Saturday, April 30, 2011

Harta

Pembacaan Alkitab: Keluaran 22

Tuhan memberikan peraturan-peraturan kepada bangsa Israel agar mereka dapat hidup benar dan kudus di hadapan Allah. Terlebih lagi, Tuhan memberikan peraturan-peraturan terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan harta masing-masing. Pada jaman itu banyak dari bangsa Israel adalah gembala atau yang bekerja di ladang dan harta mereka ialah ternak atau hasil di ladang mereka. Sedangkan di jaman kita ini, banyak dari kita melihat uang sebagai harta kita. Tuhan tahu bahwa jika soal harta, manusia sangat perduli bila ia dirugikan, oleh sebab itu Tuhan memberikan peratura-peraturan agar keadilan terjadi di antara bangsa Israel.

Kita dapat melihat bahwa Tuhan mengerti jelas akan sifat manusia terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan harta milik masing-masing. Oleh sebab itu Tuhan berikan peraturan-peraturan ini. Bukan hanya itu saja, tetapi juga peraturan-peraturan ini di berikan agar mereka hidup kudus di hadapan Tuhan, hidup dalam kebenaran, keadilan dan bukan dalam keserakahan atau iri hati yang mengingini milik orang lain.

Dan begitu juga perlu kita pelajari dari ini semua. Peraturan-peraturan itu mungkin tidak berlaku untuk kita di manapun kita berada, tetapi yang tetap berlaku adalah bahwa Tuhan tidak suka bila kita berlaku tidak benar atau tidak adil. Ia tidak suka bila kita mengingini milik orang lain dan berbuat curang. Oleh sebab itu, dalam hal-hal yang bersangkutan dengan uang, janganlah kita menjadi lupa diri. Tetapi biarlah kita tetap hidup dalam kebenaran Tuhan. Janganlah kita serakah atau menginginkan harta orang lain. Bukankah Tuhan adalah Allah yang menyediakan dan mencukupkan kita? Bila kita jadi serakah dan menginginkan milik orang lain, bukan hanya kita tidak percaya kepada kuasa Tuhan untuk memelihara kita, tetapi juga kita tidak lagi menaruh Tuhan sebagai prioritas no. 1 di dalam hidup kita.

Oleh sebab itu, marilah kita buang segala hasrat kita akan uang, sebab uang dan harta bukanlah segalanya, tetapi itu hanyalah salah satu sarana yang Tuhan sediakan agar kita dapat hidup di dunia ini. Yang terpenting tetaplah Tuhan Yesus Kristus.

Friday, April 29, 2011

Pengajaran Dari Tuhan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 21

Tuhan memberikan kepada bangsa Israel hukum-hukum tentang bagaimana seseorang harus membayar kerugian orang lain yang disebabkan oleh diri sendiri. Tuhan dengan jelas memberikan hukum dengan berbagai macam skenario yang dapat terjadi.

Dari sini, kita dapat lihat bahwa Tuhan sangat memperhatikan hal-hal yang kecil dan bukan hanya hal-hal yang besar. Dengan memberikan hukum yang jelas dan akan berbagai macam skenario yang dapat terjadi, Tuhan bukan hanya berlaku teliti, tetapi Tuhan juga memberikan suatu tuntunan dan bimbingan agar para hakim-hakim atau para tua-tua dapat memutuskan hukuman atas segala yang terjadi dengan menggunakan beberapa contoh dari yang Tuhan berikan. Lihatlah bagaimana Tuhan mengajarkan bangsa Israel, begitu unik dan teliti.

Jika kita meminta dan bersandar kepada Tuhan, Tuhan juga akan mengajarkan kepada kita hal-hal yang belum kita ketahui. Dengan hikmat-Nya, Tuhan akan memimpin dan mengajarkan kita akan bagaimana kita hidup di dunia ini. Sebab hikmat Tuhan jauh melebihi hikmat manusia, Maka dari itu, marilah kita belajar daripada Tuhan dan bukan dari orang lain. Biarlah ktia buka hati dan telinga kita agar Tuhan dapat mengajarkan kita seperti Ia mengajar Israel pada awal mereka keluar menjadi bangsa yang merdeka. Mari kita belajar dari Tuhan dan Firman-Nya.

Thursday, April 28, 2011

Takut Akan Tuhan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 19-20

Dalam 2 pasal ini, inilah pertama kalinya Tuhan menunjukkan diri-Nya kepada seluruh bangsa Israel. Tuhan datang dalam embun yang kelam, dengan kilat dan guntur sehingga bangsa Israel menjadi takut dan tidak berani mendekat. Israel merasakan betapa kudusnya Tuhan, betapa kuasanya Tuhan sehingga mereka tidak berani untuk dekat-dekat agar mereka tidak mati.

Yang menarik dari kejadian ini adalah bahwa Tuhan melakukan semua ini agar Israel mengenal apa itu takut akan Tuhan. Tuhan menaruh takut akan Tuhan atas bangsa Israel agar mereka tidak berdosa. Tetapi sayangnya bila kita lihat kehidupan bangsa Israel, mereka tidak ada persekutuan yang erat setiap hari dengan Tuhan sehingga mereka tidak ada takut akan Tuhan setiap hari. Mereka hanya merasakan takut akan Tuhan jika Tuhan datang.

Tetapi kita hidup di jaman yang berbeda dan karena pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, kita tidak lagi perlu untuk naik ke gunung atau mempersembahkan korban untuk dapat menemui Tuhan. Hanya melalui Yesus sajalah kita dapat memiliki hubungan dan persekutuan dengan Tuhan. Dan yang kita perlu adalah untuk hidup setiap hari penuh dengan takut akan Tuhan. Agar kita tidak berdosa di hadapan Tuhan. Bila kita mengalami Tuhan seperti Israel mengalami Tuhan, maka kita akan ada rasa takut akan Tuhan, tetapi karena kita dapat bersekutu dengan-Nya setiap hari, maka kita akan dapat hidup dengan rasa takut akan Tuhan setiap hari agar ktia tidak berbuat dosa. Tetapi ingatlah rasa takut ini bukanlah rasa takut yang membuat kita tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya, tetapi adalah rasa takut karena mengenal kuasa dan kekudusan-Nya, sehingga kita tidak akan berani lagi berbuat dosa.

Jadi, marilah kita bersekutu dengan Tuhan setiap hari dan biarlah kita minta kepada Tuhan agar kita memiliki rasa takut akan Tuhan dalam hidup kita.

Wednesday, April 27, 2011

Anak-Anak Kecil

Pembacaan Alkitab: Matius 18

Banyak dari kita sering tidak memperdulikan pelayanan anak-anak. Mungkin kita merasa bahwa mereka masih kecil dan belum mengerti apa-apa, atau juga mungkin kita merasa bahwa kita saja mengalami kesusahan untuk mengerti Firman Tuhan apa lagi mereka yang masih kecil. Apapun alasan itu, tidaklah benar jika kita menganggap bahwa pelayanan anak-anak itu tidak penting atau hanya sekedar meenyibukkan mereka sewaktu orang tua mereka beribadah.

Justru Tuhan ingin agar kita mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kecil, sebab mereka perlu di isi dengan Firman Tuhan dan kebenaran selagi mereka masih polos, murni dan sebelum di isi dengan hal-hal dunia yang menghancurkan. Jika kita berpikir bahwa mereka tidak akan mengerti sebab kita saja kesusahan, maka kita meremehkan kuasa Tuhan. Sebab Tuhanlah yang membukakan arti dari Firman-Nya dan Ia sanggup membukakannya kepada siapapun juga baik anak-anak kecil, anak muda atau orang tua.

Jadi, marilah kita terus doakan anak-anak kecil yang ada di sekitar kita, ajari mereka dengan Firman Tuhan dan biarlah mereka mengenal kebenaran dari masa kecil mereka. Agar mereka tumbuh mengenal Kristus dan kebenaran-Nya. Maka dari itu janganlah kita anggap enteng pelayanan anak-anak, tetapi biarlah kita mendukungnya 100% dan jangan kita merasa risih ketika anak-anak kecil mempertanyakan kita, tetapi biarlah kita meminta hikmat Tuhan untuk dapat mengajari mereka akan kebenaran Kristus. Sebab inilah perintah Tuhan.

Tuesday, April 26, 2011

Percaya Kepada Tuhan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 16-18

Seperti bangsa Israel yang menggerutu kepada Musa, begitu juga kita sering menggerutu terhadap pastor/pemimpin kita dalam Tuhan. Bila kita diminta berjalan di suatu jalan oleh pemimpin kita, dan saat kita menemui tantangan, kita menggerutu dan menyalahkan pemimpin kita. Tetapi tahukah kita, bahwa ketika kita menggerutu itu, kita sebenarnya menggerutu kepada Tuhan? Sebab apa yang diminta oleh pemimpin kita biasanya adalah visi yang datang dari Tuhan.

Saat kita menerima visi dari pastor atau pimpinan kita, perlulah untuk kita menjalankannya dengan setia dan dengan bersandar kepada Tuhan. Jika kita hadapi tantangan, janganlah kita menggerutu, tetapi biarlah kita mengucap syukur dan meminta pertolongan Tuhan. Sebab hanya melalui tantanganlah kita dapat melihat kuasa Tuhan yang lebih dashyat lagi. Hanya melalui tantangan iman, ketaatan dan kesetiaan kita dilatih. Maka dari itu, biarlah kita lihat kembali apa yang Tuhan telah kerjakan sebelumnya dan biarlah kita percaya akan kuasa-Nya dan bukannya malah menggerutu.

Ketahuilah bahwa jika Tuhan yang mengutus, maka Ia juga yang akan memenuhi, memperlengkapi dan menuntun kita sampai garis akhir. Jadi, percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita.

Monday, April 25, 2011

Berdoa Dan Berpuasa

Pembacaan Alkitab: Matius 17

Kita tahu bahwa Israel sering berdoa dan berpuasa dan Tuhan Yesus sendiripun melakukannya. Bukan hanya dilakukan-Nya saat sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya, tetapi juga sebelum Ia memilih ke-dua belas murid-Nya. Kita tahu bahwa dengan berdoa dan berpuasa kita mematikan kedagingan kita dan kita mencari Tuhan. Dan dari sanalah kita menjadi lebih dekat kepada Tuhan, mendapatkan pewahyuan, rencana Tuhan dan sebagainya. Tetapi Yesus juga ajarkan pada kita bahwa dari berdoa dan berpuasa jugalah kita mendapatkan kuasa Tuhan. Sebab ketika murid-murid Yesus tidak dapat mengusir setan, Tuhan menjawab bahwa tipe yang itu tidak dapat diusir tanpa berdoa dan berpuasa.

Jadi, ketika kitaq berdoa dan berpuasa, bukanlah hanya untuk mendapatkan jawaban akan apa yang kita pertanyakan, tetapi itu adalah suatu sarana untuk kita lebih lagi mengenal Tuhan kita, mendapatkan pewahyuan dan rencana Tuhan atas hidup kita dan juga untuk kita mendapatkan kuasa untuk dapat melaksanakan rencana dan kehendak-Nya.

Maka dari itu, janganlah kita anggap enteng berdoa dan berpuasa, terlebih lagi, janganlah kta hanya berdoa dan berpuasa ketika kita hanya ingin mencari jawaban atas masalah kita. Tetapi biarlah kita berdoa dan berpuasa untuk makin dekat dengan Tuhan, mengerti rencana-Nya dan diperlengkapi untuk melaksanakannya.

Sunday, April 24, 2011

Tuhan Yang Melepaskan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 14-15

Tuhan membawa Israel berjalan keluar dari Mesir. I memimpin mereka dengan tiang api dan tiang awan yang ada di depan mereka memberikan mereka arah. Tetapi bukan hanya itu saja, Tuhan juga membiarkan Israel berjalan sediki memutar dan berbalik ke tempat di mana Tuhan membelah laut merah. Dan karena mereka berputar balik, hal ini membuat Firaun dan orang Mesir berpikir bahwa Israel tersesat di padang gurun. Tetapi yang Israel dan bangsa Mesir tidak ketahui adalah bahwa Tuhan dengan sengaja melakukan hal ini sehingga Ia dapat menunjukkan pada Israel dan Mesir bahwa Tuhan berkuasa dan akan melepaskan Israel dengan tangan yang kuat.

Di dalam kehidupan kita, mungkin kita mengalami hal yang sama seperti Israel. Mungkin kita merasa kalau kita sedang memutar-mutar atau tersesat, tetapi janganlah kita langsung menggerutu kepada pemimpin kita seperti Israel, tetapi biarlah kita mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Sebab Tuhan pasti memiliki maksud tertentu bila Ia mengijinkan kita melalui suatu hal. Yang dapat kita lakukan adalah berdiam diri di hadapan Tuhan, mencari wajah-Nya dan percaya kepada-Nya, karena Tuhan pasti akan melepaskan mereka yang percaya kepada-Nya dan Ia akan menunjukkan kuasa-Nya agar kita menjadi percaya, dan mengenal bahwa Dialah Tuhan.

Maka dari itu, marilah kita berhenti menggerutu setiap kali ada masalah yang kita hadapi. Tetapi marilah kita terus mencari Tuhan dan pimpinan-Nya, beriman dan percaya bahwa Tuhan akan melepaskan kita dengan tangan-Nya yang kuat!

Thursday, April 21, 2011

Berjalan Dengan Iman

Pembacaan Alkitab: Keluaran 11

Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan kita yang tidak kita mengerti akan mengapa hal itu terjadi atas kita. Seperti halnya Tuhan mengeraskan hati Firaun dari tulah demi tulah, tanpa pimpinan dan pewahyuan dari Tuhan, Musa dan Harun tidak akan mengerti mengapa Firaun tetap bersikeras hati. Para ahli sihir dan mereka yang ada di dekat Firaun pun sudah menyerah dan rela membiarkan Israel pergi tetapi hanya Firaun yang masih tetap keras hatinya. Tentunya bagi mereka hal ini sangat tidak masuk di akal, aneh dan tidak dapat dimengerti. Begitu juga terkadang hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan kita tidak dapat kita mengerti, mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal itu terjadi. Tetapi setelah kita melewatinya, dan melihat hasil yang Tuhan inginkan, maka kita akan mengerti mengapa hal-hal itu terjadi.

Mungkin kita atau orang yang kita sayangi mengalami sakit penyakit, ditipu dalam bisnis, susah mendapat pekerjaan, kecelakaan dan sebagainya. Hal-hal ini terjadi kadang memang karena kita yang tidak waspada atau tidak jaga diri, tetapi juga terkadang karena Tuhan yang ijinkan terjadi, sebagai suatu bagian dari rencana-Nya yang besar. Bila kita terus memutar otak kita dan terus mempertanyakan akan mengapa Tuhan biarkan hal itu terjadi, maka kita akan frustasi sendiri. Sebab tidak semuanya Tuhan akan tunjukkan kepada kita secara langsung. Tuhan memiliki rencana, pikiran dan waktu-Nya sendiri yang tidak kita ketahui, yang kita tidak dapat mengerti kecuali Tuhan sendir yang menyatakannya pada kita.

Oleh sebab itu, yang dapat kita lakukan adalah berjalan setiap hari seperti Musa, yaitu dengan bersekutu dengan Tuhan, membangun hubungan yang erat dengan-Nya sehingga kita mengenal suara-Nya, hati-Nya. Kita juga hanya bisa berjalan dengan iman atas Firman-Nya setiap hari, sebab itulah yang akan menjadi kekuatan bagi kita selagi menunggu waktu-Nya Tuhan. Jadi, biarlah kita berhenti membuat diri kita frustasi, marah akan hal-hal yang belum kita mengerti, tetapi biarlah kita belajar untuk berjalan dengan iman.

Wednesday, April 20, 2011

Terang Di Dalam Gelap

Pembacaan Alkitab: Keluaran 9-10

Seperti beberapa tulah yang terjadi di atas Mesir, yang di alami orlh Firaun dan rakyatnya tetapi hanya dilihat oleh orang Israel, begitu juga Tuhan akan membedakan kehidupan mereka yang percaya dan bersandar kepada-Nya dengan mereka yang tidak. Dan dengan demikian nama-Nya dimuliakan dan kuasa-Nya nyata.

Bila kita hidup setiap hari berdasarkan iman dalam Tuhan dan Firman-Nya dan hanya bersandar kepada-Nya, maka hidup kita ini akan penuh dengan janji-janji Tuhan. Kita akan alami kuasa-Nya, mujijat-Nya, pimpinan-Nya dan juga pewahyuan dan hikmat-Nya di dalam segala hal yang kita lakukan. Dengan pimpinan Tuhan dan hikmat-Nyalah kita menjadi berbeda dengan orang-orang lain yang tidak mau dipimpin oleh Tuhan. Seperti adanya terang di tanah tempat Israel berdiam dan gelap di seluruh Mesir, begitu juga dalam kehidupan kita ada Terang yang kekal. Dan dari Terang ini lah orang-orang dapat melihat perbedaan di dalam kehidupan kita dan kehidupan mereka. Tentunya bukanlah hal-hal materi yang penting, tetapi adanya kasih, sukacita, damai sejahtera dan pengharapan dalam kehidupan kitalah yang akan benar-benar membuat perbedaan. Walaupun di sekitar kita keadaannya gelap dan buruk, tetapi kita tidak terpengaruh oleh hal-hal itu, karena kita ada terang dan pengharapan dalam Tuhan. Justru saat dunia dilanda bencana atau masalah, di situlah terlihat siapa yang benar-benar bergantung kepada Tuhan dan Firman-Nya dan siapa yang tidak. Dengan begitu nyatalah bahwa Tuhan hidup di dalam kehidupan kita.

Oleh sebab itu, janganlah kita menggerutu dan mengeluh saat masalah datang, justru semua itu adalah kesempatan untuk kita dapat di pimpin oleh Tuhan, untuk kita melatih iman dan untuk kita dapat mengalami kuasa Tuhan. Jadi, marilah kita terus hidup beriman dan bersandar kepada Tuhan Yesus Kristus dalam segala aspek kehidupan kita.

Tuesday, April 19, 2011

Jangan Seperti Orang Farisi

Pembacaan Alkitab: Matius 15

Yesus adalah seorang yang penuh dengan belas kasihan dan penuh kasih. Oleh karena kasih-Nyalah Ia menyembuhkan, mengajar dan tentunya Ia juga menegur dengan keras. Teguran Yesus yang diucapkan kepada orang Farisi sangatlah keras, tetapi ini dilakukan-Nya agar mereka mau bertobat.

Yesus berkata bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang munafik. Mereka memuliakan Tuhan dengan bibir mereka tetapi hatinya jauh daripada Tuhan.Sebab walaupun mereka beribadah kepada Tuhan, mereka mengajarkan perintah manusia dan bukan perintah Tuhan.

Demikian jugalah kita harus waspada di dalam kehidupan kita. Jangan sampai kita menjadi seperti orang-orang Farisi ini. Jangan sampai pengetahuan kita dan segala aturan manusia mendahului Tuhan, Firman dan perintah-Nya. Janganlah kita juga menyembah dan memuji Tuhan hanya sekedar bernyanyi, sedangkan hati kita dan pikiran kita condong kepada hal yang lainnya.

Biarlah kita selalu kembali kepada Firman Tuhan. Bila ada yang membuat kita bimbang atau tidak tahu yang mana yang benar atau yang harus dilakukan, marilah kita kembali kepada Firman Tuhan untuk jawaban. Biarlah kita tidak mencari hikmat manusia dan mencari peraturan manusia, tetapi biarlah kita cari Firman dan perintah-perintah Tuhan. Dan juga biarlah hati kita terus penuh dengan kerendahan hati sehingga kita tidak bebal dan mau bertobat saat kita ditegur. Lebih lagi, biarlah apa yang kita baca dan renungkan dari Firman Tuhan kita lakukan dalam hidup kita setiap hari agar kita tidak menjadi orang-orang yang munafik. Bila kita gagal, janganlah kita putus asa dan menyerah, tetapi biarlah kita bertobat dan mau belajar kembali kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, marilah kita utamakan Firman dan perintah Tuhan di atas segala perintah dan aturan manusia.

Monday, April 18, 2011

Kuasa Tuhan Jauh Lebih Besar

Pembacaan Alkitab: Keluaran 7-8

Ketika Musa dan Harun melemparkan tongkat sehingga jadi ular seperti yang Tuhan perintahkan, para ahli-ahli sihir pun melakukan hal yang sama. Tetapi tongkat harun memakan tongakat-tongkat para ahli sihir itu. Dan saat Musa dan Harun melakukan ketiga tulah pertama yang Tuhan perintahkan dari darah, katak dan nyamuk, para ahli itu dapat meniru darah dan katak, tetapi tidak dapat meniru tulah nyamuk.

Dari kejadian-kejadian ini kita dapat lihat bagaimana kuasa Tuhan tidak ada bandingannya. Seperti para ahli sihir mencoba meniru kuasa Tuhan, begitu juga di jaman sekarang ini iblis mencoba meniru kuasa Tuhan. Sudah banyak kuasa gelap yang juga dapat menyembuhkan orang, tetapi tentunya dasarnya tidak sama. Contohnya, bila mau sembuh melalui dukun, tentunya ada tumbal yang harus dipersembahkan atau ada bayarannya. Sedangkan bila kita mau sembuh oleh kuasa Tuhan, kita hanya perlu percaya kepada Firman-Nya dan terus beriman dan berdoa sampai terjadi.

Jadi, sesungguhnya tidak ada kuasa seperti kuasa Allah kita, Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu janganlah kita terintimidasi atau terkecoh oleh tipu muslihat iblis, tetapi biarlah iman kita kuat di dalam Firman-Nya dan biarlah kita memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan dan Roh Kudus-Nya dengan bersekutu setiap hari. Ketahuilah dan hidupilah kebenaran bahwa kuasa Tuhan jauh lebih besar daripada kuasa di dunia ini dan kuasa itu ada di dalam kita bila Yesus tinggal di dalam kita. Jadi, hiduplah penuh dengan kemenangan di dalam Tuhan!

Sunday, April 17, 2011

Tuhanlah Allah

Pembacaan Alkitab: Keluaran 6

Secara manusia, Musa merasa tidak dapat lakukan apa-apa sebab dulu waktu masih muda, ia mencoba membantu Israel tetapi malah dimusuhi. Lalu sekarang, karena apa yang ia katakan pada Firaun, pekerjaan Israel jadi bertambah berat, sehingga Israel tidak mau mendengarkan Musa. Bila kita menjadi Musapun, mungkin kita akan merasakan hal yang sama, yaitu kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa, bahkan mungkin kita sudah hampir menyerah atau putus asa.

Tetapi Tuhan justru berfirman suatu hal yang bertolak belakang dari keadaan Musa pada waktu itu, dan begitu jugalah Tuhan berfirman dalam keadaan hidup kita. Apapun masalah, tantangan dan segala kesusahan yang kita lewati saat ini, Tuhan berjanji untuk menjaga dan memimpin kita, asalkan kita menjadikan-Nya Allah atas hidup kita dan kita menjadi umat-Nya. Yakni, Tuhanlah yang menjadi no. 1 dan segala pujian dan sembah kita hanyalah kepada-Nya dan bukan kepada hal-hal atau orang lain.

Tuhan telah berfirman dan sisanya tergantung apakah kita mau percaya atau tidak. Maukah kita melangkah dengan iman di dalam Tuhan untuk melawan semua keadaan kita dan berjalan dengan Tuhan? Ataukah kita akan menyerah begitu saja terhadap keadaan kita tanpa mengalami Tuhan di dalam perjalanan hidup kita?

Ini adalah pilihan kita setiap hari. Karena itu, marilah kita memilih yang benar, yaitu untuk kita jangan putus asa dan menyerah. Tetapi biarlah kita terus percaya dan bersandar kepada Tuhan, beriman dan melangkah sesuai dengan Firman dan Kebenaran-Nya. Marilah kita jadikan Tuhan sebagai Allah di dalam hidup kita.

Saturday, April 16, 2011

Janji-Janji Tuhan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 4-5

Ketika Israel melihat mujijat-mujijat yang Tuhan lakukan melalui Musa dan dengar bahwa Tuhan mengindahkan seruan mereka, mereka menjadi percaya dan berharap bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dengan segera. Tetapi saat semua itu tidak berjalan sesuai dengan harapan mereka, yakni, mereka malah di tambah berat pekerjaannya oleh Firaun, maka mereka malah menggerutu dan mengeluh kepada Musa dan Harun.

Berapa sering kita juga lakukan hal yang sama? Ketika kita mendengar akan janji Tuhan melalui khotbah pendeta, kesaksian orang, ajaran orang ataupun dari Alkitab sendiri, berapa banyak dari kita yang langsung ingin melihat janji itu terjadi di dalam hidup kita sesuai dengan apa yang kita inginkan?

Tidaklah salah untuk langsung berharap kepada Firman Tuhan dan janji-janji-Nya. Hanya saja kita juga perlu mengerti bahwa jalan Tuhan dan waktu Tuhan tidak sama dengan jalan dan waktu kita. Apa yang kita pikir baik untuk kita, yakni secepatnya terjadi janji Tuhan dengan cara yang kita pikirkan, belum tentu yang terbaik bagi kita di mata Tuhan.

Jadi janganlah kita langsung putus asa, menyerah ataupun menyalahkan Tuhan atau orang yang membagikan janji Tuhan itu dan jangan juga kita sampai tidak percaya lagi kepada Firman Tuhan. Tetapi biarlah kita bersabar dengan iman dan terus percaya, berdoa dan memproklamasikan janji-janji Tuhan itu dalam hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang terbaik dan mengerjakan yang terbaik bagi kita semua.

Jadi, janganlah kita mengotakkan Tuhan dalam kotak kita, tetapi biarlah kita buka pikiran kita lebar-lebar sebab cara Tuhan jauh melebihi apa yang dapat kita pikirkan. Oleh sebab itu, marilah kita percaya penuh kepada janji-janji Tuhan tanpa gerutu dan putus asa. Sebab apa yang difirmankan-Nya pasti akan terjadi.

Friday, April 15, 2011

Berimanlah!

Pembacaan Alkitab: Matius 14

Pernahkah kita dalam kehidupan kita ini meminta kepada Tuhan mampukan kita melakukan sesuatu? Pernahkah kita, setelah diberikan pada kita kemampuan itu, ketika kita melangkah dan melakukan hal dengan kemampuan itu, kita menjadi takut dan akhirnya tidak menyelesaikannya dan sia-sialah kemampuan yang Tuhan telah berikan.

Itulah yang dialami oleh Petrus. Ia meminta kepada Tuhan untuk memampukan dia berjalan di atas air untuk datang kepada Yesus. Langkah pertama yang ia ambil sukses sebab ia percaya kepada Yesus yang berkata padanya, "Datanglah!", Tetapi karena imannya yang kurang percaya kepada kuasa Tuhan, ketika ia merasakan tiupan angin ia menjadi takut dan hilanglah kemampuan itu.

Seringkali saat kita melihat orang-orang percaya melakukan mujijat atau saat membaca akan ha-hal dashayt yang dilakukan oleh orang-orang percaya di Alkitab, kita juga ingin melakukan hal yang sama. Lalu kita berdoa kepada Tuhan agar kita juga dapat melakukan hal yang sama, bahkan lebih besar lagi. Tetapi seringkali juga, iman kita kurang kuat di dalam Tuhan sehingga saat kita mulai melakukan mujijat Tuhan, dan mungkin melihat ketidak-mungkinannya secara manusia, maka kita menjadi kurang percaya, iman kita menjadi kecil lagi dan hilanglah kemampuan itu. Misalnya, bila kita menginginkan untuk dapat menyembuhkan orang, mungkin pada awalnya kita dapat berdoa bagi yang sakit batuk pilek dan ia sembuh. Tetapi ketika kita melihat lagi bahwa ada juga yang sakit kanker atau tumor, kita mulai takut karena ini penyakit yang jauh lebih bahaya. Dan melihat hal itu, iman kita kadang menjadi kecil.

Tetapi marilah kita sadari bahwa apapun itu, Tuhan kita jauh lebih besar dan Ia dapat memampukan kita. Kita hanya perlu untuk benar-benar percaya dan beriman kepada-Nya. Janganlah kita biarkan hal-hal yang di dunia ini menakutkan kita dan membuat iman kita menjadi kecil, sebab bagi Allah dan bagi mereka yang percaya kepada-Nya tidak ada hal yang mustahil. Maka dari itu, marilah kita terus latih iman kita dan pantang menyerah!

Thursday, April 14, 2011

Berhenti Membuat Alasan

Pembacaan Alkitab: Keluaran 2-3

Seringkali kita berlaku seperti Musa, di mana kita kadang banyak sekali alasan untuk tidak melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan. Musa mulai dengan bahwa dirinya bukan siapa-siapa, lalu bagaimana dengan persepsi orang Israel, bagaimana menangani Firaun dan bagaimana ia dapat berbicara sebab ia tidak pandai bicara. Banyak sekali alasan yang Musa berikan, tetapi semuanya itu bukanlah apa-apa di mata Tuhan.

Kitapun berlaku demikian saat Tuhan memanggil kita untuk melakukan perintah-Nya. Mungkin kita beralasan bahwa kita bukan siapa-siapa, mana bisa kita berbicara secara terus terang kepada yang lebih berkuasa atau lebih tua. Mungkin juga kita beralasan akan bagaimana persepsi orang akan apa yang akan kita lakukan nanti. Kita juga mungkin beralasan akan bagaimana caranya kita menangani masalah yang akan datang. Atau, kita juga akan memakai kelemahan kita sendiri sebagai alasan.

Apapun alasan kita, bila kita seperti Musa yang terus diam di hadirat Tuhan dan mendengarkan jawaban Tuhan, maka kita akan tahu dan mengerti bahwa bagi Tuhan semuanya itu tidak ada apa-apanya. Bila Tuhan yang mengutus, maka Ia pula yang akan memperlengkapi. Bila Tuhan yang memerintahkan, maka Tuhanlah yang akan bekerja melalui apa yang kita kerjakan. Tuhanlah yang akan menyertai kita selama kita melakukan Firman-Nya.

Maka dari itu, marilah kita buang segala alasan-alasan kita untuk dapat melakukan Firman Tuhan. Alasan apapun itu, Firman yang manapun, bila kita bersandar kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan memperlengkapi dan menyertai kita. Kita hanya perlu keluar dari tmpat nyaman kita, berhenti membuat alasan dan melangkah dengan iman menuju rencan dan panggilan-Nya dalam Firman-Nya. Jadi, marilah kita berhenti membuat alasan dan ambil langkah iman!

Wednesday, April 13, 2011

Tipu Daya Iblis

Pembacaan Alkitab: Keluaran 1

Bangsa Israel sangat diberkati Tuhan sehingga di tanah asingpun, mereka dapat terus berkembang dan bertambah banyak. Sampai-sampai, Firaun, Raja Mesir, yang baru naik menggantikan yang lama, menjadi takut dan terintimidasi karena banyaknya bangsa Israel. Sehingga Firaun menindas bangsa Israel dengan kejam agar mereka takut akan Firaun dan tidak akan berani memberontak.

Hal yang sama terjadi terhadap kita orang-orang percaya. Makin hari makin banyak orang yang percaya kepada Tuhan, dan iblispun menjadi takut sebab makin banyak potensi yang dapat membawa makin banyak orang untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, iblis menindas, menipu dan memperdayai kita sehingga kita menjadi takut dan tidak berani untuk memberitakan injil ataupun bersaksi, melakukan mujijat dan sebagainya. Dengan berbagai macam cara iblis mencoba untuk membungkam kita orang percaya agar kita tidak makin banyak dan tidak makin berapi-api dan cinta akan Tuhan. Iblis tahu akan potensi kita di dalam Tuhan, dan sebelum kita menyadarinya, ia menindas kita, mengintimidasi kita sehingga kita tidak berani dan hilang api itu.

Mengenal kebenaran ini, marilah kita sadar bahwa Tuhan telah mempersiapkan suatu rencana yang besar bagi setiap dari kita. Marilah kita buang segala rasa takut dan malu dan kenakanlah keberanian yang datang dari Tuhan untuk memberitakan kebenaran dan injil keselamatan serta melakukan mujijat. Marilah kita datang kepada Tuhan dan tolaklah iblis dengan segala tipu dayanya yang memperdaya kita sehingga kita merasa kita tidak bisa apa-apa di dalam Tuhan. Marilah kita bangkit dan sadar bahwa Tuhan yang besar dengan kuasa-Nya ada di dalam hidup kita, oleh karena itu kita dapat melakukan hal-hal yang besar bila kita beriman.

Bila Tuhan ada di sisi kita, siapakah lawan kita? Tidak Ada!

Tuesday, April 12, 2011

Visi dan Panggilan Tuhan

Pembacaan Alkitab: Kejadian 49-50

Seperti Yakub memberkati setiap anak-anaknya dengan berkat masing, masing, begitu juga Tuhan telah menetapkan bagi kita jalan, visi, panggilan dan berkat kita masing-masing.

Setiap dari kita diciptakan khusus untuk memenuhi suatu panggilan dan tugas di dunia ini, sebelum Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Yakni, setiap dari ktia diberikan visi dan tujuan hidup. Semuanya itu telah Tuhan atur dari awalnya sehingga di mana kita dilahirkan, keluarga di mana kita dibesarkan, serta lingkungan kita, itulah yang membentuk kita. Tetapi tentunya juga piihan-pilihan yang kita buat dalam hidup kita, baik itu sesuai dengan rencana Allah atau bukan, itu menimbulkan pengaruh terhadap pembentukan hidup kita. Tetapi bila kita membuka hati dan hidup kita kepada Tuhan tentunya Tuhan akan memimpin kita menjadi seperti yang Tuhan rencanakan sejak awal.

Maka dari itu, Biarlah kita mulai berjalan dengan visi dan panggilan yang dari Tuhan dan bukan visi atau ambisi dari diri kita sendiri. Marilah kita mulai berdoa, membaca Firman, bersekutu dengan Tuhan dan Roh Kudus, untuk mencari isi hati-Nya, rencana-Nya, visi dan panggilan-Nya bagi hidup kita dan keluarga yang kita pimpin atau akan kita pimpin. Biarlah setiap langkah hidup kita sesuai dengan Firman-Nya dan rencana-Nya. Sehingga kita berjalan menuju kepenuhan akan rencana dan panggilan-Nya.

Monday, April 11, 2011

Hati, Telinga, dan Mata yang Terbuka

Pembacaan Alkitab: Matius 13

Pada saat Yesus mengajar dengan perumpamaan, ada 2 tipe orang yang hadir, mereka yang hati, telinga dan matanya terbuka dan mereka yang hatinya tebal, telinganya berat mendengar dan matanya tertutup. Terhadap mereka yang hati, telinga dan matanya terbuka, Tuhan menceritakan arti dari perumpamaan dan juga rahasia kerajaan Sorga. Sedangkan kepada mereka yang hati, telinga dan matanya tertutup, tidak ada pewahyuan sama sekali.

Yang manakah kita di dalam kehidupan kekristenan kita bersama dengan Tuhan? Apakah hati kita susah untuk menangkap Firman Tuhan? Apakah telinga kita berat untuk mendengar teguran Tuhan dan apakah mata kita tertutup untuk melihat mujijat dan jalan Tuhan? Ataukah kita orang yang membuka hati, telinga dan mata kita terhadap Firman, teguran dan jalan Tuhan?

Hanya kepada mereka yang mau melembutkan hatinya terhadap Firman Tuhan baru dapat diberikan pengertian akan Firman-Nya, rencana-Nya dan jalan-Nya. Hanya kepada mereka yang telinganya mau mendengar dan matanya mau melihat diberikan jalan dan rahasia-rahasia Sorgawi.

Hati yang tebal berbicara akan hati yang sombong dan hati terluka sedemikan rupa sehingga ditutupi oleh banyak hal lainnya agar ia tidak membiarkan orang lain atau Tuhan menyentuh hatinya. Telinga yang berat mendengar berbicara akan kita yang susah diajar, susah ditegur dan yang keras kepala.  Mata yang tertutup berbicara akan kita yang jalan tanpa memiliki visi dan tujuan dalam hidup kita.

Maka dari itu, marilah kita periksa hidup kita sehari-hari dan bukan hanya pada saat ditegur atau diingatkan.  Marilah kita buang segala ketebalan hati, kesombongan hati yang ada dan biarlah hati kita terbuka untuk Tuhan. Marilah kita buang kekeras-kepalaan kita dan buka telinga untuk mendengar ajaran, teguran dan nasihat Tuhan dan janganlah kita kabur dari kebenaran dengan menutup telinga kita. Marilah juga kita buka mata kita untuk melihat mujijat dan jalan yang Tuhan telah tunjukkan di depan kita sehingga kita tidak lagi berjalan tanpa tujuan, tetapi kita memiliki visi yang dari Tuhan.

Sunday, April 10, 2011

Penjagaan Tuhan

Pembacaan Alkitab: Kejadian 47-48

Melalui Yusuf, Israel dapat memiliki tempat tinggal yang paling baik di tanah Mesir dengan memiliki makanan yang cukup yang disediakan oleh Yusuf, sedangkan seluruh rakyat Mesir harus menjual segala harta mereka tahun demi tahun sampai habis semuanya hanya untuk memiliki makanan yang cukup selama masa kelaparan itu.

Sungguh luar biasa perlindungan Tuhan atas umat-Nya dan sungguh luar biasa rencana Tuhan bagi umat-Nya. Israel yang mendapatkan kasih Firaun melalui Yusuf itu benar-benar hanya kasih anugrah Tuhan.

Begitu juga kehidupan kita, bila kita taat dan setia kepada Tuhan, mengikuti jalan Tuhan dengan seksama, maka kita akan melihat perlindungan Tuhan, penyertaan-Nya dan rencana-Nya terjadi di dalam kehidupan kita. Kita akan mendapatkan perkenanan dan kasih dari orang-orang di sekitar kita dan tentunya dari Tuhan sendiri. Walaupun orang-orang di sekitar kita mengalami kesusahan, kita mendapatkan kekuatan untuk melewati kesusahan yang sama dan selalu dijaga Tuhan seperti Tuhan menjaga Israel.

Maka dari itu, marilah kita berserah kepada Tuhan dan lakukanlah Firman-Nya maka Tuhan yang empunya segalanya akan menyertai dan menjaga kehidupan kita.

Saturday, April 9, 2011

Tuhan Tahu

Pembacaan Alkitab: Kejadian 45-46

Dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, kita dapat melihat bahwa apa yang direncanakan Tuhan sejak awal telah terjadi. Melalui Yusuf, keluarganya dapat selamat dari kelaparan yang terjadi selama 7 tahun. Apa yang dilalui oleh Yusuf selama hidupnya tidak lagi di ingatnya sebagai suatu kepahitan dalam hidupnya sebab ia mengerti bahwa segalanya itu adalah rencana Tuhan untuk membawa keselamatan seluruh Israel.

Dari sini kita dapat belajar bahwa Tuhan tidak membiarkan kita melewati hal-hal di hidup kita tanpa sebab. Segala yang kita lewati, segala yang kita alami, Tuhan tahu dan ijinkan. Mungkin  pada awalnya terlihat tidak adil, karena apa yang harus kita lewati, tetapi bila kita terus setia dan taat kepada Tuhan sampai pada akhirnya, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita.

Lihat saja kehidupan Yusuf, dia di benci oleh saudaranya, hampir di bunuh, di jual sebagai budak, dilecehkan dan dipenjara karena kebenaran. Bukankah ini semua tidak adil bagi Yusuf? Tetapi Yusuf tidak fokus kepada apa yang dialaminya, tetapi fokusnya tetap kepada Tuhan dan ia tetap hidup bersama dengan Tuhan. Dan ia dapat melewati semuanya itu sampai apa yang Tuhan rencanakan bagi hidupnya dan keluarganya terjadi.

Oleh sebab itu, marilah kita juga belajar dari Yusuf, untuk tidak fokus kepada masalah dan hal-hal yang kita alami. Seberapa buruknya keadaan kita, apa yang kita lewati, janganlah kita menjadi putus asa dan menjadi berhenti mencari Tuhan, tetapi kuatkan dan teguhkanlah iman kita dan ketahuilah bahwa Tuhan tahu akan apa yang terjadi di kehidupan kita dan Ia membiarkannya itu terjadi untuk kemuliaan yang jauh lebih besar pada akhirnya. Maka dari itu marilah kita terus taat dan setia, tanpa goyah terus hidup dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Friday, April 8, 2011

Tanggung Jawab

Pembacaan Alkitab: Kejadian 43-44

Dari semua anak-anak Israel, hanya satu yang berani untuk mengajukan dirinya sebagai tanggungan bila-bila terjadi apa-apa terhadap Benyamin, orang itu ialah Yehuda. Walaupun ia bukan anak sulung, tetapi Yehuda bersikap seperti anak sulung yang bertanggung jawab atas adik-adiknya.

Sungguh luar biasa sikap hati Yehuda yang rela berkorban, tidak memikirkan dirinya sendiri agar seluruh keluarganya masih dapat makan. Yehuda di sini berani maju untuk mengambil tanggung jawab yang seharusnya bukan menajdi miliknya, tetapi karena tidak ada yang berani maju, maka majulah ia.

Kita dapat belajar dari sini bahwa setiap dari kita memiliki tanggung jawab masing-masing, sebagai orang tua, anak, kakak, adik, pekerja, pengusaha, pelajar, dan sebagainya. Tentunya kita mengenal tanggung jawab kita di dunia ini dan kitapun melakukannya. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah kita melakukan tanggung jawab itu dengan terpaksa, dengan berat hati atau dengan setengah hati? Marilah kita periksa hati kita.

Bukan hanya itu saja, Tuhan juga telah tempatkan setiap dari kita di tempat masing-masing di mana kita dapat menjadi saksi dan berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Bila kita lihat, banyak orang di sekitar kita yang mungkin membutuhkan bantuan kita, membutuhkan penghiburan, membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Dan kita tahu bahwa kita dapat membantu mereka, kita dapat menghibur dan juga dapat memberitakan akan keselamtan dan anugrah Tuhan Yesus Kristus. Tetapi, apakah ktia lakukan hal itu? Di manakah tanggung jawab kita kepada Tuhan?

Marilah kita berdiri dan maju seperti Yehuda yang mengambil tindakan dan tanggung jawab dalam apa yang Tuhan berikan. Biarlah kita lakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pemberita Injil dan sebagai anak-anak Tuhan. Biarlah dari kehidupan kita terpancar kasih dan kehidupan Tuhan Yesus Kristus.

Thursday, April 7, 2011

Tuhan Melebihi Bait Allah

Pembacaan Alkitab: Matius 12

Di dalam gereja, seringkali kita melihat banyaknya adat istiadat dan hukum yang perlu kita jalani. Dan dengan mudah kita menjadi terjerat akan jebakan iblis, yaitu menjadi lebih mementingkan hukum, adat istiadat dan tata cara gereja berjalan daripada Tuhan sendiri. Oleh sebab itulah Tuhan Yesus menegur kita seperti Ia menegur orang-orang Farisi, yaitu bahwa Tuhan melebihi bait Allah. Tuhan melebihi gereja, tata cara, atau adat istiadat gereja.

Kita harus ingat bahwa tidak ada aturan yang Tuhan berikan untuk bagaimana gereja seharusnya, sebab tidak ada batas bagi siapapun untuk datang menyembah Tuhan, membagikan Firman atau mendengarkan Firman. Tentunya kita juga tidak boleh berlaku sembarangan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Banyak dari tata cara dan adat istiadat gereja terbuat berdasarkan Firman Tuhan, tetapi ingatlah bahwa itu tidak melebihi Firman Tuhan itu sendiri.Banyak dari kita yang mungkin telah tertiipu dan merasa bahwa gereja itu harus begini dan begitu, sehingga bila kita melihat sesuatu di gereja yang tidak sesuai dengan apa yagn di pikiran kita akan seperti apa gereja itu, maka kita akan merasa kecewa dan akhirnya bila berterus-terusan akan mengakibatkan jiwa kita terhilang dari Tuhan. Bila kita memiliki suatu gambaran akan seperti apa gereja itu seharusnya, marilah kita kembali lagi kepada Firman Tuhan dan Tuhan sendiri. Janganlah kita menghakimi, sebab semua itu hanyalah sarana untuk membantu kita, membimbing kita sehingga kita dapat bertumbuh di dalam Kristus.

Jadi gereja bukanlah no. 1, tetapi Tuhan lah no. 1. Dan ini bukan berarti kita tidak ke gereja atau tidak perduli gereja berjalan seperti apa, tetapi bila kita menjadikan Tuhan no 1, tentunya kita ingin gereja berjalan dengan rapi seperti Tuhan kita juga rapi, oleh sebab itu ada tata cara dan adat istiadat. Tetapi janganlah biarkan adat istiadat ini mengikat kita dan mengalihkan fokus kita daripada Tuhan. Fokus kita harus tetap Tuhan di dalam hidup kita dan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Wednesday, April 6, 2011

Pembentukan Hidup

Pembacaan Alkitab: Kejadian 41-42

Ketika kita melihat kisah Yusuf, maka kita melihat bagaimana naik dan turunnya ia di dalam kehidupannya. Yusuf tadinya berada di tempat yang tinggi karena ia anak kesayangan, tetepi kemudian ia turun ke tempat yang paling rendah dan dijual menjadi budak. Lalu ia di angkat menjadi orang- kedua di rumah Potifar, tetapi kemudian ia diturunkan lagi menjadi tahanan di dalam penjara. Dan akhirnya ia di tinggikan melebihi hal-hal yang sebelumnya, ia di tinggikan menjadi tangan kanan dan orang-kedua di seluruh Mesir. Sungguh luar biasa Tuhan kita itu. Ia membawa Yusuf melalui lembah dan gunung selama bertahun-tahun sebelum mimpi yang diberikan kepada Yusuf terjadi. Selama 13 tahun Yusuf melewati naik dan turun dan setelah itu tambah 7 tahun lagi sebelum Yusuf melihat mimpi yang Tuhan berikan terjadi atas hidupnya.

Sesungguhnya, hal yang sama mungkin kita alami dalam kehidupan kita dalam Kristus. Sebab kita masih perlu terus dibentuk dan diubah sehingga kita menjadi seperti yang Ia telah tetapkan. Mungkin kita mengalami naik turunnya hidup, bisa jadi dari kita yang begitu sukses dan luar biasa kekayaannya sehingga menjadi orang yang kehilangan segalanya. Atau mungkin tidak separah itu, tetapi kita semua mengalami perubahan, pembentukan yang Tuhan siapkan bagi kita. Dan jika kita melihat kepada akhirnya, di mana kita dapat bersama-sama dengan Tuhan melakukan apa yang telah direncanakan-Nya, maka semua penderitaan, pembentukan, dan perubahan yang kita alami tidak ada apa-apanya.

Oleh sebab itu, marilah kita mengucap syukur senantiasa, percaya dan beriman bahwa Tuhan yang sedang membentuk kita akan membawa kita kepada tanah perjanjian kita dan akan membawa ktia sampai garis akhir. Dan marilah kita taat dan setia sampai akhirnya. Mintalah pimpinan Roh Kudus dan kekuatan dari-Nya untuk melewati segala perubahan dan pembentukan dalam hidup kita.

Tuesday, April 5, 2011

Marilah Datang Kepada Tuhan

Pembacaan Alkitab: Matius 11

Yesus memperingati kita seperti Ia memperingati kota-kota yang belum bertobat. Walaupun kita telah melihat mujizat terjadi, seringkali kita masih saja tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Seringkali kita masih saja mengandalkan kekuatan kita sendiri dan tidak bergantung kepada Tuhan. Sedangkan yang Tuhan inginkan adalah untuk kita mengenal-Nya lebih dalam lagi, untuk kita lebih beriman dan percaya kepada-Nya. Oleh sebab itulah Yesus menegur, agar kita bertobat dan percaya penuh kepada-Nya.

Yesus tidak hanya menegur, tetapi seperti yang sudah-sudah dilakukan-Nya, Ia memberikan jalan keluar kepada kita semua. Yesus ajarkan bahwa tidak ada yang mengenal Bapa selain daripada Anak dan orang yang kepadanya Ia berkenan untuk menyatakannya. Jadi kita tidak akan dapat mengenal Tuhan kita tanpa Tuhan sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada kita.

Jadi apakah yang dapat kita lakukan agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada kita? Apakah itu melakukan segala pekerjaan baik? Apakah itu menyumbangkan banyak dana dan tenaga? Apakah itu ke gereja setiap minggu? Hal-hal ini tentu baik untuk kita lakukan sebagai teladan, tetapi yang Tuhan lebih rindukan adalah agar kita datang kepada-Nya.

Oleh sebab itu, Yesus katakan, "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rencdah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Tuhan tahu bahwa banyak dari kita yang mencoba mengenal Tuhan dengan cara kita sendiri, dengan cara-cara yang kita sebutkan di atas tadi dan mungkin cara-cara yang lain. Tetapi hanya satu kunci bagaimana kita dapat mengenal Tuhan lebih dalam lagi, yaitu untuk kita datang kepada-Nya dan belajar daripada-Nya. Ketika kita mencari-Nya, Tuhan akan memberikan pada kita kuk yang memang milik kita, yang dapat kita tanggung, yang dapat membawa kita kepada kesempurnaan di dalam-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita datang kepada Tuhan setiap hari, untuk mengenal Dia, belajar daripada-Nya dan memikul kuk yang Ia telah siapkan bagi kita.

Monday, April 4, 2011

Menjadi Berkat

Pembacaan Alkitab: Kejadian 39-40

Tuhan menyertai Yusuf di manapun ia berada dan apapun yang ia lakukan. Dalam hidupnya, ia mendapatkan perkenanan Tuhan dan manusia. Baik ia bekerja di padang, di dalam rumah ataupun ketika ia dipenjara, Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia menjadi kesayangan orang-orang di sekitarnya. Apa yang ia lakukan itu menjadi berkat dan orang-orang di sekitarnya dapat melihat bahwa Tuhan menyertainya. Sungguh luar biasa penyertaan Tuhan atas Yusuf sehingga kehidupannya menjadi saksi akan kuasa Tuhan.

Demikian jugalah kehidupan kita seharusnya menjadi teladan, contoh dan berkat di manapun Tuhan menempatkan kita. Baik itu di rumah dalam keluarga, di tempat kerja, di sekolah, melakukan bisnis, biarlah kita lakuakn semua itu dengan sukacita dan dengan hati yang murni dan tulus. Janganlah kita menggerutu, sebab hal itu tidak akan membawa berkat Tuhan.Tetapi biarlah kita seperti Yusuf yang terus taat dan setia kepada Tuhan menjalankan hidupnya di manapun Tuhan tempatkan.

Tetapi lebih dari itu, kita dapat melihat iman Yusuf yang besar terhadap Tuhan. Ia menyatakan bahwa Tuhanlah yang menyingkapkan arti mimpi, walaupun ia sendiri belum pernah mengartikan mimpi. Dari imannya ini, kita tahu bahwa selama ia bekerja di bawah Potifar dan di penjara ia percaya dan beriman kepada Tuhan, bahwa Tuhan yang akan menjaga dan menyertainya. Dan inilah yang perlu kita lakukan juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Marilah kita percaya dan beriman kepada Tuhan bahwa Ia yang akan menyertai kita dan menjaga kita. Tuhanlah yang empunya berkat dan saat kita menyerahkan seluruh hidup kita pada-Nya, Ia yang akan mencurahkan kuasa-Nya atas kita sehingga melalui kita orang-orang mengenal Tuhan.

Sunday, April 3, 2011

Integritas

Pembacaan Alkitab: Kejadian 38

Yehuda memiliki menantu yang bernama Tamar dan karena 2 dari anak Yehuda meninggal dan belum sempat memberikan keturunan melalui Tamar, maka Yehuda meminta Tamar mennggu agar anaknya yang ke-3, yaitu Syela, jadi besar baru Tamar akan diberikan kepada Syela. Tetapi Yehuda tidak menetapi janjinya kepada Tamar, sehingga Tamarpun melakukan hal yang memalukan bagi Yehuda.

Dari kisah Yehuda ini kita dapat belajar dari kesalahan Yehuda yang tidak menetapi apa yang dijanjikannya. Yehuda bisa dikatakan tidak memiliki integritas antara sesama manusia. Jika Yehuda tidak dapat menjaga integritas di hadapan orang-orang yang kelihatan bagaimana dengan menjaga integritas di hadapan Tuhan yang adalah Roh dan tidak kelihatan?

Yehuda tidak menetapi janjinya karena ia takut kehilangan anaknya, sebab 2 anaknya mati ketika mereka bersama dengan Tamar. Tetapi yang Yehuda tidak keathui adalah bahwa Tuhanlah yang menghukum anak-anaknya karena perbuatan jahat mereka. Oleh sebab itu, appaun alasan kita untuk tidak menjaga integritas dalam hidup kita, buanglah itu. Semua itu hanyalah alasan belaka.

Jadi marilah kita bertobat dan biarlah kita hidup dengan integritas. Bila kita mengatakan iya, maka iya, bila tidak, maka tidak. Janganlah kita berkata A dan tidak melakukan A, atau kita berkata B, sedangkan kelakukan kita mencerminkan kebalikannya. Marilah kita dengan integritas di hadapan manusia dan Tuhan.

Saturday, April 2, 2011

Jangan Iri Hati

Pembacaan Alkitab: Kejadian 36-37

Dalam keluarga Yakub, di antara anak-anaknya, Yusuflah yang paling disayangi oleh Yakub. Hal ini dikarenakan bahwa Yusuf adalah anak pertama yang di tunggu-tunggu sedemikan lama dari istri yang paling di sayanginya, yaitu Rahel. Oleh sebab itu sangat sayanglah ia kepada Yusuf. Tetapi hal ini menimbulkan masalah dalam keluarga Yakub, terutama antara anak-anaknya sendiri. Tentunya saudara-saudara Yusuf menjadi iri kepadanya karena Yusuf mendapatkan yang terbaik dari ayah mereka. Ditambah lagi sikap Yusuf yang taat dan selalu melaporkan apa adanya kepada ayahnya, termasuk kejahatan saudara-saudaranya. Oleh sebab itu, makin bencilah saudara-saudara Yusuf kepadanya, sehingga sampai suatu saat mereka bertekad untuk membunuh Yusuf.

Sekarang, marilah kita perhatikan hati dan kehidupan kita. Adakah iri hati di dalam diri kita? Iri kepada saudara kita sendiri, iri kepada sesama teman, iri kepada sesama pelayan Tuhan, iri kepada tetangga dan sebagainya? Bila kita ada sedikti saja iri hati dalam hati kita, maka itu seperti peribahasa yang berkata, "nila setitik rusak susu sebelanga". Hanya karena iri hati yang kecil dalam hati kita, maka rusaklah seluruh kehidupan kita. Kecuali bila kita bertobat dan membuang rasa iri hati itu. Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa bila kita iri kepada saudara kita, maka kita sudah seperti membunuh. Sebab dari iri hati maka akan muncul kebencian yang dalam sehingga membuat kita ingin membunuh seseorang. Dan inilah yang terjadi kepada saudara-saudara Yusuf. Dan penyebabnya dari iri hati adalah ingin memiliki apa yang tidak kita miliki, seperti saudara-saudara Yusuf yang ingin juga di sayangi oleh Yakub seperti Yakub mengasihi Yusuf.

Maka dari itu, marilah kita jaga hati kita setiap saat. Walaupun bukanlah hal yang mudah, tetapi ketahuilah bahwa di dalam Tuhan ada damai, pengampunan dan kepuasan. Jadi bila kita mengerti kasih Tuhan dan bahwa di dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan, maka kita tidak akan lagi menginginkan apa yang bukan milik kita, tetapi kita akan dengan tenang dan dengan iman percaya bahwa Tuhan yang mengerti segala kebutuhan kita akan mencukupi dan akan memberikan pada kita kepuasan. Maka dari itu, marilah kita berpaling kepada Yesus, carilah kehendak-Nya, dan bertobatlah dari segala iri hati dan mengingini milik orang.

Friday, April 1, 2011

Domba Di Antara Serigala

Matius 10

Seperti Tuhan mengutus para murid-Nya, begitu juga Tuhan mengutus kita semua untuk memberitakan kabar baik pada dunia.

Tuhan berkata bahwa Ia mengutus kita seperti mengutus domba ke tengah-tengah serigala. Dan itulah keadaan kita di dalam dunia ini. Banyak hal di dunia ini yang dapat mencengkram kita dan menyeret kita kembali kepada dosa dan kematian. Tetapi bukan hanya itu saja, banyak orang di dunia ini yang tidak akan suka dengan pemberitaan Injil yang kita lakukan dan mereka akan melakukan hal-hall yang akan menyengsarakan kita.

Tuhan mengetahui semua ini, maka dari itu Ia sudah memberikan pada kita jawaban atas semuanya ini. Tuhan mengajarkan agar kita cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati. Ia juga memberikan pada kita janji-Nya yaitu bahwa Roh Kudus-Nyalah yang akan berkata-kata melalui kita bila saatnya diperlukan. Intinya adalah bila kita melakukan perintah Tuhan apapun harga yang harus kita bayar, apapun yang harus kita lewati, Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan Ia yang akan menolong kita dengan apa yang kita perlukan dan tepat pada waktunya.

Oleh sebab itu janganlah kita kuatir akan apapun juga bila kita menghidupi hidup dalam Kristus dan melakukan Firman-Nya, sebab Tuhan mengenal dan akan menjaga kita. Tetapi juga, janganlah kita berdiam diri saja, baiklah kita lakuakn Firman Tuhan, apa yang Tuhan sampaikan pada kita melalui khotbah, pembacaan Alkitab, saat teduh kita dan sebagainya, biarlah kita beritakan dan sampaikan hal itu dunia dan bagikanlah kata-kata yang membangun kepada saudara-saudari kita seiman.