Thursday, March 31, 2011

Kutuk Dosa Keturunan

Kejadian 34

Yakub tadinya adalah seorang penipu. Kita tahu bahwa ia menipu kakanya sendiri dari hak kesulungan dan juga dari berkat anak sulung. Walaupun setelahnya ia tidak lagi menipu, dosa ini turun kepada anak-anaknya. Ketika Sikhem menodai dan menginginkan Dina sebagai istrinya, anak-anak Yakub menipu Sikehm dan ayahnya sehingga mereka memiliki kesempatan untuk balas dendam atas Dina.

Hal yang sama mungkin terjadi pada kita, yaitu ada dosa-dosa dari nenek moyang kita yang turun kepada kita, seperti dosa peniopuan yang turun dari Yakub kepada anak-anak-Nya. Oleh sebab itu, perlulah untuk kita doakan dan buang segala kutuk dosa keturunan yang ada atas kita. Berdoalah pada Tuhan agar Ia menunjukkan pada kita dosa-dosa apa saja yang turun dari nenek moyang kita, sehingga kita dapat bertobat, buang dan lepaskannya dari kehidupan kita. Bila perlu, kita juga dapat meminta seseorang untuk mendoakan kita. Tetapi yang penting adalah agar kita sadar dan tahu akan dosa keturunan itu dan biar kita lepas dari kutuk itu.

Satu hal lagi yang dapat kita lakukan adalah agar kitapun menjaga kehidupan kita di dalam Tuhan sehingga dosa-dosa kita tidak turun kepada anak-anak dan keuturunan kita. Jadi marilah kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan dengan taat dan setia dan biarlah kita terus doakan anak-anak dan keturunan kita, sehingga mereka terlepas dari kutuk dosa keturunan.

Wednesday, March 30, 2011

Gigih, Tekun & Rela Berkorban

Kejadian 32

Di dalam alkitab, hanya ada satu yang bergumul dengan Allah dan menang, yaitu Yakub. Dikatakan bahwa Yakub bergumul dari malam sampai fajar menyingsing. Dapatkah kita bayangkan diri kita seperti Yakub yang tahan bergulat dengan Allah selama beberapa jam? Dalam hal ini kita dapat belajar dari Yakub akan sikap dan karakternya yang pantang menyerah, yang gigih, tekun dan rela berkorban untuk mendapatkan sesuatu.

Seperti Yakub, begitu juga dengan kita. kita perlu untuk dengan gigih dan tekun mencari Tuhan, berdoa dan meminta petunjuk serta pimpinan-Nya dengan pantang menyerah dan tentunya rela berkorban dalam waktu, tenaga dan segala milik kita untuk Tuhan. Janganlah kita hanya berdoa sekali atau dua kali saja dan menyerah begitu saja bila belum melihat jawabannya, tetapi biarlah kita tekun dan gigih dalam berdoa dan bersekutu dengan-Nya, dan bila kita terus setia, maka pada waktu-Nya sendiri, Tuhan akan menjawab doa-doa kita.

Bukan hanya itu saja, Yakub bergumul dengan Allah dengan begitu gigihnya agar ia diberkati dan mulai hati itu jugalah ia berubah dari Yakub menjadi Israel. Hal ini menunjukkan suatu permulaan yang baru dalam kehidupan Yakub, ia bukan lagi Yakub sang penipu, tetapi ia adalah Israel dan Yakubpun diberkati pada saat itu.

Seringkali kita juga perlu melewati hal yang sama dalam memulai kehidupan kita yang baru di dalam Tuhan. Kita perlu untuk terus bergumul sampai kita menang dan sampai semua hal-hal yang buruk telah kita buang dari kehidupan kita.

Dalam hal ini kita juga perlu sikap seperti Yakub yang pantang menyerah, gigih, tekun dan rela berkorban. Oleh sebab itu, marilah kita terus periksa hidup kita dan dengan tekun mencari Tuhan dan dengan rela membuang segala hal yang buruk dalam kehidupan dan kebiasaan kita.

Tuesday, March 29, 2011

Penyertaan Tuhan

Kejadian 31

Telah kita lihat bahwa Yakub sangat disertai oleh Tuhan, walaupun upahnya diubah sampai sepuluh kali oleh Laban, Tuhan memberikan hikmat kepada Yakub sehingga ia dapat bertambah banyak harta kekayaannya. Sungguh Tuhan itu Allah yang adil dan yang membela anak-anak-Nya.

Seperti Tuhan memberikan hikmat kepada Yakub melalui mimpi akan bagaimana ia dapat mendapatkan kambing domba yang berlorang-loreng atau berbintik-bintik dan sebagainya, begitu juga Tuhan dapat memberikan kepada kita hikmat dalam kita menangani pekerjaan kita, bisnis kita, urusan rumah tangga kita, sekolah kita, dan pelayanan kita.

Bila Tuhan menyertai kita dan bila kita berjalan di dalam kebenaran-Nya, maka Tuhan tidak akan membiarkan kita terlantar dan di jahati oleh orang. Tetapi Tuhan akan memberikan pada kita jalan keluar, hikmat yang luar biasa di luar pikiran kita dan bila kita memintanya maka Ia akan memberikannya pada kita.

Jadi, apapun itu yang kita hadapi, baik dalam menangani bisnis, pekerjaan, sekolah, rumah tangga dan sebagainya, Tuhan sanggup memberikan pada kita hikmat dan jalan keluar. Hanya saja kita perlu percaya kepada-Nya, tahu, sadar, dan percaya dengan iman bahwa Tuhan adalah Allah yang kreatif dan dapat memberikan pada kita jalan keluar. Dan mintalah hikmat Tuhan dengan iman, sebab hikmat-Nya jauh lebih tinggi daripada hikmat manusia.

Jadi, marilah kita bersandar penuh kepada-Nya, berjalan di dalam kebenaran-Nya, sebab Tuhan menyertai anak-anak-Nya yang taat kepadaNya.

Monday, March 28, 2011

Jangan Menghakimi, Tetapi Mengasihi

Matius 9

Bila kita melihat seorang pastor berbincang-bincang dan makan bersama dengan para penipu, apa pendapat kita?  Bagaimana bila ia berbincang-bincang dan makan dengan para pelacur?  Bagaimana bila ia berbincang-bincang dan makan dengan para pembunuh? Bukankah kita akan langsung menghakimi pastor itu? Bukankah kita akan langsung merasa pastor itu sudah salah jalan?  Tahukah kita bahwa jika kita berpikir seperti itu, justru kita yang sedang berada di jalan yang salah?

Tuhan Yesus sendiri melakukan hal yang sama, Ia kumpul-kumpul, berbincang-bioncang dan makan-makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang yang berdosa. Hal ini dilakukan-Nya karena justru mereka perlu Tuhan. Bukan hanya orang yang kelihatannya baik yang memerlukan Tuhan, tetapi semua orang memerlukan Tuhan. Oleh sebab itu, Tuhan berkata bahwa bukan orang sehat yang membutuhkan tabib, tetapi orang yang sakit yang membutuhkan tabib. Tuhan juga mengatakan bahwa tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit.

Sadarkah kita bahwa orang-orang yang selama ini kita justru tidak mau dekati adalah orang-orang yang membutuhkan Yesus? Tuhan tidak pandang bulu akan siapa yang Ia hampiri untuk dilayani, oleh sebab itu, marilah kita juga belajar seperti Tuhan kita Yesus Kristus. Janganlah kita mudah menghakimi orang, tetapi lebih baik kita mudah mengasihi orang agar mereka dapat mengenal kasih Kristus yang mengalir di dalam hidup kita.

Jadi, marilah kita bertobat dari cara pikir kita yang salah, dan biarlah kita meminta Tuhan untuk membukakan mata kita agar kita dapat melihat jiwa-jiwa yang terhilang yang ada di sekitar kita. Biarlah kita hidupi Firman Tuhan, yaitu agar kita mengasihi sesama kita manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Dan tentunya kekuatan itu datang daripada Tuhan saat kita dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan pikiran kita mengasihi Tuhan Yesus Kristus. Jadi, biarlah kita berhenti menghakimi dan mulai mengasihi.

Sunday, March 27, 2011

Mengasihi Tuhan

Kejadian 30

Yakub yang memiliki 2 istri, Lea dan Rahel, dan mereka saling berebutan akan Yakub. Mereka sampai memakai anak mereka sebagai suatu tarikan untuk membuat Yakub lebih sayang yang satu daripada yang lain. Dari sini, marilah kita lihat dan perhatikan betapa luar biasa gencarnya Lea dan Rahel mengasihi, mencari perhatian dan menyenangi Yakub.

Bagaimana dengan sikap, tindakan dan kehidupan kita dengan Tuhan yang kita akui sebagai Tuhan yang kita kasihi? Apakah kita saling berlomba satu dengan yang lain untuk mencari dan menyenangkan hati Tuhan, seperti yang Paulus katakan? Yaitu perlombaan yang membawa satu dan yang lain saling bertumbuh, perlombaan yang sehat dan bukan yang menimbulkan iri hati dan kejahatan.

Seperti orang yang sedang mengejar lawan jenis yang dikasihinya, begitu pulalah sikap Lea dan Rahel mengejar Yakub dan begitu jugalah seharusnya sikap kita mencari Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhanlah yang telah mengasihi kita lebih dulu dan Ia rela mengorbankan segalanya untuk hidup kita. Karena itu, biarlah kitapun lakukan yang sama untuk membalas kasih-Nya, yaitu untuk memberikan dan mengorbankan segalanya, seluruh hidup kita untuk Tuhan. Dan tentunya tidak seperti Yakib yang waktu dan kasinya terbagi 2, Tuhan kita adalah Maha Hadir dan Ia akan selalu berada di sisi kita. Hanya saja, kita yang tidak atau belum sadar bahwa Tuhan selalu ada di sisi kita, menunggu kita untuk datang kepada-Nya.

Oleh sebab itu, marilah kita mengasihi Tuhan dengan segenao hati kita, segenap jiwa kita, segenap kekuatan kita, seperti kita mengasihi suami/istri/pacar kita dan bahkan lebih daripada itu.

Saturday, March 26, 2011

Mengasihi atau Tidak?

Kejadian 29

Sungguh luar biasa teguhnya Yakub itu karena cintanya kepada Rahel. Demi Rahel ia rela ditipu, bekerja keras tanpa upah, dan diperdaya oleh pamannya sendiri. Sebagai seseorang yang lari dari rumahnya sendiri dengan tidak membawa apa-apa, Yakub tentunya mengharapkan agar ia dapat ditampung oleh pamannya dan dikasihani, tetapi malahan ia dipekerjakan oleh Laban tanpa upah dan ditipu pula agar ia bekerja lebih lama lagi untuk Laban.

Jika kita berada di dalam situasi Yakub, tentunya kita akan bertengkar dengan hebat pada Laban dan bahkan bermusuhan. Bayangkan saja bila sanak saudara kita sendiri memperkerjakan kita dengan cuma-cuma dan menipu kita dari hak yang kita miliki. Bukankah kita akan marah dan tidak akan reda sebelum kita mendapatkan hak yang kita miliki? Yakub tentunya marah dan mempertanyakan Laban, tetapi karena cintanya pada Rahel, iapun rela diperdaya selama tujuh tahun lagi. Sungguh besar pengorbanan yang Yakub berikan untuk Rahel. Dari waktu, tenaga dan juga harga dirinya.

Pertanyaannya untuk kita adalah, seberapa besar kasih kita kepada Tuhan?
Relakah kita korbankan waktu, tenaga, dan juga seluruh diri kita kepada Tuhan?
Bila kita mengasihi Tuhan, bukankah kita akan lakukan apapun untuk terus berada di dekat-Nya?

Jadi, marilah kita periksa kehidupan kita, apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, atau kita hanya ingin ambil untungnya saja?

Friday, March 25, 2011

Pengalaman Yakub

Kejadian 27-28

Pertama kali Tuhan berbicara kepada Yakub adalah setelah ayahnya memberkatinya dan setelah ia meninggalkan rumahnya. Dan kita lihat bahwa apa yang diberkati oleh Ishak kepada Yakub tentang janji Tuhan terhadap Abraham dan keturunannya, itu jugalah yang Tuhan janjikan kembali kepada Yakub. Dari sini kita dapat lihat bahwa berkat itu turun dari kepala kepada mereka yang dipimpin, dari Abraham kepada Ishak, Ishak kepada Yakub dan kepada seluruh keturunannya.

Jadi, sebagai kepala keluarga atau pemimpin janganlah kita menahan berkat itu kepada anak-anak kita, jemaat atau tim kita. Tetapi biarlah berkat apapun yang kita dapatkan dari Tuhan, kita salurkan kepada mereka yang kita pimpin. Dan ingatlah bahwa berkat itu bukan hanya hal-hal materi, tetapi kata-kata iman yang membawa berkat, pertumbuhan dan kekuatan. Berkat itu juga termasuk hikmat, pengajaran dan nasihat yang kita alami dan dapat diajarkan kepada mereka yang kita pimpin. Sungguh alangkah indahnya bila setiap hari kita memberkati orang-orang yang kita pimpin, dan lebih dari itu, orang-orang di sekitar kita juga perlu kita berkati.

Dari kejadian di atas, satu hal lain yang juga dapat kita pelajari adalah bahwa Tuhan mulai berbicara kepada kita, bila kita mulai ambil tindakan iman dan keluar dari tempat kenyamanan kita. Seperti Yakub yang meninggalkan rumahnya, tempat di mana ia merasa aman, tenang dan tidak perlu khawatir akan apapun juga, sebab ia memiliki segalanya. Tetapi ia meninggalkannya dan Tuhanpun berbicara kepadanya.

Bila kita tidak meninggalkan tempat kenyamanan kita, bila kita tidak merasakan kesusahan, kesulitan, masalah dan rintangan, maka kita tidak akan mengerti kehebatan, kemurahan, kasih dan kuasa Tuhan di dalam hidup kita. Dan semuanya ini agar kita dapat di bentuk sesuai seperti yang Tuhan telah tentukan.

Maka dari itu, marilah kita lepaskan segala yang membuat kita tidak berani maju dan tidak melangkah dalam iman.

Thursday, March 24, 2011

Iman Yang Teguh

Matius 8

Jika kita lihat 3 kejadian di mana Tuhan melakukan mujijat kesembuhan, kita dapat melihat 3 kejadian yang sering terjadi di dalam kehidupan kita.

Yang pertama:
Orang kusta datang kepada Tuhan meminta agar disembuhkan, tetapi ia berkata, bila Tuhan mau, maka ia akan sembuh. Orang kusta ini tahu bahwa Tuhan dapat menyembuhkan, ia percaya, tetapi dalam dirinya juga masih ada keraguan karena ia merasa dirinya tidak layak. apalagi pada jaman itu, orang kusta adalah orang yang dibuang dari kota agar tidak menularkannya kepada orang lain. Oleh sebab itu orang kusta itu mungkin sudah menyerah kepada nasib. Kalau memang Tuhan mau sembuhkan, maka hal itu baik, jika tidakpun tidak masalah, akhirnya tidak ada iman yang kuat bahwa Tuhan dapat sembuhkan.

Yang kedua:
Perwira yang datang kepada Tuhan untuk meminta hambanya untuk disembuhkan hanya oleh sepatah kata dari Tuhan. Perwira ini mengenal kuasa otoritas dari Tuhan dan iapun memiliki iman kepada Tuhan yang kuat. Ia tahu benar bahwa Tuhan memiliki kuasa dan sanggup dan Tuhan tidak perlu untuk datang dan menjamah yang sakit, dan hanya dengan kata-kata saja sudah cukup berkuasa untuk menyembuhkan.

Yang ketiga:
Ibu mertua Petrus yang sakit dan tidak meminta untuk disembuhkan, tetapi ia disembuhkan juga sebab Tuhan melihatnya terbaring karena sakit. Hal ini menunjukkan Tuhan yang penuh dengan belas kasihan dan yang mengenal kebutuhan kita. Tanpa kita meminta, Tuhan tahu kebutuhan kita dan Ia memberikannya pada kita.

Dalam kehidupan kita ketiga hal ini mungkin terjadi terhadap kita. Kita mungkin sedang atau pernah menghadapi suatu penyakit atau masalah yang luar biasa sulitnya. Kita memiliki pilihan untuk menyerah atau meminta kepada Tuhan dengan iman.

Jika kita menyerah dan menjadi seperti orang kusta itu, maka kita sudah kalah oleh situasi dan kondisi kita sehingga kita hanya dapat menerima apa adanya tanpa adanya iman yang percaya akan kuasa Tuhan yang dapat melepaskan, walaupun kita tahu bahwa Tuhan sanggup.

Atau kita dapat beriman kepada Tuhan bahwa Ia dapat melepaskan kita dari apapun itu. Mungkin kita dapat seperti perwira yang mengerti dengan jelas kuasa Tuhan dan benar-benar beriman bahwa Tuhan pasti dapat sembuhkan. Mungkin juga kita beriman, dan sebelum kita meminta apa-apa Tuhan yang tahu akan keadaan kita, turun dan melepaskan kita.

Jadi pilihannya ada di tangan kita, yaitu untuk kita beriman dan percaya bahwa Tuhan sanggup melepaskan atau kita akan menyerah kepada keadaan dan lingkungan kita?

Lihatlah kehidupan kita, dan perhatikanlah akan ke arah manakah kecenderungan kita? Dan marilah kita bangkit dan hidup oleh iman yang teguh, yang percaya penuh bahwa Tuhan sanggup melepaskan kita.

Wednesday, March 23, 2011

Warisan

Kejadian 26

Sama seperti Abraham, Ishakpun diberkati Tuhan dengan luar biasa berlimpah. Dan sama seperti Abraham pula, Ishak berlaku dan hidup di dalam Tuhan, ia taat dan setia kepada perintah-Nya dan iapun mendirikan mezbah bagi Tuhan.

Dari sini kita dapat lihat bahwa Abraham menurunkan apa yang ia ketahui dan mengajarkan pada Ishak untuk hidup bersama Tuhan. Dapat dikatakan bahwa Abraham meninggalkan suatu warisan yang baik sebelum ia meninggal, yaitu cara hidup bersama Tuhan.

Bukan hanya Abraham yang mengajarkan anaknya, tetapi Ishak sebagai anak yang di ajar juga mau untuk mendengarkan dan menjalankan apa yang diajarkan kepadanya.

Marilah kita belajar dari kedua ayah-anak ini, yang mengerti akan warisan yang sebenarnya, bukanlah harta, tetapi ajaran hidup di dalam Tuhan.

Biarlah kita seperti Ishak yang mau mendengarkan ajaran-ajaran yang baik dan benar dan melakukannya. Biarlah kita dengarkan ajaran-ajaran Firman Tuhan, lakukan dan terapkan di dalam kehidupan kita dengan taat dan setia. Jangalah kita menyerah hanya karena kita gagal sekali, tetapi biarlah kita terus hidup melakukan Firman Tuhan.

Dan biarlah kita juga belajar seperti Abraham yang mengajarkan dan menurunkan segala pengetahuan dan hikmat yang ia miliki kepada Ishak. Marilah kita ajarkan apa yang kita ketahui kepada anak-anak kita, orang-orang di sekitar kita dan sebagainya. Biarlah hal apa yang memberkati kita, kita bagikan untuk menjadi berkat bagi orang lain pula.

Dan biarlah melalui diajar dan mengajar ini kita terus memperluas kerajaan Allah dan agar makin banyak jiwa yang diselamatkan dan bayak yang dikuatkan oleh karena Firman Tuhan.

Tuesday, March 22, 2011

Ajaran Hidup

Matius 7

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita semua akan bagaimana kita sepatutnya hidup, dalam perbuatan, perkataan dan dengan hati yang benar.

Dalam perbuatan dan perkataan kita, Yesus memberikan banyak contoh dan akhirnya Ia merangkum semuanya itu dengan perkataan ini:

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi"

Sungguh luar biasa pengajaran Tuhan ini. Walaupun sepertinya mudah, tetapi sesungguhnya, kita semua tahu dan pasti pernah mengalami sulitnya melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Sebab kita sebagai manusia lahir di dalam dunia yang egois dan mau menang sendiri, seluruh lingkungan kita dari kita kecil sampai besar mengajarkan hal ini.Dan untuk kita dapat lakukan perintah Yesus, kita perlu untuk melawan arus dunia dan membuang segala pengajaran yang salah yang selama ini kita jalani.

Bila kita telah dapat melakukan perintah Yesus ini, tentunya tidak cukup sampai di sini. Yesus terus mengajarkan pada kita pentingnya untuk memiliki hati yang benar di tambah dengan perbuatan dan perkataan yang benar.Ia tidak ingin kita melakukan perintah tadi dengan hati yang bersungut-sungut, masih penuh dengan dendam, benci, gerutu dan sebagainya.

Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengajarkan bahwa banyak orang yang seperti serigala berbulu domba. Dari luar, sepertinya baik dan melakukan perintah Tuhan, tetapi dalamnya belum tentu sudah benar. Oleh sebab itu Ia mengajarkan bahwa setiappohon akan dikenal oleh buahnya dan begitu juga kita. Tetapi buah tidak kelihatan secara langsung, perlu waktu untuk buah itu kelihatan.

Jadi bagi kita yang mungkin lakukan perintah Tuhan di atas tadi, tetapi hati kita masih belum dapat sepenuhnya mengasihi orang lain seperti mengasihi diri kita sendiri, Tuhan pun telah memberikan jalan keluarnya, yaitu agar kita meminta kepada Bapa yang di sorga. Jadi, biarlah kita bertobat dan meminta Tuhan Yesus Kristus dan pimpinan Roh Kudus-Nya untuk merubah hati kita dan memimpin kita berubah luar dan dalamnya.

Dengan begitu kita akan seperti orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu dan bukan di atas pasir, karena kita mendengarkan Firman dan melakukannya.

Monday, March 21, 2011

Abraham Dihormati

Kejadian 23

Walaupun Abraham berada di tanah orang dan ia bisa dikatakan sebagai orang asing, tetapi penduduk setempat justru menghormati dan menganggap Abraham sebagai raja yang agung.

Maukah kita seperti itu? Mungkin kita berada di lingkungan yang berbeda atau kita merantau ke kota lain, negara lain, ataupun kita berbeda sendiri secara mungkin latar belakang dan kepercayaan kita. Seringkali, yang terjadi pada kita bukanlah seperti Abraham, tetapi kebalikannya.

Jadi, apakah rahasia Abraham, sehingga ia disegani dan dihormati, walaupun ia orang asing yang menumpang di tanah orang?

Bila kita lihat kehidupan Abraham, kita tahu bahwa ia dekat dengan Tuhan dan Tuhan berkata kepadanya bahwa bila ia terus taat dan setia kepada Tuhan maka Tuhan akan terus menyertainya dan perkenanan Tuhan ada atas Abraham.

Bukan hanya itu, untuk seseorang dapat di hormati, tentunya ia juga adalah seorang yang memiliki sikap hat yang benar dan baik seperti, baik hati, murah hati, tidak sombong, dan sebagainya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Abraham tentunya menjadi teladan bagi penduduk setempat sehingga mereka semua menghormatinya.
Oleh sebab itu, marilah kita terus dekat dengan Tuhan, taat dan setia serta terus minta pimpinan Tuhan dan Roh Kudus-Nya agar kita terus berubah menjadi teladan dalam segala hal.

Sunday, March 20, 2011

Sikap Hati Abraham

Kejadian 22

Seringkali kita banyak membahas dan mendengar tentang iman Abraham ketika ia naik ke gunung di tanah Moria untuk mempersembahkan anaknya. Tetapi mari kita juga perhatikan dan belajar dari sikap hati Abraham yang takut akan Tuhan.

Abraham memang beriman kepada Tuhan, tetapi iman itu datang dari pengenalannya akan Tuhan. Sekama bertahun-tahun ia berjalan bersama dengan Tuhan, Abraham jadi memiliki sikap hati yang benar.

Yang pertama adalah takut akan Tuhan yang menghasilkan ketaatan dan kesetiaan. Walaupun perintah Tuhan sangat tidak masuk di akal, dan sepertinya sangat keji, Abraham tahu bahwa Tuhan adalah Allah dan bahwa Tuhan tahu yang terbaik baginya. Oleh sebab itu, dengan rasa takut akan Tuhan yang ia miliki, ia taat dan setia kepada perintah-Nya.

Yang kedua adalah pengertian dalam hidupnya bahwa segalanya dari Tuhan. Karena Abraham mengerti bahwa segala-galanya datang dari Tuhan, maka iapun dapat memiliki iman yang besar kepada Tuhan. Ia tahu bahwa jika Tuhan yang memberikan, Tuhanlah yang empunya dan kapanpun Tuhan minta, perlu dapat kita lepaskan dan berikan kembali kepada Tuhan. Dapat dikatakan bahwa Abraham lebih cinta akan Tuhan atau takut akan Tuhan daripada apa yang dimilikinya, baik harta maupun keluarga.

Jika kita lihat kedua sikap hati ini, apakah kita memiliki sikap hati yang sama dengan Abraham? Adakah rasa takut akan Tuhan dalam hati kita? Ataukah kita hanya menganggap Tuhan sebagai jin yang dapat kita suruh-suruh?  Lalu, apakah kita tahu dan mengerti bahwa segalanya datang dari Tuhan?Apakah kita lebih sayang kepada apa yang kita miliki di dunia in daripada Tuhan kita? Apakah itu harta, bisnis, posisi, kekuasaan, istri, suami, anak, orang tua, teman, dan sebagainya? Tetapi ingatlah Tuhan tidak pernah berkata untuk membenci hal-hal itu, tetapi biarlah Tuhan tetap menjadi no. 1 di dalam hidup kita.Ingatlah juga bahwa Tuhanlah no. 1 dan bukan gereja atau pastor atau pimpinan kita. Sebab semua itu juga milik Tuhan dan diberikan oleh Tuhan. Jadi yang perlu menjadi no. 1 di dalam hidup kita tetap Tuhan Yesus Kristus.

Jadi, mari kita introspeksi kehidupan kita. Apakah kita takut akan Tuhan atau kita takut akan manusia dan lingkungan? Apakah kita menaruh Tuhan di tempat pertama di kehidupan kita atau hal-hal lain? Maka dari itu, marilah kita hidup dengan rasa takut akan Tuhan dan dengan menaruh Tuhan di atas segalanya di dalam kehidupan kita, sebab Tuhanlah yang empunya dan yang memberikan segalanya yang kita miliki.

Saturday, March 19, 2011

Tuhan Menjaga

Kejadian 20

Dalam kisah ini, kita dapat melihat bahwa Abrahampun hanyalah manusia biasa seperti kita yang dapat merasakan takut. Walaupun imannya besar, tetapi ia juga merasakan takut, dan karena inilah ia dapat lebih bersandar kepada Tuhan untuk menjaga dia dan Sara.

Seringkali kita menghadapi situasi seperti Abraham, di mana ia memiliki pilihan yang sulit, bila ia mengaku bahwa Sara adalah istrinya, ada kemungkinan bahwa ia dapat dibunuh dan Sara diambil jadi istri orang. Tetapi bila ia tidak mengaku atau mengatakan bahwa Sara bukan istrinya, maka ia berbohong dan berdosa di hadapan Tuhan.

Dapatkah kita pikirkan kejadian di hidup kita di mana kita menghadapi pilihan di mana bila kita mengatakan yang sebenarnya, maka kita akan mendapat masalah? Tetapi bila kita berbohong, maka kita berdosa di hadapan Tuhan dan itupun akan membawa masalah yang makin besar nantinya.

Ketika Abraham di dalam situasi seperti ini, aku percaya ia mendapatkan hikmat untuk berkata bahwa Sara adalah saudaranya. Hal ini bukan suatu kebohongan, sebab memang Sara adalah saudaranya, tetapi hanya bukan seluruh kebenarannya. Dan di atas semua itu, Tuhan juga menjaga Abraham dan Sara sehingga mereka tidak mengalami masalah yang mereka takutkan.

Aku percaya bahwa Abrahampun bertanya kepada Tuhan untuk hikmat dan untuk pimpinan dan penjagaan Tuhan atas mereka, dan pada akhirnya kita melihat bahwa Tuhan menjaga dan bahkan Abraham menjadi berkat bagi Abimelekh dan orang-orangnya.

Demikian jugalah perlu kita lakukan, yaitu untuk bersandar kepada Tuhan. Berdoa dan meminta hikmat, pimpinan dan penjagaan Tuhan. Yang terpenting adalah untuk kita tidak berdosa dan mengikuti hikmat kita sendiri, tetapi carilah dan mintalah hikmat dari Tuhan. Dan ketahuilah, jika kita setia dan taat di dalam kebenaran-Nya, maka Tuhan akan menjaga kita.

Friday, March 18, 2011

Semua untuk Tuhan

Matius 6

Tuhan Yesus ajarkan pada kita semua bahwa dalam ibadah kita kepada Tuhan setiap harinya, yang penting bukanlah apa yang kelihatan di luar,tetapi yang di dalam, yaitu hati kita.

Yesus memberikan beberapa contoh agar kita mengerti bahwa jika kita beribadah atau melakukan sesuatu untuk Tuhan dan gereja-Nya, janganlah kita memamerkan apa yang kita lakukan. Sebab apa yang kita lakukan untuk Tuhan bukan untuk dipamerkan di depan umum, tetapi untuk menyenangkan hati Tuhan.

Dan jika kita lakukan hal-hal itu dengan cara memamerkannya, maka yang ada di hati kita bukanlah Tuhan, tetapi diri kita sendiri. Sebab bila demikian yang kita inginkan adalah agar orang-orang menghargai dan menjunjung tinggi diri kita karena apa yang kita perbuat.

Hal ini menunjukkan kesombongan, sedangkan Tuhan tidak suka akan hati yang sombong. Tuhan suka akan sikap yang rendah hati.

Oleh sebab itu marilah kita rendah hati dan lakukan segala hal dengan motivasi untuk senangkan hati Tuhan dan bukan untuk pameran atau untuk meninggikan diri kita sendiri.

Thursday, March 17, 2011

Jangan Menunda

Kejadian 19

Oleh karena permintaan Abraham, Lot dan keluarganya diselamatkan dari rencana penghancuran Sodom dan Gomora. Bila kita perhatikan dengan seksama, sungguh betapa luar biasanya Tuhan kita itu. Bukan hanya Ia mendengarkan permohonan Abraham, ketika Lot berlambat-lambat, padahal waktunya sudah dekat untuk Sodom dan Gomora dimusnahkan, kedua malaikat itu menarik Lot dan keluarganya agar mereka keluar dari kota itu. Kedua malaikat itu bahkan berkata bahwa mereka tidak akan dapat menghacurkan kota itu jika Lot belum berada di tempat yang aman.

Jika kita lihat anugrah Tuhan melalui kedua malaikat-Nya terhadap Lot dan keluarganya, sungguh luar biasa. Tuhan bisa saja membiarkan Lot di dalam sebab Tuhan telah memperingatinya, tetapi Tuhan setia terhadap janji-Nya kepada Abraham. Jadi janganlah kita pernah ragu akan Firman Tuhan, sebab apa yang difirmankan-Nya pasti akan terjadi.

Tetapi juga, janganlah kita seperti Lot yang berlambat-lambat, padahal waktunya sudah dekat. Kedua malaikat itu dengan jelas mengatakan agar Lot bersegera untuk meninggalkan kota itu, tetapi Lot malah berlambat-lambat. Lot sepertinya masih tidak tega meninggalkan kota itu dan rumahnya, tetapi justru hal ini menghalangi rencana Tuhan untuk terjadi.

Seringkali kita pun berlaku demikian, kita susah untuk keluar dari tempat nyaman kita dan hal itu menghalangi Tuhan untuk bekerja.

Oleh sebab itu, biarlah kita tidak berlambat-lambat seperti Lot, dan biarlah kita rela meninggalkan tempat nyaman kita. Taatilah dan ikutilah Firman Tuhan dengan segera dan janganlah kita tunda-tunda lagi.

Wednesday, March 16, 2011

Tidak Ada Yang Mustahil

Kejadian 18

"Sungguh apakah ada yang mustahil bagi Tuhan?"

Inilah pertanyaan Tuhan kepada Sara ketika Sara tertawa karena tidak percaya bahwa ia akan melahirkan anak bagi Abraham di masa tuanya.

Seringkali kitapun berlaku demikian. Kita mungkin sudah tahu janji Tuhan, seperti Sara, tetapi karena keadaan kita yang menurut ukuran manusia tidak mungkin terjadi, maka kita tidak percaya bahwa hal itu akan terjadi.
Bila demikian, di manakah iman kita? Apakah Tuhan kita begitu tak berdaya? Tentu tidak! Tuhan kita adalah Tuhan yang melakukan hal-hal yang mustahil dan bahkan lebih sering melakukan hal yang tidak masuk akal pikiran manusia di bandingkan dengan hal-hal yang dapat kita mengerti.

Justru di dalam ketidak-berdayaan kita, kelemahan kita dan ketidak-mungkinan kitalah Tuhan dapat bekerja dengan leluasa bila kita mengijinkan-Nya. Dengan demikian, nama-Nyalah yang dikenal dan dimuliakan dan bukan diri kita.

Oleh sebab itu, hal apapun yang sepertinya mustahil, tidak masuk di akal, tidak akan pernah dapat terjadi, oleh karena keadaan, lingkungan atau apapun, janganlah kita goyah imannya dan janganlah kita mengikuti arus dunia, tetapi biarlah kita justru ikuti arus Tuhan dengan iman yang teguh.

Percayalah, imani dan hidupilah Firman Tuhan, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan mereka yang percaya kepada-Nya.

Tuesday, March 15, 2011

Menunggu Dalam Tuhan

Kejadian 16-17

Jika kita perhatikan dengan seksama, dari sejak awal Tuhan memanggil Abraham sampai kepada waktu Tuhan meneguhkan janji-Nya dan menyatakan kapan ia akan mempunyai anak, hal itu berlangsung selama 24 tahun. Dan itupun hanya meneguhkan dan memberitahu bahwa tahun depan Abraham akan mempunyai anak dari Sara.

Seringkali kitapun di ajar oleh Tuhan untuk sabar menunggu dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan. Banyak hal yang mungkin Tuhan telah janjikan dalam hidup kita, atau banyak hal yang kita minta kepada Tuhan, tetapi kita belum melihat hasilnya atau jawaban daripada doa-doa tiu.

Janganlah kita kecil hati, menggerutu, ataupun menjadi tidak percaya, tidak setia dan tidak taat lagi kepada Tuhan. Sebab kita tahu bahwa mereka yang menunggu di dalam Tuhan akan dikuatkan dan melihat anugrah-Nya, seperti Abraham dan Sara.

Tapi juga, janganlah kita merasa bahwa karena tidak terjadi apa-apa selama kita menunggu, kita bertindak sendiri tanpa konsultasi kepada Tuhan dahulu, seperti apa yang Sara lakukan dengan memberikan Hagar kepada Abraham agar melaluinya mereka dapat memiliki seorang anak. Biarlah kita sabar menunggu, lakukan bagian kita dengan taat dan setia dan selalu bersekutu dekat dengan Tuhan, agar saat Ia berbicara, kita tidak tertinggal dan dapat mendengarkan-Nya. Biarlah kita berjaga-jaga setiap hari agar kapanpun Tuhan ingin berbicara, kita siap dan selalu ditemukan benar, taat dan setia di hadapan-Nya.

Jadi, marilah kita dengan sabar menunggu di dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus Kristus dengan iman bahwa Ia akan menjadikan apa yang dijanjikan-Nya.

Monday, March 14, 2011

Memuliakan Tuhan

Matius 5

Banyak sekali pengajaran yang Yesus ajarkan kepada orang banyak dan murid-murid-Nya.

Yesus memulai dengan hal-hal yang menyangkut keadaan dan sikap hati kita di hadapan Tuhan. Dari kita yang miskin, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, dicela dan dianiaya karena Yesus. Semua hal ini membuat kita yang diajarkan untuk berpikir apakah kita termasuk dari orang-orang yang berbahagia yang memiliki keadaan atau sikap hati yang seperti Yesus ajarkan?

Setelah Yesus ajarkan tentang sikap hati kita, Yesus mengajarkan apa tugas kita di dunia ini, yaitu untuk menjadi garam dan terang dunia sehingga melalui kehidupan kita, Allah Bapa yang di Sorga, dimuliakan.

Lalu, Yesus membawa kita semua ke dalam suatu pengertian yang lain, yaitu, bahwa Firman Tuhan itu sangat dalam dan bukan hanya sebagai ritual agama biasa, tetapi itu adalah kehidupan. Yesus inginkan agar melalui Firman Tuhan kehidupan kita berubah menjadi seperti Bapa kita yang di Sorga.

Oleh sebab itu, marilah kita renungkan ajaran Yesus dalam kehidupan kita ini. Marilah kita periksa sikap hati kita seperti yang Yesus telah ajarkan. Apakah kita memiliki sikap hati yang Tuhan sebutkan dan senangkan? Bila tidak, marilah kita mulai miliki sikap hati yang benar di hadapan Tuhan. Miskin dan berdukacita dapat juga di samakan dengan keadaan kita, di mana bila keadaan kita buruk, maka kita lebih ada kecenderungan untuk mencari Tuhan dan bergantung kepada Tuhan. Sisanya berbicara tentang sikap hati kita di hadapan Tuhan dan juga tehadap sesama kita yang perlu kita miliki dan yang Tuhan senangkan.

Lalu, biarlah kehidupan kita terus diubahkan agar kita memiliki sikap hati yang benar dan itu akan memancar dari kehidupan kita melalui perkataan dan perbuatan kita, sehingga Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita. Dan biarlah Firman Tuhan yang kita baca tidak menjadi pengetahuan saja, tetapi biarlah itu membawa perubahan dalam kehidupan kita. Biarlah Firman yang kita baca terus merubah kehidupan kita menjadi lebih seperti Bapa kita Tuhan Yesus Kristus.

Jadi, marilah ktia terapkan ajaran-ajaran Yesus dalam kehidupan kita agar kita menjadi serupa dengan Tuhan dan memuliakan Tuhan melalui kehidupan kita.

Sunday, March 13, 2011

Berdoa dan Berpuasa

Matius 4

Sebelum Yesus mulai pelayanannya dan mulai mengambil orang-orang sebagai murid-murid-Nya, Yesus berdoa puasa 40 hari dan 40 malam dahulu.

Yesus bersekutu dengan Tuhan, mencari hati Tuhan, mencari kehendak dan jalan Tuhan, dan mempersiapkan diri-Nya untuk pelayanan yang akan dilakukan-Nya.

Begitu juga dengan gereja-gereja dan kehidupan kita masing-masing.
Marilah kita berdoa dan berpuasa untuk mencari apa yang Tuhan inginkan, mencari kerinduan hati-Nya, mencari kehendak-Nya bagi kehidupan kita dan bagi gereja kita.

Maka dari itu pada umumnya, gereja-gereja mengajak jemaatnya untuk berdoa dan berpuasa di awal tahun, untuk sama-sama mencari kehendak Tuhan untuk tahun itu.

Tetapi kita tidak perlu menunggu sampai gereja yang mengajak kita, jika kita sendiri tidak tahu ke mana Tuhan ingin kita berjalan, maka kita perlu untuk berdoa dan berpuasa dan mencari kehendak-Nya.

Janganlah kita berjalan sesuai dengan pikiran kita sendiri, tetapi biarlah kita datang kepada Tuhan, bertanya dan meminta akan rencana, kehendak dan pimpinan-Nya atas hidup kita.

JEHOVAH JIREH - GOD THE PROVIDER

IFGF Melbourne Church

Memilih Jalan

Kejadian 13

Seringkali kita berlaku seperti Lot yang memilih jalan di kehidupan kita menurut apa yang kelihatannya baik di mata untuk kekayaan kita.

Saat Lot diberikan pilihan oleh Abram untuk memilih bagian tanah yang dapat ia tinggali agar hamba-hamba mereka tidak bertengkar karena dia-dianya memiliki ternak yang banyak, Lot memilih tanah dekat Sodom yang klihatannya bagus karena dekat sungai Yordan.

Tetapi Lot hanya melihat sungainya dan tidak berpikir akan lingkungan sekitarnya, yaoti kota Sodom dan Gomora, yang penuh dengan dosa dan kejahatan.

Begitu juga dengan kita, seringkali kita hanya melihat bahwa jalan yang kita pilih akan membawa keuntungan atau kekayaan atau kenyamanan bagi kita, tetapi kita tidak melihat sekitarnya.
Mungkin jalan sekitarnya banyak hal yang membuat kita mudah jatuh dalam dosa.

Oleh sebab itu, marilah kita selalu bertanya kepada Tuhan dalam memilih jalan kehidupan kita.
Jangan sampai kita seperti Lot yang memilih jalan hanya berdasarkan apa yang baik di mata, tetapi biarlah kita meminta hikmat, dan pimpinan Tuhan agar kita dapat memilih dengan bijak dan memilih apa yang Tuhan inginkan.

JEHOVAH JIREH - GOD THE PROVIDER

IFGF Melbourne Church