of them said that the kings would be successful in their battle, except for Micaiah. Micaiah said that the Lord has  said that Ahab will die in the battle if they go and that a deceiving spirit has come to all the prophets so that Ahab would go to battle and die. If we notice, King Ahab and King Jehoshaphat knows in the deepest part of their heart that Micaiah speaks the truth, but they still went to battle. Sometimes we do the same as they did, that in truth we have made up our mind on something, but as the people of God we feel that we must ask the Lord first. But what we want to hear are only things and answers that supports our decision and if there is any that is against it, then we would not listen to it. If so, then we have not really asked for the Lord's guidance, we only want to justify what we want to do  by saying that we have prayed and have got the answer, that way when it all goes wrong, we will blame God and can't see that it was because of our own decision. Therefore, when we pray, asking for guidance, let us really be open and lay it all down before the Lord. Do not come before God with our hearts, eyes and ears closed. Introspect ourselves, do we really pray to the Lord to ask for guidance, or are we only seeking approval or felt that we must at least pray first?