Friday, August 31, 2012

Hidup Dalam Kebenaran & Keadilan | Living In Righteousness & Justice

Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 11-13

Sekali lagi Tuhan bernubuat tentang Yesus melalui Yesaya, tetapi nubuatan itu tidak hanya untuk kelahiran-Nya saja. Nubuatan yang terkandung di pasal 11 berisikan tentang karakter Yesus dan hal-hal yang akan datang. Mari kita fokus sekarang kepada karakter Yesus yang diuraikan di sini, karakter yang patut kita ikuti dan juga untuk membimbing kita di jalan-Nya. Salah satu yang dapat kita pelajari adalah bahwa Yesus sendiripun memiliki dan suka akan takut akan Tuhan. Lebih lagi, Tuhan tidak menghakimi berdasarkan apa yang Ia lihat atau dengar, tetapi berdasarkan kebenaran dan keadilan. Oleh sebab itu, biarlah setiap dari perilaku dan aksi kita berdasarkan oleh kebenaran Tuhan dan keadilan-Nya. Juga, janganlah kita menghakimi orang lain, sebab itu bagian Tuhan dan bukan bagian kita. Jadi melalui karakter Yesus ini, kita dapat belajar bagaimana kita hidup di dunia ini, yakni dengan suka akan rasa takut akan Tuhan dan di dalam kebenaran Tuhan dan keadilan-Nya.


English

Bible Reading: Isaiah 11-13

Once more the Lord prophesied about Jesus through Isaiah, but this prophecy was not only about His birth. The prophecy that is in chapter 11 talks about the character of Jesus and the things yet to come. Let us focus now on the character of Jesus which are mentioned here, character that we should follow and also to guide us to His path. One of the character we can learn is that Jesus Himself has and delights in the fear of the Lord. Moreover, the Lord do not judge by what He sees or hears, but He judges in righteousness and justice. Therefore, let every action and behaviour of ours be based upon righteousness of the Lord and His justice. Also, do not judge others as that is the Lord's part and not ours. So, through the character of Jesus, we can learn how we can live in this world, that is by delighting in the fear of the Lord and living in righteousness of the Lord and His justice.

Thursday, August 30, 2012

Rahasia-Rahasia Surgawi | Heavenly Secrets


Indo

Pembacaan Alkitab: Efesus 3

Paulus memberitakan bahwa Tuhan telah membukakan wahyu kepadanya dan membukakan rahasia Kristus kepadanya, akan hal-hal yang tertutup kepada nabi-nabi di jaman dahulu. Bagi Paulus, telah dibukakan wahyu bahwa orang-orang bukan Yahudi mendapat bagian dari ahli waris Kristus, sama seperti Israel dan adalah satu tubuh. Tuhan membukakan pewahyuan kepada anak-anak-Nya pada waktu-Nya agar Kebenaran makin melebar di dunia ini. Dan bukan hanya kepada Paulus saja, tetapi kepada kita semuapun Tuhan dapat membukakan pewahyuan dan rahasia-rahasia Kristus yang masih tersembunyi. Pada jaman dahulu, Ia dapat bukakan rahasia kepada Daniel dan para nabi-nabi, dan kepada para rasul, Tuhan berkata bahwa kepada mereka akan dibukakan rahasia kerajaan Surga (Matius 13:11). Dikatakan pula di dalam Yeremia 33:3, "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." Bila kita berseru kepada Tuhan dan bila waktunya berkenan kepada Tuhan, maka Tuhan akan membukakan rahasia-rahasia Surgawi kepada kita. Inilah saatnya kita, sebagai anak-anak Tuhan mulai bangkit dan mulai menelusuri talenta-talenta, bagian-bagian dan panggilan-panggilan yang Tuhan berikan kepada kita. Agar kita tidak lagi hanya berdiam diri, memenuhi bangku-bangku gereja saja, tetapi biarlah kita seperti Paulus, mengerti akan bagiannya di dalam Kristus dan memenuhi Kehendak-Nya. Juga agar kita semua dapat berfungsi sebagai satu tubuh Kristus, yang di mana tiap-tiap bagian melakukan bagiannya masing-masing. Jadi, biarlah kita berseru-seru kepada Tuhan agar Tuhan bukakan kepada kita rahasia-rahasia kerajaan Surga, hal-hal yang belum kita ketahui, melalui Roh Kudus-Nya, agar kita dapat memberitakannya dan mengambil bagian dari rencana-Nya.


English

Bible Reading: Ephesians 3

Paul said that the Lord has given him revelation and opened up secret of Christ to him, of the things that was hidden from the prophets of the olden days. To Paul, it has been revealed that the Gentiles, which are not Jews, are also heirs with the Israel in Christ and are of one body. The Lord opened up revelation to His children in His own time so that the Truth will spread in this world. And it is not only to Paul alone, but to us all, the Lord can also gives revelation and opens up secrets of Christ that are still hidden. In the olden days, He gave revelation to Daniel and the prophets and to the apostles, the Lord said that they will be given the secrets of heaven (Matthew 13:11). It is also said in Jeremiah 33:3, "Call to Me, and I will answer you, and show you great and mighty things, which you do not know." If we cry unto the Lord, and if the time is ripe, the Lord will opens up revelation and secrets of heaven to us. This is the time for us, as children of God to start to rise up and explore the talents, portions and callings that the Lord has given to us. So that we are no longer just filling up seats at church, but be like Paul who understand his portion in Christ and fulfills His Will. Also so that we would function as one body of Christ, where every part knows and does their own portions. SO, let us call unto the Lord, so that He would opens up revelation of the secrets of heaven, things which we do not know, through His Holy Spirit, so that we may share it and take part in His plans.

Wednesday, August 29, 2012

Karakter Tuhan | The Lord's Characters

Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 9-10

Tuhan bernubuat melalui Yesaya pada jaman dahulu, jauh sebelum Yesus lahir di bumi, bahwa Ia akan lahir dan Ia akan disebut sebagai Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai. Kita tahu bahwa sebutan atas seseorang diberikan karena memang seseorang itu memiliki karakter seperti itu. Misalnya, jika ada orang yang sangat pintar dan cerdas, maka orang itu akan disebut sebagai orang pintar atau jenius. Bila ada yang berani mati bagi bangsanya maka akan disebut pahlawan. Jadi, Tuhan Yesus disebut sebagai Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, Raja Damai, karena memang Ia memiliki semua karakter ini. Raja-raja tidak akan dapat memenangkan peperangan kalau bukan mendapat nasihat perang dari Tuhan dan kalau bukan Tuhan yang berperang bagi mereka, maka mereka akan kalah. Yesus juga banyak memberi hikmat dan nasihat kepada khalayak ramai sehingga Iapun disebut sebagai Penasihat Ajaib. Yesus juga melakukan banyak mujijat sehingga Ia disebut sebagai Allah Yang Perkasa. Israel yang begitu tegar tengkuk, tetap dapat mengalami kasih Tuhan, karena Ia adalah seorang Bapa yang Kekal, yang mengasihi anak-anak-Nya tanpa kondisi. Yesus juga adalah seseorang yang penuh kasih terhadap anak-anak. Dan Ia datang ke dalam dunia untuk memperdamaikan kita umat manusia dengan Tuhan semesta alam. Tetapi masih banyak sekali sebutan atau karakter Tuhan yang di sebut di dalam Alkitab. Bagaimana dengan kita, sebutan apakah yang dapat kita pakai untuk Tuhan? Pengalaman apakah yang telah kita alami sehingga kita dapat memanggil Dia sesuai dengan karakter-Nya? Apakah kita telah mengalami kasih Bapa, atau Tuhan sebagai Penyembuh kita, atau Penyedia, atau juga Raja Damai di hati kita? Biarlah kita terus bersekutu dengan-Nya, dan makin mengenal karakter-Nya setiap harinya.


English

Bible Reading: Isaiah 9-10

The Lord prophesies through Isaiah far before Jesus was born in this earth, that He will be born and will be called, Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father, Prince Of Peace. We know that name-calling is given to a person because of the character of that person. For example, if one is super smart, then s/he will be called a genius. If one is willing to die for the country then s/he will be called a hero. So, the Lord Jesus is called Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father, Prince of Peace because He has all these characters. Kings would not have won battlers if it weren't for the strategies and advices the Lord gave and if it weren't the Lord who fought for them, they would lose. Jesus also has given many advices and wisdom to the crowd that He is also called Wonderful Counselor. Jesus has also done so many miracles that He is called Mighty God. Israelites who were so stiff-necked still experience the love of the Lord because He is the Everlasting Father who loves His children unconditionally. Jesus also is one who is full of love towards children. And He came to this earth to made peace between us, human and God of the universe. But there are still many names or character of the Lord that is mentioned in the Bible. How about us, what name can we use to call the Lord? What experience have we had such that we can call Him according to that character? Have we experience the love of the Father, or the Lord as our Healer, or Provider, or Prince of Peace who brings peace in our hearts? Let us keep on having fellowship with Him and know His character more and more every day.

Tuesday, August 28, 2012

Menghidupi Kebenaran | Living The Truth

Indo

Pembacaan Alkitab: Efesus 2

Paulus menekankan kepada kita bahwa keselamatan datang hanya dari kasih karunia Tuhan dan kemurahan-Nya. Sebab sebenarnya dahulu kita itu telah mati oleh karena segala perbuatan dosa dan pellanggaran kita yang hidup di dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging dan pikiran kita yang jahat.Tetapi hanya karena kasih karunia Tuhan, Ia menggantikan kita dalam kematian itu, sehingga kita mendapatkan hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus oleh darah-Nya yang tercurah bagi kita. Kita semua tahu akan hal ini, tetapi tidak semua orang sadar dan menghidupi kebenaran ini. Oleh sebab itu biarlah kita benar-benar mengerti kebenaran ini dan biarlah itu terukir di dalam hati kita, bahwa kiseselamatan yang kita dapatkan itu bukan dari perbuatan baik kita, tetapi hanya karena kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Bila kita sudah benar-benar mengerti akan hal ini, maka kita tidak akan menyia-nyiakan darah Kristus dengan kembali lagi ke dalam dosa yang sama terus menerus. Dan perbuatan baik kita bukan karena kita ingin masuk surga, tetapi sebagai respon kita kepada kasih Tuhan yang begitu luar biasa. Jadi, janganlah hanya mengetahui kebenaran ini, tetapi hidupilah setiap harinya, bahwa keselamatan bukan dari perbuatan kita, tetapi hanya karena kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.


English

Bible Reading: Ephesians 2

Paul emphasise that our salvation comes only by the grace of the Lord and His mercy. For truly, we were dead because of our sins and iniquities that we live in the lustsof our flesh, fulfilling the desires of the flesh and mind. But because of the grace of God, He took our place in that death, so that we may have life in the Lord Jesus Christ through His blood. We all know this truth, but not everyone realise and lives this truth. Therefore, let us really understand this truth and let it be carved in our hearts that salvation that we receive is not because of our good deeds, but only because of grace of the Lord Jesus Christ. If we have really understand of this truth, then we would not waste or put in vain the blood of Christ by going back to the same sin over and over. And our good deeds are not because we want to go to heaven, but it is our response to the love of God that is so amazing. So, do not just know the truth, but live it daily, that salvation is not because of our deeds, but it is only by the grace of the Lord Jesus Christ.

Monday, August 27, 2012

Bagian Kita | Our Portion

Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 7-8

Kita dapat melihat bagaimana Tuhan telah bernubuat tentang kelahiran Yesus ke dalam dunia jauh sebelum Yesus lahir. Dan inilah tugas nabi-nabi yang Tuhan panggil dan utus, yakni untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada umat-Nya. Dan hal ini tetap ada sampai pada saat ini. Tuhan masih memanggil nabi-nabi di jaman ini untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat-Nya. Sama seperti mujizat yang akan terus terjadi, nubuatan-nubuatan akan terus Tuhan pakai untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya. Dan ini hanyalah salah satu dari panggilan yang Tuhan berikan kepada kita. Ada juga yang dipanggil secara khusus menjadi gembala, guru, penginjil dan rasul. Oleh sebab itu, janganlah kita berleha-leha saja di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Tetapi biarlah kita terus giat mencari wajah Tuhan, mengenal-Nya, dekat dengan hati-Nya untuk mengetahui apakah bagian kita di bumi ini. Bila Yesaya adalah nabi yang menyampaikan pesan Tuhan dan Ahaz adalah raja yang memimpin umat Tuhan, maka apakah bagian kita? Biarlah kita bertanya dan mencari bagian kita kepada Tuhan dengan taat dan setia dan seperti Tuhan memanggil Yesaya pada waktunya, Ia juga akan membukakan pewahyuan kepada kita pada waktu yang telah di tentukan-Nya, tetapi hanya bila kita terus mencari, bertanya dan mendekat kepada hati-Nya. Jadi, mintalah Tuhan untuk membukakan kepada kita bagian kita yang telah Ia tentukan!


English

Bible Reading: Isaiah 7-8

We can see how the Lord has prophesy about the birth of Jesus far before Jesus was born. And this is the duty of prophets that the Lord calls and sent, that is to pass on the message of the Lord to His people. And this still exist until today. The Lord still calls prophets in this era to pass on His message to His people. The same as the existence of miracles in this era, prophecies will always be used by the Lord to pass on His message. And this is only one of the callings that the Lord gives to us. There are also others who are called specifically to be a pastor, teacher, evangelist, and apostle. Therefore, do not just lie down and be relaxed in our lives as believers. But let us diligently seeks the Lord's face, knowing Him, drawing close to His heart to know what is our portion in this earth. If Isaiah is a prophet who pass on the messages of God and Ahaz is a king who leads His people, then what are our portions? Let us ask and seek our portions from the Lord faithfully and obediently and just like the Lord called Isaiah in its time, He too will open up revelation to us in the time that He has prepared, as long as we keep on seeking, asking and drawing close to His heart. So, ask the Lord to reveal our portions that He has prepared!

Sunday, August 26, 2012

Mengenali Tuhan | Knowing God

Indo

Pembacaan Alkitab: Efesus 1

Banyak sekali doa-doa yang kita naikkan kepada Tuhan setiap harinya. Misalnya, doa ucapan syukur atas hari yang Tuhan beri, doa meminta pertolongan, perlindungan, jalan keluar dan sebagainya. Tetapi banyak sekali doa kita yang hanya untuk menyelesaikan masalah kita. Beberapa bagian ada yang memang adalah ucapan syukur. Tetapi salah satu yang paling jarang kita doakan adalah apa yang Paulus doakan bagi jemaat di Efesus, yakni, doa agar kita mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Kita mungkin berdoa meminta didikan Tuhan, memimpin kita setiap harinya, memberikan pewahyuan agar kita dapat tahu jalan mana yang Tuhan ingin kita tempuh, tetapi kebanyakan dari doa-doa kita hanya agar kehidupan kita di dunia ini terjamin. Sedangkan kita suka lupa untuk berdoa dan benar-benar mengenal Tuhan kita, Bapa kita yang mulia. Paulus juga sadar akan hal ini, maka itu ia mendoakan juga jemaat di Efesus agar Tuhan berikan Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Tuhan dengan benar. Pehatikan, Paulus bukan berkata agar kita mengenal jalan-Nya lebih benar, tetapi agar kita mengenal Tuhan lebih benar. Jadi, biarlah kita mulai kembali kepada Sumber segalanya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Biarlah kehidupan kita ini untuk mengenal Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, bukan untuk membuat hidup kita enak, karena Tuhan yang melindungi kita. Kita tidak perlu khawatir akan jalan kita, sebab bila kita mengenal Tuhan kita, bergaul karib dengan Tuhan, maka Tuhan juga akan tetap memberitahukan dan memimpin kita, sebab Ia mengasihi kita. Jadi, janganlah kita ketinggalan dan jangan sampai pada akhirnya kita tidak mengenal Tuhan kita. Jadi, kenalilah Tuhan, bersekutulah dengan-Nya, jalinlah hubungan yang erat, yang berfokus akan pendekatan dan pengenalan akan Tuhan kita, Bapa kita.


English

Bible Reading: Ephesians 1

We lift up a lot of prayers to the Lord daily. For example, thanksgiving over the day that the Lord gave, praying for help, protection, way out and many more. But many times our prayer are only to help our problems. Some part are to thanksgiving. But one of the lest kind of prayer we lift up is what Paul prayed for the church in Ephesus, that is praying so that we would know the Lord even more. We may pray for His teaching, discipline, to be led by Him daily, giving us wisdom to know which way the Lord wants us to walk in, but many of our prayers are only so that our lives in this world is secured. While we tend to forget to pray and really know our Lord, our glorious Father. Paul also realised this and that is why he prayed for the church in Ephesus so that the Lord would give them Spirit of wisdom and revelation to know the Lord better. Note, that Paul did not say so that we would knoiw His way better, but so that we would know the Lord better. So, let us come back to the Source of all, that is the Lord Jesus Christ. Let our lives be lived to know the Lord and to do His will and not to make our lives better, because the Lord who protects us. We do not need to worry or our path, because if we know the Lord, have an intimate relationship with Him, then the Lord will still tell us and lead us, for He loves us. So, do not miss out and do not let it be that at the end we do not know our Lord. So, know our Lord, have fellowship with Him, build an intimate relationship that is focused on getting close and knowing the Lord our Father.

Saturday, August 25, 2012

Apakah Kita Berbuah? | Are We Fruitful?


Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 5-6

Apakah hidup kita seperti pohon anggur yang Tuhan uraikan kepada Yesaya? Tuhan berkata bahwa pohon anggur itu adalah Israel, tetapi bila kita lihat kehidupan kita, apakah kita juga seperti itu? Marilah kita periksa kehidupan kita sekarang juga. Sejak hari pertama kita percaya dan mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan dalam hidup kita, sudahkah kita mengalami penjagaan Tuhan, pekerjaan tangan Tuhan yang membentuk dan mengubah hidup dan cara kita berpikir? Seperti Tuhan mengerjakan kebun anggur itu dengan segala macam cara agar kebun anggur itu dapat membuahkan anggur-anggur yang baik dan manis, begitu juga Tuhan bekerja di kehidupan kita, mengubah, mengajarkan, mendidik dan memimpin kita agar kehidupan kita dapat membuahkan buah-buah yang manis dan baik bagi Tuhan. Jadi, apakah kita sudah membuahkan buah-buah yang baik dan manis bagi Tuhan? Bila kita sudah, apakah kita membuahkan buah-buah itu secara konsisten di dalam kehidupan ktia ataukah hanya pada beberapa kali di dalam kehidupan kita? Sebab kebun anggur yang sehat akan membuahkan buah-buah pada saatnya dan akan memuaskan pemiliknya sepanjang tahun sampai saatnya menuai kembali. Jadi, biarlah kita benar-benar introspeksi diri kita di hadapan Tuhan: Apakah kita berbuah bagi Tuhan?


English

Bible Reading: Isaiah 5-6

Are our lives like the vineyard that the Lord spoke to Isaiah? The Lord said that the vineyard is Israel, but if we look at our lives, are we also the same? Let us check our lives right now. From the first day we believed and  confessed that the Lord Jesus Christ is the only Lord in our lives, have we experienced the protection of the Lord, the work of His hands that shapes and changed our lives and the way we think? Like the Lord who worked the vineyard in anyway that He can so that it would bear good and sweet fruits, the Lord also works in our lives, changing, teaching, disciplining, and leading us so that our lives may bear good and sweet fruits for the Lord. So, have we bore good and sweet fruits for the Lord? IF we have, do we bear fruits consistently in oru lvies, or is it just a few times in our lives? For a healthy vineyard will bear fruits in its seasons and will satisfy the owner all year long until it's time to harvest again. So, let us really introspect our lives before the Lord: Have bear any fruits for the Lord?

Friday, August 24, 2012

Menabur Dalam Roh | Sowing In Spirit

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 6

Paulus berkata bahwa kita menuai apa yang kita tabur. Tetapi Paulus bukan berkata tentang uang atau harta, Paulus sedang berkata tentang kehidupan kita secara rohani dan jasmani. Paulus berkata bahwa bila kita menabur dalam daging, seperti hal-hal yang ia telah uraikan di pasal sebelumnya, maka kita akan menuai kebinasaan dalam kedagingan yang kita. Tetapi bila kita menabur dalam Roh, seperti membaca Firman, merenungkan Firman, berdoa, bersekutu dengan Tuhan dan bersama saudara seiman dan sebagainya, maka kita akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Jadi, pilihan kita setiap hari adalah hal-hal yang kita tabur, maka dari itu biarlah kita perhatikan apa yang kita tabur dalam kehidupan kita. Bila kita sudah banyak menabur dalam Roh sejak lama tetapi belum mendapatkan tuaiannya, Paulus juga mengingatkan agar kita tidak putus asa, tetapi biarlah kita terus menabur dalam kebaikan agar pada saatnya tiba untuk kita menuai, kita tidak menjadi lemah. Oleh karena itu marilah kita terus menabur dalam Roh setiap hari dan tunggulah dalam ketaatan dan kesetiaan di dalam Tuhan.


English

Bible Reading: Galatians 6

Paul mentioned that we reap what we sow. But what Paul mentioned here is not about money or wealth. Paul is talking about our spiritual and physical lives. Paul said that if we sow in the flesh, just like what he explained in the previous chapter, then we will reap destruction in the fleshly desires. But if we sow in the Spirit, like reading the Bible, meditating on it, praying, having fellowship with the Lord, our brethren in Christ and many more, we will reap the eternal life in that Spirit. So, our choices every day are the things we sow, therefore let us be aware of what we sow in our lives. If we have sown a lot in the Spirit for so long but haven't yet received the reaping, Paul also remind us to not give up, but let us keep on sowing in good deeds, so that when it is time for us to reap the results, we are not weak. Therefore, let us keep on sowing in the Spirit every day and wait in obedience and faithfulness in the Lord.
Blessings,

Maruli Saputra

Thursday, August 23, 2012

Panggilan Untuk Bertobat | The Call For Repentance

Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 3-4

Ketika Tuhan berbicara kepada Yesaya akan tunas yang akan tumbuh, Tuhan bernubuat tentang kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk memperdamaikan manusia dengan Tuhan. Sebab noda darah dan dosa hanya dapat dihapus oleh darah dan hanya ada satu yang kekal selamanya, yakni Tuhan sendiri yang menjadi korban ganti kita. Ketika kita percaya dalam hati, mengaku dengan mulut, bertobat dan mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita, maka Tuhan membersihkan kita dari dosa-dosa kita dan menghapuskan segala noda darah. Oleh sebab itu Tuhan berkata di pasal-pasal sebelumnya bahwa walaupun dosa kita merah seperti kirmizi, itu akan menjadi seputih salju. Dan ini adalah panggilan bagi Israel untuk bertobat pada waktu itu Dan ini juga adalah panggilan kepada kita di jaman ini untuk bertobat kepada Tuhan. Sebab memang dunia ini makin hari makin jahat dan dingin dan tanpa adanya pertobatan setiap hari dan pertobatan yang sungguh, maka kita akan terbawa oleh arus dunia menuju kematian kekal. Oleh karena itu, biarlah teguran dan perkataan Tuhan melalui Yesaya juga menyadarkan kita untuk bertobat dari segala kelaliman kita. Dan biarlah kita juga bawa teman-teman dan keluarga kita untuk sama-sama bertobat dan berlari menuju Tuhan Yesus Kristus, agar merekapun juga dibersihkan oleh darah Kristus. Terpujilah Tuhan yang mati dan bangkit bagi kita sehingga kita mendapatkan kehidupan kekal!


English

Bible Reading: Isaiah 3-4

When the Lord spoke to Isaiah of the Branch of the Lord that will sprung up, the Lord is prophesying of the coming of Jesus Christ to earth to make peace between the Lord and men. For the filth, blood and sin can only be washed away with blood and only one that is eternal, that is the Lord Himself who becomes the sacrifice instead of us. When we believe in our hearts, confess with our mouth, repent and admit that the Lord Jesus Christ is the only Lord and Saviour, then the Lord cleanses us and our sins and wipe away all the bloodstain from our lives. Therefore, the Lord said in the previous chapters that even though our sin are like scarlet, they will be white as snow. And this is the call for repentance for Israelites at that time. And this is also a call for repentance for us in this era to repent to the Lord. For the world is getting more wicked and cold and without repentance everyday and true repentance, we will be brought by the stream of the world towards eternal death. Therefore, let the rebuke and words of the Lord throguh Isaiah also wake us up to repent from all our wickedness. And let us also bring our friends and families to also repent and run towards the Lord Jesus Christ so that they too, will be cleanse by the blood of Christ. Blessed be the Lord who died and rose again for us so that we may have eternal life!

Wednesday, August 22, 2012

Hidup oleh Roh | Living By The Spirit

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 5

Paulus merangkup seluruh hukum taurat dengan satu prinsip, yakni kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Hal ini adalah benar sebab bila kita mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri, maka kita tidak akan berbuat curang, menipu, membenci, menjahati, iri, mencuri, berbuat cabul, dan sebagainya. Kita akan menghormati dan menghargai sesama kita dan akan memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan. Tetapi hal ini tidak dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri. Paulus menasihatkan agar kita hidup oleh Roh, sebab bila kita hidup oleh Roh, maka kita tidak mengikuti keinginan daging. Makin banyak kita memberi makan kepada roh kita dan makin banyak kita bersekutu dengan Tuhan dan Roh Kudus-Nya, maka iman kita akan makin kuat untuk melawan kedagingan kita. Oleh sebab itu, biarlah kita hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh dalam menjalani hidup ini sambil mengasihi Tuhan melebihi segalanya dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.


English

Bible Reading: Galatians 5

Paul summarise the whole law into one principle, that is, love your neighbour as yourself. This is true for if we love our neighbour as ourselves, we will not be deceitful, lie, hate, do wicked things, envy, steal, commit adultery, and others. We will honour and appreciate our neighbours and we will treat them as we want them to treat us. But this cannot be done with our own strength. Paul advised us to live by the Spirit, for if we live by the Spirit, we will not follow our flesh. The more we give our spirit food and the more fellowships we have with the Lord and His Holy Spirit, then the stronger the faith that we have to go against our flesh. Therefore, let us live by the Spirit, lead by the Spirit in living this life while loving the Lord above all else and loving our neighbours as ourselves.

Tuesday, August 21, 2012

Korban Persembahan | Offering

Indo

Pembacaan Alkitab: Yesaya 1-2

Tuhan berkata bahwa Ia tidak suka akan korban-korban bakaran yang Israel naikkan kepada-Nya. Hal ini bukan karena Tuhan bosan, tetapi Tuhan jelas mengatakan bahwa Ia tidak mau Israel untuk membawa persembahan yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi Tuhan. Sebenarnya yang jadi masalah bukanlah korban bakarannya, tetapi yang jadi masalah adalah kondisi kehidupan dan hati saat Israel membawa korban bakaran itu ke hadapan Tuhan.  Begitu juga di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, yang Tuhan cari bukanlah pelayanan kita ataupun persembahan kita, tetapi kehidupan dan hati yang benar di hadapan Tuhan, yang taat, setia dan bersih di hadapan Tuhan. Dan bila kehidupan kita sesuai dengan Firman Tuhan, maka dengan sendirinya kita akan melayani, memberikan persembahan dan menyembah Tuhan oleh karena ucapan syukur dan respon kita kepada kasih dan setia Tuhan. Maka dari itu, biarlah kita bertobat dan membenarkan diri di hadapan Tuhan, berbalik dari yang jahat dan berbuatlah yang baik, sebab Tuhan berjanji, jika kita bertobat, walaupun dosa kita merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju. Itulah kasih Tuhan terhadap kita semua, Jadi, biarlah hidup kita setiap hari benar di hadapan Tuhan, agar kehidupan kita menjadi bau-bau yang harum bagi Tuhan dan membawa korban persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan.


English

Bible Reading: Isaiah 1-2

The Lord said that He did not like the burnt offerings that the Israelites offered to Him. This is not because He is bored of it, but the Lord clearly says that He did not want Israel to bring offering that is meaningless, for the smell is detestable to the Lord. So the problem is not the burnt sacrifice, but it is the condition of the lives and hearts of the Israelites who brought the offering to the Lord. The same applies to our lives as believers, what the Lord seeks is not our ministry or offerings, but lives and hearts that is righteous before the Lord, obedient, faithful and clean before the Lord. And if our lives is according to the Word of God, then automatically we will minister, give offerings and worship the Lord as a sign of thanksgiving and response to the love and faithfulness of the Lord. Therefore, let us repent, make ourselves right before the Lord, turn away from the evil things and do the good things, for the Lord promised, that if we repent, even though our sins are like scarlet, they will be as white as snow. This is the love of the Lord towards us all. So, let our lives be right before the Lord everyday so that our lives becomes a fragrant incense to the Lord and brings pleasing offering to the Lord.

Monday, August 20, 2012

Bukan Lagi Hamba | No Longer Slave

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 4

Paulus menegur jemaat di Galatia, karena mereka yang tadinya telah mengenal Allah, menjadi anak-anak Tuhan yang merdeka, tetapi mereka kembali kepada kehidupan mereka yang lama, sehingga Paulus berkata, "Bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?". Paulus menjelaskan bahwa kita yang telah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, yakni yang percaya dan mengakui, telah ditebus oleh darah Kristus dan bukan lagi hamba terhadap dosa dan roh-roh jahat, tetapi adalah anak-anak Allah dan ahli-ahli waris. Bila kita telah bebas dan merdeka dari perhambaan dosa dan roh-roh dunia, mengapakah kita masih mau balik kepada perhambaan itu? Bayangkan bila kita yang tadinya miskin, tidak memiliki apa-apa dan hidup selalu berkekurangan, dan suatu hari kita diangkat anak oleh seorang raja dan kita memiliki segalanya. Apakah kita akan berbalik kepada kehidupan kita yang selalu berkekurangan itu? Bukankah kita akan mengucap syukur dan menikmati hidup sebagai anak raja? Inilah yang terjadi secara rohani dan kemudian jasmani terhadap kita yang bertobat dan menerima Tuhan Yesus Kristus. Kita yang tadinya hidup dalam perhambaan roh-roh dunia yang miskin, kita dibebaskan dan diangkat anak oleh Tuhan, Raja segala raja dan kita menjadi ahli waris dan memiliki segalanya. Kita memiliki kuasa yang datang dari Tuhan, Bapa kita dan kita tidak perlu khawatir akan kehidupan kita, karena Tuhan akan menjaga dan mencukupinya, selama kita masih hidup sebagai anak-Nya. Tetapi sayangnya banyak dari kita yang tidak mengerti akan hal ini dan kembali kepada kehidupan kita yang lama, kepada perhambaan dosa dan roh-roh dunia. Oleh sebab itu, biarlah kita sadar dan bertobat, sebab kita bukan lagi hamba-hamba dosa, tetapi kita telah merdeka dan kita adalah anak-anak Tuhan. Bila kerohanian kita menghidupi kebenaran ini, maka itu akan menjadi nyata oleh iman di dalam kehidupan jasmani kita, sebab tangan Tuhan beserta kita. Jadi, apakah kita yang sudah mengenal Tuhan, dan dikenal Tuhan masih mau kembali kepada perhambaan roh-roh dunia? Pilihlah pilihan yang benar setiap hari dan setiap saat dari hidup kita.


English

Bible Reading: Galatians 4

Paul rebuked the church in Galatia, because they who knew God, became the free children of the Lord, but they went back to their old lives that Paul said, "How is it that you are turning back to those weak and miserable forces? Do you wish to be enslave by them all over again?" Paul explained that we who have received the Lord Jesus Christ as our Lord and Saviour, that those who believed and confessed, has been redeemed by the blood of Christ and no longer are slaves to sin and evil spirits, but are children of God and heir. If we have been redeemed and are free from slavery of sin and the spirits of the world, why do we still want to go back to that slavery? Imagine, if we was poor, had nothing and always lacking in life and one day we are adopted as the king's child and we have everything. Will we still go back to our old lives which was always lacking? Will we not give thanks and enjoy the life as the king's child? This is what's happening spiritually and then physically to us who repented and received the Lord Jesus Christ. We who lived in slavery of the spirits of the world that is poor, are set free and adopted as the children of the Lord, King of all kings and we become heirs and have everything. We have the power that comes from the Lord, our Father and we no longer need to worry about our lives, because the Lord will take care and provide as long as we still live as His children. Unfortunately many of us do not understand this and always come back to our old lives, towards the slavery of sin and spirits o the world. Therefore, let us realise this and repent, for we are no longer slaves of sin, but we have been set free and we are children of God. If our spiritual lives live this truth, then it will become evident by faith in our physical lives, for the hands of the Lord are with us. So, will we, who knows the Lord and known by the Lord still want to go back to slavery of the spirits of the world? Choose the right choice every day and every moment in our lives.

Sunday, August 19, 2012

Cinta | Love

Indo

Pembacaan Alkitab: Kidung Agung 6-8

Cinta itu lebih kuat daripada maut. Ini adalah pernyataan yang sangat benar. Sebab karena cinta kasih Tuhan kepada umat-Nya, Tuhan mengalahkan maut agar kita memperoleh kehidupan kekal. Cinta juga tidak dapat dibeli dengan uang atau harta benda. Oleh karena itu, bila cinta berdasarkan akan hal-hal materi, maka itu bukanlah cinta. Tetapi sayangnya banyak sekali yang menikah, memilih pasangan hanya karena hal-hal materi dan bukan karena memang adanya cinta yang murni seperti kasih Tuhan kepada kita, umat-Nya. Tetapi Firman ini juga mengingatkan kita bahwa walaupun cinta itu kuat, bila kita sampai terlalu terobsesi, maka kecemburuan yang muncul dari gairah itu juga kuat dan seperti api akan menelan kita yang bersangkutan. Oleh karena itu, jauhkanlah rasa cemburu dan terutama cemburu yang muncul karena gairah terhadap pasangan atau orang yang kita cintai. Jadi, bila kita mencintai seseorang, biarlah itu bukan karena hal materi dan jangan biarkan api cemburu membakar diri kita, tetapi biarlah di dalam hubungan kita bersama pasangan, suami atau istri kita, kita ikut-sertakan Tuhan dan Firman-Nya agar kita berjalan sesuai Firman-Nya.


English

Bible Reading: Song of Songs 6-8

Love is stronger than death. This is a true declaration. For because of love of the Lord towards His people, the Lord defeated death so that we would receive eternal life. Love also cannot be bought by money or treasures. Therefore, if a lvoe is based on material things, then it is not love. Unfortunately, there are many who are married, or looking for partners only because of material things and not because of true love like the love of the Lord towards us, His people. But this Word of God also reminds us that even though love is strong, if we become obsessed, then jealousy that roused from lust is also strong and is like a fire that will devour us who are involved. Therefore, stay away from jealousy, especially jealousy that roused from lust towards our partner or the one we love. So, if we love someone, let it be not because of material things and do not let the fire of jealousy devours us, but let it be that we let God and His Word be involved in our relationship with our partner, husband or wife, so that we would walk according to His Word.

Saturday, August 18, 2012

Keturunan Abraham | Abraham's Descendants

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 3

Melalui penjelasan Paulus ini kita dapat melihat bahwa sejak awalnya, Tuhan telah merencanakan keselamatan bagi semua bangsa tanpa terkecuali. Sebab Tuhan berkata kepada Abraham, bapa leluhur Israel, bahwa, "Olehmu segala bangsa akan diberkati". Hal ini bukan hanya berbicara soal berkat yang Tuhan curahkan kepada Abraham dan keturunannya yang kemudian akan disalurkan kepada bangsa-bangsa, tetapi hal ini berkata tentang iman yang dimulai dari Abraham dan keturunannya, sehingga melalui iman, segala bangsa menjadi keturunan Abraham dan mendapatkan bagian dari janji-janji Tuhan kepada Abraham dan keturunannya. Jadi, Tuhan bukannya pilih kasih kepada Israel, tetapi pada saat itu, Abrahamlah yang memang hidupnya saleh dan benar di hadapan Tuhan sehingga Tuhan memilih Abraham dan keturunannya, yakni Israel, sebagai contoh bagaimana hidup bila dipimpin oleh Tuhan dan bersama dengan Tuhan. Tentunya banyak juga kesalahan dan dosa yang Israel lakukan di hadapan Tuhan, tetapi bila kita melihat kehidupan Israel ketika mereka taat kepada Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan, kita melihat bagaimana kuasa Tuhan mengalir, dan melalui kesalahan dan dosa-dosa mereka kita juga melihat bagaimana pengampunan, kasih dan kesabaran Tuhan tercurah bagi Israel. Oleh karena itu, marilah kita belajar dari apa yang sudah tertulis di dalam Alkitab, sebab itu Tuhan ijinkan ada agar kita belajar dari apa yang telah terjadi, agar kita hidup taat, benar dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan tentunya semua itu bermula dari iman kepada Tuhan. Jadi, sebagai keturunan Abraham dalam iman, marilah kita hidup taat, benar dan setia kepada Tuhan dan terimalah janji-janji yang Tuhan berikan kepada Abraham.


English

Bible Reading: Galatians 3

Through the explanation of Paul, we can see that from the beginning the Lord had planned salvation for all nations. For the Lord said to Abraham, the founding fathers of Israel, that, "All nations will be blessed through you". This is not just talking about the blessings that the Lord poured upon Abraham and his descendants that flowed to other nations, but this is also talking about faith that starts from Abraham and his descendants, that through faith, all nations bay become Abraham's descendants and take part of the promises God has made to Abraham and his descendants. So, the Lord did not play favouritism to Israel, but that time Abraham was living a righteous life before the Lord that the Lord chose Abraham and his descendants, Israelites, as an example of how it would be like to life guided by the Lord and with the Lord. Of course there are also many sins and iniquities that the Israelites did before the Lord, but if we look at their lives when they were obedient to the Lord and living righteously before God, we can see how the power of God flows, and through the iniquities and sins that they did, we can see how the forgiveness, love and patience of God is poured upon Israel. Therefore, let us learn from what is written in the Bible, for it has been allowed by the Lord so that we would learn from what has happened, so that we would live an obedient, righteous and faithful life before the Lord Jesus Christ. And of course all of that starts with faith to the Lord. So, as descendants of Abraham in faith, let us live an obedient, righteous and faithful life before the Lord and receive the promises of God to Abraham.

Friday, August 17, 2012

Ungkapan Cinta | Expression of Love

Indo

Pembacaan Alkitab: Kidung Agung 4-5

Ungkapan perasaan dan cinta yang terurai di dalam pasal-pasal ini dapat kita perhatikan dan bandingkan dengan cinta kita kepada Tuhan. Bila kita perhatikan ungkapan cinta antara mempelai lelaki dan perempuan ini, kita dapat melihat bagaimana kedua-duanya saling mencintai, saling memuji dan mengagungkan satu dan yang lain. Mempelai lelaki memuji setiap bagian dari mempelai wanitanya dan mempelai wanita memuji keperkasaan dan perbedaan yang ada di mempelai lelakinya di bandingkan dengan lelaki lain. Bila kita berkata bahwa kita mengasihi dan mencintai Tuhan, apakah kita memuji, mengagungkan Tuhan seperti mempelai wanita ini mengagungkan mempelai lelaki? Apakah ktia benar-benar rindu akan hadirat Tuhan di dalam hidup kita senantiasa? Atau, bila kita memiliki pasangan, maka kita dapat bandingkan seberapa dalam cinta kita kepada Tuhan dibandingkan dengan cinta kita kepada pasangan kita. Seharusnya kita leibh mencintai Tuhan daripada pasangan kita, sebab tanpa Tuhan, maka kitapun tidak akan menemui pasangan kita itu. Jadi, biarlah kita ungkapkan rasa cinta kita kepada Tuhan seperti ungkapan cinta yang terurai di dalam pasal-pasal ini. Bila kita tidak dapat, berarti kita belum mengenal Tuhan dan bila kita tidak mengenal, mana bisa kita mengasihi-Nya? Oleh karena itu, biarlah kita terus kejar persekutuan yang erat dengan Tuhan, luangkan waktu bagi-Nya dan kenalilah Tuhan kita. Sehingga kita dapat mengungkapkan cinta kita kepada Tuhan tanpa malu seperti mempelai lelaki dan wanita yang ada di pasal ini.


English

Bible Reading: Song of Songs 4-5

Expression of feeling and love that is written down in these chapters can be looked at and compared to our love towards the Lord. If we look at the expression of love between the groom and the bride, we can see how both of them really loves one another, praising one another and honouring one another. The groom praises every part of the bride and the bride praised the strength and the difference her groom has compared to other men. IF we say that we love the Lord, do we praise, honour the Lord like the bride honoured the groom? Do we really long for the presence of the Lord in our lives? Or, if we have a partner, then we can compare how deep is our love towards the Lord compared to our love towards our partner. We ought to love the Lord more, because without the Lord, we won't even find our partner. So, let us express our love to the Lord like in these chapters. If we cannot, then we have not known the Lord yet and if we do not know Him, how can we love Him? Therefore, let us chase after an intimate relationship with the Lord, spend time with Him and know our Lord. So that we may express our love to Him without shame like the groom and the bride in these chapters.

Thursday, August 16, 2012

Hidup Oleh Iman | Living By Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 2

Paulus menyatakan bahwa sebagai orang percaya, kita bukan dibenarkan oleh hukum taurat, tetapi dibenarkan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita hidup untuk Allah dan telah disalibkan dengan Kristus. Oleh sebab itu kita hidup bukan lagi kita sendiri yang hidup, tetapi Tuhan Yesus Kristus yang hidup di dalam kita. Apa yang Paulus ajarkan di sini sangatlah penting, sebab dasar dari kepercayaan kita kepada Tuhan adalah iman, sebab kita belum melihat Tuhan Yesus secara tubuh seperti para rasul, tetapi kita percaya akan Tuhan Yesus Kristus, inilah iman. Dan hanya oleh imanlah kita dapat benar-benar menghidupi hidup yang hanya untuk Allah. Tanpa iman, maka kita akan terbawa oleh arus dunia dan kita akan terbawa jauh dari kebenaran Tuhan. Oleh sebab itu Paulus juga menyatakan bahwa hidupnya yang dihidupinya di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah mengasihi dan mati baginya. Begitu juga seharusnya kita hidup di dunia ini, yakni dengan iman untuk Allah dan bukan menurut hukum taurat, atau hukum dunia. Sebab, tanpa iman, kita tidak akan mendapat pengampunan dan pelepasan dari ikatan dosa dan tidak akan dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tanpa iman kita juga tidak akan dapat mengalami kasih karunia Tuhan. Tanpa iman, tidak ada mujizat, tidak ada damai dan sukacita dan sebagainya. Untuk kita dapat hidup untuk Allah di dalam daging dan dunia yang jahat ini, kita perlu iman. Dan kita tahu bahwa iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan. Oleh sebab itu, biarlah kita terus bangun iman kita dengan mempraktekkannya dan dengan membaca dan mendengarkan Firman Tuhan.


English

Bible Reading: Galatians 2

Paul declared that as believers, we are not made righteous because of the law, but we are made righteous because of faith in the Lord Jesus Christ. We live for God and has been crucified with Christ. Therefore, we live, no longer live for ourselves, but the Lord Jesus Christ lives in us. What Paul taught here is important, because the basic of our belief to the Lord Jesus Christ is faith, for we have not seen the Lord Jesus in His body like the apostles did, but we believed in the Lord Jesus Christ, this is faith. And only throguh faith we will be able to really live a life that is only for God. Without faith, then we will be brought by the stream of this world and we will be brought far away from the truth of God. Therefore, Paul also declared that his life that he lived in flesh is a life of faith in the Lord Jesus Christ who has loved and died for him. So should we live in this world, that is with faith to God and not based n laws. For without faith, we will not be able to receive forgiveness and deliverance from the bondage of sin and will not be able to forgive others who wronged us. Without faith we also will not be able to experience the grace of God. Without faith, there is no miracles, no peace and joy and many more. For us to be able to live for God in flesh and in this evil world, we need faith. And we know that faith comes from hearing of the Word of God. So, let us keep on building our faith by applying it in our lives and by reading and hearing the Word of God.

Wednesday, August 15, 2012

Pergumulan Daging Kita | Struggle Of The Flesh

Indo

Pembacaan Alkitab: Kidung Agung 1-3

Dua kali di sebut dalam pasal-pasal ini agar kita tidak membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum waktunya. Hal ini bukan hanya berbicara soal membangun hubungan antara lelaki dan perempuan untuk menuju pernikahan, tetapi hal ini juga leibh menuju kepada keintiman secara jasmani, yakni persetubuhan. Kita melihat di dunia ini bagaimana dunia ini sekarang banyak yang menghimbau untuk persetubuhan di luar nikah. Hal ini sudah menjadi suatu gaya hidup orang-orang di jaman sekarang dan ini sangat menyedihkan. Sebab persetubuhan jasmani seharusnya dilakukan setelah pernikahan dan setelah disatukan oleh Tuhan. Dan di dalam pasal-pasal ini sang kekasih wanita memperingatkan kita semua agar kita tidak melakukannya. Tentunya ini dikatakan karena memang ada pergumulan dan ada dorongan yang kuat karena cinta terhadap kekasih kita, tetapi bagi segala sesuatu ada waktunya dan bila belum waktunya, maka janganlah kita mencari gara-gara. Bila kita tergoda, terbawa hawa nafsu, biarlah kita ingat akan Firman ini dan biarlah kita juga ingat bahwa Tuhan kita adalah Allah yang kudus, dan sudah sepatutnya kita juga hidup kudus di hadapan-Nya.


English

Bible Reading: Song of Songs 1-3

It has been mentioned twice that we should not arouse or awaken love until it so desires. This is not just talking about building a relationship between a man and a woman towards marriage, but this is also leaning towards physical intimacy, that is sex. We have seen how this world nowadays are full of things that encourages sex outside of marriage. This has become a lifestyle in the lives of the people in this era and this is saddening. Because sex should only be done after marriage and made one by the Lord. And in this chapters, the woman in love reminds us not to do it. Of course it is mentioned because there is a struggle and strong push because of love towards our loved one, but all things has its own time and if the time has not come, then do not stir up trtouble. If we are tempted, pushed by lust, let us remember of this Word of God and let us also remember that our Lord is a holy God and we should be holy too before Him.

Tuesday, August 14, 2012

Untuk Tuhan Yesus Kristus | For The Lord Jesus Christ

Indo

Pembacaan Alkitab: Galatia 1

Dari salam pembuka Paulus kepada jemaat di Galatia, kita dapat melihat bagaimana Paulus mengerti dan menghidupi kebenaran Tuhan. Yakni bahwa Tuhan Yesus telah mati bagi kita, telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, bangkit dari antara orang mati, untuk melepaskan kita dari dunia yang jahat sekarang ini. Paulus mengenal bahwa kehidupan baru yang ia terima di dalam Tuhan Yesus Kristus, bukanlah lagi hidupnya sendiri, tetapi itu adalah hidup yang dipercayakan oleh Tuhan dengan harga yang mahal. Oleh sebab itu Paulus, hidup hanya bagi Tuhan, dan untuk Tuhan, sehingga ia berkata, "bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah Bapa". Dan hal ini terbukti dari cara hidupnya dan perjalanan hidupnya yang fokus hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Bagaimana dengan kita, yang juga telah lahir baru dan dipercayakan oleh Tuhan kehidupan yang baru di dalam Kristus? Apakah kita hidup bagi Kristus, ataukah kita masih hidup bagi kedagingan dan dunia yang jahat ini? Ingatlah bahwa Tuhan mati dan bangkit untuk melepaskan kita dari ikatan dunia yang jahat ini. Maka dari itu, biarlah kita hidup kudus, benar, taat dan setia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Biarlah yang kita lakukan dan hidupi bukan karena manusia, bukan juga oleh manusia, tetapi oleh Tuhan Yesus Kristus!


English

Bible Reading: Galatians 1

From the greeting of Paul to the church in Galatia, we can see how Paul understands and lives the truth of the Lord. That, the Lord Jesus has died for us, surrendered His life because of our sins, raised from the dead, to free us from this evil age of the world. Paul understands that the new life that he received in the Lord Jesus Christ, are no longer for himself, but it is a life that is entrusted by the Lord with a high price. Therefore, Paul lived only for the Lord that he said, "not from men, nor by a man, but by Jesus Christ and God the Father". And this is proven from the way he lived his life and his journey of life that was focused on glorifying the name of the Lord. What about us, who also has been born again and are entrusted with this new life in Christ, by the Lord? Do we live for Christ, or do we still live for the flesh and this evil world? Remember that the Lord died and rose from the dead to free us from the bondage of this evil age of the world. Therefore, let us live holy, righteous, obedient and faithful in the Lord Jesus Christ. Let what we do and live in are not from men nor by a man, but by the Lord Jesus Christ!

Monday, August 13, 2012

Pesan Salomo | Solomon's Message

Indo

Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 10-12

Akhir kata, yakni pesan dari raja Salomo di akhir hidupnya adalah agar kita takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintah-Nya. Ini adalah warisan terbesar yang Salomo turunkan kepada anak-anaknya, bangsa Israel dan juga kepada kita semua. Harta, kedudukan, kekayaan, kenamaan, pengetahuan dan bahkan hikmat yang Salomo turunkan tidak dapat menandingi pesan terakhir yang ia katakan ini. Sebab Salomo sadar bahwa hidup datang dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita hidup bagi Tuhan dalam takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintah-Nya. Jadi, biarlah kita juga ambil pesan Salomo ini dan jadikan sebagai pedoman hidup kita. Yakni, bahwa bukan harta, kekayaan, kenamaan, pengetahuan atau hikmat di dunia yang paling penting bagi kehidupan kita. itu semua hanyalah tambahan saja. Tetapi yang terpenting adalah hidup takut akan Tuhan, mengikuti Firman-Nya dan bersekutu dengan-Nya. Sebab bukanlah kehidupan di dunia yang kekal, tetaoi setelahnya yang kekal, yakni kehidupan kekal atau kematian kekal. Marilah kita pilih kehidupan yang kekal dan ikuti pesan Salomo ini.


English

Bible Reading: Ecclesiastes 10-12

The conclusion, that is the message of king Solomon at the end of his life is so that we would fear God and keep His commandments. This is the greatest legacy that Solomon passed down to his children, Israelites and also us. Treasures, position, wealth, fame, knowledge and even wisdom that Solomon passed down cannot be compared to this last message. For Solomon knows that life comes from the Lord and it will come back to the Lord. Therefore, we should live for the Lord in fearing God and holding on to His commandments. So, let us also take this message of Solomon and make it our principle in life. That it is not treasures, wealth, fame, knowledge or wisdom that is of most importance in our lives, all of that are just additions. But the most important things is to live fearing God, following His Word and having fellowship with Him. For it is not the life in this world that is eternal, but after that, that is eternal life or eternal death. So, let us choose eternal life and follow the message of Solomon.

Sunday, August 12, 2012

Tegak Dalam Iman | Standing Firm In Faith

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Korintus 13

Paulus berkata, "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman? Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?" Sangat mudah bagi kita orang percaya untuk menganggap enteng kehidupan  dan iman kita di dalam Kristus. Kita anggap bahwa dengan kita datang ke gereja setiap minggu itu sudah cukup. Ada yang juga datang ke kelompok sel dan juga merasa bahwa itu cukup. Tetapi seberapa dalam kita mengenal Tuhan dan seberapa dalam iman kita kepada-Nya hanya akan terlihat ketika ada tantangan di dalam hidup kita. Apakah kita tetap tegak di dalam iman kita, walaupun masalah tetap datang, atau bila teman-teman kita mulai menjauhi kita karena kepercayaan kita? Atau juga, ketika kita mengalami sakit atau masalah besar, apakah benar ada Kristus Yesus di dalam kita? Sebab bila ada Kristus Yesus di dalam kita, maka kita akan tetap ada damai dan sukacita, dan ada kuasa di dalam doa yang kita naikkan sebab Tuhan Yesus sendiri yang ada di dalam kita. Paulus ingin kita kembali lagi kepada dasarnya, yakni Tuhan Yesus Kristus beserta Firman dan kuasa Roh Kudus-Nya. Sebab dengan Firman Tuhan, kita dikuatkan, hidup kita diubahkan dan dengan kuasa Roh Kudus, apa yang kita percayai, dan jalani di dalam hidup kita sesuai dengan Firman Tuhan, akan terjadi melalui iman. Juga, semakin kita bersekutu dengan Tuhan, semakin kita mengenal-Nya dan semakin kita dapat memiliki kepercayaan dan iman yang mutlak di dalam-Nya. Dan di dalam kepercayaan yang mutlak ini, kita akan menemukan damai dan sukacita walaupun kita menghadapi masalah dan tantangan, sebab kita tahu bahwa Tuhan telah menang dan kita juga akan menang. Jadi, biarlah kita bersekutu dengan Tuhan lebih lagi, biarlah kita perdalam pengenalan, pengetahuan dan pengalaman kita akan Firman Tuhan. Oleh karena itu, ikut sertalah di dalam pelajaran Alkitab yang tersedia di gereja-gereja, agar kita makin mengenal kebenaran dan tidak lupa juga untuk tetap bersekutu dengan Tuhan, berdoa, membaca dan merenungkan Firman setiap harinya. Agar kita tetap tegak dalam iman dan yakin bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kita.


English

Bible Reading: 2Corinthians 13

Paul said, "Examine yourselves as to whether you are in faith. Test yourselves. Do you not know yourselves, that Jesus Christ is in you?" It is easy for us, believers, to take the life and faith in Christ lightly. We thought that by coming to church every week is enough. Some also come to cell groups and thought that it is enough. But how deep do we know the Lord and how deep is our faith in Him, will only be revealed when there are challenges in our lives. Do we still stand firm in faith, even though problems keep on coming, or if our friends abandon us because of our belief? OR, when we are sick or facing a big problem, do we really have Christ Jesus in us? For if we do have Christ Jesus in our lives, we will still have peace and joy and there is power when we pray to the Lord, for The Lord Jesus Himself is in us. Paul wanted us to go back to the basic here, that is the Lord Jesus Christ along with the Word of God and the power of the Holy Spirit. For by the Word of God, we are strengthen, changed and through the power of the Holy Spirit, what we believe and walk in our lives according to the Word of God, will happen by faith. Also, the more we have fellowship with the Lord, the more we believe and have faith that is absolute in Christ. And in this absolute believe and faith, we find peace and joy even though we face problems and challenges, for we know that the Lord has won and we will win too. So, let us have fellowship with the Lord more, let us deepen our relationship, knowledge and experience with the Word of God. Therefore, let us join the Bible classes that is provided in churches, so that we would know more about the truth and also not forgetting to keep on having fellowship with the Lord, praying, reading and meditating the Word of God everyday. So that we would stand firm in faith and sure that Christ Jesus is in us.

Saturday, August 11, 2012

Tuhan Yang Besar | The Almighty God

Indo

Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 7-9

Seberapa banyaknya hikmat dan usaha yang dilakukan oleh manusia di bawah matahari, tidak akan pernah ada yang dapat menyelami atau mengerti pekerjaan Allah dan apa yang telah dilakukan-Nya. Manusia mencoba mengerti akan penciptaan, mencari segala macam teori akan bagaimana dunia ini terbentuk, tetapi tidak ada satupun yang dapat benar-benar menjelaskan penciptaan yang Tuhan lakukan dengan sempurna dalam keseluruhannya. Dan ini adalah hal yang dikatakan oleh Salomo, seseorang yang paling berhikmat yang pernah ada, selain daripada Tuhan Yesus sendiri. Bila kita mencoba mengerti mengapa hal-hal terjadi di dalam hidup kita, maka kita akan menemukan bahwa kita tidak akan dapat mengerti. Kecuali bila Tuhan sendiri yang memberikan pewahyuan kepada kita akan mengapa Tuhan lakukan hal-hal tertentu dan itupun tidak selalu dibukakan Tuhan di waktu yang sama. Satu contoh lagi, ada yang berdoa akan kesembuhan dan langsung disembuhkan, tetapi ada yang berdoa lama, tetapi masih belum mengalami kesembuhan. Atau, ada yang terus sepertinya mengalami masalah bertubi-tubi dan ada yang hanya mengalaminya sekali-kali saja. Banyak hal yang bila kita mencoba untuk menyelami pekerjaan Tuhan, kita tidak akan dapat. Oleh karena itu, janganlah kita menghabiskan waktu untuk mencoba mengerti dengan cara pikiran kita sendiri. Tetapi berdoalah dan mintalah agarTuhan sendiri yang membukakannya kepada kita di dalam waktu-Nya yang dikehendaki-Nya. Ini juga membuktikan bahwa apapun yang manusia coba lakukan untuk dapat masuk ke Surga, semuanya sia-sia, sebab jalan masuk ke Surga, hanya melalui Tuhan Yesus Kristus dan bukan karena perbuatan kita. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Maha Besar, jauh melebihi pikiran dan hikmat manusia!


English

Bible Reading: Ecclesiastes 7-9

No matter how much wisdom and effort that men do under the sun, there will be no one who can grasps and understands the work of the Lord and what He has done. Men tries to understand about creation, seeking so many different theories of how the world is form, but there is not one theory that can really explains the creation that God did in a perfect and in its wholeness. And this is what is said by Solomong, the wisest man that ever existed other than the Lord Jesus Himself. If we try to understand why things happens in our lives, we will find that we would not understand it. Unless if the Lord Himself gave us the revelation on why the Lord did certain things and even then the Lord never reveals it at the same time. Another example, there are some who prayse for healing and received it straight away, but there are those who prays for a long time and still have not received the healing. Or, there are those who seems to keep on facing challenges one after another, but there are those who only faces challenges once in a while. There are so many things that if we try to understand and grasps the work of the Lord, we will never be able to. Therefore, do not waste time in trying to understand with our own mind and wisdom. But pray and ask for the Lord Himself to reveal things to us in His own time that He desires. This also proves that no matter what kind of things men tries to do to get into Heaven, all are in vain, because the only way to go to Heaven is through the Lord Jesus Christ and not because of our deeds. Blessed be the Lord Jesus Christ, the Almighty God, greater than all thoughts and wisdom of men!

Friday, August 10, 2012

Kasih Karunia Tuhan Yang Cukup | Sufficient Grace of God

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Korintus 12

Tuhan berkata kepada Paulus, "Cukuplah kasih karuniaku kepadamu, sebab dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Paulus mendapat Firman Tuhan ini ketika ia sedang bergumul kepada Tuhan agar Tuhan melepaskannya dari duri yang ada di dalam dagingnya, dari hal yang memang ia lemah. Paulus awalnya sama seperti kita, yakni, menganggap bahwa semua kelemahan itu perlu dibuang dan perlu untuk dibenarkan di dalam kehidupan kita. Tetapi ternyata ada kelemahan-kelemahan yang memang Tuhan biarkan ada di dalam hidup kita, agar kita tidak menjadi sombong, dan agar kita sadar, bahwa kita ini hidup hanya karena kasih karunia Tuhan. Oleh karena itu, ketika Tuhan berkata bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi Paulus, Paulus langsung mengerti dan terbangkitkan oleh Firman Tuhan ini. Dan Paulus tidak lagi bergumul agar Tuhan mengangkat duri di dalam dagingnya itu, tetapi justru ia bermegah akan kelemahannya, karena di dalam kelemahanlah kuasa Tuhan sempurna di dalam hidupnya. Begitu juga perlu kita sadari bahwa kasih karunia Tuhan cukup untuk kita. Ada hal yang memang Tuhan akan ubah, tetapi akan ada hal yang Tuhan akan biarkan untuk mengajari kita dan mengingatkan kita bahwa kita hidup karena kasih karunia Tuhan, bahwa justru di dalam kelemahan kita itu, kuasa Tuhan sempurna. Yakni, walaupun kita masih ada kelemahan, tetapi karena kasih karunia Tuhan, kita masih tetap dapat mendekat kepada-Nya, masih dapat di pakai Tuhan untuk memenuhi rencana dan kehendak-Nya dan masih dapat bagian dari kerajaan Allah. Jadi, biarlah kita juga hidupi Firman Tuhan ini seperti Paulus, agar kita selalu rendah hati dan bersandar kepada Tuhan, sebab, cukuplah kasih karunia Tuhan atas hidup kita.


English

Bible Reading: 2Corinthians 12

The Lord said to Paul, "My grace is sufficient for you, for My strength is made perfect in weakness". Paul received this Word of God when he was struggling against the Lord so that He would deliver him from this thorn in his flesh, from things that he is weak of. Paul was the same as us, that is, assuming that all weaknesses should be thrown away, and need to be straightened out in our lives. But actually, there are weaknesses that the Lord allows to be there so that we would not be boastful and so that we realise that we live only because of the grace of God. Therefore, when the Lord said that His grace for Paul is sufficient, Paul immediately understood and was encouraged by the Word of God. And Paul no longer struggle against the Lord about the thorn in his flesh, but he actually boast of his weaknesses, because in weaknesses the strength of the Lord is made perfect in his life. And so we should also realise that the grace of God is sufficient for us. There are things that the Lord will change, but there are things that the Lord will allow to still be there to teach us and remind us that we live because of the grace of God, that in fact, in our weaknesses, the strength of God is made perfect. That is, even though we still have weaknesses, but because of the grace of God, we can still come close to Him, can still be used by the Lord to fulfill His plan and Will and can still be a part of the kingdom of God, So, let us also live this Word of God like Paul, so that we would always be humble and rely on the Lord, for, the Lord's grace over us is sufficient.

Thursday, August 9, 2012

Mendengarkan Tuhan | Listening To The Lord

Indo

Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 5-6

Firman Tuhan ajarkan kepada kita bahwa lebih baik untuk kita berdiam diri dan mendengarkan Tuhan daripada mengorbankan korban bakaran. Firman Tuhan juga ajarkan bahwa kita perlu untuk menjaga perkataan dan hati kita agar kita tidak terburu-buru berkata-kata. Sangat sering bagi kita untuk lebih banyak berbicara ketika kita berdoa kepada Tuhan dan jarang sekali kita hanya berdiam diri, mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita. Mungkin kita berkata, bahwa kita tidak dapat mendengar suara Tuhan, atau kita merasa bahwa itu hanya untuk orang-orang terpilih saja yang dapat mendengar suara Tuhan. Sehingga kita tidak pernah atau jarang mencoba untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan Tuhan dan lebih sering untuk hanya menaikkan permohonan kita lalu menutupnya dan kembli kepada kesibukan kita. Tetapi justru Firman Tuhan di sini mengajarkan kita bahwa kita perlu untuk mendengarkan Tuhan. Sebab Tuhan tidak memilih kasih, dan Ia berbicara kepada setiap orang, hanya saja, tergantung akan kita sendiri. Apakah kita benar-benar mencari wajah-Nya dan ingin mendengar suara-Nya, ataukah kita hanya sekedar ingin meminta tolong atas masalah kita saja agar hidup kita lebih enak? Terutama, bila kita sedang di dalam masalah, kita sangat mudah untuk berjanji kepada Tuhan, tetapi terkadang ketika masalah kita telah teratasi, kita lupa akan janji kita kepada Tuhan. Jika ini adalah kehidupan kita, maka tidak heran bila kita tidak mendengar suara Tuhan, sebab kita tidak pernah memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk menyampaikan isi hati-Nya kepada kita. Oleh karena itu, biarlah kita belajar untuk luangkan waktu bagi Tuhan, bukan hanya untuk kita berdoa, tetapi untuk kita berdiam diri, mendengarkan dan menerima bimbingan-Nya, suara-Nya, dan Firman-Nya.


English

Bible Reading: Ecclesiastes 5-6

The Word of God teaches us that it is better for us to be still and listen to the Lord than to offer sacrifices. The Word of God also teaches us that it is important for us to guard our words and hearts so that we are not in a hurry to say things. It is quite often for us to speak more when we pray to the Lord and very rarely that we just be still, to listen to the Lord speaks to us. Maybe we say that we cannot hear the Word of God, of that we feel that only a few select people that are able to hear the Word of God. Such that we never, or rarely try to spend time to listen to the Lord and more prone to just lift up our supplications and close the prayer and comes back to our busyness. But the Word of God here teaches us that we need to listen to the Lord. For the Lord does not perform favouritism and He speaks to every one, it just depends on us. Do we really seek His face and want to hear His voice, or do we just want to ask for help over our problems so that our lives will be better? Especially, if we are in a problem, we tend to easily make promises to the Lord, but often when the problem is solved, we forget the promise we made to the Lord. If this is our lives, then no wonder we cannot hear the Lord, because we never give a chance for the Lord to speak and say His heart's desire to us. Therefore, let us learn to spare time for the Lord, not just for us to pray, but for us to be still, listen and receive His guidance, voice and Word.

Wednesday, August 8, 2012

Komunitas | Community

Indo

Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 3-4

Lebih baik bagi seseorang bila ia tidak hidup sendirian, tali tiga lembar tak mudah diputuskan. Apa yang Salomo katakan ini bukan hanya tentang memiliki pasangan hidup saja, tetapi Salomo juga berkata-kata tentang adanya komunitas yang satu. Setiap dari kita perlu untuk memiliki komunitas di mana kita dapat tetap kuat, sama-sama bertumbuh, saling membangun, saling menegur, saling mengasihi, saling mendoakan dan sebagainya. Terutama bila dalam komunitas itu kita memiliki tujuan yang sama di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan membawa harum nama Tuhan dan memancarkan kesatuan yang ada di dalam Bapa, Putra dan Roh Kudus. Gereja adalah komunitas yang Tuhan sediakan bagi setiap dari kita. Oleh sebab itu, biarlah kita datang ke gereja bukan sekedar memenuhi bangku, atau merasa harus, tetapi biarlah kita ke gereja karena kita ingin bertemu dengan Tuhan dan karena kita ingin bersama-sama dengan saudara-saudara seiman kita bersatu untuk tujuan yang sama, yakni mencari wajah-Nya, melayani Tuhan. Dan bila kita ada di dalam sebuah komunitas, janganlah kita hanya sekedar menjadi penonton, tetapi biarlah kita ikut serta di dalam gerakan komunitas itu, jadilah satu di dalam komunitas untuk kemuliaan Tuhan.


English

Bible Reading: Ecclesiastes 3-4

Two are better than one, a cord of three strands is not quickly broken. These words that Solomon said are not just about having a partner in life, but Solomon is also talking about having a community that is one. Every one of us needs to have a community where we can stay strong, grow together, encourage, rebuke, love and pray for one another. Especially if in that community, we have the same goal in the Lord Jesus Christ, then we will bring fragrance to His name and we are reflecting the unity and oneness that is in the Father, Son and Holy Spirit. A church is a community that the Lord has prepared for us. Therefore, let us come to church not just to fill up the seats, or because we feel obligated, but come to the church because we want to meet the Lord and because we want to be together with our brethren, uniting as one for the same goal, that is to seek the Lord's face, serving the Lord. And if we are in a community, do not just be a spectator, but let us get involved in the movement of that community, be one with that community for the glory of the Lord.

Tuesday, August 7, 2012

Semuanya Sia-Sia | Everything Is Useless

Indo

Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 1-2

Apakah yang sedang kita kejar di dalam kehidupan kita sekarang ini? Ijasah? Pekerjaan? Bisnis? Kekayaan? Ketenaran? Keluarga? Rumah? Apapun itu, Salomo juga mengejar semuanya itu dan ia memiliki segala yang umat manusia inginkan, kekayaan, ketenaran, kerajaan, keluarga, orang-orang yang bekerja di bawahnya dan sebagainya. Tetapi Salomo, yang mengejar semuanya itu, berkata bahwa semuanya adalah sia-sia. Dan bila memang semuanya itu sia-sia, jadi apakah arti hidup? Apakah gunanya kita bersusah payah di dunia ini? Salomo berkata bahwa mata dan telinga manusia tidak akan pernah puas, yakni apapun yang kita kejar di dunia ini, tidak akan memuaskan kita. Tetapi hanya satu yang dapat memuaskan kita, yakni Tuhan Yesus Kristus sendiri. Sebab Salomo juga berkata, "Siapa yang dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar dari Dia?" Jawabannya adalah tidak ada. Jadi, apa yang kita kejar di dunia ini, di luar dari Tuhan tidak akan pernah memuaskan kita. Tetapi bila kita mengejar apa yang ilahi, yang dari Tuhan dan berdasarkan akan Firman Tuhan, maka kita akan dapat merasakan kenikmatan yang dari pada Tuhan. Jadi, janganlah kita kejar hal-hal yang sia-sia yang di luar Tuhan, tetapi bila kita bekerja, belajar, berbisnis, berkeluarga, mencari ilmu dan dalam apapun yang kita lakukan, biarlah itu dilakukan di dalam Tuhan, guna membawa kita menjadi seseorang yang Ia telah ciptakan sejak awalnya, untuk kemuliaan Tuhan dan kerajaan-Nya!


English

Bible Reading: Ecclesiastes 1-2

What is it that we are striving for right now in our lives? A degree? Work? Business? Wealth? Fame? Family? House? Whatever it is, Solomon also chase after all that and he had it all, wealth, fame, kingdom, family, people working under him and many more. But Solomon, who chased after all that, said that everything is useless. And if everything is useless, then what is the meaning of life? What is the use of us working hard in this earth? Solomon said that the eyes and ears of men will never be satisfied, that is, whatever we chase after in this world, it will never satisfy us. But there is only one that can satisfy us, that is the Lord Jesus Christ, Himself. For Solomon, also said, "For without Him, who can eat or find enjoyment?" The answer is none. So, what ever it is that we chanse in this world, outside of the Lord and without the Lord will never satisfy us. But if we chase after the spiritual things, that comes from the Lord and is based on the Word of God, then we will find enjoyment that comes from the Lord. So, do not chase and strive for the useless things outside of and without the Lord, but if we do work, study, running business, having family, seeking knowledge and in anything that we do, let it be done with and in the Lord, so that it will bring us to become the men and women of God that He has created us to become from the beginning for the glory of the Lord and His kingdom!

Monday, August 6, 2012

Ajaran-Ajaran Palsu | False Teachings

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Korintus 11

Paulus memperingatkan dan menasihati jemaat di Korintus agar mereka berhati-hati dan tidak terpedaya pikirannya oleh ajaran-ajaran palsu. Sebab banyak orang yang memberitakan Yesus yang lain, yakni, allah atau tuhan yang lain. Paulus bahkan berkata bahwa iblispun menyamar sebagai malaikat terang, maka bukanlah suatu hal yang aneh bila pelayan-pelayan iblispun menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Dan hal ini juga berlaku bagi kita sekarang ini, sebab ada banyak ajaran dan kepercayaan di dunia ini, tetapi hanya satu yang memberikan keselamatan yang pasti, yakni Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, marilah kita berjaga-jaga, agar kita tidak terpedaya pikirannya terhadap ajaran-ajaran palsu ini. Satu hal lagi yang Paulus ingatkan adalah agar kita tidak terpedaya seperti Hawa yang terpedaya oleh kelicikan ular. Sebab Hawa tahu akan Firman Tuhan, tetapi ia tidak mengingatnya secara keseluruhan sehingga ular dapat mempercaya pikirannya sehingga ia berdosa. Oleh karena itu, biarlah hidup kita dipenuhi oleh Firman Tuhan dan bukan hanya sepatah di sini dan di sana, tetpai secara keseluruhannya. Bukan hanya ayat-ayat yang kita suka saja, tetapi biarlah kita mengenal Firman Tuhan itu secara pribadi. Biarlah Roh Kudus sendiri yang mengajarkan kepada kita Firman-Firman-Nya. Jadi, biarlah kita jaga pikiran kita dan hati kita dengan Firman Tuhan yang utuh, agar pikiran kita tidak terpedaya oleh ajaran-ajaran palsu.


English

Bible Reading: 2Corinthians 11

Paul reminded and advised the people on Corinth that they should be careful and not to be deceived by false teachings. For there are many who preach about another Jesus, that is other gods or lords. Paul even said that even satan himself can disguise himself as an angel of light, no wonder if his servants also masquerade as servants of light. And this applies to us today, for there are many teachings and beliefs in this world, but there is only one that gives assurance of salvation, that is the Lord Jesus Christ. Therefore, let us be alert, so that we would not be deceived by these false teachings. One more thing that Paul reminded us is so that we would not be deceived like Eve was deceived by the serpent. For Eve knows the Word of God, but she did not know it as a whole that the serpent was able to deceived her to sin. Therefore, let our lives be filled with the Word of God and not just a bit here and there, but as a whole. Not just the verses that we like, but let us know the Word of God personally. Let the Holy Spirit Himself that teaches us His Words. So, let us guard our minds and hearts with the whole Word of God, so that our minds would not be deceived by the false teachings.

Sunday, August 5, 2012

Pelajaran Dari Ciptaan-Nya | Lesson From His Creations

Indo

Pembacaan Alkitab: Amsal 30-31

Tuhan memberikan kepada kita dunia ini untuk dapat kita nikmati, yakni keindahan alamnya, buah-buah dari pohon-pohon dan bumi, dan juga segala macam ternak yang dapat kita masak dan makan. Tetapi bukan hanya untuk itu saja Tuhan membuat ciptaan-Nya di dunia ini. Tuhan juga membuat mereka sebagai contoh yang dapat kita pelajari bagi kehidupan kita. Kita dapat belajar dari semut yang walaupun kecil, tetapi sanggup mengangkat beban yang berat melebih tubuhnya sendiri dan juga yang rajin mengumpulkan makanan. Dari semut ini, kita dapat belajar untuk tidak mengeluh ketika ada beban berat, tetapi tahu bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita kemampuan untuk menanggungnya bersama dengan Tuhan. Kita juga dapat belajar agar kita tidak bermalas-malasan atau berfoya-foya, tetapi biarlah kita rajin bekerja dan menabung seperti semut yang mengumpulkan makanan. Dari pelanduk, kita dapat melihat bahwa ia membangun rumahnya di atas batu, yakni fondasi yang kuat. Oleh karena itu kita dapat belajar agar kitapun memiliki fondasi yang kuat di dalam kehidupan kita, dalam sekolah, bekerja dan mengurusi rumah tangga. Maka dari itu, biarlah kita berakar dan berfondasi di dalam Tuhan Yesus Kristus yang adalah Batu Karang yang teguh dan benar. Dari belalang, kita dapat belajar untuk bersatu dalam segala hal, sebab walaupun mereka tidak memiliki raja, mereka dapat bergerak dengan satu. Kita pun sebagai orang percaya yang terdiri dari banyak individu dan gereja-gereja, dapat belajar untuk menjadi satu di dalam menjalani panggilan kita bagi Tuhan Yesus Kristus dan kerajaan-Nya. Dari cicak kita dapat belajar, untuk masuk ke dalam tahta Tuhan, walaupun kita lemah dan kecil. Sebab Tuhan telah mati bagi kita, dan dan darah-Nya telah menyucikan kita, maka tidak ada lagi yang menghalangi kita untuk datang kepada Tuhan di dalam tahta-Nya. Marilah kita belajar dan terapkan hal-hal ini di dalam kehidupan kita bersama Tuhan dan masih banyak hal lagi yang Tuhan berikan kepada kita di dunia ini yang dapat kita pelajari. Sungguh betapa luar biasanya Tuhan kita itu!


English

Bible Reading: Proverbs 30-31

The Lord gave us this world to be enjoyed, that is the natural beauty, fruits from trees and earth, and also all kinds of cattle that we can cook and eat. But the Lord did not create His creation just for those things. The Lord also made them as an example for us to learn in our lives. We can learn from ants, though small, they can lift up more than their body weight and they also are diligent in collecting food. From ants, we can learn to not grumble when we have a burden, but know that the Lord has given us the ability to bear them with Him. We can also learn that we should not just laze around or waste our resources for fun, but let us be diligent in working and saving up like the ants who collects food. From hyraxes we can see that they build their house on rocks, which are a strong foundation. Therefore, we can also learn to have a strong foundation in our lives too, in our study, work and family. That is why, we need to be rooted and have a strong foundation int he Lord Jesus Christ who is the Rock of strong and righteous foundation. From locusts, we can learn to become one in all things, for even though they do not have a king, they can move as one. We too, as believers consisting of many individuals and churches, can learn to be one in fulfilling our calling for hte Lord Jesus Christ and His kingdom. From lizard we can learn to enter the throne of the Lord, even though we are weak and small. For the Lord has died for us and His blood has sanctified us and there is nothing else that hinders us from coming tot he Lord in His throne. Let us learn and apply these things in our lives with the Lord and there are many other things that the Lord gave to us in this world that we can learn from. Truly, our Lord is amazing!

Saturday, August 4, 2012

Senjata Kita | Our Weapon

Indo

Pembacaan Alkitab: 2Korintus 10

Musuh yang kita lawan bukanlah yang jasmani, tetapi yang rohani dan oleh karena itu Paulus mengatakan bahwa mereka tidak berperang secara duniawi dan senjata yang mereka pakai bukanlah senjata duniawi, tetapi senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah. Paulus berkata bahwa dengan kuasa Allah mereka dapat meruntuhkan benteng-benteng, mematahkan siasat manusia meruntuhkan kubu keangkuhan manusia yang menentang Firman Allah dan menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. Sudah jelas bahwa peperangan yang Paulus alami bukan terhadap hal-hal yang jasmani, tetapi semua ini adalah benteng-benteng kuasa jahat, ketidak percayaan, ketidakbenaran, pengajaran palsu dan sebagainya. Jadi, janganlah kita bersandar kepada kepintaran dan keahlian manusia, seperti fasih bicara, pandai berpikirkan siasat, bakat, kekayaan atau hal-hal yang serupa, tetapi biarlah kita bersandar kepada Tuhan dan kuasa yang datang daripada Tuhan melalui Roh Kudus-Nya.


ENglish

Bible Reading: 2Corinthians 10

Our enemies are not the physical things, but spiritual things, and that is why Paul said that they do not battle as the world does and the weapons that they used are not the weapons of the world, but it is the weapons filled by the power of the Lord. Paul said that by the divine power of the Lord, the can break down strongholds, arguments, pretensions against the Word of God and taking captives every thought to make it obedient to Christ.It is clear that the battle that Paul experience are not the physical war, but it is against the strongholds of the evil spirit, unbelief, unrighteousness, false teaching and many more. So, do not rely on the intelligence and skill of men, such as skills to speak good words, skills to strategise things, talent, wealth or similar things, but let us rely on the Lord and the power that comes from the Lord through His Holy Spirit.

Friday, August 3, 2012

Mata Kita | Our Eyes

Indo

Pembacaan Alkitab: Amsal 27-29

Firman Tuhan mengajarkan bahwa mata kita tidak akan pernah puas akan apa yang dilihatnya. Bila kita perhatikan hidup kita, seringkali apa yang kita lihat, kita jad ingin dan terkadang karena apa yang kita lihat membuat kita jadi berdosa, ataupun menghalangi kita untuk dapat bertumbuh dan berakar di dalam Tuhan. Yang dapat kita lakukan untuk menjaga, adalah agar kita tidak membiarkan mata kita melihat hal-hal yang dapat membawa kita kepada dosa, atau yang membuat kita jauh dari Tuhan, lebih dari sesaat saja. Jagalah mata kita, apa yang kita lihat dan saksikan. Dan juga, biarlah kita memiliki penguasaan diri, agar kita dapat memilih untuk tidak berdosa, atau tidak mengikuti apa yang diinginkan oleh mata. Agar kita memiliki penguasaan diri, biarlah kita mengisi hati dan pikiran kita dengan Firman Tuhan dan rasa takut akan Tuhan, dengan begitu kita akan selalu diingatkan akan Firman Tuhan dan akan diingatkan akan kebenaran-Nya. Jadi, biarlah kita berhati-hati akan apa yang kita lihat dan saksikan di dalam kehidupan kita. Biarlah kita melihat dan saksikan apa yang membangun hubungan kita dengan Tuhan.


English

Bible Reading: Proverbs 27-29

The Word of God teaches that our eyes will never be satisfied by what they see. If we look at our lives, many times what we see, we want it and often because of what we see, we sinned or it hinders us from growing and being rooted in the Lord. What we can do are to not let our eyes linger more than a second on things which might bring us to sin or that might bring us away from the Lord. Guard our eyes, what we see and witness. And also, let us have self control, so that we may choose to not sin or not follow what the eyes want. For us to have self control, let us fill our hearts and minds with the Word of God and the fear of the Lord, that way, we will always be reminded of the Word of God and of His truth. So, let us be wary of what we see and witness in our lvies. Let us see and witness things that encourages and edifies our relationship with the Lord.

Thursday, August 2, 2012

Memberi Dengan Sukacita | Giving With A Joyful Heart

Indo

Pembacan Alkitab: 2Korintus 9

Firman Tuhan berkata, mereka yang memberi sedikit akan menuai sedikit juga, mereka yang memberi banyak akan menuai banyak juga. Tetapi hal ini perlu disertai dengan hati yang sukacita saat memberi, bukan dengan paksaan, tetapi dari kerelaan hati kita. Oleh sebab itu Paulus mengatakannya sebagai pelayanan kasih, sebab pemberian kita harus datang dari kasih dan kemurahan hati kita, dan bukan karena terpaksa, ataupun karena merasa tidak enak karena orang lain memberi atau sebagainya. Tetapi pemberian kita seharusnya datang karena memang kita rela dan ingin memberi karena kita mengasihi dan bermurah hati kepada yang kita beri. Tentunya pemberian ini mencakup segala macam hal di dalam kehidupan kita. Pemberian ini dapat berupa uang, tenaga, waktu, ucapan syukur, dan sebagainya. Dan kita tidak perlu takut kekurangan, sebab Firman Tuhan dalam Mazmur 34:10 berkata bahwa mereka yang takut akan Tuhan tidak akan kekurangan dan jika kita dengan rasa takut akan Tuhan, mengikuti Firman-Nya di dalam hidup kita, salah satunya adalah, memberi dengan rela hati, sukacita dan dari hati yang mengasihi dan murah hati, maka Tuhan pasti akan mencukupi kebutuhan kita dan bahkan dengan melimpah. Maka dari itu, berilah dengan sukacita, kerelaan hati dalam kasih dan kemurahan hati bagi kemuliaan Tuhan!


English

Bible Reading: 2Corinthians 9

The Word of God says that they who sow a little will reap a little and those who sow much will reap much too. But this needs to be accompanied with a heart that is joyful when giving, not because of force, but from the willingness of our hearts. That's why Paul said that this is the ministry of love, because our giving should come from love and mercy, and not because we are forced to, or we feel obligated because everyone else are giving something or others. But our giving should come because we are willing and want to give because we love and have mercy to those whom we give to. Of course what we give includes all things in our lives, such as money, effort, time, thanksgiving and others. And we do not need to fear of lacking, because the Word of God says in Psalm 34:9 that those who fear the Lord would have no want and if we, with the fear of the Lord, follow His Word in our lives, one of them is, to give with a willing, joyful heart from love and mercy, then the Lord will surely fulfill our needs and in abundance too. Therefore, give with a joyful and willing heart in love and mercy for the glory of the Lord!

Wednesday, August 1, 2012

Di Saat Yang Tepat | At The Right Time

Indo

Pembacaan Alkitab: Amsal 25-26

Salomo berkata bahwa perkataan yang diucapkan pada waktu yang tepat seperti buah apel emas di pinggan perak. Pernahkah kita mendengarkan kata-kata yang membangun tepat pada waktu kita membutuhkannya? Bukankah itu sangat membangun dan sangat berharga? Pernahkah kita mendengar kata-kata teguran di saat yang tepat? Bukankah itu seperti hujan di masa kering, yang berbeda tetapi menyegarkan pada akhirnya? Dari amsal Salomo ini kita dapat belajar, bahwa bukan hanya perkataan saja yang perlu kita perhatikan, tetapi waktu dan saat-saat kita menyampaikannya jugalah sama pentingnya. Oleh karena itu, biarlah kita bersandar kepada hikmat Tuhan agar kita dapat berkata-kata tepat pada waktunya. Hal ini dapat kita terapkan ketika kita inign membangun, menegur, memberikan nasihat, pendapat, ataupun juga bernegosiasi. Salah satu hal yang luar biasa ialah, bahwa, Firman Tuhan ini juga dipakai oleh mereka yang tidak percaya Tuhan dan sayangnya banyak dari mereka berpikir bahwa itu datang dari mereka sendiri, sedangkan ini adalah perkataan Salomo yang datang dari hikmat Tuhan. Jadi, banyak sekali hal-hal yang dunia ini percayai dan lakukan yang sebenarnya berasal dari Tuhan, hanya saja mereka tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, bukan hanya kita perlu berkata-kata di waktu yang tepat, kita juga patut bagikan kepada orang-orang akan kebenaran Kristus, bahwa sejak dahulu kala, Tuhan sudah mengajarkannya kepada kita, dan bukan dari diri kita sendiri.


English

Bible Reading: Proverbs 25-26

Solomon said that a word spoken at the right time is like a golden apple on a silver platter. Have we ever heard encouraging words just at the right time when we needed it? Isn't it really uplifting and precious? Have we ever heard rebukes at the right time? Isn't it like drops of rain in the drought, different but refreshing afterwards? From this proverbs of Solomon, we can learn, that not only we need to take care of our words, but the timing and moments when we do say it is also as important. Therefore, let us rely on the wisdom of the Lord so that we may say the right thing at the right time. We can apply this when we want to encourage, rebuke, give advice, opinion or even to negotiate. One of the amazing thing is, that this Word of God is used by those who does not believe in God, but unfortunately many of them thought that it came from themselves, while this saying of Solomon came from the wisdom of the Lord. So, there are many things that this world believes in and does that actually came from the Lord, it's only that they fo not know it. Therefore, not only we need to say the right thing at the right time, we also need to share to others about the truth of Christ, that from way before our time, the Lord has taught it to us, and it is not from ourselves.